Setelah membaca bahan topik hari ini, silahkan dijawab pertanyaan- pertanyaan
berikut, sebelum ppt (powerpoint) anda dipresentasikan, 40 menit terakhir
perkuliahan lakukan presentasi simpulan dari LKM ini, dan harus diupload setelah
perkuliahan berakhir hari ini
Pertemuan: LEMBARAN KERJA 11 SKS : 3
12 MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN Kode :
Hari/ Tanggal: Prodi........................UNIMED Waktu : 10’
3 Mei 2023
Materi: Hakikat Supervisi kependidikan
Indikator Capaian: Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep dasar, fungsi, dan
pendekatan/Teknik supervisi Pendidikan
Soal:
1. Tuliskan pengertian supervise Pendidikan menurut pendapat sendiri dan jelaskan
hubungannya dengan administrasi/manajemen Pendidikan
2. Tuliskan penjelasan Anda tentang 5 prinsip supervisi Pendidikan
3. Tuliskan hasil deskripsikan Anda tentang pengertian masing-masing pendekatan
supervisi pendidikan menurut kata-kata sendiri
4. Tuliskan hasil klasifikasikan kelebihan dan kelemahan dari setiap pendekatan supervisi
pendidikan dengan jelas
5. Tulisakan hasil klasifikasikan secara rinci teknik-teknik supervisi pendidikan
Jawaban:
b. Prinsip Demokratis
Layanan dan bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan hubungan kemanusian
yang akrab dan kehangatan, sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan
tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru
sebagai mitra kerja peningkatan mutu sekolah, bukan berdasarkan hubungan atasan dan
bawahan.
c. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama dalam proses supervisi, atau menurut istilah supervisi
“sharing of ideas, sharing of experiences” dalam proses supervisi untuk memberi support,
mendorong, dan menstimulasi guru, sehingga guru merasa untuk tumbuh bersama.
d. Prinsip Konstruktif dan Kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau proses
supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara
menakutkan.
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut di atas, Purwanto (2010) menjelaskan lebih rinci perilaku
seorang supervisor pendidikan dalam melaksanakan supervisi untuk memperhatikan dan
melaksanakan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada pihak yang dibimbing dan
diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja;
b. supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (reslistis, mudah
dilaksanakan);
c. supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya;
d. supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru dan pegawai-pegawai
sekolah yang disupervisi;
e. supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi;
f. supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka baik
guru-guru dan pegawai;
g. supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan perasaaan gelisah
atau bahkan antipati dari guru-guru;
h. supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan
pribadi;
i. supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan;
j. supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa
kecewa;
k. supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Preventif berarti
berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negatif. Sedangkan korektif yaitu
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah di perbuat. Kooperatif berarti bahwa
menemukan kesalahan atau kekurangan-kekurangan dari yang disupervisi dan usaha
memperbaikinya dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang disupervisi.
3. Pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung.
Supervisor memberikan arahan langsung, sudah tentu pengaruh perilaku supervisor lebih
dominan. Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan (premis) bahwa mengajar terdiri dari
keterampilan teknis dengan standar dan kompetensi yang telah ditetapkan dan diketahui untuk
semua guru agar efektif. (Mantja,2010:104)
Sasaran Pendekatan supervisi direktif adalah perbaikan pengajaran dan bukan perbaikan
kepribadian guru.Untuk ini supervisor diharapkan untuk mengajarkan berbagai keterampilan
pada guru terkait mengamati, menganalisis,mengembangkan kruikulum dan ketrampilan
dalam mengajar.
Pendekatan direktif adalah Suatu kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dan terencana
pada setiap individu maupun kelompok dan apabila tidak dilaksanakan akan mendapat sanksi
Pengertian lain dari pendekatan direktif adalah Suatu kegiatan yang dilakukan dengan
keterpaksaan atau tidak sesuai dengan keinginan sendiri. (anda diposisikan sebagai objek).
Oleh karenanya pendekatan ini sejak awal program (Perencanaan) sampai akhir program
(evaluasi) selalu saja tampa melibatkan masyarakat ataupun Anda tepatnya masyarakat dan
anda hanya dijadikan objek.
Jadi berdasarkan beberapa peryataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan direktif
merupakan pendekatan dimana supervisor mengarahkan kegiatan untuk perbaikan pengajaran,
menetapkan perangkat standar untuk perbaikan,penggunaan sarana pengajaran, danberbagai
dorongan yang diperlukanuntuk meningkatkan pengajaran dan pada pendekatan ini tanggung
jawab seluruhnya berada pada supervisor, sedangkan tanggung jawab guru sifatnya rendah.
Dengan demikian pendekatan ini menganggap supervisor mengetahui banyak hal.
Pendekatan non-direktif adalah kebalikan dari pendekatan direktif yaitu suatu kegiatan yang
dilakukan baik itu individu maupun kelompok tanpa ada paksaan dan apabila tidak dikerjakan
tidak akan mendapat sanksi. Atau suatu kegiatan yang dilaksanakan sesuai keinginan sendiri
dimana sejak awal program (perencanaan).
Kelebihan yang dapat dianalisis dalam pendekatan supervisi direktif adalah meskipun
supervisi bersifat direktif terhadap guru tertentu, bagi para guru baru, pendekatan ini dianggap
lebih baik, karena biasanya lebih tekun memperhatikan penampilan mereka mengajar. Dengan
cara itu, guru dapat mengharapkan lebih banyak informasi guna memperbaiki penampilan
mengajar mereka (Mantja. 1998). Di sisi lain banyak pengawas yang meningkatkan
kompetensinya dengan melalui pendidikan lanjutan, hal tersebut mengakibatkan pengawas
mampu memahami teori pendekatan supervisi yang bisa diaplikasikan di lapangan
Untuk kekurangannya sendiri, adalah pada tanggung jawab Dimana pada pendekatan
supervisi direktif hampir sepenuhnya tanggung jawab berada pada supervisor, sedangkan
tanggung jawab guru sifatnya ringan. Pola ini dianggap kurang efektif dan mungkin pula
kurang manusiawi, karena para guru yang tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas mereka Pada pola ini, supervisor memang mengambil sepenuhnya
tanggung jawab supervisi. Ia dapat melakukan perubahan perilaku mengajar guru dengan
memberikan pengarahan yang dijelas terhadap setiap rencana kegiatan yang dapat dievaluasi.
6. Untuk kekurangannya sendiri, adalah pada tanggung jawab Dimana pada pendekatan
supervisi direktif hampir sepenuhnya tanggung jawab berada pada supervisor, sedangkan
tanggung jawab guru sifatnya ringan. Pola ini dianggap kurang efektif dan mungkin pula
kurang manusiawi, karena para guru yang tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas mereka Pada pola ini, supervisor memang mengambil sepenuhnya
tanggung jawab supervisi. Ia dapat melakukan perubahan perilaku mengajar guru dengan
memberikan pengarahan yang dijelas terhadap setiap rencana kegiatan yang dapat
administrasi pendidikan
Secara etimologi, “administrasi”
berasal dari bahasa latin yang
terdiri dari
kata ad dan ministrate. Kata
ad artinya intensif , sedangkan,
ministrate
artinya melayani, membantu,
atau mengarahkan. Jadi,
pengertian
administrasi pendidikan adalah
melayani secara intensif pada
bidang
pendidikan. Sedangkan, kata
supervisi berasal dari kata
supervision
secara morfologis kata supervisi
terdiri dari kata dasar super
berarti atas,
visi berarti lihat. Jadi,
supervisi secara morfologis
berarti dari atas.
Memang personal yang
melaksanakan supervisi
mempunyai kedudukan
lebih tinggi daripada orang yang
disupervisi.