Anda di halaman 1dari 9

RESUME

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Drs. Irsyad, M. Pd dan Nikmah Hayati M. Pd

Oleh:

NAMA :Yogi Febrianto


NIM :16035111
PRODI :Pendidikan Kimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
SUPERVISI PENDIDIKAN

A. Konsep Supervisi Pednidikan

1. Pengertian Supervisi Pendidikan

Di dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi baru dikenal pada tahun 60-an.
Dimana Supervisi ini secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to supervise” atau
mengawasi. Selain itu juga ada beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi
berasal dari dua kata, yaitu “super” dan “visi”. Dimana super berarti lebih dan visi adalah
kemampuan melihat. Dalam dunia pendidikan kepala sekolah digambarkan sebagai
seorang “expert” dan “superior”, sedangkan guru digambarkan sebagai orang yang
memerlukan kepala sekolah.Supervisi dapat diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan
yang telah direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai serta staf sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif sehingga memperoleh hasil yang baik.

Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang


diterapkan terhadap suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan bahkan menilai dan
mengoreksi pekerjaan tersebut agar sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sejak awal.
Supervisi juga dapat diartikan sebagai pelayanan yang diberikan kepada guru agar guru
dapat menjadi seorang yang profesional dan dapat melaksanakan dan mengerjakan
tugasnya dengan baik terhadap peserta didiknya (Thaib, dkk, 2005).

Supervisi merupakan bantuan dari para pemimpin sekolah, yang diberikan dengan
maksud untuk perkembangan kepemimpinan dan keprofesionalan guru-guru dan
pegawai serta staf sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di
sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Supervisi merupakan
pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar,
pengawasan terhadap guru dalam mengajar dan lainnya.

Arti atau maksud dari supervisi dalam kaitannya atau hubungannya dengan
pendidikan adalah berupa pembinaan yang diberikan kepada guru. Pada konsep supervisi
tradisional menganggap supervisi ini sebagai inspeksi. Kata inspeksi ini sendiri memiliki
makna melakukan pemeriksaan terhadap halhal yang telah dilaksanakan guru dan tidak
memberikan bimbingan ataupun arahan. Sehingga menimbulkan bahkan menyebabkan
guru merasa takut dan tidak bebas dalam melaksanakan tugasnya serta juga merasa
terancam dan takut untuk bertemu dengan supervisor.

Hal ini dikarenakan pemahaman yang salah tentang supervisi tradisional. Dimana
supervisi secara tradisional ini diartikan sebagai seorang supervisor atau seorang
pengawas yang mencari kesalahan orang yang disupervisinya sehingga dapat
mempengaruhi penilaiannya terhadap orang yang disupervisikannya itu. Orang yang
disupervisikan dalam hal ini yaitu guru, sehingga banyak guru yang merasa takut
terhadap supervisor dan pengawas (Sahertian, 2000).

2. Tujuan Supervisi Pendidikan

Segala sesuatu yang di buat tentu memiliki tujuan. Begitu juga dengan supervisi
pendidikan yang memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu :

a. Memberikan bantuan kepada guru agar dapat memahami tujuan dari


pendidikan yang diberikan di sekolah, selain itu juga memberikan bantuan
kepada guru agar tidak hanya berfokus pada bidang studynya tetapi juga
harus mengetahui tujuan akhir dari pendidikan.

b. Membantu Guru dalam memahami siswanya serta kebutuhan siswanya.


Sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

c. Membantu guru agar nantinya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik
yang dapat bekerjasama dan membantu orang lain yang kurang mampu atau
yang memerlukan bantuan tanpa harus memaperkan kehebatannya.

d. Membantu menemukan kelebihan yang dimiliki oleh guru dan memberikan


tanggung jawab kepada guru tersebut sesuai kemampuannya tanpa harus
mencari kelemahannya.

e. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih baik lagi saat tampil di hadapan
para siswanya. Jika terdapat kekurangan maka akan diperbaiki secara
bersama-sama.

f. Membekali guru-guru baru mengenai tugastugas yang akan diembannya agar


dapat dilaksanakan dengan baik.

g. Memberikan bantuan kepada guru dalam menemukan kesulitan dan masalah


yang dihadapi siswanya dan mencarikan solusinya (Rifai, 1982)
3. Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah. Usaha-usaha
sekolah meliputi:
1) Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran
menurut pandanga-nnya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang
bersifat individu tersebut perlu di koordinasi. Itulah fungsi supervisi.
2) Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-
tujuan atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program
sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
3) Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
setiap guru ingin bertumbuh dalam jabatan-nya. Oleh karena itu,
guru selalu belajar terus menerus, mengikuti seminar, workshop,
dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih baik.
untuk itu, perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Kepemimpinan merupakan suatu
keterampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang terus-
menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi
guru-guru agar mereka memiliki keteram- pilan dalam kepemimpinan
disekolah.
c. Memperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru
untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman
baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
d. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif. Seorang supervisi harus
bisa memberi- kan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan
instruksi atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar
mengajar.
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang
diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian
secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
f. Menganalisis situuasi belajar mengajar. Tujuan dari supervisi adalah untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman
baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
g. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
supervisi befungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu
guru agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
h. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan
tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-
guru.
4. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Kegiatan yang paling penting dan paling utama dari supervisi adalah pembinaan
dan pengembangan yang diberikan kepada seluruh guru dan pegawai serta staf sekolah
lainnya. Untuk mencapai atau memperoleh kualitas pembelajaran yang lebih baik
maka sangat perlu dilakukannya supervisi. Jika supervisi dapat terlaksana dengan baik
maka akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan
meningkatnya kualitas pembelajaran diharapkan hasil belajar siswa juga ikut
meningkat, sehingga untuk lulusan sekolah juga akan meningkat pula.
Menurut Arikunto (2004) lebih rinci Ia mengidentifikasi sasaran supervisi yang
ditinjau dari objek yang akan disupervisi menjadi tiga kategori yaitu :
a. Supervisi Akademik.
Supervisi akademik ini lebih menekankan pada masalah akademik atau
masalah pembelajaran. Dimana supervisi ini membantu guru dalam
mengembangkan kemampuannya untuk mengelola pembelajaran dan
meningkatkan mutu dari hasil pembelajaran.
b. Supervisi Administrasi.
Dimana pada supervisi ini lebih cenderung ke arah administrasi yang
membantu terlaksananya pembelajaran dengan baik. Dimana menyangkut
sarana dalam pembelajaran atau fasilitas yang harus dipenuhi agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik seperti buku pelajaran,
perpustakaan dan lainnya.
c. Supervisi Lembaga.
Dimana untuk supervisi lembaga ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kinerja sekolah dan nama baik sekolah yang akan dapat meningkatkan
kualitas sekolah. (Risnawati, 2014).
B. Prinsip Supervisi Pendidikan
Dalam pelaksanaannya supervisi dilakukan berdasarkan beberapa prinsipnya.
Diantara banyaknya prinsip supervisi menurut Suhertian (2008) supervisi memiliki
beberapa prinsip yaitu :
1. Prinsip Ilmiah (scientific)
Dimana berdasarkan prinsip ini supervisi dilaksanakan harus berdasarkan data yang
objektif dimana data yang diperoleh harus di dapatkan dengan observasi yang nyata
bukan didapatkan hanya dengan cerita belaka saja.
2. Prinsip Demokratis
Dengan prinsip ini supervisi dilakukan harus dengan musyawarah. Jika
permasalahannya dengan guru maka guru juga harus dilibatkan agar terciptanya rasa
kebersamaan dan kekeluargaan.
3. Prinsip Kerjasama.
Dimana prinsip ini memberikan rasa saling berjuang bersama dan tidak
menimbulkan sifat yang individual.
4. Prinsip Konstruktif dan Kreatif.
Supervisi dapat dilakukan dengan cara yang nyaman dan menyenagkan sehingga
mendorong guru agar kreatif dan tidak takut.
C. Peranan Supervisi Pendidikan

Proses supervisi adalah rangkaian aktivitas yang dilaksanakan pada saat supervisi
dilakukan. Proses ini dilakukan dengan berfokus pada prinsip supervisi yang dipahami
oleh kepala sekolah, sehingga pelaksanaannya tidak menyimpang dari ketentuan yang
sudah ada. Langkah – langkah dalam melakukan supervisi dibagi kedalam 3 langkah,
yaitu:
Pertama, perencanaan. Proses perencanaan menjadi langkah awal bagi kepala
sekolah untuk melakukan tugas supervisinya. Perencanaan perlu dilakukan dengan tujuan
supaya penerapan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien. Kegiatan perencanaan mengacu pada aktivitas identifikasi
kasus. Di dalam perencanaan ini hal-hal yang harus dilakukan diantaranya: (a)
Mengumpulkan informasi dengan kunjungan kelas atau pertemuan individu dengan guru
bersangkutan; (b) Mengoreksi data yang telah terkumpul; (c) Mengklasifikasi informasi
yang sesuai dengan bidang kasus/permasalahan; (d) Menarik kesimpulan yang bersumber
pada data permasalahan tersebut; (e) Menetapkan Teknik/metode yang tepat untuk
digunakan dalam memperbaiki kinerja pendidik.

Kedua, pelaksanaan atau observasi kelas. Aktivitas pelaksanaan atau observasi


kelas merupakan aktivitas yang dilakukan untuk melihat profesionalisme guru dalam
mengajar di kelas, kepala sekolah selaku supervisor akan mengobservasi guru dalam
mengajar di kelas dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki kemampuan mengajar
pendidik di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai peserta didik.

Ketiga, Evaluasi. Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan menelaah dari proses


kegiatan penerapan yang bertujuan untuk mengenali sejauh mana pencapaian penerapan
program sekolah dan sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam periode waktu
tertentu. Hasil dari kegiatan evaluasi ini, guru dan kepala sekolah akan melakukan diskusi
mengenai hasil dari proses mengajar guru, tujuan pembelajaran, dan aspek pembelajaran
yang menjadi fokus utama supervisi pendidikan. Sehingga, ini penting untuk dilakukan
agar mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan supervisi yang telah diberikan, dan hasil
dari evaluasi tersebut akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun program
supervisi kedepannya.

Pada dasarnya Supervisi berkaitan dengan kemampuan kepala sekolah dalam


memberikan arahan, bimbingan serta memberikan bantuan kepada guru-guru dalam
mencapai kinerja yang dipersyaratkan bagi seorang guru. Guru yang memiliki kinerja
yang baik dan profesional dalam implementasi kurikulum memiliki ciri:ciri: “mendesain
program pengajaran, melaksanakan proses belajar mengajar dan menilai hasil belajar
siswa’).
Supervisi dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi terlebih dahulu yaitu:
“dengan cara mengumpulkan berbagai data, mengumpulkan data itu dengan standar
yang sudah ditentukan terlebih dahulu, kemudian menyusun suatu kesimpulan, suatu
konduite” Dalam meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar, memerlukan perhatian dari penanggung jawab system pendidikan secara terus
menerus,
Dalam pelaksanaannya supervisi dapat dilakukan melalui pendekatan-pendekatan
yang harus dilakukan supervisor kepada guru, supervisi pengajaran merupakan
pekerjaan professional, yang menuntut persyaratan sebagaimana layaknya pekerjaan
profesional yang lain. Tugas seorang supervisor bukanlah untuk mengadili tetapi untuk
membantu, mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru bahwa proses
belajarmengajar dapat dan harus diperbaiki. Usaha supervise tidak akan berhasil apabila
tidak ada keinginan untuk kerjasama dan tidak ada sikap kooperatif baik dari yang
dibantu yaitu guru sendiri maupun supervisor (kepala sekolah).
Guru hendakna secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang
masalah yang dihadapi dalam mengajar. supervisor tidak mempunyai tujuan untuk
mencari kesalahan, tetapi memberikan balikan tentang kelemahan dan kekuatan guru
dalam melaksanakan tugasnya. Supervisi mengembangkan dan meningkatkan
profesionalisme guru sehingga guru tersebut dapat berkembang dalam pekerjaannya.
Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah
pengajaran.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar
mengajar. Supervisi merupakan bantuan kepada guru dalam perbaikan situasi
belajarmengajar, supervisi pendidikan meliputi supervisi terhadap pengajaran maupun
komponen pendukungnya. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang berhubungan
langsung dengan pengajaran tetapi tidak langsung dengan siswa. Kegiatan supervisi
dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran. Hasil dari
penelitian menunjukkan supervisi pendidikan memiliki fungsi berupa: 1. Sebagai
koordinator ia dapat mengkoordinasikan program belajar mengajar, tugas tugas anggota
staff berbagai kegiatan yang berbeda diantara guru-guru; 2. Sebagai konsultan ia dapat
memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara
individual maupun secara kelompok. Sesuai penggunaan teknik supervisinya; 3. sebagai
pemimpin kelompok ia dapat memimpin sebuah staf guru dalam mengembangkan
potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum, materi pelajaran dan
kebutuhan keprofesionalan guru-guru secara bersama.

Anda mungkin juga menyukai