Supervisi berasal dari kata ‘super dan vision’. Super berarti tinggi,
atas dan vision artinya melihat sehingga supervisi adalah melihat
dari atas. Artinya orang yang melihat itu mempunyai kemampuan
yang lebih (tinggi) dari yang dilihat.
Definisi supervisi dalam Carter Good‘s Dictionary of Education
yang dikutip Sehartian, supervisi didefinisikan sebagai segala
usaha dari para pejabat sekolah yang diangkat dan diarahkan
kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga
pendidikan lain dalam perbaikan pengajaran; melibat stimulasi
pertumbuhan professional dan perkembangan dari para guru,
seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode-metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
01. Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi akademik merupakan salah satu
Supervisi akademik adalah serangkaian fungsi mendasar (essential function) dalam
kegiatan membantu guru mengembangkan keseluruhan program sekolah. Supervisi
kemampuan mengelola proses akademik adalah serangkaian kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan membantu guru mengembangkan
pembelajaran. kemampuannya mengelola proses belajar
mengajar demi pencapaian tujuan
Dalam lingkup sekolah maka yang dapat pengajaran. Supervisi akademik tidak terlepas
dikatakan sebagai supervisor yaitu kepala dari penilaian kinerja guru dalam mengelola
sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pembelajaran
administrator terdepan dan jelas berkaitan
dengan guru khususnya dalam kegiatan proses
pembelajaran. Selain itu wakil kepala sekolah,
maupun kepala sumber belajar juga bisa
membimbing guru-guru lain untuk membantu
peningkatan kompetensi profesionalnya.
2. Peran Baru Supervisor dan Guru
1. Peran Baru Supervisor
Peran supervisor adalah untuk menjaga dan memelihara kualitas
seorang guru, dalam proses pembelajaran di sekolah, kegiatan
supervisor sangat penting bila menginginkan kualitas pendidikan yang
baik di sekolah, hal ini disebabkan karena supervisi merupakan
bantuan terhadap guru. Peran seorang supervisor yaitu membantu
(Assisting), dorongan (Supporting), dan mengikutsertakan (Sharing).
2. Peran Baru Supervisor dan Guru
Peter Oliva dalam Supervision for Today’s
Schools (1976: 51) mengemukakan bahwa
Berkaitan dengan peran sebagai supervisor
kegiatan supervisi akademik dimaksudkan maka peran kepala sekolah yaitu membantu guru
untuk: (1) membantu guru dalam merencanakan dalam memahami tujuan pendidikan, membantu
pembelajaran; (2) membantu guru dalam guru dalam menggunakan sumber-sumber,
penyajian materi pembelajaran; (3) embantu metode dan alat pelajaran, membantu guru dalam
guru dalam mengevaluasi pembelajaran; (4) memenuhi kebutuhan dan membimbing
membantu guru dalam mengelola kelas; (5) pengalaman belajar siswa, membantu guru
membantu guru memgembangkan kurikulum;
menilai kemajuan-kemajuan dan hasil pekerjaan
(6) membantu guru dalam mengevaluasi
kurikulum; (7) membantu guru dalam siswa, membantu guru untuk lebih bisa
mengevaluasi diri mereka sendiri; (8) membantu bersosialisasi dengan masyarakat, serta
guru bekerjasama dengan kelompok; (9) membantu reaksi mental dan moral kerja guru
membantu guru melalui inservice program. dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan
mereka.
Kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting yaitu
sebagai berikut :
•Peran pembimbingan yaitu membimbing guru agar dapat
memahami secara lebih jelas masalah atau persoalan-
persoalan dan kebutuhan murid serta membantu guru dalam
mengatasi persoalan, memberikan bimbingan yang bijaksana
terhadap guru baru dengan sifat materinya.
•Peran memberi bantuan yaitu membantu guru dalam
mengatasi kesukaran dalam mengajar, membantu guru
memperoleh kecakapan mengajar yang sesuai dengan sifat
materinya, membantu guru memperkaya pengalaman belajar
sehingga suasana pengajaran bisa menggembirakan anak
didik, dan membantu guru mengerti makna dari alat-alat
pelajaran.
•Peran memberikan layanan yaitu memberi pelayanan
kepada guru agar dapat menggunakan seluruh
kemampuannya dalam melaksanakan tugas.
•Peran pembinaan yaitu membina moral kelompok,
menumbuhkan moral yang tinggi dalam pelaksanaan tugas.
2. Peran guru
Peran guru sebagai supervisor terkait dengan pemberian
bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik, memahami
permasalahan yang dihadapi peserta didik, menemukan
permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran, dan
akhirnya memberikan jalan keluar pemecahan masalahnya.
Didasarkan pada asumsi bahwa guru memiliki beragam pengalaman,
kemampuan, dan tingkat pengembangan karir yang berbeda. Oleh
sebab itu, supervisor menentukan kebutuhan supervisi guru
berdasarkan perbedaan individual, keahlian, dan komitmen.
Karenanya dapat menggunakan pendekatan supervisi untuk guru
yang berbeda. Dengan kata lain, supervisi pengembangan
memberikan guru banyak pilihan sebagaimana keadaan guru dan
mempercepat pengambilan keputusan dan menyesuaikannya setiap
waktu yang diperlukan.
Dengan kata lain Guru diharapkan mampu:
•Membantu guru mengembangkan kompetensinya,
•Mengembangkan kurikulum 2013, terintegrasi PPK, GLS,
4C, HOTs
•Mengembangkan kelompok kerja guru dan membimbing
penelitian tindakan kelas (PTK) dan menyusun best practise
(Glickman, et. al. 2007, Sergiovanni, 1982).
Karwati dan Priansa (2013) menjelaskan ada tiga tujuan supervisia dalah untuk pengembangan
profesional, pengawasan kualitas dan penumbuhan motivasi.
a. Pengembangan Profesional
Supervisi diselenggarkan dengan maksud membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalnya dalam memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan,
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
b. Pengawasan Kualitas
Supervisi diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan belajar-mengajar di
sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas
di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya maupun dengan
sebagian peserta didiknya.
c. Penumbuhan Motivasi.
Supervisi diselenggarakan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan
tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong
guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya
Prinsip Supervisi Akademik
a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
b. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan sesuai tujuan pembelajaran.
f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.
g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara kepala sekolah dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.
h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya kepala sekolah tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.
Harjanto ( 2006 ) mengartikan model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau
acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain “model” juga artikan sebagai barang atau
benda tiruan dari benda sesungguhnya, misalnya “globe” merupakan bentuk dari bumi. Dalam uraian
selanjutnya istilah “ model” digunakan untuk menunjukkan pengertian pertama sebagai kerangka proses
pemikiran. Sedangkan “model dasar” dipakai untuk menunjukkan model yang “genetik” yang berarti
umum dan mendasar yang dijadikan titik tolak pengembangan model lanjut dalam artian lebih rumit dan
dalam artian lebih baru.
Model ini tidak lain dari Supervise yang bersifat Supervise klinis adalah Mengajar adalah suatu
refleksi dari kondisi masyarakat ilmiah memiliki ciri-ciri bentuk yang difokuskan pengetahuan (knowledge),
pada suatu saat. Pada saat sebagai berikut: pada peningkatan mengajar itu suatu keterampilan
kekuaaan yang otoriter dan a. Dilaksanakan secara mengajar dengan melaui (skill), tapi mengjar juga suatu
feodal, akan berpengaruh pada berencana dan siklus yang sistematik, kiat (art). Sejalan dengan tugas
sikap pemimpin yang otokrat kontinu; dalam perencanaan, mengajar supervisi juga sebagai
dan korektif. Pemimpin b. Sistematis dan pengamatan, serta analisis kegiatan mendidik dapat
cenderung untuk mencari-cari menggunakan yang intensif dan cermat dikatakan bahwa supervsisi
kesalahan. Perilaku prosedur serta tentang penampilan adalah suatu pengetahuan, suatu
supervisilah mengadakan teknik tertentu; mengajar yang nyata, serta keterampilan, dan juga suatu
inpeksi untuk mencari c. Menggunakan bertujuan mengadakan kiat. Supervisi itu menyangkut
kesalahan dan menemukan instrument perubahan dengan cara bekerja untuk orang lain
kesalahan. Kadang-kadang pengumpulan data; yang rasional. (working for the others), bekerja
bersifat memata-matai. Perilaku d. Ada data yang dengan orang lain (working with
seperti ini di sebut objektif yang the others), bekerja melalui
snoopervision (memata-matai). diperoleh dari orang lain (working hrough the
Sering disebut supervsisi yang keadaan rill. others).
korektif. The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
KESIMPULAN