Anda di halaman 1dari 12

SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Andi Asyhari, M. Pd.

Disusun Oleh:
Putri Amalia (1710810024)
Adrik Roehana (1710810049)
Vanesa Vira Olivia (1710810068)

Tadris Biologi B

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki ilmu pengetahuan, kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan
untuk dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara. Artinya pendidikan pada
hakikatnya adalah memanusiakan manusia agar menjadi insan yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa. Cerdas, terampil, dan berakhlak mulia,
dan bertanggung.
Hakikat manusia sebagai individu pada dasarnya memiliki potensi dan
ketrampilan yang berbeda satu sama lain. Kemampuan atau potensi tersebut bisa
dikembangkan secara optimal melelui proses pendidikan baik pendidikan pada jalur
formal/sekolah maupun jalur non formal/luar sekolah. Maka dari itu diperlukan
adanya tenaga kependidikan yakni pendidik, pengelola, pengawas dan tenaga
kependidikan lainnya untuk secara bersama-sama mengembangkan potensi peserta
didik melalui proses belajar dan latihan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya pada satuan pendikan.
Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidik lebih diarahkan untuk
memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk mengamalkan apa yang tertuang
dalam peraturan materi tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya
tentang kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam supervisi. Seorang
supervisor merupakan orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya, ia
bertindak atas kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru merupakan komponen sumber daya pendidikan membutuhkan
pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru
berakar mendalam dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan supervisi
diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan
dalam meningkatkan mutu pendidikan, di perlukan pemahaman yang mendalam
dan tidak hanya sekedar menggunakan pengelihatan mata biasa, sebab yang
diamatinya bukan masalah konkrit yang tampak, melainkan memerlukan kepekaan
mata sendiri.
Seorang supevisor membina meningkatkan mutu akademik yang
berhubungan dengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik
berupa aspek akademik, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisis
dihadapkan pada kinerja dan pengawasan mutu pendidikan oleh kepala sekolah.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah
agar dapat melakukan pengeloaan kelembagaan secara efektif dan efesien.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari supervisi pendidikan?
2. Apa saja tujuan dari supervisi pendidikan?
3. Bagaimana jenis-jenis supervisi pendidikan?
4. Apa saja fungsi dari supervisi pendidikan?
5. Siapa saja yang menjadi sasaran dalam supervisi pendidikan?
6. Bagaimana ruang lingkup supervisi pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari supervisi pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari supervisi pendidikan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis supervisi pendidikan.
4. Untuk mengetahui fungsi dari supervisi pendidikan.
5. Untuk mengetahui sasaran dari supervisi pendidikan.
6. Untuk mengetahui ruang lingkup dari supervisi pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata “supervision” yang
terdiri dari dua kata yaitu “super” yang berarti lebih dan “vision” yang berarti
melihat atau meninjau.1 Secara terminologi supervisi sering diartikan sebagai
serangkaian usaha bantuan pada guru. Supervisi merupakan serangkaian kegiatan
untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan, baik dalam
pembelajaran atau mutu pendidikan yang akan datang.
Supervisi memiliki pengertian yang luas, supervisi merupakan segala
bantuan dari para pemimpin madrasah yang bertujuan pada perkembangan
kepemimpinan guru-guru dan personel madrasah lainnya didalam mencapai
tujuan pendidikan. Supervisi merupakan pembinaan yang diberikan kepada
seluruh staf madrasah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Menurut Suryosubroto supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada
seluruh staf madrasah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Supervisi pendidikan
menurut Gunawan sebagai bentuk kegiatan bantuan bagi guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus memperhatikan aspek-aspek lain,
seperti perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).2
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi
pendidikan adalah mengarahkan, membimbing guru dan para staf agar dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada kelompok maupun individu untuk
mencapai tujuan pendidikan.
B. Tujuan Supervisi Pendidikan

1
Siti Lazimatun Nasifah, “Peranan Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Se-Salatiga”, (Skripsi, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga, 2015), Hlm. 24.
2
Pegi Fatmawati, ”Implementasi Supervisi Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-
Khairiyah Sidomulyo Lampung Selatan”, (Skripsi, Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung,
2018), Hlm. 16-18.
Suatu kegiatan yang dilakukan secara individual maupun kelompok,
sasaran yang dikehendaki adalah tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Untuk
mencapai sasaran yang diinginkan perlu diadakan supervisi terhadap rencana-
rencana awal dan kinerja yang baik untuk pencapaiannya. Tujuan supervisi
pendidikan adalah membantu guru untuk mengembangkan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik dan memperkembangkan situasi belajar mengajar
agar lebih baik.3 Secara oprasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit
dari supervisi pendidikan, sebagai berikut:
1. Membantu para guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar.
3. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
4. Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat pelajaran
moderen.
5. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
6. Membantu guru dalam menilai kemajuan peserta didikdan hasil pekerjaan guru
itu sendiri.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru agar lebih mudah menyesuaikan terhadap masyarakat dan
cara-cara menggunakan sumber belajar dari masyarakat.
9. Membantu para guru agar waktu dan tenaganya dicurahkan sepenuhnya untuk
membantu peserta didik belajar.4
Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang baik. N.A. Amtebun merumuskan tujuan-tujuan supervisi
pendidikan dengan memperhatikan beberapa faktor yang sifatnya khusus,
sehingga dapat mencari dan menentukan kegiatan supervisi yang lebih efektif.
Adapun Tujuan supervisi pendidikan menurut Menurut N.A. Ametembun, sebagai
berikut:

3
Sri Asih Yulianti, “Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu
Pembelajaran di Mts N Loano Kabupaten Purworejo Tahun Ajaran 2017/2018”, (Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Surakarta, 2017), Hlm. 11.
4
Siti Lazimatun Nasifah, “Peranan Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Se-Salatiga”, (Skripsi, Institut Agama
Islam NegeriSalatiga, 2015), Hlm. 27-28.
1. Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan
peranan sekolah dalam mencapai tujuan.
2. Memperbesar kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya
menjadi anggota masyarakat yang efektif.
3. Membantu guru untuk mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-
aktivitasnya dan kesulitan belajar mengajar serta menolong mereka dalam
mencapai perbaikan.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap tatakerja demokratis dan komperhensif.
5. Memperbesar ambisi guru meningkatkan mutu kerjanya secara maksimal
dalam profesinya (keahlian) melindungi guru dan karyawan pendidikan
terhadap tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik tak sehat dari masyarakat.
6. Membantu guru untuk lebih dapat memanfaatkan pengalaman-pengalamannya
sendiri
7. Mengembangkan “espirit de corps” guru-guru yaitu ada rasa kesatuan dan
persatuan antara guru.
8. Membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam kontak tujuan
perkembangan peserta didik.5
Berdasarkan tujuan supervise pembelajaran diatas, semuanya mengandung
pengertian untuk membantu, memperbaiki, membimbing, melayani,
memfasilitasi, mendampingi, meningkatkan, mendorong pertumbuhan
kemampuan atau keterampilan mengajar guru dalam meningkatkan hasil belajar
melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan professional
kepadaguru agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
C. Jenis-jenis Supervisi Pendidikan
1. Supervisi yang bersifat korektif ( corrective supervision)
Suatu kekurangan yang harus diartikan sebagai penemuan sesuatu usaha kearah
perbaikan dalam keseluruhan. Oleh karena itu pekerjaan seorang supervisor
yang bermaksut hanya mencari kesalahan adalah suatu permulaan yang tidak
berhasil. Sebagai seorang supervisor perlu menyadari bahwa mencari kesalahan
orang lain bertentangan dengan dengan prinsip dan tujuan supervisi

5
Sri Asih Yulianti, “Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu
Pembelajaran di Mts N Loano Kabupaten PurworejoTahun Ajaran 2017/2018”, (Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Surakarta, 2017), Hlm. 12-13.
2. Supervisi yang berifat preventif ( preventif supervision)
Supervisi yang sifatnya mencegah kesulitan yang dihadapi, berusaha memupuk
kepercayaan pada diri sendiri memberi kesanggupan kepada guru untuk
memelihara kewibawaan seorang guru.
3. Supervisi yang bersifat kontruktif (construtive supervision)
Supervisi yang bersifat kontruktif pada hakekatnya erat sekali hubungannya
dengan pengertian pendidikan yang sesungguhnya. Permulaan terbaik bagi
supervisor ia sendiri meninjau segala masalah dari segi pendidikann. Pendidikan
mempunyai arah dan tujuan baik supervisor maupun guru-guru wajib
memandang masa depan lebih banyak daripada masa lampau.
4. Supervisi yang berifat kreatif (creative supervision)
Supervisi yang bersifat kreatif lebih menekankan pada kebebasan agar guru-guru
dengan kemampuan berfikirnya dapat mencapai hasil dengan efektif menurut
cubberley bahwa tujuan dari semua supervisi adalah memberikan kebebasan
kepada guru-guru. Kebebasan terhadap prrosedur yang pasti dan kaku,
pemerintah-pemerintah tertekan dan memperkembangkan sejauh mungkin agar
guru-guru menjadi seorang yang kritis dan kreatif. 6
D. Fungsi supervisi
1. Pengembangkan staff artinya dengan adanya supervisi akan memberikan
peningkatan terhadap kemampuan staf itu sendiri dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab
2. Pengembangan kurikulum artinya dengan pengadaan kurikulum dapat
memberikan gambaran tentang bagaimana pengembangan kurikulum yang
sesuai dengan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran yang dialami
3. Perbaikan pengajaran artinya supervisi akan memberikan pengaruh terhadap
cara mengajar guru yang lebih efektif.7
E. Sasaran Supervisi Pendidikan
Kegiatan supervisi berdasarkan objek/sasarannya dibedakan menjadi tiga,
yaitu:

6
Syukur., F. 2013, Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah, (Semarang: PT.
Pustaka) Riskihlm, Hlm. 101-102.
7
Syukur., F. 2013, Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah, (Semarang: PT. Pustaka
Riski), Hlm. 81-82
1. Supervisi akademik, supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan pada
masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam lingkup kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang
dalam proses belajar mengajar.
2. Supervisi administrasi, supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan pada
aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya
pembelajaran.
3. Supervisi lembaga dan akreditasi, yang membedakan antara kedua hal
tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya. Supervisi lembaga
dilakukan oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari
luar lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan supervisi
akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu.
Tujuannya sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun
keseluruhan. Dengan kata lain, yang menjadi sasaran atau objek supervisi
akademik, supervisi administrasi, supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi
adalah sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan harapan
tentang kualitasnya berbeda.8
F. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah personal,
material, dan operasional. Oleh sebab itu, ruang supervisi pendidikan pun
mencakup tiga unsur tersebut yang apabila dijabarkan sebagai berikut:9
1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam
sekolah yang di supervisi, para personal yang dimaksud adalah kepala sekolah,
pegawai tata usaha, guru, dan siswa.
a) Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah yaitu:
 Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran
 Masalah program pendidikan dan pengajaran di sekolah

Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta:


8

BumiAksara, 1994), Hlm. 25.


9
Piet. A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), Hlm. 19.
 Masalah kepemimpinan kepala sekolah
 Masalah administrasi sekolah
 Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi terkait lainnya
 Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut kegiatan intra
dan ekstrakurikuler
b) Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan
seluruh staffnya antara lain:
 Masalah administrasi sekolah
 Masalah data dan statistik sekolah
 Masalah pembukuan
 Masalah surat menyurat dan kearsipan
 Masalah rumah tangga sekolah
 Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru, dan siswa
 Masalah laporan sekolah dan lain-lain
c) Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara lain:
 Masalah wawasan dan kemampuan
 Masalah kehadiran dan aktivitas guru
 Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis
materi pelajaran, program tahunan, program semester, program
satuan pelajaran sampai dengan persiapan mengajar harian atau
perencanaan pengajaran
 Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler
 Masalah kerja sama guru dengan siswa, dengan sesama guru,
dengan tata usaha dan dengan kepala sekolah
 Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga,
dan masyarakat
 Masalah kemampuan belajar siswa
d) Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara lain:
 Motivasi belajar siswa
 Tingkat kesulitan yang dialami siswa
 Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan
ekstrakurikuler
 Pengembangan organisasi siswa
 Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
 Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah
 Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik
lainnya:
a) Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan laboratorium, ruang praktek
ibadah, aula dan lain-lain
b) Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut
c) Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
d) Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian dan sebagainya
3. Unsur Operasional
Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain:
a) Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif yang mencakup:
Kurikulum, Proses belajar mengajar, Evaluasi/penilaian, Kegiatan
ekstrakurikuler
b) Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi mencakup:
Administrasi personal, Administrasi material, Administrasi kurikulum
c) Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama mencakup:
Sekolah dengan keluarga dan masyarakat, Sekolah dengan sekolah-sekolah
lainnya, Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat, Sekolah dengan
organisasi kepemudaan, Sekolah dengan instansi pemerintah terkait teknik-
teknik supervisi pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Supervisi pendidikan adalah mengarahkan, membimbing guru dan para staf
agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada kelompok maupun individu
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan supervisi pendidikan adalah membantu guru untuk mengembangkan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik dan memperkembangkan
situasi belajar mengajar agar lebih baik.
Jenis-jenis supervisi pendidikan di bagi menjadi empat yaitu: supervisi yang
bersifat korektif (corrective supervision), supervisi yang berifat preventif
(preventif supervision), supervisi yang bersifat kontruktif (construtive
supervision), supervisi yang berifat kreatif (creative supervision).
Fungsi supervisi diantaranya untuk pengembangkan staff, pengembangan
kurikulum, dan perbaikan pengajaran.
Kegiatan supervisi berdasarkan objek/sasarannya dibedakan menjadi tiga,
yaitu: supervisi akademik, supervisi administrasi, supervisi lembaga dan
akreditasi.
Ruang lingkup supervisi pendidikan mencakup tiga unsur yaitu: unsur personal
(para personal yang dimaksud adalah kepala sekolah, pegawai tata usaha, guru,
dan siswa), unsur material, dan unsur operasional.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin. 1994. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.


(Jakarta: Bumi Aksara).
Fatmawati, Pegi. 2018. Implementasi Supervisi Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Al Khairiyah Sidomulyo Lampung Selatan. (Skripsi, Universitas Islam Negri
Raden Intan Lampung).

Nasifah, Siti Lazimatun. 2015. Peranan Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan


Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Se-Salatiga,
(Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Salatiga).
Piet. A. Sahertian. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi. (Surabaya: Usaha Nasional).
Syukur, F. 2013. “Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah”. (Semarang: PT.
Pustaka Riski).
Yulianti, Sri Asih. 2017. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan
Mutu Pembelajaran di Mts N Loano Kabupaten Purworejo Tahun Ajaran
2017/2018. (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai