Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

Administrasi Dan Supervisi Pendidikan Neti Afrianis, S.Pd., M.Pd.

SUPERVISI AKADEMIK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

AYU NUR SA ADAH (12210720248)


CHANDRA PUSPITASARI NASUTION (12210720218)
RAHMA AFDHALI (12210722345)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023/1444 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, dengan judul: “Supervisi Akademik”

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan menjadi acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi para pembaca. Saya sadar bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak, terutama teman-teman saya yang dengen tulus memberikan saran, dan
semangat kepada saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan
yang ada dalam makalah ini. Ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak agar
kedepannya bisa memperbaiki kesalahan tersebut.

Pekanbaru, 16 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Esensi sebuah pendidikan persekolahan adalah proses pembelajaran. Tidak ada kualitas
pendidikan persekolahan tanpa kualitas pembelajaran. Berbagai upaya peningkatan mutu
pendidikan persekolahan dapat dianggap kurang berguna bilamana belum menyentuh perbaikan
proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan
persekolahanPemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional, mengembangkan
berbagai program yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru merupakan
sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.

Guru merupakan unsur pendidikan yang sangat dekat hubungannya dengan anak didik dalam
upaya pendidikan sehari-hari di sekolah dan banyak menentukan keberhasilan anak didik dalam
mencapai tujuan. Begitu sangat strategisnya kedudukan guru sebagai tenaga profesional, di
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomo 142 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
tepatnya Bab III Pasal 7, diamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: (a) memiliki bakat, minat, panggilan
jiwa, dan idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; (e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f) memperoleh
penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h)
memiliki jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i)
memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru. ( Bahri, 2014:101)

1.2. Rumusan Masalah


1. apa saja konsep dari supervisi akademik
2. apa saja model-model dan contoh supervisi akademik disekolah
3. bagaimana instrumen supervisi akademik

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep supervisi akademik
2. Memahami model-model dan contoh supervisi akademik disekolah
3. Untuk mengetahui instrumen supervisi akademik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Supervisi Akademik
Secara etimologis supervisi terdiri atas dua kata, super (lebih)dan vision (pandangan).
Dengan kata lain supervisi mengandungarti pandangan yang lebih. Pengertian ini
mengisyaratkan bahwasupervisi dilakukan oleh pihak yang memiliki kedudukan yang
lebihtinggi dari pihak yang disupervisi. Sedangkan menurut istilah,pengertian supervise
bermacam ragam sesuai dengan keragamanlatar belakang para pakar dan kontek
penggunaannya. (Risnawati, 2014:213)
Terminologi kata ‘supervisi’ berasal dari kata ‘super’ dan ‘vision’. Super berarti lebih atau
tinggi, atas dan vision artinya melihat, sehingga supervisi secara harfiah diartikan melihat dari
atas, artinya orang yang melihat itu mempunyai. kemampuan yang lebih (tinggi dan luas) dari
yang dilihat. Dalam dunia pendidikan formal, yang dianggap mempunyai kemampuan lebih
atau tinggi dalam tugas pengawasan pembelajaran adalah kepala sekolah dan pengawas
sekolah. Olehnya calon kepala sekolah/madrasah wajib memiliki dimensi kompetensi
supervisi akademik, agar dapat melaksanakan tugas supervisi dengan baik. (yohanes,2012:6)
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Supervisi akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas
pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran serta melakukan pembimbingan terhadap peserta
didik. Senada dengan itu, Mukhtar dan Iskandar mengetengahkan teori supervisi akademik
sebagai “kegiatan supervisi yang menitik beratkan pengamatan pada masa akademik yang
langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk
membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar”.(Mukhtar,2013:1)
Secara konseptual, sebagaimana ditegaskan Glickman (2007), supervisi akademik adalah
serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses
belajar-mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran. Supervisi akademik merupakan upaya
membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pengajaran . Dengan
demikian, berarti, esensial supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru
dalam mengelola proses belajar-mengajar, melainkan membantu guru mengembangkan
kemampuan profesionalismenya. Wiles (1987) menjelaskan bahwa supervition is the
development of a better teaching learning situation. Supervisi adalah bantuan sedemikian rupa
sehingga guru dapat belajar bagaimana meningkatkan kemampuan pribadinya untuk mencapai
tujuan-tujuan belajar yang telah ditetapkan (Neagley & Evans, 1980). (Manggar,2012:7)
Manfaat Supervisi Akademik , Melalui kegiatan observasi supervisi akademik dan klinis
ini dapat memberi manfaat satuan pendidikan terkait dalam terlaksananya fungsi manajemen,
support, dan pengembangan atau edukasi. Fungsi manajemen bertujuan untuk memastikan
kepatuhan guru terhadap apa yang harus dilakukan, yang biasanya dilakukan melalui penerapan
regulasi atau standar dalam pekerjaan. Fungsi support supervisi memberikan fasilitas untuk
memastikan guru bekerja dalam kondisi dan situasi yang sehat dan menyenangkan. Melalui
fungsi support ini dapat membantu guru dalam mengelola stress dalam pekerjaan sehingga
menghasilkan semangat kerja yang optimal. Fungsi pengembangan atau edukasi bertujuan
memberikan tantangan dan menciptakan identitas guru sebagai seorang profesional . Kegiatan
observasi supervisi akademik diharapkan dapat memberi manfaat, sebagai berikut.
1. Guru tidak hanya mengetahui, tetapi memahami kelebihan maupun kekurangannya
sekaligus dapat memperbaiki perencanaan pembelajaran.
2. Guru tidak hanya mengetahui, tetapi memahami kelebihan maupun kekurangannya
sekaligus dapat memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas.
3. Guru tidak hanya mengetahui, tetapi memahami kelebihan maupun kekurangannya
sekaligus dapat memperbaiki dalam membuat perencanaan maupun pengembangan
instrumen penilaian pembelajaran.
4. Guru mengetahui dan memahami feedback yang diberikan supervisor sebagai bahan
refleksi untuk perbaikan, peningkatan, dan perluasan wawasan serta pengetahuannya.
(Triwidiyanto,2021:5-6).

2.2. Model-Model Dan Contoh Supervisi Akademik Disekolah

a. Model Supervisi Tradisional


Model supervise tradisional dalam supervisi akademik meliputi:
1). Observasi Langsung
Sepervisi model ini dapat dilakukan dengan obsevasi langsung kepada guru yang sedang
mengajar melalui prosedur: praobservasi, observasi, dan post-observasi.
a. Pra Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi
dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencakup
kurikulum pendektan, metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.
b. Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam
kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas.
Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan
penutup.
c. Post-observasi
Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan
diskusi tentang kesan guru terhadaap penampilannya, identifikasi keberhasilana dan
kelemahan guru, identifikasi keterampilan-keterampilan mengajar yang perlu
ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan dilakukan.
2). Observasi Tidak Langsung
Observasi ini dilaksanakan melalui:
a. Tes dadakan
Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah diketahui validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai dengan
yang sudah dipelajari peserta didik waktu itu.
b. Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi proses
pembelajaran, laporan-laporan atau hasil studidokumentasi. Supervisor dengan guru
mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahannya, serta mencari
berbagai alternative jalan keluarnya.
c. Metode angket
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan
penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan peserta didik dan
sebaginya. (Budiharjo, 2018:174-176)
b. Model Kontemporer
Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengar pendekatan klinis,
akademik sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik
dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur
supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung, yaitu dengan observasi kelas,
namun pendekatannya berbeda. Selain model-model pendekatan tersebut, supervisi akademik
dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan lainnya, yaitu pendekatan langsung dan
pendekatan tidak langsung, dan pendekatan kolaboratif (Sahertian).
1. Pendekatan langsung
Cara yang dilakukan oleh supervisor dengan memberikan arahan ecara langsung termasuk
memberikan penguatan (reinforcement).
2. Pendekata tidak langsung
Cara meyelesaikan masalah dengan lebih menghargai dan memberikan kesempatan pada
guru untuk mengemukkan persoalannya.
3. Pendekatan kolaboratif
Merupakan perpaduan antara pendekatan sebelumnya yaitu pendekatan langsung dan
tidak langsung.

Model-model supervisi akademik di atas dapat digunakan pada kondisi sekolah masing-
masing. Hal ini disesuaikan dengan kondisi di mana program supervisi akan diterapkan,
karena setiap sekolah memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Perencanaan program supervisi
merupakan langkah awal dalam implementasi supervisi. Perencanaan yang baik akan
menghasilkan program yang baik pula. Oleh karenanya banyak hal yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan supervisi. Perencanaan program disandarkan pada tujuan
supervisi yakni memberikan bantuan profesional kepada guru guna meningkatkan kinerja
guru. (Budiharjo, 2018:176)
2.3. Instrumen Supervisi Akademik
untuk memastikan apakah kegiatan supervisi akademik berjalan efektif atau tidak diperlukan
instrumen supervisi akademik instrument supervisi akademik berfungsi ntuk mengukur
kesesuaian antara pelaksanaan tugas pokok guru dengan tolak ukur atau standar yang telah
ditetapkan. Prosedur, teknik, dan prinsip pengembangan instrumen supervisi akademik pada
dasarnya sama lengan pengembangan instrumen supervisi manajerial. Adapun yang supervisi
manajerial dan instrument membedakan instrument supervisi akademik hanya dalam hal jenis
dan ruang lingkupnya Ruang lingkup instrumen supervisi akademik berorientasi pada standar
yang menjadi fokus supervisi akademik meliputi:

 Standar Isi
 Standar Proses
 Standar Penilaian
 standar kompetensi lulusan.(Yuniawati, 2023:59)
Instrumen supervisi akademik merupakan alat yang digunakan oleh supervisor (kepala
sekolah) untuk guru mengidentifikasi profil kemampuan dalam pembuatan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Keberhasilan kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi akademik sangat tergantung pada kemampuannya dalam
memilih,menyusun, dan menggunakan instrumen yang tepat.Beberapa jenis instrumen
supervisi akademik sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mengamati proses
pembelajaran.Untuk memudahkan pengolahan data, sebaiknya pedoman observasi
menggunakan skala penilaian, antara lain; skala angka, skala grafik, skala grafik deskriptif,
atau kartu nilai.

2. Pedoman Wawancara

satu alat dalam Wawancara termasuk salah pengumpulan data yang dapat digunakan untuk
memperoleh informasi tambahan terkait dengar pelaksanaan pembelajaran. Untuk kelancaran
dan efektifitas proses wawancara diperlukan intrumen dan pedoman wawancara.

Terdapat berapa hal yang harus dipertimbangkan oleh kepala sekolah dalam memilih
instrument yang tepat, hal-hal tersebut yaitu focus supervisi, tujuan supervisi, teknik
supervisi, dan waktuyang tersedia. Sebagai contoh, supervisi akademik dengan teknik
individual kunjungan kelas menggunakan instrumen perencanaan pembelajaran, instrumen
observasi pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penilaian pembelajaran.(Darsino, 2023:8-
10)
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik
mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Supervisi akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan
aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru
dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran serta melakukan
pembimbingan terhadap peserta didik. supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan
membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar-mengajar demi
pencapaian tujuan pengajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pengajaran. Supervisi akademik
merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pengajaran.

Supervisi akademik dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang


bersifat kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung,
yaitu dengan observasi kelas, namun pendekatannya berbeda. . Selain model-model
pendekatan tersebut, supervisi akademik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan
lainnya, yaitu pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung, dan pendekatan
kolaboratif (Sahertian).
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. 2014. Supervisi akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. Visipena, 5(1),
100-112.

Budiharjo.2018. Manajemen Pendidikan. Samudra Biru. Yogyakarta

Darsino.2023. Survisi Akademik. Cahaya Ghani Recovery. Jawa Tengah

Manggar,Yohannes,dkk. 2012.Supervisi akademik. Kementerian pendidikan kebudayaan


lembaga pengembangan dan pemberdayaan kepada sekolah. Karanganyar

Mukhtar, dkk. 2013. Orientasi baru supervisi pendidikan. Gaung perdada press. jakarta

Risnawati. 2014. Administrasi dan Supervisi pendidikan. Aswaja Pressindo.Yogyakarta

Triwidiyanto,wahyudi, dkk. 2021. Membangun budaya supervisi akademik. Jejak


Pustaka.Yogyakarta

Yuniawati,dkk. 2023. Supervisi Pendidikan. Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian


Indonesia. Nusa Tenggara Barat

Anda mungkin juga menyukai