Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISE PENDIDIKAN

“Supervisi Pendidikan Materi-1”

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Ke 13 Mata Kuliah

Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

Disusun Oleh :

Anib Ginasti (20052003)

Dosen Pengampu :

Dr.Rifma.,M.Pd

Kode seksi :

202221270156

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga pemyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam
selalu tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah administrasi dan supervisi pendidikan mengenai Supervisi
Pendidikan Materi-1. Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr.Rifma.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah administrasi dan supervisi
pendidikan
2. Orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.
3. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Padang, Mei 2023

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktf mengembangkan
potensi dirinya. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut
adalah melalui proses pembelajaran di sekolah.dalam usaha meningkatkan kualitas
sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang
harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Pembentukan profesi guru
dilaksanakan melalui program pendidikan pendidikan pra-jabatan maupun program
dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik dilebaga pendidikan terlatih dengan
baik. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat
melakukan fungsinya secara potensial dan optmal untuk peserta didik. Selain
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta
mobilitas masyarakat. Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada
guru untuk mendidik tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya
secara profesional. Kepercayaan, keyakinan dan penerimaan ini merupakan substansi
dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut
mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tatanan
normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, naik
kompetensi personal, profesional maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi
kebjakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru merupakan penetu keberhasilan
pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperuensial, sehingga
upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek guru dan tenaga
pendidikan lainnya yang menyangkut kualitas profesionalannya maupun
kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang profesional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Konsep dasar supervise pendidikan?
2. Apa saja ruang lingkup (akademik dan manajerial) supervise pendidikan?
3. Apa saja Prinsip supervise pendidikan?
4. Apa Peranan Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Konsep dasar supervise pendidikan.

3
2. Untuk mengetahui dan memahami ruang lingkup (akademik dan manajerial)
supervise pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami Prinsip supervise pendidikan
4. Untuk mengetahui Peranan Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang
lebih baik.Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan
situasi belajar mengajar yaitu meliputi tujuan, materi, teknik, metode, guru, murid dan
lingkungan.Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya
(morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik). Secara
morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan
dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang
yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan
supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur
pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui
kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang
perlu diperbaiki Secara sematik,
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke
arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar dan belajar pada khususnya. Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan
bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan. Atas dasar
uraian diatas, maka pengertian supervisi dapat dirumuskan sebagai berikut “ serangkaian
usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang diberikan
oleh supervisor ( Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina lainnya) guna
meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar. Karena supervisi atau pembinaan
guru tersebut lebih menekankan pada pembinaan guru tersebut pula “Pembinaan
profesional guru“ yakni pembinaan yang lebih diarahkan pada upaya memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan profesional guru.
B. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan akan sesuai dengan tujuan dan hasilnya akan baik jika
supervise dijalankan dengan cara dan metode yang benar sesuai pengetahuan yang benar
bagi para supervise yang menjallankan tugasnya
1. Tujuan Umum Supervisi pendidikan

5
a. Berdasarkan Tujuan Umum Pendidikan : Membina orang-orang yang disupervisi
menjadi manusia “dewasa” yang sanggup berdiri sendiri.
b. Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional Yaitu membina orang-orang yang
disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang dewasa dan pancasilais.
c. Berdasarkan Tujuan Supervisi sendiri Agar tercapai perbaikan situasi pendidikan
dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu pada khususnya.
2. Tujuan khusus
a. Membantu guru-guru lebih memahami tujuan sebenarnya dari pendidikan dan
perencanaan sekolah dalam rangka mencapai tujuannya.
b. Membantu guru-guru untuk lebih dapat menyadari dan memahami
kebutuhankebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong mereka untuk
mengatasinya.
c. Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan mempersiapkan
murid-muridnya menjadi anggota masyarakat yang efektif.
d. Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara krisis aktivitas-aktivitasnya
dan kesulitan-kesulitan mengajar dan belajar murid-muridnyadan menolong
mereka merencanakan perbaikan.
e. Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktiitasnya dalam rangka
tujuan perkembangan anakdidiknya.

Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi


pendidikan yaitu :

a. Meningkatkan mutu kinerja guru Membantu guru dalam memahami tujuan


pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut Membantu guru
dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim
yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu
dengan lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya
meningkatkan prestasi belajar siswa. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu
dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran. Menyediakan sebuah sistim yang
berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran. Sebagai
salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan
baik

6
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan
keberhasilan siswa
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai
prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang
dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan. Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan
supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional guru (Depdiknas,
1986; 1994 & 1995).
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervise:
a. Supervisi Akademik,
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu
hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada
waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
b. Supervisi Administrasi,
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang
berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
c. Supervisi Lembaga,
Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di
sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau
kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan
Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
C. Ruang Lingkup (Akademik Dan Manajerial) Supervise Pendidikan
Di dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 Pasal 57 mengklasifikasikan
supervisi terdiri dari dua bagian yaitu (1) supervisi akademik dan, (2) supervisi
manajerial. Untuk supervisi manajerial dan akademik secara mendasar dapat ditinjau
perbedaannya yaitu supervisi manajerial, mampu membina kepala sekolah dan staf dalam
meningkatkan kinerja sekolah. Sedangkan supervisi akademik, mampu membina guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.  Dari pendapat para ahli di atas dapat kita
simpulkan bahwa supervisi hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih
kepada pembinaan. Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah
satu kompetensi dari kepala sekolah. 

7
Ruang lingkup yang dimaksud di sini adalah wilayah, daerah atau tepatnya sasaran
yang menjadi objek untuk disupervisikan. Kegiatan pokok supervisi adalah melakukan
pembinaan dan pengembangan kepada seluruh staf sekolah khususnya guru, agar kualitas
pembelajaran meningkat. Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran diharapkan hasil
belajar siswa juga meningkat, dan itu berarti kualitas output sekolah akan meningkat
pula.  Olive dalam Sahertian (2000:19) berpendapat bahwa sasaran supervisi adalah
pertama, mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan sekolah. Kedua,
meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Ketiga, mengembangkan seluruh staf di
sekolah. Lebih rinci lagi Arikunto (2004:33) mengidentifikasi sasaran supervisi ditinjau
dari objek yang akan disupervisikan menjadi tiga kategori. Pertama, supervisi akademik.
Kedua, supervisi administrasi. Ketiga, supervisi lembaga. (Risnawati, 2014).
D. Prinsip Supervisi Pendidikan
Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut :
a. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan
staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan
mencari-cari kesalahan.
b. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak
yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya
dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
c. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik,
sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor
memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan
pertanyaan atau tanggapan.
d. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan
menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.
e. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya
hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan
yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segansegan
mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang
dimiliki.
f. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau
terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal – hal penting
yang diperlukan untuk membuat laporan.

8
Sedangkan menurut Tahalele dan Indrafachrudi (1975) prinsip-prinsip supervisi
sebagai berikut :

a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif,


b. Supervisi harus kreatif dan konstruktif, Supervisi harus ”scientific” dan efektif,
c. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru, Supervisi harus
berdasarkan kenyataan,
d. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk
mengadakan “self evaluation”
Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang harus
dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka hal itu mendapat
perhatian yang sungguh - sungguh dari para supervisor, baik dalam konteks hubungan
supervisor - guru, maupun di dalam proses pelaksanaan supervise.
E. Peranan Supervisi Pendidikan
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya, tampak
dengan jelas peranan supervisi itu. Seorang supervisor dapat berperan sebagai:
a. Koordinator sebagai koordinator ia dapat mengordinasikan program belajar-mengajar,
tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan berbeda-beda di antara guru-guru.
b. Konsultan sebagai konsultan. Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan, yaitu
bersama mengonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun
kelompok.
c. Pemimpin kelompok sebagai pemimpin kelompok. Ia dapat memimpin sejumlah staf
guru dalam mengembangkan potensi kelompok pada saat mengembangkan
kurikulum, materi pembelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama.
d. Evaluator sebagai evaluatoria dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan
proses belajar-mengajar (Sahertian, 2008).

Sehubungan peran supervisor dalam kegiatan supervisi, Ametembun menyatakan


terdapat empat fungsi supervisor, yaitu sebagai berikut.

a. Supervisor sebagai peneliti (researcher), yaitu meneliti bagaimana keadaan situasi


pendidikan yang sebenarnya. Keadaan situasi pendidikan dapat diketahui dari
kesimpulan hasil-hasil pengolahan yang diperoleh.
b. Supervisor sebagai penilai (evaluator), yaitu menilai bagaimana keadaan suatu situasi
pendidikan.

9
c. Supervisor sebagai pembaik (improver), yaitu mengadakan perbaikan terhadap situasi.
d. Supervisor pengembang (developer), yaitu mengembangkan atau meningkatkan
situasi, agar keadaan yang sudah baik menjadi lebih baik (Ametembun, 2007).
F. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pendidikan
Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan penyusun
dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya.
Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam
penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan
ekstra kurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan, laboratorium, dan ujian.
Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam
pelaksanaan program supervisi klinis, program supervisi nonklinis dan program supervisi
kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi
pendidikan harus diwujudkan dala pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan
kinerja tenaga kependidikan, dan pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan
sekolah.
Kepala sekolah dalam kedudukannya sebagai supervisor berkewajiban membina
para guru agar menjadi pendidik dan pengajar yang baik. Bagi guru yang sudah baik agar
dapat dipertahankan kualiasnya dan bagi guru yang belum baik dapat dikembangkan
menjadi lebih baik. Sementara itu, semua guru yang baik dan sudah berkompeten maupun
yang masih lemah harus diupayakan agar tidak ketinggalan jaman dalam proses
pembelajaran maupun materi yang menjadi bahan ajar. Agar pelaksanaan tugas-tugas itu
dapat dikerjakan dengan baik, maka kepala sekolah dituntut mempunyai berbagai cara
dan teknik supervisi terutama yang berhubunganya dengan pelaksanaan tugas-tugas guru
dan karyawan, dan pertumbuhan jabatan. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin utama
dan penggerak dalam pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran.
Kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas sebagai supervisor, hendaknya
dilaksanakan dengan demokratis ia menghargai pendapat guru, dan memberikan
kesempatan untuk melahirkan gagasan dan pendapat. Keputusan yang di ambil dengan
jalan musyawarah, karena tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dan perlu dikembangakan pada setiap guru oleh kepala sekolah
sebagai supervisor adalah kepribadian guru, peningkatan profesi secara kontinue, proses
pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, keragaman kemampuan guru, keragaman
daerah, dan kemampuan guru dalam bekerja sama dengan masyarakat.Kepala sekolah
sebagai supervisor atau pengawas yang tugaskan di lembaga Depag maupun Diknas,

10
harus benar-benar mengerti bantuan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh guru dalam
melaksanakan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Meningkatkan mutu
pembelajaran menjadi landasan profesionalisme supervisi pendidikan. Karenanya
diperlukan perubahan dan pengembangan visi berorientasi pada mutu, kecerdasan siswa,
dan paradigma baru pendidikan.
Dalam pelaksanaanya kepala sekolah sebagai supervisor harus memperhatikan
prinsip-prinsip:
a. Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis.
b. Dilaksanakan secara demokratis.
c. Berpusat pada tenaga pendidikan (guru).
d. Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga pendidikan.
e. Merupakan bantuan profesional.

Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain


melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi
pembelajaran.

a. bentuk-bentuk pelakasanaa supervisi kepala sekolah


b. Usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pelaksanaan supervisi
pendidikan oleh kepala sekolah, maka kegiatan supervisi perlu dilandasi oleh hal-hal
sebagai berikut:
a. Kegiatan supervisi pendidikan harus dilandaskan pada filsafat pancasila. Hal
ini berarti dalam melaksanakan bantuan berupa perbaikan proses belajar
mengajar, supervisor harus dijiwai oleh penghayatan terhadap nilai-nilai
pancasila.
b. Pemecahan masalah supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan ilmiah
dan dilakukan secara kreatif.
c. Keberhasilan pelaksanaan supervisi harus dilandaskan kepada pendekatan
menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
d. Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan program
pengajaran.
e. Supervisi bertujuan mengembangkan keadaan yang favorable untuk terjadi
proses belajar mengajar yang efektif.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Supervisi pendidikan bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran
yang lebih baik.Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi
keseluruhan situasi belajar mengajar yaitu meliputi tujuan, materi, teknik, metode,
guru, murid dan lingkungan. Untuk mencapai keberhasilan dalam supervisi para
supervisor harus menetapkan tujuan supervisi pendidikan baik yang secara umum
maupun khusus, mengetahui sasaran supervise pendidikan, mengetahui prinsip-
prinsip supervise pendidikan,mengetahui teknik-teknik supervisi (teknik yang
bersifat kelompok dan individual), serta mengetahui tipe-tipe dari supervise
pendidikan(tipe Inspeksi, tipe laisses Faire, tipe Coersive, tipe training and
Guidance, dan tipe demokratis).
B. SARAN
1. Supervisor
memberikan supervisi sesuai dengan tujuan, prinsip, dan menggunakan tekhnik
yang tepat sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi pendidikan.
2. Guru
Guru mampu memanfaatkan secara optimal supervisi yang dijalankan, serta
mampu meningkatkan kemampuan dan keahliaanya sesuai dengan bidang yang
diampunya.
3. Pembaca
Pembaca diharapkan mampu mengambil manfaat dari makalah ini, dan lebih
memahami tentang supervise pendidikan

12
REFERENSI

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sahertian, Piet A. 2008. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama
Universitas Terbuka.
Borneoneo2008(Online)http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-
fungsisupervisi/ Diunduh pada tanggal 9 April 2012
Kristiawan, M., Yuniarsih, Y., Fitria, H., & Refika, N. (2019). Supervisi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Muslim, A. (2019). Supervisi Pendidikan.
Pratiwi, D., & Afriansyah, H. (2020). Konsep Dasar, Fungsi, dan Peranan Supervisi
Pendidikan

13

Anda mungkin juga menyukai