DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongannya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen pendidikan. Kami
menyusun makalah ini untuk memberikan penjelasan mengenai supervisi pendidikan,
supervisi klinis dan supervisi pembelajaran.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas, walaupun masih
terdapat beberapa kekurangan. Kami menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna. Oleh
karena itu, kritik yang membangun sangat kami harapkan. Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Supervisi Pendidikan...............................................................................................3
B. Supervisi Klinis.......................................................................................................5
C. Supervisi Pembelajaran...........................................................................................8
A. KESIMPULAN.......................................................................................................12
B. SARAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan
keprofesionalan guru dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada
didunia pendidikan baik pada masa saat ini atau masa yang akan datang. Berdasarkan
hal tersebut pendidikan merupakan faktor yang penting karena pendidikan salah satu
penentu mutu SDM (Sumber Daya Manusia), dimana manusia dapat membina
kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensipotensi yang dimiliki sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan
komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus.
Guru adalah tugasnya yang terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun
aspek lainnya (Suparlan, 2005:12). Guru membutuhkan bantuan dari sesama rekan
guru yang memiliki kelebihan atau guru yang sudah berpengalaman untuk saling
bertukar ilmu pengetahuan dalam meningkatkan potensi peserta didik. Guru juga
membutuhkan bantuan kepala sekolah sebagai pembina pembimbing guru agar
bekerja dengan benar dalam proses pembelajaran siswanya. Oleh karena itu, dalam
suatu lembaga pendidikan perlu adanya pelaksanaan supervisi.
Salah satu upaya peningkatan pembelajaran efektif di sekolah adalah peran
kepala sekolah dalam mensupervisi pembelajaran, karena berhasil tidaknya program
pengajaran di sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah sebagai
pemimpin.Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi prestasi kerja organisasi, karena kepemimpinan merupakan aktivitas
utama dimana tujuan organisasi dapat dicapai (Nuchiyah:2007). Supervisi kepala
sekolah akan memberi dampak yang positif terhadap pesikologis guru. Rasa puas
yang didapatkan guru dengan adanya supervisi dari kepala sekolah akan memicu
semangat guru dalam menjalankan kewajibannya, sehingga pembelajaran akan
berjalan dengan baik. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dalam
memimpin bawahannya. Sekolah merupakan sebuah organisasi yang kompleks oleh
karena itu kepala sekolah harus mampu mengkoordinasi semua kegiatan di sekolah
1
termasuk kegiatan guru dalam menyiapkan pembelajaran, mulai dari RPP, media, dan
alat peraga. Keberhasilan proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh faktor kepala
sekolah, guru, dan siswa. Oleh karena itu proses pembelajaran perlu dioptimalkan
dengan pengawasan dan bimbingan dari kepala sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud supervisi pendidikan ?
2. Apa yang di maksud supervisi klinis ?
3. Apa yang di maksud supervisi pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian supervisi pendidikan.
2. Mengetahui pengertian supervisi klinis.
3. Mengetahui pengertian supervisi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Supervisi Pendidikan
Pengertian Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar dan belajar pada khususnya. Menurut para ahli pengertian supervisi
pendidikan sebagai berikut :
1. Supervisi pendidikan adalah suatu program yang terencana dalam upaya
memperbaiki mata pelajaran pelajaran. ( P Adam dan Frank G Dickey )
2. Supervisi pendidikan adalah bentuk tindakan sosial terkait dengan
administratif agar dapat dengan mudah mempengaruhi tercapainya tujuan-
tujuan pengajaran sekolah. ( Haris dan Benssent )
3. Supervisi pendidikan adalah kegiatan supervisor dalam kaitanya dengan
hubungan antar manusia dan manusia lain, yang bekerja dengan semua orang
dalam lingkungan pendidikan yang ada. ( Kimball Wiles )
3
Beberapa fungsi supervisi pendidikan, diantaranya yaitu:
1. Penelitian
Fungsi penelitian pada supervisi pedidikan yaitu fungsi untuk mencari jalan keluar
dari masalah sosial yang dihadapi.
2. Penilaian
Fungsi penilaian supervisi yaitu fungsi untuk mengukur tingkat kemajuan yang
diinginkan, atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa besar
ketercapaiannya. Penilaian tersebut dilakukan dengan bermacam-macam cara,
antara lain:
1. Tes
2. Penetapan standar
3. penilaian kemajuan belajar siswa
4. melihat perkembangan hasil penilaian sekolah
5. prosedur-prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu atau kualitas
pendidikan
3. Perbaikan
Fungsi perbaikan supervisi yaitu upaya untuk memberikan dorongan kepada guru,
secara individu maupun kelompok agar mereka bersedia melakukan perbaikan-
perbaikan dalam menjalankan tugas mereka. Perbaikan tersebut bisa dilakukan
melalui bimbingan, yaitu dengan cara:
1. Membangkitkan kemauan
2. Memberi semangat
3. Mengarahkan dan merangsang untuk melakukan percobaan
4. Membantu menerapkan sebuah prosedur mengajar yang baru
4. Pembinaan
1. Demonstrasi mengajar
2. Workshop
3. Seminar
4. Observasi
5. Konferensi individual dan kelompok
6. Kunjungan sepervisi
4
Adapun prinsip supervisi pendidikan yang dikemukakan oleh Sehartian dapat
dibagi menjadi 4 diantaranya :
1. Demokratis
Prinsip Konstruktif dan Kreatif adalah prinsip yang mampu mendorong inisiatif
serta membuat guru menjadi aktif untuk mengutarakan hal baru sehingga tujuan
pendidikan tercapai. Hal ini juga menjadi penerapan dari Pengertian Supervisi
Pendidikan di mana untuk mewujudkan tujuan harus melibatkan berbagai
kegiatan.
3. Ilmiah
Prinsip ilmiah adalah suatu prinsip yang sangat objektif di mana data merupakan
sebuah fakta. Selain itu instrumen yang digunakan bisa memberikan umpan balik
bagi pembelajaran dengan proses yang sudah teratur, terencana, dan
berkelanjutan.
4. Kooperatif
B. Supervisi Klinis
Pengertian Supervisi Klinis
Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Dikatakan
supervisi klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mancari
sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, dan
kemudian secara langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan
atau kekurangan tersebut.
Supervisi klinis adalah suatu proses tatap muka antara supervisor dengan guru
yang membicarakan hal mengajar dan yang ada hubungannya dengan itu.
Pembicaraan ini bertujuan bertujuan untuk membantu pengembangan profesional
guru dan sekaligus untuk perbaikan proses pengajaran itu sendiri. Pembicaraan ini
biasanya dipusatkan kepada penampilan mengajar guru berdasarkan hasil observasi.
Menurut para ahli supervisi klinis yaitu :
5
1. Supervisi klinis ialah proses membina guru untuk memperkecil jurang antara
prilaku mengajar nyata dengan prilaku mengajar yang ideal. ( Acheson dan Gall )
2. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan
mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan,
serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata,
serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. ( Sahertian )
3. Supervisi pembelajaran dengan pendekatan klinis adalah suatu pertemuan tatap
muka antara supervisor dengan guru, membahas tentang hal mengajar di dalam
kelas guna perbaikan pembelajaran dan pengembangan profesi. ( Sergiovani )
Tujuan supervisi klinis dirinci ke dalam tujuan yang lebih spesifik, sebagai berikut :
6
Menurut Jerry H. Makawimbang dalam bukunya yang berjudul Supervisi dan
Peningkatan Mutu Pendidikan, ada beberapa prinsip supervisi klinis sebagai berikut:
1. Supervisi klinis yang dilaksanakan harus berdasarkan inisiatif dari para guru
lebih dahulu. Perilaku supervisor harus sedemikian taktis sehingga guru-guru
terdorong untuk berusaha meminta bantuan dari supervisor
2. Ciptakan hubungan manusiawi yang bersifat interaktif dan rasa kesejawatan
3. Ciptaka suasana bebas dimana setiap orang bebas mengemukakan apa yang
dialaminya. Supervisor bersaha untuk apa yng menjadiharapan seorang guru
4. Objek kajian adalah kebutuhan profesional guru yang riil yang sunggu alami
5. Perhatian dipusatkan pada unsur-unsur yang spesifik yang harus diangkat
untuk diperbaiki
Menurut Rivai (1982:53) membagi prinsip-prinsip supervisi dua bagian yaitu prinsip
positif dan prinsip negatif.
1. Prinsip positif memiliki profil keharusan dalam hal: konstruksi, kreatif, lebih
berdasarkan pada sumber kolektif atau kelompok daripada usaha-usaha
supervisor sendiri, didasarkan pada keadaan riil dan sebenarnya, sederhana
dan informasi, objektif dan sanggup mengadakan evaluasi.
2. Sementara prinsip negatif memilki profil tidak diizinkan atau jangan
dilakukan, yaitu: bersifat mendesak, didasarkan atas kekuasaan atau
kedudukan, dilepaskan dari tujuan pendidikan dan pengajaran, terlalu banyak
mengenal soal-soal yang mendetail mengenahi cara-cara mengajar dan bahan
pengajaran.
7
Purwanto tersebut, Ari Kunto (2004:19) menegaskan pula bahwa yang termasuk
prinsip supervisi sebagai berikut:
1. Bersifat bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah
lain untuk mengatasi masalah, kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan.
2. Bantuan diberikan secara langsung artinya bantuan harus diupayakan agar
pihak yang bersangkutan tanpa paksaan dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi
3. Saran atau umpan balik disampaikan segera mungkin, agar tidak lupa
4. Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala
5. Mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan disupervisi
6. Supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan
untuk membuat laporan
C. Supervisi Pembelajaran
Pengertian Supervisi Pembelajaran
8
Tujuan Supervisi Pembelajaran
Tujuan supervisi pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan
profesional guru dalam meningkat proses belajar melalui pemberian bantuan yang
terutama bercorak layanan profesional kepada guru. Jika proses belajar meningkat
maka hasil belajar diharapkan meningkat. Adapun tujuan supervisi sebagai berikut:
1. Mempebaiki proses belajar mengajar.
2. Perbaikan tersebut dilaksanakan oleh supervisi.
3. Supervisi dilakukan oleh supervisor.
4. Sasaran supervisi adalah guru dan orang lain yang ada kaitannya atau dalam
rangka memberikan layanan supervisi kepada guru.
5. Secara jangka panjang, maksud supervisi adalah memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan pendidikan.
6. Memperbaiki matei dan kegiatan belajar mengajar.
7. Memperbaiki media belajar mengajar.
8. Memperbaiki sikap guru atas tugasnya.
9. Memperbaiki metode belajar mengajar.
9
Supervisi juga berfungsi mengordinasi, mentimulasi, dan mengarahkan
pertumbuhan guru-guru, mengordinasi semua usaha sekolah, melengkapi
kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru. Nyatalah bahwa fungsi
supervisi pembelajaran adalah menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan hasil
belajar meleui serangkaian upaya supervisi terhadap guru-guru dalam wujud
professional.
10
8. Memberikan kesmpatan kepada suvervisor dan guru untuk mengevaluasi diri
mereka sendiri.
Adapun prinsip-prinsip negative supervisi pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Tidak boleh dilaksanakan dengan otoriter.
2. Tidak boleh mencari-cari kesalahan guru.
3. Tidak boleh dilaksanakan berdasarkan tingginya pangkat.
4. Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil.
5. Tidak boleh dilepasakan dari tujuan pendidikan dan pembelajaran.
6. Tidak boleh merasa dirinya lebih tahu daripada guru.
7. Tidak boleh terlalu memperhatikan hal-hak yang terlalu kecil dalam mengajar
sehingga membelokkan maksud supervisor.
8. Tidak boleh lekas kecewa jika mengalami kegagalan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua
kata, yaitu super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat
teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi disebut
11
supervisor. Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran
pokok, yaitu supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif.
Supervisi teknis edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan
evaluasi/ penilaian.Sedangkan supervisi teknik administratif meliputi
administrasi profesional, administrasi material,administrasi kuangan, administrasi
laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.Setelah mengetahui dan
memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu
dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara garis besar
fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana. Dalam dunia
pendidiakan dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitanantara
yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal,
material dan operasional.
Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama
pengawas dapat memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain
kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi
dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan sebagainya.
B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kami selaku penyusun
dan pembaca sekalian. Diharapkan para pembaca tidak hanya membaca tetapi juga
memahami dan mengimplementasikan dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Untuk kesempurnaan makalah ini kami mohon kritik dan saran kepada rekan-rekan
dan dosen pengampu, agar kami selaku penyusun bisa memperbaiki kekurangan-
kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
BAB_II_Skripsi_Supervisi_Klinis.pdf (um-surabaya.ac.id)
12
Bagus Pamungkas: Kel. 4 Konsep Supervisi Klinis (pamungkas97.blogspot.com)
13