Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“SUPERVISI PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu : Izzah Muyassaroh, S.Pd, M.Pd

Di susun oleh :

Rianawati (131910102)
Khoerunnisa Dwi Cantika (131910065)
Nopiyah (131910099)
Syifa Khoerun Nisa (131910083)

Kelas : 19.B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat Nya
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SUPERVISI
PENDIDIKAN” ini tepat pada waktunya.
Penyusun berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung selesainya
makalah ini, terutama kepada dosen matakuliah Pengelolaan Pendidikan yang
senantiasa mengarahkan dan membimbing penyusun untuk membuat makalah dengan
baik.
Penyusun menyadari hasil makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah penyusun harapkan. Penyusun juga
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sebagai pendukung kegiatan
belajar mengajar dan dapat menambah wawasan pembaca.

Cikarang, 31 Maret 2021

Penyusun

Khoerunnisa D.C
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................................................. 1


B. Rumus masalah ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan ...................................................................................2


B. Fungsi Supervisi Pendidikan .........................................................................................2
C. Tujuan Supervisi Pendidikan .........................................................................................2
D. Jenis-Jenis Supervisi Pendidikan ...................................................................................3
E. Teknik Supervisi Pendidikan .........................................................................................4

BAB III PENUTUPAN


A. Kesimpulan ................................................................................................................... 5
B. Saran ..............................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk memiliki


serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam
peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya tentang
kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam supervisi. Seorang supervisor
adalah orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan pelayanan
supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru berakar mendalam
dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan supervisi diperlukan kelebihan yang
dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan dalam peningkatan mutu pendidikan,
menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan
penglihatan mata biasa, sebab yang diamatinya bukan masalah kongkrit yang tampak,
melainkan memerlukan kepekaan batin.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan dengan
usaha-usaha mennciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek akademis, bukan
masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada kinerja dan pengawasan
mutu pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah agar
dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien

B. Rumus masalah
1. Apa pengertian supervisi pendidikan
2. Apa saja fungsi supervisi pendidikan
3. Apa tujuan supervisi pendidikan
4. Apa saja jenis-jenis supervisi pendidikan
5. Apa saja teknik supervisi pendidikan
BAB II
PENDAHULUAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Istilah supervisi pendidikan sudah cukup lama dikenal dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha
perbaikan situasi belajar mengajar. Akan tetapi nampaknya masih terdapat banyak
keragaman pendapat dalam menafsirkan istilah tersebut. Dan hal ini akan membawa
implikasi yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.
B. Fungsi Supervisi
Dalam pelaksanaannya supervisor pendidikan perlu memahami fungsi-fungsi supervisi
yang merupakan tugas pokok sebagai supervisor pendidikan. Fungsi-fungsi utama
supervise pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Inspeksi
2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data
3. Penilaian
4. Latihan
5. Pembinaan

C. Tujuan Supervisi
Adapun tujuan-tujuan itu adalah:
1. Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan
yang sebenarnya dan peranan sekolah mencapai tujuan itu.
2. Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan
peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.
3. Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap
aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan mengajar belajar, serta menolong mereka
merencanakan perbaikan-perbaikan.
4. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lainnya
terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif, serta memperbesar kesediaan
untuk tolong menolong.
5. Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara maksimal
dalam bidang profesinya (keahlian) meningkatkan “achievement motive”
6. Membantu pimpinan sekolah untuk mempopulerkan sekolah kepada masyarakat dalam
pengembangan program-program pendidikan.
7. Membantu kepala sekolah dan guru-guru untuk dapat mengevaluasi.
8. Aktivitasnya dalam konteks tujuan-tujuan aktivitas perkembangan peserta didik, dan
9. Mengembangkan “esprit de corps” guru-guru, yaitu adanya rasa kesatuan dan
persatuan (kolegialitas) antar guru-guru.

D. Jenis-Jenis Supervisi
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran.
Yang dimaksud dengan supervisi umum disini adalah supervisi yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha
perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan bangunan dan
perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan
pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi
terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan
sekolah atau kantor pendidikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran ialah kegiatan-kegiatan
kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personal maupun
material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi
terciptanya tujuan pendidikan.
2. Supervisi klinis
Dikatakan supervisi klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada
mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, dan
kemudian secara langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau
kekurangan tersebut.
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan
melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual
yang intesif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan
modifikasi yang rasional. Adapun ciri-ciri supervisi klinis menurut La sulo adalah sebagai
berikut : Bimbingan supervisor kepada guru/ calon guru bersifat bantuan, bukan perintah
atau intruksi. Jenis ketrampilan yang akan di supervisi diusulkan oleh guru atau calon guru
yang akan disupervisi dan disepakati melalui pengkajian bersama antar guru dan
supervisior.
Meskipun guru atau calon guru mempergunakan berbagai ketrampilan mengajar
secara terintegrasi, sasaran supervisi hanya pada beberapa ketrampilan tertentu saja.
Instrumen supervisi dikembangkan disepakati bersama antara supervisor dan guru
berdasarkan kontrak. Balikan diberikan dengan segera dan secara objektif. Meskipun
supervisor telah menganalisis dan menginterpretasi data yang direkam oleh instrumen
observasi, di dalam diskusi atau pertemuan balikan guru/ calon guru diminta terlebih
dahulu menganalisis penampilannya.
Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau menga-
rahkan. Supervisi berlangsung dalam suasana terbuka dan supervisi berlangsung dalam
siklus yang meliputi perencanaan, observasi dan diskusi balikan. Supervisi klinis dapat
dipergunakan untuk pembentukan atau peningkatan dan perbaikan ketrampilan mengajar.
E. Teknik Supervisi
Beberapa teknik supervisi yang dapat digunakan supervisor pendidikan antara lain :
1. Kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperoleh gambaran tentang
kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru untuk membicarakan masalah-
masalah khusus yang dihadapi guru.
3. Rapat antara supervisor dengan para guru di sekolah, biasanya untuk membicarakan
masalah-masalah umum yang menyangkut perbaikan dan/atau peningkatan mutu
pendidikan.
4. Kunjungan antar kelas atau antar sekolah (universitas) merupakan suatu kegiatan yang
terutama untuk saling menukarkan pengalaman sesama guru atau kepala sekolah
tentang usaha-usaha perbaikan dalam proses belajar mengajar.
5. Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja penilik, kelompok kerja kepala sekolah serta
pertemuan kelompok kerja guru, pusat kegiatan guru dan sebagainya. Pertemuan-
pertemuan tersebut dapat dilakukan oleh masing-masing kelompok kerja, atau
gabungan yang terutama dimaksudkan untuk menemukan masalah, mencari
alternative penyelesaian, serta menerapkan alternative masalah yang tepat.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat
kinerja personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja
yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas
dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan
yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/
menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran.
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Seorang supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu
dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan
perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru/ orang yang disupervisi sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya.

B. Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar dan baik serta
tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah dapat tercapai
dengan baik pula.
DAFTAR PUSTAKA

Ametembun, N.A. (1981), Supervisi Pendidikan; Penuntun bagi Para Penilik, Pengawas,
Kepala Sekolah dan Guru-Guru. Bandung: Suri.
-----, 1985. Konsep Dasar, Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan. Makalah. Penataran
Pengawasan Depdikbud.
Pidarta, M, (1985), Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Sarana Press.
Rifai, M. (1982), Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jilid 2. Bandung: Jemmars.
Ray E., B dan Grimsley, Edit E. (1987), Reading in Education Supervision. NewYork:
ASCD.
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002, h. 89-91

Anda mungkin juga menyukai