Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

POKOK-POKOK SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Dasar-dasar Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. H. Husnul Yaqien, M.Ed

Dikerjakan Oleh :

Kelompok 8

Hana Nisrina 180101040644

Hana Pratiwi 180101040648

Rabiatul Adawiah 180101040641

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah yang telah kami susun ini berjudul pokok-pokok supervisi


pendidikan, ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar
Administrasi Pendidikan. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan
dari berbagai pihak, terimakasih yang tulus kami sampaikan kepada Bapak Dr. H.
Husnul Yaqien, M.Ed selaku dosen mata kuliah ini yang telah memberikan ilmu
sehingga penyusunan ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh seluruh pembaca. Sekiranya


makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kami mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari seluruh
pihak demi perbaikan ke depan.

Banjarmasin, 21 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Supervisi pendidikan.....................................................................3
B. Tujuan Supervisi pendidikan...........................................................................4
C. Fungsi Supervisi pendidikan............................................................................5
D. Peranan Supervisi Pendidikan........................................................................7
E. Syarat-syarat Supervisi Pendidikan................................................................7
F. Teknik Supervisi..............................................................................................10
G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Supervisi Pendidikan........................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
A. Simpulan ........................................................................................................16
B. Kritik atau Saran.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA………...…………………………………………………18

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam perkembangannya, pengawasan satuan pendidikan lebih
diarahkan untuk memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat
mengamalkan apa yang tertuang dalam peraturan menteri tentang
kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya tentang kompetensi dalam
memahami metode dan teknik dalam supervisi. Seorang supervisor adalah
orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan
memerlukan pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan supervisi pendidikan
terhadap guru berakar mendalam dalam kehidupan masyarakat. Untuk
menjalankan supervisi diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam
terhadap permasalahan dalam peningkatan mutu pendidikan, menggunakan
kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan
penglihatan mata biasa, sebab yang diamatinya bukan masalah konkret yang
tampak, melainkan memerlukan kepekaan batin.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang
berhubungan dengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih
baik berupa aspek akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika
supervisi dihadapkan pada kinerja dan pengawasan mutu pendidikan, tentu
memiliki visi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala
sekolah agar dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan
efesien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian supervisi pendidikan
2. Apa tujuan supervisi pendidikan
3. Apa fungsi supervisi pendidikan
4. Apa saja peranan supervisi pendidikan

1
5. Apa saja syarat-syarat supervisi pendidikan
6. Apa saja teknik supervisi
7. Apa saja faktor-faktor yang memperngaruhi supervisi pendidikan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan pengertian supervisi pendidikan
2. Untuk menjelaskan tujuan supervisi pendidikan
3. Untuk menjelaskan fungsi supervisi pendidikan
4. Untuk mengetahui peranan supervisi pendidikan
5. Untuk mengetahui syarat-syarat supervisi pendidikan
6. Untuk mengetahui teknik supervisi
7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memperngaruhi supervisi
pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan

Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari
atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreatifitas, dan
kinerja bawahan. (Mulyasa, 2012)

Definisi supervisi adalah bantuan dan bimbingan kepada guru, guru


dalam bildang instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya
mencapai tujuan sekolah. (Chairunnisa, 2016)

Menurut Moh. Rifai, supervisi Pendidikan dalam rangka Pendidikan di


sekolah, merupakan bimbingan, pelayanan dan bantuan dari supervisor
kepada yang disupervisi (pada umumnya guru), supaya para guru itu
meningkatkan keahlian profesionalnya, dapat menjadi guru yang lebih baik
dan menghasilkan murid yang lebih baik pula. (Rifai, 2001)

Menurut Sergiovanni yang dikutip oleh Pidarta mengemukakan


pernyataan yang berhubungan dengan supervisi sebagai berikut :

1. Supervisi lebih bersifat proses dari pada peran


2. Supervisi adalah suatu proses yang digunakan oleh peronalia sekolah
yang bertanggung jawab terhadap aspek – aspek tujuan sekolah yang
bergantung secara langsung kepada para personalia yang lain, untuk
menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah tersebut.

Dengan demikian, supervisi Pendidikan adalah kegiatan mengarahkan


guru agar dapat meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran,
supervisor tidak mencari – cari kesalahan dan kelemahan guru, akan tetapi
berusahan untuk memecahkan permasalahan yang muncul dalam proses
pembelajaran.

3
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi terbagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru (dan staf sekolah lainnya) agar personil
tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam
melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.
Selajutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat,
demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasi
belajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan
bimbingan tersebut dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung
kepada guru yang bersangkutan.1
Dengan demikian jelas bahwa tujuan umum supervisi adalah
memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar
tapi juga untuk mengembangkan potensi kualitas guru.
2. Tujuan Khusus

Dalam usaha kearah tercapainya tujuan umum supervisi


Pendidikan sebagaimana dirumuskan diatas, terdapat pula tujuan
beberapa tujuan khusus supervisi Pendidikan. Di bawah ini
dikemukakan beberpa tujuan khusus seseorang supervisor di bidang
Pendidikan dan pengajaran :

1. Membantu guru untuk lebih memahami tujuan sebenarnya dari


Pendidikan dan peranan sekolah untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru – guru untuk dapat lebih menyadari dan
memahami kebutuhan – kebutuhan dan kesulitan – kesulitan
murid untuk menolong mereka untuk mengatasinya.
3. Memperbesar kesanggupan guru – guru untuk melengkapi dan
mempersiapkan murid – muridnya menjadi masyarakat yang
efektif.
1
Ekhsan Nurdin, “Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan” (Academia.edu, Jakarta, 2012). Hal 13

4
4. Membatu guru mengadakan diagnosa secara kritis aktivitas –
aktivitasnya, serta kesulitan – kesulitan dalam mengajar dan
belajar murid – muridnya, dan menolong mereka
merencanakan perbaikan.
5. Membantu guru – guru untuk dapat menilai aktivitas –
aktivitasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didik.
6. Memperbesar kesadaran guru – guru terhadap tata kerja yang
demokratis dan kooperatif serta memperbesar kesediaan untuk
saling tolong–menolong
7. Memperbesar ambisi guru–guru untuk meningkatkan mutu
karyanya secara maksimal dalam bidang profesi keahliannya
8. Membantu guru–guru untuk dapat lebih memanfaatkan
pengalaman– pengalaman sendiri.
9. Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada
masyarakat agar bertambah simpati dan kesediaan masyarakat
untuk menyongkong sekolah
10. Melindungi guru–guru dan tenaga Pendidikan terhadap
tuntutan – tuntutan yang tak wajar dan kritik tak sehat dari
masyarakat.2
C. Fungsi Supervisi Pendidikan

Setelah dibuat organisasi administrasi Pendidikan lengkap dengan


seksi–seksinya, maka kemudian harus diadakan pengawasan (supervisi) oleh
pimpinan sekolah atau atasan. Sebab tanpa adanya pengawasan ada
kemungkinan timbulnya situasi yang menghambat jalannya administrasi
Pendidikan di sekolah. Karena hambatan itu makin lama makin banyak, maka
ada kemungkinan tujuan tidak tercapai dalam waktu yang telah direncanakan.
Situasi yang dapat menghambat itu dapat berasal dari beberapa pihak,
misalnya:

a. Dari pihak guru :


- Kurang adanya semangat kerja
- Kurang kesediaan bekerja sama dan berkomunikasi
2
Ekhsan Nurdin, “Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan” (Academia.edu, Jakarta, 2012). Hal 14

5
- Kurang kecakapan dalam melaksanakan tugas
- Kurang menguasai metode mengajar
- Kurang memahami tujuan dan program kerja
- Kurang mentaati perarturan ketertiban dan sebagainya
b. Dari pihak murid
- Kurang kerajinan, ketekunan
- Kurang mentaati ketertiban
- Kurang kesadaran akan perlunya belajar dan sebagainya
c. Dari pihak prasarana
- Kurang terpenuhi tentang syarat – syarat tentang Gedung, halaman,
kesehatan, keamanan, dan sebagainya
- Kurang tersedianya alat – alat pelajaran, seperti meja, kursi, lemari,
papan tulis, dan sebagainya
d. Dari pihak kepala sekolah
- Kurang adanya tanggung jawab pengabdian
- Kurang kewibawaan, pengetahuan, dan sebagainya
- Terlalu otoriter
- Terlalu lunak, bersikap masa bodoh dan sebagainya

Diantara hambatan – hambatan diatas, yang paling banyak pengaruhnya


ialah yang datang dari kepala sekolah. Sebab dialah yang mendapatkan tugas
memperbaiki situasi, membimbing para karyawan, menghilangkan hambatan,
tetapi bisa jadi dia sendiri yang menjadi penghambat. Karena itu tidak ada
kemungkinan adanya perbaikan sebelum pergantian pimpinan. Pemimpin
yang seperti ini tidak memenuhi syarat kepemimpinan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa fungsi atau tugas supervisi


ialah sebagai berikut :

1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi


Pendidikan, sebagai kegiatan Pendidikan di sekolah dalam segala
bidang
2. Menentukan syarat – syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi
Pendidikan di sekolah

6
3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk
menghilangkan hambatan – hambatan3

Atau secara singkat fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan


kepada perbaikan pengajaran.

D. Peranan Supervisi Pendidikan

Dalam bukunya tentang supervisi Pendidikan, Sahertian (2000:25)


mengemukakan bahwa “supervisi berfungsi membantu (assisting) memberi
support (supporting) dan mengajak mengikutsertakan (sharing). Dilihat dari
fungsinya, tampak dalam kinerja supervisor yang melaksanakan tugasnya.
Mengenai peranan supervisi dapat dikemukakan pendapat berbagai para ahli.
Seorang supervisor dapat berperan sebagai :

1. Coordinator
2. Konsultan
3. Pemimpin kelompok
4. Evaluator4

E. Syarat-syarat Supervisi Pendidikan


a. Syarat dan Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Supervisor

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 118/1996 pada Bab X pasal 22 dan 23 telah ditetapkan bahwa
untuk dapat diangkat dalam jabatan pengawas sekolah, seorang pegawai
negeri sipil harus memenuhi angka kredit yang ditentukan (pasal 22).
Sedangkan pasal 23 ayat (1) dan (2) dapat dijabarkan sebagai berikut5:

Pegawai negeri sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
pengawas sekolah harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

3
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal 179
4
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Supervisi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
5
Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan
Administrasi dan Supervisi pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), hal 76-79

7
- Syarat Umum

1) Memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang


pengawasan yang akan dilakukan;
2) Berkedudukan dan berpengelaman sebagai guru sekurang-kurangnya
selama 6 tahun secara berturut-turut;
3) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan dibidang
pengawasan sekolah dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan (STTPP);
4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam
dua tahun terakhir;
5) Usia setinggi-tingginya 5 tahun sebelum mencapai batas usia pensiun
jabatan pengawas sekolah.

- Syarat Khusus

1) Bagi pengawas mata pelajaran di Sekolah Dasar, Madrasah


Ibtidayah/Madrasah Diniya dan Sekolah Dasar Luar Biasa;
a) Pendidikan serendah-rendahnya Diploma II (DII) yang sesuai;
b) Berkedudukan serendah-rendahnya guru madya;
c) Berpengalaman sebagai guru Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidayah/
Madrasah Diniyah/ Sekolah Dasar Luar Biasa
2) Bagi pengawas mata pelajaran rumpun mata pelajaran di Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau
Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan (SMU/SMK) atau Madrasah
Aliyah (MA):
a) Pendidikan serendah-rendahnya sarjana (S1) atau yang sederajat;
b) Berkedudukan serendah-rendahnya guru dewasa;
c) Memiliki salah satu spesialisasi mata pelajaran/rumpun mata
pelajaran yang sesuai.
3) Bagi pengawas Sekolah Pendidikan Luar Biasa (SLB):
a) Pendidikan serendah-rendahnya sarjana (S1) atau yang sederajat;
b) Berkedudukan serendah-rendahnya guru dewasa;

8
c) Memiliki keahlian dan pendidikan luar biasa.
4) Bagi pengawas sekolah bimbingan dan konseling;
a) Pendidikan serendah-rendahnya sarjana (S1) atau yang sederajat;
b) Berkedudukan serendah-rendahnya guru dewasa;
c) Memiliki spesialisasi atau jurusan program studi atau keahlian
dalam bimbingan dan konseling atau bimbingan dan penyuluhan.

Sebagai seorang supervisor, yang harus melaksanakan tugas tanggung


jawabnya hendaknya mempunyai persyaratan-persyaratan. Dilihat dari segi
kepribadiannya (personility) syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ia harus mempunyai perikemanusiaan dan solidaritas yang tinggi,


dapat menilai orang lain secara teliti dari segi kemanusiaannya serta
dapat bergaul dengan baik.

2) Ia hendaknya sedemikian jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.

3) Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengaruhi


oleh penyimpangan-penyimpangan manusia.

4) Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap


seseorang untuk selama-lamanya hanya karena sesuatu kesalahan saja.

5) Ia harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti, sehingga
merupakan contoh bagi anggota stafnya.6

Adapun Syarat-syarat supervisor menurut Boyd dalam buku


Atmodiwiro dan Tatosiswanto pada tahun 1991, syarat yang harus dimiliki
oleh Pengawas (Supervisor) yakni harus memiliki kelebihan (super) dari
orang yang dikontrolnya walaupun relatif. Syarat-syarat itu diantaranya7:

1) Menguasai hal ihwal supervisi

2) Objektif dalam melakukan supervisi

3) Komprehensif (berwawasan luas)


6
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: RINEKA CIPTA, 2010) hal 183-184
7
Rismiyati Nurindarwati “Penerapan Supervisi Akademik Pengawasan Upaya Peningkatan
Kemampuan Guru Dalam Penyusunan Administrasi Pembelajaran” Kajian Islam. Vol. 8 No. 4,
Januari 2020. Hal. 22. (diakses tanggal 14 April 2020, jam 21:53 WITA)

9
4) Teliti dalam melakukan tindakan

5) Sistematis dalam bekerja

6) Siap melayani guru yang dikontrol.

7) Sabar menghadapi permasalahan dengan terus berupaya


memecahkannya

8) Kooperatif, mampu bekerja sama dengan guru yang dokontrol

9) Percaya diri (self confident)

10) Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat,

11) Humoris

b. Syarat-syarat Guru yang dikontrol

Menurut Boyd dalam buku Atmodiwiryo dan Tatosiswanto pada


tahun 1991 ada lima syarat untuk guru yang dikontrol, yaitu8:

1) Kesedian dan terbuka (open minded).

2) Objektif dalam melihat permasalahan.

3) Berfikir dalam melihat permasalahan.

4) Mempunyai motivasi untuk berprestasi.

5) Berwawasan luas, dan

6) Kesiapan untuk dibantu atau dikontrol.

F. Teknik Supervisi
Teknik supervisi terbagi dua yaitu, teknik perseorangan dan teknik
kelompok.9
1) Teknik Peseorangan

8
Lalu Fathurrahman “Penerapan Supervisi Akademik Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru
Dalam Melaksanakan Pembelajaran Di SDN 1 Masbagik Utara”, Edukasi dan Sains. Vol. 1, No. 2,
Oktober 2019, hal 340. (diakses tanggal 15 April 2020, jam 15:40 WITA pada laman
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi)
9
Shulhan Muwahid, Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya Guru (Surabaya:
Achima Publishing, 2012) hal. 57

10
Maksud dari supervisis perseorangan ialah supervisis yang dilakukan
secara perseorangan. Adapun beberapa kegiatannya antara lain:
a. Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visistation)
Teknik observasi kelas ialah supervisor melakukan supervisi
dengan mengobservasi kelas yang sedang belajar di bawah bimbingan
gurunya. Tujuannya adalah ingin memperoleh data tentang segala
sesuatu yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, masih terdapat
kelemahan atau kekurangan yang sekiranya masih bisa diperbaiki.
Lama supervisor mengobserrvasi dalam satu pertemuan antara 1-3 jam
berturut-turut agar supervisor bisa mengamati secara lengkap segala
sesuatu yang terjadi dalam proses belajar mengajar.
b. Mengadakan kunjungan observasi (Observation visits)
Guru dari suatu sekolah diberikan tugas untuk melihat atau
mengamati seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara
mengajar suatu mata pelajaran tertentu, misal cara menggunakan alat
atau media yang baru seperti audio visual aids dan cara cara mengajar
menggunakan metode tertentu seperti problem sulving, diskusi planel
fish bolw, metode penemuan (discovery).
c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa
dan atau mengatasi problem yang dilami siswa
Banyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulita
belajar, misal siswa yang lamban belajar, siswa yang tidak dapat
memusatkan perhatian, siswa yang nakal. Maka disini wali kelas
adalah pembimbing yang utama, tapi sekarang dibeberapa sekolah
telah dibentuk bagian Bimbingan dan Konseling (BK), yang
bertujuan untuk mengatasi berbagai macam masalah siswa yang tidak
dapat ditasi oleh wali kelas sehingga diserahkan kepada konselor.
d. Membimbing guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan kurikulum sekolah. Seperti:
(1) Menyusun program semester dan mingguan (2) Menyusun
atau membuat satuan program pelajaran (3) Mengorganisasi kegiatan
pengelolaan kelas (4) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengjaran

11
(5) Mengadakan media dan sumber dalam PBM (6) Mengorganisasi
kegiatan-kegiatan siswa dalam ekstrakurikuler, study tour.
2) Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah supervisi yang dilakukan secara kelompok
dengan menggunakan beberapa strategi diantaranya adalah:
a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)

Kepala sekolah mejalankan tugas sesuai perencanaan seperti


mengadakan rapat bersama guru dalam rangka supervisi yang
berhubungan dengan pelaksanaan pengembangan kurikulum.

b. Mengadakan diskusi kelompo (Grup discussion)


Diskusi kelompok dengan membentuk guru-guru bisdang studi
yang berminat pada mata pelajaran tertentu dan telah diprogramkan
untuk mengadakan pertemuan atau diskusi guna membicarakan hal-
hal yang berhubungan dengan usaha pengembangan dan edaran proses
belajar mengajar.
c. Mengadakan penataran-penataran (inservice training)
Penataran untuk guru bidang studi tertentu pada umumnya
dilakukan oleh pusat atau wilayah, tugas kepala sekolah adalah
mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up)
dari hasil penataran, agar dapat dipratekkan oleh guru-guru. (Ngalim
Purwanto, 2010, 122 “Administrasi dan Supervisi Penidikan”).
G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Supervisi Pendidikan

Di dalam supervisi pendidikan terdapat beberapa faktor yang


mempengaruhi, diantaranya:

1. Faktor Legal
Seorang yang memiliki jabatan pemimpin pendidikan berharap
memiliki peraturan formal dan institusi struktural dalam sebuah
kelembagaan. Contohnya keputusan Dirjen Binbaga Islam No:KEP/E 14/
82 tentang Pendidikan Agama Islam. Kemudian SK Menteri Agama No.45
tahun 1981 dan lain sebagainya yang merupakan faktor legal. Karena

12
peraturan itu harus dilaksanakan maka jelas itu harus berpengaruh pada
pelaksaan supervisor.

2. Latar Belakang Pendidikan Kepala Madrasah


Latar belakang pendidikan seorang kepala sekolah sangatlah
berpengaruh dalam melaksakan supervisi. Dimana seorang kepala tersebut
dapat mengetahui apa yang harus dilakukannya dalam memimpin dan
dapat melaksanakan tanggung jawabnya. Karena, latar belakang
pendidikan yang dimilikinya sesuai dengan tugas-tugas kepemimpinannya.
Juga usahanya untuk menambah pengetahuan atau wawasan tentang
kepemimpinannya saat ia melakukan tugasnya sebagai kepala sekolah.
Seorang kepala madrasah atau sekolah yang baik selalu berusahan
mengembangkan dirinya dan menambah wawasannya.

3. Pengalaman Bertugas Kepala Madrasah


Sebuah pengalaman dapat membantu seseorang dalam menunaikan
tugas keseharianannya, bukan hanya dari segi pendidikan namun dapat
juga dipadukan dengan pengalaman bertugas yang cukup lama.

4. Keahlian dalam Menempatkan Teknik Supervisi


Untuk menempatkan teknik supervisi harus dibutuhkan keahlian
tersendiri untuk melaksanakan kesupervisiannya.

5. Sikap Guru Terhadap Pelaksanaan Supervisi


Sikap guru sangat berpengaruh dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan disini sangat penting guna mencapai atau meningkatkan mutu
atau kualitas pendidikan. Sikap yang mendukung terwujudnya hal tersebut
yaitu dengan menerima keinginan bersama untuk memajukan sekolah.

6. Faktor Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Konsep Pendidikan


Kondisi sosial ekonomi dapat mencapai keberhasilan supervisi
dengan tersedianya alat dan sumber pendidikan yang lengkap. Kondisi
sosial atau masyarakat akan membantu pelaksanaan supervisi pendidikan
sekolah baik tenaga, pikiran maupun materi.

13
7. Hakikat dan Ciri Sekolah
Hakikat dan ciri sekolah adalah jenis sekolah yang melaksanakan
pendidikan meliputi kurikulum, anggota masyarakat sekolah (murid, guru,
staf, dan lain-lain). Hal-hal tersebut adalah faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan kepala sekolah. Apabila sebuah supervisi berjalan dengan
baik maka penilaian supervisor juga baik jika sebaliknya maka penilaian
supervisor akan kurang dan akan menjadi tugas bagi supervisor seperti
menjadi bahan laporan dan perbaikan pelaksanaan pendidikan di sekolah
tersebut.

8. Kepribadian dan Latihan-Latihan

Secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak, dan


kepribadiaannya. Ada yang bersikap tegas tetapi adapula yang lemah
lembut. Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak dan kepribadian yang
dimiliki masing-masing pemimpin. Meskipun beberapa pemimpin
memiliki latar belakang yang sama dan diberikan tugas pemimpin
lembaga-lembaga yang sejenis karena perbedaan kepribadiannya akan
menimbulkan perilaku dan sikap yang berbeda pula dalam menjalankan
kepemimpinannya.

9. Perubahan yang terjadi dalam Teori Pendidikan

Setiap perubahan mengenai teori-teori atau konep-konsep


pendidikan maka segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
pendidikan itu juga pasti akan berubah contohnya perubahan kurikulum
yang sering terjadi seperti perubahan kurikulum KTSP menjadi K-13.

10. Lingkungan Masyarakat Tempat Sekolah itu berada

Lingkungan yang dimaksud disini adalah apakah sekolah itu


berada di kota besar atau di kota kecil. Bisa di lingkungan masyarakat
orang-orang kaya intelek, pedagang, petani dan lain-lain

14
11. Besar Kecilnya Sekolah yang menjadi Tanggung Jawab kepada
Sekolah

Apakah sekolah itu kompleks sekolah yang besar jumlah guru dan
murid serta halaman dan tanah yang luas.

12. Tingkatan dan Jenis Sekolah


Sekolah yang dipimpin itu SD atau sekolah lanjutan, SMP,SMA,
SMK dan sebagainya. Semuanya memerlukan sikap dan sifat tertentu.
13. Keadaan Guru-Guru dan Pegawai yang tersedia.

Apakah guru-guru disekolah itu pada umunya sudah berwenang


dan berpengalaman, bagaimana kehidupan sosial ekonomi, hasrat,
kemampuannya dan sebagainya.

14. Kecakapan dan Keahlian Kepala Sekolah itu Sendiri.

Di antara faktor-faktor yang lain, yang terakhir ini adalah yang


terpenting. Bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi yang tersedia, jika
kepala sekolah itu sendiri tidak mempunyai kecakapa dan keahlian yang
diperlukan, semuanya itu tidak akan ada artinya. Sebaliknya, adanya
kecakapan dan keahlian yang dimiliki oleh kepala sekolah, segala
kekurangan yang ada akan menjadi perangsang yang mendorongnya untuk
selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnaknnya10.

10
Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara
Sumber Widya, 1992) hal 83

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Supervisi Pendidikan adalah kegiatan mengarahkan guru agar dapat


meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran, supervisor
tidak mencari – cari kesalahan dan kelemahan guru, akan tetapi berusahan
untuk memecahkan permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.
Tujuan supervisi terbagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan
kepada guru (dan staf sekolah lainnya) agar personil tersebut mampu
meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu
melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan khusus diantaranya membantu
guru untuk lebih memahami tujuan sebenarnya dari Pendidikan dan peranan
sekolah untuk mencapai tujuan itu. Membantu guru – guru untuk dapat lebih
menyadari dan memahami kebutuhan – kebutuhan dan kesulitan – kesulitan
murid untuk menolong mereka untuk mengatasinya.

Fungsi atau tugas supervisi ialah sebagai berikut :Menjalankan aktivitas


untuk mengetahui situasi administrasi Pendidikan, sebagai kegiatan
Pendidikan di sekolah dalam segala bidang. Menentukan syarat – syarat yang
diperlukan untuk menciptakan situasi Pendidikan di sekolah. Menjalankan
aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan hambatan –
hambatan. Atau secara singkat fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan
kepada perbaikan pengajaran

Seorang supervisor dapat berperan sebagai :Coordinator, konsultan,


pemimpin kelompok, evaluator. Syarat-syarat Supervisi Pendidikan: Syarat
dan Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Supervisor yaitu syarat
umum dan syarat khusus. Syarat-syarat Guru yang dikontrol: Kesedian dan
terbuka (open minded), objektif dalam melihat permasalahan, berfikir dalam

16
melihat permasalahan, mempunyai motivasi untuk berprestasi, berwawasan
luas, dan kesiapan untuk dibantu atau dikontrol.

Teknik supervisi terbagi dua yaitu, teknik perseorangan dan teknik


kelompok. Teknik Peseorangan maksud dari supervisis perseorangan ialah
supervisis yang dilakukan secara perseorangan. Teknik Kelompok maksud
dari teknik kelompok adalah supervisi yang dilakukan secara kelompok
dengan menggunakan beberapa strategi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi supervisi pendidikan diantaranya faktor


legal, latar belakang pendidikan kepala madrasah, pengalaman bertugas
kepala madrasah, keahlian untuk menempatkan supervisi, sikap guru terhadap
pelaksanaan supervisi, faktor kondisi sosial, ekonmi dan konsep pendidikan.
hakikat dan ciri sekolah, kepribadian dan latihan-latihan, perubahan yang
terjadi dalam teori pendidikan, lingkungan masyarakat tempat sekolah itu
berada, besar kecilnya sekolah yang tanggung jawab kepada sekolah,
tingkatan dan jenis sekolah, keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia,
serta kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.

B. Kritik atau Saran

Kami menyadari bahwa kami hanya manusia biasa yang jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapkan saudara/i bisa
memberikan kritik atau saran agar kami bisa memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

A Sahertian piet. 2009. Konsep Dasar dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: RINEKA CIPTA

Daryanto. 2011. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta


Ekhsan Nurdin. 2012. Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Academia.edu

Purwanto Ngalim dan Djojopranoto Sutaadji. 1992. Administrasi Pendidikan,


Jakarta: Mutiara Sumber Widya

Shulhan Muwahid. 2012. Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber


Daya Guru. Surabaya: Achima Publishing

Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan


Administrasi dan Supervisi pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama
RI, 2003)

Nurindarwati Rismiyanti. 2020. “Penerapan Supervisi Akademik Pengawasan


Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Penyusunan
Administrasi Pembelajaran” Kajian Islam. Vol. 8 No. 4 (diakses
tanggal 14 April 2020, jam 21:53 WITA)
Fathurrahman Lalu. 2019 “Penerapan Supervisi Akademik Dalam Upaya
Peningkatan Kinerja Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Di
SDN 1 Masbagik Utara”, Edukasi dan Sains. Vol. 1, No. 2 (diakses
tanggal 15 April 2020, jam 15:40 WITA pada laman
(https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi)

18

Anda mungkin juga menyukai