Dosen Pengampu:
Dikerjakan Oleh :
Kelompok 8
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Supervisi pendidikan.....................................................................3
B. Tujuan Supervisi pendidikan...........................................................................4
C. Fungsi Supervisi pendidikan............................................................................5
D. Peranan Supervisi Pendidikan........................................................................7
E. Syarat-syarat Supervisi Pendidikan................................................................7
F. Teknik Supervisi..............................................................................................10
G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Supervisi Pendidikan........................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
A. Simpulan ........................................................................................................16
B. Kritik atau Saran.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA………...…………………………………………………18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Apa saja syarat-syarat supervisi pendidikan
6. Apa saja teknik supervisi
7. Apa saja faktor-faktor yang memperngaruhi supervisi pendidikan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan pengertian supervisi pendidikan
2. Untuk menjelaskan tujuan supervisi pendidikan
3. Untuk menjelaskan fungsi supervisi pendidikan
4. Untuk mengetahui peranan supervisi pendidikan
5. Untuk mengetahui syarat-syarat supervisi pendidikan
6. Untuk mengetahui teknik supervisi
7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memperngaruhi supervisi
pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari
atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreatifitas, dan
kinerja bawahan. (Mulyasa, 2012)
3
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi terbagi menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru (dan staf sekolah lainnya) agar personil
tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam
melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.
Selajutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat,
demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasi
belajar siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan
bimbingan tersebut dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung
kepada guru yang bersangkutan.1
Dengan demikian jelas bahwa tujuan umum supervisi adalah
memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar
tapi juga untuk mengembangkan potensi kualitas guru.
2. Tujuan Khusus
4
4. Membatu guru mengadakan diagnosa secara kritis aktivitas –
aktivitasnya, serta kesulitan – kesulitan dalam mengajar dan
belajar murid – muridnya, dan menolong mereka
merencanakan perbaikan.
5. Membantu guru – guru untuk dapat menilai aktivitas –
aktivitasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didik.
6. Memperbesar kesadaran guru – guru terhadap tata kerja yang
demokratis dan kooperatif serta memperbesar kesediaan untuk
saling tolong–menolong
7. Memperbesar ambisi guru–guru untuk meningkatkan mutu
karyanya secara maksimal dalam bidang profesi keahliannya
8. Membantu guru–guru untuk dapat lebih memanfaatkan
pengalaman– pengalaman sendiri.
9. Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada
masyarakat agar bertambah simpati dan kesediaan masyarakat
untuk menyongkong sekolah
10. Melindungi guru–guru dan tenaga Pendidikan terhadap
tuntutan – tuntutan yang tak wajar dan kritik tak sehat dari
masyarakat.2
C. Fungsi Supervisi Pendidikan
5
- Kurang kecakapan dalam melaksanakan tugas
- Kurang menguasai metode mengajar
- Kurang memahami tujuan dan program kerja
- Kurang mentaati perarturan ketertiban dan sebagainya
b. Dari pihak murid
- Kurang kerajinan, ketekunan
- Kurang mentaati ketertiban
- Kurang kesadaran akan perlunya belajar dan sebagainya
c. Dari pihak prasarana
- Kurang terpenuhi tentang syarat – syarat tentang Gedung, halaman,
kesehatan, keamanan, dan sebagainya
- Kurang tersedianya alat – alat pelajaran, seperti meja, kursi, lemari,
papan tulis, dan sebagainya
d. Dari pihak kepala sekolah
- Kurang adanya tanggung jawab pengabdian
- Kurang kewibawaan, pengetahuan, dan sebagainya
- Terlalu otoriter
- Terlalu lunak, bersikap masa bodoh dan sebagainya
6
3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk
menghilangkan hambatan – hambatan3
1. Coordinator
2. Konsultan
3. Pemimpin kelompok
4. Evaluator4
Pegawai negeri sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
pengawas sekolah harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
3
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal 179
4
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Supervisi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
5
Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan
Administrasi dan Supervisi pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), hal 76-79
7
- Syarat Umum
- Syarat Khusus
8
c) Memiliki keahlian dan pendidikan luar biasa.
4) Bagi pengawas sekolah bimbingan dan konseling;
a) Pendidikan serendah-rendahnya sarjana (S1) atau yang sederajat;
b) Berkedudukan serendah-rendahnya guru dewasa;
c) Memiliki spesialisasi atau jurusan program studi atau keahlian
dalam bimbingan dan konseling atau bimbingan dan penyuluhan.
5) Ia harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti, sehingga
merupakan contoh bagi anggota stafnya.6
9
4) Teliti dalam melakukan tindakan
11) Humoris
F. Teknik Supervisi
Teknik supervisi terbagi dua yaitu, teknik perseorangan dan teknik
kelompok.9
1) Teknik Peseorangan
8
Lalu Fathurrahman “Penerapan Supervisi Akademik Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru
Dalam Melaksanakan Pembelajaran Di SDN 1 Masbagik Utara”, Edukasi dan Sains. Vol. 1, No. 2,
Oktober 2019, hal 340. (diakses tanggal 15 April 2020, jam 15:40 WITA pada laman
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi)
9
Shulhan Muwahid, Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya Guru (Surabaya:
Achima Publishing, 2012) hal. 57
10
Maksud dari supervisis perseorangan ialah supervisis yang dilakukan
secara perseorangan. Adapun beberapa kegiatannya antara lain:
a. Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visistation)
Teknik observasi kelas ialah supervisor melakukan supervisi
dengan mengobservasi kelas yang sedang belajar di bawah bimbingan
gurunya. Tujuannya adalah ingin memperoleh data tentang segala
sesuatu yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, masih terdapat
kelemahan atau kekurangan yang sekiranya masih bisa diperbaiki.
Lama supervisor mengobserrvasi dalam satu pertemuan antara 1-3 jam
berturut-turut agar supervisor bisa mengamati secara lengkap segala
sesuatu yang terjadi dalam proses belajar mengajar.
b. Mengadakan kunjungan observasi (Observation visits)
Guru dari suatu sekolah diberikan tugas untuk melihat atau
mengamati seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara
mengajar suatu mata pelajaran tertentu, misal cara menggunakan alat
atau media yang baru seperti audio visual aids dan cara cara mengajar
menggunakan metode tertentu seperti problem sulving, diskusi planel
fish bolw, metode penemuan (discovery).
c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa
dan atau mengatasi problem yang dilami siswa
Banyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulita
belajar, misal siswa yang lamban belajar, siswa yang tidak dapat
memusatkan perhatian, siswa yang nakal. Maka disini wali kelas
adalah pembimbing yang utama, tapi sekarang dibeberapa sekolah
telah dibentuk bagian Bimbingan dan Konseling (BK), yang
bertujuan untuk mengatasi berbagai macam masalah siswa yang tidak
dapat ditasi oleh wali kelas sehingga diserahkan kepada konselor.
d. Membimbing guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan kurikulum sekolah. Seperti:
(1) Menyusun program semester dan mingguan (2) Menyusun
atau membuat satuan program pelajaran (3) Mengorganisasi kegiatan
pengelolaan kelas (4) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengjaran
11
(5) Mengadakan media dan sumber dalam PBM (6) Mengorganisasi
kegiatan-kegiatan siswa dalam ekstrakurikuler, study tour.
2) Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah supervisi yang dilakukan secara kelompok
dengan menggunakan beberapa strategi diantaranya adalah:
a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
1. Faktor Legal
Seorang yang memiliki jabatan pemimpin pendidikan berharap
memiliki peraturan formal dan institusi struktural dalam sebuah
kelembagaan. Contohnya keputusan Dirjen Binbaga Islam No:KEP/E 14/
82 tentang Pendidikan Agama Islam. Kemudian SK Menteri Agama No.45
tahun 1981 dan lain sebagainya yang merupakan faktor legal. Karena
12
peraturan itu harus dilaksanakan maka jelas itu harus berpengaruh pada
pelaksaan supervisor.
13
7. Hakikat dan Ciri Sekolah
Hakikat dan ciri sekolah adalah jenis sekolah yang melaksanakan
pendidikan meliputi kurikulum, anggota masyarakat sekolah (murid, guru,
staf, dan lain-lain). Hal-hal tersebut adalah faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan kepala sekolah. Apabila sebuah supervisi berjalan dengan
baik maka penilaian supervisor juga baik jika sebaliknya maka penilaian
supervisor akan kurang dan akan menjadi tugas bagi supervisor seperti
menjadi bahan laporan dan perbaikan pelaksanaan pendidikan di sekolah
tersebut.
14
11. Besar Kecilnya Sekolah yang menjadi Tanggung Jawab kepada
Sekolah
Apakah sekolah itu kompleks sekolah yang besar jumlah guru dan
murid serta halaman dan tanah yang luas.
10
Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara
Sumber Widya, 1992) hal 83
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
melihat permasalahan, mempunyai motivasi untuk berprestasi, berwawasan
luas, dan kesiapan untuk dibantu atau dikontrol.
Kami menyadari bahwa kami hanya manusia biasa yang jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapkan saudara/i bisa
memberikan kritik atau saran agar kami bisa memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
A Sahertian piet. 2009. Konsep Dasar dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: RINEKA CIPTA
18