Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Supervisi Pendidikan”

OLEH:

Nama: Anisa Rahmayani

NIM: 21129015

Kelompok: 11

DOSEN PENGAMPU :

Prof.Nurhizrah Gistiutati,M.Ed, Ed,D

Fifin Wildanah, S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Supervisi Pendidikan” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi Dan Supervisi
Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Supervisi
Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Prof.Nurhizrah Gistiutati,M.Ed, Ed,D
dan ibu Fifin Wildanah, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang , 7 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 4


A. Latar Belakang ................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 4

BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................................. 6


A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan ................................................................... 6
B. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan................................................................. 8
C. Prinsip Supervisi Pendidikan ............................................................................ 11
D. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pendidikan .................................. 12

BAB III. PENUTUP .................................................................................................... 14


A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Supervisi pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan keprofesionalan guru dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada didunia pendidikan baik pada masa saat
ini atau masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan faktor yang
penting karena pendidikan salah satu penentu mutu SDM (Sumber Daya Manusia), dimana
manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensipotensi yang
dimiliki sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
Salah satu upaya peningkatan pembelajaran efektif di sekolah adalah peran kepala
sekolah dalam mensupervisi pembelajaran, karena berhasil tidaknya program pengajaran di
sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin.Kepemimpinan merupakan
faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi kerja organisasi, karena
kepemimpinan merupakan aktivitas utama dimana tujuan organisasi dapat dicapai (Nuchiyah:
2007). Supervisi kepala sekolah akan memberi dampak yang positif terhadap pesikologis
guru. Rasa puas yang didapatkan guru dengan adanya supervisi dari kepala sekolah akan
memicu semangat guru dalam menjalankan kewajibannya, sehingga pembelajaran akan
berjalan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan?
2. Bagaimana tujuan dari supervisi pendidikan?
3. Bagaimana fungsi dari supervisi pendidikan?
4. Apa saja ruang lingkup dari supervisi pendidikan?
5. Bagaimana prinsip dari supervise pendidikan?
6. Bagaimana peranan kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan pengertian supervisi pendidikan

4
2. Untuk menjelaskan tujuan dari supervisi pendidikan
3. Untuk menjelaskan fungsi dari supervisi pendidikan
4. Untuk menjelaskan ruang lingkup dari supervisi pendidikan
5. Untuk menjelaskan prinsip dari supervise pendidikan
6. Untuk menjelaskan peranan kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan


1. Pengertian Supervisi Pendidikan

Kata “Supervisi” berasal dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan/
kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi
adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidang instruksional, belajar, dan
kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
pengertian supervisi menurut para ahli :
 Menurut Mulyasa (2002), supervisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam
memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan
jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan
pengajaran, dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
 Menurut Sagala (2009), supervisi adalah bantuan dan bimbingan profesional bagi
guru dalam melaksanakan tugas instruksional guna memperbaiki hal belajar dan
mengajar dengan melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinu
untuk meningkatkan pertumbuhan jabatan guru secara individual maupun
kelompok.
 Menurut Bafadal (2005), supervisi adalah suatu layanan profesional berbentuk
pemberian bantuan kepada personel dalam meningkatkan kemampuannya
sehingga lebih mampu mempertahankan dan melakukan perubahan
penyelenggaraan sekolah dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
 Menurut Masaong (2010), supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi,
dan membimbing pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individu
maupun kelompok, dengan tenggang rasa dan tindakan-tindakan pedagogis yang
efektif sehingga mereka lebih mampu menstimulasi dan membimbing sehingga
siswa lebih mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi


merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor kepada guru dalam
upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

6
2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Mulyasa (2013), tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan
yang sebenarnya dan peranan sekolah dalam merealisasikan tujuan tersebut.
b. Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan
peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.
c. Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap
aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan belajar mengajar, serta menolong
mereka merencanakan perbaikan-perbaikan.
d. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lain
terhadap cara kerja yang demokratis dan komprehensif, serta memperbesar kesediaan
untuk tolong menolong.
e. Memperbesar semangat guru-guru dan meningkatkan motivasi berprestasi untuk
mengoptimalkan kinerja secara maksimal dalam profesinya.
f. Membantu kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program pendidikan
di sekolah kepada masyarakat.
g. Melindungi orang-orang yang di supervisi terhadap tuntutan-tuntutan yang tidak
wajar dan kritik-kritik yang tidak sehat dari masyarakat.
h. Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam mengevaluasi aktivitasnya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
i. Mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan (kolegialitas) di antara guru

Tujuan supervisi pendidikan dikemukakan oleh Sahertian dan Mateheru (1982)


sebagai berikut :
a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan,
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid-murid,
c. Membantu guru-guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar,
d. Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat pelajaran modern,
e. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-murid,
f. Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru
itu sendiri.
g. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.

7
h. Membantu guru baru disekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugasnya
yang diperolehnya.
i. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan
cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat dan
seterusnya.
j. Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolahnya.

3. Fungsi Supervisi Pendidikan

Menurut Maryono (2011), fungsi supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:


a. Penelitian. Fungsi penelitian adalah fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari
masalah yang dihadapi.
b. Penilaian. Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang
diinginkan, seberapa besar yang telah dicapai, dan penilaian ini dilakukan dengan
berbagai cara seperti tes, penetapan standar, penilaian kemajuan belajar siswa, melihat
perkembangan hasil penilaian sekolah, serta prosedur lain yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan.
c. Perbaikan. Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara
perseorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan
dalam menjalankan tugas mereka. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan bimbingan,
yaitu dengan cara membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan
merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah
prosedur mengajar yang baru.
d. Pembinaan. Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dihadapi, yaitu dengan melakukan pembinaan atau pelatihan
kepada guru-guru tentang cara-cara baru dalam melaksanakan suatu proses
pembelajaran, pembinaan ini dapat dilakukan denagan cara demonstrasi mengajar,
workshop, seminar, observasi, konferensi individual dan kelompok, serta kunjungan
sepervisi

B. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan

1. Akademik

8
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Sudiyono; 2011:84). Supervisi akademik bisa dikatakan juga sebagai supervisi pendidikan
kontekstual yaitu upaya membina guru-guru dalam mengembangkan proses pembelajaran
pada daerah tertentu yang mencakup unsur-unsur; materi pelajaran, proses pembelajaran,
kecakapan hidup yang dibutuhkan, tingkat kompetensi setiap guru, dan kondisi para siswa
(Pidarta; 2009:2). Ruang lingkup akademik yaitu yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam
lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan pembinaan membantu guru dalam
meningkatkan kualitas mengajarnya yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar
peserta didik.

Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru untuk


mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaeran yang direncanakan
bagi peserta didiknya (Glickman, 1981). Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas
akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat. Menurut Peter Olivia dalam
Supervision for Today’s Schools (1976) menyatakan bahwa kegiatan supervisi akademik
dimaksudkan untuk :

a. Membantu guru dalam merencanakan pembelajaran


b. Membantu guru dalam penyajian materi pembelajaran
c. Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran
d. Membantu guru dalam mengelola kelas
e. Membantu guru dalam mengembangkan kurikulum
f. Membantu guru dalammengevaluasi kurikulum
g. Membantu guru dalam mengevaluasi diri mereka sendiri
h. Membantu guru bekerjasama dengan kelompok
i. Membantu guru melalui inservice program.

Ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik, yaitu:
a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Inilah
karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah
diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa
diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak ada

9
satupun perilaku supervisi akademik yang baik dan cocok bagi semua guru
(Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat, dan
kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan
dasar pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
program supervisiakademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh,1989).
b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus
didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program
pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi
akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik
merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka
alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.
c. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu
memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.

2. Manajerial

Supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan


sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas madrasah yang
mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi
sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya (Direktorat tenaga
Kependidikan; 2009:20). Pelaksanakan fungsi supervisi manajerial berperan sebagai:
a. kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan
manajemen sekolah,
b. asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah,
c. pusat informasi pengembangan mutu sekolah , dan
d. evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.
Esensi supervisi manajerial adalah pemantauan dan pembinaan terhadap pengelolaan
dan administrasi sekolah. Dengan demikian fokus supervisi ini ditujukan pada pelaksanaan
bidang garapan manajemen sekolah, yang antara lain meliputi:
a. manajemen kurikulum dan pembelajaran,
b. kesiswaan,
c. sarana dan prasarana,
d. ketenagaan,
e. keuangan,

10
f. hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
g. layanan khusus.
Dalam melakukan supervisi terhadap hal-hal di atas, pengawas sekaligus juga
dituntut melakukan pematauan terhadap pelaksanaan standar nasional pendidikan yang
meliputi delapan komponen, yaitu:
a. standar isi,
b. standar kompetensi lulusan,
c. standar proses,
d. tandar pendidik dan tenaga kependidikan,
e. standar sarana dan prasarana,
f. standar pengelolaan,
g. standar pembiayaan, dan
h. standar penilaian.
Tujuan supervisi terhadap kedelapan aspek tersebut adalah agar sekolah
terakreditasi dengan baik dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Salah satu fokus
penting lainnya dalam dalam supervisi manajerial oleh pengawas terhadap sekolah, adalah
berkaitan pengelolaan atau manajemen sekolah. Sebagaimana diketahui dalam dasa warsa
terakhir telah dikembangkan wacana manajemen berbasis sekolah (MBS), sebagai bentuk
paradigma baru pengelolaan dari sentralisasi ke desentralisasi yang memberikan otonomi
kepada pihak sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat (Sudarwan Danim, 2006: 4)
Pengawas dituntut dapat menjelaskan sekaligus mengintroduksi model inovasi manajemen ini
sesuai dengan konteks sosial budaya serta kondisi internal masing-masing sekolah.

C. Prinsip Supervisi Pendidikan

Menurut Sahertian (2000), terdapat empat prinsip dalam supervisi, yaitu sebagai
berikut:
a. Prinsip ilmiah, prinsip ilmiah mencakup tiga unsur, yaitu: Sistematika
(dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu), Objektif (data yang
didapat pada observasi yang nyata bukan tafsiran pribadi) dan Menggunakan alat
(instrument) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar-mengajar.
b. Prinsip demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.

11
c. Prinsip kooperatif, seluruh staff dapat bekerja sama, mengembangkan usaha
bersama dalam menciptakan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
d. Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa amandan dapat
menggunakan potensi-potensinya.

Menurut Danim, Sudarwan (166:2011) sebagai berikut:


a. Supervisi memberikan rasa aman kepada pihak yang di supervisi.
b. Supervisi bersifat konstruksif dan kreatif.
c. Supervisi bersifat realistis, yaitu di dasarkan pada keadaan dan kenyataan
sebenarnya.
d. Pelaksanaan kegiatan supervisi bersifat sederhana, dalam makna tidak
menyulitkan proses,mengganggu tugas guru, bahkan melahirkan frustasi.
e. Selama pelaksanaan supervisi terjalin hubungan profesional, bukan di dasarkan
atas hubungan pribadi.
f. Supervisi di dasarkan atas kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak
yang di supervisi.

D. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pendidikan

Menurut Danim (159-163:2011), olivia (1984) bahwa, peran supervisor pembelajaran


ada empat, yaitu:
a. sebagai koordinator, yaitu mengkoordinasi program-program dan bahanbahan yang
di butuhkan untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dan
harus membuat laporan mengenai pelaksanaan programprogram pembelajarannya.
b. sebagai konsultan, supervisor harus memiliki kemampuan sebagai spesialis dalam
masalah kurikulum, metodologi pembelajaran,dan pengembangan staf,sehingga
supervisor dapat membantu guru baik secara individual maupun kelompok.
c. sebagai pemimpin kelompok (group leader),supervisor harus mempunyai
kemampuan memimpin ,memahami dinamika kelompok, dan menciptakan
berbagai bentuk kegiatan kelompok.
d. sebagai evaluator, supervisor dapat memberikan bantuan pada guru untuk dapat
mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum serta harus mampu

12
mengidentivikasi permasalahan yang di hadapi guru, membantu melakukan
penelitian dan pengembangan dalam pembelajaran.

Sehubungan peran supervisor dalam kegiatan supervisi, ametembun menyatakan


terdapat 4 fungsi supervisor, yaitu:

1. Supervisor sebagai Peneliti (researcher) yaitu meneliti bagaimana keadaan situasi


pendidikan yang sebenarnya. Keadaan situasi pendidikan dapat diketahui dari
kesimpulan hasil-hasil pengolahan yang diperoleh.
2. Supervisor sebagai penilai(evaluator) yaitu menilai bagaimana keadaan suatu situasi
pendidikan.
3. Supervisor sebagai pemerbaik(improver) yaitu mengadakan perbaikan terhadap
situasi .
4. Supervisor pengembang (developer) yaitu mengembangkan atau meningkatkan situasi
,agar keadaan yang sudah baik menjadi lebih baik

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti yang
luas dan demokratis, dengan paradigm baru yang tidak hanya melihat kinerja kepla sekolah,
guru, dan pegawai sekolah saja, akan tetapi juga mencari jalan keuar apabila terjadi
permasalahan. Para supervisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan, dan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan.

B. Saran

Penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali kekurangan yang jauh dari kata
sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah ini

14
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Drs. H. M. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Gunawan, Ary H. 2002. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta: PT


Rineka Cipta

Maryono. 2011. Dasar-dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Arruz
Media.
Manullang. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: UGM University Press.
Masaong, Abd. Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru.
Jakarta: Alfabeta.
Ngalim Purwanto,MP, Drs. M. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Prof. Drs. Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto, M.N. 2017. Administrasi dan supervisi pendidikan (Cet. 24). Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Sagala, S. 2018. Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung: Alfabeta.

15

Anda mungkin juga menyukai