“Supervisi Pendidikan”
OLEH:
NIM: 21129015
Kelompok: 11
DOSEN PENGAMPU :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Supervisi Pendidikan” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi Dan Supervisi
Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Supervisi
Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Prof.Nurhizrah Gistiutati,M.Ed, Ed,D
dan ibu Fifin Wildanah, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan keprofesionalan guru dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada didunia pendidikan baik pada masa saat
ini atau masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan faktor yang
penting karena pendidikan salah satu penentu mutu SDM (Sumber Daya Manusia), dimana
manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensipotensi yang
dimiliki sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
Salah satu upaya peningkatan pembelajaran efektif di sekolah adalah peran kepala
sekolah dalam mensupervisi pembelajaran, karena berhasil tidaknya program pengajaran di
sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin.Kepemimpinan merupakan
faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi kerja organisasi, karena
kepemimpinan merupakan aktivitas utama dimana tujuan organisasi dapat dicapai (Nuchiyah:
2007). Supervisi kepala sekolah akan memberi dampak yang positif terhadap pesikologis
guru. Rasa puas yang didapatkan guru dengan adanya supervisi dari kepala sekolah akan
memicu semangat guru dalam menjalankan kewajibannya, sehingga pembelajaran akan
berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan?
2. Bagaimana tujuan dari supervisi pendidikan?
3. Bagaimana fungsi dari supervisi pendidikan?
4. Apa saja ruang lingkup dari supervisi pendidikan?
5. Bagaimana prinsip dari supervise pendidikan?
6. Bagaimana peranan kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan pengertian supervisi pendidikan
4
2. Untuk menjelaskan tujuan dari supervisi pendidikan
3. Untuk menjelaskan fungsi dari supervisi pendidikan
4. Untuk menjelaskan ruang lingkup dari supervisi pendidikan
5. Untuk menjelaskan prinsip dari supervise pendidikan
6. Untuk menjelaskan peranan kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “Supervisi” berasal dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan/
kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi
adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidang instruksional, belajar, dan
kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
pengertian supervisi menurut para ahli :
Menurut Mulyasa (2002), supervisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam
memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan
jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan
pengajaran, dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
Menurut Sagala (2009), supervisi adalah bantuan dan bimbingan profesional bagi
guru dalam melaksanakan tugas instruksional guna memperbaiki hal belajar dan
mengajar dengan melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinu
untuk meningkatkan pertumbuhan jabatan guru secara individual maupun
kelompok.
Menurut Bafadal (2005), supervisi adalah suatu layanan profesional berbentuk
pemberian bantuan kepada personel dalam meningkatkan kemampuannya
sehingga lebih mampu mempertahankan dan melakukan perubahan
penyelenggaraan sekolah dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
Menurut Masaong (2010), supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi,
dan membimbing pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individu
maupun kelompok, dengan tenggang rasa dan tindakan-tindakan pedagogis yang
efektif sehingga mereka lebih mampu menstimulasi dan membimbing sehingga
siswa lebih mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis
6
2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Mulyasa (2013), tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan
yang sebenarnya dan peranan sekolah dalam merealisasikan tujuan tersebut.
b. Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan
peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif.
c. Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap
aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan belajar mengajar, serta menolong
mereka merencanakan perbaikan-perbaikan.
d. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lain
terhadap cara kerja yang demokratis dan komprehensif, serta memperbesar kesediaan
untuk tolong menolong.
e. Memperbesar semangat guru-guru dan meningkatkan motivasi berprestasi untuk
mengoptimalkan kinerja secara maksimal dalam profesinya.
f. Membantu kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program pendidikan
di sekolah kepada masyarakat.
g. Melindungi orang-orang yang di supervisi terhadap tuntutan-tuntutan yang tidak
wajar dan kritik-kritik yang tidak sehat dari masyarakat.
h. Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam mengevaluasi aktivitasnya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
i. Mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan (kolegialitas) di antara guru
7
h. Membantu guru baru disekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugasnya
yang diperolehnya.
i. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan
cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat dan
seterusnya.
j. Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolahnya.
1. Akademik
8
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Sudiyono; 2011:84). Supervisi akademik bisa dikatakan juga sebagai supervisi pendidikan
kontekstual yaitu upaya membina guru-guru dalam mengembangkan proses pembelajaran
pada daerah tertentu yang mencakup unsur-unsur; materi pelajaran, proses pembelajaran,
kecakapan hidup yang dibutuhkan, tingkat kompetensi setiap guru, dan kondisi para siswa
(Pidarta; 2009:2). Ruang lingkup akademik yaitu yang menitik beratkan pengamatan
supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam
lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan pembinaan membantu guru dalam
meningkatkan kualitas mengajarnya yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar
peserta didik.
Ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik, yaitu:
a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Inilah
karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah
diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa
diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak ada
9
satupun perilaku supervisi akademik yang baik dan cocok bagi semua guru
(Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat, dan
kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan
dasar pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
program supervisiakademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh,1989).
b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus
didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program
pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi
akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik
merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka
alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.
c. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu
memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.
2. Manajerial
10
f. hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
g. layanan khusus.
Dalam melakukan supervisi terhadap hal-hal di atas, pengawas sekaligus juga
dituntut melakukan pematauan terhadap pelaksanaan standar nasional pendidikan yang
meliputi delapan komponen, yaitu:
a. standar isi,
b. standar kompetensi lulusan,
c. standar proses,
d. tandar pendidik dan tenaga kependidikan,
e. standar sarana dan prasarana,
f. standar pengelolaan,
g. standar pembiayaan, dan
h. standar penilaian.
Tujuan supervisi terhadap kedelapan aspek tersebut adalah agar sekolah
terakreditasi dengan baik dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Salah satu fokus
penting lainnya dalam dalam supervisi manajerial oleh pengawas terhadap sekolah, adalah
berkaitan pengelolaan atau manajemen sekolah. Sebagaimana diketahui dalam dasa warsa
terakhir telah dikembangkan wacana manajemen berbasis sekolah (MBS), sebagai bentuk
paradigma baru pengelolaan dari sentralisasi ke desentralisasi yang memberikan otonomi
kepada pihak sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat (Sudarwan Danim, 2006: 4)
Pengawas dituntut dapat menjelaskan sekaligus mengintroduksi model inovasi manajemen ini
sesuai dengan konteks sosial budaya serta kondisi internal masing-masing sekolah.
Menurut Sahertian (2000), terdapat empat prinsip dalam supervisi, yaitu sebagai
berikut:
a. Prinsip ilmiah, prinsip ilmiah mencakup tiga unsur, yaitu: Sistematika
(dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu), Objektif (data yang
didapat pada observasi yang nyata bukan tafsiran pribadi) dan Menggunakan alat
(instrument) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar-mengajar.
b. Prinsip demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
11
c. Prinsip kooperatif, seluruh staff dapat bekerja sama, mengembangkan usaha
bersama dalam menciptakan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
d. Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya
untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa amandan dapat
menggunakan potensi-potensinya.
12
mengidentivikasi permasalahan yang di hadapi guru, membantu melakukan
penelitian dan pengembangan dalam pembelajaran.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti yang
luas dan demokratis, dengan paradigm baru yang tidak hanya melihat kinerja kepla sekolah,
guru, dan pegawai sekolah saja, akan tetapi juga mencari jalan keuar apabila terjadi
permasalahan. Para supervisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan, dan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan.
B. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali kekurangan yang jauh dari kata
sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah ini
14
DAFTAR PUSTAKA
Maryono. 2011. Dasar-dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Arruz
Media.
Manullang. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: UGM University Press.
Masaong, Abd. Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru.
Jakarta: Alfabeta.
Ngalim Purwanto,MP, Drs. M. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Prof. Drs. Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, M.N. 2017. Administrasi dan supervisi pendidikan (Cet. 24). Bandung: Remaja
Rosdakarya.
15