Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL

“Media Pembelajaran Berbasis Visual”

Disusun Oleh :

Kelompok 2
1. Anisa Rahmayani ( 21129015 )
2. Mutia Adelina ( 21129434 )
3. Nur Afni Safa Yona ( 21129267 )
4. Puji Mustika Yetti ( 21129453 )
5. Syahanaz Nazira ( 21129125 )

Sesi 21 AT 03

Dosen Pengampu:
Dra. Tin Indrawati, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Media Pembelajaran Berbasis Visual”
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Digital.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Dra. Tin Indrawati, M.Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Digital SD
yang telah memberikan tugas ini , sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap agar makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih.

Padang, 10 April 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 4


A. Latar Belakang .................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................................. 6


A. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Visual ................................................ 6
B. Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Visual ............................................ 7
C. Unsur-unsur Media Berbasis Visual ................................................................. 11
D. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Visual .............................................. 12
E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Visual ................................................ 12
F. Jenis Media Pembelajaran Visual..................................................................... 13
G. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Visual ............................................. 21
H. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Visual .................................. 24

BAB III. PENUTUP.................................................................................................... 27


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 27
B. Saran ............................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 29

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Penggunaan media pembelajaran sangatlah diperlukan untuk menyalurkan pesan,
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran
dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri
peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu media
pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan gambaran
menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis
dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan.
Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan
efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik. Pendidik dapat memanfaatkan
media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang
menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian
materi yang akan dibahas pada peserta didik.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran berbasis visual ?
2. Bagaimana karakteristik media pembelajaran berbasis visual ?
3. Bagaimana unsur-unsur media berbasis visual ?
4. Bagaimana prinsip dari penggunaan media pembelajaran visual ?
5. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran visual ?
6. Bagaiamana jenis media pembelajaran visual ?
7. Bagaimana fungsi dan manfaat media pembelajaran visual ?
8. Bagaimana kelebihan dan kekurangan media pembelajaran visual ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :

4
1. Untuk menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis visual
2. Untuk menjelaskan karakteristik media pembelajaran berbasis visual
3. Untuk menjelaskan a unsur-unsur media berbasis visual
4. Untuk menjelaskan prinsip dari penggunaan media pembelajaran visual
5. Untuk menjelaskan kriteria pemilihan media pembelajaran visual
6. Untuk menjelaskan jenis media pembelajaran visual
7. Untuk menjelaskan fungsi dan manfaat media pembelajaran visual
8. Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan media pembelajaran visual

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Visual

Menurut Asriyati (2016: 13) media pembelajaran berbasis visual merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan dan menyampaikan pesan melalui
pengalaman melihat sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif yang dapat
mendorong siswa agar dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. Menurut
Djamarah dan Zain (2002:144) media berbasis visual adalah media yang hanya mengandalkan
indra penglihatan.

Media visual dapat ditunjukkan dalam dua bentuk. Bentuk pertama yaitu media visual
yang menampilkan gambar diam seperti gambar, lukisan, patung, slide, dan berbagai benda
yang dibuat dengan cara mencetak. Bentuk kedua yaitu menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak atau seperti alat peraga tengkorak manusia, alat peraga arus listrik, dll
(Dananjaya, 2013: 75).

Beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media
pembelajaran visual adalah suatu alat atau bahan yang digunakan dalam pembelajaran dengan
memanfaatkan alat indera penglihatan manusia.

B. Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Visual

Secara umum karakteristik dari media pembelajaran berbasis visual yaitu:

1) visual diamati berdasarkan ruang

2) visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif

3) visual juga ditampilkan statis

4) persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media


berbasis teks
5) media visual juga berorientasi kepada siswa

6) informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai

7) media visual terdiri dari media proyeksi dan media yang tidak diproyeksi

6
Selain itu, karakteristik media visual yaitu:

1) teks dibaca secara linier

2) menampilkan komunikasi secara satu arah

3) ditampilkan secara statis atau diam

4) pengembangannya sangat tergantung pembahasan

5) berorientasi atau berpusat kepada siswa

C. Unsur- Unsur Media Berbasis Visual

Berikut ini unsur-unsur media berbasis visual:


1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada elemen yang terkandung dalam
suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau
rumit harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan
mudah dipahami, demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi
(misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang
sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam
satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus
ringkas tetapi padat, dan mudah dimengerti. Contoh : jika menggunakan metode
persentasi dengan slide, gunakanlah jenis huruf yang tidak terlalu berlebihan, sajikan
kata kuncinya saja di dalam slidenya.

2. Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemen- elemen
visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu
harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu
merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat dibantu
pembantu pemahaman pesan dan informasi yangdikandungnya.

7
3. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sederhana mungkin, seringkali konsep yang
ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi
pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsure terpenting.
Contoh : pada saat belajar tentang “tempat sekitar” walaupun tempat sekitar itu
banyak macamnya, misalnya masjid, taman, kampus, rumah sakit, warung, bank,
toko, pasar, dan sebagainya. Tetapi pada intinya semua itu termasuk “tempat
sekitar”.

4. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang
memberikan presepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
Keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut keseimbangan formal.
Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan visual yang sama dan
sebangun. Oleh karena itu, keseimbaanga formal cenderung tampak statis.
Sebaliknya, keseimbangan informal-tidak keseluruhannya simetris- memberikan
kesan dinamis dan dapat menarik perhatian. Pengembangan visual dengan
keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi lebih tinggi dan keinginan
bereksperimen dari perancang visual.

5. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan. Oleh karena itu,
pemilihan bentuk sebaagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi
pelajaran perlu diperhatikan.

6. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun
perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

7. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.
Tekstur dapat digunakan untuk penekana suatu unsur seperti halnya warna. Contoh :
pada materi inti atau pokok bisa diberi tekstur yang tebal atau dibuat berbeda dengan

8
yang lain.

8. Warna
Warna merupakan unsure visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan
hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberi
kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan. Disamping
itu, warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan,
menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional
tertentu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna,
yaitu (1) pemilihan warna khusus (merah, biru, kuning, dan sebagainya), (2) nilai
warna (tingkat unsure llain dalam visual tersebut), dan (3) intensitas atau kekuatan
warna itu untuk memberikan dampak yang dinginkan. (Arsyad, 2007 : 107-113).

Sedangkan menurut buku yang lain disebutkan untuk tujuan memberikan informasi dan
atau pengajaran, perancangan visual mencakup unsur-unsur berikut :
1. Pengaturan
Pertama-tama, kita harus tentukan unsur-unsur apa saja yang disertakan dalam
visual anda. Kemudian kita siap mempertimbangkan “tampilan” keseluruhannya.
Gagasannya adalah menentukan sebuah pola dasar untuk menentukan bagaimana
mata sang pemirsa akan mengikuti disepanjang tampilanAnda itu.

2. Keseimbangan
Sebuah perasaan kesamarataan psikologis, atau keseimbangan, dicapai ketika
“berat” unsur-unsur dalam sebuah tampilan secara merata tersebar pada tiap sisi
sebuah sumbu, entah secara horizontal atau vertikal atau keduanya. Ketika desain
tersebut berulang pada kedua sisi, keseimbangannya menjadi simetris, atau formal.
Disebagian kasus, bagaimanapun untuk visual yang akan memikat mata dan
menjalankan tujuan informasional, Anda sebaiknya menetapkan tujuan untuk
mencapai keseimbangan yang simetris atau informal. Dengan keseimbangan yang
simetris terdapat kesamaan berat yang tidak merata, tetapi dengan unsur- unsur yang
berbeda di tiap sisinya (misalnya, satu persegi terbuka yang terbuka yang besar disatu
sisi, tiga lingkaran gelap yang kecil disisi satunya lagi). Keseimbangan informal
lebih disukai karena lebih dinamis dan menarik daripada keseimbanga formal.
Secara umum, usahakan menghindari ketidakseimbangan menggunakan

9
sebaran berat yang jelas-jelas tidak merata karena cenderung membuat pemirsa
tidak nyaman.

3. Warna
Warna-warna pelengkap sering kali sangat cocok satu sama lain sebagai sebuah
skema warna secara keseluruhan. Tetapi, usahakan untuk tidak langsung
mendekatkan dua warna pelengkap (misalnya, menempatkan huruf berwarna hijau
dengan latar belakang berwarna merah). Ada dua alasan untuk hal tersebut. Pertama,
jika warna-warnatersebut memiliki nilai-nilai yang sama, atau kegelapan yang sama,
huruftersebut tidak akan memiliki kontras sosok latar yang baik. Yang kedua, ketika
warna-warna pelengkap yang jenuh (terlalu tua) diletakkan langsung berdekatan satu
sama lain mata tidak bisa fokus pada keduanya pada waktu bersamaan, sehingga
Anda mendapatkan efek yang tidak menyenangkan.

4. Kemudahan dibaca
Sebuah visual tidak bisa dipahami kecuali kalau seluruh pemirsa bisa melihat kata-
kata dan gambar. Sangat mengejutkan mendapati aturan ini sering kali dilanggar.
Ingat lagi berapa banyak Anda mendengar seorang presenter menyatakan “Anda
mungkin tidak akan bisa melihat apa yang ada di sisn, biar saya jelaskan atau
bacakan untuk Anda”. Agar hal ini tidak terjadi, pastikan visual Anda cukup besar
agar terlihat oleh seluruh hadirin Anda. Ini berlaku bgi materi cetakan, visual
terproyeksi, dan tampilan. Untuk memeriksa sebuah visual, letakanlah di atas
sebuah kuda-kuda atau proyeksikan pada sebuah layar. Kemudian ambil posisi di
pemirsa terjauh Anda biasanya dibagian belakang kelas dan lihat apakah bisa
terbaca. Jika tidak jangan dahulu gunakan sebelum Anda memperbaikinya.
Kemudian untuk dibaca bisa diperbaiki dengan meningkatkan ukuran, jenis ukuran
huruf, dan kontras di antara benda-benda dalam sebuah visual. Seperti kontras
yang telah kita bahas terkait dengan warna, kontras juga berlaku untuk fisik secara
visual secara keseluruhan. Pastikan benda-benda dalam visual Anda tidak mengabur
bersamaan. Tujuan dari perancangan visual yang baik adalah menghilangkan
halangan sebanyak mungkin yang menghambat penafsiran atas pesan Anda.

5. Menarik
Visual tidak bisa menampilkan sebuah efek kecuali kalau visual itu menarik dan

10
mempertahankan perhatian para pemirsanya. Terdapat beberapa teknik untuk
menghasilkan daya tarik : gaya, kejutan, tekstur, dan interaksi. (Smaldino, 2014: 78)

D. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Visual

Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan media berbasis
visual, yaitu:
1. Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis,
karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati
karena gambar yang sangat rinci dengan realisme sulit diproses dan dipelajari
bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang
seharusnya diperhatikan.
2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks)
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum
menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa dalam
mengorganisasikan informasi.
4. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya,
sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hati-hati.
5. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan
menampilkan konsep-konsep yang divisualisasikan itu secara berdampingan.
6. Hindari visual yang tidak berimbang.
7. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
8. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dipahami.
9. Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak
kompleks.
10. Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan
efektif, apabila (1) jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan
benar dijaga agar terbatas, (2) jumlah aksi terpisah yang penting pesan- pesannya
yang harus ditafsrikan dengan benar sebaiknya terbatas, (3) semua objek dan
aksi dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran
ganda.
11. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah
dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan

11
informasi.
12. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk:
a) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, misalnya tanah,
kumpulan orangbanyak, dan lain-lain.
b) member nama orang, tempat, atau objek,
c) menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum
atausesudahnya,
d) menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan
atau katakan.
13. Warna harus digunakan secara realistik.
14. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan
membedakan komponen-komponen.(Musfiqon, 2012 :70-72).

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip yang harus diperhatikan
dalam penggunaan media pembelajaran visual pada setiap kegiatan pembelajaran adalah
gunakanlah media visual yang sederhana tetapi tepat, jelas, dan sesuai agar media yang
digunakan dapat mempermudah siswa dalam belajar dan memahami materi pelajaran.

E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Visual

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu pemilihannya dengan cermat dan tepat agar
dapat digunakan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain: Kesesuaian media tersebut dengan tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan, kesesuaianya dengan tingkat kemampuan siswa, tersedianya sumber belajar sebagai
sarana pendukung keberhasilan belajar mengajar, tersedianya dana yang memadai, dan
kesesuaianya dengan tehnik yang dipakai. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan yaitu:

1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang
harus diperhatikan dalam memilih media,
2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.
Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada

12
hasil pembelajaransiswa,
3) Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam
pemilihan media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, budaya,
dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media
pengajaran,
4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri
media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang
guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan di kelas, akan tetap di
sekolah tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk
mendesain suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh
guru,
5) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai secara optimal,
6) Biaya yang akan dikeluarkan dalam penggunaan media harus seimbang dengan hasil
yang dicapai. Penggunaan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan
daripada memanfaatkan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai tidak
sebanding dengan dana yang diperlukan

Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah memanfaatkan
media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai
pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan sehigga mempersulit
tugas guru, tetapi harus sebaliknya yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan
pengajaran. Oleh sebab itu, media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang
perlu untuk mempertinggi kualitas belajar mengajar. Dari uraian di atas, diharapkan bagi
pendidik agar bisa memilih media yang baik, yang sesuai dengan keadaan siswa dan materi
pelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran, karena kemampuan guru dalam memilih media
pendidikan sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang dikelolanya.

F. Jenis Media Pembelajaran Visual

1. Media grafis

Media grafis adalah sebagai media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar.
Pengungkapan itu bisa berbentuk gambar/foto, sketsa, bagan, grafi k, poster, dan sebagainya.
13
Media grafis Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol- simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut
perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efi sien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan

a. Jenis-jenis media grafis

1) Media Gambar/Foto
Gambar/foto merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan
perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya (Nana Sudjana dan
Ahmad Rifai, 1997:71). Gambar atau foto ini merupakan alat visual yang efektif karena
dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistik.
Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah, karena hasil yang
diragakan lebih mendekati kenyataan, dan hasil yang diterima oleh siswa akan sama.
Adapun beberapa keunggulan dari media gambar/foto itu antara lain:
 Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita. Sel
atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
 Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
 Foto berharga murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus.
Sementara itu, beberapa kelemahan media gambar/foto setidak-tidaknya ada tiga
macam, yaitu:
 gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata,
 gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran,
 ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga.
dapat dijadikan sebagai media pendidikan (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 31-32) :

14
a) autentik. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seper ti kalau
orang melihat benda sebenarnya.
b) sederhana. Maksudnya, komposisi gambar hendaknya cukup jelas
menunjukkan poin-poinpokok dalam gambar.
c) ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil
objek/benda sebenarnya. Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/objek
yang belum dikenal atau pemah dilihat anak maka sulitlah membayangkan
seberapa besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya
gambar/foto tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak-anak sehingga
dapat membantunya membayangkan gambar.
d) gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik
tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan
aktivitas tertentu.
e) gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya peserta didik sendiri
sering kali lebih baik.
f) tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media
yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingindicapai.

Ada beberapa jenis media gambar atau foto yang layak untuk digunakan dalam
mempertinggi kualitas belajar mengajar, di antaranya yaitu:

a) Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah

b) Foto aktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi
berbagai aspek kehidupan, seperti: Gempa dan topan
c) Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan sesuatu daerah
atau lokasi
d) Foto iklan atau reklame, yaitu gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang
atau masyarakat konsumen
e) Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau tanda yang
mengungkapkan pesan tertentu dan dapat mengungkapkan kehidupan manusia
yang mendalam serta gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik

2) Media Bagan/Chart

15
Bagan atau chart adalah media visual yang berfungsi pokok menyajikan ide-ide atau
konsep- konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara
visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu
presentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu
proses, perkembangan atau hubungan- hubungan penting. Hal yang harus diperhatikan
dalam memanfaatkan media chart atau bagan sebagai media yang baik,
 Dapat dimengerti anak
 Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit,
 Diganti pada waktu-waktu tertentu, agar selain tetap termasa juga tidak
kehilangandaya tarik.
Beberapa jenis bagan/chart secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu
chart yang menyajikan pesan secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya
sekaligus (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 36) :

a) chart yang menyajikan pesan secara bertahap


 Bagan tertutup (hidden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang akan
dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya saja
pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan
potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Potongan kertas selain murah
juga menarik perhatian. Pada saat penyajian satu per satu tutup itu dibuka.
Penggunaan jenis chart ini karena sering kali peserta didik bingung bila
dihadapkan pada data yang banyak sekaligus
 Flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi. Apabila urutan
informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar
chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagian-bagian dari pesan tersebut
ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-
lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik
satu per satu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan.

b) Bagan/chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus

 Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang,
cabang- cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk
menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan.
16
Silsilah termasuk bagan pohon
 Bagan arus (fl ow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula
menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau
seksi
suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk menggambarkan arah arus
tersebut
 Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon
dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian,
maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhirnya
menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama.
 Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan
hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan
dalam bagan secara kronologis. Kalau misalnya kita akan menunjukkan
kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai dan berakhir peristiwa-peristiwa apa
yang terjadi lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang terjadi kemudian,
kita dapat memperjelas dengan menggunakan bagan garis waktu

3) Media Grafik

Grafik adalah media visual dalam bentuk gambar sederhana untuk menyajikan data
kuantitatif (data berangka) yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar (Nana
Sudjana dan Ahmad Rifai, 1997: 39). Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol
verbal digunakan pula di situ. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek
atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan,
grafik disusun berdasarkan prinsipprinsip matematik dan menggunakan data-data
komparatif. Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan di antara adalah graf k
garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs) dan
grafik gambar (pictorialgraphs) (Arief S. Sadiman, dkk., 2006:) :

 Grafik Garis. Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik
dua skala, atau dua proses yang dinyatakan dalam garis vertikal dan garis
horizontal yang saling bertemu. Baik pada garis horizontal maupun vertikal
dicantumkan angka-angka yang akan menyampaikan informasi tertentu dari

17
pesan yang akan disajikan. Selain membandingkan dua data grafik garis
dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas, penggambarannya bisa
dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke kanan,
naik, turun atau mendatar.
 Grafik Batang Seperti. Grafik batang juga menggunakan proses vertikal dan
horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk membandingkan sesuatu objek,
atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan
berbagai hal/objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama.
 Grafik Lingkaran (Circle Graph atau Pie Graphs). Grafik ini dimaksudkan
untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta
perbandingan bagian-ba- gian tersebut
 Grafik Gambar (pictorial graph). Grafik gambar menggunakan simbol-
simbol gambar sederhana. Jumlah simbol gambar tersebut menggambarkan
data kuantitatif. Selain dapat menunjukkan perbandingan dalam bentuk
yang jelas dan singkat grafik gambar mudah dibaca karena menggunakan
gambar-gambar tersebut

4) Media peta dan globe

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Globe juga bisa disebut sebagai model tiruan bumi yang
memberikan gambaran bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya. Kelebihan
peta dan globe bila digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran adalah

 Memungkinkan peserta didik untuk mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah
kepulauan.
 Merangsang minat peserta didik untuk mengetahui penduduk dan pengaruh-
pengaruh geografis dan iklim.
 Mungkin juga peserta didik memperoleh gambaran tentang distribusi penduduk,
tumbuh- tumbuhan, kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
 Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, peta dan globe sangat penting untuk
mengkonkretkan pesan-pesan yang abstrak.

Adapun kelemahan atau kekurangan penggunaan media peta dan globe antara lain:

 Terkadang tidak semua sekolah menyediakan peta yang besar. Peta yang digunakan
18
peta-peta yang kecil, sehingga tidak efektif bila jumlah kelas cukup besar.
 Globe yang dimiliki sekolah-sekolah biasanya kecil, sehingga tidak bisa
menjangkau semua peserta didik seluruh kelas.
 Gambar di peta ataupun di globe kecil sehingga tidak bisa terlihat oleh semua
siswa yang ada di kelas tersebut
 Peta yang secara khusus berkaitan dengan pembelajaran pendidikan agama Islam
masih cukup sedikit, sehingga guru harus kreatif untuk membuat sendiri.

2. Media OHT/OTP

Media transparansi atau overhead transparency (OHT) sering kali disebut dengan nama
perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media transparansi adalah media visual
proyeksi, yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya fi lm acetate atau plastik berukuran
81/2” x 11”, yang digunakan oleh guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik,
kerangka outline, atau ringkasan di depan kelompok kecil/besar

a. Kelebihan Media OHP/OTP

1) Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dibanding gambar di papan.


2) Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa;
3) Benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya dengan meletakkannnya di atas OHP
4) Memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat siswa;
5) Tidak memerlukan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP karena
mudah dioperasikan
6) Lebih sehat daripada papan tulis
7) Praktis dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas ruangan
8) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan, terutama
untuk proses yang kompleks dan bertahap
9) Menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang;
10) Sepenuhnya di bawah kontrol guru
11) Dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian guru,

12) Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya
dengan menambahkan alat penyajian tertentu.

b. Kelemahan Media OHP/OTP

19
1) Pemakaiannya terbatas hanya sebagai alat bantu pembelajaran baik bagi guru maupun
peserta didik
2) Pendistribusiannya rumit
3) Kalau sedang menggunakan OHP, sewaktu mengganti transparansi, ada
kekosongan yang menyilaukan di layer
4) Karena didesain untuk dipergunakan dalam poyeksi di depan layar, jarang
digunakan untuk proyeksi dari belakang
5) Dibutuhkan layar dengan kemiringan tertentu, supaya tidak terjadi efek gambar
berbentuk trapesium
6) Kalau diperlukan banyak sekali visual akan menyebabkan kerepotan dan
menyusahkan untuk dibawa ke mana-mana.

3. Media Modul

Modul adalah satu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan. Pada kenyataannya
modul merupakan, jenis kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu
para peserta didik secara individual dalam mencapai tuiuan-tujuan belajarnya.

a. Ciri-ciri suatu modul


1) modul merupakan suatu unit bahan belajar yang dirancang secara khusus
sehingga dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri,
2) modul merupakan program pembelajaran yang utuh, disusun secara sistematis
mengacu pada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang jelas dan terukur,
3) modul memuat tujuan pembelajaran/kompetensi, bahan dan kegiatan untuk
mencapai tujuan serta alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran,
4) modul biasanya digunakan sebagai bahan belajar mandiri pada sistem
pendidikan jarak jauh (PJJ) yang dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan bagi
para peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensioal tatap muka di kelas.

b. Fungsi Modul

1) adanya peningkatan motivasi belajar secara maksimal


2) adanya peningkatan kreativitas guru dalam mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan dan pelayanan individual yang lebih mantap;
3) dapatnya mewujudkan prinsip maju berkelanjutan secara tidak terbatas;

20
4) dapatnya mewujudkan belajar yang lebih berkonsentrasi.

G. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Visual

1. Fungsi Media Pembelajaran Visual

Levie dan Lentz (1982) dalam bukunya Azhar Arsyad mengemukakan 4 fungsi media
pembelajaran visual, yaitu Fungsi atensi, Fungsi afektif, Fungsi kognitif, dan Fungsi
kompensatoris.

b. Fungsi Atensi merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pengajaran. Sering kali pada awal pelajaran
siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran karena itu merupakan pelajaran yang
tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian untuk memperoleh dan
mengingat isi pelajaran semakin besar.
c. Fungsi Afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa.
d. Fungsi Kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
e. Fungsi Kompensatoris, media pembelajaran visual terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau secara verbal

Kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah
satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa dan interaksi siswa dengan
lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu, fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.

21
Melalui media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.

Selain itu, berikut ini terdapat juga beberapa fungsi dari media pembelajaran visual:

a. Menyediakan acuan konkret bagi gagasan


Kata-kata adalah simbol abstrak tang tidak mirip dengan yang diwakilinya. Sementara
media visual adalah bersifat ikonik, yakni memiliki kemiripan dengan yang objek
diwakilinya. Oleh karena itu, penggunaan media visual akan dapat meningkatkan
ingatan siswa terhadap pesan yang disampaikan. Misalnya, pengajar dapat menjelaskan
bentuk bangun ruang dengan menunjukkan bentuk jeruk dan roti.

b. Menkonkretkan gagasan abstrak


Kita mungkin telah banyak menjumpai benda-benda yang dapat digunakan untuk
menjelaskan suatu konsep yang abstrak. Misalnya, guru dapat menggunakan kelinci
yang melompat di atas garis bilangan untuk menjelaskan konsep operasi bilangan
positif dan negatif. Gagasan lain yang sering dijumpai antara lain adalah penggunaan
gambar dan benda tiruan untuk menjelaskan model sistem pernapasan manusia, model
DNA, dan lain sebagainya.

c. Memotivasi siswa
Banyak hasil penelitian yang telah memaparkan bagaimana media visual dapat
meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran. Sebagai contoh, ketika
Anda mengajar mata pelajaran sejarah, Anda dapat menggunakan foto di masa dulu
dan foto di masa sekarang untuk menarik perhatian siswa, mempertahankan perhatian
mereka, dan meningkatkan keterlibatan dalam mengamati perbedaannya.

d. Mengarahkan perhatian
Dalam hal ini, pengajar dapat menggunakan petunjuk visual untuk mengarahkan
perhatian dan pemikiran siswa terhadap bagian-bagian tertentu di dalam materi
pelajaran. Misalnya, pengajar dapat menonjolkan warna suatu teks, atau membuat
ukurannya lebih besar dibanding lainnya, atau menambahkan ikon panah pada teks
tersebut sehingga perhatian siswa fokus pada konten yang ditandai tersebut.

e. Mengulangi informasi
22
Media visual digunakan untuk mengulangi informasi yang disampaikan dengan
modalitas verbal atau teks bertujuan untuk melayani perbedaan jenis kebutuhan dan
kecepatan belajar siswa. Misalnya, pengajar dapat menggunakan gambar buah apel
ketika ia sedang menjelaskan tentang apel secara lisan agar siswa yang lambat
memahami materi secara verbal dapat memahaminya secara visual.

f. Merangsang ingatan siswa.


Media visual cukup efektif digunakan untuk merangsang ingatan siswa terhadap materi
pelajaran sebelumnya. Misalnya, pengajar dapat menggunakan peta konsep pada awal
pembelajaran untuk menyegarkan ingatan siswa tentang materi-materi yang telah
mereka pelajari sebelumnya.

g. Mengurangi usaha belajar


Media visual bisa menyederhanakan informasi yang sulit dimengerti sehingga siswa
semakin mudah dalam memahami materi pelajaran. Pengajar dapat menggunakan
bagan, poster, ataupun susunan gambar untuk memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran. Sebagai contoh, pengajar dapat menggunakan susunan gambar
hewan untuk menjelaskan rantai makanan, dan menggunakan poster untuk
menjelaskan proses terjadinya hujan (Smaldino et al., 2012, hal. 72–74).

2. Manfaat Media Pembelajaran Visual

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang
pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa
alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Salah satu
alasan tersebut berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,
antara lain:

a. Proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa


b. Bahan pengajaran akan lebih mudah difahami oleh siswa
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi. Dengan media proses pembelajaran tidak
akan bersifat verbalistik

d. Siswa akan dapat melakukan aktivitas, karena siswa tidak hanya mendengarkan
tetapi juga dapat mengamati, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Dari sini dapat diketahui, bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
23
pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga peserta didik dapat lebih mudah
memahami materi yang disampaikan guru. Media pembelajaran juga dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata- kata atau kalimat yang bersifat verbalistik, bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan menghadirkan media. Contoh sederhana,
penggunaan peta atau globe dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan
penyederhanaan dan pengkonkritan dari konsep geografis, sehingga dapat dipelajari dalam
wujud yang mudah oleh peserta didik

H. Kelebihan dan kekurangan Media Pembelajaran Visual

1. Kelebihan Media Pembelajaran Visual


Media pembelajaran berbasis visual memiliki beberapa kelebihan dalam
penggunaannya. Menurut Hamalik (1994: 63-64) media visual mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan media grafis yang lain. Kelebihan tersebut yaitu:
a. memiliki sifat konkret,
b. mengatasi ruang dan waktu,
c. menjelaskan suatu masalah,
d. murah dan mudah,
e. meminimalis keterbatasan pengamatan mata.

Menurut Wati (2016: 43) kelebihan dari media pembelajaran berbasis visual antara lain:
a. media visual membantu meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan
pembelajaran dengan bahan visual;
b. media visual memperlancar proses pembelajaran sehingga siswa dapat dengan
mudah dan cepat menerima materi pembelajaran;
c. media visual menciptakan adanya interaksi antara siswa dengan 25 lingkungan
sekitarnya;
d. media visual membantu siswa meningkatkan pemahaman dan memperkuat
ingatan, karena tampilan visual lebih menarik daripada hanya tampilan verbal;
e. media visual membantu mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

Menurut Arsyad (2011: 49-50) kelebihan dari media visual yaitu:


a. tahan lama,

24
b. analisa lebih tajam,
c. melengkapi pengalaman dasar siswa,
d. membangkitkan keinginan dan minat baru,
e. memecahkan masalah keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.

Pendapat dari beberapa ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kelebihan media
pembelajaran berbasis visual yaitu: media mudah pembuatannya dan mudah dalam
penggunaannya, media visual mudah penyimpanannya dan bertahan lama, meminimalis
pengamatan mata terhadap objek yang nyata, membantu mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki siswa, meningkatkan pemahaman dan memperkuat ingatan.

2. Kekurangan Media Pembelajaran Visual

Menurut Wati (2016: 45) kekurangan dari media pembelajaran berbasis visual antara
lain:
a. media visual terkadang kurang praktis dan memerlukan waktu pembuatan yang
lama;
b. media visual tidak diikuti oleh audio, sehingga memerlukan penjelasan dari guru
tentang materi pembelajaran;
c. memerlukan bahan pembuatan dan desain media yang bagus dan praktis, agar
media visual dapat bertahan lama, sehingga proses pembuatannya cukup rumit;
d. apabila terjadi kesalahan dalam media terebut, maka sulit untuk diperbaiki. Bisa
jadi membongkar dan membuat mulai dari awal lagi media tersebut.

Menurut Hamalik (1994: 63-64) media visual memiliki beberapa kekurangan dibanding
dengan jenis media yang lain. Kekurangan tersebut yaitu:
a. menekankan persepsi visual saja,
b. ukurannya sangat terbatas untuk digunakan pada kelompok belajar siswa, dan
c. apabila benda/objek yang ditampilkan bersifat kompleks, media tersebut akan
menjadi kurang efektif.

Menurut Arsyad (2011: 49-50) kekurangan media pembelajaran berbasis visual yaitu:
a. biaya pembuatan media cukup mahal,
b. tidak adanya audio,

25
c. visual yang terbatas,
d. kurang praktis dan lambat dalam penggunaan, dan
e. tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diharapkan
sehingga perlu dirancang khusus untuk kebutuhan tertentu.

Pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kekurangan media


pembelajaran berbasis visual yaitu: media visual tidak diikuti oleh audio sehingga memerlukan
penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran, apabila terjadi kesalahan pada pembuatan
media visual akan sulit untuk diperbaiki, ukuran pembuatan media disesuaikan dengan
kapasitas siswa sehingga ukurannya terbatas untuk kapasitas siswa kelompok dengan kelompok
belajar besar.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Media pembelajaran visual adalah suatu alat atau bahan yang digunakan dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan alat indera penglihatan manusia.

 Karakteristik dari media pembelajaran berbasis visual yaitu : (1) teks dibaca secara
linier, (2) menampilkan komunikasi secara satu arah, (3) ditampilkan secara statis atau
diam, (4) pengembangannya sangat tergantung pembahasan, dan (5) berorientasi atau
berpusat kepada siswa.

 Unsur-unsur media berbasis visual : (1) Kesederhanaan, (2) Keterpaduan, (3)


Penekanan, (4) Keseimbangan, (5) Bentuk, (6) Garis, (7) Tekstur, dan (8) Warna.

 Prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran visual pada
setiap kegiatan pembelajaran adalah gunakanlah media visual yang sederhana tetapi
tepat, jelas, dan sesuai, agar media yang digunakan dapat mempermudah siswa dalam
belajar dan memahami materi pelajaran.

 Kriteria pemilihan media pembelajaran visual: (1) Media yang dipilih hendaknya
selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, (2) Aspek materi
menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media., (3) Kondisi siswa
dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam pemilihan media
yang sesuai dengan kondisi anak, (4) Ketersediaan media di sekolah atau
memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan
hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru, (5) Media yang dipilih seharusnya
dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil
guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara optimal, (6) Biaya
yang akan dikeluarkan dalam penggunaan media harus seimbang dengan hasil yang
dicapai.
 Jenis Media Pembelajaran Visual : (1) Media grafis, seperti : media gambar/foto, media
bagan/chart, media grafik, dan media peta dan globe , (2) Media OHT/OTP, dan (3)
Media Modul.
 Fungsi media pembelajaran berbasis visual yaitu: (1) Fungsi atensi, (2) Fungsi Afektif,
(3) Fungsi Kognitif, dan (4) Fungsi Kompensatoris.
 Manfaat media pembelajaran berbasis visual : (1) Proses pembelajaran akan lebih
27
menarik perhatian siswa, (2) bahan pengajaran akan lebih mudah difahami oleh siswa,
(3) mtode pembelajaran akan lebih bervariasi, (4) Siswa akan dapat melakukan
aktivitas, karena siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga dapat mengamati,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
 Kelebihan media pembelajaran berbasis visual yaitu: media mudah pembuatannya dan
mudah dalam penggunaannya, media visual mudah penyimpanannya dan bertahan lama,
meminimalis pengamatan mata terhadap objek yang nyata, membantu mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, meningkatkan pemahaman dan
memperkuat ingatan.
 Kekurangan media pembelajaran berbasis visual yaitu: media visual tidak diikuti oleh
audio sehingga memerlukan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran, apabila
terjadi kesalahan pada pembuatan media visual akan sulit untuk diperbaiki, ukuran
pembuatan media disesuaikan dengan kapasitas siswa sehingga ukurannya terbatas
untuk kapasitas siswa kelompok dengan kelompok belajar besar.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali kekurangan yang jauh
dari kata sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
kepada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah ini.

28
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, R.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Terjemahan
Yusufhadi,Miarso. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Andrew, F, P., Dewa, P, Y, A., Arin, T, M., dkk 2020. Pengembangan media pembelajaran.
Medan: Yayasan kita menulis.
Arsyad, A.2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Musfiqon. 2012.
Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Batubara, H.H. 2020. Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
Mumtahanah, N. 2014. Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran PAI. Jurnal Studi
Keislaman, 4 (1), 97-103
Nugrahani, R. 2007. Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permainan Ular Tangga
Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Lembaran Ilmu
Pendidikan, 36 (1), 38
Sadiman, Arief S,dkk. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
Supardi, K. 2017. Med ia V is ua l d a n P e mbe l a jar a n I P A d i S e ko la h D a sar . Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar, 1 (2), 160-171.

29

Anda mungkin juga menyukai