Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEDIA VISUAL DAN MEDIA KONKRET DI SEKOLAH DASAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran

Dosen Pengampu: Heru Purnomo, M.Pd.

Kelompok 3:

1. Kudang Yakin Raih Pangayom (20144600319)


2. Larasati Nur Madya Ratri (20144600321)
3. Nadia Gading (20144600336)
4. Putri Mahardika (20144600351)

KELAS A8-20

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Media Visual dan Konkret di Sekolah Dasar” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Heru Purnomo, M. Pd. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kami mengenai Media Visual dan
Konkret di Sekolah Dasar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heru Purnomo, M. Pd.


yang telah membimbing kami demi terselesaikannya makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya dan memberikan motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan


kekurangan. Maka dari itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberi pengetahuan dan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Yogyakarta, 12 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Media Visual ............................................................................................... 4
1. Pengertian Media Visual .......................................................................... 4
2. Karakteristik Media Visual....................................................................... 4
3. Fungsi Media Visual Dalam Pembelajaran .............................................. 4
4. Jenis-jenis Media Visual Dalam Pembelajaran ........................................ 5
5. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual ................................................ 7
6. Penerapan Media Visual Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar ............ 8
B. Media Konkret ........................................................................................... 9
1. Pengertian Media Konkret........................................................................ 9
2. Karakteristik Media Konkret .................................................................. 10
3. Manfaat Media Konkret Dalam Pembelajaran ....................................... 10
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Konkret ........................................... 10
5. Penerapan Media Konkret Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar ....... 11
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran baik yang dilakukan di rumah maupun di sekolah.
Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Ketepatan dalam pemilihan
media pembelajaran menjadi salah satu kunci untuk mencapai tujuan
pendidikan. Oleh karena itu, guru harus memiliki pengetahuan tentang media
pembelajaran. Dimulai dari bagaimana cara atau strategi pemilihannya hingga
apa saja jenis dan siapa yang cocok menerima media pembelajaran tersebut.
Khususnya untuk guru sekolah dasar, dimana siswanya berusia sekitar 6-12
tahun. Di usia ini anak mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikologis. Sehingga diperlukan media pembelajaran supaya siswa bisa lebih
mudah memahami materi pelajaran. Media pembelajaran yang menarik,
bergambar dan tidak membosankan sangat cocok diterapkan untuk siswa SD.
Disinilah kekreatifan seorang guru sangat dibutuhkan.
Media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis diantaranya, media visual
dan kongkrit. Media visual digunakan sebagai alat sentral dalam kegiatan
pembelajaran. Tampilan dan bentuk media visual sangat menarik sehingga
siswa akan terfokuskan pada materi yang disampaikan. Selain itu, media
visual membangkitkan minat siswa untuk memperhatikan materi yang
disampaikan, mempermudah dalam memahami dan mengingat terhadap
pesan yang disampaikan melalui gambar, serta siswa yang kurang dalam
memahami materi yang disampaikan secara verbal akan terbantu dengan
penggunaan media visual dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil
observasi di MI Ma’arif NU Sukodadi (Shoimah, 2020) peneliti berusaha
menerapkan media pembelajaran kongkrit untuk membantu siswa dalam
memperoleh konsep yang tepat, cepat, dan menyenangkan. Media
pembelajaran kongkrit merupakan objek nyata yang memberikan rangsangan
yang sangat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, termasuk

1
dalam pengembangan berbagai keterampilan. Media kongkrit membantu
memberikan arti nyata dalam hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan
secara verbal dan visual. Menggunakan media kongkrit dalam pembelajaran
dapat membantu siswa belajar secara langsung dan mengalami sendiri
pengalaman belajar yang bermakna.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam makalah ini penulis memberikan
penjelasan lebih lanjut mengenai media visual dan kongkrit khususnya di
sekolah dasar. Sehingga judul yang digunakan adalah “Media Visual dan
Kongkret di Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media visual?
2. Bagaimana karakteristik media visual dalam pembelajaran?
3. Apa fungsi dari media visual dalam pembelajaran?
4. Apa saja jenis-jenis media visual yang digunakan dalam pembelajaran di
sekolah dasar?
5. Apa kelebihan dan kekurangan media visual dalam pembelajaran?
6. Bagaimana penerapan media visual dalam pembelajaran di sekolah dasar?
7. Apa yang dimaksud dengan media konkret?
8. Bagaimana karakteristik media konkret dalam pembelajaran?
9. Apa manfaat dari media konkret dalam pembelajaran?
10. Apa kelebihan dan kekurangan media konkret dalam pembelajaran?
11. Bagaimana penerapan media konkret dalam pembelajaran di sekolah
dasar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media visual.
2. Untuk mengetahui karakteristik media visual dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui fungsi dari media visual dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis media visual yang digunakan dalam
pembelajaran di sekolah dasar.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media visual dalam
pembelajaran.

2
6. Untuk mengetahui penerapan media visual dalam pembelajaran di
sekolah dasar.
7. Untuk mengetahui pengertian media konkret.
8. Untuk mengetahui karakteristik media konkret dalam pembelajaran.
9. Untuk mengetahui manfaat dari media konkret dalam pembelajaran.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media konkret dalam
pembelajaran.
11. Untuk mengetahui penerapan media konkret dalam pembelajaran di
sekolah dasar.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Media Visual
1. Pengertian Media Visual
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media berarti alat
(sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster
dan spanduk. Media juga dapat diartikan sebagai perantara atau
penghubung. Sedangkan visual berarti dapat dilihat dengan indra
penglihatan (mata). Jadi, media visual merupakan alat atau sarana
komunikasi sebagai perantara yang digunakan seorang guru dalam
pembelajaran dengan mengandalkan indra penglihatan peserta didik.
2. Karakteristik Media Visual
Setiap jenis media pembelajaran yang digunakan seorang guru
tentu masing-masing di antaranya memiliki karakteristik tertentu yang
berbeda-beda. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011), media visual
memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Media visual diamati berdasarkan ruang.
b. Media visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c. Media visual ditampilkan secara statis.
d. Media visual berorientasi pada peserta didik.
e. Informasi dapat ditata dan diatur ulang oleh pemakai.
f. Presepsi visual digunakan sebagai acuan prinsip kebahasaan media
berbasis teks.
3. Fungsi Media Visual Dalam Pembelajaran
Dalam menunjang keefektifan pembelajaran, media visual sangat
memberikan pengaruh penting terhadap peserta didik terutama pada
jenjang sekolah dasar. Secara umum, anak pada usia sekolah dasar
memiliki tahapan perkembangan tingkat operasional konkret di mana
kehadiran media visual dalam bentuk seperti gambar dapat meningkatkan
kemampuan berpikir logis anak. Menurut Levie & Lentz (1982) dalam

4
Azhar Arsyad (2009) terdapat empat fungsi media visual dalam
pembelajaran, di antaranya sebagai berikut.
a. Fungsi Atensi
Fungsi atensi merupakan fungsi dari media visual di mana
media tersebut dapat menarik perhatian peserta didik dan mampu
menciptakan konsentrasi peserta didik agar memahami materi yang
diberikan oleh guru.
b. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu media visual yang digunakan berkenaan
dengan perasaan (kenikmatan) peserta didik ketika mendapatkan
pembelajaran mengenai teks yang bergambar.
c. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif merupakan fungsi media visual di mana
media tersebut mampu meningkatkan pengetahuan dan ingatan
peserta didik melalui gambar,
d. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris yaitu media visual dapat membantu
peserta didik yang lemah dalam membaca dan memudahkan peserta
didik untuk memahami serta mengingat materi yang diberikan.
4. Jenis-jenis Media Visual Dalam Pembelajaran
Media visual yang digunakan dalam pembelajaran biasanya
ditampilkan dalam bentuk benda asli atau replikasinya seperti sketsa, foto,
gambar, tabel, diagram, torso dan sebagainya. Berikut ini jenis-jenis
media visual yang biasanya digunakan dalam pembelajaran.
a. Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)
Media visual yang diproyeksikan merupakan media visual
yang ditampilkan dengan alat bantu proyeksi (LCD) untuk
menampilkan gambar, tulisan, dan sebagainya pada layar. Alat
proyeksi (proyektor) biasanya dapat menampilkan gambar diam
maupun gambar bergerak (animasi). Untuk diaplikasikan pada
pembelajaran, media ini membutuhkan beberapa hal seperti listrik,
alat proyeksi (LCD), layar dan ruang yang memadai. Dengan adanya

5
perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat berpengaruh
pada kemajuan pembelajaran di sekolah-sekolah (SD), contohnya
seperti penggunaan alat proyeksi tersebut. Sudah banyak sekolah
yang menggunakan alat proyeksi sebagai media pembejalaran
dengan tujuan agar lebih menarik dan menciptakan pembelajaran
yang modern. Namun, tidak semua sekolah-sekolah terutama jenjang
sekolah dasar sudah menggunakan alat proyeksi. Hal tersebut
disebabkan oleh kemungkinan beberapa sekolah belum memiliki
kemampuan mengadakan alat proyeksi dan keterbatasan
keterampilan guru dalam pengoperasiannya.
b. Media Visual yang Tidak Diproyeksikan (Non Projected Visual)
Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media
visual yang tidak memerlukan alat proyeksi untuk menampilkan
gambar, tulisan, dan sebagainya. Media ini tidak memerlukan
peralatan khusus seperti media yang diproyeksikan. Biasanya, dalam
media yang tidak diproyeksikan menggunakan alat-alat yang ada di
lingkungan sekitar kita seperti foto, diagram, grafik, media 3 dimensi
dan sebagainya. Alat-alat tersebut tentunya digunakan karena mudah
didapatkan dan mudah digunakan oleh guru sebagai media
pembelajaran.
Macam-macam media visual yang tidak diproyeksikan antara
lain yaitu media tiga dimensi, gambar fotografik dan media grafis.
Berikut ini mengenai penjelasan macam-macam media visual tidak
diproyeksikan.
1) Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi terdiri dari media realia dan media
model. Media realia merupakan benda atau sesuatu yang nyata
yang digunakan sebagai sumber pembelajaran berbasis visual.
Pembelajaran yang menggunakan media ini dilakukan dengan
pengamatan secara langsung ke lokasinya. Sebagai contoh yaitu
mengamati jenis-jenis tumbuhan di taman sekolah. Sedangkan
media model merupakan media yang menggunakan benda tiruan

6
dalam wujud tiga dimensi (representasi). Media ini dapat dibuat
dengan ukuran lebih kecil, sama maupun lebih besar dari bentuk
aslinya. Sebagai contoh yaitu tiruan Candi Prambanan, Tugu
Jogja, hewan-hewan dan sebagainya.
2) Gambar Fotografik
Gambar fotografik merupakan media visual yang termasuk
ke dalam gambar diam (still pictures). Sebagai contoh yaitu
gambar tentang manusia, hewan, tempat dan sebagainya yang
merupakan objek dari materi pembelajaran.
3) Media Grafis
Grafis merupakan media visual dua dimensi yang
menyalurkan informasi atau pesan melalui simbol-simbol visual.
Media grafis memiliki unsur-unsur yaitu gambar dan tulisan.
Contoh dari media grafis yang sering digunakan di sekolah-
sekolah (SD) yaitu grafik, bagan, diagram, poster dan kartun.
5. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
Media visual yang digunakan dalam pembelajaran tentu memiliki
kelemahan dan kekurangan masing-masing. Hal tersebut dapat menjadi
pertimbangan bagi seorang guru ketika ingin memilih media tersebut
untuk digunakan dalam pembelajaran. Berikut ini masing-masing
kelebihan dan kekurangan dari macam-macam media pembelajaran
berbasis visual.
a. Media Visual yang Diproyeksikan
Kelebihan media visual yang diproyeksikan adalah lebih menarik
perhatian peserta didik melalui alat proyeksi tersebut. sedangkan
kelemahannya yaitu keterbatasan mengenai ketersediaan dan
kemampuan beberapa sekolah yang belum mempu mengadakan alat
proyeksi dan keterbatasan keterampilan guru.
b. Media Visual yang Tidak Diproyeksikan
1) Media Realia
Kelebihan media realia yaitu memberikan pengalaman
nyata kepada peserta didik melalui kegiatan pengamatan dan

7
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan
lebih hidup. Sedangkan kekurangan media realia yaitu adanya
keterbatasan-keterbatasan tertentu misalnya faktor lokasi atau
lingkungan, yang menyebabkan benda-benda nyata tersebut sulit
untuk disajikan dalam bentuk aslinya.
2) Media Model
Kelebihan media model yaitu dapat menggantikan kendala
tertentu pada media realia dan dapat memudahkan siswa untuk
membayangkan bentuk sesungguhnya melalui benda tiruan
tersebut. Sedangkan kekurangan media model yaitu memerlukan
waktu cukup lama dan keterampilan khusus untuk membuat
replika atau tiruan benda yang digunakan sebagai media dalam
pembelajaran.
3) Gambar Fotografik
Kelebihan gambar fotografik yaitu penggunannya tidak
memerlukan alat bantu lain, dapat menerjemahkan gagasan
abstrak menjadi lebih nyata (real) dan tidak membutuhkan biaya
yang mahal. Sedangkan kelemahannya adalah biasanya
gambarnya terlalu kecil atau tidak jelas sehingga akan
menyulitkan peserta didik memahaminya dan tidak bisa
menimbulkan kesan gerak.
4) Media Grafis
Kelebihan dari media grafis yaitu dapat mengilustrasikan
konsep yang mudah terlupakan apabila hanya dijelaskan melalui
penjelasan verbal. Sedangkan kelemahannya yaitu membutuhkan
keterampilan khusus ketika membuat grafik yang lebih kompleks.
6. Penerapan Media Visual Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Saat ini pembelajaran di sekolah dasar menggunakan kurikulum
2013 yaitu pembelajaran tematik. Menggunakan media pembelajaran
dalam pembelajaran tematik merupakan salah satu upaya dalam
menyampaikan materi pelajaran untuk mencapai tujuan dalam kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, menerapkan media visual dalam kegiatan

8
pembelajaran lebih efektif dibandingkan menggunakan media
konvensional seperti papan tulis. Menurut hasil wawancara (Nurfadhillah,
2021), media visual digunakan sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran berlangsung. Adanya media visual membuat siswa lebih
mudah mengerti dan mengingat materi pelajaran. Siswa SD sangat
membutuhkan media visual dalam pembelajaran karena siswa SD belum
bisa membayangkan suatu benda tanpa adanya alat bantu. Sehingga
penerapan media visual sangat diperlukan. Contoh dari penerapan media
visual di SD yaitu gambar, foto, ilustrasi, film, bingkai, dan grafik yang
sesuai dengan materi pelajaran.
B. Media Konkret
1. Pengertian Media Konkret
Menurut (Udin Winata Putra, 2008), media konkret adalah segala
sesuatu nyata yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
kepada penerima yang bisa merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Sedangkan menurut (Retno Nuzilatus Shoimah, 2020) media
pembelajaran konkret adalah objek nyata yang dapat memberikan
rangsangan bagi peserta didik dalam mempelajari berbagai hal, teruatama
yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu. Nafizah (2013)
mengemukakan bahwa media konkret merupakan segala sesuatu bentuk
nyata yang digunakan sebagai perantara pesan dari pengirim ke penerima
dalam proses pembelajaran di kelas, yang dapat meningkatkan
konsentrasi, kesadaran, dan minat pesera didik dalam kegiatan
pembelajaran. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran konkret adalah segala sesuatu atau objek dari kehidupan
nyata yang dibawa kedalam suasana pembelajaran, bertujuan untuk
membantu peserta didik dapat belajar secara efektif melalui benda asli
dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.

9
2. Karakteristik Media Konkret
Sama halnya seperti media visual, media konkret juga memiliki
karakteristik tertentu sebagai media pembelajaran. Secara umum,
karakteristik media konkret yaitu menggunakan benda nyata (asli) atau
benda tiruannya (replika).
3. Manfaat Media Konkret Dalam Pembelajaran
Sebagaimana dikutip dari (Singgih Heriyanto, 2014), manfaat media
konkret adalah sebagai berikut.
a. Memudahkan peserta didik untuk membangun struktur kognitif dalam
pembentukan konsep pemikiranya.
b. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai
dengan program yang telah ditetapkan.
c. Mengefektifkan proses pembelajaran.
d. Meningkatkan interaksi dalam pembelajaran.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Konkret
Menurut Mulyani Sumantri (2007) sebagaimana dikutip dalam
(Retno Nazilatus Shimah, 2020) mengatakan bahwa kelebihan dan
kekurangan penggunaan media pembelajaran konkret adalah sebagai
berikut.
a. Kelebihan:
- Membangkitkan ide gagasan yang bersifat konseptual (abtrak dan
teoritis) sehingga dapat mengurangi kesalahpahaman peserta
didik dalam mempelajarinya.
- Dapat mengembangkan jalan pikiran berkelanjutan.
- Menyajikan materi yang berbeda dengan yang lain, artinya media
konkret menjadikan proses belajar mengajar yang mendalam dan
beragam.
- Memberi pengalaman nyata yang merangsang motivasi belajar
peserta didik.
b. Kekurangan:
- Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar sekolah
memiliki resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya.

10
- Biaya yang dipergunakan untuk membuat suatu objek nyata tidak
sedikit dan memiliki kemungkinan kerusakan dalam
penggunaannya.
5. Penerapan Media Konkret Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar
Penerapan media konkret di sekolah dasar dalam kegiatan
pembelajaran sangat membantu kelancaran penyampaian materi pelajaran.
Media konkret dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang
tahan lama, karena pengalaman yang didapat nyata dan langsung.
Kemudahan yang didapat peserta didik melalui benda-benda konkret
bermanfaat dalam pemahaman konsep abstrak melalui benda konkret.
Anak usia sekolah dasar berdasarkan Teori Perkembangan Kognitif
(Fatimah Ibda, 2015) berada dalam tahap operasional konkret, anak sudah
mampu berpikir rasional seperti penalaran dalam penyelesaian masalah
konkret atau aktual, artinya kemampuan berpikir anak usia sekolah dasar
masih terbatas pada situasi nyata. Penalaran operasional konkret menurut
Piaget adalah menggunakan penalaran induktif, penalaran induktif
bertahap mulai dari pemahaman logika yaitu observasi objek atau
peristiwa selanjutnya disimpulkan berdasarkan pemahaman mereka.
Media konkret berdampak dalam proses belajar peserta didik yakni
dimulai dari pemahaman konsep bukan menghafalkan fakta (Retno
Nuziltus Shoimah, 2020). Menurut (Marisa dkk, 2011) segi pemanfaatan,
terdapat dua jenis pemanfaatan media konkret dalam pembelajaran
sebagai berikut.
a. Pemanfaatan media konkret yang sudah tersedia (by utilization)
Pemanfaatan media yang sudah tersedia artinya guru tidak perlu
membuat terlebih dahulu, melainkan menggunakan media yang sudah
ada. Contohnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris tentang topik
"fruit" atau buah-buahan, diperlukan buah asli yang diperlihatkan
kepada peserta didik mulai dari buah-buahan yang ada disekitar kita.
Contoh lain dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang
ekonomi, guru mengajak peserta didiknya untuk melakukan praktik
belanja di toko atau koperasi sekolah, selanjutnya peserta didik di bagi

11
menjadi beberapa kelompok untuk berbelanja dan mencatat semua
pengeluaran dan barang yang dibeli untuk dipresentasikan di depan
kelas. Karyawisata alam ke museum, pantai, kebun binatang, taman
baca, atau tempat rekreasi lainnya juga termasuk pemanfaatan media
konkret. Kegiatan yang dilakukan pada saat karyawista anatara lain
ketika pergi ke kebun binatang peserta didik di tugaskan untuk
mencatat kelompok hewan yang diamatai. Karyawisata merupakan
cara yang dinilai cukup efektif bagi peserta didik untuk belajar,
sepanjang guru mampu memberikan tugas yang terstruktur bagi
jenjang mereka.
b. Pemanfaataan Media Konkret dengan mendesain (by desain)
Media konkret dengan mendesain adalah media yang dibuat
dengan cara mendesain/membuat terlebih dahulu sebelum proses
pembelajaran berlangsung. Contoh media mendesain adalah
insektarium yaitu bentuk kupu-kupu yang diawetkan atau rekasaya
kupu-kupu untuk mempelajari bagian-bagain tubuh hewan kupu-kupu.
Pemanfaatan media konkret dapat digunakan pada mata pelajaran
apapun. Terpenting adalah media konkret pada dasarnya merupakan
media pembelajaran yang efektif karena medianya berupa benda atau
peristiwa nyata, di mana pesan yang terkandung tidak direkayasa
sehingga peserta didik dapat menagkap makna yang sesungguhnya dari
suatu konsep pembelajaran tersebut.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Media visual merupakan alat atau sarana komunikasi sebagai perantara
yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran dengan mengandalkan
indra penglihatan peserta didik. Sedangkan media konkret merupakan segala
sesuatu atau objek dari kehidupan nyata yang dibawa kedalam suasana
pembelajaran, bertujuan untuk membantu peserta didik dapat belajar secara
efektif melalui benda asli dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Kami berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

13
DAFTAR PUSTAKA
Asnawati, A. (2019). Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Untuk Menggunakan
Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi
Akademik Kepala Sekolah Sd Negeri 63 Pekanbaru. Perspektif
Pendidikan dan Keguruan, 10(1), 44-58.

Ibda, F. (2015). Perkembangan kognitif: teori jean piaget. Intelektualita, 3(1).

Marisa, dkk. (2011). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta:Universitas


Terbuka.
Nazifah, Penggunaan Media Konkret Meningkatkan Aktivitas Siswamatematika
Kelas I SDN 07 Sungai Soga Bengkayang, PGSD, FKIP Universitas
Tanjungpura, Pontianak. 2013.
Ningtyas, N., Gunawan, A., & Hambali, D. (2018). Perbandingan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Matematika Melalui Pemanfaatan Media
Gambar Dan Media Konkret Di Kelas V SDN 52 Kota
Bengkulu. JURIDIKDAS: Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 1(3).

Nurfadhillah, S., Nurfalah, K., Amanda, M., Kauniyah, N., & Anggraeni, R. W.
(2021). Penerapan Media Visual Untuk Siswa Kelas V di SDN Muncul
1. EDISI, 3(2), 225-242.

Shoimah, R. N. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Konkrit Untuk


Meningkatkan Aktifitas Belajar Dan Pemahaman Konsep Pecahan Mata
Pelajaran Matematika Siswa Kelas III MI Ma’arif Nu Sukodadi-
Lamongan. MIDA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 3(1), 1-18.

Sugiyono, S., & Abdussamad, A. Penggunaan Media Konkret Meningkatkan


Aktivitas Siswa Matematika Kelas I Sdn 07 Sungai Soga
Bengkayang (Doctoral dissertation, Tanjungpura University).

Supardi, K. (2017). Media Visual dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. JIPD
(Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar), 1(2), 160-171.

Surwantini, E. (2015). Efektivitas penggunaan media visual terhadap motivasi


belajar dan prestasi belajar siswa kelas III SD Gugus 01 Imogiri,
Bantul. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8(2).

14
Suryani, N dkk. (2018). Media pembelajaran inovatif dan pengembangannya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Udin S. Winataputra dkk. (2009). Materi dan dan Pembelajaran PKn SD.
Jakarta:Universitas Terbuka.
Zulkifli, Z. (2017). Upaya Guru Mengembangkan Media Visual dalam Proses
Pembelajaran Fiqih di MAN Kuok Bangkinang Kabupaten Kampar. Al-
Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 14(1), 18-37.

15

Anda mungkin juga menyukai