MEDIA PEMBELAJARAN
NIM : 1901060094
Kelas : A
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Namun hal ini tidak terlepas dari bimbingan Bapak dan Ibu Dosen. Melalui makalah ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa
karya tulis ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan berbagai kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna untuk menyempurnakan makalah kami.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena
proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang
akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di
dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk
media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu media
pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan
gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih
bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya
indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah
pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta
didik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan
kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga
penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu
akan menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama siswa sekolah dasar
masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus dibuktikan
sendiri dengan mata mereka. Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan
pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar,
teks, gerak, dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga
pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan gambar atau
bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti: bias gambar-gambar yang
ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual
merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media bersifat realistis dan dapat
dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan.
1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandinakan dengan media verbal atau non
verbal sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan
media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta
didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya
beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.
Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaannya, yaitu:
2. Adanya orang yang dapat mengoperasikan media visual dengan baik dan benar
dalam pembelajaran.
Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa
media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja. Para pendidik dapat
menyesuaikan jenis media visual yang dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan
tempat kegiatan belajar mengajar.
3) Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor
pendukungnya, tetapi peranan guru sebagai motivator dan fasilitator menjadi faktor yang
sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan
untuk dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa.
Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut :
b. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan
mungkin agar mudah di pahami.
c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik
dalam memahami materi.
f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna
harus realistik.
Media adalah sumber informasi utama bagi semua orang, namun setiap media
tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan.
2. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar sehingga materinya kurang mendetail.
3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar
yang mewakili isi berita.
4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
a. Media realita dalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan
diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan
dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada
siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita, misal
untuk mempelajari sistem gerak, perencanaan, pernafasan, peredaran
darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
Gambar/foto.
f) Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
pokok tanpa detail sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3) Ilustrasi
4) Karikatur
5) Poster
Manfaat poster:
e) Untuk kampanye.
7) Bagan/chat: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain,
seperti : gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
e) Bagan keadaan
f) Bagan terurai
g) Bagan petunjuk
h) Bagan waktu
i) Bagan pertumbuhan
8) Grafik
a) Grafik garis
c) Grafik gambar
d) Grafik lingkaran
9) Peta
Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa
bagian bumi, yang menunjukan urutan dan posisi relative, menurut skala
yang digambarkan.
a.) Peta fisik, merupakan peta yang memberikan data khusus mengenai
ketinggian suatu daerah, iklim, tumbuh-tumbuhan, dan keadaan
tanah.
a.) Peta untuk siswa (peta ulangan atau disebut juga peta buta). Guru
dapat mempersiapkan peta kecil yang diperbanyak untuk para siswa.
Dengan peta ini, siswa harus mengisinya dengan pelajaran yang
ditugaskan guru.
b.) Peta timbul. Peta ini merupakan suatu model peta dalam bentuk tiga
dimensi dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang ditunjukkan
dengan relief.
dBola dunia atau globe. Globe merupakan suatu model bumi yang bulat, dalam bentuk kecil.
Karena bentuknya yang bulat seperti bumi, maka dapat dilihat pembagian daratan dengan lautan
secara jelas.
a) perbandingan luas maupun jarak antara satu benua dengan benua yang lain secara
keseluruhan.
Realia atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya:
orang, binatang, rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga dimensi yang mewakili benda
yang sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan
isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan benda sebenarnya
yang diwakili. Mungkin lebih lengkap, terinci atau lebih sederhana sesuai dengan tujuan
pebelajaran yang telah ditetapkan.
Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai adalah papan tulis yang berwarna hitam atau
kadang-kadang hijau tua, yang banyak dipakai oleh guru untuk membantu penjelasan-penjelasan
yang disampaikan secara lisan. Selain itu, masih ada beberapa jenis papan yaitu:
Papan tulis yang banyak dikenal selama ini adalah papan tulis yang berwarna hitam. Papan ini
digunakan untuk membantu mencatat ringkas atau menggambarkan sesuatu. Guru dapat
menggunakan kapur, baik kapur berwarna putih atau yang lain agar menarik. Papan putih
merupakan suatu bidang logam yang dilapisi email putih. Pada papan ini dapat ditempelkan
benda-benda yang tidak terlampau berat kalau pada alasnya dilekatkan sepotong magnit kecil.
Oleh karena itu, papan ini juga disebut papa magnit. Guru dapat menulis di papan ini dengan
menggunakan spidol whiteboard.
Stensil papan tulis merupakan suatu alat bantu guru untuk meggambarkan sesuatu. Kadang-
kadang guru menggambarkan sesuatu yang sama, misalnya peta atau benuk-bentuk yang sulit,
maka stensil papan tulis akan sangat membantu. Alat bantu ini dibuat dari kertas karton, diberi
gambar yang diperlukan kemudian diberi lubang-lubang pada betuk gambar tersebut. Bila guru
akan menggunakannya, bentuk ini ditempelkan di papan tulis, kemudian tepuk-tepuk dengan
penghapus yang banyak debu kapurnya di sekeliling lubang tersebut. Apabila karton diangkat,
maka tercetaklah titik-titik sesuai dengan gambar tersebut.
Cetakan papan tulis merupakan alat bantu untuk membuat gambar di papan tulis, namun caranya
berbeda denga stensil papan tulis. Disini gambar pada karton tidak diberi lubang-lubang
melainkan digunting sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bila guru akan menggunakannya,
bentuk itu ditempelkan di papan tulis, kemudian guru menggambar lingkar bentuknya dengan
kapur sesuai degan cetakan yang dipegangnya.
d) Papan peragaan
Papan ini berguna untuk suatu pameran, dengan menempelkan berbagai bentuk seperti gambar,
bagan, diagram, foto dengan berbagai tulisan singkat.
e) Papan Flanel
Papan flannel merupakan suatu papan yang ditempeli kain flanel untuk melekatkan sesuatu
diatasnya. Suatu bentuk misalnya segitiga dapat ditempelkan pada papan flanel bila pada alas
betuk tersebut ditempel kertas ampelas atau spon (busa). Papan ini berguna untuk meragakan
suatu gambar yang telah disiapkan guru sebelumnya. Untuk menjelaskan himpunan pada
pelajaran matematika dapat ditempelkan berbagai bentuk himpunan yang dimaksud.
f) Papan tetap
Papan tetap merupakan suatu papan yang ada gambarnya secara tetap (tidak dapat dihapus).
Kerangka ini suatu bentuk tertentu dapat digambarkan pada papan ini, sehingga bila guru ingin
menjelaskan tinggal menambah bagian-bagiannya secara detail, tidak perlu menggambarkan
bentuk atau kerangkanya.
g) Papan Tempel
a. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi
siswa). Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector/OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu :
b. Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2x2 inci. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas
visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan yang dibutuhkan proyektor slide.
c. Filmstrip Proyektor
Film ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak di potong-potong melainkan diberikan
dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan projector filmstrip.
d. Opaque Projector
Nama proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalau tiga jenis alat
di atas perangkat lunaknya merupakan lembaran plastik atau film yang transparan, maka untuk
opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti gambar dalam majalah, Koran, tulisan
di buku dan sebagainya.
Bahasan tentang keempat jenis media visual tersebut secara berturut-turut diuraikan berikut ini:
OHP adalah salah satu jenis alat (pesawat proyektor) yang digunakan untuk memantulkan objek
yang tembus cahaya ke permukaan layar. Alat ini dipakai oleh guru sebagai pengganti papan
tulis, dapat diletakkan di meja guru, dengan layar pada dinding di muka kelas. Tinggi layar tidak
kurang dari satu meter dari lantai dengan posisi agak condong ke depan sekitar 200.
Kelebihan OHP
1) Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
4) sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang normal (tidak perlu
digelapkan).
5) penyaji (guru) berhadapan dengan siswa sehingga kontak antara guru dan siswa tetap
berlangsung.
Kelemahan OHP
3) bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung
diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu ke bahan transparan.
4) kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan sesuatu
tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.
3) untuk menunjukkan sesuatu gambar, guru cukup menunjuk dengan pensil pada transparan,
tidak perlu menunjukkan langsung pada layar.
4) sewaktu guru berbicara tanpa menunjuk OHP, pesawat harap dimatikan, kemudian dapat
dihidupkan kembali bila diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menghemat lampu yang jumlah jam
penggunaannya terbatas.
Slide merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat individual, dalam arti
dipertunjukkan satu per satu. Bahkan transparan dapat dibuat celluloid (seperti film, tetapi
khusus film slide), dari kaca atau plastik bening. Materi yang berupa gambar, kata-kata atau
lukisan, dapat ditulis dengan tangan atau hasil pemotretan. Slide biasanya berukuran 24 x 36
mm. Film slide yang telah dicuci, diberi bingkai atau demi satu untuk diatur dalam tempat slide
sesuai dengan jumlah yang direcanakan, kemudian disajikan melalui pesawat proyektor.
Kelebihan slide:
1) gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2) materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip pemotretan.
3) lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan.
4) proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang
telah diatur.
Kelemahan:
1) tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2) pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang
saling berkaitan. Film ini ditunjukkan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada
sebuah layar.
Pada jenis ruas rangkap, menunjukkan gambaran dua kali lebih luas daripada ruas tunggal.
Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan suatu gambar diam yang transparan, namun
perbedaanya ialah bahwa pada filmstrip gambar tidak dipertunjukkan satu per satu yang terlepas
satu sama lain, melainkan merupakan suatu rangkaian film. Ruas rangkap maupun ruas tunggal
tergantung pada jenis proyektornya. Filmstrip ini digulung dalam suatu gulungan, kemudian
dipertunjukkan dengan jalan diputar dan akan berjalan terus sampai gulungan film itu haabis.
Kelebihan filmsrip:
4) dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun perguruan tinggi.
6) film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan atau terbalik
seperti pada slide.
Kelemahan Filmstrip
2) sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu
rangkaian.
3) sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan
ilmu.
4) memerlukan ruang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pebelajar
tidak dapat mencatat.
5) film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.
d. Opaque projector
Opaque artinya tidak terbungkus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan benda-
benda atau gambar-gambar yang tidak tembus cahaya (non transparan) diatas layar. Gambar-
gambar dalam buku, majalah, mata uang, perangko dapat ditunjukkan dalam pesawat ini. Untuk
dapat menampilkan benda-benda tersebut, proyektor ini dilengkapi dengan lambu yang cukup
besar, biasanya 1000 watt. Jadi melalui pesawat ini, dapat ditampilkan gambar mati (tidak
bergerak) seperti halnya slide dan filmstrip. bahkan untuk perangkat lunaknya lebih udah karena
tidak perlu membuat, cukup ambil dari gambar secara langsung.
Kelebihan:
1) berbagai materi pembelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari buku, Koran,
majalah, peta dan sebagainya.
4) berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang, logam, daun dapat diproyeksikan.
Kelemahan:
1) tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan tidak
tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.
2) materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau
hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
4) membutuhkan ruang yang betul-betul gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran
(siswa tidak bisa mencatat).
Dengan mengenal berbagai jenis media visual tersebut, diharapkan guru dapat memilih jenis
media yang sesuai. Untuk itu, Anda diharapkan mempelajari dengan cermat perbedaan tiap jenis
media visual tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik, kita memerlukan suatu media atau
alal yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual
yang lebih berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan
tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat mempercepat
daya serap peserta didik.
a. media visual yang tidak diproyeksikan: missal: gambar mati, ilustrasi, karikatur, poster,
bagan, diagram, grafik, peta, realia, model, specimen, mock up, berbagai jenis papan, sketsa.
b. media visual yang diproyeksikan. Media ini banyak jenisnya, namun dalam buku ajar ini
hanya dikemukakan beberapa jenis. yaitu ohp, slide, filmstip, dn opaque proyektor.
3.2. SARAN
Kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya perlu
memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita gunakan terutama pada
media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta
disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak atau peserta didik dan menjauhkan media
visual yang berbau pornografi sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri, Prof., M.Pd. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Arsyad M.A Azhar, Prof. Dr. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Sudjana, Nana,Dr. Dan Rivai, Ahmad,Drs. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo