Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

Tentang “Media Visual”

Nama : Emilia Iku

NIM : 1901060094

Kelas : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Namun hal ini tidak terlepas dari bimbingan Bapak dan Ibu Dosen. Melalui makalah ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa
karya tulis ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, saran dan berbagai kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna untuk menyempurnakan makalah kami.

Kupang, 19 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN.................................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................

C. Tujuan............................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN....................................................................................................................

A. Pengertian Media Visual ..................................................................................................

B. Manfaat Media Visual .....................................................................................................

C. Cara Pemilihan Media Visual...........................................................................................

D. Prinsip Pemilihan Media Visual.......................................................................................

E. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual........................................................................

F. Macam - Macam Media Visual.......................................................................................

BAB III

PENUTUP..............................................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................................

B. Saran...............................................................................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena
proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang
akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di
dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk
media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan,


merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan
pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.

Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu media
pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan
gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih
bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya
indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah
pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta
didik.

Pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga


menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk
mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas pada peserta
didik.

Dalam sistem pendidikan modern, fungsi pendidik sebagai penyampai pesan-


pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media pendidikan, agar proses belajar
mengajar dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan media visual?


2. Apa manfaat dari media visual?

3. Bagaimana cara pemilihan media visual?

4. Apa saja prinsip-prinsip pemilihan dari media visual?

5. Apa kelebihan dan kekurangan media visual?

6. Apa saja macam-macam dari media visual?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui:

1. Pengertian media visual

2. Manfaat media visual

3. Cara pemilihan media visual

4. Prinsip-prinsip pemilihan media visual

5. Kelebihan dan kekurangan media visual

6. Macam-macam media visual


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Visual

Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan
kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga
penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.

Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu
akan menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama siswa sekolah dasar
masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus dibuktikan
sendiri dengan mata mereka. Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan
pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar,
teks, gerak, dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga
pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan gambar atau
bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti: bias gambar-gambar yang
ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.

Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual
merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media bersifat realistis dan dapat
dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan.

B. Manfaat Media Visual

Manfaat media visual antara lain:

1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandinakan dengan media verbal atau non
verbal sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.

2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui


pengelihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang
disampaikan.

3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan
media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta
didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya
beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.

5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh


setiap orang. Misal penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy
(OHT).

Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses


belajar mengajar karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam
penyampaian materi kepada peserta didik. Peserta didik akan terbantu dalam
memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi
peserta didik.

C. Cara Pemilihan Media Visual

Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaannya, yaitu:

1. Ketepatan media visual digunakan dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan


komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa
media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televisi, objek
tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi.

2. Adanya orang yang dapat mengoperasikan media visual dengan baik dan benar
dalam pembelajaran.

Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual


dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai
cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoprasikan
penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.

3. Faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk


menggunakan media pembelajaran.

a. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.

b. Menganggap media itu canggih dan mahal.

c. Tidak bisa menggunakan media yang ada.

d. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap


konsentrasi terhadap pelajarannya.
e. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.

f. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.

4. Adanya tempat media pembelajaran visual dapat digunakan.

Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai


dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat
dilakukan diluar kelas. Hal itu memungkinkan untuk media pembelajaran visual
yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media
pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita
dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran visual.
Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut
memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.

Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang


tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup
berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran
visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.

5. Waktu yang tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual.

Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa
media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja. Para pendidik dapat
menyesuaikan jenis media visual yang dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan
tempat kegiatan belajar mengajar.

6. Pemilihan media visual yang tepat.

Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :

1) Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau


tujuan dari pembelajaran.

2) Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan, apakah


sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat guna.

3) Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.

4) Waktu, tempat, ketersediaan, dan biaya yang digunakan.

5) Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif,


mudah diingat, dan tidak membosankan sesuai dengan konteks
penggunaannya.

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Visual


Seperti yang telah dijelaskan diatas, media visual sangat banyak manfaat serta
fungsinya. Kita harus ingat bahwa siswa dapat menyerap suatu materi apabila diberikan
dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan
terus teringat.

Contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih


menarik serta tetap memuat sistem PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif,
efektif ,dan, menyenangkan).

Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor
pendukungnya, tetapi peranan guru sebagai motivator dan fasilitator menjadi faktor yang
sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan
untuk dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa.

Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut :

a. Ketepatan dalam pemilihan media visual, dimana menyebabkan proses


pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh
peserta didik.

b. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan
mungkin agar mudah di pahami.

c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.

d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik
dalam memahami materi.

e. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda.

f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna
harus realistik.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Media Visual

Media adalah sumber informasi utama bagi semua orang, namun setiap media
tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kekurangan dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut:

 Kelebihan media visual:

1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya.


2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik
tentang isi tulisan.

 Kekurangan media visual:

1. Lambat dan kurang praktis.

2. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar sehingga materinya kurang mendetail.

3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar
yang mewakili isi berita.

4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

F. Macam-Macam Media Visual

1. Media visual yang tidak dapat diproyeksikan

a. Media realita dalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan
diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan
dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada
siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita, misal
untuk mempelajari sistem gerak, perencanaan, pernafasan, peredaran
darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.

c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui


simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, mengilustrasikan suatu fakta atau konsep
yang mudah terlupakan.

Jenis-jenis media grafis adalah :

Gambar/foto.

Melalui gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar


dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih kongkrit. Misalnya guru akan
menjelaskan terjadinya letusan gunung berapi, maka pembelajar akan lebih
mudah menangkap gambar daripada uraian guru. Selain dapat
menggambarkan berbagai hal, gambar mudah diperoleh dari majalah, koran,
bulletin, dan lain-lain. Kalau terpaksa tidak dapat menggambar dengan
bagus guru dapat menggambar dengan sederhana, misalnya gambar dengan
bentuk-bentuk seperti tongkat/garis-garis/gambar corek.

Kelebihan gambar antara lain:

a. Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih


nyata.

b. Banyak tersedia dalam buku-buku.

c. Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.

d. Relatif tidak mahal.

e. Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.

Kelemahan gambar antara lain:

a) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang


besar.

b) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan


dimensi yang ke tiga (kedalam benda), harus digunakan satu seri
gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.

c) Tidak dapat menunjukkan gerak.

d) Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca gambar.

Manfaat gambar sebagai media visual antara lain:

a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai


warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta
perhatian siswa.

b) Mempermudah pengertian siswa, suatu penjelasan yang bersifat


abstrak dapat dibantu dengan gambar.

c) Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat


diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang kecil sehingga
dapat diamati lebih jelas.
d) Menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat
ditunjukkan dengan sebuah gambar saja.

Ciri-ciri gambar yang baik:

a) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan siswa.

b) Bersahaja dalam arti tidak terlalu kompleks, karena dengan gambar


itu siswa mendapat gambaran yang pokok.

c) Realistis, maksudnya gambar itu seperti benda yang sesungguhnya


atau sesuai dengan apa yang digambar, sudah tentu perbandingan
ukuran juga harus diperhatikan.

d) Gambar dapat diperlakukan dengan tangan. Apa yang menganggap


bahwa gambar adalah sesuatu yang suci, tetapi sebagai media
pembelajaran, gambar harus dapat dipegang, diraba oleh siswa.

Teknik penggunaan gambar:

Sebelum menggunakan gambar, hal yang perlu diperhatikan adalah:

a) Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan melalui gambar itu.

b) Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh


gambar.

c) Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar.

d) Reaksi emosional apa yang hendak dibina oleh gambar.

e) Apakah gambar itu membawa siswa ke penyelidikan lebih lanjut.

f) Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

Cara menunjukkan gambar:

Kepada siswa hendaknya ditunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan


pada waktu mempelajari gambar, antara lain:

a) Apa yang harus dicari siswa dalam gambar itu.

b) Siswa harus mengerti bagaimana mempelajari gambar.

c) Bagaimana siswa memberikan kritik terhadap gambar.


d) Bagaimana hubungan gambar tersebut dengan materi pelajaran
lain.

e) Bila gambar terlampau luas, berikan dalam seri-seri gambar yang


mempunyai ukuran logis.

f) Waktu melihat gambar, mungkin tidak semua siswa dapat melihat


dengan jelas, maka sesudah pembelajaran berakhir hendaknya
gambar diletakkan ditempat yang dapat dijangkau oleh siswa.

2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
pokok tanpa detail sehingga dapat menarik perhatian siswa.

3) Ilustrasi

Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang menyertai teks.


Gambar atau tulisan tersebut merupakan suatu kesatuan yang bertujuan
memperjelas teks. Pendapat lain mengatakan bahwa ilustrasi adalah
gambar atau wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias,
ditampilkan dengan suatu kepribadian dan mengandung daya tarik.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ilustrasi


mempunyai arti menerangkan atau membuat sesuatu menjadi lebih jelas,
ilustrasi dapat berupa gambar, tulisan, ucapan, gerak (tari), bunyi (musik).

4) Karikatur

Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya


berisi sindiran. Merencanakan karikatur tidaklah mudah, karena harus
memahami terlebih dahulu objek yang akan dibuat. Jika akan membuat
karikatur tentang seseorang, yang perlu diperhatikan adalah ciri khas
orang yang akan ditonjolkan. Untuk mengungkapkan hal itu, diperlukan
keterampilan-keterampilan khusus untuk menuangkan ke dalam bentuk
goresan-goresan.

Gambar yang berwujud karikatur ini dapat digunakan sebagai media


komunikasi untuk semua tingkatan sosial. Bentuk karikatur selain
menarik, juga dapat meningkatkan perhatian orang, dan memperjelas ide
serta informasi yang dikemukakan.

5) Poster

Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur


visual seprti garis, gmbar, dan kata-kata yang bermaksud menarik
perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat. Agar lebih
efektif poster seharusnya berwarna dan menimbulkan daya tarik dengan
maksud menjangkau perhatian dan menghubungkan pesan-pesannya
dengan cepat. Dalam proses pembelajaran, poster dapat menimbulkan
perhatian siswa. Misalnya untuk mengenalkan suatu topik atau materi
baru, sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya, seperti praktikum
dengan bahan-bahan kimia, listrik dengan tegangan tinggi, dapat diberikan
melaluai suatu poster.

Manfaat poster:

a) Sebagai peggerak perhatian, misalnya dibawah gambar tong sampah


ditulis jagalah kebersihan.

b) Sebagai petunjuk, misal poster peristiwa dengan gambar candi


borobudur disertai tulisan à 10km, maksudnya letak candi tersebut
10 km dari tampat poster dipasang.

c) Sebagai peringatan, misal awas meledak.

d) Pengalaman kreatif, missal poster untuk pameran atau suatu


pertunjukan/pembelajaran seni.

e) Untuk kampanye.

6) Diagram/skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol


untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar.
Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.

7) Bagan/chat: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain,
seperti : gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.

Beberapa jenis bagan antara lain:

a) Bagan organisai (aliran)

Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan tentang hubungan


fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi. Misal
kepengurusan tingkat kelurahan sampai RT. Berikut ini contoh bagan
organisasi.

b) Bagan bergambar (bagan lukisan)


Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam bentuk
lukisan atau gambar. Misal dalam suatu peta, dicantumkan gambar
hasil-hasil suatu daerah atau gambar binatang yang hidup di daerah itu.

c) Bagan perbandingan atau perbedaan.

Bagan ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang


ditunjukkan dengan lukisan atau kata-kata.

d) Bagan pandang tembus

Bagan pandang tembus adalah bagan yang menerangkan keadaan di


dalam suatu benda. Misal interior suatu pesawat terbang yang mewah,
mobil atau binatang.

e) Bagan keadaan

Bagan yang menerangkan suatu keadaan suatau benda dengan


bermacam-macam ukuran. Misal macam-macam ukuran gergaji.

f) Bagan terurai

Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran


seandainya sesuatu diurai tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula.
Misalnya adalah bagan terurai mesi sepeda motor.

g) Bagan petunjuk

Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk pembuatan


sesuatu. Misal: pembuatan bangunan, jebatan, bangku.

h) Bagan waktu

Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan waktu


tertentu terjadi suatu proses. Contoh tumbuhnya kacang, dari mulai biji
ditanam pada hati pertama sampai tumbuhan berbuah, perkembangan
katak, fase bentuk bulan.

i) Bagan pertumbuhan

Bagan pertumbuhan adalah bagan yang menerangkan hubungan antara


fakta-fakta, terdiri dari bagan pohon, yang berpangkal pada sesuatu
dan berakhir pada bagian-bagian kecil, contoh silsilah raja-raja, bagan
suatu percetakan dari direksi sampai dengan bagian penempatan, dan
bagan arus.
j) Bagan skematik

Bagan skematik adalah bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau


menerangkan bagian-bagian yang penting. Misal: skema perencanaan
makanan, bagaimana makanan dari mulut sampai ke anus.

k) Bagan lembaran balik (flip chart)

Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang


digantung pada suatu tiang gantungan kecil, cara menunjukkan dengan
dibalik satu per satu. Berikut ini adalah contoh flip chart.

8) Grafik

Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk


menjelaskan data statistic. Untuk mempermudah pengertian siswa,
deretan angka-angka dapat digambarkan dengan lambang-lambang visual
seperti garis-garis, titik-titik, gambar atau bentuk-bentuk tertentu
sehingga menarik dan mudah dimengerti.

Jenis grafik yaitu:

a) Grafik garis

Grafik garis biasanya digambarkan dengan garis-garis atau titik-


titik. Contoh grafik garis yang menggambarkan perbandingan
curve hasil belajar siswa kelas tertentu.

b) Grafik batang atau grafik bidang

Grafik batang menunjukkan perbandingan yang dilukiskan dengan


batang. Misal: jumlah lulusan sutau sekolah dari tahun ke tahun.

c) Grafik gambar

Grafik gambar merupakan grafik yang dilukiskan dengan gambar-


gambar atau simbol yang telah dikenal umum. Contoh:
perpindahan penduduk dari desa ke kota, dari tahun ke tahun.

d) Grafik lingkaran

Untuk menjelaskan keadaan atau perbandingan tentang sesuatu


dapat digunakan grafik lingkaran, Contoh: Prosentase IQ anak-
anak Indonesia.

9) Peta
Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa
bagian bumi, yang menunjukan urutan dan posisi relative, menurut skala
yang digambarkan.

Jenis peta menurut isinya:

a.) Peta fisik, merupakan peta yang memberikan data khusus mengenai
ketinggian suatu daerah, iklim, tumbuh-tumbuhan, dan keadaan
tanah.

b.) Peta ekonomi, juga disebut peta industri untuk menunjukkan


hubungan antara wilayah tertentu dengan keadaan ekonomi.

c.) Peta politik, adalah peta yang menggambarkan batasan-batasan suatu


negara sampai bagian-bagian atau batasan-batasan daerah terkecil,
dilengkapi dengan kota-kota terpenting, hutan, sungai, danau, serta
rute transportasi.

Jenis peta menurut bentuknya:

a.) Peta untuk siswa (peta ulangan atau disebut juga peta buta). Guru
dapat mempersiapkan peta kecil yang diperbanyak untuk para siswa.
Dengan peta ini, siswa harus mengisinya dengan pelajaran yang
ditugaskan guru.

b.) Peta timbul. Peta ini merupakan suatu model peta dalam bentuk tiga
dimensi dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang ditunjukkan
dengan relief.

c.) Atlas. merupakan himpunan berbagi jenis peta yang merupakan


kamus geografi yang lengkap. Dalam atlas terdapat peta-peta yang
menggambarkan bagian-bagian dunia.

dBola dunia atau globe. Globe merupakan suatu model bumi yang bulat, dalam bentuk kecil.
Karena bentuknya yang bulat seperti bumi, maka dapat dilihat pembagian daratan dengan lautan
secara jelas.

Dengan globe dapat ditunjukkan:

a) perbandingan luas maupun jarak antara satu benua dengan benua yang lain secara
keseluruhan.

b) bagaimana bumi berputar pada sumbunya.

c) garis katulistiwa, garis lintang utara, dan garis lintang selatan.


10) Realia dan model

Realia atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya:
orang, binatang, rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga dimensi yang mewakili benda
yang sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan
isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan benda sebenarnya
yang diwakili. Mungkin lebih lengkap, terinci atau lebih sederhana sesuai dengan tujuan
pebelajaran yang telah ditetapkan.

11) Berbagai jenis papan

Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai adalah papan tulis yang berwarna hitam atau
kadang-kadang hijau tua, yang banyak dipakai oleh guru untuk membantu penjelasan-penjelasan
yang disampaikan secara lisan. Selain itu, masih ada beberapa jenis papan yaitu:

a) Papan tulis hitam dan papan tulis putih

Papan tulis yang banyak dikenal selama ini adalah papan tulis yang berwarna hitam. Papan ini
digunakan untuk membantu mencatat ringkas atau menggambarkan sesuatu. Guru dapat
menggunakan kapur, baik kapur berwarna putih atau yang lain agar menarik. Papan putih
merupakan suatu bidang logam yang dilapisi email putih. Pada papan ini dapat ditempelkan
benda-benda yang tidak terlampau berat kalau pada alasnya dilekatkan sepotong magnit kecil.
Oleh karena itu, papan ini juga disebut papa magnit. Guru dapat menulis di papan ini dengan
menggunakan spidol whiteboard.

b) Stensil papan tulis

Stensil papan tulis merupakan suatu alat bantu guru untuk meggambarkan sesuatu. Kadang-
kadang guru menggambarkan sesuatu yang sama, misalnya peta atau benuk-bentuk yang sulit,
maka stensil papan tulis akan sangat membantu. Alat bantu ini dibuat dari kertas karton, diberi
gambar yang diperlukan kemudian diberi lubang-lubang pada betuk gambar tersebut. Bila guru
akan menggunakannya, bentuk ini ditempelkan di papan tulis, kemudian tepuk-tepuk dengan
penghapus yang banyak debu kapurnya di sekeliling lubang tersebut. Apabila karton diangkat,
maka tercetaklah titik-titik sesuai dengan gambar tersebut.

c) Cetakan papan tulis

Cetakan papan tulis merupakan alat bantu untuk membuat gambar di papan tulis, namun caranya
berbeda denga stensil papan tulis. Disini gambar pada karton tidak diberi lubang-lubang
melainkan digunting sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bila guru akan menggunakannya,
bentuk itu ditempelkan di papan tulis, kemudian guru menggambar lingkar bentuknya dengan
kapur sesuai degan cetakan yang dipegangnya.

d) Papan peragaan
Papan ini berguna untuk suatu pameran, dengan menempelkan berbagai bentuk seperti gambar,
bagan, diagram, foto dengan berbagai tulisan singkat.

e) Papan Flanel

Papan flannel merupakan suatu papan yang ditempeli kain flanel untuk melekatkan sesuatu
diatasnya. Suatu bentuk misalnya segitiga dapat ditempelkan pada papan flanel bila pada alas
betuk tersebut ditempel kertas ampelas atau spon (busa). Papan ini berguna untuk meragakan
suatu gambar yang telah disiapkan guru sebelumnya. Untuk menjelaskan himpunan pada
pelajaran matematika dapat ditempelkan berbagai bentuk himpunan yang dimaksud.

f) Papan tetap

Papan tetap merupakan suatu papan yang ada gambarnya secara tetap (tidak dapat dihapus).
Kerangka ini suatu bentuk tertentu dapat digambarkan pada papan ini, sehingga bila guru ingin
menjelaskan tinggal menambah bagian-bagiannya secara detail, tidak perlu menggambarkan
bentuk atau kerangkanya.

g) Papan Tempel

Papan ini digunakan untuk menempelkan pengumuman-pengumuman yang penting diketahui


oleh siswa. Biasanya pengumuman ini berisi berita singkat, tidak terlapau panjang, misalnya
brosur.

2. Media visual yang dapat diproyeksikan

a. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi
siswa). Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector/OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu :

– Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu

– Membuat sendiri secara manual

b. Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2x2 inci. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas
visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan yang dibutuhkan proyektor slide.

c. Filmstrip Proyektor

Film ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak di potong-potong melainkan diberikan
dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan projector filmstrip.

d. Opaque Projector
Nama proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalau tiga jenis alat
di atas perangkat lunaknya merupakan lembaran plastik atau film yang transparan, maka untuk
opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti gambar dalam majalah, Koran, tulisan
di buku dan sebagainya.

Bahasan tentang keempat jenis media visual tersebut secara berturut-turut diuraikan berikut ini:

a. Overhead Projector (OHP)

OHP adalah salah satu jenis alat (pesawat proyektor) yang digunakan untuk memantulkan objek
yang tembus cahaya ke permukaan layar. Alat ini dipakai oleh guru sebagai pengganti papan
tulis, dapat diletakkan di meja guru, dengan layar pada dinding di muka kelas. Tinggi layar tidak
kurang dari satu meter dari lantai dengan posisi agak condong ke depan sekitar 200.

Kelebihan OHP

1) Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.

2) tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.

3) dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.

4) sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang normal (tidak perlu
digelapkan).

5) penyaji (guru) berhadapan dengan siswa sehingga kontak antara guru dan siswa tetap
berlangsung.

6) mudah digunakan karena sederhana.

7) dapat digunakan untuk siswa yang besar jumlahnya.

Kelemahan OHP

1) efektifitas penyajian OHP tergantung pada penyaji.

2) OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.

3) bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung
diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu ke bahan transparan.

4) kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan sesuatu
tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.

Teknik penggunaaan OHP


1) Guru tetap menghadap ke siswa.

2) tulisan pada transparan tidak perlu dipasang terbalik.

3) untuk menunjukkan sesuatu gambar, guru cukup menunjuk dengan pensil pada transparan,
tidak perlu menunjukkan langsung pada layar.

4) sewaktu guru berbicara tanpa menunjuk OHP, pesawat harap dimatikan, kemudian dapat
dihidupkan kembali bila diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menghemat lampu yang jumlah jam
penggunaannya terbatas.

b. Slide (film bingkai)

Slide merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat individual, dalam arti
dipertunjukkan satu per satu. Bahkan transparan dapat dibuat celluloid (seperti film, tetapi
khusus film slide), dari kaca atau plastik bening. Materi yang berupa gambar, kata-kata atau
lukisan, dapat ditulis dengan tangan atau hasil pemotretan. Slide biasanya berukuran 24 x 36
mm. Film slide yang telah dicuci, diberi bingkai atau demi satu untuk diatur dalam tempat slide
sesuai dengan jumlah yang direcanakan, kemudian disajikan melalui pesawat proyektor.

Kelebihan slide:

1) gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.

2) materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan prinsip pemotretan.

3) lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai dengan kebutuhan.

4) proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang
telah diatur.

5) proyektor slide sederhana sehingga mudah menggunakan.

6) dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.

Kelemahan:

1) tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.

2) pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.

3) gambar yang bersifat individual mudah hilang.

4) kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.

5) tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga).

6) slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.


7) membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.

8) sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat


merosot menjadi pertunjukan gambar.

c. Filmstrip (film rangkai)

Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang
saling berkaitan. Film ini ditunjukkan melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada
sebuah layar.

Ada dua jenis filmstrip yaitu:

1) Ruas rangkap (doublefrime), ukuran 35 mm merupakan lebarnya.

2) Ruas tunggal (single frime), ukuran 35 mm merupakan panjangnya.

Pada jenis ruas rangkap, menunjukkan gambaran dua kali lebih luas daripada ruas tunggal.
Seperti halnya slide, filmstrip juga merupakan suatu gambar diam yang transparan, namun
perbedaanya ialah bahwa pada filmstrip gambar tidak dipertunjukkan satu per satu yang terlepas
satu sama lain, melainkan merupakan suatu rangkaian film. Ruas rangkap maupun ruas tunggal
tergantung pada jenis proyektornya. Filmstrip ini digulung dalam suatu gulungan, kemudian
dipertunjukkan dengan jalan diputar dan akan berjalan terus sampai gulungan film itu haabis.

Kelebihan filmsrip:

1) lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar.

2) mudah menyimpan karena cukup digulung dalam sebuah silinder.

3) mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.

4) dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun perguruan tinggi.

5) memungkinkan terjadi diskusi yang cukup lama.

6) film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan atau terbalik
seperti pada slide.

Kelemahan Filmstrip

1) proyektor filmstrip sukar diperoleh.

2) sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu
rangkaian.
3) sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan
ilmu.

4) memerlukan ruang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya pebelajar
tidak dapat mencatat.

5) film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.

d. Opaque projector

Opaque artinya tidak terbungkus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat diproyeksikan benda-
benda atau gambar-gambar yang tidak tembus cahaya (non transparan) diatas layar. Gambar-
gambar dalam buku, majalah, mata uang, perangko dapat ditunjukkan dalam pesawat ini. Untuk
dapat menampilkan benda-benda tersebut, proyektor ini dilengkapi dengan lambu yang cukup
besar, biasanya 1000 watt. Jadi melalui pesawat ini, dapat ditampilkan gambar mati (tidak
bergerak) seperti halnya slide dan filmstrip. bahkan untuk perangkat lunaknya lebih udah karena
tidak perlu membuat, cukup ambil dari gambar secara langsung.

Kelebihan:

1) berbagai materi pembelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari buku, Koran,
majalah, peta dan sebagainya.

2) perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.

3) dapat dipakai berulang-ulang.

4) berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang, logam, daun dapat diproyeksikan.

Kelemahan:

1) tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan tidak
tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.

2) materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau
hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.

3) pesawat kurang aman bila disentuh karena panas.

4) membutuhkan ruang yang betul-betul gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran
(siswa tidak bisa mencatat).

Dengan mengenal berbagai jenis media visual tersebut, diharapkan guru dapat memilih jenis
media yang sesuai. Untuk itu, Anda diharapkan mempelajari dengan cermat perbedaan tiap jenis
media visual tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik, kita memerlukan suatu media atau
alal yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual
yang lebih berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan
tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat mempercepat
daya serap peserta didik.

Media visual diklasifikasikan menjadi 2:

a. media visual yang tidak diproyeksikan: missal: gambar mati, ilustrasi, karikatur, poster,
bagan, diagram, grafik, peta, realia, model, specimen, mock up, berbagai jenis papan, sketsa.

b. media visual yang diproyeksikan. Media ini banyak jenisnya, namun dalam buku ajar ini
hanya dikemukakan beberapa jenis. yaitu ohp, slide, filmstip, dn opaque proyektor.

3.2. SARAN

Kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya perlu
memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita gunakan terutama pada
media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta
disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak atau peserta didik dan menjauhkan media
visual yang berbau pornografi sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, Prof., M.Pd. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arsyad M.A Azhar, Prof. Dr. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Sudjana, Nana,Dr. Dan Rivai, Ahmad,Drs. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Agung. 2011. Media Audio (online). (http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-


audio_14.html, diakses 06 Oktober 2013).

Candra, Ceva. 2011. Makalah Media Visual (online).


(http://ceva24chandra.blogspot.com/2011/06/makalah-media-visual.html, diakses 06 Oktober
2013).

___________. 2011. Pengertian Media Visual (online).


(http://karodalnet.blogspot.com/2011/10/pengertian-media-visual.html, diakses 06 Oktober
2013).

Anda mungkin juga menyukai