Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

JENIS-JENIS MEDIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Sumber Dan Media Pembelajaran
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Imam Wahyu Hidayat, M.Pd.

Disusun Oleh:
Zahirul Himam (191100130
Firda Galuh Pertiwi (19110061)
Nasichatus Sa’adah (19110127)
Adam Fauzi (19110133)
Moch. Adif Fanani (19110146)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIMM MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Jenis-
Jenis Media ” yang disusun untuk memenuhi tugas Pengembangan Sumber dan Media
Pembelajaran. Tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih untuk semua pihak
yang sudah berkontribusi dalam proses penyusunan makalah ini. Terima kasih untuk
semua pihak yang sudah berkontribusi dalam proses penyusunan makalah imi. Terima
kasih kami ucapkan kepada:
1. Bapak Imam Wahyu Hidayat, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Sumber Dan Media Pembelajaran
2. Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan pengarahan serta
ilmunya kepada kami.
3. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada
kami.
4. Dan seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini kami mengharapkan adanya kritik dan saran mengenai makalh yang
kami tulis agar nantinya bisa kami perbaiki dan juga menjadi peljaran agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Malang, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Media Asli......................................................................................................... 3
B. Media Tiruan..................................................................................................... 4
C. Media Dua Dimensi .......................................................................................... 7
D. Media Tiga Dimensi. ........................................................................................ 13
E. Hypermedia ....................................................................................................... 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting yang terdapat dalam
proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran seharusnya merupakan bagian
yang mendapat perhatian guru dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi kurang
bervariasi dan belum optimalnya media pembelajaran yang digunakan menyebabkan
kurangnya minat siswa untuk belajar. Hal ini sangat disayangkan, karena bertolak
belakang dengan tujuan media pembelajaran, yakni sebagai alat bantu belajar yang
berguna untuk mengefektifkan proses pembelajaran Media pembelajaran juga dapat
membangkitkan semangat belajar dan minat dari siswa yang tinggi, selain itu juga
dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap siswa. Pemakaian atau penggunaan media juga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran di Sekolah. Media dimanfaatkan
memiliki posisi alat bantu guru dalam proses mengajar, misalnya slide, foto, grafik,
film, maupun pembelajaran menggunakan komputer yang berguna untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu
dalam mengajar, media juga diharapkan dapat memberikan pengalaman konkret,
motivasi belajar, mempertinggi daya serap serta retensi belajar siswa.
Menurut (Kustandi 2016:6) perkembangan media pembelajaran menuntut agar
guru/ pengajar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak
menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman.
Media pengajaran dapat membantu proses belajar siswa yang diharapkan
dapat mencapai tingkat keberhasilan hasil belajar siswa. Alasan menggunakan media
pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: Pengajaran lebih menarik perhatian
siswa sehingga menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, bahan pengajaran akan
lebih jelas dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran yang diajarkan pada hari tersebut. Metode yang digunakan mengajar
lebih bervariasi, Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti
mengamati video, gambar, melakukan, dan mendemontrasikan. Adapun untuk
mendukung itu semua juga diperlukan sebuah media pembelajaran yang sesuai dan

1
cocok diterapkan pada masing-masing pembelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran
akan dijelaskan lebih lengkap pada pembahasan makalah berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media asli dan bagaimana pembagiannya?
2. Apa yang dimaksud dengan media tiruan dan bagaimana pembagiannya?
3. Apa yang dimaksud dengan media 2 dimensi dan bagaimana Pembagiannya?
4. Apa yang dimaksud dengan media 3 dimensi dan bagaimana pembagiannya?
5. Apa yang dimaksud dengan hypermedia dan bagaimana pembagiannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian media asli, kelebihan dan kekurangan serta
pembagiannya
2. Untuk mengetahui pengertian media tiruan, kelebihan dan kekurangan serta
pembagiannya
3. Untuk mengetahui pengertian media 2 dimensi, kelebihan dan kekurangan serta
pembagiannya
4. Untuk mengetahui pengertian media 3 dimensi, kelebihan dan kekurangan serta
pembagiannya
5. Untuk mengetahui pengertian hypermedia, kelebihan dan kekurangan serta
pembagiannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Asli
Media asli atau specimen merupakan obyek sebenarnya yang digunakan sebagai alat
bantu pembelajaran. Cakupan media asli dalam pembelajaran biologi sangat luas, mulai dari
bagian kecil dari suatu obyek sampai ke obyek utuh lengkap dengan habitatnya. Berdasarkan
ukurannya mulai dari obyek yang besar sampai dengan obyek mikroskopis yang hanya dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop. Media asli sering juga disebut sebagai realia karena media
tersebut adalah obyek nyata (real), dalam kaitan materi biologi adalah makhluk hidup utuh
atau bagian-bagiannya.

Menampilkan obyek nyata di dalam kelas, dapat memberikan pengalaman langsung


kepada para siswa saat pembelajaran. Apabila memungkinkan para siswa dapat menyentuh,
membaui, memegang atau memanipulasi obyek tersebut. Beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam penggunaan media asli antara lain tingkatan pengalaman siswa yang
belajar dan ketersediaan obyek sebagai media. Beberapa obyek mungkin terlalu besar atau
terlalu kecil untuk disajikan pada tingkatan sekolah tertentu atau mungkin juga obyeknya
membahayakan siswa, misalnya ular berbisa, binatang buas, tumbuhan beracun dan lain
sebagainya.

Hal lainnya adalah kemudahan mengoleksi serta harga suatu obyek yang mungkin
sangat mahal. Namun demikian penggunaan media asli dapat menjembatani perbedaan situasi
pembelajaran di kelas dengan situasi kehidupan nyata . Berkaitan dengan media pengajaran
biologi, sebenarnya tidaklah sukar untuk mendapatkan media asli. Di sekitar sekolah atau
lingkungan tempat tinggal siswa banyak sekali objek yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran biologi. Kita jangan lupa bahwa biologi itu suatu ilmu tentang alam kehidupan
nyata, yang tentunya objek kajiannya adalah halhal yang nyata pula.

Bertitik tolak dari kenyataan ini, tentulah media pengajaran yang paling cocok, mudah
dan murah adalah objek nyata pula. Kapankah kita memerlukan media berupa gambar, foto,
model, video atau animasi? Jawabannya tergantung kepada apa yang akan kita ajarkan
kepada para siswa, apakah tentang struktur atau proses. Kalau tentang struktur akan lebih
baik menggunakan objek asli, kecuali untuk struktur yang berupa molekuler seperti membran
sel misalnya, tetapi kalau tentang suatu proses mungkin media video atau animasi akan lebih

3
baik digunakan sebagai medianya. Ketika sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar
biologi, guru dapat menggunakan peserta didik sebagai media atau bahkan kelas yang
digunakannya juga dapat berperan sebagai media.

Demikian juga untuk di luar kelas, halaman sekolah, kebun sekolah, kolam dan taman
sekolah dapat digunakan sebagai media apabila diperlukan. Melalui media asli, anak didik
melihat langsung peristiwa yang nyata, yang jauh lebih baik ketimbang sekedar membaca
uraian atau deskripsi mengenai obyek tersebut. Contoh ketika kita akan memperkenalkan
salah satu hewan invertebrata yaitu Bintang laut, siswa secara langsung dapat menggunakan
semua panca indranya. Siswa dapat menginderai bentuk, warna, ukuran dan dapat pula
merabanya apakah halus atau kasar. Selain itu apabila obyeknya masih hidup para siswa
dapat melihat secara langsung bagaimana gerakan hewan tersebut. memperlihatkan contoh
media asli yang dapat disajikan di kelas, serta media asli yang berada di luar kelas

a. Media asli berupa awetan bintang laut;


b. Siswa sedang mengamati perilaku kera di Kebun Binatang Contoh lainnya pada saat
pembelajaran tentang proses metamorfosis jangkrik, selain ukuran, bentuk, warna,
anak juga mendengar bunyi yang dikeluarkan oleh jangkrik jantan atau betina. Maka
jangkrik merupakan alat yang paling baik, karena pengalaman yang diperoleh siswa
ketika mengamati jangkrik merupakan pengalaman nyata yang tidak mudah
terlupakan serta memberi rangsangan pada anak didik untuk lebih jauh lagi menggali
keingintahuannya.

Sedangkan apabila didasarkan pada kondisinya, media asli dapat dikelopokkan menjadi
media segar dan media awetan.

a. Media segar Media segar atau seringkali disebut sebagai preparat segar dapat
diartikan sebagai media yang langsung disiapkan dan dipakai saat media tersebut
masih benar-benar alami. Keuntungan media atau bahan segar tersebut antara lain
kondisi media yang sama persis dengan keadaan alaminya, seperti ukuran, warna
serta perilakunya (apabila media tersebut berupa hewan). Para siswa akan sangat
diuntungkan dengan penggunaan media segar tersebut, karena apa yang mereka
pelajari sangat menunjukkan kedekatannya dengan kehidupan seharihari. Contoh
media segar yang umum digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi adalah:
• Tumbuhan dan bagian-bagiannya; akar, batang, daun, bunga, buah, biji,
sporangium dan sebagainya

4
• Binatang; mencit, burung merpati, katak hijau, ikan, udang, belalang,
jangkrik, cacing tanah, Planaria dan sebagainya.
b. Media Awetan Media awetan terdiri dari awetan basah dan awetan kering. Awetan
basah dibuat dengan cara merendam tumbuhan dan atau binatang baik dalam
bentuk utuh atau pun bagian-bagiannya dalam larutan pengawet. Larutan
pengawet tersebut umumnya berupa alcohol dengan konsentrasi 50% - 70%,
campuran formalin, asam asetat dan alcohol (larutan FAA) atau larutan formalin
4%. Larutan alcohol biasanya digunakan untuk mengawetkan binatang rendah dari
Phylum Arthropoda.

Pengawet FAA banyak digunakan untuk mengawetkan specimen tumbuh-tumbuhan.


Untuk tumbuhan tingkat rendah seperti lumut biasanya digunakan FAA konsentrasi
rendah, sedangkan untuk tumbuhan berkayu menggunakan FAA dengan konsentrasi
tinggi. Larutan formalin 4% digunakan untuk mengawetkan binatang atau bagian
tubuh binatang dengan cara merendamkannya. Hal yang perlu diperhatikan pada
media awetan basah adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan awetan basah
tersebut harus tertutup rapat dan specimen yang ada di dalamnya harus terendam, oleh
karena itu volume larutan pengawetnya harus dijaga. Hal lainnya yang harus
diperhatikan adalah ketika digunakan, larutan pengawet jangan sampai tertelan karena
bersifat racun. Awetan kering dibuat dengan cara mengeringkan tumbuhtumbuhan,
binatang atau bagian-bagiannya baik dengan atau tanpa bahan pengawet. Contoh yang
paling populer adalah herbarium yang 89 diawetkan dengan sublimat. Serangga
tertentu dapat diawetkan dengan cara menaruh kapur barus di tempat
penyimpanannya. Contoh media awetan kering lainnya adalah rangka hewan yang
dipasang sesuai dengan struktur aslinya dan taksidermi.

Setelah Anda mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dari


masing-masing jenis media asli, kini saatnya Anda memutuskan untuk memilih media
yang cocok untuk pembelajaran konsep yang akan dilakukan. Bagaimanakah criteria
untuk memilih media asli yang cocok untuk pembelajaran? Sebelum kita menyiapkan
media asli, terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi karakteristik konsep yang akan
dipelajari siswa. Konsep-konsep atau topik pengajaran yang berupa proses atau
molekul, umumnya sulit disiapkan media aslinya. Konsep-konsep biologi yang berupa
struktur lebih mudah penyediaan media aslinya.

5
Oemar Hamalik Azhar Arsyad, 2011: 25 memaparkan beberapa keunggulan
penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran, yaitu:

1. Memperbesar perhatian peserta didik.


2. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan peserta didik.
3. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, lentur, dan kontinu terutama melalui
gambar hidup.
4. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan
membantu efisiensi dan keragaman dalam belajar. Selain memiliki kelebihan,
setiap benda juga pasti memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut juga
terdapat pada penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran.

Penggunaan media asli dalam pembelajaran menurut Mulyani Sumantri dan Johar
Permana 2001: 176 memiliki kelemahan yaitu:

1. Memerlukan tambahan anggaran biaya pendidikan.


2. Memerlukan tempat yang memadai jika media tersebut berukuran besar.
3. Apabila media yang diperlukan sulit didapat di tempat tersebut, maka akan
menghambat proses pembelajaran.
4. Baik guru atau siswa harus mampu menggunakan media pembelajaran
tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran akan meningkatkan
motivasi siswa dalam pembelajaran dan membantu dalam memusatkan
perhatian dalam kegiatan belajar dan mengurangi verbalisme.

Namun, penggunaan media asli dalam pembelajaran juga memiliki kelemahan. Adapun
kelemahan penggunaan media asli dalam pembelajaran yang telah dijelaskan di atas dapat
diatasi dengan menggunakan media asli yang mudah untuk didapatkan, seperti benda
yang ada di sekitar anak dan tidak memberatkan dari segi biaya pembuatan. Sehingga
pembelajaran di kelas dapat tetap menggunakan media benda konkret tanpa memberatkan
dalam pengadaan media asli tersebut.

B. Media Tiruan

6
1. Media Tiruan (Model)
Alat peraga langsung atau media tiga dimensi merupakan salah satu komponen
penentu efektivitas belajar. Alat peraga langsung mengubah materi ajar yang abstrak
menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga langsung merupakan
bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga langsung dapat mengoptimalkan fungsi
seluruh panca indra siswa sehingga meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan
cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan
realistis.
Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai
proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak
mudah dilupakan.
Tujuan penggunaan alat peraga langsung adalah untuk medemonstrasikan konsep
yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam proses pembelajaran alat peraga
berfungsi sebagai :
• Memecah rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton
• Memperkuat minat siswa belajar.
• Pembelajaran menjadi tidak membosankan.
• Memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.
• Melibatkan siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman nyata.
Adapun penggunaan alat peraga menunjang prinsip pembelajaran yang efektif yang
terkait pada upaya upaya :
a. Meningkatkan motivasi siswa belajar karena peraga dapat merangsang tumbuhnya
perhatian serta mengembangkan keterampilan
b. Peraga dapat memfokuskan perhatian siswa, pendidik dapat menggunakan peraga
dengan melihat benda yang sesungguhnya di luar kelas atau dalam kelas
c. Menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan kehidupan nyata dalam rangka
meningkatkan daya antusias siswa terhadap materi pelajaran
d. Alat peraga pembelajaran dapat mengubah guru sebagai transmisi yang berfungsi
sebagai penghantar menjadi fasilitator, peraga membuat siswa lebih aktif.
e. Membuat seluruh momen dalam kelas hidup dan berubah dari waktu ke waktu,
pendidikan dapat membangun pertanyaan dengan dukungan alat yang ada di
tangan

7
f. Alat peraga langsung membuat siswa menjadi lebih aktif berpikir dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis karena siswa tidak sekedar mengingat
dan mendengarkan, namun mengembangkan pikirannya dengan fakta
g. Alat peraga langsung lebih meningkatkan interaksi antar siswa dalam kelas
sehingga transformasi belajar dapat berkembang dinamis
h. Dengan bantuan alat peraga langsung dapat meningkatkan daya monitor pendidik
sehubungan dengan aktifitas siswa lebih mudah diamati1
Penggunaan alat peraga memenuhi kebutuhan belajar sesuai gaya belajar siswa
dalam satu kelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa terdapat beberapa tipe siswa
berdasarkan cara mereka memahami sesuatu. Ada siswa dengan gaya belajar visual,
audio, atau kinestetik. Masing-masing memiliki kecenderungan untuk
mengoptimalkan salah satu indera mereka dalam belajar sehingga memerlukan
metode mengajar yang berbeda. Namun demikian, guru harus mampu untuk
mengkombinasikan beragam metode pengajaran agar dapat mengakomodasi
kebutuhan seluruh siswanya dalam belajar.
Media tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga
dimensi yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal
lainnya. Meski semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman langsung atau
melalui benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga
bahwa sejumlah keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan model.
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan
boneka. Model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa objek nyata yang terlalu
besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang dan terlalu rumit untuk
dibawa ke dalam kelas dalam wujud aslinya. Adapun model terdiri dari 6 jenis yaitu :
1. Model Padat (solid model)\
Suatu model biasanya memperlihatkan bagian permukaan luas dari objek dan
sering kali membuang bagian- bagian yang membingungkan gagasan- gagasan
utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya. Contoh : rumah adat, boneka
2. Model Penampang (eutaway model)
Memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak. Apabila bagian
permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan dalamnya. Kadang-kadang
model ini disebut dengan nama X-Ray atau Crossection yaitu model penampang

1 (http://www.columbia.edu/cu/tat/handout15.html, 2009)

8
memotong. Model seperti ini sangat cocok dipergunakan untuk pelajaran biologi,
Karena fungsinya dapat menggantikan objek yang sesungguhnya. Selain itu model
penampang dapat memperjelas objek yang sebenarnya karena dapat diperbesar
maupun diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang
ini adalah hanya bagian-bagian terpenting yang harus ditonjolkan, biasanya diberi
warna kontras, sedangkan rincian yang tidak terlalu penting dihilangkan. Contoh
:Lapisan tanah : permukaan tanah, erosi, delta, jenis bukit, dll, Bentuk boneka :
replica manusia dalam wujud benda mati yang menggunakan pakaian adat,
pakaian prajurit, pakaian bersejrah, Anatomi manusia dan binatang : tongkorak,
bentuk geometri : kerucut, tabung
3. Model Susun (build-up model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya
suatu bagian dari objek itu. Contoh : Torso, membantu dalam dua hal.

Pertama, guru menggunakannya untuk menunjukkan posisi setiap organ tubuh


saat mengajar lalu murid mengulang kembali apa yang sudah diajarkan gurunya.

Kedua, untuk mengerjakan hal tersebut, sebelumnya seluruh bagian dari torso
tersebut dipisahkan, kemudian siswa menyebutkan masing-masing bagian tersebut
lalu meletakkan atau menyusun torso tersebut menjadi bentuk semula.
4. Model Kerja ( working model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar
dari objek aslidan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya.
Contoh : Alat – alat matematika : mistar-sorong, busur derajat,dll, Alat optic,
Peralatan music : biola, piano, seruling, harpa, dll, Angkutan dan mesin- mesin:
pompa hidrolik, pemintal kapas, motor listrik, alat tenun, dll, Bagian marakit
gedung (konstruksi bangunan)
5. Mock-up
Mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu
proses atau system yang lebih rumit. Susnan nyata dari bagian- bagian pokok itu
diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa.
Contoh : Prinsip – prinsip : tenaga pemecah nuklir, penggunaan susunan perngkap
tikus, tenaga dorong jet, dll, System- system : penyaringan air minum, system
irigasi, pencernaan, dan peredaran darah.
6. Diorama

9
Diorama adalah pemandangan sebenarnya tiga dimansi mini bertujuan untuk
menggambarkan.pemandangan yang sebenarnya. Diorama biasanya teerdiri atas
bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang
lukisan yang sesuai dengan penyajiannya. Diorama sebagai media pengajaran
terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayati, sejarah bahkan
dapat diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran. Contoh : Peristiwa
sejarah : Pertempuran Ilmu bumi : interior pada gua, Hasil produksi : pabrik dan
perindustrian, Adegan cerita : sandiwara seseorabg yang sedang memburu sekor
itik dibalik semak.
2. Kelemahan dan Kelebihan Media Tiruan
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan
kelebihan. Adapun kekurangan dan Kelebihan Media Visual Diam atau Tiruan dapat
dilihat dari beberapa aspek antara lain :
1. Ukuran
Kesulitan mempelajari obyek-obyek yang terlalu besar atau luas, sehingga
tidak dapat diamati secara menyeluruh. Sebaliknya obyek-obyek yang terlalu kecil
tidak dapat diamati oleh mata dengan baik dapat diatasi dengan menggunakan
model. Untuk obyek yang terlalu besar dan luas dibuat model sederhana yang
diperkecil, obyek yang terlalu kecil digunakan model perbandingan yang
diperbesar.
2. Waktu
Dengan menggunakan model, guru dapat menghadirkan kenyataan waktu
lampau yang tidak dapat kita jangkau dengan memproyeksikan ide atau hal yang
akan datang yang tidak dikenal siswa secara kongkret.
3. Tak terjangkau secara fisik
Obyek-obyek yang terlalu jauh dan terlalu banyak memakan biaya yang
diperlukan, bisa diganti dengan menggunakan model-model dari obyek tersebut.
4. Kenyataan-kenyataan yang tidak berguna
Banyak obyek atau benda yang sebenarnya yang dengan mudah kita jangkau,
tetapi tidak memberi keterangan yang mewadahi.
5. Proses
Dengan model-model obyek kita dapat memperhatikan proses kerja dari
obyek-obyek yang besar dan luas. Sesuai dengan karakteristik bentuknya, media
tiruan atau model memiliki beberapa keuntungan penggunaan sebagai berikut:
10
(1) Model berbentuk tiga dimensi
(2) Dengan adanya perubahan ukuran, model lebih mudah dipelajari
(3) Bagian-bagian tidak penting dihilangkan/siswa fokus pada bagian penting saja
(4) Dapat menunjukkan struktur bagian dalam suatu benda.
(5) Memiliki kekongkretan yang tak langsung

C. Media 2 Dimensi
1. Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran
dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan
isinya tergolong dua dimensi.
Media Dua Dimensi mempunyai nilai tertentu, yaitu memudahkan penyajian
seperangkat metri tertentu, membangkitkan minat anak, keseragaman informasi, dapat
dilakukan secara berulang, menjangkau semua bidang pelajaran. Guru di tuntut
memiliki keterampilan dalam kegiatan pembelajaran , termasuk kemampuan memberi
penjelasan, baik penjelasan pokok maupun penjelasan tambahan.
Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media
dua dimensi itu sendiri adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan
pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat
pula dikatakan bahwa media pembelajaran dua dimensi adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang
pembelajar untuk belajar.
2. Jenis-jenis Media Dua Dimensi
Klasifikasi media dua dimensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu, Media Grafis,
Media Bentuk Papan, dan Media Cetak.2
a. Media grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Selain sederhana
dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media relatif murah ditinjau dari

2 Cecep kustandi,dan bambang sutjipto, 2011, media pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia), Hlm. 45-58

11
segi biayanya. Ada pun yaang termasuk kedalam media grafis antara lain adalah
Grafik. Garfik sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang
menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsinya adalah untuk menggambarkan
data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu
objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berikut ini
adalah beberapa macam grafik yang digunakan untuk penyajian visual suatu
perbandingan data :3
1) Grafik Garis (lenegraph)
Grafik yang paling dapat menggambarkan data secara tepat, dapat
menggambarkan hubungan antara dua kelompok data dan dapat digunakan untuk
data-data yang kontinyu. Grafik garis di dasarkan kepada dua skala pada sudut tegak
lurus. Setiap titik memiliki nilai skala vertical dan suatu titik nilai pada skala
horizontal. Garis di tarik untuk menghubungkan titik-titik nilai. Grafik garis
menunjukkan dua atau lebih kelompok data kuantitatif yang berubah-ubah seiap
waktu.
2) Grafik Batang
Dalam grafik ini, jumlah data di pertunjukkan dalam dalam bentuk gambar. Hal
yang perlu di perhatikan pada grafik dalam gambar ini, yang pertama simbol gambar
yang di pakai sendiri. Kedua, Jumlah data yang di perlihatkan melalui jumlah
gambar. Ketiga, Jumlah kecilnya gambar akan dapat di baca apabila di bawah
gambar tersebut di berikan angka yang sebenarnya.
3) Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran relative mudah di interpretasi. Lingkaran di bagi kedalam
segmen-segmen yang masing-masing mewakili satu bagian presentase dari
keseluruhan data.
4) Grafik Gambar
Grafik gambar merupakan bentuk alternative dari grafik batang dimana
serangkaian gambar sedehana di gunakan untuk melukiskan nilai.
a) Diagram
Diagram yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
b) Bagan

3
Harsaja W. Bachtiar, 2011, Media Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Pers), Hlm. 41-45

12
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan termasuk media visual. Bagan yaitu
perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu
proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting. Bagan Ada beberapa
macam antara lain; bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart) , bagan garis
waktu (time line chart) dan Stream chart.4
c) Sketsa
Sketsa yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokok dari suatu bentuk gambar. Sketsa merupakan media Visual sederhana
sebagai sarana yang paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu objek
sehingga dapat menambah pemahaman Visual siswa pada suatu objek dan
memperlancar penguasaaan objek-objek yang dihayatinya.
d) Poster/ gambar
Poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat. Media ini merupakan bahasa
yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati, oleh semua orang dimana-mana.
Poster/ gambar berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam
symbol-simbol komunikasi Visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan
benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain itu, media
grafis mempunyai tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi,
mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan cepat bila di ilustrasikan
dengan gambar.
e) Peta
Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
1. Media Bentuk Papan
Media bentuk papan yang diringkas terdiri dari papan tulis, papan buletin dan papan
magnet, papan flanel yaitu sebagai berikut:
a. Papan Tulis
Salah satu media penyajian untuk pembelajaran yang sering di gunakan adalah
papan tulis, dan whiteboard. Media ini dapat di pakai untuk penyajian tulisan-tulisan
atau sket-sket gambar dengan menggunakan kapur atau spidol untuk whiteboard, baik

4
Ibid, Hlm 36-37.

13
yang berwarna ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar
tulisan lebih jelas, menarik, dan dapat berkesan bagi siswa.
b. Papan Buletin
Papan Buletin dan Papan Magnetik, keduanya befungsi untuk menerangkan
sesuatu dan memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Papan
magnetik merupakan papan pamer yang terdiri atas permukaan baja tipis yang di
lapaisi magnet. Objek dan informasi yang ingin di tunjukkan atau di pamerkan, di
letakkan di atas karton yang di belakangnya terdapat magnet kecil sehinga
dengan mudah karton itu di tempelkan kepapan magnet dan di pindah-pindahkan.
c. Papan Flanel
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekaliuntuk menyajikan pesan-
pesan tertentu kepadasasaran tertentu pula. Gambar-gambar yang akan disajikan
dapat dipsang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Karena
penyajiannya seketika, selain menarik perhatian siswa, penggunaan flanel dapat
membuat sajian lebih efisien.
2. Media cetak
Media bahan cetak menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelaspesan atau informasi yang disajikan. Selain
itu, media cetak Beberapa jenis media cetak adalah:
a. Buku teks
Buku teks yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang di susun
untuk memudahkan para guru dan siswa dalam mencapai tujuan. Keuntungan
penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, dan komprehensif.
b. Surat kabar
Surat kabar dan majalah adalah mediakomunikasi masa dalam bentuk cetak yang
tidak perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadapp masyarakat. Fungsi
surat kabar dan majalah adalah sebagai sarana belajar menulis artikel, memperkaya
pengetahuan, dan mengandung bahan bacaan yang aktual.
3. Karakteristik Media Dua Dimensi
Usaha pengklasifikasian di atas mengungkapkan bahwa karakteristik atau ciri-
ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud
pengelompokannya. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan
membangkitkan rangsangan indra penglihatan maupun pendengaran.
a. Karakteristik media grafis:
14
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media
grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran
yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan
dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis
berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan
atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak
digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media
yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.5
b. Karakteristik media bentuk papan:
Media bentuk papan atau media pajang pada umumnya digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media ini meliputi
papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan buletin, dan pameran. Media
pajang yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis. Dengan
perencanaan yang baik, kapur berwarna, menampilkan informasi pada saat siswa
harus melihatnya papan tulis dapat menjadi alat penyajian pelajaran yang efektif.6
c. Karakteristik media cetak
Media cetak yang murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh
wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio
(program audio) dan televisi (program audio visual). Bahkan untuk kalangan
tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan
lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan
acuan ilmiah. Bahan-bahan itu tersebar di toko-toko buku, di rumah-rumah pribadi,
di kaki lima dan bahkan di tangan pedagang asongan.
4. Kelemahan dan Kelebihan Media Dua Dimensi
Sebagaimana media pada umumnya, media dua dimensi juga mempunyai
kelemahan ataupun kekurangan. Diantara kelemahan atau kekurangan dua dimensi
adalah :
• Media grafis
Kelebihan media grafis :
a) Bentuknya sederhana, ekonomis, bahan mudah diperoleh

5
Arif S. Sadiman, 1986, Media pendidikan, ( Jakarta: rajawali ), Cet.1 Hlm. 29
6
Arsyad Azhar, 2003, Media Pembelajaran. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), Hlm. 40

15
b) Dapat menyampaikan rangkuman, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
tanpa memerlukan dan mudah penempatanya, sedikit memerlukan informasi
tambahan
c) Dapat membandingkan suatu perubahan, dapat divariasi antara media satu dengan
yang lainya.
Sedangkan kelemahan media grafis adalah :
a) Tidak dapat menjangkau kelompok besar, hanya menekankan persepsi indra
penglihatan saja, tidak menampilkan unsur audio dan motion.
• Media papam
Kelebihan media papan :
a) Bermanfaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus
b) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan –perubahan sementara penyajian
berlangsung
c) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan
d) Fasilitas papn tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas
Sedangkan kekurangan media papaan
a) Terbatasnya penggunaanya pada kelompok kecil
b) Memerlukan keahlian khusus dari penyajian ( apalagi bila memerlukan penjelasan
verbal )
c) Pada saat menulis di papan, guu membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama
tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas.
d) Pada saat menukis di papan, guru membelakangi lama tentu akan mengganggu
suasana dan pengelolaan kelas.
• Media cetak
Kelebihan media cetak
a) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain : misalnya kamus,
buku acuan, menggunakan kalkulator dan lain-lain.
b) Siswa dapat beljar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat
dirancang dengan berbagai cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk
berjlan sesuai dengan kemauan masing-masing. Dengan ini kecepatan belajar dapat
dibuat belajar, tergantung pada kemampuan membaca siswa, dan pada keterampilan
yang telah mereka miliki.
c) Mudah dibawa siswa dapat mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya

16
d) Instruktur (Guru) dan siswa dapat dengan mudah mengukangi materi pelajaran
Kekurangan media cetak :
a) Mencetak gambar atau foto berwarna memerlukan biaya yang mahal
b) Sukar menampilkan gerak dihalaman media cetak
c) Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa
untuk membacanya.
d) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang, atu musnah.
D. Media 3 Dimensi
1. Pengertian Media 3 Dimensi
Menurut Sudjana media tiga dimensi adalah suatu alat peraga yang mempunyai
panjang, lebar, serta tinggi dan dapat diamati dari sudut pandang mana saja. Sejalan
dengan pengertian tersebut, media tiga dimensi diartikan sebagai karya seni rupa yang
mempunyai lebar, panjang, dan tinggi atau karya seni yang memiliki volume dan
menempati ruang. Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media
tiga dimensi merupakan media yang dapat diraba, tampilannya dapat diamati dari arah
pandang mana pun dapat diamati bentuknya secara keseluruhan (panjang, lebar, dan
tinggi atau yang mempunyai volume dan menempati ruang).
2. Karakteristik Media Pembelajaran 3 Dimensi
Karakteristik media dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan
indra penglihatan, pendengaran, perabaan atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki
belajar. Asrotun mengemukakan karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai
berikut:
a. Penggunaanya praktis dan tidak memerlukan banyak proses
b. Menyajikan materi secara terpadu, dengan kata lain mudah untuk dipahami oleh
siswa
c. Melibatkan siswa dalam penggunaannya
d. Penyampaian materi dapat dilakukan secara serentak
e. Mengatasi ruang, waktu dan indera
f. Pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak
g. Penyajiannya berada dalam kontrol guru
h. Cara penyimpannya mudah (praktis)
i. Dapat mengatasi keterbatasan ruang,waktu, dan indera
j. Menyajikan objek-objek secara diam
k. Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap
17
l. Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu
m. Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu
n. Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas
o. Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu
Berdasarkan uraian diatas karakteristik ada salah satu media yang dapat
dikategorikan sebagai media 3 dimensi yakni media Pandiwara karena
karakteristiknya memenuhi karakteristik media 3 dimensi. Media Pandiwara sendiri
adalah media yang bisa mencakup kelima karakteristik media 3 dimensi tersebut, dan
akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
3. Jenis Media 3 Dimensi
Terdapat jenis- jenis media 3 dimensi yang dipergunakan secara umum dalam
proses pembelajarann antara lain :
a. Model padat
Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek, gagasan
utamanya adalah dari sgi warna, bentuk dan susunannya.
b. Penampang (cutway)
Model ini memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak apabila bagian
permukaan diangkat susunan dalam dari model ini juga akan terlihat.
c. Model susun
Model susunan terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau setidaknya
suatu bagian penting dari objek
d. Model kerja
Model ini merupaan tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari
objek asli dan memiliki komponen dari benda-benda sesungguhnya.
e. Mock-ups
Mock-ups adalah penyederhanaan dari susunan bagian yang dianggap terlalu
rumit atau tidak mungkin untuk dihadirkan dalam pembelajaran di ruang kelas.
Contoh dari mock-ups adalah alat simulasi rambu lalu lintas.
f. Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan 3 dimensi mini yang bertujuan untuk
menggambarkan kondisi sebenarnya.
4. Pandiwara (Panggung Sandiwara)
Media Pandiwara merupakan media 3 demensi yang tergolong kedalam jenis
diorama. Diorama adalah gabungan antara model dengan gambar prespektif 3 dimensi
18
dalam satu penampilan utuh yang seakan dbuat dengan kondisi sebenarnya. Cara
penggunaanya media pandiwara adalah dengan menjalankan sebuah skenario yang
telah dibuat sebelumnya. Pada skenario tentunya harus sesuai dengan tema dan materi
yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pandiwara adalah media
berbentuk balok berbahan dasar kayu yang dirangkai sedemikian rupa dengan panjang
70 cm, lebar 40 cm, tinggi 30 cm. Bagian atas dan depannya dibuat terbuka agar bisa
dilihat dan diamati secara langsung, bagian atas yang terbuka dipasangi benang nilon
yang nantinya akan di gunakan untuk mengaitkan tokoh berupa boneka yang dibuat
dari origami. Sehingga dapat dikatakan media Pandiwara ini sebagai sebuah miniatur
pertunjukan. Media ini juga mendukung proses belajar siswa dalam memperoleh
materi dengan mudah dan menambah pengalaman belajar untuk siswa. Media
Pandiwara tidak memerlukan alat elektronoik melainkan diperlukan kreativitas dan
improvisasi para pemainnya, tetunya dengan skenario yang telah dibuat sebelumnya.
Hal ini mengingat sebagian besar sekolah dasar di Indonesia belum memiliki alat-alat
proyeksi maka media Pandiwara dapat digunakan sebagai pengganti media yang
berbasis elektronik dan justru lebih menarik minat para siswa karena berbentuk
konkret. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media Pandiwara
merupakan media 3 dimensi jenis diorama yang digunakan dalam proses
pembelajaran yang cara penggunaanya dengan memainkan tokoh karakter yang ada di
dalamnya. Media Pandiwara membuat para pemain (siswa bertambah pengetahuan
dan pengalaman belajarnya.
5. Kelebihan dan Kekurangan Media 3 Dimensi
Media tiga dimensi pada dasarnya yang dapat diproduksi dengan mudah, dan
tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus
memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah
diperoleh di lingkungan sekitar. Media tiga dimensi juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan, Adapun menurut Moedjiono mengatakan bahwa media sederhana tiga
dimensi memiliki kelebihan-kelebihan antara lain :
a. memberikan pengalaman secara langsung
b. penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme
c. dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya
d. Dapat memperlihatkan struktur organisasi dg jelas
e. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah :
19
a. tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar
b. penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit
c. Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar
d. Anak tuna netra sulit membandingkannya
Secara umum media tiga dimensi merupakan wakil yang terbaik bagi benda
sebenarnya. Seperti halnya dalam pembelajaran matematika media sangat perlu karena
memiliki nilai praktis antara lain:
• Mampu mengatasi keterbatasan perbedaan pengalaman pribadi siswa
• Mampu mengatasi keterbatasan ruang kelas
• Mampu mengatasi keterbatasan ukuran benda
• Mampu mengatasi keterbatasan kecepatan gerak benda
• Mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa
• Mampu mempengaruhi daya abstraksi siswa
• Memungkinkan pembelajaran bervariasi
Maka dapat disimpulkan bahwa suatu media pasti mempunyai kelebihan dan
kekurangan, namun media yang digunakan dengan baik mampu mengarahkan siswa
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
E. Hypermedia
1. Pengertian Hypermedia
Landasan teoritis penggunaan media dalam pembelajaran adalah fasilitator
sebagai sumber pesan, menyampaikan pesan atau informasi kepada peserta pelatihan
melaluimedia media pembelajaran. Semakin banyak indera yang digunakan untuk
menerima dan mengolah informasi, semakin besar keungkinan informasi tersebut
dimengerti dan dapat bertahan dalam ingatan. Peserta pelatihan dapat menerima dan
menyerap dengan baik pesan-pesan dalam materi pembelajaran
Hypermedia adalah perpanjangan dari Hypertext dan Multimedia yaitu suatu
media di mana informasi itu tidak hanya jenis teks, tetapi juga dari jenis gambar,
suara, video, atau multimedia. Sebuah hypermedia dimaksudkan untuk menyajikan
informasi yang interaktif yang dapat berhubungan dengan banyak media yang lebih
luas.
Multimedia itu terdiri dari gambar (graphic), audio, video, text dan animasi yang
nantinya akan menghasilkan sebuah presentasi yang mengagumkan dari gabungan

20
beberapa unsur tersebut. Contoh tools atau software yang paling populer saat ini
adalah Adobe Flash atau yang dulu Macromedia Flash.
Sedangkan Hypertext adalah sebuah link yang tertanam dalam sebuah teks yang
nanti dapat digunakan untuk beralih ke dokumen lain yang sudah dibuat sebelumnya
dengan cara klik pada teks yang sudah ada link sebuah dokumen. 7
Prasojo dan Riyanto, Hypermedia merupakan file data berisi banyak informasi
yang dikirimkan melalui internet ke computer, dan dimunculkan secara grafis dalam
cara user friendly.
Kustandi, Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menggabungkan
media lain kedalam teks. Dengan sistem hypermedia pengarang dapat membuat suatu
korpus materi yang kait mengkait meliputi teks, grafik, gambar animasi, bunyi, video,
music dan lain-lain.
Blanchard dan Rotenberg, Hypermedia adalah gabungan berbagai media yang
diatur oleh hyperteks, hypermedia meliputi berbagai media sesperti video/visual,
audio/music, teks, animasi, film, grafik, dan gambar. 8
Dengan sistem hypermedia pengarang dapat membuat suatu korpus materi yang
kait-mengkait meliputi teks, grafik, gambar animasi, bunyi, video, musik dan lain-
lain.
1. Teks
Teks adalah kombinasi huruf yang membentuk satu kalimat yang menerangkan
atau membicarakan sesuatu topik dan topik ini dikenal sebagai informasi berteks.
Teks merupakan asa utama di dalam menyampaikan informasi
2. Grafik
Agnew dan Kellerman, mendefinisikan grafik sebagai garis, lingkaran, kotak,
bayangan, warna dan sebagainya yang dibuat dengan menggunakan program grafis.
Grafik menjadikan penyampaian informasi atau tampilan lebih menarik dan efektif.
Grafik merupakan rumusan data dalam bentuk visual.
3. Audio
Audio didefinisikan sebagai semua jenis bunyi dalam bentuk digital seperti suara,
music, narasi dan sebagainya yang bisa didengar. Suara latar atau kesana audio dapat

7Heri
Dwiyanto, Rancangan Pembelajaran Orang Dewasa Berbasis Hypermedia, Lampung, 2019,hal. 4-5
8Novria
Hanifa, Riswan Djaenudin, Dewi Koryati, Pengembangan Hypermedia Pada Pembelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips Di
Sma Negeri 1 Tanjung Raja, Jurnal Profit Vol 2, No 2, 2015, Universities Sriwijaya, hal. 98

21
membantu di dalam penampilan atau penyampaian data. Audio juga meningkatkan
daya tarik dalam suatu tampilan.
4. Video
Video adalah media yang dapat menunjukkan benda nyata. Agnew dan
Kellerman (1996) mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan
susunan atau urutan gambar-gambar diam dan memberikan ilusi, gambaran serta
fantasi kepada gambar yang bergerak. Video menyediakan satu kaedah penyaluran
informasi yang amat menarik dan live. Video merupakan sumber atau media yang
paling dinamik serta efektif dalam menyampaikan suatu informasi. Video sebagai
satu sumber penyimpanan informasi dan sumber acuan yang efektif.
5. Animasi
Animasi merupakan satu teknologi yang membolehkan gambar bergerak
kelihatan seolah-olah hidup, dapat bergerak, beraksi dan berbicara. Animasi berarti
gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang sedang melakukan kegiatan,
dan lain-lain. Blanchard dan Rotenberg (Munir) hypermedia adalah gabungan
berbagai media yang diatur oleh hyperteks, hypermedia meliputi berbagai media
seperti video/visual, audio/music, teks, animasi, film, grafik, dan gambar.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hypermedia adalah
perpanjangan dari Hypertext dan Multimedia yaitu suatu media di mana informasi itu
tidak hanya jenis teks, tetapi juga dari jenis gambar, suara, video, atau multimedia.
Sebuah hypermedia dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang interaktif yang
dapat berhubungan dengan banyak media yang lebih luas. Salah satu bentuk dari
hypermedia adalah world wide web (www).9
Tujuan hypermedia sebagai berikut:
a. Membolehkan pengguna untuk bergerak dalam serangkaian informasi tanpa perlu
melalui struktur yang ditetapkan;
b. Sistem hypermedia komputer dapat diguna untuk beberapa tujuan yang berbeda
seperti: Browsing. Pengguna dapat memilih rute yang menarik, Perhubungan.
Pengguna dapat berhubung secara khusus, Dapat membuat atau mencipta kumpulan
informasi yang unik, menambah teks, grafik dan audio yang diinginkan.
Ciri-ciri hypermedia; Memiliki link , Mempunyai efek multimedia. Contoh :teks,
grafik, animasi & suara. Membenarkan informasi dilinkkan dalam media. Contoh

9Darmawati, Ambo Dalle, Hypermedia aplikasi pembelajaran Bahasa arab di era digital, Kaaffah Learning Center
Sulawesi Selatan, 2019, hal. 94-97

22
hypermedia: Powerpoint, DVD, web site, mobile banking, online game; Contoh klasik
Hypermedia adalah World Wide Web (WWW); digunakan untuk menulis sesuatu alamat
laman web.
2. Langkah – Langkah Media Pembelajaran Hypermedia
Menurut Smaldino, Sharon E adapun langkah – langkah penggunaan hypermedia
yaitu :
a) Persiapan sebelum menggunakan media
- Mempelajari petunjuk penggunaan media
- Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya, sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat teknis.
- Perhatikan pengaturan ruang dan jumlah siswa.
b) Pelaksaanaan penggunaan media
c) Meminta respon peserta didik, Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya.
d) Evaluasi, Guru memberikan evaluasi atau latihan soal mandiri.
e) Tindak lanjut, Peserta didik diberikan pekerjaan rumah10
Adapun kelebihan dari hypermedia ini yaitu :
a) Pada hypermedia yang dikembangkan mampu membuat siswa lebih tertarik untuk
belajar dan aktif di dalam kelas.
b) Hypermedia yang dihasilkan dapat digunakan secara berulang – ulang dan
membukanya dirumah untuk mengulang pelajaran.
c) Siswa dapat menentukan sendiri apakah membaca materi terlebih dahulu ataupun
melihat video terlebih dahulu.
Dan kekurangan hypermedia ini yaitu :
a) Terletak pada keterbatasan waktu peneliti untuk melakukan penelitian yang
mendalam.
b) Terhambatnya pembelajaran jika kon eksi internet lambat atau hostpotnya sedang
sibuk.11

10Ibid, hal. 98-100


11Novria Hanifa, Riswan Djaenudin, Dewi Koryati, Pengembangan Hypermedia Pada Pembelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips Di
Sma Negeri 1 Tanjung Raja, Jurnal Profit Vol 2, No 2, 2015, Universities Sriwijaya, hal. 102-103

23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai
salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru kepada siswa dan interaksi
siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu, fungsi utama dari media
pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode
mengajar yang dipergunakan guru. Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan
dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kulaitas hasil belajar siswa.
Dari beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan pendidikan
dan pengajaran maupun karakteristik dari media pembelajaran yang telah dipaparkan
dalam makalah ini semoga dapat menjadi bekal kita nanti dikemudian hari dalam
kegiatan mengajar anak didik. Dan patut menjadi perhatian dan pertimbangan ketika
akan memilih dan mempergunakan media dalam pembelajaran. Oleh sebab itu,
penggunaan media pengajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan
pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru
dalam menggunakannya dalam proses pengajaran. Adapun pada banyaknya jenis-
jenis media media pembelajaran yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa suatu media pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun media yang
digunakan dengan baik mampu mengarahkan siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
B. Saran
Pemaparan mengenai makalah diatas mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua khusunya kami sebagai penyusun makalah. Adapun dalam penulisan makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Kami masih membutuhkan
banyak referensi, melakukan konsultasi kepada ahlinya, serta penalaran yang kritis
dan logis kami juga mengharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah kami selanjutnya

24
DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, 1986, Media pendidikan, ( Jakarta: rajawali)


Arsyad Azhar, 2003, Media Pembelajaran. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada)
Cecep kustandi,dan bambang sutjipto, 2011, media pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia)
Darmawati, Ambo Dalle. 2019. Hypermedia aplikasi pembelajaran Bahasa arab di era
digital. Kaaffah Learning Center: Sulawesi Selatan
Heri Dwiyanto,. 2019. Rancangan Pembelajaran Orang Dewasa Berbasis Hypermedia,
Lampung
Harsaja W. Bachtiar. Media Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Pers)
Moedjiono. 1992. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rajawali Pers
Novria Hanifa, Riswan Djaenudin, Dewi Koryati. 2015. Pengembangan Hypermedia Pada
Pembelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 1 Tanjung Raja, Jurnal Profit.
Vol 2, No 2. Universities Sriwijaya.
(http://www.columbia.edu/cu/tat/handout15.html, 2009) diakses pada tanggal 16 Oktober
2021

25

Anda mungkin juga menyukai