Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Sumber dan Media
Belajar
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Landasan Folosofis, Konseptual Dan Operasional Pengembangan Sumber
Belajar Serta Problemnya Dalam Pembelajaran” yang disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Sumber dan Media Belajar Tidak lupa sholawat
serta salam selalu terlimpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW
beserta kelurga dan para sahabat.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih untuk
semua pihak yang sudah berkontribusi dalam proses penyusunan makalah ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada :
Kami mengharapkan adanya kritik dan saran mengenai makalah yang kami
tulis agar nantinya bisa kami perbaiki dan juga menjadi pelajaran agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
A. Landasan Filosofis...................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat melakukan pembelajaran guru tidak hanya sekedar menyampaikan
materinya saja, akan tetapi seorang guru harus bisa mengantarkan
pembelajaran tersebut kepada siswa. Setiap pelajaran yang diajarkan terdapat
berbagai macam tujuan yang harus tercapai. Jika tujuan tersebut tidak tercapai
maka proses pembelajaran tersebut telah dinyatakan gagal karena tujuan yang
ingin dicapai tak terjangkau secara baik. Kegagalan dalam pembelajaran dapat
terjadi karena adanya berbagai problem-problem yang muncul dalam
pembelajaran.
Maka dari itu perlunya seorang guru menggunakan sebuah media
pembelajaran yang tepat untuk memudahkan proses penyampaian materi
kepada peserta didik, agar materi yang diajarkan kepada siswa dapat tercapai
secara optimal. Dan guru juga harus mampu mengoperasionalkan dan
mengatasi problem-problem yang muncul dalam pembelajaran. Berikut akan
dijelaskan beberapa landasan media pembelajaran dan operasional
pengembangan sumber belajar serta problemnya dalam pembelajaran yang
perlu dipahami dan diperhatikan oleh seorang guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimamana Landasan Filosofis dalam pembelajaran ?
2. Bagaimana Landasan Konseptual dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana operasional pengembangan sumber belajar serta problemnya
dalam pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Landasan Filosofis dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui Landasan Konseptual dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui operasional pengembangan sumber belajar serta
problemnya dalam pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Filosofis
1
Dr. Y. Suyitno, MPd, “Landasan Filosofis Pendidikan” ( Departemen Pendidikan Nasional: UPI,
2009) , Hal 5-6
2
Heri Irawan. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran.
(http://heriirawan75.blogspot.com/2014/12/landasan-penggunaan-media-
pembelajaran.html?m=1, diakses pada tgl 10 September 2021 jam 14.25 wib)
2
yang lain maka baik menggunakan media hasil teknologi baru maupun tidak,
proses pembelajaran yang dilakukan harus tetap menggunakan pendekatan
humanis.3
B. Landasan Konseptual
1. Definisi Belajar dan Sumber Belajar
a. Belajar
b. Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan berbagai hal yang bisa dijadikan wadah bahan
pengajaran itu berasal. Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang sengaja
dirancang atau yang sudah tersedia yang dapat digunakan baik secara individu
maupun berkelompok dalam rangka membantu peserta didik dalam proses belaja
disebut sumber belajar.5 Sumber belajar yang tersedia dan digunakan dalam
pembelajaran sebagai berikut:6
3
Sarifatul Alawiyah. Landasan Media Pembelajaran.
(https://sarifatul2alawiyah.wordpress.com/2013/04/14/landasan-media-pembelajaran/, diakses
pada tgl 10 September 2021 jam 23.39 wib)
4
NURUDDIIN SYEKH ALI, “PROSES PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT
MINORITAS ISLAM (Studi Kasus Di Madrasah Al-Ishlahiyah Saiburi Patani Selatan Thailand),”
SKRIPSI, no. 3 (2017): 118.
5
M. Syahran Jailani, “Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Karakter Peserta Didik (Ikhtiar
Optimalisasi Proses Pembelajaran Pendidi- Kan Agama Islam (PAI)) M. Syahran Jailani,” Nadwa |
IAIN Walisongo 10 (2016): 177.
6
Ibid.,hal.177-178
3
juga disengaja dalam rangka kepentingan belajar. Selain itu, terdapat
orang yang tidak dirancang dalam pembelajaran namun memiliki suatu
keahlian dimana dapat dimanfaatkan dalam kepentingan pembelajaran
contohnya polisi, penyuluh kesehatandan lain sebagainya.
2) Bahan. Yakni sesuatu yang memiliki pesan pembelajaran, baik secara
khusus sengaja dirancang sepertihalnya buku paket, peta dan sebagainya
yang dikenal sebagai media pembelajaran ataupun maupun bahan bersifat
umum sepertihalnya film dokumentasi
3) Lingkungan. Yakni tempat ketika sumber data berinteraksi bersama
peserta didik. Dimana ada yang disengaja untuk proses pembelajaran
misalnya ruangan kelas,. Dan juga ada yang tidak disengaja salah satunya
kebun binatang.
4) Aktivitas. Yakni sumber belajar dimana kombinasi antara teknik dengan
sumber lain dalam mempermudah proses belajar, misalnya pembelajaran
berprogram dimana kombinasi antara teknik penyajian bahan bersama
bukuselain itu seperti simulasi serta karyawisata.
5) Alat dan peralatan, yakni sumber belajar dalam rangka mempermudah
proses pembelajaran. Dimana alat dan peralatan sebagai media dalam
mengembangkan sumber belajar lainnya.
Sumber belajar yang sesuai bagi siswa haruslah memenuhi tiga hal
diantaranya menjadikan siswa mampu memacu diri sendiri, bisa tersedia dengan
cepat serta bersifat individual, maksudnya dapat memenuhi berbagai kebutuhan
siswa.
7
Ibid.,hal.178-182
4
Seorang pendidik memiliki tanggungjawab dalam membantu peserta didik
dalam proses belajar agar lebih mudah, lancar, juga terarah melalui pemanfaatan
sumber belajar. Sehingga guru harus memiliki kemampuan khusus berhubungan
dengan pemanfaatan sumber belajar. Ditjend Dikti menyebutkan bahwa guru
harus mampu :8
Penggunaan sumber belajar dalam dunia umat Islam, sudah mulai muncul
pada masa pertengahan kemajuan peradaban Islam walupun amat sederhana tetapi
sudah dilengkapi ruangan yang luas, asrama untuk mahasiswa, rumah-rumah
pengajar, tempat-tempat rekreasi dan lain sebagainya. Seiring dengan kemajuan
peradaban manusia, sumber belajar tidak hanya digunakan apa adanya namun
dikembangkan menjadi lebih baik. Merencanakan langkah-langkah secara
sistematis dalam pengembangan sumber belajar merupakan salah satu hal yang
perlu diperhatikan, diantaranya adalah :
8
Ibid.,
5
a) Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Belajar Siswa . Ketika
hendak menentukan serta mengembangkan sumber belajar, seorang
guru hendaknya mengetahui kebutuhan serta karakteristik belajar
siswa. Sehingga apa yang kita tentukan sebagai sumber belajar
akan benar benar digunakan oleh siswa dengan aktif dan sesuai
kebutuhan siswa. Guru yang merupakan sumber belajar dimana
meletakkan cara berpikir konkrit dalam kegiatan belajar mengajar,
memiliki tanggungjawab dalam mengembangkan sumber belajar.
Guru dapat mengembangkan sumber belajar berdasarkan pada
kemampuannya.
b) Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan tujuan pembelajaran ialah kebutuhan siswa,
guru dan mata pelajaran. Dalam Hamalik merumuskan konsep
tujuan pembelajaran dimana menitik beratkan tingkah laku siswa
juga perbuatan menjadi sebuah output pada diri siswa dimana
dapat diamati. Tujuan pembelajaran menjadi merupakan tolak ukur
hasil dari pembelajaran serta menjadi landasan guna menentukan
materi pelajaran juga metode mengajar. Allah SWT menjelaskan
dalam firman-Nya. “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. 51: 56). Dapat
kita ketahui Allah swt menciptakan manusia mempunyai tujuan
tertentu begitu pula dalam mengerjakan berbagai hal, manusia juga
perlu menentukan tujuan.
Sumber belajar menurut Alan Januszwski terdiri dari 6 hal yaitu pesan,
setting, orang, materi, perangkat, dan teknik.10 Keenam sumber belajar ini dapat
dikatakan sebagai sumber belajar yang progresif atau berkembang. Hal ini,
tentunya selaras dengan adanya pengembangan kurikulum yang terjadi di sebuah
negara ataupun institusi pendidikan. Sumber belajar semakin kesini lebih bersifat
kompleks dan fleksibel dikarenakan beberapa faktor. Pengembangan sumber
belajar ini tentunya menjadi hal yang tak dapat dielakkan mengingat tantangan
pendidikan di setiap zaman mengalami perubahan. Dibawah ini akan pemateri
paparkan operasional pengembangan sumber belajar dalam dunia pendidikan di
Indonesia khususnya pada program merdeka belajar.
9
S. Doriza and A. Sunawar, “Pengembangan Sumber Belajar Ekonomi Keluarga Berbasis Cd
Interaktif,” Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang 21, no. 1 (2016): 64,
https://doi.org/10.17977/jip.v21i1.6487.
10
Ani Cahyadi. 2019. “Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur” .
(Laksita : Banjarmasin). hlm. 7
7
Merdeka belajar merupakan gagasan baru dalam dunia pendidikan
Indonesia dimana kurikulum ini mencoba mengimplementasikan pendidikan yang
humanis. Peserta didik dituntut untuk lebih adaptif dan mampu bersaing di dunia
global melalui soft skill dan knowwledge berdasarkan minat dan bakat mereka.
Selain itu, kita semua mafhum bahwa dalam dalam kurikulum 2013 sendiri telah
merubah paradigma pendidikan dari pasif menjadi aktif. Hal ini tentunya
berdampak dengan adanya pengembangan-pengembangan dalam dunia
pendidikan khusunya pada komponen sumber belajar. Pesan formal maupun
informal tentunya sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran seperti
memberikan pengetahuan tentang kondisi masyarakat, bonus demografi
pendidikan, serta materi-materi mata pelajaran terkait. Dalam program merdeka
belajar ini pesan dan materi ini dapat dikembangkan melalui integrasi digital
dengan adanya e-book, media sosial, dan lain sebagainya.
8
permasalahan dan belum dapat dipecahkan.11 Seorang ahli pernama Syukir
mengemukakan problematika adalah “suatu kesenjangan yang mana antara
harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat menyelesaikan atau dapat
diperlukan”.12 Dari beberapa makna diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa problem adalah sebuah masalah atau persoalan yang timbul dari faktor
intern ataupun ekstern yang belum dapat dipecahkan.
Telah disebutkan diatas bahwa adanya sebuah problem terdapat faktor yang
mempengaruhi, baik faktor intern maupun ekstern. Berikut penulis paparkan
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya problematika pembelajaran:14
a. Faktor Intern
1. Sikap Terhadap Belajar
Sikap adalah sebuah kemampuan dalam memberikan penilaian
terhadap sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan apa yang
dinilaikan. Adanya penilaian ini mengakibatkan timbulnya sikap
menerima, menolak, atau mengabaikan.
2. Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar.
3. Konsentrasi belajar
11
Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang, 2002), hlm. 276.
12
Syukir, “Dasar-dasar Strategi Dakwah Islami”, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1983), hlm. 65
13
Dimyati dan Mudjiono, “Belajar dan Pembelajaran”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 296
14
Ibid, hlm. 235-254
9
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan untuk memusatkan
perhatian pada proses beljar mengajar.
4. Kemampuan mengolah bahan belajar
Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk menerima isi dan cara
pemerolehan ajaran.
5. Kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar
Pada point ini yang dimaksud adalah kemampuan menyimpan isi
dan cara perolehan pesan.
6. Rasa percaya diri siswa
Percaya diri merupakan sikap untuk berani tampil di depan orang
banyak.
7. Kebiasaan belajar
Kita tentu memiliki kebiasaan belajar kita sendiri-sendiri, ada yang
baik da nada yang kurang baik. Kali ini penulis ingin memberikan
contoh kebiasaan yang kurang baik yaitu: belajar diakhir semester,
belajar yang tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar,
bersekolah hanya untuk bergaya, datang terlambat dan lain sebagainya.
b. Ekstern
1. Guru sebagai pembina siswa dalam belajar
Sebagai seorang pendidik, guru tentunya memusatkan perhatiannya
pada kepribadian siswa, khususnya yang berkaitan dengan kebangkitan
belajar. Guru juga mempunyai tugas mengelola kegiatan belajar siswa
di Sekolah. Tidak hanya itu, guru juga harus meningkatkan kualitasnya
sebagai pengajar.
2. Sarana dan prasarana pembelajaran
Sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap tentunya
menjadikan kondisi pembelajaran yang lebih baik. Namun, hal itu
tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana adalah jaminan
terselenggaranya proses belajar yang baik.
3. Lingkungan sosial siswa
Setiap orang tentunya memiliki lingkungannya masing-masing. Di
dalam sekolah seorang siswa tentunya tidak berteman akrab dengan
seluruh siswa sekolah bahkan satu kelasnya. Pada lingkungan sosial di
10
sekolah ditemukan adanya kedudukan dan peranan tertentu. Terdapat
pengurus kelas, ketua kelas, OSIS dan lain sebagainya yang
didalamnya terjadi banyak sekali pergaulan pergaulan seperti:
keakakrab, kerja sama, bersaing satu sama lain, bahkan perkelahian.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar merupakan suatu hal yang memiliki urgensi penting dalam
pembelajaran. Dimana seorang pendidik haruslah mampu memilih dan
memanfaatkan sumber belajar dengan baik sehingga tujuan pendidikan akan
mudah tercapai. Salah satu pengembangan sumber belajar yakni berdasarkan
karakteristik siswa, dimana ketika seorang guru mampu mengetahui minat dan
kebutuhan siswa, akan memudahkan dalam memilih dan mengembangkan sumber
belajar.
Dalam sebuah proses pembelajaran tentunya tidak selalu berjalan mulus. Pasti
ada satu atau dua bahkan banyak sekali tantangan atau hambatan yang dialami
oleh guru maupun siswa. Hambatan-hambatan atau masalah-masalah-masalah
dalan pembelajaran itulah yang dinamakan sebagai problematika pembelajaran.
Adanya masalah yang timbul dalam pembelajaran tuntunya menuntut kita sebagai
pelajar dan pendidik untuk mencari solusi bagaimana masalah-masalah tersebut
dapat diatasi. Diperlukan inovasi dan kreativitas dalam mengelola sebuah pross
pembelajaran demi terciptanya pembelajran yang maksimal. Jika pembelajaran
berjalan dengan biak, tentuya tujuan dari sekolah dan kurikulum serta
pembelajaran itu sendiri akan tercapai.
12
B. Saran
13
Daftar Pustaka
Cahyadi, Ani. 2019. “Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur” .
(Laksita : Banjarmasin)
14