IC
JURUSAN TADRIS IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT., karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam
seantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga serta
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah yang yang membahas mengenai pembelajaran menarik disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pembelajaran IPS
dalam Perkuliahan jurusan Tadris IPS, Insititut Agama Islam Negeri Syekh
Nurjati Cirebon.
Kami tim penulis menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya
mencapai kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kami dan masih perlu
banyak belajar. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan guna perbaikan
dalam pembuatan karya tulis sejenis lainnya. Dan kami pun berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kami penulis pada khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah
yaitu :
1. Apa definisi pembelajaran menarik ?
2. Apa saja jenis-jenis pembelajaran menarik?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang harus diperhatikan untuk menciptakan
pembelajaran yang menarik?
4. Media apa saja yang bisa digunakan untuk pembelajaran yang lebih
menarik?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas maka dapat diketui tujuannya diantaranya
yaitu :
1. Mendeskripsikan pengertian pembelajaran menarik.
2. Mendeskripsikan Strategi-strategi yang bisa dilakukan agar
pembelajaran lebih menarik.
3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang harus diperhaatikan untuk
menciptakan pembelajaran yang menarik.
4. Mengetahui macam-macam media yang bisa digunakan untuk
pembelajaran yang lebih menarik.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang kami harapkan setelah melakukan kajian makalah
ini adalah :
Manfaat dari penulisan makalah ini dapat menambah khasanah dan
wawasan penyusun, yang diharapkan dapat menjadi ilmu yang akan
bermanfaat bagi penyusun kelak terutama dalam mengetahui materi tentang
masalah-masalah pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN MENARIK
Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar atau hasil belajar sesuai
dengan pencapaian teman-teman seusianya yang ada dalam kelas yang sama.
Sesuai dengan tujuan belajar yang tercantum dalam Kurikulum bahwa siswa
dikatakan lulus atau tuntas dalam suatu pelajaran jika telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh tiap-tiap guru bidang
studi. KKM dibuat berdasarkan intake (pencapaian) siswa di dalam kelas. Apabila
seorang siswa tidak mencapai kriteria tersebut, maka yang bersangkutan dikatakan
bermasalah dalam pelajaran tersebut.
Siswa yang sering tidak mengikuti proses belajar mengajar di kelas, yaitu
siswa-siswa yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang
cukup lama sehingga kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya. Seringkali
materi pelajaran yang telah disampaikan oleh Guru pada pertemuan jauh
sebelumnya kemudian siswa dituntut untuk mengikuti dan menguasai materi
pelajaran dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan si siswa menjadi
tertekan dan terbebani oleh materi belajar yang banyak.
Kesulitan belajar ini merupakan suatu gejala yang nampak dalam berbagai
jenis pernyataan (manifestasi). Karena guru bertanggung jawab terhadap proses
belajar-mengajar, maka ia seharusnya memahami manifestasi gejala-gejala
kesulitan belajar. Pemahaman ini merupakan dasar dalam usaha memberikan
bantuan kepada murid yang mengalami kesulitan belajar.
Pada dasarnya dari setiap jenis-jenis masalah, khususnya dalam masalah
belajar, cenderung bersumber dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya
(penyebabnya ).
Seorang guru setelah mengetahui siapa murid yang bermasalah dalam belajar
serta jenis masalah apa yang dihadapinya. Selanjutnya guru dapat melaksanakan
tahap berikutnya, yaitu mencari sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami
murid dalam belajar. Meskipun seorang guru tidak mudah menentukan sebab-
sebab terjadi masalah yang sesungguhnya, karena masalah belajar cenderung
sangat kompleks.
Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada murid dapat
dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu :
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Disamping itu proses
belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh
lingkungan siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila
program pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai
rekayasa pendidikan guru di sekolah merupakan faktor eksternal belajar. Ditinjau
dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor eksternal yang berpengaruh pada
aktivitas belajar diantaranya;
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor lain
yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Diantaranya faktor-faktor yang
dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa
learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti
satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,
1988) yang menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas:
1) Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan belajar membaca,
5. Self-monitoring
Self-monitoring bertujuan agar siswa mampu menjaga dan mengontrol
perilakunya yang dimunculkan. Terdapat dua komponen: self-evaluation dan self-
recording. Contohnya, siswa yang telah menyelesaikan tugas matematika dapat
mengevaluasi pekerjaannya dengan melihat jawaban benar dan melaporkan
berapa jawaban benar yang dia kerjakan. Setelah beberapa hari menyelesaikan
beberapa tugas matematika, guru dan siswa dapat melihat laporan kemajuan
belajar matematika siswa. Dari sini guru dapat mengetahui apakah siswa masih
mengalami kesulitan di konsep matematika tertentu atau tidak.
6. Scaffolded instruction
Guru menyediakan asisten kepada siswa dalam mempelajari materi atau tugas-
tugas baru, dan secara perlahan mengurangi kehadiran asisten kepada anak
sehingga anak dapat belajar secara mandiri.
7. Reciprocal teaching
Reciprocal teaching meliputi dialog interaktif antara guru dan siswa yang
memunculkan hubungan yang lebih dekat antara siswa dan guru. Guru
memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas dengan cara tahapan
penyelesaian tugas, namun guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk
menggunakan asumsi mereka sendiri dalam menyelesaikan tugas.
Cara mengatasi kesulitan belajar menggunakan reciprocal teaching akan
meningkatkan kedekatan guru dengan siswanya, sehingga siswa akan termotivasi
untuk menggali kemampuan dirinya. Contohnya guru memberikan tugas
membedakan tumbuhan berkayu dan tidak berkayu, guru bertanya pada siswa
tumbuhan berkayu itu seperti apa dan yang tidak berkayu seperti apa. Kemudian
siswa diberi kebebasan untuk menyebutkan contoh dan mencari ciri-ciri lain dari
tumbuhan berkayu dan tidak berkayu.
8. Instruksi secara langsung (direct instruction)
Fokus kepada proses dari instruksi yang disampaikan. Program ini dapat
diterapkan pada beberapa bidang akademis, seperti membaca, berhitung, sains,
sosial dan lain sebagainya. Instruksi disampaikan dengan langsung bertatap muka
kepada siswa, serta dilakukan secara bertahap sesuai dengan materi yang akan
dipelajari serta menekankan program praktek (practice) dan penyampaian materi
yang berulang (drill).
9. Peer tutoring
Guru menyusun program pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa-
siswa dalam beberapa kelompok dan kemudian menetapkan siswa yang memiliki
kemampuan yang lebih untuk membantu teman-teman yang lain dalam
memahami materi yang dipelajari. Bekerjasama dengan teman sekelas, dapat
meningkatkan keefektifan dalam belajar, didukung oleh adanya kebebasan dalam
menyampaikan materi sesuai dengan analogi yang dimiliki dan tepat dengan
tujuan pembelajaran.
10. Self-instruction
Selain itu juga perlu dilakukan pembinaan baik itu oleh guru maupun orang
tua terhadap peserta didik agar peserta didik mempunyai etika maupun prilaku
yang baik, terbentuknya karakter yang baik, mempunyai motivasi atau dorongan
untuk bergerak maju sehingga peserta didik mampu menjadi peserta didik yang
berintelektual, berakhlakul karimah, mempunyai mental yang kuat, mempunyai
jiwa sosial yang tinggi dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
B. SARAN
Pada penyajian dalam makalah ini mungkin belum menampilkan penjelasan-
penjelasan secara mendalam. Selain itu penulis juga meminta kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapan mengupgrade diri lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pendidikanekonomi.com/2016/02/model-pembelajaran-yang-
menarik.html