Disusun Oleh:
Kelompok 02
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Pendekatan Pembelajaran IPA inovatif” Makalah ini kami susun dengan
maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Suyit Ratno, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik. Kami juga sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 02
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................3
BAB I ........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................5
1.4 Manfaat .......................................................................................................................................5
BAB II .......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................6
2.1 Hakikat Proses Pembelajaran .....................................................................................................6
2.2 Pengertian Pembelajaran Inovatif ..............................................................................................6
2.3 Pentingnya Pembelajaran IPA di SD dan Manfaatnya ...............................................................7
2.4 Contoh-contoh model pembelajaran Inovatif dan langkah-langkah penerapannya. ..................9
BAB III ...................................................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................18
3.2 Saran..............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam menjadikan
suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan kondusif.
Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa,
media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang
terjadi selama ini diartikan sebagai pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan
pada komunikasi verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang
berhak menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak
memberikan ruang kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang
inovatif dan kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan
siswa dalam pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan
menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam
makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa
dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran yang
bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktifis yang saat ini sangat
dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Pembelajaran
inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat variatif dengan sintaks atau
langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran lansung, kooperatif,
pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan. Demikianlah
maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi setiap
pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan suatu proses
pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif.
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa hakikat dari proses pembelajaran?
2. Apa pengertian pembelajaran IPA inovatif?
3. Apa tujuan dan manfaat dari pembelajaran IPA inovatif bagi siswa dan guru?
4. Bagaimanakah contoh-contoh model pembelajaran IPA inovatif yang cocok untuk anak
SD?
4
1.3 Tujuan Penulisan
Beberapa hal yang menjadi tujuan dari penulis dalam menyusun makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Pembaca
a. Memberikan informasi penting tentang hakikat pembelajaran
b. Menuangkan pengetahuan tentang pembelajaran inovatif, manfaat, contoh-contoh dan
penerapannya, serta kesesuaiannya dengan Kompetensi Dasar yang ada di dalam kurikulum
Sekolah Dasar.
1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan
kemampuan mengajar yang selalu inovatif dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan
model pembelajaran yang inovatif dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
bagi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Bagi pembaca, agar bisa menerapkan model-model pembelajaran inovatif dengan baik dan
benar sesuai dengan motivasi yang positif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Betapa pentingnya pembelajaran IPA di SD karena akan memberikan wawasan pengetahuan alam
kepada para siswa. Mereka juga dapat dirangsang untuk melakukan pengamatan maupun riset
terhadap apa saja yang ada di alam sekitar secara ilmiah, logis dan terencana. Berikut ini beberapa
alasan pentingnya pembelajaran IPA di SD, antara lain :
1. Memunculkan rasa penasaran siswa SD untuk mengetahui lebih lengkap dan lebih dalam tentang
alam dan lingkungannya.
2. Meningkatnya kesadaran siswa-siswi sekolah dasar dalam menjaga alam dan lingkungan secara
baik.Dalam hal ini mata pelajaran IPA di semester pertama akan menimbulkan rasa peduli dan
cinta siswa pada alam.Siswa akan diajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan alam dan
sekitarnya dan diperkenalkan dengan berbagai objek alam yang bersangkut paut. Alam buatan dan
7
alam alami ini dibuat untuk kepentingan manusia dan manusia hendaknya menjaga alam agar tetap
seimbang.
3. Dapat mencarikan solusi atas masalah yang terjadi di sekitarnya tentang alam. Dengan
mengenalkan ilmu pengetahuan alam pada siswa sejak sekolah dasar maka siswa akan terbantu
untuk memahami alam dengan baik. Segala sesuatu akan dilihat secara objektif dan ilmiah.
4. Pengetahuan alam yang diperoleh siswa sekolah dasar akan memacu siswa-siswi tersebut untuk
mempraktekannnya dalam kehidupan nyata. Ilmu pengetahuan alam bukan hanya hafalan tapi
sebuah praktek yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dengan mengenalkan
pembelajaran IPA di sekolah dasar maka akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap objek
alam atau terhadap bidang keilmuan IPA lainnya sampai tingkat universitas.
8
Berikut ini manfaat pelajaran IPA di SD atau MI yang sebaiknya orang tua pahami.
1. Siswa dapat memahami semua benda-benda yang ada di dunia ini beserta kegunaan dan sifatnya. Untuk
benda dan materi tersebut mencakup banda padat, benda cair, dan gas. Selain itu, siswa dapat
memahami semua anatomi makhluk hidup yang ada di muka bumi yang mencakup tumbuhan, binatang dan
manusia.
2. Pentingnya pembelajaran IPA di SD juga agar siswa bisa mengetahui dan memahami berbagai
macam energi yang terdapat di bumi. Seperti energi cahaya, energi listrik, energi magnet, energi
panas, bunyi, dan gaya serta dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari.
3. Manfaat pelajaran IPA di SD juga agar siswa dapat mengetahui kondisi dan struktur alam semesta
yang sangat luas. Baik tentang tata surya, bumi dan tanah serta bintang dan objek di langit seperti
planet dan nama-nama planet.
4. Siswa-siswi sekolah dasar (SD) juga akan diberikan pemahaman yang baik dan benar terhadap
konsep, prinsip, kaidah, dan teori IPA yang sangat mendasar dan umum beserta tokoh-tokoh
pencetusnya.
9
Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata)
adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara
gaya dan luas bidang benda yang dikenai gaya(p=F/A). Pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif di atas adalah cara memperoleh rumus / persamaan tekanan tersebut.
Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia, matematika merupakan
contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi
tingkatannya memerlukan penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya membandingkan
dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain. Seringkali penggunaan pengetahuan
prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Para
guru selalu menghendaki agar siswa-siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya
mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.
c. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran
dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk
menerima penjelasan guru.
Pengajaran langsung, menurut Kasdi (1997: 3) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan
atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran
yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat
waktu yang digunakan.
Sintaks Model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti pada tabel berikut:
10
2. Model pembelajaran Diskusi Kelas
1. Pengertian
Diskusi merupakan komunikasi-sesorang berbicara satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan
dan pendapat. Kamus bahasa mendefinisikan diskusi hampir identik dengan diskursus yaitu melibatkan
saling tukar pendapat secara lisan, teratur, dan untuk mengekspresikan pikiran tentang pokok
pembicaraan tertentu (Arends, 1997).
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli, pemanfaat diskusi oleh guru mempunyai arti untuk
memahami pikiran siswa dan memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi
yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antara siswa maupun komunikasi guru dengan
siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial yang dapat membantu siswa menganalisis proses
berpikir mereka. Contoh model pembelajaran diskusi kelas adalah:
11
3. Pembelajaran Kooperatif
Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran
kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan
cerminan masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk
membantu para siswa bekerja secara berkelompok. Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport
yang mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik.
Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk membuat seting kelas dan
proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu (a) adanya kontak langsung, (b) sama-sama
berperan serta dalam kerja kelompok dan (c) adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok
tentang setting kooperatif tersebut.
Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat belajar cara bekerja
sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota
kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan
untuk bersosialisasi.
12
Berikut beberapa contoh model pembelajaran Inovatif yang bisa dijadikan rujukan dalam
memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia khususnya di kelas Lanjut:
1. Role Playing
Langkah-langkah :
➢ Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
➢ Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM
➢ Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
➢ Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
➢ Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
➢ Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing memperhatikan skenario yang
sedang diperagakan
➢ Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk
membahas
➢ Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
➢ Guru memberikan kesimpulan secara umum
➢ Evaluasi
➢ Penutup
13
3. Talking Stick
Langkah-langkah :
➢ Guru menyiapkan sebuah tongkat
➢ Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan
kepada siswa untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
➢ Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup
bukunya
➢ Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan
dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
➢ Guru memberikan kesimpulan
➢ Evaluasi
➢ Penutup
4. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
➢ Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa
menunjukkan pasangannya)
➢ Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
➢ Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
➢ Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
➢ Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan
semula
5. Snowball Throwing
Langkah-langkah :
➢ Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
➢ Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
➢ Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
➢ Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
➢ Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain
selama ± 15 menit
14
➢ Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
➢ Evaluasi
➢ Penutup
8. Demonstration
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah :
➢ Guru menyampaikan TPK
➢ Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
15
➢ Siapkan bahan atau alat yang diperlukan
➢ Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
➢ Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
➢ Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan
➢ Guru membuat kesimpulan
16
➢ Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran
informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
➢ Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di
lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
➢ Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya
CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi Bila untung dimiliki,diambil
sendiri NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakikat suatu proses pembelajaran yang telah diuraikan dalam makalah ini, merupakan
suatu paradikma baru yang sangat perlu bagi kita khususnya sebagai guru dan calon guru
untuk mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran
Inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan suatu konsep pembelajaran yang sangat
menekankan pada pentingnya partisipasi aktif dari siswa dalam mempelajari suatu
kompetensi yang hendak mereka kuasai, guru bertindak sebagai fasilitator yang juga
berperan penting dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bisa
mengangkat dan mengembangkan kreatifitas siswa. Pendekatan-pendekatan yang
digunakan dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif adalah mengacu pada
teori konstruktifisme yang dibangun dari anak dalam belajar dan berinteraksi dengan
lingkungan belajarnya.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Arend, Richardl. 1997. Classroom Instruksional Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.
Ismail. 2003. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Kasdi,S. Dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
19