Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN INOVATIF

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:

Dra. Ernawati, M.Pd., Ph.D

Hazevi Atila Yazel Aze, M.Pd

OLEH :

Nama : Syara Nadiah

Nim : 20075036

DAPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

PENDIDIKAN KESAJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA PERHOTELAN


KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan memanjatkan syukur
kehadirat-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala bentuk
kesederhanaannya. Dalam proses penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan
dan hambatan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan literatur yang penulis
miliki. Namun demikian berkat adanya bantuan serta sumbangan tenaga dan pikiran dari
berbagai pihak maka makalah ini dapat terwujud. Perlu diketahui bahwa makalah ini berjudul
―macam – macam media pembelajaran inovatif‖ yang penulis buat untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu kuliah untuk mata kuliah media pembelajaran inovatif. Penulis
menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan penulisan. Semoga amal
kebajikan yang telah di berikan kepada penulis dapat bernilai ibadah di sisi-Nya dan
mendapat pahala yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya kepada penulis sendiri.

Padang 29/08/2022

Syara nadiah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
latar belakang ................................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 5
1. Apa itu pembelajar yang inovatif? ........................................................................................ 5
2. Apa saja model pembelajaran inovatif ? ................................................................................ 5
Tujuan Masalah ................................................................................................................................ 5
1. Menjadikan model pembelajaran inovatif sebagai rujukan pertama dalam mengembangkan
model pembelajaran. ..................................................................................................................... 5
2. Agar mengatahui macam- macam model pembelajaran inovatif. .......................................... 5
Manfaat ............................................................................................................................................. 5
1. Diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan kemampuan
mengajar yang selalu inovatif dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan model
pembelajaran yang inovatif dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi
tercapainya tujuan pembelajaran. .................................................................................................. 5
2. Agar bisa menerapkan model-model pembelajaran inovatif dengan baik dan benar sesuai
dengan motivasi yang positif. ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
A. Pengertian Pembelajaran Inovatif................................................................................................ 6
Ciri – ciri dalam pembelajaran inovatif ......................................................................................... 7
B. Model Pembelajaran ..................................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 11
Kesimpulan ..................................................................................................................................... 11
Daftar pustaka ..................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam menjadikan
suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan kondusif. Proses
ini melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan
unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini
diartikan sebagai pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi
verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan
apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang
kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam pembelajaran.
Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan menjadikan suasana belajar
tidak menyenangkan.

Model pembelajaran yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model
dan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip
konstruktifis yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat
variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran lansung,
kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan.
Demikianlah maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi
setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan suatu proses
pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif.
Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelajar yang inovatif?

2. Apa saja model pembelajaran inovatif ?

Tujuan Masalah
1. Menjadikan model pembelajaran inovatif sebagai rujukan pertama dalam mengembangkan
model pembelajaran.

2. Agar mengatahui macam- macam model pembelajaran inovatif.

Manfaat
1. Diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan kemampuan mengajar
yang selalu inovatif dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan model
pembelajaran yang inovatif dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Agar bisa menerapkan model-model pembelajaran inovatif dengan baik dan benar sesuai
dengan motivasi yang positif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Inovatif

Perkembangan psikis peserta didik harus lebih baik dan disesuikan dengan dinamika
perubahan sosial dan perkembangan zaman yang sudah harus tersistem dengan apik. karena
mainset saai itu seorang peserta didik dianggap telah belajar apabila dia dapat melakukan
perbautan yang telah diajarkan dan sesui dengan tujuan pembelajaran yang telah di set. Oleh
karena itu memerlukan sebuah penilaian dan evaluasi yang terintegrasi akurat, tepat sasaran,
dan efektif.8 Kata ―inovatif‖ mengandung arti pengenalan hal-hal yang baru ata
penemuan.oleh karena itu, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang
dirancang oleh guru yang sifatnya baru tidak seperti biasanya dilakukan dan bertujuan untuk
memfasilitasi siswa dalam membangun. ngetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan
prilaku kearah yang lebih baik sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh guru
atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar
mampu menfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
―Learning is fun‖ merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif.10 Jika
siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,
perasaan tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya
mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang.
Ciri – ciri dalam pembelajaran inovatif

Menurut para ahli menyebutkan suatu model mengajar dianggap baik apabila memiliki ciri –
ciri sebagai berikut :

1) Memiliki prosedur yang sistematik untuk memodifikasi prilaku siswa


2) Hasil belajar yang ditetapkan secara khusus yaitu : prubahan prilaku positif siswa
3) Penetapan lingkungan belajar secara khusus dan kondusif
4) Ukuran keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran sehingga bisa menetapkan
kriteria keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
5) Interaksi dengan lingkungan agar mendorong siswa lebih aktif dalam lingkungannya.

B. Model Pembelajaran

Gunter et al (1990:67) mendefinisikan an instructional model is a step-by-step


procedure that leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil (1980) mendefinisikan
model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasika pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif, yang
relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran. An instructional strategy is a method for
delivering instruction that is intended to help students achieve a learning objective (Burden &
Byrd, 1999:85).

Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil (1980), yaitu

 syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran,


 social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran,
 principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang,
memperlakukan, dan merespon siswa,
 support system,segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung
pembelajaran, dan
 instructional dan nurturant effects—hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan
tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang disasar
(nurturanteffects).

Pembelajaran model group-investigation (Slavin, 1995).

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

 Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber memilih


topik, merumuskan permasalahan),
 Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa
melakukan apa, apa tujuannya),
 Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan
informasi, menganalisis data, membuat inferensi),
 Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan,
penentuan penyaji, moderator, dan notulis),
 Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati,
mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan
 Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-
masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi
pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan
pada pencapaian pemahaman.

Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), (Slavin,


1995).

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan anggota yang heterogen
(misalnya masing-masing kelompok beranggotakan empat orang).
 Guru menyajikan pelajaran.
 Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok.
 Siswa yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok
lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
 Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis/pertanyaan, siswa tidak boleh saling membantu.
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tinggi.
 Guru memberikan evaluasi.
 Penutup.

Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw (Aronson, et. al., 1978 dalam Chotimah & Dwitasari,
2009)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya masing-masing kelompok


beranggotakan empat orang)
 Tiap siswa dalam kelompok diberi bahan materi yang berbeda (kelompok asal).
 Tiap siswa dalam kelompok membaca dan mempelajari materi yang ditugaskan.
 Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari materi yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bagian materi
yang sama tersebut.
 Setelah selesai diskusi dalam kelompok ahli, setiap siswa kembali ke kelompok asal.
Selanjutnya, mereka bergantian mengajar teman satu kelompok tentang materi yang
telah ia pelajari/diskusikan dalam kelompok ahli. Sementara itu, anggota kelompok
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, kemudian membuat rangkuman.
 Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
 Guru dan siswa membuat kesimpulan.
 Guru memberikan evaluasi.
 Penutup.

Pembelajaran problem-based instruction (Arend et.al., 2001).

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya,yaitu:

 Guru mendefisikan atau mempresentasikan masalah atau isu yangberkaitan (masalah


bisa untuk satu unit pelajaran atau lebih, bisa untuk pertemuan satu, dua, atau tiga
minggu, bisa berasal dari hasil seleksi guru atau dari eksplorasi siswa),
 Guru membantu siswa mengklarifikasi masalah dan menentukan bagaimana masalah
itu diinvestigasi (investigasi melibatkan sumber-sumber belajar, informasi, dan data
yang variatif, melakukan surve dan pengukuran),
 Guru membantu siswa menciptakan makna terkait dengan hasil pemecahan masalah
yang akan dilaporkan (bagaimana mereka memecahkan masalah dan apa rasionalnya),
 Pengorganisasian laporan (makalah, laporan lisan, model, program komputer, dan
lain-lain), dan
 Presentasi (dalam kelas melibatkan semua siswa, guru, bila perlu melibatkan
administator dan anggota masyarakat).

Pembelajaran Tematik menurut (Depdiknas, 2006)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan

Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk
mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik.

Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat
dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa
contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan
kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal,
kelompok kecil, ataupun perorangan.

c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut

Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan
akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim,
pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran sangat penting untuk membantu guru dan siswa dalam
mengkreasi, menata, dan mengorganisasi pembelajaran sehingga memungkinkan peristiwa
belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran sangat diperlukan
untuk memandu proses belajar secara efektif. Model pembelajaran yang efektif adalah model
pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi
kekinian, memiliki sintak

Pembelajaran yang sedehana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil
belajar yang disasar. Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang studi
hendaknya dikemas koheren dengan hakikat pendidikan bidang studi tersebut. Namun, secara
filosofis tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi siswa dalam penumbuhan dan
pengembangan kesadaran belajar, sehingga mampu melakukan olah pikir, rasa, dan raga
dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia nyata. Model-model pembelajaran yang
dapat mengakomodasikan tujuan tersebut adalah yang berlandaskan pada paradigm
konstruktivistik sebagai paradigma alternatif.

Daftar pustaka
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/41170972/MODEL_MODEL_PEMBELAJARAN-with-cover-
page-v2.pdf?Expires=1661732020&Signature=I-
WbVkGEjeHXWptLpKnhnG8Z1yp1YHaDMOIUUYcLGMI9SY3UE8JAjI9IS1eE5iIt~pkPE~73RBGje2syYa43
jDM0Oo2cUGFWI03GF9ZasEBunpuBHtacrwB6Ggr7n5vuYq34gUPGgT8pUV~wmQh6F5-
swX0UNgN59VpaslglQRhatvpB4j1OOFSTd~HE~fuXqDSdBI6Ncn6OSNbedZ4bn~vDwbPqN32ifmgWc8
WvJz8nPOD30OYvfJJXQ1h-OSUUKc70uIId5TjMVS9EG15mo9sjW~pJ9QPVNPf0RhTbQ-nDD-
tUxM9Y8gD2lefG44418NjXRBFRf2m7GLJSQQdKiw__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZAhttps://www.gurusumedang.com/2021/03/sintaks-5-model-
pembelajaran.html

https://lasmawan.wordpress.com/2013/12/02/model-model-pembelajaran-inovatif/

http://eprints.umsida.ac.id/1649/1/shofiul%20mifullah.pdf

Anda mungkin juga menyukai