Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran
bagi kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Inovasi Pembelajaran
Berbasis Kontekstual .Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Permatasari
Kusuma Dayu S.Pd M.Pd selaku dosen  Pembaharuan Pembelajaran yang telah memberikan
tugas makalah ini sehingga dapat memberikan tambahan ilmu tentang inovasi pembelajaran
berbasis kontekstual bagi kami pribadi dan teman teman kelas 7i. Kemudian kami ucapkan
terima kasih kepada kedua orang tua dan juga teman-teman serta pihak-pihak yang telah
mendukung dalam pembuatan makalah ini. Mengingat kami masih dalam tahap
pembelajaran, maka kami mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan untuk tugas selanjutnya.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.

Madiun, 29 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
1. Pengertian Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual............................................................3
2. Ciri-Ciri dan Karakteristik Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual...................................4
3. Kelemahan dan kelebihan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual.......................................6
4. Tahapan dan Asas – asas dalam Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual..........................7
Diagram Tahapan Pembelajaran Kontekstual........................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................2
Kesimpulan........................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................3

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya menyangkut
dengan teori pembelajaran telah banyak mendorong dan mengilhami terhadap
inovasi di bidang model-model pembelajaran. Pergeseran dari istilah “mengajar,
belajar, proses belajar mengajar” kepada “Pembelajaran”semestinya tidak hanya
dilihat dari sekedar perubahan, akan tetapi mendalam dan harus dipahami
landasan filosofi dan pergeseran paradigma yang terkandung didalamnya.
Pembelajaran merupakan sebuah istilah yang kadang-kadang mengundang
kontroversi baik di kalangan para ahli maupun di lapangan, terutama di antara
guru-guru disekolah. Sebagian pendapat mengatakan bahwa istilah pembelajaran
sesungguhnya hanya berlaku di kalangan pendidikan masyarakat bukan di
lingkungan sekolah, dilain pihak justru istilah tersebut sangat relevan dalam
sistem persekolahan, yakni untuk membelajarkan siswa. Pendapat lain bahwa
pembelajaran meruapakan padanan dari instruksi, yang artinya lebih luas dari
pengajaran. Pembelajaran tidak hanya berlaku dalam pendidikan melainkan dalam
pelatihan atau uapaya pembelajaran diri.
Pembelajaran yang merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Implikasinya bahwa
pembelajaran sebagai suatu proses harus dirancang, dikembangkan dan dikelola
secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi untuk menciptakan
suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.
Pembelajaran sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar
dapat mencapai tujuan pembelajaran secara aktif, efektif, dan inovatif.
Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks, artinya segala sesuatu yang
terjadi pada proses pembelajaran harus merupakan sesuatu yang sangat berarti
baik ucapan, pikiran maupun tindakan. Secara umum makalah ini akan
menguraikan model pembelajaran moderen yang diperkirakan akan mewarnai
pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran di sekolah-sekolah dimasa mendatang,
yaitu pembelajaran inovasi pembelajaran berbasis konstektual,

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual ?


2. Apa Saja ciri- ciri dan karakteristik dari inovasi pembelajaran berbasis kontekstual.?
3. Apa kelebihan dan kelemahan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual ?
4. Bagaimana tahapan dan asas asas dalam inovasi pembelajaran berbasis kontekstual.?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas kuliah Pembaharuan Pembelajaran.
2. Mempelajari tentang Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual.
3. Mengetahui tentang kelebihan dan kelemahan Inovasi Pembelajaran Berbasis
Kontekstual .
4. Mengetahui tentang pengertian,ciri-ciri, karakteristik dan tahapan asas-asas Inovasi
Pembelajaran Berbasis Kontekstual.
D. Manfaat Pembelajaran
1. Mengetahui tentang inovasi pembelajaran berbasis kontekstual.
2. Mengetahui ciri-ciri dan karakteristik inovasi pembelajaran berbasis kontekstual .
3. Mengetahui tentang kelebihan dan kelemahan Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual
4. Mengetahui tahapan dan Asas- asas inovasi pembelajaran berbasis kontekstual.
5.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual.

Pengertian inovasi pembelajaran berbasis kontekstual menurut para ahli pakar sebagai
berikut :
Jonhson dalam journal buku pengantar pembelajaran Contextual teaching and learning
menyatakan bahwa proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat
siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian
mereka.(Johnson 2010 as cited in Kunandar 2007 :178).
Nur Hadi dalam buku pengantar pembelajran kontekstual menyatakan bahwa
pemebelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
. (Hadi, 2005 : 22).
Trianto berpendapat pula mengenai pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang
terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan
mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung
jawab mereka sebagai anggota keluarga dan warga masyarakat(Trianto 2007 ).
Muslich menjelaskan bahwa landasan filosofi pembelajaran berbasis kontekstual adalah
konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekadar
menghafal tetapi mengkonstruksi atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat
fakta-fakta yang mereka alami dalam kehidupannya. Dengan mengacu pada beberapa
pendapat diatas, pembelajaran berbasis kontekstual merupakan suatu konsep pembelajaran
yang mengaitkan antara materi pelajaran yang dipelajari siswa dengan konteks dimana
materi tersebut digunakan dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya
untuk menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri. Materi pelajaran akan bermakna
bagi siswa jika mereka mempelajari materi tersebut melalui konteks kehidupan mereka atau
kehidupan nyata.(Muslich 2007).
Dari pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa inovasi pembelajaran
berbasis kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah "konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh
komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya
(questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment)".

2. Ciri-Ciri dan Karakteristik Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual.

a) Ciri-ciri Pembelajaran CTL.


Menurut Siswando (Wanti Rohani 2002: 12) menyatakan bahwa:
Ciri-ciri pembelajaran CTL adalah menekankan pada pemahaman konsep pemecahan masalah,
siswa mengalami pembelajaran secara bermakna dan memahami IPA dengan penalaran, dan siswa
secara aktif membangun pengetahuan dalam pengalaman dan pengetahuan awal dan banyak
ditekankan pada penyelesaian masalah yang rutin.

Ciri-ciri pembelajaran CTL antara lain:


1. Adanya kerja sama antar semua pihak.
2. Menekankan pentingnya pemecahan masalah atau problem.
3. Bermuara pada keragaman konteks kehidupan murid yang berbeda-beda.
4. Saling menunjang.
5. Menyenangkan tidak membosankan.
6. Belajar dengan bergairah.
7. Pembelajarn terintegrasi.
8. Menggunakan berbagai sumber.
9. Murid aktif.
10. Sharing dengan teman.
11. Murid kritis, guru kreatif.
12. Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya murid peta-peta, gambar, artikel,
humor, dan sebagainya.
13. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya murid, laporan hasil
pratikum, karangan murid, dan sebagainya.
b) Karakteristik Pembelajaran CTL
     Menurut Wina Sanjaya (2006: 114) terdapat lima karakteristik penting dalam proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL yaitu:
1. Dalam CTL pembelajaran merupakan proses mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada
artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari,
dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh
yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2. Pembelajaran yang CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah
pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajarn
dimulai dengan membelajarkan secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
3. Pemahaman pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan
diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang
diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.
4. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut. Pengetahuan dan pengalaman yang
diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan
prilaku siswa.
5. Melakukan refleksi strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan
balik terhadap proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

            Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson (Kunandar  2007: 274 ) ada delapan komponen
utama dalam pembelajaran Contextual Teaching Learning yaitu:
1. Melakukan hubungan yang bermakna artinya siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai
orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang
yang dapat belajar sambil berbuat.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan siswa membuat hubungan antara sekolah
dengan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan yang nyata.
3. Belajar yang diatur sendiri.
4. Siswa bekerjasama guru membantu .
5. Berfikir kritis dan kreatif .
6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa.
7. Mencapai standar yang tinggi, mengidentifikasi tujuan dan memotifasi siswa untuk
mencapainya.
8. Menggunakan penilaian autentik.
3. Kelemahan dan kelebihan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual.

a) Kelebihan Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual.


1. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang
dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam KBM.
2. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan
memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif.
3. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
4. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
5. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
6. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
7. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

b) Kelemahan dari  Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual.


1. Dalam pemilihan informasi atau materi  dikelas didasarkan pada kebutuhan  siswa 
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan
kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak
sama.
2. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam KBM.
3. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian
menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.
4. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal
dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan
siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti
setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan
mengalami kesulitan.
5. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
6. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami
kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill
daripada kemampuan intelektualnya.
7. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
8. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha
sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru
di lapangan.

4. Tahapan dan Asas – asas dalam Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual


Tahapan model pembelajaran kontekstual meliputi empat tahapan, yaitu:
invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, dan pengambilan tindakan. Tahapan
pembelajaran tersebut dapat dilihat pada diagram berikut:

Invitasi

Eksplorasi

Penjelasan dan Solusi

Pengambilan Tindakan

Diagram Tahapan Pembelajaran Kontekstual


Tahap invitasi, siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya
tentang konsep yang dibahas. Bila perlu guru memancing dengan memberikan
pertanyaan yang problematik tentang fenomena kehidupan sehari-hari melalui
kaitan konsep-konsep yang di bahas tadi dengan pendapat yang mereka miliki.
Siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan, mengikutsertakan
pemahamannya tentang konsep tersebut.
Tahap eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan
menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, penginterpretasikan
data dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru. Secara berkelompok siswa
melakukan kegiatan dan berdiskusi tentang masalah yang ia bahas. Secara
keseluruhan, tahap ini akan memenuhi rasa keinginantahuan siswa tentang
fenomena kehidupan lingkungan sekelilingnya.
Tahap penjelasan dan solusi, saat siswa memberikan penjelasan-penjelasan
solusi yang didasarkan pada hasil observasinya ditambah dengan penguatan guru,
maka siswa dapat menyampaikan gagasan, membuat model, membuat rangkuman
dan ringkasan.
Tahapan pengambilan tindakan, siswa dapat membuat keputusan,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi dan gagasan,
mengajukan pertanyaan lanjutan, mengajukan saran baik secara individu maupun
kelompok yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
Berdasarkan tahapan-tahapan pembelajaran kontekstual tersebut, maka
langkah-langkah pembelajaran konstektual seperti di bawah ini:
A. Pendahuluan

1) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari


proses pembelajaran dan pentingnya materi yang akan dipelajari
2) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran konstektual:

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa

b) Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi, misalkan


kelompok 1 dan 2 melakukan observasi ke TPS (lingkungan hidup)
dan kelompok 3 dan 4 melakukan observasi ke TPA (pembuangan
sampah).
c) Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang
berhubungan dengan hasil temuan saat observasi tadi.
3) Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh
setiap siswa.
B. Inti

Di Lapangan

1) Siswa melakukan observasi ke TPS sesuai dengan pembagian tugas


kelompok
2) Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan tadi sesuai dengan alat
observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya
Di dalam Kelas

1) Siswa mendiskusikanhasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya


masing-masing
2) Siswa mempersentasikan/melaporkan hasil diskusi
3) Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok lain.
C. Penutup

1) Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar


masalah temuan sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus
dicapai
2) Guru menugaskan siswa untuk membuat tugas tentang pengalaman
belajar mereka dengan tema”Pembuangan Sampah”.
Ilustrasi contoh langkah-langkah pembelajaran yang dibuatkan
program pembelajaran dengan menggunakan CTL.Pada CTL untuk
mendapatkan kemampuan pemahaman konsep siswa harus mengalami
langsung dalam realitas lingkungan dimana anak dibesarkan di lingkungan
masyarakat. Kelas bukanlah tempat untuk mencatat, duduk, dengar, dan
hapal, akan tetapi kelas digunakan untuk saling membelajarkan diantara
siswa.

Asas-Asas dalam Pembelajaran Kontekstual

Asas-asas sering juga disebut komponen-komponen pembelajaran


kontekstual melandasi pelaksanaan proses pembelajaran kontekstual yang
memiliki tujuh asas meliputi: 1) Kontruktivisme, 2) Inkuiri, 3) Bertanya, 4)
Masyarakat belajar, 5) Pemodelan, 6) Refleksi, dan 7) Penilaian nyata.
1. Konstruktivisme
2. Inkuiri
3. Bertanya (Questioning)
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
5. Pemodelan (Modeling)
6. Refleksi (Reflection)
7. Penilaian Nyata (Authentik Assessment)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan.

Inovasi pembelajaran berbasis kontekstual adalah konsep belajar yang


membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari, dengan
melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic
assessment)".
DAFTAR PUSTAKA

Kunandar , E. (2007). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan


Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Trianto 2007. Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Untuk Pemecahan Masalah Berbasis
CTL Di Kelas I SMU Negeri 5 Malang. Tesis Malang: Universitas Negeri Malang. 

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sofyan, Gusarmin dan Amiruddin B. 2007. Modul Diklat Profesi Guru Model-Model


Pembelajaran Iejournal UPI.

http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/jumadi-mpd-dr/pembelajaran-kontekstual.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195704081984031-
DADANG_SUPARDAN/Kontekstual.pdf

https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/dinamika_ilmu/article/view/20/19

Anda mungkin juga menyukai