Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN

“Inovasi Pembelajaran Kuantum”

Dosen Pengampu
Drs. Sakur, M. Ed
Disusun Oleh :
Cewang Yuliantini (2005112648)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan “Makalah Inovasi
Pendidikan.” Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
Inovasi Pendidikan. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menghadapai beberapa hambatan
dan kendala dalam penyusunannya, seperti kesulitan manajemen waktu, sarana
dan prasarana, dan informasi yang diperoleh.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada Orang
tua kami yang telah memberikan do’a dan dukungan berupa ide, kepada teman-
teman yang telah ikut serta dalam pembuatan makalah ini, serta kepada Ibu Drs.
Sakur, M. Ed. selaku dosen pengampu mata kuliah inovasi pendidikan.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam masalah ini.
Baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh karena itu, penulis akan menerima
segala kritik, saran serta masukan demi perbaikan makalah ini. Penulis berharap
makalah ini dapat memberi manfaat baik bagi penulis maupun pembaca,
masyarakat dan juga ilmu pengetahuan.
Pekanbaru, 20 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
A. Pengertian Inovasi Pembelajaran..................................................... 2
B. Pengertian Inovasi Pembelajaran Kuantum.................................... 3
C. Model Pembelajaran Kuantum.......................................................... 3
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya yang sistematis dan sistemik untuk
memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran
berkaitan erat dengan hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses balajar terjadi
karena pembelajaran. Proses balajar juga terjadi dalam konteks interaksi sosial
kultural dalam lingkungan masyarakat. Pembelajaran tidak hanya terjadi dalam
lingkungan pendidikan formal saja, tapi bisa terjadi di luar sekolah. Proses belajar
dan pembelajaran bisa terjadi dimana saja, dan kapan saja tidak dibatasi oleh
jarak, ruang, dan waktu.
Pembelajaran sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar
dapat mencapai tujuan pembelajaran secara aktif, efektif, dan inovatif.
Pembelajaran merupakan swsuatu yang kompleks, artinya segala sesuatu yang
terjadi pada proses pembelajaran harus merupakan sesuatu yang sangat berarti
baik ucapan, pikiran maupun tindakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penyaji, maka
rumusan masalah dapat dirangkum sebagai berikut
1) Apa pegertian inovasi pembelajaran?
2) Apa yang dimaksud dengan inovasi pembelajaran kuantum?
3) Bagaimana model pembelajaran kuantum?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan dari
makalah ini sebagai berikut
1) Mengetahui pegertian inovasi pembelajaran?
2) Mengetahui yang dimaksud dengan inovasi pembelajaran kuantum?
3) Mengetahui model pembelajaran kuantum?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pembelajaran
Menurut Handayani (2010), inovasi dapat diartikan sebagai wujud baru
berupa ide, gagasan, atau tindakan . Sedangkan dilihat dari maknanya, sesuatu
yang baru itu bisa benar – benar baru, belum tercipta sebelumnya yang disebut
invention, atau dapat juga tidak benar – benar baru sebab, sebelumnya sudah ada
dalam konteks sosial yang berbeda, kemudian dikenal dengan istilah discovery.
Menurut Erlina (2016), pembelajaran merupakan terjemahan
dari learning yang artinya belajar, atau pembelajaran.
Menurut Wina Sanjaya (2016), inovasi pembelajaran merupakan suatu ide,
gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan
pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan.
Menurut Erlina (2016),  inovasi pembelajaran adalah ide, gagasan baru tentang
berbagai faktor yang dapat mendorong terjadinya pembelajaran yang lebih baik
dan tepat guna. Secara harfiah inovasi pembelajaran dapat disebut pembaharuan
pembelajaran. Inovasi pembelajaran bagian dari inovasi pendidikan, yaitu usaha-
usaha dengan melakukan perubahan untuk mencapai suatu yang lebih baik dalam
bidang pendidikan.
Menurut Erlina (2016), inovasi pembelajaran biasanya berawal dari hasil
refleksi terhadap eksistensi paradigma lama menuju paradigma baru yang
dianggap mampu memecahkan masalah atau mampu memperbaiki praktik
pendidikan. 
Menurut Erlina (2016), ada beberapa aspek pembelajaran yang perlu
adanya inovasi, diantaranya
1) Peserta didik, dalam hal ini inovasi dapat berupa pengelompokan peserta
didik dalam proses pembelajaran berdasarkan karakteristiknya.
2) Tujuan pendidikan, inovasi tujuan pendidikan terkait kapasitas pribadi
yang harus dimiliki peserta didik, terkait perannya sebagai warga sosial,
ekonomis, tingkat kecakapan dan jenis pengajaran, cara dan sarana
berpengaaruh dan menjadi dasar dalam merumuskan tujuan pendidikan

5
3) Isi pelajaran, inovasi dapat dilakukan menurut jenisnya, dampaknya,
kapasitas anak didik, struktur ilmu pengetahuan, manfaat, kemampuan
mental, dan derajat spesialisasi.
4) media pembelajaran,
5) Fasilitas pendidikan, inovasi dapat berupa penyediaan
perabot/perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pendidikan
6) Metode dan tekhnik komunikasi, inovasi dapat berupa interaksi langsung
dan tak langsung, metoda dan teknik pembelajaran.
7) Hasil pendidikan

B. Pengertian Inovasi Pembelajaran Kuantum


Istilah “Quantum” dipinjam dari dunia ilmu fisika yang berarti interaksi
yang mengubah energi menjadi cahaya. Maksudnya dalam pembelajaran
kuantum, pengubahan bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan
belajar. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah guru dan
siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka dalam belajar
secara efektif dan efesien.
Pembelajaran kuantum dikembangkan oleh Bobby DePorter (1992) yang
beranggapan bahwa metode belajar ini sesuai dengan cara kerja otak manusia dan
cara belajar manusia pada umumnya. Dengan model SuperCamp yang
dikembangkan bersama Kawan-kawannya pada awal tahun l980 an, prinsip-
prinsip dan model pembelajaran kuantum menentukan bentuknya. Dalam
SuperCamp tersebut, kurikulum dikembangkan secara harmonis dan berisi
kombinasi dari tiga unsur yaitu: keterampilan akademis (academic skills), prestasi
atau tantangan fisik (physical challenge), dan keterampilan dalam hidup (life
skills)
Menurut DePorter model pembelajaran kuantum merupakan gabungan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Strategi
pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran kuantum ini dapat diterapkan
dalam pembelajaran menulis dengan merujuk pada kealamiahan proses belajar,
yaitu mulai dari pengenalan dengan sesuatu yang menarik, menghubungkan hal

6
yang dipelajari dengan pengalaman siswa, memberi Kesempatan siswa untuk
menunjukan kemampuannya, kegiatan pengulangan untuk memantapkan
pengetahuan yang telah dipelajari oleh siswa, sampai akhirnya bermuara pada
kegiatan perayaan yang diadakan sebagai bentuk penghargaan pada siswa atas
kerja kerasnya dalam belajar.
Pembelajaran kuantum merupakan pembelajaran yang bukan nilai
akademis saja yang bermanfaat bagi siswa. Seperti nilai A dalam suatu pelajaran
tertentu bukanlah nilai terpenting. Menikmati belajar dan meningkatkan motivasi
diri merupakan hal yang sama pentingnya. Sementara itu, Daniel Goleman juga
menyebutkan bahwa itelegensi (IQ) bukanlah satu satunya penentu kesuksesan
pada individu, kecerdasan lain yang juga berperan adalah kecerdasan emosional
(EQ), kecerdasan sosial (SQ) dan juga kemampuan non intelektual lainnya.
Dalam pembelajaran Quantum juga ditekankan pada prinsip-prinsip
pembelajaran yang dimunculkan pada setiap pembelajaran kepada siswa sebagai
berikut: (1) segala berbicara, (2) segalanya bertujuan, (3) pengalaman sebelum
pemberian nama, (4) akui setiap usaha, dan (5) jika layak dipelajari maka layak
untuk dirayakan. Berdasarkan kelima prinsip tersebut, maka model Quantum
Teaching hendaknya diterapkan di kelas secara ringkas, aktivitas itu dapat
dirangkum dalam kegiatan menumbuhkan minat siswa dengan memuaskan.
Selanjutnya Bobby DePorter mengembangkan, strategi pembelajaran
kuantum melalui istilah TANDUR, yaitu :
a. Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apresiasi yang cukup sehingga
sejak awal kegiatan peserta didik telah termotifasi untuk belajar dan
memahami apa manfaatnya bagiku (AMBAK).
b. Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap peserta didik untk
mencoba.
c. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan model
lainnya.
d. Demonsrasi, sediakan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk
menunjukkan kemampuannya.

7
e. Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telahdipelajarinya,
sehingga setiap peserta didik merasakan langsung dimana kesulitan
akhirnya datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa.
f. Rayakan, dimaksudkan sebagai responpengakuan yang proporsional.

C. Model Pembelajaran Kuantum


Pembelajaran kuantum dapat diterapkan dalam segala aspek keterampilan
berbahasa, salah satunya dalam keterampilan menulis. Pembelajaran kuantum
dalam menulis merupakan salah satu model pembelajaran yang tujuan pokoknya
antara lain adalah meningkatkan partisipasi siswa melalui pengubahan keadaan,
meningkatkan motivasi, dan kemampuan menulis sehingga dapat menjadikan
siswa aktif dalam mengikuti pelajaran. Keaktifan siswa yang dilakukan dengan
senang, nyaman, mudah serta dengan tingkat keberhasilan yang tinggi adalah
keinginan bagi setiap pendidik. Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model
pembelajaran memberi pedoman pada guru untuk terampil merancang,
mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran sehingga guru mampu
menciptakan suasana yang efektif dan menggairahkan semangat belajar
Menurut Bobby DePorter pada model pembelajaran kuantum merupakan
gabungan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen
belajar. Strategi pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran kuantum ini
dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis dengan merujuk pada kealamiahan
proses belajar, yaitu mulai dari pengenalan dengan sesuatu yang menarik,
menghubungkan hal yang dipelajari dengan pengalaman siswa, memberi
kesempatan siswa untuk menunjukan kemampuannya, kegiatan pengulangan
untuk memantapkan pengetahuan yang telah dipelajari oleh siswa, sampai
akhirnya bermuara pada kegiatan perayaan yang diadakan sebagai bentuk
penghargaan pada siswa atas kerja kerasnya dalam belajar. Semua itu terangkum
dalam akronim TANDUR. Untuk hal itu, dalam pembelajaran kuantum, guru
harus memiliki kemampuan untuk mengorkestrasi konteks dan kontens.
Kenteks berkaitan dengan lingkungan pembelajaran, sedangkan konten
berkaitan dengan isi pembelajaran adalah sebagai berikut :

8
1. Mengorkestrasi Kesuksesan Belajar Melalui Lingkungan Pembelajaran
(Konteks) yaitu antara lain : a. Suasana Belajar Yang Menggairakan, b.
Landasan Yang Kukuh, c. Lingkungan Yang Mendukung, dan d.
Perancangan Pengajaran Yang Dinamis
2. Mengorkestrasi Kesuksesan Belajar Melalui Konten/Isi antara lain: a.
Mengorkestrasi Presentasi Prima, b. Mengorkestrasi Fasilitas Yang Elegan
Mengorkestrasi Keterampilan Belajar Dan Keterampilan Hidup. c.
Mengorkestrasi Keterampilan Belajar dan Keterampilan Hidup.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi pembelajaran merupakan suatu ide, gagasan atau tindakan-
tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru
untuk memecahkan masalah pendidikan.
Dalam pembelajaran kuantum dikembangkan oleh Bobby DePorter,
pengubahan bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar.
Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah guru dan siswa
menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka dalam belajar secara
efektif dan efesien.
Model pembelajaran kuantum, dalam menulis merupakan salah satu model
pembelajaran, yang tujuan pokoknya antara lain adalah meningkatkan partisipasi
siswa melalui pengubahan keadaan, meningkatkan motivasi, dan kemampuan
menulis sehingga dapat menjadikan siswa aktif dalam mengikuti pelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ardhia, Rizeki Afiah. (2018). Inovasi Pembelajaran Kuantum. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
Erlina, E. (2016). Inovasi Pembelajaran Melalui Penelitian dan Pengembangan Bahan
Ajar. Jurnal Al-Bayyan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahsa Arab, 8(1).
Handayani, Puspita. (2010). INOVASI DAN REALISASI KURIKULUM ISMUBA
(AL ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN, DAN BAHASA ARAB) DI SEKOLAH
DASAR MUHAMMADIYAH 8 TULANGAN SIDOARJO JAWA TIMUR. Masters
thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kobe, Alan Nudin Amow P. (2018). INOVASI PEMBELAJARAAN DUA ARAH
DALAM KELAS SEBAGAI UPAYAMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA (StudipadamatapelajaraanPPKnkelas VIII di MTs Muhammadiyah 1
Malang). Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.
Saud, Us. (2007). Inovasi Dalam Pembelajaran. UPI: Bandung.
Wina Sanjaya, Haji. (2016). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan / Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.. Jakarta ;: Prenadamedia,.

11

Anda mungkin juga menyukai