Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu
DR. H. E N A S,SE.,MM

Oleh : Murdianah
NIM : 82322324046

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ADMINISTRASI SYSTEM PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Inovasi Pendidikan” tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan.

Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan
tentang “Inovasi Pendidikan”. Ucapan terimakasih saya haturkan kepada Dosen pengampu mata
kuliah Inovasi Pendidikan Dr. H. Enas, SE., MM yang telah membimbing dan mengarahkan saya
selama proses perkuliahan dan penysusunan makalah, serta teman-teman dan semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT yang
memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sesuai yang diharapkan, baik dari
segi susunan kalimat, tata bahasanya, ataupun kontennya. Oleh karena itu, saya menerima segala
saran dan kritik dari dosen, pembaca, dan rekan-rekan mahasiswa sehingga dapat memperbaiki
makalah ini sesuai ke

Dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat umum.

Pangandaran, 22 Desember 2023

Penulis

i
Abstrak
Inovasi termasuk bagian dari perubahan sosial dan inovasi pendidikan merupakan bagian dari
inovasi. Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal
(yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Tegasnya inovasi pendidikan adalah inovasi
(pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan, inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai hal baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa
hasil invensi (yang baru) atau discovery (mengubah yg lama) yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. Peran guru dalam inovasi dan
pengembangan media pembelajaran sangat diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai
pemain yang sangat berperan dalam proses belajar mengajar di kelas, hendaknya dapat mengolah
kemampuannya untuk membuat media pembelajaran yang efektif dan efisien. Menjadi seorang
guru harus lebih inovatif dalam proses pembelajaran. Guru harus bisa mengikuti dan
memanfaatkan teknologi yang semakin maju agar tidak ketinggalan zaman, dan membuat siswa
merasa bosan atas metode pembelajaran yang itu-itu saja. Semakin banyak inovasi yang
dilakukan oleh guru, maka semakin banyak pula hal-hal produktif yang dilakukan guru seperti
persiapan mengajar yang matang, persiapan ruangan belajar, serta mendukung pembelajaran
siswa, media yang menarik dan sebagainya. Perkembangan IPTEK juga mengharuskan seorang
guru untuk senantiasa mengikutinya dan memiliki inovasi yang kreatif. Inovasi yang dapat
dilakukan guru dalam proses pendidikan dengan berbasis pada teknologi informasi yaitu mampu
membuat media atau metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perubahan sosial.
Guru menjadi contoh dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah,
sehingga guru harus bijak dan teladan bagi peserta didik, sehingga mengurangi penyalahgunaan
teknologi. Guru di era revolusi industri
4.0 perannya tak akan tergantikan oleh teknologi. Peran guru tak tergantikan karena guru adalah
pembentuk karakter anak didik melalui pendidikan budi pekerti, toleransi, dan nilai kebaikan.
Namun demikian, guru perlu mengubah cara mengajar agar lebih menyenangkan dan menarik
yaitu dengan memberikan pemahaman atau pengetahuan kepada seluruh pendidik untuk mampu
memanfaatkan ICT dalam pembelajaran, membimbing siswa dalam menggunakan ICT dan
mempermudah pelaksanaan Pendidikan di seluruh Indonesia.
Kata Kunci : Konsep dasar inovasi, inovasi pendidikan dan peran guru dalam inovasi pendidikan.

ii
DAFTAR ISI

halaman
Kata pengantar ........................................................................................... i
Abstrak ........................................................................................... ii
Daftar isi ........................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH.............................. 1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................. 3
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH........................... 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. KONSEP DASAR INOVASI....................................... 4
B. TUJUAN DAN ALASAN INOVASI .......................... 8
C. RUANG LINGKUP INOVASI PENDIDIKAN...... 11
D. STRATEGI YANG DILAKUKAN DALAM
12
MELAKSANAKAN INOVASI .................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................ 14
B. SARAN........................................................................ 15
Daftar Pustaka ............................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat)
yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah
tertentu. Inovasi perlu dimiliki oleh setiap sekolah guna memperbaiki, mengembangkan,
dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas suatu sekolah. Dengan adanya inovasi di
sekolah diharapkan mampu menjadi ciri khas dari sekolah tersebut dan dapat pula
menjadi acuan bagi sekolah lain untuk melakukan studi banding dan menerapkan inovasi
yang sama dalam mengembangkan sekolah unggul. Oleh karena itu, dalam melakukan
suatu inovasi perlu adanya perencanaan yang mantap sehingga akan dapat dilakukan
secara efektif.
Penyelenggaraan pendidikan formal adalah suatu organisasi, maka pola inovasi
dalam organisasi yang lebih sesuai diterapkan dalam bidang pendidikan yang mempunyai
karakteristik atau keunikan tersendiri dibandingan dengan organisasi lain diluar
pendidikan.
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang
berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya
baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan
potensi diri menjadi multi kompetensi harus melewati proses pendidikan yang
diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan
terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan
diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Dalam proses pembelajaran guru telah
menerapkan prinsip-prinsip dasar peadogik modern dan yang mengutamakan pentingnya
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tepat. Indikatornya, (1) kelengkapan
persiapan mengajar guru, bahan ajar, serta media pembelajaran; (2) kesesuaian
pembelajaran dengan skenarionya dan bervariasinya metode pembelajaran yang
digunakan; dan (3) ketepatan dalam pemberian tugas, pemanfaatan sumber belajar, dan

1
2

penggunaan perangkat evaluasi yang tepat untuk mendapatkan umpan balik dari
siswa ( Sutrisno, 2008:2)
Adanya tuntutan inovasi tersebut menjadikan guru sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan pendidikan diharuskan untuk memiliki ide atau barang yang dapat digunakan
dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan di Indonesia lebih khusus lagi
permasalahan yang ada di sekolah. Guru merupakan pihak yang sangat berpengaruh
dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan
kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus
pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang
dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah, metode mengajar yang sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, serta penguasaan materi yang
diajarkan (Subadi, 2011 : 08).
Guru di era revolusi industri 4.0 perannya tak akan tergantikan oleh teknologi.
Peran guru tak tergantikan karena guru adalah pembentuk karakter anak didik melalui
pendidikan budi pekerti, toleransi, dan nilai kebaikan. Namun demikian, guru perlu
mengubah cara mengajar agar lebih menyenangkan dan menarik.
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pembelajaran sangat
diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan dalam
proses belajar mengajar di kelas, hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk
membuat media pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini, menurut Wijaya dkk
(1991:2), disebabkan perkembangan jaman yang terus terjadi tanpa henti dengan kurun
waktu tertentu. Lembaga pendidikan hendaknya tidak hanya puas dengan metode dan
teknik lama, yang menekankan pada metode hafalan, sehingga tidak atau kurang ada
maknanya jika diterapkan pada masa sekarang. Perkembangan jaman yang begitu pesat
dewasa ini membuat siswa semakin akrab dengan berbagai hal yang baru, seiring dengan
perkembangan dunia informasi dan Komunikasi. Karena itu, sangat wajar jika kondisi ini
harus diperhatikan oleh guru agar terus mengadakan pembaruan (inovasi).
3

C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud konsep dasar inovasi pendidikan ?
2. Mengapa inovasi pendidikan perlu dilakukan ?
3. Bagaimana Ruang lingkup konsep dasar pelaksanaan inovasi pendidikan ?
4. Strategi apa yang dilakukan dalam melaksanakan inovasi di sekolah ?

D. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Adapun tujuan dibuatnya makalah ini antara lain :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Inovasi pendidikan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud inovasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui mengapa inovasi pendidikan perlu dilakukan.
4. Untuk mengetahui Ruang lingkup konsep daasar pelaksanaan inovasi pendidikan
5. Untuk menegtahui strategi yang dilakukan dalam melaksanakan inovasi di sekolah
E. MANFAAT
Adapun manfaat yang di peroleh dari makalah ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat yang diharapkan dari dibuatnya makalah ini secara teoritis yaitu sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Inovasi Pendidikan. Di samping itu
diharapkan pula sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya dan informasi bagi
pihak yang berkepentingan untuk mengkaji masalah yang sama di masa mendatang.
2. Manfaat Praktis
Manfaat yang diharapkan secara praktis dari makalah ini adalah sebagai
penambahan ilmu dalam mengoptimalkan dan penerapan inovasi pendidikan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep dasar Inovasi Pendidikan


1. Pengertian Inovasi Pendidikan
Kata “innovation” (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S.Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang
menjadikan kata innovation menjadi kata dalam bahasa Indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi
adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil
invention, maupun discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan masalah(Dr. Enas,SE.,MM : PPT mata kuliah inovasi pendidikan tanggal
07 Oktober 2023). Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya inov yang artinya memperbaharui dan mengubah. Inovasi
adalahsuatu perubahan yang baru yang menuju kearah perbaikan yang lain atau berbeda
dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara
kebetulan).
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam
bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan
adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang
baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia , inovasi ialah pemasukan atau pengenalan
hal- hal baru; pembaharuan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat).
Menurut Miles dalam Soemanto, inovasi ialah macam-macam “perubahan” genus.
Inovasi sebagai perubahan disengaja, baru, khusus untuk mencapai tujuan-tujuan sistem.
Jadi perubahan ini dikehendaki dan direncanakan.
Dalam materi kuliah Inovasi Pendidikan (Dr. H. Enas.,MM), Pengertian Inovasi
pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada
sebelumnya), serta sengaja diciptakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai

4
5

tujuan tertentu dalam pendidikan( PPt mata kuliah Inovasi Pendidikan tanggal 07
Oktober 2023 : 16).
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari
hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan
beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut :
1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh penerina inovasi, meskipun mungkin bukan hal baru lagi bagi
oranag lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat
kualitatif berbeda dari sebelummya.
2. “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya re-organisasi atau pengaturan
kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata menjumlahkan atau
penambahan unsur-unsur setiap komponen.
3. Hal, yang dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan
aspek dalam subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah
ide atau rangkaian ide. Termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metode,
dan teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan, norma, barang, dan alat.
4. Kesengajaan, merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik
dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan
kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran
(teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering).
5. Meningkatkan kemampuan, mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi adalah
kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan saranaermasuk struktur dan prosedur
organisasi.
6. Tujuan, yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil
yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan
antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilakukan.
Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Inovasi di
bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
6

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovasi pendidikan


Lembaga pendidikan formal seperti sekolah adalah suatu sub sistem dari sistem
sosial. Jika terjadi perubahan dalam sistem sosial, maka lembaga pendidikan formal
tersebut juga akan mengalami perubahan, maka hasilnya akan berpengaruh terhadap
sistem sosial. Oleh karena itu suatu lembaga pendidikan mempunyai beban yang ganda
yaitu melestarikan nilai-nilai budaya tradisional dan juga mempersiapkan generasi muda
agar dapat menyiapkan diri menghadapi tantangan kemajuan jaman.
Motivasi yang mendorong perlunya diadakan inovasi pendidikan jika dilacak
biasanya bersumber pada dua hal yaitu:
a. Kemauan sekolah (lembaga pendidikan) untuk mengadakan respon terhadap tantangan
kebutuhan masyarakat.
b. Adanya usaha untuk menggunakan sekolah (lembaga pendidikan) untuk memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat. Antara lembaga pendidikan dan sistem sosial
terjadi hubugan yang erat dan saling mempengaruhi. Misalnya suatu sekolah telah
dapat sukses menyiapkan tenaga yang terdidik sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
maka dengan tenaga terdidik berarti tingkat kehidupannya meningkat, dan cara
bekerjanya juga lebih baik. Tenaga terdidik akan merasa tidak puas jika bekerja
yang tidak menggunakan kemampuan inteleknya, sehingga perlu adanya penyesuaian
dengan lapangan pekerjaan. Dengan demikian akan selalu terjadi perubahan yang
bersifat dinamis, yang disebabkan adanya hubungan interaktif antara lembaga
pendidikan dan masyarakat. Agar kita dapat lebih memahami tentang perlunya
perubahan pendidikan atau kebutuhan adanya inovasi pendidikan dapat kita gali dari
tiga hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan di sekolah, yaitu: Kegiatan
belajar mengajar, Faktor internal dan
eksternal, dan Sistem pendidikan (pengelolaan dan pengawasan).
a. Faktor kegiatan belajar mengajar
Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar
ialah kemampuan guru sebagai tenaga profesional. Guru sebagai tenaga yang telah
dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan, diserahi tugas dan
wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan
tertentu, yang terjadinya perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan
7

Pendidikan Nasional dan tujuan Institusional yang telah dirumuskan. Tetapi


dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar mengajar terdapat berbagai
faktor yang menyebabkan orang memandang bahwa pengelolaan kegiatan belajar
mengajar adalah kegiatan yang kurang profesional, kurang efektif, dan kurang
perhatian. Sebagai alasan mengapa seseorang harus memandang tugas guru dalam
mengajar mengandung banyak kelemahan tersebut, antara lain :
1) Keberhasilan tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat
ditentukan oleh hubungan interpersonal antara guru dengan siswa
2) Belum ada kriteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan kegiatan belajar
mengajar yang efektif.
3) Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru
menghadapi sejumlah siswa yang berbeda satu dengan yang lain baikmengenai
kondisi fisik, mental intelektual, sifat, minat, dan latar belakang sosial
ekonominya.
4) Guru juga menghadapi tantangan dalam usahanya untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yaitu tanpa adanya keseimbangan antara
kemampuan dan wewenangnya mengatur beban tugas yang harus dilakukan,
serta tanpa bantuan dari lembaga dan tanpa adanya insentif yang menunjang
kegiatanya.
Dengan adanya kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pengelolaan
kegiatan belajar mengajar tersebut maka perlunya ada inovasi pendidikan untuk
mengatasi kelemahan tersebut, atau bahkan dari sudut pandang yang lain dapat juga
dikatakan bahwa dengan adanya kelemahan-kelemahan itu maka sukar penerapan
inovasi pendidikan secara efektif.
b. Faktor internal dan eksternal
Satu keunikan dari sistem pendidikan ialah baik pelaksana maupun klien (yang
dilayani) adalah kelompok manusia. Perencana inovasi pendidikan harus
memeperhatikan mana kelompok yang mempengaruhi dan kelompok yang
dipengaruhi oleh sekolah (sistem pendidikan).
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan dengan
sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa. Siswa sangat besar pengaruhnya
terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan untuk mencapai perubahan
tingkah
8

laku ssiwa. Jadi siswa sebagai pusat perhatian dan bahan pertimbangan dalam
melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi pendidian
ialah orang tua. Orang tua murid ikut mempunyai peranan dalam menunjang
kelancaran proses inovasi pendidikan, baik ia sebagai penunjang secara moral
membantu dan mendorong kegatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai
dengan yang diharapkan sekolah, maupun sebagai penunjang pengadaan dana.
c. Sistem pendidikan (pengelolaan dan pengawasan)
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah diatur dengan aturan yang
dibuat oleh pemerintah.

B. Tujuan dan Alasan Inovasi Di sekolah


1. Tujuan Inovasi pendidikan
Tujuan utama inovasi, adalah meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan
sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Menurut santoso (1974) tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-
sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Dalam materi kuliah inovasi pendidikan (Dr. H. Enas.,MM) Tujuan inovasi
pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana
serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-
besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan)
dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil- kecilnya.
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah :
1. Lebih meratanya pelayanan pendidikan
2. Lebih serasinya kegiatan belajar
3. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4. Lebih efektif dan efisiensinya sistem penyajian
5. Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
6. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
7. Lebih kokohnya kesadaran, identitas dan kesadaran nasional
9

8. Tumbuhnya masyarakat gemar belajar


9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.
10. Meluasnya kesempatan kerja
Tahap demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia:
a. Mengajar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu
dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan
sejajara dengan kemjuan tersebut
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi
setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah

2. Alasan Inovasi di sekolah perlu dilakukan


Adapun masalah-masalah yang menjadi alasan dituntutnya adanya inovasi
pendidikan di Indonesia, yaitu :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
bangsa Indonesia.Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga
pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan
keinginan masyarakat.
b. Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung,
ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik,
sedangkan di pihak lain kesempatan sangat terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana
yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang
dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
Mentimes dari https://novianggrayni.files.wordpress.com/2014/12/inovasi-
pendidikan.pdf
10

3. Sifat-sifat perubahan inovasi


1. Penggantian (substitution)
Penggantian (substitution), misalnya inovasi dalam penggantian jenis
sekolah, penggantian bentuk perabot, alat-alat, atau system ujian yang lama
diganti yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Perubahan (alternation), sebagai contoh upaya mengubah tugas guru yang
tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru bimbingan
dan penyuluhan atau mengubah kurikulum sekolah menengah umum yang semula
bercorak teoritis akademis, menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang
berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis. Perubahan semacam ini
mengandung sifat mengganti hanya sebagian komponen dari sekian banyak
komponen yang masih dapat dipertahankan dalam system yang lama.
3. Penambahan (addition)
Penambahan (addition), dalam inovasi yang bersifat penambahan ini tidak
ada penggantian atau perubahan. Kalaupun ada yang ebrubah maka perubahan
tersebut hanya berupa perubahan dalam hubungan antar komponen yang terdapat
dalam system yang masih perlu dipertahankan. Sebagai contoh, adanya
pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru
sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang
sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructuring)
Penyusunan kembali, yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponen
yang ada dalam system dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan
kebutuhan. Sebagai contoh, upaya penyusunan kembali susunan peralatan,
menyusun kembali komposisi serta ukuran daya tampung kelas, menyusun
kembali urutan mata pelajaran atau kesuluruhan system pembelajaran, system
kepangkatan, system pembinaan karir baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga
administrative, teknisi, dalam upaya pengembangan keseluruha sumber daya
manusia dalam system pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
11

Penghapusan (elimination), adalah upaya pembaharuan dengan cara


menghilangkan aspek-aspek tertentu dalam pendidikan, atau pengurangan
komponen-komponen tertentu dalam pendidikan, atau penghapusan pola ataupun
cara-cara lama. Sebagai contoh, upaya menghapuskan mata pelajaran tertentu,
seperti mata pelajaran menulis halus, menghapus fasilitas tertentu, seperti
permainan olahraga atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian
seragam.
6. Penguatan (reinforcement)
Penguatan (reinforcement), yaitu upaya peningkatan untuk memperkokoh
atau memantapkan kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnya terasa
lemah. Misalnya, upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan
fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam mempermudah tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

C. Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan


Ruang lingkup inovasi Pendidikan di materi kuliah Inovasi pendidikan(Dr.H.
Enas.,MM) mencakup :
1) Bidang peserta didik, pengelompokan dalam proses pembelajaran dengan segala
gambaran karakteristiknya
2) Bidang tujuan pendidikan, menyangkut kapasitas pribadi, sosial, ekonomis, tingkat dan
jenis pengajaran, cara dan sarana untuk merumuskan tujuan
3) Isi pelajaran, menurut jenisnya, efek/dampak, kapasitas anak didik, bidang dan struktur
ilmu pengetahuan, manfaat, kemampuan mental, dan derjat spesialisasi
4) Media pembelajaran,
5) Fasilitas pendidikan, perabot/perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pendidikan
6) Metode dan tekhnik komunikasi, interaksi langsung dan tak langsung.
7) Hasil pendidikan.
12

D. Strategi yang dilakukan dalam melaksanakan inovasi di sekolah


Inovasi di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang meliputi komponen-komponan
yang ada. Di antaranya adalah sistem pendidikan sekolah yang terdiri atas kurikulum, tata
tertib, dan manajemen organisasi pusat sumber belajar. Selain itu, yang lebih penting
adalah inovasi dilakukan pada sistem pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah
guru) karena secara langsung yang melakukan pembelajaran di kelas ialah guru.
Keberhasilan pembelajaran sebagian besar tanggung jawab guru.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Seorang guru harus mendidik siswa agar mempunyai sikap sopan dan santun,
mengajarkan pelajaran yang belum dipahami, membimbing dan mengarahkan siswa
kearah yang baik, melatih dan menilai kemampuan siswa, serta mengevaluasi
kemampuan peserta didik. Guru sebagai salah satu tenaga kependidikan merupakan
sumberdaya yang sangat berperan dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan
sehingga mampu menciptakan anak didik yang cerdas dan bermartabat yang bermutu
(Husein, 2017:12).
Menjadi seorang guru harus lebih inovatif dalam proses pembelajaran. Guru harus
bisa mengikuti dan memanfaatkan teknologi yang semakin maju, agar tidak ketinggalan
zaman, dan membuat siswa merasa bosan atas metode pembelajaran yang itu-itu saja.
Seorang guru dapat memberdayakan media iptek yang ada saat ini. Guru tidak boleh
gagap dalam hal mencari informasi materi dalam pemenuhan kebutuhan belajar peserta
didik (Mustafa & Zulhafizh, 2018a).
Dengan keterampilan pedagogik dan profesionalnya, seorang guru diyakini dapat
menghadirkan materi atau konten yang tepat untuk peserta didik. Semakin lengkap materi
dan informasinya maka sangat memudahkan guru dalam mengajar. Di era saat ini,
berbagai informasi bisa diperoleh dengan mudah selama seorang guru mau berbuat dan
mencari dan media internet menjadi ladang penyedia informasi Semakin banyak inovasi
yang dilakukan oleh guru, maka semakin banyak pula hal-hal produktif yang dilakukan
guru seperti persiapan mengajar yang matang, persiapan ruangan belajar yang menarik
serta mendukung pembelajaran siswa, media yang menarik siswa untuk belajar lebih
aktif,
13

berkembangnya kebijakan sekolah kaitan dengan pembelajaran baik didalam kelas


maupun diluar kelas dan sebagainya. Perkembangan iptek yang kini pesat, juga
mengharuskan seorang guru untuk senantiasa mengikutinya dan memiliki inisiatif yang
kreatif. Kondisi ini mengharuskan seorang guru untuk melek informasi dan teknologi.
Jangan sampai seorang guru menjadi sosok yang gagap teknologi dan tidak
mengikuti dinamika
.perkembangan teknologi yang berkembang sedemikian pesat
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam
perubahan atau inovasi antara lain
1. Membuat rencana pelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran.
3. Menangani tugas administrasi.
4. Menjalin komunikasi yang baik.
5. Meningkatkan keterampilan pendidikan.
6. Mengembangkan keterampilan siswa.
E. Inovasi yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangpawitan
Inovasi yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangpawitan antara lain :
1. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
2. Pembacaan Surat Yasin dan sholat Dhuha bersama (setiaphari Jum’at)
3. Sekolah Ramah Anak (anti kekerasan, bullying, pembiasaan 3S )
4. Sekolah Sehat (sehat bergizi, sehat fisik dan sehat imun)
5. Pelaksanaan ekstrakurikuler mata lomba yang ada pada FTBI, FLS2N, ORTRAD, dan
O2SN
6. Pembelajaran Inklusif dan berdiferensiasi
7. Digitalisasi sekolah
8. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar sebagai media dalam pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan
kegiatan (usaha) invention dan discovery. Inovasi pendidikan adalah suatu ide, produk,
atau hasil karya baru yang bisa digunakan sebagai pembaharu untuk mencapai tujuan
pendidikan atau menyelesaikan permasalahan di dunia pendidikan. Dengan adanya
inovasi di bidang pendidikan, diharapkan kualitas pendidikan akan semakin baik dan
terarah. Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pembelajaran sangat
diperlukan mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan dalam
proses belajar mengajar di kelas, hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk
membuat media pembelajaran yang efektif dan efisien.
Menjadi seorang guru harus lebih inovatif dalam proses pembelajaran. Guru harus
bisa mengikuti dan memanfaatkan teknologi yang semakin maju agar tidak ketinggalan
zaman, dan membuat siswa merasa bosan atas metode pembelajaran yang itu-itu saja.
Semakin banyak inovasi yang dilakukan oleh guru, maka semakin banyak pula hal-hal
produktif yang dilakukan guru seperti persiapan mengajar yang matang, persiapan
ruangan belajar, serta mendukung pembelajaran siswa, media yang menarik dan
sebagainya. Perkembangan IPTEK juga mengharuskan seorang guru untuk senantiasa
mengikutinya dan memiliki inovasi yang kreatif.
Di era saat ini, berbagai informasi bisa diperoleh dengan mudah selama seorang
guru mau berbuat dan mencari dan media internet menjadi ladang penyedia informasi.
Semakin banyak inovasi yang dilakukan oleh guru, maka semakin banyak pula hal-hal
produktif yang dilakukan guru.
Ada 3 faktor yang berpengaruh dalam melaksanakan inovasi di sekolah yaitu :
Faktor Kegiatan belajar mengajar, Faktor internal dan eksternal, dan Sistem pendidikan
(pengelolaan dan pengawasan).

14
15

B. SARAN
Saran bagi semua dalam menyikapi konsep dasar inovasi di sekolah yaitu,: Terbuka
terhadap inovasi dan perubahan., berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.,
memanfaatkan iptek dengan bijaksana, menghargai jenis pekerjaan sesuai dengan
prestasi, menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan
berkelanjutan, menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia, tetap menjunjung
nilai keluhuran bangsa dengan menjadi manusia yang bermoral
DAFTAR PUSTAKA

Enas. 2023. Materi Perkuliahan Program Pascasarjana Universitas Galuh: Inovasi Pendidikan.
Ciamis: Universitas Galuh
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada https://novianggrayni.files.wordpress.com/2014/12/inovasi-pendidikan.pdf
Ibrahim, M. 1988. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Wahyudin, Dinn, dkk. Pengantar Pendidikan. 2008. Jakarta: Universitas Terbuka.

16

Anda mungkin juga menyukai