Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MATERI PERKULIAHAN

MATA KULIAH INOVASI PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. Asep Tutun Usman,. M.Pd

Disusun oleh:

Nizar Dzulfikar (2382002)

Kelas 1 G PGSD RPL

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL, BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga laporan materi perkuliahan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi
agar laporan ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dalam mengajar.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, 27 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................1

KAJIAN TEORI.........................................................................................................................3

A. Inovasi manajemen Pendidikan.......................................................................................3

B. Konsep dasar Pelaksanaan Inovasi manajemen Pendidikan...........................................4

C. Inovasi pembaharuan......................................................................................................5

D. Empat Dimensi Inovasi...................................................................................................5

E. Kategori Perubahan.........................................................................................................6

F. Siklus Perubahan.............................................................................................................9

G. Empat strategi dasar pemberdayaan................................................................................9

Penutup.....................................................................................................................................11

Kesimpulan...........................................................................................................................11

Saran.....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pendidingan sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Kemajuan hidup manusia
bergantung dari Pendidikan dan Sumber Daya Manusianya itu sendiri. Pendidikan yang
berorientasi ke masa depan haruslah memiliki misi yang jelas agar menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berangkat dari sanalah manajemen disarankan penting untuk diterapkan
dalam pendidikan. Manajemen untuk saat ini merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk
kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran yang diharapkan.

Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia sapat dikatakan
sebagai seorang wirausahwan yang inovatif. Konsep ini sangat selaras dengan nilai-nilai
agama, khususnya Islam, seperti setiap manusia harus mampu berubah menjadi lebih baik.
Manajemen inovasi Pendidikan merupakan proses pengelolaan sumber daya (ide, praktek,
objek, metode) baru di bidang Pendidikan Pendidikan untuk mencapai tujuan Pendidikan atau
memecahkan masalah Pendidikan. (Sofanudin, 2016)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Inovasi manajemen Pendidikan?


2. Apa Konsep dasar Pelaksanaan Inovasi manajemen Pendidikan?
3. Apa itu Inovasi pembaharuan?
4. Apa saja 4 dimensi Inovasi?
5. Apa saja yang termasuk kategori Perubahan?
6. Apa itu Siklus Perubahan?
7. Apa saja 4 strategi dasar pemberdayaan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Inovasi manajemen Pendidikan?

iv
2. Apa Konsep dasar Pelaksanaan Inovasi manajemen Pendidikan?
3. Apa itu Inovasi pembaharuan?
4. Apa saja 4 dimensi Inovasi?
5. Apa saja yang termasuk kategori Perubahan?
6. Apa itu Siklus Perubahan?
7. Apa saja 4 strategi dasar pemberdayaan?

v
KAJIAN TEORI

A. Inovasi manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan sangat dibutuhkan dalam suatu sekolah. Inovasi dalam


manajemen pendidikan sangat dibutuhkan agar manajemen pendidikan selalu berjalan
dengan semestinya dan mengikuti zaman. Manajemen inovasi pendidikan berorientasi
pada mutu yang merupakan suatu proses pengelolaan sumber daya (ide, praktek, benda,
metode) baru di bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah Pendidikan. (KaniaUlhak, 2022)

Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam b


idang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pe
ndidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati berbagai hal ya
ng baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inver
se (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk men
capai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Demikian pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, p
erbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah
yang dihadapi.
Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti se
bagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam rangk
a mewujudkan tujuan pendidikan nasional.(Prajudi Atmosudirdjo, 1982 : 124)
Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan dari pada semua faktor dan
sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai at
au menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu. Manajemen merupakan
sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tinakan-tindakan: Perencanaan, pengorganisa
sian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencap
ai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia sert
a sumber-sumber lain (George R. Terry, 1986:4).
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa, inovasi manajemen pendidikan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperbaharui, memperbagus dan meng-in
ovasikan manajemen pendidikan tersebut, yang orientasinya adalah tujuan pendidikan it

vi
u sendiri. Maka nampak jelas bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan s
eperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasa
ma yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan. Dalam hal in
i, inovasi manajemen pendidikanlah yang akan berperan sebagai pembaharu manajeme
n sekolah tersebut, agar sebuah sistem pendidikan sampai kepada tujuan yang semula te
lah direncanakan. (Ahdgozali, 2014)

B. Konsep Dasar Pelaksanaan Inovasi Manajemen Pendidikan

Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan pada istilah invention


dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil
karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada
sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan sebagai usaha menemukan
benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery.
Dalam kaitan ini, inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang,
kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau
discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.

Dengan demikian, dapat diartikan sebagai ditemukannya sesuatu hal yang baru,
baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru diketahui atau
memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada. Pendapat lain menyebutkan
bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk
memecahkan masalah pendidikan. Inovasi dalam bidang pendidikan adalah usaha
mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam
bidang pendidikan. Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan
mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem
dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga Pendidikan yang lain, maupun sistem
dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional.

Sehingga menurut Yusup (2018) bahwa inovasi manajemen dalam pendidikan


dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah
tertentu. Selain itu, menurut dari para ahli dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang

vii
diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat).

C. Inovasi pembaharuan

Pembaharuan secara etomolgi (bahasa) merupakan suatu proses memperbaharui


sesuatu yang di pandang usang atau rusak. Secara umum pembaharuan adalah
modernisasi yang mengandung pengertian, pemikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk
mengubah paham paham-paham, adat istiadat,institusi-institusi lama dan sebagainya.
Disisi lain pembaharuan berarti upaya untuk menjawab berbagai tantangan zaman.
(Edowansyah, 2019)

Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi di


segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaruan pendidikan diterapkan di dalam
berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen sistem pendidikan. Seorang
pendidik harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil
yang maksimal. (Dra. Suprayekti, 2018)

D. Empat Dimensi Inovasi

Dikutip dari laman https://inovasipendidikanisland.wordpress.com dalam inovasi


terdapat empat dimensi, diantaranya adalah:

1) Dimensi insani (SDM), perubahannya terdiri dari:

 Sikap dan persepsi


 Peguasaan dan pengintegrasian pengetahuan
 Perluasan dan penghalusan pengetahuan
 Penggunaan pengetahuan secara bermakna
 Kebiasaan-kebiasaan berpikir dan berbuat produktif

viii
2) Dimensi Struktur

 Penataaan kembali pola pengorganisasian

3) Dimensi Tugas

 Penataan beban tugas, wewenang, dan tanggung jawab


 Penataan dalam pengajaran / implementasi kurikulum
 Penataan dalam supervise
 Tata laksana kantor
 Pelayanan lainnya

4) Dimensi Teknologi
 Rekayasa alatdan media belajar
 Penataan kembali sarana prasarana
 Rekayasa prosedur, metode, dan teknik kerja

E. Kategori Perubahan

Kategori perubahan dalam inovasi manajemen Pendidikan terdiri dari:

1. Top-Down Model, yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak


tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti
halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan
Nasinal selama ini. Banyak contoh inovasi yang dilakukan oleh Depdiknas
selama beberpa dekade terakhir ini, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA),
Guru Pamong, Sekolah Persiapan Pembangunan, Guru Pamong, Sekolah
kecil,Sistem Pengajaran Modul, Sistem Belajar jarak jauh dan lain-lain.Namun
inovasi yang diciptakan oleh Depdiknas bekerjasama dengan lembaga-
lembaga asing seperti British Council.

ix
2. Bottom-Up Model, yaitu model ionovasi yang bersumber dan hasil ciptaan
dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
penyelenggaraan dan mutu pendidikan. model inovasi yang diciptakan
berdasrkan ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau
masyarakat.
3. Power Coercive (strategi pemaksaan) adalah strategi pemaksaaan berdasarkan
kekuasaan merupakan suatu pola inovasi yang sangat bertentangan dengan
kaidah-kaidah inovasi itu sendiri. Strategi ini cenderung memaksakan
kehendak, ide dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan
serta situasi yang sebenarnya dimana inovasi itu akan dilaksanakan.
Kekuasaan memegang peranan yang sangat kuat pengaruhnya dalam
menerapkan ide-ide baru dan perubahan sesuai dengan kehendak dan pikiran-
pikiran dari pencipta inovasinya.
4. Rational Empirical (empirik rasional) Strategi inovasi yang kedua adalah
empirik Rasional. Asumsi dasar dalam strategi ini adalah bahwa manusia
mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka akan
bertindak secara rasional.
5. Normative-Re-Educative (Pendidikan yang berulang secara normatif) Jenis
strategi inovasi yang ketiga adalah normatif re-edukatif (pendidikan yang
berulang) adalah suatu strategi inovasi yang didasarkan pada pemikiran para
ahli pendidikan seperti Sigmund Freud,John Dewey, Kurt Lewis dan beberapa
pakar lainnya (Cece Wijaya (1991), yang menekankan bagaimana klien
memahami permasalahan pembaharuan seperti perubahan sikap, skill, dan
nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia Dalam pendidikan, sebuah
strategi bila menekankan pada pemahaman pelaksana dan penerima inovasi,
maka pelaksanaan inovasi dapat dilakukan berulang kali. Misalnya dalam
pelaksanaan perbaikan sistem belajar mengajar di sekolah, para guru sebagai
pelaksana inovasi berulang kali melaksanakan perubahan-perubahan itu sesuai
dengan kaidah-kaidah pendidikan.
6. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing
sekolah dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi (SI) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penyerahan
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tiap sekolah
dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan bertujuan

x
agar kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan karakter dan tingkat
kemampuan sekolah masing-masing.
7. Quantum learning. Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat,
serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan
bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik
meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan.
Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya
ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam
menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait dengan sifat
jurnalisme).
8. Contextual Teaching and Learning /CTL. Pendekatan kontektual
(Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung
alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih
dipentingkan daripada hasil Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah
membantu siswa mencapai tujuannya.
9. Cooperative Learning. Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar
mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja
atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.Pembelajaran kooperatif
adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu
teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

xi
10. Active Learning. Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,
sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan
sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu
pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga
perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
11. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan
suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya,
bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang
pengetahuan.

F. Siklus Perubahan

Siklus perubahan inovasi manajemen Pendidikan berlangsung seperti difusi dimana pada
tahap awal tumbuh relative lambat, ketika kemudian pelanggan merespon produk tersebut
sebagai sebuah kebutuhan maka pertumbuhan produk meningkat secara eksponensial.
Pertumbuhan produk akan terus menerus meningkat bila dilakukan inkrenetori maka di akhir
kurva pergerakannya akan melambat kembali bahkan cenderung menurun.

Selain itu terdapat pertnyataan siklus perubahan inovasi itu ada kaitannya dengan masalah
pengembangan (development), penyebaran (diffusion), diseminasi (dissemination),
perencanaan (planning), adopsi (adoption), penerapan (implementation) dan evaluasi
(evaluation) (Subandiyah 1992:77)

G. Empat strategi dasar pemberdayaan

Syafaruddin (2015) dalam Kristiawan (2018) mendefinisikan strategi sebagai suatu tahap-
tahap dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan. Pola
strategi yang biasanya digunakan adalah desain, kesadaran dan perhatian, evaluasi, dan
percobaan. Adapun beberapa strategi pendidikan adalah sebagai berikut.

xii
1) Strategi Fasilitatif
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi fasilitatif artinya
untuk mencapai tujuan perubahan sosial yang telah ditentukan, diutamakan
penyediaan fasilitas dengan maksud agar program perubahan sosial akan berjalan
dengan mudah dan lancar.
2) Strategi Pendidikan (re-educative strategies)
Menurut (Zaltman, Duncan, 1977: 111) dalam Kristiawan (2018) strategi pendidikan
sebagai suatu pengajaran kembali (re-education) atau perubahan sosial dalam
pendidikan dipakai untuk mencapai suatu perubahan sosial.
3) Strategi Bujukan (Persuasive Strategies)
Starategi bujukan merupakan strategi yang digunakan dengan cara membujuk para
sasaran perubahan agar mau mengikuti perubahan sosial. Strategi bujukan ini akan
berhasil jika alasan yang diberikan rasional, fakta yang akurat.
4) Strategi Paksaan (Power Strategies)
Strategi paksaan merupakan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program
perubahan sosial dengan cara memaksa klien (sasaran perubahan) untuk mencapai
tujuan perubahan.

xiii
Penutup
Kesimpulan
Inovasi manajemen Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbai
ki dan menciptakan hal baru dalam orientasi Pendidikan. Sekolah harus bisa melakukan inova
si manajemen Pendidikan agar dapat melaksanakan pengelolaan Pendidikan dengan baik.
Inovasi manajemen dalam pendidikan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu di bidang Pendidikan.

Pembaharuan (inovasi) dibutuhkan bukan hanya dalam bidang teknologi, tetapi di


segala bidang termasuk juga bidang Pendidikan. Terdapat empat dimensi yang digaris bawahi
dalam inovasi manajemen Pendidikan yaiti dimensi sumber daya manusia, dimensi struktur,
simensi tugas dan dimensi teknologi, dimana ke empat hal tersebut harus dimaksimalkan
dengan baik agar menciptakan inovasi manajemen Pendidikan yang baik.

Saran
Inovasi manajemen Pendidikan harus dilakukan di setiap sekolah, hal tersebut akan
membangun sekolah yang baik dan berkualitas mulai dari proses manajemennya, kurikulum,
guru dan siswa. Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh dalam inovasi manajemen
Pendidikan, maka harus dimunculkan banyak ide-ide kreatif yang dapat mendukung
kemajuan dalam bidang Pendidikan.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Ahdgozali. (2014, Maret 19). ahdgozali.com. Retrieved from Go Edukasi:


https://www.ahdgozali.com/2014/05/inovasi-manajemen-pendidikan.html

Dra. Suprayekti, M. (2018). Modul Pengertian Pembaruan (Inovasi) Pendidikan. Jakarta:


Tirai Pustaka.

Edowansyah, A. (2019, Februari 14). Gurusiana. Retrieved from Gurusiana:


https://www.gurusiana.id/read/anjasedowansyah/article/pembaharuan-dalam-islam-
3325626/

KaniaUlhak, D. (2022, April 18). Kompasiana. Retrieved from Kompasiana:


https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/625cba713794d10c66228f52/inovasi-
dalam-bidang-manajemen-pendidikan

Kristiawan. (2018). Inovasi Pendidikan. Palembang: Universitas PGRI Palembang.

Sofanudin, A. (2016). Manajemen Inovasi Pendidikan Berorientasi Mutu Pada MI Wahid


Hasyim Yogyakarta. Balai Litbang Agama Semarang, 301-317.

Yusup, M. (2018). Inovasi Manajemen Pendidikan: Pemikiran, Lingkungan, Budaya, dan


Perilaku (Studi di SMAN Titian Teras Abdurrahman Sayoeti Jambi). Nur El-Islam, 1-
25.

xv

Anda mungkin juga menyukai