Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN INOVASI PENDIDIKAN: KONSEP, BIDANG

KEGIATAN, DAN PROSEDUR MANAJEMEN INOVASI


PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen pengampu: Binti Mualamah, S.Ag., M.Pd.

Nama Kelompok 3:
Yulita Dwi Amalia (1860207221004)
Nilna Almaida Nuzula (1860207221048)
Hazlingga Mahmud Rosiana F. (1860207222092)
Rosita Rahmawati (1860207222094)

SEMESTER 4
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah Inovasi Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini, saya banyak mendapatkan dorongan serta
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Abdul Aziz, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Dr. Sutopo, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
3. Dr. Indah Komsiyah, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
4. Dr. Siti Khoirun Nisak, S.Pd.I., M.Pd. selaku koorprodi Manajemen
Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
5. Ibu Binti Mualamah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Inovasi Pendidikan. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
6. Teman–teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat
dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat konstruktif untuk perbaikan makalah ini sangat saya
harapkan.

Tulungagung, Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Konsep Manajemen Inovasi Pendidikan ......................................................3


B. Bidang Kegiatan Manajemen Inovasi Pendidikan .......................................6
C. Prosedur Manajemen Inovasi Pendidikan ....................................................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................14

A. KESIMPULAN .........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam
pembangunan suatu negara. Namun, tantangan yang dihadapi oleh sistem
pendidikan saat ini semakin kompleks dan beragam. Beberapa tantangan
tersebut antara lain adalah kurangnya kualitas pendidikan, kesenjangan
pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta kurangnya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi
dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk mengatasi tantangan
tersebut. Inovasi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan,
memperbaiki proses pembelajaran, dan meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Namun, untuk mencapai hal tersebut,
diperlukan manajemen inovasi yang baik dan efektif.

Makalah ini akan membahas konsep, bidang kegiatan, dan prosedur


manajemen inovasi pendidikan. Konsep inovasi pendidikan akan dijelaskan
secara detail, termasuk jenis-jenis inovasi pendidikan dan karakteristiknya.
Selain itu, bidang kegiatan inovasi pendidikan juga akan dibahas, seperti
pengembangan kurikulum, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan
pengembangan metode pembelajaran yang inovatif. Terakhir, prosedur
manajemen inovasi pendidikan akan dijelaskan, termasuk tahapan-tahapan
dalam manajemen inovasi pendidikan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan manajemen inovasi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep manajemen inovasi pendidikan?
2. Bagaimana bidang kegiatan manajemen inovasi pendidikan?
3. Bagaimana prosedur manajemen inovasi pendidikan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan konsep manajemen inovasi pendidikan.
2. Mendeskripsikan bidang kegiatan manajemen inovasi pendidikan.
3. Mendeskripsikan prosedur manajemen inovasi pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Manajemen Inovasi Pendidikan
1. Pengertian Manajemen Inovasi Pendidikan

Gaffar mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung


arti sebagai proses kerja sama yang sistematik, sistemis, dan
komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.1
Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab
kemasyarakat dan kebangsaan.
Manajemen pendidikan merupakan suatu konsep dan praktik yang
mengacu pada proses kerja sama yang sistematik, sistemis, dan
komprehensif dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Artinya, manajemen pendidikan tidak hanya berkaitan dengan aspek
administratif semata, tetapi juga melibatkan aspek strategis,
pengorganisasian, pengelolaan sumber daya, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi dalam konteks pendidikan.
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun
perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau
pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya.2 Program

1
Prajudi, Atmosudirjo. Administrasi dan Manajemen Umum. (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1982), hal. 124
2
Khairunnisa Harahap, dkk., Peranan Manajemen Inovasi Dalam Meningkatkan Kinerja
Organisasi Pendidikan Di Salah Satu Sekolah Smp Swasta Kota Tebing Tinggi, IKAMAS: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02 No. 01 (2022) : 82-90

3
inovasi dirancang untuk dikembangkan dalam rangka mewujudkan
efisiensi, efektivitas dalam peningkatan kualitas, praktibilitas, serta hal
lain yang dipandang tertinggal dengan peradaban.
Manajemen inovasi pendidikan merupakan suatu proses yang
sistematis, komprehensif, dan strategis dalam mengembangkan dan
menerapkan ide-ide baru, teknologi, dan praktik-praktik terbaik dalam
dunia pendidikan. Manajemen inovasi pendidikan tidak hanya terbatas
pada aspek administratif, tetapi juga melibatkan perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan sumber daya, pelaksanaan, pengawasan,
dan evaluasi. Tujuan dari manajemen inovasi pendidikan adalah untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas, dan peningkatan kualitas dalam
proses pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan. Dengan
menerapkan inovasi, diharapkan pendidikan dapat lebih relevan dengan
kebutuhan zaman, meningkatkan keterlibatan dan prestasi siswa, serta
menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan menarik.
Dalam konteks pendidikan, inovasi juga bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, baik dari segi
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Dengan demikian,
manajemen inovasi pendidikan merupakan bagian integral dari upaya
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman,
bertaqwa, berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
2. Ruang lingkup Manajemen Inovasi Pendidikan
Ruang lingkup inovasi manajemen pendidikan meliputi
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan, dan sumber daya pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia
(SDM), Sumber Belajar (SB), serta Sumber Fasilitas dan Dana (SFD).3

3
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2014), Hal.110

4
a. Perencanaan:

Inovasi dalam perencanaan pendidikan melibatkan


pengembangan strategi dan rencana jangka panjang yang sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kebutuhan siswa. Penggunaan
teknologi dan data analisis untuk merencanakan program
pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan
individu.

b. Pengorganisasian:

mencakup inovasi dalam struktur organisasi, manajemen


personil, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Penggunaan pendekatan manajemen yang fleksibel dan
berbasis tim untuk meningkatkan kerjasama antar staf dan efisiensi
operasional.

c. Kepemimpinan:
Inovasi dalam kepemimpinan pendidikan melibatkan
pengembangan kepemimpinan yang inspiratif dan visioner yang
mendorong perubahan positif dalam budaya sekolah dan pencapaian
siswa. Penerapan pendekatan kepemimpinan transformasional yang
memotivasi staf untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
d. Pengendalian tenaga pendidikan:
Berupa strategi untuk memantau kinerja staf pendidikan,
memberikan umpan balik, dan mengidentifikasi area untuk
perbaikan. Penggunaan evaluasi kinerja yang komprehensif dan
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas
pengajaran.
e. Sumber daya pendidikan:
Inovasi dalam pengelolaan sumber daya pendidikan meliputi
manajemen sumber daya manusia, sumber belajar, dan sumber

5
fasilitas dan dana. Pemanfaatan teknologi untuk memperluas akses
ke sumber daya pembelajaran, penggunaan strategis dana
pendidikan, dan pemeliharaan fasilitas pendidikan yang memadai.
3. Factor pendorong Manajemen Inovasi Pendidikan
Berdasarkan pendapat Drucker bahwa beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pembaruan yang mendorong pada inovasi
dalam manajemen pendidikan, antara lain:4
a. kondisi yang diharapkan;
b. munculnya ketidakwajaran;
c. inovasi yang muncul berbasis pada kebutuhan dalam proses;
d. perubahan pada struktur industri atau struktur pasar;
e. faktordemografis;
f. perubahan persepsi, suasana, dan makna;
g. pengetahuan baru

B. Bidang Kegiatan Manajemen Inovasi Pendidikan


Merujuk pada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum
Depdiknas dalam buku Panduan Manajemen Sekolah, berikut ini akan
diuraikan secara ringkas tentang bidang-bidang kegiatan pendidikan di
sekolah.
1. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang
utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum adalah berusaha
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur
pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan
terus-menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui
empat tahap, yaitu:

4
Sudarwan, Danim. Visi baru Manajemen Sekolah, dari unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik; (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 39

6
a. Perencanaan;
b. Pengorganisasian Dan Koordinasi;
c. Pelaksanaan;
d. Pengendalian.
2. Manajemen Kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu:
a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek, bukan objek, sehingga
harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan
dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
mereka;
b. Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,
kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat, dan seterusnya.
Oleh karena itu, diperlukan wahana kegiatan yang5 beragam,
sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara
optimal;
c. Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa
yang diajarkan;
d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, tetapi juga ranah afektif dan psikomotor.
3. Manajemen Personalia
Ada empat prinsip dasar manajemen personalia, yaitu:
a. Dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah
komponen paling berharga;
b. Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola
dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional;
c. Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku
manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pengembangan sekolah;

5
Dr. H. A. Rusdiana, M.M, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2014),
Hal 124

7
d. Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan
agar setiap warga sekolah dapat bekerja sama dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
Di samping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal penting
dalam manajamen personalia berkenaan penguasaan kompetensi dari
para personel di sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan
kompetensi dari setiap personel sekolah mutlak diperlukan.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan di sekolah berkenaan dengan kiat sekolah
dalam menggali dan mengelola dana. Pengelolaan keuangan dikaitkan
dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana
sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta
pemeriksaan. Inti manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan
efektivitas. Oleh karena itu, di samping mengupayakan ketersediaan
dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan ataupun kegiatan
rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas
dan transparansi setiap penggunaan keuangan, baik yang bersumber
pemerintah, masyarakat, maupun sumber lainnya.
5. Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah
merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana6
untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan
sekolah lainnya, dengan tujuan meningkatkan kinerja, memperpanjang
usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, dan menetapkan biaya efektif
perawatan sarana dan prasarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif
di sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar
sarana dan prasarana, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan,
menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada

6
ibid hal 125

8
masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang
berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Adapun pelaksanaannya dilakukan pengarahan kepada tim
pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana
dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan
preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program lomba
perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi
warga sekolah.7

C. Prosedur Manajemen Inovasi Pendidikan


Inovasi pendidikan di sekolah merupakan program perubahan di
lingkungan sekolah, antara lain meliputi perubahan dan pembaharuan dalam
tenaga kependidikan, inovasi kurikulum, dan inovasi pembelajaran. Semua
tindak inovasi itu dilaksanakan melalui serangkaian program yang
dilaksanakan secara prosedural.
Tahapan prosedural program inovasi, antara lain tahap permulaan
(initiation stage) dan tahap implementasi

1. Tahap Permulaan (Initiation Stage)

Tahap permulaan (initiation stage) terdiri atas dua hal yaitu


Pengetahuan dan kesadaraan. Hal ini merupakan langkah pengenalan
program inovasi kepada personel sekolah, bahwa di lingkungan sekolah
terdapat inovasi. Pengenalan ini penting untuk memberikan kesadaran
bahwa di dalam lingkup sekolah terdapat sesuatu yang harus dilakukan
berkenaan dengan perubahan dan pembaharuan. Dengan kata lain,
inovasi harus disadari keberadaannya oleh semua pihak, sehingga satu
dengan lainnya terjadi kesinambungan dan kesamaan pemahaman

7
ibid hal 126

9
sebagai dasar untuk saling memberikan dukungan positif terhadap
program inovasi.

a. Pembentukan sikap terhadap inovasi

Langkah ini penting untuk mengetahui bahwa inovasi bisa


diterima atau tidak. Indikasi diterimanya sebuah inovasi terlihat
pada hal berikut. Pertama, adanya sikap terbuka terhadap inovasi
yang ditandai dengan kemauan anggota organisasi untuk
mempertimbangkan inovasi, mempertanyakan inovasi, merasa
bahwa inovasi akan dapat meningkatkan kemampuan organisasi
dalam menjalankan fungsinya. Kedua, memiliki persepsi tentang
potensi yang ditandai dengan adanya pengamatan yang
menunjukkan ada kemampuan bagi lembaga pendidikan untuk
menggunakan inovasi, lembaga pendidikan pernah mengalami
keberhasilan pada masa lalu dengan menggunakan inovasi, adanya
komitmen atau kemauan untuk bekerja dengan menggunakan
inovasi serta siap untuk menghadapi kemungkinan timbulnya
masalah dalam penerapan inovasi.

Hasil pembentukan sikap ini terindikasi dalam perilaku anggota


lembaga pendidikan untuk mengubah sikapnya dalam
menyesuaikan dengan kemauan organisasi. Jika inovasi yang
ditawarkan ditolak, harus ada upaya perbaikan program.

b. Langkah pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan setelah dilakukan evaluasi.


Kekurangan yang ada diperbaiki, kemudian diterbitkan keputusan
inovasi. Keputusan ini ditindaklanjuti dengan implementasi.

10
2. Tahap Implementasi (Implementation Stage)

Tahap implementasi (implementation stage) dilakukan melalui dua


tahap, yaitu:

a. Organisasi mencoba menerapkan sebagian inovasi. Misalnya, guru


ditugaskan membuat program inovasi pembelajaran berbasis ICT,
inovasi diterapkan pada salah satu mata pelajaran dulu, kemudian pada
seluruh bagian mata pelajaran.

b. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi, yakni merupakan


langkah selanjutnya dari inovasi, setelah semua anggota lembaga
pendidikan mencapai komitmen untuk menerima inovasi.8

Menurut Rogert dalam Sudarman ada beberapa proses yang bisa


ditempuh dalam proses inovasi manajemen pendidikan, yaitu:

1. Adanya masalah atau kebutuhan akan perubahan;

2. Penelitian terkait dengan pola baru;

3. Pengembangan pola-pola yang ditemukan;

4. Komersialisasi, dalam arti mulai menyosialisasikan perubahan;

5. Keputusan untuk mulai mendifusikan inovasi kepada adaptor


potensial sehingga proses adaptasi inovasi perlu segera dilaksanakan
setelah inovasi dipaketkan:

6. Konsekuensi dari inovasi, dampak inovasi yang diterapkan. itu


relevan atau tidak, sehingga keenam proses ini menjadi satu siklus
dalam perubahan.

Dengan demikian, kemampuan organisasi apapun bentuknya


untuk menghasilkan produk baru merupakan kemampuan yang sangat

8
A. Rusdiana, Konsep inovasi pendidikan (Bandung, Pustaka Setia: 2014), hal. 126-127

11
penting saat ini, karena lingkungan saat ini terus berubah secara cepat.9
Tahapan-tahapan proses inovasi pendidikan:

1. Inisiasi (perubahan)

Kegiatan pengumpulan informasi, konseptualisasi, dan


perencanaan untuk menerima inovasi, semuanya diarahkan untuk
membuat keputusan menerima inovasi.

a. Agenda (Setting)

Semua permasalahan umum organisasi dirumuskan untuk


menentukan kebutuhan yang akan digunakan untuk inovasi, dan
diadakan studi lingkungan menentukan untuk nilai potensial inovasi
bagi organisasi.

b. Penyesuaian (matching)

Diadakan penyesuaian antara masalah organisasi dengan


inovasi yang akan digunakan, kemudian direncanakan dan dibuat
desain penerapan inovasi yang sudah sesuai dengan masalah yang
dihadapi.

2. implementasi

a. Re-definisi / Re- strukturisasi

Inovasi dimodifikasi dan reinvensi disesuaikan situasi dan


masalah organisasi serta struktur organisasi disesuaikan dengan
inovasi yang telah dimodifikasi agar dapat menunjang inovasi.

9
Akhmad Riandy Agusta dkk, Inovasi Pendidikan (Pidie, Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini : 2021), hal. 85

12
b. Klarifikasi

Hubungan antara inovasi dan organisasi dirumuskan dengan


sejelasnya sehingga inovasi benar-benar dapat diterapkan sesuai
yang diharapkan.

c. Rutinisasi

Inovasi kemungkinan telah kehilangan sebagian


identitasnya, dan menjadi bagian dari kegiatan rutin organisasi. 10

10
Emalia & Farida , "Inovasi Pendidikan Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital
Dalam Upaya Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0." _Prosiding Seminar Nasional Program
Pascasarjana Universitas Pgri Palembang_ ,2019 , hal. 166.

13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen inovasi pendidikan merupakan suatu proses yang
sistematis, komprehensif, dan strategis dalam mengembangkan dan
menerapkan ide-ide baru, teknologi, dan praktik-praktik terbaik dalam
dunia pendidikan. Tujuan dari manajemen inovasi pendidikan adalah untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas, dan peningkatan kualitas dalam proses
pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan. Ruang lingkup inovasi
manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, dan sumber daya
pendidikan.
Bidang-bidang kegiatan inovasi pendidikan meliputi manajemen
kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen personalia, manajemen
keuangan, manajemen perawatan dan preventif sarana dan prasarana.
Melalui implementasi bidang kegiatan tersebut, manajemen inovasi
pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang
dinamis, responsive terhadap perubahan yang terjadi.
Tahapan prosedur program inovasi dimulai dari tahapan permulaan
(initation stage) yang terdiri dari dua hal yaitu pengetahuan dan kesadaran.
Adapun tahap implementasi (implementation stage), tahapan ini juga
melalui dua tahap yaitu organisasi mencoba menerapkan sebagai inovasi
dan laangkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi. Melalui prosedur
ini, manajemen inovasi pendidikan dapat dijalankan secara sistematis dan
terarah untuk mencapai tujuan perubahan dan peningkatan dalam sistem
pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Akhmad Riandy dkk, 2021. Inovasi Pendidikan (Pidie, Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini)

Dr. H. A. Rusdiana, M.M, 2014. Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka


Setia)

Emalia & Farida. 2019. "Inovasi Pendidikan Dengan Memanfaatkan Teknologi


Digital Dalam Upaya Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0." (Prosiding
Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang)

Harahap, Khairunnisa dkk. 2022. Peranan Manajemen Inovasi Dalam


Meningkatkan Kinerja Organisasi Pendidikan Di Salah Satu Sekolah Smp
Swasta Kota Tebing Tinggi, IKAMAS: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, Vol. 02 No. 01
Prajudi, Atmosudirjo. 1982. Administrasi dan Manajemen Umum. (Jakarta: Ghalia
Indonesia)
Rusdiana, 2014. Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Cv. Pustaka Setia)
Sudarwan, Danim. 2006. Visi baru Manajemen Sekolah, dari unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik; (Jakarta: Bumi Aksara)

15

Anda mungkin juga menyukai