Nama Kelompok 3:
Yulita Dwi Amalia (1860207221004)
Nilna Almaida Nuzula (1860207221048)
Hazlingga Mahmud Rosiana F. (1860207222092)
Rosita Rahmawati (1860207222094)
SEMESTER 4
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah Inovasi Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini, saya banyak mendapatkan dorongan serta
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Abdul Aziz, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Dr. Sutopo, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
3. Dr. Indah Komsiyah, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
4. Dr. Siti Khoirun Nisak, S.Pd.I., M.Pd. selaku koorprodi Manajemen
Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
5. Ibu Binti Mualamah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Inovasi Pendidikan. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
6. Teman–teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat
dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat konstruktif untuk perbaikan makalah ini sangat saya
harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
A. KESIMPULAN .........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam
pembangunan suatu negara. Namun, tantangan yang dihadapi oleh sistem
pendidikan saat ini semakin kompleks dan beragam. Beberapa tantangan
tersebut antara lain adalah kurangnya kualitas pendidikan, kesenjangan
pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta kurangnya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi
dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk mengatasi tantangan
tersebut. Inovasi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan,
memperbaiki proses pembelajaran, dan meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Namun, untuk mencapai hal tersebut,
diperlukan manajemen inovasi yang baik dan efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep manajemen inovasi pendidikan?
2. Bagaimana bidang kegiatan manajemen inovasi pendidikan?
3. Bagaimana prosedur manajemen inovasi pendidikan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan konsep manajemen inovasi pendidikan.
2. Mendeskripsikan bidang kegiatan manajemen inovasi pendidikan.
3. Mendeskripsikan prosedur manajemen inovasi pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Manajemen Inovasi Pendidikan
1. Pengertian Manajemen Inovasi Pendidikan
1
Prajudi, Atmosudirjo. Administrasi dan Manajemen Umum. (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1982), hal. 124
2
Khairunnisa Harahap, dkk., Peranan Manajemen Inovasi Dalam Meningkatkan Kinerja
Organisasi Pendidikan Di Salah Satu Sekolah Smp Swasta Kota Tebing Tinggi, IKAMAS: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02 No. 01 (2022) : 82-90
3
inovasi dirancang untuk dikembangkan dalam rangka mewujudkan
efisiensi, efektivitas dalam peningkatan kualitas, praktibilitas, serta hal
lain yang dipandang tertinggal dengan peradaban.
Manajemen inovasi pendidikan merupakan suatu proses yang
sistematis, komprehensif, dan strategis dalam mengembangkan dan
menerapkan ide-ide baru, teknologi, dan praktik-praktik terbaik dalam
dunia pendidikan. Manajemen inovasi pendidikan tidak hanya terbatas
pada aspek administratif, tetapi juga melibatkan perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan sumber daya, pelaksanaan, pengawasan,
dan evaluasi. Tujuan dari manajemen inovasi pendidikan adalah untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas, dan peningkatan kualitas dalam
proses pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan. Dengan
menerapkan inovasi, diharapkan pendidikan dapat lebih relevan dengan
kebutuhan zaman, meningkatkan keterlibatan dan prestasi siswa, serta
menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan menarik.
Dalam konteks pendidikan, inovasi juga bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, baik dari segi
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Dengan demikian,
manajemen inovasi pendidikan merupakan bagian integral dari upaya
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman,
bertaqwa, berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
2. Ruang lingkup Manajemen Inovasi Pendidikan
Ruang lingkup inovasi manajemen pendidikan meliputi
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan, dan sumber daya pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia
(SDM), Sumber Belajar (SB), serta Sumber Fasilitas dan Dana (SFD).3
3
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2014), Hal.110
4
a. Perencanaan:
b. Pengorganisasian:
c. Kepemimpinan:
Inovasi dalam kepemimpinan pendidikan melibatkan
pengembangan kepemimpinan yang inspiratif dan visioner yang
mendorong perubahan positif dalam budaya sekolah dan pencapaian
siswa. Penerapan pendekatan kepemimpinan transformasional yang
memotivasi staf untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
d. Pengendalian tenaga pendidikan:
Berupa strategi untuk memantau kinerja staf pendidikan,
memberikan umpan balik, dan mengidentifikasi area untuk
perbaikan. Penggunaan evaluasi kinerja yang komprehensif dan
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas
pengajaran.
e. Sumber daya pendidikan:
Inovasi dalam pengelolaan sumber daya pendidikan meliputi
manajemen sumber daya manusia, sumber belajar, dan sumber
5
fasilitas dan dana. Pemanfaatan teknologi untuk memperluas akses
ke sumber daya pembelajaran, penggunaan strategis dana
pendidikan, dan pemeliharaan fasilitas pendidikan yang memadai.
3. Factor pendorong Manajemen Inovasi Pendidikan
Berdasarkan pendapat Drucker bahwa beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya pembaruan yang mendorong pada inovasi
dalam manajemen pendidikan, antara lain:4
a. kondisi yang diharapkan;
b. munculnya ketidakwajaran;
c. inovasi yang muncul berbasis pada kebutuhan dalam proses;
d. perubahan pada struktur industri atau struktur pasar;
e. faktordemografis;
f. perubahan persepsi, suasana, dan makna;
g. pengetahuan baru
4
Sudarwan, Danim. Visi baru Manajemen Sekolah, dari unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik; (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 39
6
a. Perencanaan;
b. Pengorganisasian Dan Koordinasi;
c. Pelaksanaan;
d. Pengendalian.
2. Manajemen Kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu:
a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek, bukan objek, sehingga
harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan
dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
mereka;
b. Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,
kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat, dan seterusnya.
Oleh karena itu, diperlukan wahana kegiatan yang5 beragam,
sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara
optimal;
c. Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa
yang diajarkan;
d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, tetapi juga ranah afektif dan psikomotor.
3. Manajemen Personalia
Ada empat prinsip dasar manajemen personalia, yaitu:
a. Dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah
komponen paling berharga;
b. Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola
dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional;
c. Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku
manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pengembangan sekolah;
5
Dr. H. A. Rusdiana, M.M, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2014),
Hal 124
7
d. Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan
agar setiap warga sekolah dapat bekerja sama dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
Di samping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal penting
dalam manajamen personalia berkenaan penguasaan kompetensi dari
para personel di sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan
kompetensi dari setiap personel sekolah mutlak diperlukan.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan di sekolah berkenaan dengan kiat sekolah
dalam menggali dan mengelola dana. Pengelolaan keuangan dikaitkan
dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana
sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta
pemeriksaan. Inti manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan
efektivitas. Oleh karena itu, di samping mengupayakan ketersediaan
dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan ataupun kegiatan
rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas
dan transparansi setiap penggunaan keuangan, baik yang bersumber
pemerintah, masyarakat, maupun sumber lainnya.
5. Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah
merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana6
untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan
sekolah lainnya, dengan tujuan meningkatkan kinerja, memperpanjang
usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, dan menetapkan biaya efektif
perawatan sarana dan prasarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif
di sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar
sarana dan prasarana, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan,
menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
6
ibid hal 125
8
masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang
berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Adapun pelaksanaannya dilakukan pengarahan kepada tim
pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana
dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan
preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program lomba
perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi
warga sekolah.7
7
ibid hal 126
9
sebagai dasar untuk saling memberikan dukungan positif terhadap
program inovasi.
10
2. Tahap Implementasi (Implementation Stage)
8
A. Rusdiana, Konsep inovasi pendidikan (Bandung, Pustaka Setia: 2014), hal. 126-127
11
penting saat ini, karena lingkungan saat ini terus berubah secara cepat.9
Tahapan-tahapan proses inovasi pendidikan:
1. Inisiasi (perubahan)
a. Agenda (Setting)
b. Penyesuaian (matching)
2. implementasi
9
Akhmad Riandy Agusta dkk, Inovasi Pendidikan (Pidie, Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini : 2021), hal. 85
12
b. Klarifikasi
c. Rutinisasi
10
Emalia & Farida , "Inovasi Pendidikan Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital
Dalam Upaya Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0." _Prosiding Seminar Nasional Program
Pascasarjana Universitas Pgri Palembang_ ,2019 , hal. 166.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen inovasi pendidikan merupakan suatu proses yang
sistematis, komprehensif, dan strategis dalam mengembangkan dan
menerapkan ide-ide baru, teknologi, dan praktik-praktik terbaik dalam
dunia pendidikan. Tujuan dari manajemen inovasi pendidikan adalah untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas, dan peningkatan kualitas dalam proses
pembelajaran dan pendidikan secara keseluruhan. Ruang lingkup inovasi
manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, dan sumber daya
pendidikan.
Bidang-bidang kegiatan inovasi pendidikan meliputi manajemen
kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen personalia, manajemen
keuangan, manajemen perawatan dan preventif sarana dan prasarana.
Melalui implementasi bidang kegiatan tersebut, manajemen inovasi
pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang
dinamis, responsive terhadap perubahan yang terjadi.
Tahapan prosedur program inovasi dimulai dari tahapan permulaan
(initation stage) yang terdiri dari dua hal yaitu pengetahuan dan kesadaran.
Adapun tahap implementasi (implementation stage), tahapan ini juga
melalui dua tahap yaitu organisasi mencoba menerapkan sebagai inovasi
dan laangkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi. Melalui prosedur
ini, manajemen inovasi pendidikan dapat dijalankan secara sistematis dan
terarah untuk mencapai tujuan perubahan dan peningkatan dalam sistem
pendidikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Akhmad Riandy dkk, 2021. Inovasi Pendidikan (Pidie, Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini)
15