MAKALAH
“Inovasi Pendidikan”
Oleh :
Kelompok 4 TMT 4E
TULUNGAGUNG
MARET, 2023
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Inovasi Bidang Manajemen dan Organisasi Pendidikan dan Inovasi Pendidikan”
ini tepat waktu. Sejalan dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima
kasih banyak kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan kami kesempatan untuk menjadi
keluarga besar UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyyah dan
Ilmu Keguruan dan yang telah memberikan kesempatan kami untuk
menempuh dan memperdalam ilmu.
3. Ibu Dr. Luluk A’tirotul Zahro, M.Pd., selaku ketua jurusan Ilmu Keguruan
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah membina kami dalam menempuh perkuliahan.
4. Ibu Ummu Sholihah, M.Si., selaku kepala jurusan Prodi Tadris Matematika
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan izin dan
kemudahan dalam penulisan makalah ini.
5. Bapak Dr. Agus Purwowidodo, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Inovasi Pendidikan yang selalu membimbing kami dalam penulisan makalah
ini.
6. Semua civitas akademika dan teman-teman progam studi tadris matematika
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah berkontribusi dalam
menyelesaikna penyusunan makalah ini.
Penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun
agar makalah ini bisa lebih baik, sempurna, dan bermanfaat bagi kita
semuanya
Tulungagung, 04 Agustus 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PRAKATA.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Rumusan Masalah..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada masa ini telah banyak mengalami perubahan. Pendidikan saat
ini sudah mengintegrasikan teknologi dengan praktik pembelajaran yang
sangat inovatif. Menurut para peneliti dan pemangku kepentingan pendidikan,
perubahan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para siswa serta
pembelajar. Perubahan pendidikan bertujuan membekali siswa dengan kualitas
pendidikan yang baik agar mereka mampu beradaptasi dengan situasi ekonomi
global. Tidak hanya dalam bidang teknologi bahwa inovasi (pembaharuan) itu
diperlukan, tetapi segala bidang juga memerlukan inovasi, seperti bidang
pendidikan. Penerapan inovasi pendidikan terjadi pada segala jenjang
pendidikan dan komponen sistem pendidikan.1
Era reformasi dan tuntutan kompetisi global dalam peningkatan mutu
kehidupan mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam kehidupan
manusia, dan tentunya pada kehidupan pendidikan. Seiring perjalanan waktu
dan diketahui bahwa keberhasilan pembangunan kehidupan masyaraka
bergantung terhadap mutu pendidikan yang dikembangkan di tengah
masyarakat. Semakin tinggi mutu penyelenggaraan pendidikan masyarakat,
semakin terkuasailah penerapan teknologi kehidupan, yang akan lebih
mengefektifkan kinerja masyarakat untuk menghasilkan usaha yang menjamin
kelancaran sirkulasi kemakmuran. Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya.2
1
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 173
2
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 205-206
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana inovasi bidang manajemen organisasi pendidikan?
2. Apa hakikat reformasi pendidikan?
3. Bagaimana reformasi dan inovasi pendidikan nasional?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui inovasi bidang manajemen organisasi pendidikan.
2. Untuk Mengetahui hakikat reformasi pendidikan.
3. Untuk Mengetahui reformasi dan inovasi pendidikan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Aan Hasanah, Amiroh, Inovasi Pengelolaan Pendidikan , (Pemalang : STIT Pemalang Press, 2014),
hal. 49
4
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 178
2
1. Bidang peserta didik, yakni pengelompokan dalam proses pembelajaran
dengan segala gambaran karakteristiknya.
2. Bidang tujuan pendidikan, menyangkut kapasitas pribadi, sosial, ekonomis,
tingkat dan jenis pengajaran, cara dan sarana untuk merumuskan tujuan.
3. Isi pelajaran, menurut jenisnya, efek/dampak, kapasitas anak didik, bidang
dan struktur ilmu pengetahuan, manfaat, kemampuan mental, dan derajat
spesialisasi.
4. Media pembelajaran.
5. Fasilitas pendidikan, perlengkapan yang mendukung pelaksanaan
pendidikan.
6. Metode dan teknik komunikasi, interaksi langsung dan tidak langsung.
7. Hasil pendidikan.
Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu bentuk inovasi
dalam hal pengelolaan pendidikan di sekolah dengan pendekatan yang lebih
dekat dengan masyarakat. Dalam manajemen pendidikan dikenal adanya dua
mekanisme pengaturan, yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
Berdasarkan pendapat Eman Suparman manajemen berbasis sekolah (MBS)
adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah
dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan
sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi
kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional Implikasi dari penerapan MBS bahwa sekolah diharapkan dapat:5
1. Menyadari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi sekolah
tersebut.
2. Mengetahui sumber daya yang dimiliki terhadap pendidikan yang akan
dikembangkan.
3. Mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk kemajuan lembaganya.
4. Bertanggung jawab terhadap orangtua, masyarakat, lembaga yang
berkaitan, dan pemerintah dalam penyelenggaraan sekolah.
5
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 174-175
3
4
to achieve acommon purpose”. Makna dalam definisi ini yaitu adanya keluasan
ragam bentuk perkumpulan orang, seperti halnya kelompok persaudaraan, klub
olah raga, organisasi sukarela, organisasi agama, seperti halnya juga bisnis,
sekolah, lembaga pemerintah, rumah sakit, serta lembaga lain yang eksis di
masyarakat.6
6
Syarifuddin, MANAJEMEN ORGANISASI PENDIDIKAN Perspektif Sains dan Islam, (Medan :
Perdana Publishing, 2015), hal. 26
7
Ibid
8
Ibid
9
Ibid
10
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 176
6
a. Adanya tujuan yang dirumuskan dengan jelas, hal ini dapat mempermudah
penentuan struktur dan fungsi organisasi tersebut.
b. Adanya pembagian tugas yang jelas. Setiap organisasi pasti terdiri atas
beberapa posisi yang masing-masing memilikii tanggung jawab dan tugas
yang jelas dan telah ditentukan.
c. Memiliki kejelasan struktur otoritas (kewenangan). Tidak semua posisi
dalam organisasi memiliki kewenangan yang sama. Dalam pengaturan
kewenangannya diperjelas tentang pertanggung jawaban setiap posisi.
d. Memiliki aturan dasar/umum (tujuan atau syarat susunan pengurus) dan
aturan khusus (perincian kegiatan, cara pembentukan pengurus) atau biasa
disebut dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
e. Pola hubungan informal, dalam suatu organisasi menggunakan pola
informal dalam hubungan antar anggotanya sangat diperlukan, hal tersebut
guna menghilangkan ketegangan dan bisa lebih akrab, tetapi tetap
bertanggung jawab satu sama lain.
Organisasi pada pelaksanaan pastinya memerhatikan asas-asas yang telah
ditetapkan. Ada beberapa asas-asas organisasi berdasarkan pendapat
Mulyono, yaitu: (1) kejelasan tujuan; (2) pembagian tugas; (3) fungsional;
(3) pengembangan jabatan fungsional; (4) koordinasi; (5) kesinambungan;
(6) kesederhanaan; (7) keluwesan; (8) akordion; (9) pendelegasian
wewenang; (10) rentang kendali; (11) jalur dan staf; dan (12) kejelasan
dalam pembangunan.11
Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan dengan mengembangkan
potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan
tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun
sebagai anggota masyarakat. Struktur organisasi pendidikan dapat dilihat
dari hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid
dengan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah. Kepala
sekolah selaku pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam menunjang
11
Ibid
7
12
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 179
13
Ibid
14
Ibid
8
15
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 206
16
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 207
17
Ibid
9
18
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 208
10
4. Pendanaan dalam Realisasi Anggaran 20% dari APBN
Sejak reformasi bergulir dan ditetapkannya UU RI No. 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas tampak bahwa pendanaan pendidikan mengalami
peningkatan. Pasal 49 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa dana pendidikan
selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal
20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari
APBD. UU RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 62 menjelaskan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya
investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap, biaya operasi, meliputi gaji
pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat pada gaji,
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan
tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana
dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan
sebagainya. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
5. Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Memadai
6. Desentralisasi dan Otonomi Pendidikan
7. Wajib Belajar 12 Tahun
8. Penghapusan Deskriminasi Pendidikan
Beberapa bentuk kebijakan pelaksanaan pendidikan di Indonesia seperti
adanya RSBI, pendidikan umum dan pendidikan keagamaan, BHP
perguruan tinggi, dan sebagainya tampak masih mengundang beberapa
masalah dianggap adanya diskriminasi pendidikan yang masih perlu
diperhatikan.
9. Inovasi Proses Pembelajaran
Reformasi dan inovasi pendidikan dapat terwujudkan dengan baik apabila
pemeran utama, yaitu guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dapat
memahami dan menguasai kemampuan untuk melaksanakannya.
Bagaimanapun sebaik-baiknya kurikulum, banyaknya dana, lengkapnya
11
19
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Ceria, 2014), hal. 207-230
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu lembaga pendidikan pastinya memiliki kewajiban untuk menerapkan
inovasi, hal ini didasari pada pengelolaan pendidikan yang kurang inovatif,
hanya orang yang bermutu tinggi dan inovatif yang mampu mengelola
pendidikan yang bermutu, era globalisasi, demokrasi sebagai sistem
pemerintahan. Pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya mutu
kesejahteraan masyarakat, menurunnya mutu pendidikan, dan mutu pengelola
pendidikan di era otonomi daerah kurang berorientasi prestasi.
Inovasi pendidikan diharapkan membuat perubahan yang baru dan kualitatif,
serta meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan. Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu bentuk
inovasi dalam hal pengelolaan pendidikan di sekolah dengan pendekatan yang
lebih dekat dengan masyarakat.
Organisasi pendidikan adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan itu, setiap orang dapat menyikapi
masalahnya dengan baik dan mampu berinteraksi sebagaimana perannya di
suatu lingkungan.
Reformasi pendidikan merupakan suatu upaya dalam memperbaiki bidang
pendidikan. Reformasi dan inovasi pendidikan nasional mencakup hal
mengenai reformasi dan inovasi sistem pendidikan nasional dalam
pelaksanaan berbagai komponennya yang meliputi kurikulum, kompetensi
lulusan dan penilaian, kualifikasi guru, pendanaan, sarana dan prasarana,
desentralisasi dan otonomi pendidikan, wajib belajar 12 tahun, penghapusan
diskriminasi pendidikan, dan inovasi proses pembelajaran.
15
16
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang materi ini, penulis berharap pembaca
lebih memahami pengertian, objek kajian serta program dan masalah pada
materi ini. Penulis menyadari dengan sangat bahwa makalah ini masih belum
sempurna dan membutuhkan pembenaran lebih lanjut. Oleh karena itu diharap
kesediaan dari para pendidik (Guru/Dosen) untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun mengenai makalah ini. Tidak lupa penulis berharap
makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.
DAFTAR RUJUKAN