Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INOVASI PENDIDIKAN

Disusun Oleh :
Kelompok 9

1. RUMIATI (170210102029)
2. ENDANG SRI ASTUTIK(170210102030)
3. CHILWATUN NASIROH(170210102031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA-PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Inovasi Pendidikan” tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar Ilmu Pendidikan.

Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang “Inovasi Pendidikan”. Ucapan terimakasih kami haturkan kepada
Dosen pengampu matakuliah Pengantar Pendidikan, teman-teman dan semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT
yang memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat
umum.

Jember,09 september 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN INOVASI DAN INOVASI PENDIDIKAN
2.2 MASALAH-MASALAH YANG MENUNTUT INOVASI
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INOVASI PENDIDIKAN
2.4 TUJUAN INOVASI PENDIDIKAN DAN CARA-CARA
PENCAPAIANNYA
2.5 BEBERAPA CONTOH PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN

BAB 3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan perbaikan


dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi pendidikan,
untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada masa globalisasi yang
menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah bangsa lain yang mungkin lebih
maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, jika
kita tidak mampu bersaing dan mengikuti perkembangan jaman, maka generasi muda
tidak mampu mengembangkan potensi yang ada dalam bangsa dan negara, baik sumber
daya manusia, maupun sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal
ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan?
1.2.2 Apa saja masalah-masalah yang menuntut diadakannnya inovasi
pendidikan di Indoneia?
1.2.3 Apa faktor-faktor yang memengaruhi inoovasi pendidikan di Indonesia?
1.2.4 Apa tujuan inovasi pendidikan?
1.2.5 Bagaimana cara mencapai tujuan inovasi pendidikan?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan.
1.3.2 Mahasiswa mengerti masalah-masalah yang menuntut diadakannnya
inovasi pendidikan di Indoneia.
1.3.3 Mahasiswa faktor-faktor yang memengaruhi inoovasi pendidikan di
Indonesia .
1.3.4 Mahasiswa mengetahui tujuan inovasi pendidikan.Mahasiswa mengetahui
cara mencapai tujuan inovasi pendidikan.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INOVASI DAN INOVASI PENDIDIKAN

Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi
adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau
diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan
suatu masalah tertentu (Ibrahim, 1988).

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan pemasukan atau


pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
yang sudah dikenal sebelumnya.

Maksud pengertian inovasi pendidikan di sini ialah suatu perubahan yang baru
dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam
pendidikan.

Maksud kata “baru” dalam pengertian tersebut adalah apa saja yang belum
dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi meskipun mungkin
bukan merupakan hal yang baru lagi bagi orang lain. Sementara itu, maksud kata
“kualitatif” adalah bahwa inovasi tersebut memungkinkan adanya reorganisasi atau
pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata
penambahan atau penjumlahan dari unsur-unsur komponen yang ada sebelumnya.

Dalam konteks ini, pengertian inovasi disamakan dengan pembaruan meskipun


pada esensinya antara inovasi dengan pembaruan punya pengertian yang sedikit
berbeda. Biasanya pada inovasi perubahan-perubahan yang terjadi hanya menyangkut
aspek-aspek tertentu, dalam arti lebih sempit dan terbatas. Sementara dalam pembaruan
biasanya perubahan yang terjadi adalah menyangkut berbagai aspek, bahkan tidak
menutup kemungkinan terjadi perubahan secara total atau keseluruhan. Jadi, pembaruan
pada dasarnya lebih luas.

2.2 MASALAH-MASALAH YANG MENUNTUT INOVASI

Pada dasarnya, banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan di


Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknolog


Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri
mengakibatkan kemajuan teknologi yang memengaruhi kehidupan sosial,
ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama
ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan
tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga
pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan
keinginan masyarakat luas.
Bagaimanapun, berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki
dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus-
menerus.
2. Pertambahan Penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang
memadai.
Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya
menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat
tidak seimbangnya antara out put lembaga pendidikan dengan kesempatan yang
tersedia.
3. Meningkatnya Animo Masyarakat untuk Memperoleh Pendidikan yang Lebih
Baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya
berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa
ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan iptek. Kemajuan iptek yang
terjadi senantiasa memengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka
mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal di satu sisi kesempatan
untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang
sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah
favorit, plus, bahkan unggulan.
4. Menurunnya Kualitas Pendidika
Kualitas pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut adanya
sejumlah perubahan. Bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan akan
terus ketinggalan.
5. Kurang Adanya Relevansi Antara Pendidikan dan Kebutuhan Masyarakat yang
Sedang Membangun

Dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan


yang benar-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali
skill yang diperlukan dalam pembaUmumnya, kurang sesuainya materi pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh
karena itu perkembangannya di Indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa
kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah
relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadiannya melalui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan
masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang
selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.

6. Belum Mekarnya Alat Organisasi yang Efektif serta Belum Tumbuhnya Suasana
yang Subur dalam Masyarakat untuk Mengadakan Perubahan-perubahan yang
Dituntut oleh Keadaan Sekarang dan yang Akan Datang
Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan
wawasan masyarakat untuk membangun dirinya pada kemajuan-kemajuan.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INOVASI PENDIDIKAN


Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas
usaha-usaha sadar,terencana,berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk
mengarahkan,sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntunan zamannya.
Dalam inovasi pendidikan,gagasan baru sebagai hasil pemikiran kembali haruslah
mampu memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisonal
yang bersifat komersial.
Disamping sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan dan tuntunan
zaman,inovasi pendidikan juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri
menghadapi masa datang yang lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita
yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang cukup berperan memengaruhi inovasi
pendidikan.
1. Visi terhadap Pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai
makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia
dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak
kelahirannya,manusia telah memiliki potensi dasar yang universal,berupa:
a) Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk
(moral identity);
b) Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai
dengan pembawaan dan cita-citanya (individual idenitity);
c) Kemamupan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain
(social identity);
d) Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang
lain (individual differencences).
2. Faktor Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk yang cepat merupakan faktor-faktor yang sangat
menentukan dan berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan pendidikan
sehingga menuntut adanya pembaruan-pembaruan dibidang pendidikan.
Pertambahan penuduk bearti pula pertambahan tenaga usia kerja.
Penduduk dalam konteks ini lebih dituntut kemamuannya mengembangkan
sistem pendidikan yang relavan dengan kebutuhan tenaga kerja. Adanya
pertumbuhan yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap berbagai
segi kehidupan,seperti meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun
masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Kekurangan Kesempatan Belajar
Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama
dan utama yang perlu diatasi. Caranya adalah dengan menciptakan
sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak-anak
usia sekolah.
b. Masalah Kualitas Pendidikkan
Kurangnya dana,kurangnya jumlah guru,kurangnya fasilitas
pendidikan akan memengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab
itu,dalam mengtasi masalah ini pemerintah telah berusaha meningkatkan
kemampuan guru lewat training-training,menambah failitas,menambah
dana pendidikan, mencari sistem mengajar yang tepat guna, dan sistem
evaluasi yang baik sehigga dapat meningkatkan mutu pendidikan secara
bertahap.
c. Masalah Relevansi
Masalah relevan ini pada prinsinya cukup mendasar. Dalam kondisi
ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat,terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.
d. Masalah Efisiensi dan Efektivitas
Pendidikan diuahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya
dan waktu yang sedikit. Ini bearti harus dicari sistem mendidik dan
menajar yang efisien dan efektif,sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
pendidikan.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kemajuan zaman seperti sekarang ini justru ditandai dengan majunya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan berlangsung secara akumulatif dan semakin cepat jalannya.
Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap
perkembangan ilmu perkembangan ilmu penetahuan ialah dengan
memasukan penemuan dan teori baru kedalam kurikulum sekolah. Hal ini
menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah
yang baru.
4. Tuntutan Adanya Proses Pendidikan yang Relevan
Tuntutan diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya
relevansi antara dunia pendidikan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia kerja. Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi
sangat kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan
dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan
dana pendidikan. Hal itu penting karena sistem sekolah dengan segala
kekurangannya ternyata meliputi hampir 80 persen biaya pendidikan dann
yang lain,seperti gedung,buku,alat pengajaran dan fasilitas lain dibebankan
kepada orang tua.

2.4 TUJUAN INOVASI PENDIDIKAN DAN CARA-CARA PENCAPAIANNYA

Sebagai pertanda dinamisnya kehidupan manusia, ia selalu mengalami


perubahan dan kebutuhannya semakin meningkat sesuai dengan perkembangannya.
Perubahan tersebut menimbulkan masalah-masalah yang merupakan ciri dinamika
kehidupannya.

Peranan pendidikan dan tingkat perkembangan manusia merupakan factor yang


dominan terhadap kemampuannya untuk menanggapi masalah kehidupannya sehari-
hari. Tingkat kemajuan suatu bangsa juga dapat ditinjau dari tingkat pendidikan
rakyatnya. Semakin baik tingkat pendidikan masyarakat, semakin maju pula bangsanya.
Sebaliknya, semakin terpuruk dan rendahnya pendidikan rakyatnya, jangan diharapkan
bangsanya akan maju. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa negara-negara maju
memperhatikan usaha pendidikan yang sesuai dengan kemajuan yang dicapai.
Sementara itu, di negara-negara yang sedang berkembang pendidikan mulai lebih
diperhatikan setelah dalam waktu yang cukup lama kurang terurus sehingga masalah-
masalah yang dihadapi pendidikan berlipat ganda dengan kompleksitas yang sangat
rumit.

Setiap masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain,
masalahnya bersifat kompleks, sesuai dengan kehidupan masyarakatnya, secara
sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1. masalah pemerataan;
2. masalah mutu;
3. masalah efektivitas dan relevansi;
4. masalah efisiensi

Pemecahan masalah-masalah pendidikan yang kompleks itu dengan cara


pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena itulah
inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia kependidikan
mulai dirintis sebagai alternatif untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas. Dengan demikian, inovasi
pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah
perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih
pesat.

Secara lebih rinci tentang maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan ini,


adalah sebagai berikut.

1. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhahdap masalah-masalah


pendidikan.
Majunya bidang teknologi dan komunikasi sekarang ini dapat memberikan
pengaruh positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia
pendidikan.

Tugas pembaruan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-


masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan, baik dengan cara yang
konvensional maupun dengan cara yang inovatif. Inovasi atau pembaruan
pendidikan juga merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan
yang nyata-nyata dihadapi. Titik pangkal pembaruan pendidikan adalah masalah
pendidikan yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara
inovatif.

Masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut


adalah:

a. kurang meratanya pelayanan pendidikan;


b. kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan;
c. belum efisien dan ekonomisnya pendidikan;
d. belum efektif dan efisiennya sistem penyajian;
e. kurang lancer dan sempurnanya sisten informasi kebijakan;
f. kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional;
g. belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional;
h. belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar;
i. belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna, dan
mudah diperoleh;
j. belum meluasnya kesempatan kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi komunikasi; software dan hardware.
2. Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang lebih
efektif dan ekonomis.

Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahapan


berikut.
a. periode manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya
dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.
b. Periode manusia telah menemukan alat dan teknik baru yang
menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun
timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.
c. Periode manusia telah mampu mencapai kerja sama berdasar
perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.

Kemampuan manusia tidak saja untuk menyesuaikan diri dengan


lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), namun juga mampu
mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic).

Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak


dikenal. Manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan
cara yang baru, yang sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna.
Dengan kreativitas dan usaha yang tidak henti-hentinya, manusia menemukan
sesuatu dengan cara baru yang mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik
seperti sekarang ini. pembaruan pendidikan dilakukan dalam upaya “problem
solving” yang dihadapi dunia pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.

Adapun sifat pendekatan yang diperlukan untuk pemecahan masalah


pendidikan yang kompleks dan berkembang itu harus berorientasi pada hal-hal
yang efektif dan mura, serta peka terhadap timbulnya masalah-masalah baru di
dalam pendidikan.

Demikianlah beberapa hal yang berkenaan dengan tujuan dilakukannya


inovasi pendidikan. Sehubungan dengan itu, tampaknya ada beberapa cara yang
bisa ditempuh dalam upaya pencapaian tujuan dimaksud berikut ini.

1. Cara pemerataan dan peningkatan kualitas, melalui:


a. meningkatkan kemampuan tenaga pengajar lewat penataran-
penataran;
b. memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar anak
didik;
c. memantapkan nilai sikap, keterampilan, dan kesadaran lingkungan
pada anak didik.
2. Cara memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas), yaitu melalui:
a. memberikan latihan keterampilan bagi mereka yang tidak pernah
sekolah;
b. penyebaran pesan-pesan yang merangsang kegiatan belajar dan
partisipasi untuk ikut membangun;
c. penyebaran informasi untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan;
d. usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan realistis.
3. Dengan cara meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan,
yaitu dengan:
a. menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional
untuk kehidupan di masyarakat;
b. membentuk kemampuan untuk memahami dan memecahkan
persoalan yang aktual dalam masyarakat;
c. menunjukkan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup di
masyarakat.
4. Dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem penyajian,
meliputi:
a. memberikan kebebasan belajar sesuai dengan minat, kemampuan,
dan kebutuhan ke arah perkembangan yang optimal;
b. memberikan pengalaman yang bulat agar anak didik dapat berdiri
sendiri dan menerima tanggung jawab;
c. mengintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan;
d. mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna,
tepat saat, menarik, dan mengesankan.
5. Dengan cara melancarkan sistem informasi kebijakan, yaitu dengan:
a. mengusahakan tersedianya saluran komunikasi dua arah yang cepat,
kontinu dan dapat diandalkan;
b. mengusahakan adanya komunikasi terbuka demi kontrol dan
partisipasi sosial;
c. mengusahakan adanya komunikasi langsung dan merata.

2.5 CONTOH PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN

1. Pengajaran dengan sistem modul

Modul merupakan program pengajaran mengenai suatu satuan


bahasan yang sengaja disusun secara sistematis, operasional, dan terarah
untuk digunakan oleh anak didik. Modul ini disertai pula pedoman
penggunaannya untuk para guru.

Sistem pengajaran dengan modul ini bertujuan terutama untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar mengajar di sekolah, terutama
yang berkaitan dengan penggunaan waktu, dana, fasilitas, dan tenaga secara
tepat guna dalam mencapai tujuan secara optimal.

Sistem modul sekarang banyak digunakan karena dianggap lebih


efektif, seperti dalam pengajaran jarak jauh, perkuliahan tutorial, sekolah-
sekolah untuk pimpinan instansi tertentu.

2. Proyek Pamong

Pamong merupakan singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat,


orang tua, dan guru. Proyek ini merupakan program bersama antara
pemerintah Indonesia dengan INNOTECH (Educational Innovation
Indonesia and Technology), SEAMEO (South East Asian Ministers of
Educational Organization). Proyek pamong diadakan dengan latar belakang
bahwa hampir separuh dari jumlah anak-anak di Asia Tenggara tidak dapat
menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar. Langkah yang diambil untuk
mengatasi persoalan tersebut dengan cara memperbanyak gedung sekolah
yang bisa berarti memperluas cara mengajar tradisional. Apabila langkah ini
diambil, tentu akan memerlukan biaya yang tidak sedikit dan tidak cukup
mampu dipikul oleh negara-negara di Asia Tenggara. Untuk itu diajukan
beberapa solusi antara lain dengan:

1. Melipatkan dua atau tiga penggunaan gedung sekolah


2. Melipatkan besarnya kelas
3. Meningkatkan perbandingan guru siswa
3. SMP Terbuka

SMP Terbuka merupakan sekolah menengah umum tingkat pertama


yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung
sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan
interaksi yang terbatas antara guru dan murid.

4. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

KKN adalah salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian


pada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian, yang terutama oleh
mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah,
dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler. Atau lebih
konkretnya, KKN adalah kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian
masyarakat yang berkaitan dengan program pendidikan perguruan tinggi
secara keseluruhan.

5. Televisi Pendidikan

Kian majunya ilmu pengetahuan dan teknologi akan memengaruhi


berbagai sector kehidupan masyarakat sehingga mau tidak mau orang harus
berupaya menyesuaikan diri. Sehingga dapat memanfaatkan produk dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Tidak terkecuali dunia
pendidikan, di tengah maraknya perkembangan pertelevisian di Indonesia,
dunia pendidikan pun memanfaatkan televisi tersebut sebagai media dalam
pelaksanaan pendidikan. Dengan demikian, diadakanlah Televisi
Pendidikan.

6. Sekolah Unggulan
Kelahiran sekolah unggulan (termasuk SMU Plus dan yang bercirikan
unggulan lainnya) pada dasarnya tidak terlepas dari upaya peningkatan dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia. Sekolah unggulan
memberikan tambahan di luar kurikulum nasional yaitu berupa modifikasi
kurikulum, program pengayaan dan perluasan, pembinaan kreativitas dan
disiplin, sistem asrama, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Biasanya
setiap sekolah unggulan mempunyai karakteristik keunggulannya masing-
masing yang ditonjolkan.
BAB 3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan
atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang
(masyarakat), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk
memecahkan masalah pendidikan.dalam inovasi pendidikan mempuyai tujuan yang
jelas. inovasi pendidikan memiliki sifat-sifat, yaitu: Penggantian (substitution),
Perubahan (alternation), Penambahan (addition), Penyusunan kembali (restructuring),
Penghapusan (elimination), Penguatan (reinforcement).

3.2 SARAN
Demikianlah pokok bahasan yang dapat kami paparkan, besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyudin, Dinn, dkk. Pengantar Pendidikan. 2008. Jakarta: Universitas Terbuka.


Tirtarahardja, Umar. Pengantar Pendidikan. 2000. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai