Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Inovasi Pendidikan”. Makalah ini kami susun dengan tujuan
memberikan informasi dan pemahaman tentang Problematika dan pentingnya
sebuah inovasi dalam sebuah perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
Secara lebih lanjut makalah yang penulis susun membahas mengenai
hakikat inovasi pendidikan, problematika yang menuntut inovasi, faktor-faktor
yang menuntut inovasi, tujuan dan pencapaian inovasi disertai isu-isu terkini yang
meliputi inovasi dalam dunia pendidikan..
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak M.Faishal M.Pd.I selaku
dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yang senantiasa memberi arahan
dan masukan atas penulisan makalah.
Penulis sadar akan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
berharap adanya kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan perbaikan untuk
kedepannya.
Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun pembahasannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Ungaran, 10 November 2021


2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dunia pendidikan memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan masa
depan Bangsa. Khususnya dalam mendidik calon penerus generasi Bangsa, maka
dunia pendidikan harus bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan zaman
yang terjadi saat ini.
Maka dibutuhkanlah suatu inovasi di bidang pendidikan untuk memenuhi
tuntutan perkembangan zaman tersebut, baik inovasi terhadap sesuatu yang sudah
pernah ada sebelumnya atau inovasi dalam hal menciptakan sesuatu yang benar-
benar baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Untuk melakukan atau mengimplementasikan inovasi tersebut, diperlukan
strategi yang sesuai dengan yang dibutuhkan, karena apabila dalam pelaksanaan
inovasi atau perubahan strategi yang digunakan tidak sesuai maka tujuan dari
perubahan tersebut tidak tercapai secara efektif.
Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah dan strategi dalam melakukan
inovasi dalam bidang pendidikan, yang nantinya penulis akan bahas dalam
penulisan karya makalah ini. Sedikit gambaran mengenai makalah yang akan
penulis bahas meliputi: hakikat inovasi pendidikan, masalah-masah terkini yang
menuntut inovasi, faktor perkembangan yang menuntut inovasi, serta tujuan
inovasi dan pencapaiannya.
Dapat dipastikan bahwa pembahasan tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan pada situasi tertentu, maka penting untuk menganalisa terlebih dahulu
strategi apa yang akan digunakan sebelum melakukan suatu inovasi agar inovasi
dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang
menjadi pokok masalah dalam makalah penulis adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan inovasi dan hakikat inovasi pendidikan?
2. Apa saja problematika yang menuntut adanya sebuah inovasi?
3

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan?


4. Apa saja tujuan inovasi pendidikan dan bagaimana cara pencapaiannya?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian inovasi dan hakikat inovasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang menuntut diperlukannya
sebuah inovasi/pembaharuan.
3. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi inovasi/pembaharuan.
4. Untuk mengetahui dan memahami tujuan inovasi pendidikan disertai cara
pencapaiannya.
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Inovasi dan Hakikat Inovasi Pendidikan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan sebagai
pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru. Penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik menyangkut gagasan,
metode, atau alat.1
Everett M.Rogers (1983) menyebut “Innovation as an idea, practice, or
object that is perceived as new by an individual or another unit of adoption”.
Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik/objek benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. 2
Demikian kata kunci dari inovasi adalah gagasan, benda atau proses
adopsi yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok masyarakat terhadap
inovasi yang ditawarkan termasuk dalam bidang pendidikan. Secara umum esensi
inovasi pendidikan sendiri adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda
yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi.3
Santoso Hamidjojo menyatakan bahwa inovasi pendidikan sebagai suatu
perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya
dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan. Inovasi tidak sekedar terjadinya
perubahan dari suatu keadaan kepada keadaan yang lainnya. Dalam perubahan
yang tergolong inovasi di samping terjadi yang baru harus terdapat unsur
kesengajaan, unsur kualitas yang lebih baik dari sebelumnya dan terarah pada
peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.4
Yang dimaksud kata “baru” dalam pengertian tersebut adalah apa saja

1
Alwi Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, 2001), hlm. 333
2
Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif (Bandung : CV Yrama Widya, 2013 ), hlm. 355
3
Ibid.., hlm. 360
4
Ibid.., hlm. 356
5

yang belum dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi


meskipun mungkin bukan merupakan hal yang baru lagi bagi orang lain.
Sementara itu , maksud kata “kualitatif” adalah bahwa inovasi tersebut
memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam
pendidikan. Jadi dalam hal ini bukan semata-mata penambahan atau penjumlahan
dari unsur-unsur komponen yang ada sebelumnya.5

B. Masalah-masalah yang menuntut Inovasi


Menurut Hasbullah, pada dasarnya banyak hal yang menuntut
diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang memang tidak bisa
dipungkiri mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan
sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia. Diakui
bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga
pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan
keinginan masyarakat luas. Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan
modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan
kemampuan yang terus menerus.
2. Pertambahan Penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya suatu
perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang
memadai. Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang, dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya
menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat
tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan yang
tersedia.
5
Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan (CV. Pustaka Setia: Bandung, 2014), hlm. 47
6

3. Meningkatnya Animo Masyarakat Untuk Memperoleh Pendidikan yang Lebih


Baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan berbagai
tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, salah
satu penyebabnya adalah kemajuan iptek. Kemajuan iptek yang terjadi senantiasa
memengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka yang senantiasa
mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk
itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat
ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit,
plus, bahkan unggulan.
4. Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum
mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut
adanya sejumlah perubahan. Bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan
akan terus ketinggalan.
5. Kurang Adanya Relevansi Antara Pendidikan dan Kebutuhan Masyarakat yang
Sedang Membangun
Dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga
pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai
dengan dibekali ahli yang diperlukan dalam pembangunan. Umumnya, kurang
sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah diatas dengan
menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya di Indonesia kita
ketahui telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum.
Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan
kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadiannya melalui pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang
akan datang. Aspek keterampilan merupakan suatu unsur kurikulum baru yang
selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.
6. Belum Mekarnya Alat Organisasi yang efektif serta belum Tumbuhnya Suasana
yang Subur dalam Masyarakat Untuk Mengadakan Perubahan-Perubahan yang
Dituntut Oleh Keadaan Sekarang dan yang Akan Datang
7

Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan


wawasan masyarakat untuk membangun dirinya pada kemajuan-kemajuan.6
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan
Motivasi yang mendorong perlunya diadakan inovasi pendidikan jika
dilacak biasanya bersumber pada dua hal yaitu, kemauan sekolah (lembaga
pendidikan) untuk mengadakan respon terhadap tantangan-tantangan kebutuhan
masyarakat, dan adanya usaha untuk menggunakan sekolah (lembaga pendidikan)
untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
Antara lembaga pendidikan dan sistem sosial terjadi hubungan yang erat
dan saling pengaruh mempengaruhi. Misalnya suatu sekolah telah dapat sukses
menyiapkan tenaga yang terdidik sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka
dengan tenaga terdidik berarti tingkat kehidupan masyarakat, dan cara bekerjanya
juga lebih baik.7
Tenaga terdidik akan merasa tidak puas jika bekerja yang tidak
menggunakan kemampuan intelektualnya, sehingga perlu adanya penyesuaian
dengan lapangan pekerjaan. Dengan demikian akan selalu terjadi perubahan yang
bersifat dinamis, yang disebabkan adanya hubungan dengan interaktif antara
lembaga pendidikan dan masyarakat. Roesminingsih dan Susarno (2016: 203),
mengemukaan bahwa inovasi dilakukan ketika ditengarai oleh beberapa faktor
yang diantaranya :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
bangsa Indonesia.
2. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung,
ruang, dan fasilitas Pendidikan, yang sangat tidak seimbang.
3. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik, sedangkan dipihak lain kesempatan sangat terbatas.
4. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (PT Raja Grafindo: Jakarta, 2005), hlm. 189
7
Prof. Udin Sefudin Daud, Inovasi Pendidikan (Alfabeta: Bandung, 2020), hlm. 53
8

5. Belum berkembang alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya


suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan
yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
6. Kurang ada relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan masyarakat
yang sedang membangun.
7. Keterbatasan dana.8
Menurut Ibrahim, mengemukakan bahwa agar dapat lebih memahami
tentang perlunya perubahan pendidikan atau kebutuhan adanya inovasi pendidikan
dapat digali dari tiga hal yang besar pengaruhnya dalam dunia pendidikan yaitu :
1. Faktor Kegiatan Belajar Mengajar
Kemampuan guru sebagai tenaga professional merupakan kunci
keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Tetapi dalam pelaksanaannya tugas
pengelolaan kegiatan belajar mengajar, terdapat berbagai faktor yang
menyebabkan orang memandang bahwa pengelolaan kegiatan belajar mengajar
adalah kegiatan yang kurang (setengah) professional, kurang efektif, dan kurang
perhatian.
Sebagai alasan mengapa orang memandang tugas guru dalam mengajar
mengandung banyak kelemahan tersebut, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Keberhasilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar, sangat
ditentukan oleh hubungan interpersonal antara guru dengan siswa.
b. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan kegiatan yang terisolasi.
c. Berkaitan dengan pernyataan di atas, maka sangat minimal bantuan
teman untuk memberikan suatu saran dan kritik guna meningkatkan
kemampuannya.
d. Belum ada kriteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan kegiatan
belajar mengajar yang efektif.
` e. Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru
menghadapi sejumlah siswa yang berbeda antara satu dengan yang lain.
f. Berdasarkan data adanya perbedaan individual siswa, tentunya lebih
tepat jika pengelolaan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara

8
Ibid.., hlm. 54
9

yang sangat fleksibel, tetapi kenyataannya justru guru dituntut untuk


mencapai perubahan tingkah laku yang sama sesuai dengan ketentuan
yang telah dirumuskan.
g. Guru juga harus mampu menghadapi tantangan dalam usaha untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya.
h. Guru dalam melaksanakan tugasnya seringkali mengalami kesulitan
untuk menentukan pilihan mana yang harus diutamakan karena adanya
berbagai macam tuntutan.9
2. Faktor Internal dan Eksternal
Perencanaan inovasi pendidikan harus memperhatikan mana kelompok
yang mempengaruhi dan mana kelompok yang harus dipengaruhi oleh suatu
pendidikan serta tidak kalah pentingnya perlu memperhatikan faktor internal dan
eksternal dalam pendidikan.
a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan
inovasi pendidikan yang paling utama adalah siswa, karena siswa sangat
besar pengaruhnya terhadap proses inovasi pendidikan karena tujuan
utama pendidikan adalah mencetak siswa yang memilki keterampilan dan
perubahan untuk kemajuan. Jadi siswa sebagai pusat perhatian dan
pertimbangan dalam melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan.
Disisi lain juga ada para ahli pendidik (profesi pendidikan) seperti, guru,
administrator pendidikan, konselor, dan pihak yang terlibat langsung
dalam proses pendidikan di sekolah.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi
pendidikan adalah orang tua. Orang tua sebagai wali murid siswa ikut
mempunyai peranan yang menunjang kelancaran proses inovasi
pendidikan, baik sebagai penunjang moral maupun mendorong kegiatan
siswa belajar serta sebagai penunjang dana. Ada juga pihak eksternal yang
terlibat diantaranya, para pengawas, inspektur, pemilik sekolah, konsultan,
9
Ibid.., hlm. 55
10

dan mungkin juga pengusaha yang menyumbang pengadaan fasilitas


sekolah.
3. Sistem Pendidikan (pengelolaan dan pengawasan)
Menurut Ibrahim (1988:161) dengan adanya berbagai macam peraturan
dari pemerintah mengenai pelaksanaan aturan pendidikan tersebut maka akan
timbul permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru untuk mengambil
kebijakan dalam melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi saat itu. Jadi pelaksanaan inovasi pendidikan akan lancar jika
diperhatikan tentang peningkatan kemampuan professional guru.10

D. Tujuan Inovasi Pendidikan dan Pencapaiannya


Tujuan utama inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni
kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarpras, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Selain itu, inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan
masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan
yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat.
Secara lebih rinci tentang maksud-maksud diadakan inovasi pendidikan
ini adalah sebagai berikut :
1. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah
pendidikan.
Tugas pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan
masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan, baik dalam cara yang
konvensional maupun cara yang inovatif. Inovasi dan pembaruan pendidikan juga
merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan yang nyata-
nyata dihadapi. Titik pangkal pembaruan pendidikan adalah masalah pendidikan
yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.
Masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi
tersebut diantaranya adalah :
a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan pembelajaran dengan tujuan

10
Ibid.., hlm. 56
11

c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan


d. Belum efektif dan efisiennya sistem penilaian
e. Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya kesadaran, identitas dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan
mudah diperoleh.
j. Belum meluasnya kesempatan kerja (pembuatan dan pemanfaatan
teknologi komunikasi, software dan hardware).
2. Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang
lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga
tahapan berikut :
a. Periode manusia masih menggantungkan diri pada alam sekitarnya
dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.
b. Periode manusia telah menemukan sebuah alat dan teknik baru yang
menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun
timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.
c. Periode manusia telah mampu mencapai kerja sama berdasarkan
perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.
Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
dikenal. Manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara
yang baru yang sebelumnya tidak dikenal bahkan lebih sempurna. Dengan
kreativitas dan usaha yang tidak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu
dengan cara baru yang mengantarkan padakehidupan yang lebih baik sekarang ini.
Pembaruan pendidikan dilakukan dalam upaya “problem solving” yang dihadapi
dunia pendidikan yang dinamis dan berkembang.11

E. Strategi dalam Pencapaian Inovasi Pendidikan

11
Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta,2015), hlm.250
12

Dalam suatu pencapaian, maka diperlukan strategi inovasi pendidikan


yang mencakup:
1. Strategi Fasilitatif
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakqan strategi
fasilitatif artinya untuk mencapai tujuan perubahan-perubahan sosial yang telah
ditentukan, diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program sosial
akan berjalan dengan mudah dan lancar. Strategi fasilitatif akan dapat digunakan
dengan tepat jika :
a. mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari
target perubahan,
b. merasa perlu adanya perubahan
c. bersedia menerima bantuan dari luar dirinya
d. memiliki suatu kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau
memperbaiki dirinya.
2. Strategi Pendidikan
Dengan strategi ini orang harus belajar lagi tentang sesuatu yang dilupakan
yang sebenarnya telah dipelajarinya sebelum mempelajari tingkah laku atau sikap
baru. Strategi pendidikan dapat berlangsung efektif, perlu mempertimbangkan
hal-hal berikut ini :
a. digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai
b. disertai dengan keterlibatan berbagai pihak, misalnya dengan adanya:
sumbangan dana, donator, serta penunjang yang lain.
c. digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau
kembali ke keadaan sebelumnya.
Strategi pendidikan akan kurang efektif jika :
a. Tidak tersedianya sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan
pendidikan.
b. Digunakan dengan tanpa dilengkapi strategi yang lain.
3. Strategi bujukan
Strategi bujukan tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam
perubahan sosial. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses
13

pengambil keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial. Strategi


bujukan tepat jika masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan
masaalah kurang efektif serta pelaksana program perubahan tidak memiliki alat
control secara langsung terhadap klien.
4. Strategi Paksaan.
Strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan.
Apa yang dipaksa merupakan sebuah bentuk dari hasil target yang diharapkan.
Penggunaan strategi paksaan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Partisipasi klien terhadap proses perubahan rendah.
b. Klien tidak merasa perlu untuk berubah.12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan Inovasi Pendidikan yang meliputi
hakikat dan inovasi, faktor perkembangan yang menuntut inovasi, serta

12
https://www.academia.edu/41007875/Inovasi_Pendidikan diakses pada tanggal 12 November
2021
14

tujuan inovasi disertai pencapaiannya maka dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut :
a. Inovasi pendidikan adalah perubahan yang direncanakan atau disengaja
tanpa mengubah komponen dasar dalam suatu pendidikan dan
dikembangkan menggunakan cara baru untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah dalam pendidikan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan diantaranya: 1)
faktor kegiatan belajar mengajar, 2) faktor internal dan eksternal, 3)
sistem pendidikan (pengelolaan dan pengawasan). Masalah-masalah
dalam inovasi pendidikan antara lain: 1) perkembangan iptek, 2)
pertambahan penduduk, 3) meningkatnya animo masyarakat untuk
memperoleh pendidikan yang lebih baik, 4) menurunnya kualitas
pendidikan, 5) kurang adanya relevansi antara pendidikan dan
kebutuhan masyarakat, 6) belum mekarnya alat organisasi yang efektif
dan tumbuhnya suasana subur dalam masyarakat untuk mengadakan
perubahan yang akan datang.
c. Tujuan diadakannya inovasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan
pendidikan agar lebih berkembang dan meningkatkan mutu peserta
didik supaya dapat lebih baik lagi. Jadi inovasi ini di gunakan sebagai
acuan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang masih kurang dalam
penyikapan nya di dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: CV Yrama Widya.


15

Rusdiana. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Prof. Udin Sefudin Daud. 2020. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Hasbullah. 2015. Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

https://www.academia.edu/41007875/Inovasi_Pendidikan diakses pada tanggal 12


November 2021

Anda mungkin juga menyukai