Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INOVASI PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Dasar-
Dasar Pendidikan Dosen Pengampu Dra. Siti Munifah, M.Pd.

Di susun oleh

Kelompok 6

1. Candra Rizky Aji Prasetya 4. RICHO ANDIPA PUTRA S.S

2. JEFERI DWI KOSWOYO 5. NOVRI SUPRIYANTO

3. ZIDAN ABDULLAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PGRI

PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah Inayah-Nya sehingga walaupun terdapat beberapa kendala kami bisa
menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang "Inovasi Pendidikan"

Makalah ini menjelaskan tentang Inovasi pendidikan, menurut Ibrahim (1988)


adalah inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Oleh karena itu, inovasi
pendidikan dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi individu atau
sekelompok orang (masyarakat) dalam bentuk intervensi (penemuan baru) atau
penemuan (newly found people) yang digunakan untuk mencapai pendidikan
berupa gagasan, objek, dan metode untuk menyelesaikan tujuan atau masalah
pendidikan nasional.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam membuat makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa menjadi semaksimal ini jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharap pembaca memberikan saran dan kritik agar kami
dapat memperbaikinya dimakalah ini mau pun makalah selanjutnya. Kami juga
berharap semoga karya dari makalah yang kami susun ini dapat memberikan
pengetahuan bagi pembacanya serta berrmanfaat dan menjadi inspirasi untuk
pembaca.

Minggu, 19 November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5

1.3 Tujuan.............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

2.1 Pengertian Inovasi Pendidikan.......................................................................6

2.2 Tujuan Inovasi Pendidikan.............................................................................7

2.3 Sasaran Inovasi Pendidikan............................................................................8

2.4 Faktor Inovasi Pendidikan............................................................................10

2.5 Contoh-contoh Inovasi Pendidikan..............................................................11

1. Model top-down..........................................................................................12

2. Model dari bawah ke atas........................................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................13

3.2 Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Inovasi atau pembaharuan merupakan ide, barang, metode yang dirasakan


atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok masyarakat,
baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan
orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan
masalah pendidikan nasional (Subadi, 2011 : 01).

Adanya tuntutan inovasi tersebut menjadikan guru sebagai ujung tombak


dalam pelaksanaan pendidikan diharuskan untuk memiliki ide atau barang yang
dapat digunakan dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan di
Indonesia lebih khusus lagi permasalahan yang ada di sekolah. Guru merupakan
pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan
kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di
kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya
kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk
kewibawaan guru antara lain adalah, metode mengajar yang sesuai dengan situasi
dan kondisi siswa, hubungan antar individu, serta penguasaan materi yang
diajarkan (Subadi, 2011 : 08).

Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan


perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi
pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi pada
masa globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah
bangsa lain yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikuti
perkembangan jaman, maka generasi muda tidak mampu mengembangkan potensi
yang ada dalam bangsa dan negara, baik sumber daya manusia, maupun sumber
daya alam untuk kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal ini inovasi pendidikan
sangat dibutuhkan.

iv
I.2 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud inovasi Pendidikan?

2) Apa tujuan dari adanya inovasi pendidikan?

3) Siapa yang menjadi sasaran dalam imovasi Pendidikan?

4) Faktor apa yang mempengaruhi inovasi Pendidikan?

5) Apa saja contoh inovasi Pendidikan?

I.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui definisi dari Inovasi Pendidikan.

2) Untuk mengetahui tujuan dari Inovasi Pendidikan.

3) Untuk mengetahui siapa saja sasaran dari Inovasi Pendidikan.

4) Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi Inovasi Pendidikan.

5) Untuk mengetahui apa saja contoh dari inovasi Pendidikan.

v
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Inovasi Pendidikan

Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah


invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar
baru, artinya hasil karya manusia. Adapun discovery adalah penemuan sesuatu
(benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya).

Secara etimologi, inovasi berasal dari bahasa Latin, yaitu innovaation yang
berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo, yang artinya
memperbarui dan mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru menuju arah
perbaikan dan berencana (tidak secara kebetulan) (Idris, Lisma Jamal, 1992: 70).

Jadi banyak dari para ahli mengungkapkan berbagai persepsi, pengertian,


interpretasi tentang inovasi dengan susunan kalimat dan penekanan yang berbeda,
tetapi mengandung pengertian yang sama.

Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam


pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit, yaitu tingkat lembaga
pendidikan, maupun arti luas, yaitu sistem pendidikan nasional

Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi


dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai
suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.

Pada dasarnya inovasi pendidikan merupakan upaya dalam memperbaiki


aspek-aspek pendidikan dalam praktiknya. Definisi lain tentang inovasi
pendidikan adalah suatu perubahan baru dan kualitatif yang berbeda dari hal (yang

vi
ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (Suryobroto, 1990: 127).

Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun
sistem. Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up
untuk pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan
tanya jawab ataupun yang lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat dikreasikan
sesuai pemanfaatannya, yang menciptakan hal baru, memudahkan dalam dunia
pendidikan, serta mengarah pada kemajuan.

II.2 Tujuan Inovasi Pendidikan

Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yaitu


kemampuan sumber tenaga, uang, sarana, dan prasarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua
tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah,
2001: 189).

Tujuan pendidikan Indonesia jika disimpulkan bahwa saat ini Indonesia


sedang mengejar ketertinggalan iptek secara global yang berjalan sangat cepat dan
berusaha agar pendidikan bisa dirasakan dan didapatkan oleh semua warga
Indonesia. Adapun arah tujuan inovasi pendidikan tahap demi tahap, yaitu:

1. Mengejar ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan


teknologi sehingga semakin lama pendidikan di Indonesia semakin
berjalan sejajar dengan kemajuan tersebut;
2. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan sekolah dan luar sekolah
bagi setiap warga negara. Misalnya, meningkatkan daya tampung usia
sekolah SD, SMP, SMA, dan PT.

Di samping itu, akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan semakin


menurun saat ini. Dengan sistem penyampaian yang baru, peserta didik
diharapkan menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil memecahkan
masalahnya sendiri.

vii
Jadi tugas inovasi/pembaharuan pendidikan yang utama adalah memecahkan
masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan dengan cara inovatif.

II.3 Sasaran Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri


sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti
inovator, penyelenggara inovasi seperti guru dan siswa. Di samping itu,
keberhasilan inovasi pendidikan tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua faktor,
tetapi juga oleh masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan
fasilitas, dan program/tujuan.

1. Guru

Agar dunia pendidikan dapat lebih inovatif diperlukan guru yang berkompeten
dan memiliki kreativitas yang tinggi. Guru harus mempunyai cara menyampaikan
pembelajaran agar belajar itu menarik dan mudah dimengerti. Peran guru pada
inovasi di sekolah tidak terlepas dari tatanan pembelajaran yang dilakukan di
kelas. Guru harus tetap memerhatikan sejumlah kepentingan siswa, di samping
harus memerhatikan suatu tindakan inovasinya. Langkah-langkah perubahan yang
dilakukan oleh seorang guru pun tidak terlepas dari beberapa aspek kompetensi
yang harus dicapai, seperti:

(a) Planning Instructions (Merencanaan Pembelajaran);

(b) Implementing Instructions (Menerapkan Pembelajaran);

(c) Performing Administrative Duties(Melaksanakan Tugas Administratif)

(d) Communicating (Berkomunikasi);

(e) Development Personal Skills (Mengembangkan Kemampuan Pribadi);

(f) Developing Pupil Self (Mengembangkan Kemampuan Peserta Didik).

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak


yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan

viii
kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di
kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya pada
tujuan yang hendak dicapai.

Guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar
yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar mencapai
tujuan secara optimal. Seorang guru tidak hanya harus pintar dari segi
intelektualnya, tetapi juga harus memiliki kompetensi pedagogik, profesional,
individual, dan sosial. Selain itu, guru juga harus kreatif dan inovatif. Untuk itu
guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai diseminator, informator,
transmitter, transformator, organizer, fasilitator, motivator, dan evaluator bagi
terciptanya proses pembelajaran yang dinamis dan inovati

2. Siswa

Prioritas paling tinggi di sekolah adalah berpusat pada minat dan kebutuhan
siswa. Jadi, semua unit pekerjaan di sekolah diabdikan pada kepentingan siswa
sesuai dengan tujuan dari pendidikan di sekolah tersebut. Sebagai objek utama
dalam pendidikan, siswa memegang peran yang sangat dominan. Siswa dapat
menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan inteligensi, daya motorik,
pengalaman, kemauan, dan komitmen yang timbul dalam dirinya tanpa paksaan.
Hal ini terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan,
walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan perubahan, mulai
dari perencanaan sampai pelaksanaan. Peran siswa dalam inovasi pendidikan
adalah sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama
temannya, petunjuk, bahkan guru.

3. Kurikulum

Kurikulum pendidikan,atau lebih sempit lagi kurikulum sekolah itu mencakup


panduan pada aplikasi pendidikan dan pedagogik pada sekolah. Oleh karenanya
kurikulum sekolah dipercaya menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan pada
proses belajar mengajar pada sekolah.

Sebagai akibatnya pada aplikasi inovasi pendidikan, kurikulum memegang


peranan yang sama menggunakan unsur-unsur lain pada pendidikan. Tanpa

ix
adanya kurikulum dan tanpa mengikuti acara-acara yang terdapat di dalamya,
maka penemuan pendidikan tidak akan berjalan sinkron menggunakan tujuan
penemuan itu sendiri.

Oleh karenanya, pada pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya


sinkron menggunakan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti
menggunakan pembaharuan pendidikan karena tak mungkin perubahan menurut
kedua-duanya akan berjalan dengan searah.

4. Fasilitas

Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan


dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
inovasi pendidikan, fasilitas ikut memengaruhi kelangsungan inovasi yang akan
diterapkan. Tanpa fasilitas, pelaksanaan inovasi pendidikan tidak akan berjalan
dengan baik.

5. Lingkup Sosial Masyarakat

Dalam menerapakan inovasi pendidikan, lingkup sosial masyarakat tidak


secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut, tetapi bisa membawa dampak,
baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Secara
langsung atau tidak, masyarakat terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin
dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih
baik, terutama masyarakat tempat peserta didik itu berasal. Keterlibatan
masyarakat dalam inovasi pendidikan akan membantu inovator dan pelaksana
inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.

II.4 Faktor Inovasi Pendidikan

Salah satu faktor penghambat inovasi pendidikan adalah munculnya


penolakan pelaksanaan inovasi tersebut. Beberapa hal yang menyebabkan inovasi
ditolak oleh para pelaksana inovasi di lapangan atau di sekolah, yaitu sebagai
berikut.

x
a. Sekolah atau guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan dan
pelaksanaan inovasi tersebut, sehingga ide baru atau inovasi tersebut dianggap
oleh guru atau sekolah bukan sebagai miliknya yang tidak perlu dilaksanakan
karena tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi sekolahnya.

b. Guru ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan saat
sekarang karena sistem atau metode tersebut sudah mereka laksanakan
bertahun-tahun dan tidak ingin diubah. Di samping itu, sistem yang mereka
miliki dianggap telah memberikan rasa aman atau kepuasan serta sesuai dengan
pikiran mereka.

c. Inovasi baru yang dibuat oleh pusat (khususnya Depdiknas) belum sepenuhnya
melihat kebutuhan dan kondisi yang dialami oleh guru dan siswa. Hal ini juga
diungkapkan oleh Munro (1987: 36) yang mengatakan “Mismatch between
teacher’s intention and practice is important barrier to the success of the
innovatory program.”

d. Inovasi yang diperkenalkan dan dilaksanakan, yang berasal dari pusat,


merupakan kecenderungan sebuah proyek yang segala sesuatunya ditentukan
oleh pencipta inovasi dari pusat. Inovasi ini bisa terhenti jika proyek itu selesai
atau jika finansial dan keuangannya tidak ada lagi. Dengan demikian, pihak
sekolah atau guru terpaksa melakukan perubahan sesuai dengan kehendak para
inovator di pusat dan tidak mempunyai wewenang untuk mengubahnya.

e. Kekuatan dan kekuasaan pusat yang sangat besar sehingga dapat menekan
sekolah atau guru melaksanakan keinginan pusat, yang belum tentu sesuai
dengan kemauan dan situasi sekolahnya.

II.5 Contoh-contoh Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa
ke masa. Isu ini selalu muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pendidikan. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat
diberikan dua buah model inovasi yang baru, yaitu sebagai berikut.

xi
1. Model top-down

Model top-down adalah model inovasi pendidikan yang dibuat atau


diciptakan oleh atasan dan ditujukan kepada bawahan. Misalnya, inovasi-inovasi
yang diciptakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, dan
menyasar semua lembaga pendidikan yang didukungnya. Penerapan inovasi ini
dapat dilakukan dengan ajakan, saran, atau bahkan sedikit paksaan.

2. Model dari bawah ke atas

Model bottom-up adalah model inovasi pendidikan yang diciptakan dari


bawah untuk menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan. Inovasi ini tergolong
inovasi yang berkesinambungan dan tidak mudah berhenti. Salah satu contohnya
adalah inovasi sekolah dan guru untuk mendukung pembelajaran di sekolah dan
ruang kelas seperti berikut ini:

a. Yel Yel

Yel Yel ini biasanya terjadi sebelum kelas dimulai dan guru didorong
untuk mengucapkan beberapa nyanyian yang diajarkan kepada siswa.
Menggunakan yelyel dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan membangun hubungan yang erat antara guru dan siswa, dan siswa dengan
siswa.

b. Penghargaan Atau Reward

Dengan pengalaman di bidang ini, anak-anak yang lebih muda (PAUD,


SD) sangat senang ketika prestasi belajar mereka dievaluasi dan diakui oleh guru.
Penghargaan itu sendiri dapat dimaknai sebagai sarana pendidikan dalam rangka
mengkoordinir kesejahteraan siswa. Tujuannya adalah mendorong siswa untuk
belajar lebih aktif dan mengenalkan kompetisi yang sehat antar siswa untuk
meningkatkan kinerja.

xii
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari uraian tersebut di atas bahwa inovasi pendidikan sebagai


usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus melibatakan
semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi
seperti guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja
ditentukan oleh satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta
kelengkapan fasilitas. Inovasi pendidikan yang berupa top-down model tidak
selamanya bisa berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara
lain adalah penolakan para pelaksana seperti guru yang tidak dilibatkan secara
penuh baik dalam perencananaan maupun pelaksanaannya. Sementara itu inovasi
yang lebih berupa bottom-up model dianggap sebagai suatu inovasi yang
langgeng dan tidak mudah berhenti karena para pelaksana dan pencipta sama-
sama terlibat mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan. Oleh karena itu
mereka masing-masing bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu inovasi
yang mereka ciptakan.

III.2 Saran

Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin
menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis
mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang
berkaitan dengan judul “INOVASI PENDIDIKAN”.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

E-ujian. (2023, AGUSTUS 25). Model Pembelajaran Inovatif: Pengertian dan


Penerapannya.

https://e-ujian.id/model-pembelajaran-inovatif-pengertian-dan-
penerapannya/

Nasional, D. P. (2003). Undang-Undang Republik Indonesi. Jakarta: Depdiknas


RI .

P, G. (2022, Februari 7). Komunikasi Verbal: Pengertian, Bentuk, dan Contoh.


https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-verbal/

Rusdiana, A. (2014). KONSEP INOVASI. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.

Saud, U. S. (2018). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin. (2012). INOVASI PENDIDIKAN. Medan: PERDANA


PUBLISHING.

Wahyudin, D. d. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

xiv

Anda mungkin juga menyukai