Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Ilmu Pendidikan Rahmad Shadiqin, SS, M.Pd.I

INOVASI PENDIDIKAN

OLEH :
Khairunnisa : 210101020451

Muhammad Yusuf Qhardawi : 210101020311

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
BANJARMASIN
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah karena berkat Rahmat, Taufik dan
Inayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ” Inovasi Pendidikan”. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis
ucapkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga,
sahabat dan pengikut beliau ila yaumil qiyamah. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yaitu Bapak
Rahmad Shadiqin, SS, M.Pd.I sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca meskipun penulis menyadari akan ketidak sempurnaan di dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sekalian, sehingga ke depannya penulis dapat menyempurnakan
makalah ini dengan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 18 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah. .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa pengertian inovasi pendidikan ......................................................... 3


B. Apa saja faktor pendorong dilakukan inovasi pendidikan ...................... 4
C. Ada berapa contoh inovasi pendidikan di Indonesia ............................... 7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak
perubahan yang sangat signifikan dalam berbagai dimensi dari kehidupan manusia,
baik dalam kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Perubahan tersebut
menjadikan persaingan global, sehingga perlu diupayakan peningkatan dan
pengembangan kualitas terkait sumber daya manusia. Upaya yang dilakukan dalam
meningkatkan kualitas SDM yaitu dibutuhkannya peran pendidikan, kualitas
pendidikan harus ditingkatkan, sebab masyarakat yang cerdas akan membentuk
kemandiiran secara progresif. Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh
kualitas dari sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh bangsa tersebut.
Sebagai negara yang berkembang dengan kualitas sumber daya manusia yang
terhitung rendah, maka ketergantungan terhadap negara–negara maju dapat
dikatakan memasuki kriteria sangat tinggi. Rendahnya kualitas sumber daya
manusia menjadi salah satu akibat dari rendahnya sebuah mutu pendidikan. Hal
tersebut disebabkan perkembangan aktivitas dalam berbagai bidang kehidupan
yang selalu meninggalkan dari hasil kerja yang dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan akibatnya hasil pengajaran dalam pembelajaran belum sesuai dengan
kehidupan nyata yang dihadapi peserta didik. Serta temuan baru terkait pengajaran
membuat paradigma, metodologo falsafah belum memadai.
Berbagai permasalahan mengenai hasil pendidikan diatas menjadikan harus
adanya inovasi pendidikan, dengan harapan terjadinya hasil dan mutu pendidikan
akan semakin membaik dan dapat meningkat. Inovasi pendidikan harus dilakukan
agar pendidikan yang selalu adaptif dengan perubahan-perubahan dan
perkembangan zaman.

1
Inovasi pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam konteks aplikasi dari
ilmu Teknologi Pemmbelajaran khususnya yang berbasis ICT sehingga diharapkan
mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang berdampak pada hasil
pembelajaran yang lebih baik. Sebenarnya inovasi dalam dunia pendidikan ini
terletak pada kekuatan berpikir yang menghasilkan-ide sebagai teknologi rancang
bangun yang harus dimiliki para teknolog di bidang pendidikan dan pembelajaran.
Berkenaan dengan hal itu, maka upaya-upaya menemukan sesuatu yang
paradigmatik akan menjadi tren dan target dalakm dunia akademisi guru, instruktur
maupun widyaiswara khususnya dalam mengadaptasikan temuan oleh pikirnya
dengan kondisi nyata di lapangan sehingga mampu menyelesaikan permasalahan
yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian inovasi pendidikan?
2. Apa saja faktor pendorong terjadinya inovasi pendidikan?
3. Ada berapa contoh inovasi pendidikan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian inovasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui faktor pendorong terjadinya inovasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui beberapa contoh inovasi pendidikan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendidikan
Kata inovasi berasal dari bahasa Inggris yaitu innovation yang artinya segala
hal yang baru atau pembaharuan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kata inovasi dapat diartikan sebagai pemassukan atau pengenalan hal-hal yang baru,
penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya
(gaagsan, metode atau alat). Menurut Junius Mauegha dalam (syafaruddin, dkk.
2012), istilah inovasi, perubahan dan pembaharuan sering digunakan secara
bergantian untuk menjelaskan tentang inovasi. Berdasarkan studi Center For
Educational research and Innovation tahun 1973, istilah inovasi menunjukkan
sesuatu tindakan yang baru dalam organisasi dan kehidupan manusia. Sehingga
dalam hal ini inovasi sebagai suatu bentuk usaha yang dilakukan secara sengaja
untuk meningkatkan praktik dalam mencapai tujuan yang selanjutnya dinyatakan
sebagai suatu pembaharuan yaitu suatu inovasi dari suatu sistem dalam skala yang
luas.1
Berdasarkan uraian di atas maka dapatlah dikatakan bahwa inovasi adalah suatu
ide, benda, peristiwa, metode yang dilihat atau dirasakan sebagai suatu yang baru
yang semula belum dilakukan bagi bagi seseorang atau masyarakat (sekelompok
orang) sebagai hasil invensi ataupun diskoveri yang digunakan untuk mencapai
suatu tujuan atau untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu.
Pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anka agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya, Suwarno dalam (Ananda, Rusydi dan Amiruddin, 2017). Jamaris dalam
(Ananda, Rusydi dan Amiruddin, 2017) menjelaskan pendidikan merupakan usaha

1
Arin Tentrem Mawati dkk, 2020. “Inovasi pendidikan konsep, proses dan strategi”. Yayasan Kita
Menulis

3
yang dilakukan secara sadar dalam rangka membimbing dan mengarahkan
perkembangan anak ke arah dewasa. Dewasa artinya mempunyai tanggung jawab
terhadap dirinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya. Lebih jauh lagi
bertanggungjawab terhadap segala resiko dari lain sesuatu yang sudah menjadi
pilihannya.
Inovasi pendidikan merupakan suatu perubahan baru yang sebelumnya belum
ada, dan kualitatif berbeda dari hal yang sudah ada sebelumnya, serta diusahakan
dengan sengaja untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang diinginkan
dalam pendidikan dapat tercapai, Saud dalam (Syafaruddin,dkk.,2012).
Dari hal tersebut di atas, inovasi pendidikan dapat dipahami sebagai suatu
perubahan baru dan kualitatif yang berbeda dari keadaan yang sudah ada
sebelumnya yang dilakukan dengan sengaja dan diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal dalam
pendidikan. Lebih tegas lagi bahwa inovasin pendidikan adalah inovasi
(pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilaksanakan untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan.2
B. Faktor Pendorong Terjadinya Inovasi Pendidikan
Usaha perubahan pendidikan dalam inovasi pendidikan tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait didalamnya, yaitu
inovator, penyelenggara inovasi seperti guru dan peserta didik. Keberhasilan inovasi
pendidikan dapat ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk masyarakat serta
kelengkapan fasilitas. Faktor utama yang perlu mendapatkan perhatian diperhatikan
dalam inovasi pendidikan ini adalah guru, peserta didik, kurikulum dan fasilitas, dan
tujuan/program.

2
Arin Tentrem Mawati dkk, Inovasi pendidikan konsep, proses dan strateg, halaman

4
1) Guru
Guru yang berkompeten dan memiliki kreativitas yang tinggi diperlukan agar
dunia pendidikan dapat lebih inovatif. Agar belajar menjadi lebih menarik dan
mudah dimengerti maka guru harus mempunyai cara menyampaikan
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik. Peran guru pada inovasi di
sekolah dipengaruhi oleh tatanan pemebelajaran yang dilakukan di kelas.
Sejumlah kepentingan peserta didik harus tetap memerhatikan oleh guru, di
samping juga harus memerhatikan suatu langkah-langkah tindakan untuk
berinovasi.
Langkah-langkah/tindakan perubahan yang dilaksanakan oleh seorang guru
dipengaruhi oleh beberapa aspek kompetensi yang harus dicapai, seperti:
merencanakan pembelajaran (planning instruction); menerapkan pembelajaran
(implementing instructions); melaksankan tugas-tugas administratif
(performing administrative duties); communicating (berkomunikasi);
development personal skills (mengembangkan kemampuan pribadi);
developing pupil self (mengembangkan kemampuan peserta didik). Pada
pelaksanaan pendidikan guru berperan sebagai ujung tombak sebagai pihak
yang sangat berpengaruh dalam proses belajar dan mengajar. Kelangsungan
proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas sangat ditentukan
oleh kepiawaian dan kewibawaaan guru. Mampu membawa peserta didik pada
tujuan yang hendak dicapai harus pandai dilakukan oleh guru. Guru mempunyai
peran yang luas sebagai pendidik, orangtua, teman, dokter, motivator, dan
sebagainya, Wright dalam (Rusdiana,2014)
2) Peserta Didik
Berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik merupakan prioritas paling
tinggi di sekolah. Sehingga, sekolah memberikan pelayanan atau mengabdi
untuk kepentingan peserta didik sesuai dengan tujuan dari pendidikan di
sekolah tersebut dari semua unit sekolah. Peserta didik memegang peran yang
sangat dominan pada objek utama dalam pendidikan. Peserta didik dapat

5
menentukan keberhasilan belajar dengan pelayanan yang diberikan oleh
sekolah dengan menggunakan intelegensi, daya motorik, pengalaman,
kemauan, dan komitmen yang timbul dalam diirinya tanpa paksaan. Peserta
didik dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan agar semua ini terjadi,
meskipun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan perubahan, mulai
dari peerncanaan sampai pelaksanaan. Sebagai penerima pelajaran, pemberi
materi pelajran pada sesama temannya, petunjuk, bahkan guru pada tutor
sebaya merupakan peranan peserta didik dalam inovasi pendidikan.
3) Kurikulum
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, kurikulum sekolah merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan sehingga dalam pelaksanaan inovasi
pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain
dalam pendidikan. Inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan
inovasi tanpa kurikulum. Semua perubahan yang hendak diterapkan dalam
inovasi pendidikan, harus sesuai denga perubahan kurikulum. Dapat dikatakan
bahwa berbagai kegiatan pengaturan yang dilakukan ibu, harus melibatkan
anggota keluarga terutama anak-anak dalam rangka mendidik dan
membiasakan mereka. Anak-anak dilibatkan sesuai dengan tingkat kemampuan
masing-masing. Anak yang lebih dewasa diberi tugas yang le
Mengikut sertakan anak dalam berbagai kegiatan intelektual seperti membaca
dan kegiatan lain seperti memperbaiki alat rumah tangga, perjalanan bersama dan
lain-lain. menurut berbagai peneliti dan ahli sebagai tindakan yang menunjang
perkembangan intelek anak-anak. Partisipasi anak seperti itu bukan hanya berguna
bagi anak, tetapi juga menguntungkan bagi orang tua, karena ia sendiripun
melaksanakan kegiatan tersebut dengan lebih bersungguh sungguh dan lebih

6
berhati-hati yang pada akhirnya meningkatkan kualitas dan manfaat intraksi antara
keduanya.3
Dilibatkannya anak dalam kegiatan rumah tangga adalah untuk melatih rajin
bekerja dan kemampuan melaksanakan tugas. Anak diberi tugas tertentu, diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Anak
jangan dibiarkan berpangku tangan meskipun orang tua mampu menyediakan
pembantu untuk mengerjakan pekerjaan di rumah. Tanpa terikat dengan tugas
tertentu, anak kurang merasa memiliki bahkan dapat menumbuhkan sikap manja
dan kurang mandiri.
C. Latihan Bertanggung jawab
Orang tua memang berkewajiban membantu anak dalam memenuhi kebutuhan
akan tetapi tidak boleh berlebih-lebihan dalam menolongnya sehingga anak
kehilangan kemampuan untuk berdiri sendiri.4 Tugas yang diberikan kepada anak
bukan sesuatu yang di luar kemampuannya atau mengganggu bagi jalannya proses
belajar formal mereka. Tugas yang diberikan tidak terlepas dengan tujuan berupa
latihan bekerja, menjauhkan kemalasan, menyadari pentingnya berbagai pekerjaan
rumah tangga, latihan mandiri dan bertanggung jawab. Anak laki-laki diberi tugas
yang sesuai dengan kodratnya, demikian pula anak perempuan. Pokoknya anak
diberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Dalam memberikan tugas
sewaktu-waktu diadakan pertukaran diantara anak untuk menghilangkan kejemuan
dan memberikan pengalaman baru sesuai dengan perkembangan kemampuan
mereka.

3
Sudarji Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan : Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan
Pendidikan dengan Masyarakat (Jakarta : Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1988), hlm. 79.
4
Abdul ‘Aziz El-Quussy, Pokok-pokok Kesehatab Jiwa/Mental I(Usus al-Shihhah al-
Nafsiah), Zakiah Daradjat, pen. Jilid I (Jakarta : Bulan Bintang, 1974), hlm. 220.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dari anak. Dimana anak
mendapatkan pendidikan sejak dalam kandungan sampai dengan mendapatkan
pendidikan formal.
Dalam mensukseskan pendidikan, keluarga berperan dalam memberikan
pendampingan dan memberikan pilihan kepada anaknya untuk masalah pendidikan
yang tepat sesuai dengan karakteristik dari anak. Di samping itu, penciptaan
suasana yang nyaman dan aman dari keluarga kepada anaknya akan memberikan
motivasi keluarga kepada anak dalam menempuh pendidikannya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Amini,Ibrahim, Kiat Memilih Jodoh menurut Al-Qur’an dan Sunah, Jakarta: Lentera,
2000.
Adiwikarta,Sudarji, Sosiologi Pendidikan : Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan
Pendidikan dengan Masyarakat, Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan, 1988.
Abdul ‘Aziz El-Quussy, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental I(Usus al-Shihhah al-
Nafsiah), Zakiah Daradjat, pen. Jilid I, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.

Anda mungkin juga menyukai