(IPS) SD
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Inovasi Pembelajaran
IPS SD” dengan Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Semester / Kelas : V / B
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa karena telah memberikan rahmat,
hidayat serta karunia-nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Arah Inovasi Pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) SD”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Dr. Abdul Mu’min Saud., S.Sos., M.Pd.
pada mata kuliah Inovasi Pembelajaran IPS SD di Universitas Pasundan,
Bandung. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan juga
wawasan bagi pembaca tentang “Arah Inovasi Pembelajaran Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) SD”.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Abdul Mu’min Saud
S.Sos., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Inovasi Pembelajaran IPS SD. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat
di masa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu instrumen utama dalam pengembangan
sumber daya manusia. Penyelenggaraan pendidikan menghendaki perencanaan dan
pelaksanaan yang matang agar hasil yang diharapkan tercapai secara maksimal. Hal
ini senada dengan UU SPN Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1yang menyebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai dengan pendapat Sadiman, Rahardjo,
Haryono, dan Harjito (2011, p. 9) bahwa proses pembelajaran harus dirancang
secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada peserta didik. Pembelajaran
direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta diarahkan
kepada perubahan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan yang akan
tercapai.
1
Technology (AECT) menjelaskan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran
yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi (1977).
Penggunaan media yang tepat mampu menyampaikan informasi maupun pesan
yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dengan jelas oleh penerima
pesan. Begitu juga ketika media digunakan dalam proses pembelajaran di kelas,
informasi yang disampaikan guru sebagai penyampai pesan di kelas dapat diterima
dengan jelas oleh peserta didik sebagai penerima pesan di kelas. Mata pelajaran IPS
memiliki tujuan yang sesuai untuk membentuk anggota masyarakat yang produktif
(menjadi warga negara yang layak). IPS Learning lebih menjadikan kerja sama
sebagai residen. IPS bisa diterapkan dalam kehidupan pribadinya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Inovasi Pembelajaran Pendidikan IPS SD
2. Permasalahan dan Arah Inovasi Pembelajaran Pendidikan IPS SD
3. Tantangan Inovasi Pembelajaran Pendidikan IPS SD
4. Faktor Penentu Mutu Pembelajaran Pendidikan IPS SD
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Inovasi Pembelajaran Pendidikan IPS SD
2. Untuk Mengetahui Permasalahan dan Arah Inovasi Pembelajaran
Pendidikan IPS SD
3. Untuk Mengetahui Tantangan Inovasi Pembelajaran Pendidikan IPS SD
4. Untuk Mengetahui Faktor Penentu Mutu Pembelajaran Pendidikan IPS SD
D. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini dapat dijadikan bahan acuan oleh Guru dalam melakukan proses
pembelajaran Pendidikan IPS SD
2. Makalah ini dapat memberikan wawasan kepada Guru ataupun calon Guru
agar lebih peduli mengenai permasalahan dan tatangan serta arah inovasinya
dalam pembelajaran pendidikan IPS SD.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru atau barang baru, pelayanan baru
dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia (Syafaruddin,
S., dkk., 2016:24). Jadi inovasi itu merupakan kreatifitas atau penemuan yang
berhubungan dengan manusia yang mana tujuannya memperkenalkan apa yang
baru atau hal-hal mengenai perubahan untuk menuju kearah yang lebih baik lagi.
3
Pendidikan IPS merupakan pembelajaran wajib yang ada di kurikulum yang
mana pembelajaran IPS ini dimulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP/MTS), sekolah menengahah atas (SMA/SMK,MAN). Di jenjang
persekolahan erat kaitannya dengan disiplin ilmu sosial yang terintegrasi dengan
penetahuan lain yang dirancang secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan
pembelajaran. kita mengenal banyak istilah yang terkadang mengacaukan pikiran.
Misalnya istilah Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences), Ilmu Pengetahuan Sosial
(Social Studies), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies Education)
dan Pendidikan Ilmu Sosial (Social Sciences Education). (Abbas, E. W. 2013:3).
4
Di zaman teknologi yang sudah canggih ini kebanyakan orang mampu
meangkases suatu pemeblajaran hanya melalu smart phone, laptop, komputer, dan
lain lain. Yang mana adanya tekonologi tersebut pastinya sangat membantu sekali
dalam proses pembelajaran. Yang mana sekarang ini telah banyak aplikasi-aplikasi
yang mampu menunjang pembalajar siswa atau mempermudah pembelajaran.
(Susanto, H., & Akmal, H. 2018:204) Pada dasarnya, apliksi pembelajaran
memiliki manfaat untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi tertentu.
Karena sekaraang ini sedang terjadi wabah virus maka aplikas-aplikasi penunjang
belajar sangat dibutuhkan agar pembelajaran bisa tetap berlangsung walau
pembelajarannya bersifat daring.
5
Dalam tantangan mempersiapkan kualitas manusia seutuhnya dalam rangka
menopang pembangunan nasional, pendidikan dihadapkan pada sejumlah masalah,
baik mutu maupun relevansi. Sementara itu, pendekatan demokratisasi pendidikan
yang antara lain dalam konsep pendidikan masal “for all” dalam negara sedang
berkembang, sering terkesan dalam bentuk mobilitas masal pendidikan, dengan
orientasi kuantitas partisipasi pendidikan lebih menonjol pada proses dan mutu
pendidikan.
6
Di lain pihak, pendidikan amat luas, mencakup berbagai unsur yang secara
sistematik mempengaruhi kualitas pendidikan, namun kiranya tepat apabila unsur
pembelajaran sangat strategis sebagai pusat kajian dalam kerangka inovasi
pendidikan. Hal ini disebabkan secara empirik, memang merupakan titik lemah
pendidikan kita dewasa mi, dan secara teoriitik diakui pada pakar, bahwa
pembelajaran merupakan inti pendidikan, sehingga budaya pembelajaran inilah
perlu dikembangkan.
7
Memasuki era globalisasi tahun 2020 bangsa Indonesia, era kompetitif
secara global masuk dalam percaturan bangsa lain. Kondisi ini ditandai dengan
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Jenis dan persyaratan pekerjaan
bertambah semakin tinggi dan peluang memasuki pekerjaan semakin kompetitif.
Demikian pula pendidikan formal persekolahan akan semakin ketinggalan.
Ketidakpastian perkembangan masyarakat yang dipacu oleh IPTEK mempengaruhi
terhadap tuntutan kualitas sumber daya manusia. Inilah yang menjadi tantangan
serius perlunya inovasi dalam proses pembelajaran IPS.
8
Kesenjangan antara kualitas pendidikan dalam kenyataan empirik, dengan
tuntutan ideal kurikulum kehidupan praktis dan perkembangan masyarakat,
menuntut untuk dilakukan terus menerus inovasi pendidikan IPS. Inovasi
merupakan kebutuhan dan keharusan yang dilakukan, agar kesenjangan tadi dapat
dikendalikan. Selain itu, perlu disadari bahwa sistem pendidikan cenderung akan
selalu ketinggalan oleh perkembangan masyarakat. Disatu pihak masyarakat
bersifat dinamis, sedangkan di lain pihak pendidikan cenderung bersifat konservatif
terutama pada masyarakat yang sedang berkembang. Inovasi pembelajaran IPS
pada hakikatnya, adalah upaya untuk memenuhi peningkatan mutu proses
pendidikan yang dilakukan terus menerus, untuk memenuhi perkembangan
tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.
9
Kondisi sosiologis ini menuntut motivasi pembelajaran IPS tidak
didasarkan hanya pada dimensi psikologis semata, akan tetapi harus mengakses
pada dimensi sosial budaya. Kualitas pembelajaran pada umumnya sangat rendah
seperti terungkap dalam beberapa penelitian. Seperti halnya dalam pelajaran
pendidikan ilmu pengetahuan sosial di sekolah menengah atas (Suwarma AM:
1991), pada pendidikan dasar (Sanusi dkk: 1993). Penelitian lain menunjukkan,
bahwa lemahnya proses pembelajaran di tingkat persekolahan, ada kaitannya pula
dengan pola belajar guru yang bersangkutan pada saat belajar di LPTK (Ranidar:
1996).
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu diantaranya adalah (1) Faktor-
faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yang digolongkan menjadi dua golongan
yaitu: (a) Faktor-faktor non-sosial dalam belajar. Faktorfaktor ini boleh dikatakan
juga tak terbilang jumlahnya, misalnya: keadaan udara, cuaca, waktu, tempat
(letaknya, pergedungannya), alat-alat yang disukai untuk belajar dan sebagainya.
(b) Faktor-faktor sosial dalam belajar. Faktor-faktor sosial disini adalah faktor
manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun tidak langsung
hadir. Jadi dapat dikatakan kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu
seseorang sedang belajar, sangat mengganggu belajar. (2) Faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri pelajar, yang di golongkan menjadi dua yaitu: (a) Faktor-
faktor fisiologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Kondisi fisik yang bugar dan sehat akan memberikan dampak positif pada
10
kegiatan belajar seseorang. (b) Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologi
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar (Kurniawan et al., 2018).
11
Tujuan metode pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih
tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada
temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat
seperti metode pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi
pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan
kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab
pertanyaannya (. et al., 2017). Metode snowball throwing dapat dijadikan sebagai
salah satu variasi metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan siswa SD kelas
V semester 1.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan, dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen
sistem pendidikan baik dalam arti sempit yaitu tingkat lembaga pendidikan maupun
arti luas yaitu sistem pendidikan nasional. Inovasi pendidikan IPS di SD sangatlah
perlu untuk dilakukan dimana pembelajaran harus bisa menyesuaikan dengan
perkembangan jaman yang semakin modern, seperti halnya penggunaan media-
media teknologi. Inovasi ini mampu mengatasi berbagai masalah yang biasa terjadi
pada pembelajaran IPS di SD hanya saja akan menjadi sebuah tantangan berat bagi
beberapa guru yang kurang mampu untuk melakukan inovasi pada pembelajaran
IPS di SD. Disini kelompok kami menawarkan penggunaan metode snowball
throwing yang bertujuan untuk melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan
dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu
kelompok.
B. Saran
Saran dari penulis untuk pembaca khususnya calon Guru yaitu lakukakanlah
inovasi-inovasi dalam pembelajaran pendidikan IPS SD, agar proses pembelajaran
dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang semakin modern ini dan
juga untuk mengurangi permasalahan mengenai pembelajaran pendidikan IPS SD.
13
DAFTAR PUSTAKA
Selfi Rahmi Andini, V. M. (2021). Mendesain Pembelajaran PKn dan IPS yang
Inovatif dan Kreatif dengan Menggunakan. JURNAL BASICEDU, 5671-
5681.
14