Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia SD yang diampu oleh :
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD ini yang berjudul Pendekatan Whole
Language dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada bidang studi mata
kuliah Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD di universitas pasundan. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sangat penting dalam kehidupan karena bahasa dapat
menyampaikan keinginan, pendapat, dan perasaan seseorang. Pelajaran bahasa
yang seharusnya menyenangkan dan mengasyikkan ternyata jauh dari harapan.
Hal ini disebabkan karena di sekolah, bahasa diajarkan secara terpisah–pisah.
Pada umumnya, guru mengajarkan ketrampilan berbahasa dan komponen bahasa
secara terpisah. Membaca diajarkan pada jam yang berbeda dengan menulis.
Demikian juga pelajaran tentang struktur bahasa, kosakata ataupun kesusastraan.
Dengan mengajarkan bahasa secara terpisah–pisah sangat sulit untuk memotivasi
siswa belajar bahasa karena siswa melihat apa yang dipelajarinya tidak ada
hubungannya dengan hidup mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan
pembelajaran yang sesuai agar siswa termotivasi untuk belajar bahasa.
1
yang menyatakan bahwa anak atau siswa membentuk sendiri pengetahuannya
melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated).
Whole language adalah cara untuk menyatukan pandangan tentang bahasa,
tentang pembelajaran dan tentang orang–orang yang terlibat dalam pembelajaran.
Dalam hal ini orang–orang yang dimaksud adalah guru dan siswa. Whole
language dimulai dengan menumbuhkan lingkungan yang mengajarkan bahasa
secara utuh dan keterampilan bahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis) diajarkan secara terpadu. Dengan pendekatan whole language
diharapkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa dapat meningkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan whole language?
2. Apa saja ciri-ciri kelas whole language?
3. Bagaimana penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan whole language?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian whole language.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri kelas whole language.
3. Untuk mengetahui penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan whole language.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh
(whole) dan terpadu (integrated) (Roberts, 1996 dalam Krissandi, 2017:43).
Menurut Alamsyah (2001: 21-22) ada tujuh ciri yang menandakan kelas
whole language:
4
Agar siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat perkembanganya, di
kelas harus tersedia buku dan materi yang menunjang> Buku dapat disususn
berdasarkan tingkat kemampuan membaca siswa, sehingga siswa dapat
memilih buku yang sesuai dengan kemampuannya. Di kelas juga tersedia meja
besar yang dapat digunakan siswa untuk menulis, melakukan editing dengan
temannya atau membuat caver untuk buku yang ditulisnya. Langkah-langkah
menulis tertempel di dinding sehingga siswa dapat emlihatnya setiap saat.
5
guru tidak boleh mengaharpkan kesempurnaan. Yang terpenting adalah respon
dan jawaban yang diberikan siswa dapat diterima.
g) Kelas whole language siswa mendapat balikan (feedback) positif dari guru
maupun temannya sendiri.
6
Berikut ini contoh menerapkan whole language dalam pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya menulis pengalaman. Kedelapan komponen tersebut
diterapkan secara simultan agar hasil yang dicapai memuaskan. Secara rinci
gambaran pembelajaran menulis pengalaman dengan pendekatan Whole
Language dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian persiapan, pelaksanaan,
dan bagian penilaian atau evaluasi (Hariyanto, 2009).
1. Bagian Persiapan
7
dilakukan setiap hari saat memulai pembelajaran. Guru hanya menggunakan
beberapa menit saja (10 menit) untuk membacakan cerita. Kegiatan ini juga
dapat membantu guru untuk memotivasi siswa memasuki suasana belajar.
b. Journal Writing
Journal writing atau menulis jurnal, pada kegiatan ini guru dapat
memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan cerita pengalaman selama
perjalanan berangkat ke sekolah. Tugas guru adalah mendorong siswa agar
mau mengungkapkan cerita yang dimilikinya. Guru juga berkewajiban untuk
membaca jurnal yang ditulis anak dan memberikan komentar atau respon
terhadap cerita tersebut sehingga ada dialog antara guru dan siswa.
d. Shared Reading
Shared reading ini adalah kegiatan membaca bersama antara guru dan
siswa. Setiap orang mempunyai buku untuk dibacanya. Dalam kegiatan ini
guru dan siswa bersamasama membaca sebuah cerita pengalaman yang sudah
disediakan oleh guru. Pada tahap ini guru juga bisa meminta siswa membuka
buku paket yang membahas topik tersebut, kemudian siswa diminta membaca
keras secara bergantian.
e. Guided Reading
8
Dalam guided reading semua siswa membaca dan mendiskusikan buku
yang sama. Guru menjadi pengamat dan fasilitator dan guru memberikan
pertanyaan yang meminta siswa menjawab dengan kritis, bukan sekadar
pertanyaan pemahaman. Kegiatan ini merupakan kegiatan membaca yang
penting dilakukan di kelas.
f. Guided Writing
9
proses menulis. Dalam tahap ini siswa dapat menulis pengalamannya tanpa
ada tuntutan tema dari guru.
10
1. Perubahan menjadi kelas whole language memerlukan waktu yang cukup
lama karena perubahan harus dilakukan dengan hati-hati.
2. Dalam penerapan whole language guru harus memahami dulu komponen-
komponen agar pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan whole language merupakan suatu cara untuk
mengembangkan bahasa atau mengajarkan bahasa yang dilakukan menyeluruh
yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Keterampilan-keterampilan ini memiliki hubungan yang interaktif. Whole
language merupakan kunci pertama di sekolah dalam mendorong anak untuk
menggunakan bahasa dan belajar bahasa dengan tidak terpisah-pisah. Terdapat
tiga bagian pembelajaran dalam pendekatan Whole Language, yaitu bagian
persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Penerapan pendekatan whole language
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran antara lain dengan
meningkatnya jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
keterampilan guru dalam mengelola kelas.
B. Saran
Di dalam pembelajaran yang mendidik, para guru yang diharapkan
menyediakan berbagai metode yang variative dan menjadi fasilitator di dalam
kegiatan pembelajarannya. Guru juga sebaiknya selalu mampu mengondisikan
pembelajaran yang menyenangkan serta efektif. Semua ditujukan demi
ketercapaian tujuan Pendidikan dan penanaman sikap, karakter bermatabat,
dan akhlak mulia para generasi penerus bangsa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Krissandi, Apri Damai sagita, B. Widharyanto, dan Rishe Purnama Dewi. 2017.
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD (Pendekatan dan
Teknis). Jakarta: Media Maxima.
Santosa, Puji. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
13