Anda di halaman 1dari 24

PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PADA MATERI BERMAIN DI LINGKUNGANKU


DENGAN METODE GLOBAL (GANZE METHOD)
DI KELAS II SD NEGERI 152977 SARUDIK 1
KABUPATEN TAPANULI TENGAH T.P 2020/2021

OLEH:

SAKTIO RAHMI HUTABARAT


NIM. 856010475

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS
UNIVERSITAS TERBUKA
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pada saat ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan
dibutuhkan. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk mempersiapkan
atau memberi pelajaran pada peserta didik agar dikemudian hari mereka dapat
mandiri dan tanggap.Melalui pendidikan sekolah berbagai aspek pendidikan dapat
dikembangkan agar menghasilkan tenaga-tenaga manusia yang berkualitas dan
bermutu. Banyak upaya yang dilakukan untuk menciptakan pendidikan sekolah
yang berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan perbaikan
sistem pembelajaran disekolah.
Perbaikan sistem belajar disekolah diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga akan berpengaruh juga pada
hasil belajar siswa. Belajar erat hubungan nya dengan hasil belajar siswa. Hasil
belajar merupakan peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian
terhadap hasil belajar siswa merupakan informasi yang akan diterima oleh guru
tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan belajarnya. Guru dapat
menyusun dan membina kegiatan siswa lebih lanjut baik untuk keseluruhan kelas
ataupun individu melalui hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa yang baik dapat ditentukan oleh proses pembelajaran
yang baik. Namun demikian bukan mudah untuk menghasilkan hasil belajar siswa
yang baik. Ada berbagai macam persoalan yang akan dihadapi dalam proses
pembelajaran, dimana persoalan itu bisa berasal dari guru,murid dan bahkan bisa
berasal dari lingkungan.
Persoalan yang dihadapi guru misalnya kurang memahami dan menguasai
materi yang akan diajarkan. Begitu juga dengan persoalan siswa yang sering
dihadapi oleh guru yaitu kurangnya minat siswa dalam menerima pembelajaran
yang diberikan oleh guru. Begitu juga dengan lingkungan, ada dua lingkungan
yang juga berpengaruh dalam proses hasil belajar siswa yaitu lingkungan sekolah
dan lingkungan tempat tinggal peserta didik.
Siswa sering merasa tidak nyaman untuk mengikuti pembelajaran
disekolah dikarenakan lingkungan sekolah yang kurang kondusif untuk
melaksanakan proses belajar mengajar. Begitu juga dengan lingkungan tempat
tinggal siswa yang tidak kondusif dapat menghasilkan proses belajar siswa yang
tidak maksimal.
Persoalan yang muncul bukanlah menjadi penghambat bagi guru dalam
proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan
dalam proses belajar mengajar disekolah adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran, dengan menggunakan metode pembelajaran yang baik dan sesuai
dengan keadaan kelas maka pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Metode
pembelajaran yang baik juga akan menghasilkan hasil belajar yang maksimal pada
setiap siswa.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan disekolah adalah
pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa indonesia termasuk pelajaran yang utama,
terutama di SD kelas rendah (I,II dan III). Pada jenjang inilah pertama kalinya
Bahasa Indonesia dilaksanakan secara terencana dan terarah.. Mencermati hal itu,
guru sebagai pelaksana dan pengelola proses pembelajaran di sekolah, dituntut
untuk dapat merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi aspek-aspek yang
tercakup dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap tidak menarik dan
membosankan, pelajaran membaca dianggap hal yang sulit. Ini terbukti dari
observasi yang dilakukan pada kelas II di SD Negeri 152977 Sarudik 1 Kabupaten
Tapanuli Tengah.Materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan tema 2 bermain di
lingkunganku. Sehingga jika ada pelajaran Bahasa Indonesia, sebagian siswa ada
yang tidak memperdulikan dan membuat keributan sendiri dengan temannya.
Mereka tidak tertarik untuk belajar membaca. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan
banyaknya anggapan siswa mengenai pelajaran Bahasa Indonesia adalah hanya
pelajaran membaca.
Adapun salah satu metode pembelajaran yang digunakan dalam
meningkatkan proses belajar dan hasil belajar adalah metode global (ganze
method).

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengidentifikasi
permasalahan yang terdapat pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Bermain
di Lingkunganku di kelas II SD Negeri 152977 Sarudik 1 Kabupaten Tapanuli
Tengah sebagai berikut :
a. Belum Mampu Membaca Kalimat Secara Utuh
Masalah yang dijumpai pada pelajaran bahasa Indonesia adalah siswa
belum mampu membaca kalimat secara utuh
b. Membuat keributan Sendiri
Selain belum mampu membaca secara utuh, masalah yang dijumpai
pada pelajaran bahasa Indonesia adalah siswa membuat keributan
sendiri pada saat guru menerangkan materi pembelajaran
c. Materi Tidak Tertarik
Siswa juga ada yang memiliki sifat tidak tertarik pada materi Bahasa
Indonesia tema 2 “ Bermain di Lingkunganku”

C. PEMBATASAN MASALAH
Agar masalah yang teridentifikasi dapat dikaji secara mendalam, maka perlu
adanya pembatasan masalah. Dalam peneltian ini, peneliti membatasi masalah
pada perbaikan perbaikan pembelajaran bahasa indonesia pada materi bermain di
lingkunganku dengan metode global (ganze method). Beberapa hal yang terkait
dalam perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Global ( ganze method ) merupakan metode pembelajaran
yaitu siswa diajak belajar membaca kalimat secara utuh melalui
pendekatan kalimat.
2. Mata pelajatan Bahasa Indonesia dijadikan sebagai objek pada materi
tema 2 bermain di lingkunganku.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas diketahui bahwa ada beberapa
masalah yang muncul agar peneliti lebih fokus, maka masalah yang diteliti
dibatasi hanya meneliti:
a. Apakah metode pembelajaran Metode Global ( ganze method )
efektif digunakan untuk perbaikan pembelajaran bahasa indonesia
pada materi bermain di lingkunganku ?
b. Apakah pembelajaran Metode Global (ganze method) dapat
meningkatkan minat balajar Bahasa Indonesia pada materi bermain
di lingkunganku ?

E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan metode pembelajaran
Metode Global ( ganze method ) dalam meningkatkan minat siswa belajar
Bahasa Indonesia pada materi bermain di lingkunganku.

F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru yang mengajar di kelas
kelas rendah khususnya kelas II yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka memperbaiki proses
pembelajaran di kelas
2. Memiliki gambaran tentang cara meningkatkan minat belajar siswa
pada pelajaran Bahasa Indonesia pada materi bermain di
lingkunganku
3. Menjadi masukan bagi guru untuk memilih metode pembelajaran
yang tepat dalam proses belajar mengajar di kelas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk berinteraksi atau
berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang
digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat
kecap manusia. Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang
diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi
sosial dengan manusia lainnya. Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat
yang dari masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan
gagasan, pikiran atau perasaan seseorang.¹ Oleh karena itu, kita harus memilih
kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata tersebut sesuai dengan aturan tata
bahasa yang ada, agar makna yang terkandung di setiap kalimat dapat
tersampaikan dengan baik dan jelas.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indosnesia diresmikan penggunaannya
setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia,tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Dari sudut Pandang linguistik (Ilmu bahasa), bahasa Indonesia adalah satu
varian bahasa Melayu.¹ Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan dasar-
dasar berbahasa yang baik sedari usia dini. Sekolah Dasar (SD)
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

1 Aminudin.(2010).Mahir Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar.Bandung.Citra Lab. h1


Berdasarkan Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
SD/MI (2006: 22) mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara.
3) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperhalus budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.

2. Membaca
Membaca merupakan sebuah kegiatan meresepsi, menginterpretasi, serta
menganalisa yang dilakukan oleh pemabca untuk mendapatkan pesan yang
sampaikan oleh seorang penulis dalam media tulisan. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia membaca yaitu melihat dan paham isinya, bisa dengan melisankan atau
dalam hati saja.²
Membaca adalah perilaku yang positif. Perilaku yang harus diawali dengan
pembiasaan sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita.³
Beberapa pendapat ahli tentang membaca adalah sebagai berikut :

1. Menurut Mr.Tampubalon, (1987)


Bahasa tulisan adalah suatu ide-ide/ pemikiran, sehingga dalam
pemahaman dialek sebuah tulisan dengan metode membaca sebuagai
sebuah proses penalaran.⁴

2 Anwar D.(2001) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya.Karya Abdi Tama h 266


3 Aminudin.(2010) Sukses Meningkatkan Keterampilan Membaca.Bekasi. Adhi Aksara Abadi Indonesia
4 http://guru pendidikan.co.id
2. Menurut Mr.Juel dalam buku Mr.Sandjaja (2005)
Membaca merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan
memadukan menjadi arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca⁴
3. Mr. Fredick Mc Donald, (1996)
Membaca merupakan rangkaian respon-respon yang lengkap, yang
mencakup respon sikap, kognitif, dan manipulatif.⁴
4. Mr. Hodgson, (1960)
Membaca yaitu sebuah proses yang dilakukan oleh para pembaca untuk
mendapatkan sebuah pesan, yang akan disampaikan dari penulis dengan

perantara media kata-kata ataupun bahasa tulisan.⁴


3. Metode
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani ”metodos”. Kata ini terdiri dari
dua suku kata yaitu :metha” yang berarti melalui atau melewati, dan
“hodos” yang berarti jalan atau cara.”.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu.
Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan tertentu.⁵
4. Pengertian Metode Mengajar
Dari pengertian  diatas maka dapat dijelaskan Metode mengajar  adalah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76).
Metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan apa yang
direncanakan dalam strategi. Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan
seperangkat metode pengajaran tertentu. Strategi belajar-mengajar merupakan
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan, sedangkan metode pengajaran adalah
cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu.

4 http://guru pendidikan.co.id
5. Taridala,H Yusran (2010) Metode Penelitian Bagi Pendidik.Yogyakarta.Multi Kreasi Satudelapan
Beberapa metode pembelajaran membaca permulaan diantaranya metode
Eja, Bunyi, Suku Kata/Silaba, Global, dan SAS (Struktur Analisis Sintesis).

5. Metode Global (ganze method).


Sebagian orang mengistilahkan metode global dengan metode kalimat.
Dikatakan demikian, karena alur proses pembelajaran membaca yang
diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat
secara global.
Untuk membantu pengenalan kalimat yang dimaksud, biasanya digunakan
gambar. Dibawah gambar tersebut, dituliskan sebuah kalimat yang kira-kira
merujuk pada makna gambar yang dimaksud. Gambar berfungsi untuk menarik
perhatian dan memberikan stimulus untuk membuat bacaan.
Gambar juga berfungsi untuk merangsang percakapan, mendidik sifat
kritis pada anak, memperkenalkan kata-kata baru dan menyajikan pola-pola
kalimat.
Metode global juga dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan
pada pendekatan kalimat.⁵ Berdasarkan pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan
bahwa metode global adalah cara mengajarkan membaca permulaan kepada siswa
dengan memperlihatkan atau menuliskan kalimat secara utuh dan disertai gambar
yang sesuai. Kemudian dari kalimat yang ada, guru memperkenalkan kata, dari
kata guru memperkenalkan suku kata, dan dari suku kata guru memperkenalkan
huruf- huruf. Jadi proses pembelajaran membaca diawali dengan mengenal huruf-
huruf dalam sebuah kalimat yang utuh. Gambar yang ada memiliki peran yang
sangat besar dalam proses pembelajaran yaitu untuk menarik perhatian,
meningkatkan motivasi belajar, memperkenalkan kata-kata baru, merangsang
percakapan dan menyajikan pola-pola kalimat.
Metode global juga berlandaskan teori Gestalt yang menganggap bahwa
justru keseluruhan itu lebih memiliki makna dari bagian-bagian. Sebuah kata akan
bermakna manakala ada dalam sebuah kalimat. Dalam teori ini dikatakan
pembelajaran bahasa mengakui bahwa kata, bunyi, huruf, frase, klausa, kalimat
dan paragraf itu seperti molekul, atom, atau partikel suatu barang, karakteristik

5. Taridala,H Yusran (2010) Metode Penelitian Bagi Pendidik.Yogyakarta.Multi Kreasi Satudelapan


masing-masing dapat ditelaah, tetapi keutuhan selalu memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan jumlah dari bagian-bagian.
Langkah-langkah proses pembelajaran dengan metode global adalah:
a. Guru memperkenalkan gambar dan kalimat
b. Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata: seperti /itu/budi/.
c. Menguraikan kata-kata menjadi suku kata: i- tu u-cok
d. Selanjutnya menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf,
.

6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Global


Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri, tidak ada metode yang paling baik dalam proses pembelajaran,
semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula metode global ini.
Kelebihan metode global adalah:
a. Memenuhi tuntutan jiwa yang memilki sifat ingin tahu terhadap sesuatu
dan segala sesuatu yang ada di luar dirinya. Sesuai dengan kodrat
manusia yang memiliki rasa keingintahuan tinggi.
b. Menyajikan bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan
pengalaman bahasa siswa yang selaras dengan situasi lingkungannya.
c. Menuntun siswa untuk berfikir analitis dengan cara membiasakannya ke
arah pendekatan bahasa adalah sebuah struktur, struktur
terorganisasikan atas unsur- unsur secara teratur, kehidupan merupakan
struktur yang terdiri dari bagian- bagian yang tersusun secara teratur.
d. Dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa, siswa lebih
mudah mengikuti prosedur pembelajaran dan cepat menguasai
keterampilan membaca pada kesempatan berikutnya.
e. Berdasarkan landasan linguistik, metode ini menolong siswa untuk
menguasai bacaan dengan lancar.

6.Adun Rusyana.(2010)Prinsip-Prinsip pembelajaran Efektif.Ciamis.Trans Mandiri Abadi


Kelemahan metode global yaitu:
a. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk melaksankan metode ini,
yang terkadang sulit bagi sekolah-sekolah tertentu.
b. Penggunaan metode global mempunyai kesan bahwa guru harus kreatif,
terampil dan sabar. Tuntutan semacam ini dipandang sulit bagi kondisi
guru dewasa ini.
c. Metode global hanya dapat dikembangkan pada masyarakat pembelajar
di kota-kota dan tidak dipedesaan yang terpencil.
d. Agak sukar menganjurkan kepada para guru untuk menerapkan metode
ini dalam proses belajar mengajar, karena memerlukan waktu yang
banyak dan kreativitas.

B. Kerangka Berpikir
Kemampuan peserta didik sangat beragam dan tidak merata. Pada saat
mengajarhal utama yang dibutuhkan guru yaitu memilih dan menerapkan metode
mengajar yang baik.Guru bertindak sebagai mediator dalam menyampaikan
materi pelajaran agar dapat diterima oleh peserta didik dengan mudah, dan guru
juga harus bertindak sebagai pemberi motivasi agar anak mau belajar dan
memiliki keyakinan diri bahwa dia punya potensi untuk bisa menangkap materi
yang diberikan.⁶
Tingkat kemampuan yang terdapat pada siswa kelas II Sekolah Dasar
Negeri 152977 memiliki tingkat kemampuan yang berbeda beda. Terutama pada
saat pelajaran Bahasa Indonesia kemampuan siswa juga berbeda beda terutama
pada saat membaca.
Pendidikan saat ini memiliki berbagai macam metode pembelajaran dalam
sistem pembelajarannya. Berbagai metode di rancang untuk mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik. Perubahan-perubahan sering dilakukan untuk
menyempurnakan pembelajaran yang sebelumnya sudah berjalan. Penerapan
metode Global (ganze method) dalam sekolah merupakan salah satu metode yang
dilakukan sekolah untuk perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mempermudah penelitian disajikan Bagan Kerangka Berpikir sebagai
berikut

SEKOLAH DASAR NEGERI 152977


SARUDIK 1

SISWA KELAS II

Penerapan Metode Global


(Ganze Method)

PTK

(SIKLUS I DAN SIKLUS II)

Observasi

Refleksi

Peningkatan Hasil

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penerapan Metode


C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat sementara dan teoritis.
Jadi Hipotesis merupakan jawaban yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran Global (Ganze Method) diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas II SD NEGERI 152977 SARUDIK 1
Kabupaten Tapanuli Tengah .

7. Suherli.(2010)Menulis Karangan Ilmiah.Ciamis.Arya Duta


BAB III
PENDAHULUAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD NEGERI 152977 Sarudik 1. Lokasi sekolah


ini terletak di jalan Padang Sidempuan Kecamatan Sarudik Kelurahan Sarudik
Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini berlangsung pada tahun pembelajaran
2020/2021.

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

1.) Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 152977 SARUDIK 1
tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 22 orang.

2.) Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar Bahasa Indonesia pada
materi bermain dilingkunganku dengan menggunakan metode pembelajaran
Global (Ganze Method)

C. Defenisi Operasional
Pada penellitian ini yang menjadi definisi operasional yaitu :
1. Metode mengajar dalam pembelajatan yang digunakan adalah metode
global (ganze method). Metode global (ganze method) adalah metode
pembelajaran yang diawali dengan menyajikan beberapa kalimat
secara global, dimana untuk membantu siswa terhadap pengenalan
kalimat digunakan gambar.beberapa kalimat diperkenalkan diawal
pembelajaran kepada siswa
2. Hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi bermain dilingkunganku
yaitu hasil yang diperoleh dari siswa setelah melalui proses global
( proses penguraian kalimat menjadi satuan-satuan yang lebih kecil
yang menjadi kata, suku kata dan huruf)
D. Prosedur Penelitian

Pada prosedur penelitian dijelaskan prosedur penelitian perbaikan yang


mencakup studi pendahulan dan langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Adapun yang menjadi tahapan penelitian yaitu perencanaan,pelaksanaan
dan pengamatan, serta refleksi dalam siklus pembelajaran. Tahapan perbaikan
pembelajaran dilakukan pada setiap siklus yang diuraikan dengan jelas .⁸

Adapun skema untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan


.

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

8.Nur Hehyanto.(2016) Statistika Pendidikan.Tangerang Selatan.Universitas Terbuka


1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang
memuat penyesuain kompetensi dasar dengan tindakan.
b. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan
siswa.
c. Menyiapkan tes untuk mengetahui keterampilan membaca siswa.
Apakah keterampilan membaca siswa meningkat dengan melaksanakan
tindakan yang telah rencanakan.
d. Melakukan observasi terhadap siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung pada siklus I, dan II

2. .Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
Mempersiapkan bahan yang akan diajarkan dengan membuat RPP dengan
pokok bahasan bermain dilingkunganku. Adapun tujuan dari pembelajaran ini
adalah siswa dapat membaca kalimat dengan baik pada tema 2 bermain
dilingkunganku Guru dapat melakukan beberapa langkah sesuai dengan RPP yang
telah disiapkan.
1. Guru memilih pokok bahasan
2. Guru menyelesaikan RPP
3. Membuat Perangkat Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan


menggunakan metode global adalah :
Kegiatan Awal
1. Mengucapkan salam kepada peserta didik
2. Guru Mengabsen Peserta Didik
3. Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu
4. Mengingatkan siswa untuk membuka Buku Teks Tema 2
Kegiatan Inti
1. Guru memperlihatkan materi pelajaran Bahasa Indonesia Tema 2 yang
akan dibaca
2. Siswa memperhatikan penjelasa mengenai materi apa yang akan
dibaca
3. Guru Meminta Siswa membaca materi setiap siswa satu kalimat
4. Guru Membimbing siswa kalimat mana yang akan dibaca selanjutnya
5. Guru mengajarkan siswa menguraikan kalimat sesuai dengan Metode
Global

Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru mengingatkan siswa untuk membaca kembali
materi bermain dilingkunganku di rumah masing masing dan memberikan tugas
membaca kalimat yang tentukan sebagai tugas untuk dibaca pada pertemuan
selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes Keterampilan Membaca


Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
membaca

2. Aktifitas Guru
Aktivitas guru dikumpulkan dengan menggunakan lembaran observasi
aktivitas guru. Peneliti menyiapkan lembar observasi tentang aktivitas guru, dan
melakukan pengamatan selama guru mengajar dengan menerapkan metode global.
Observasi dilakukan pada setiap pertemuan selama tindakan dilaksanakan.
3. Kegiatan Siswa
Peneliti menyiapkan lembar boservasi tentang kegiatan siswa pada saat
membaca slah satu topik bacaan yang terdapat pada buku tema 2 bermain di
lingkunganku.

4. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dengan metode
Global (Ganze Method). Dalam observasi, peneliti menggunakan lembar
observasi, yaitu lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi
aktivitas siswa dalam membaca kalimat.

5. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui
pendapat tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode global

6. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh
dalam observasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
keadaan guru dan keadaan siswa, sarana dan prasarana, serta kurikulum yang
digunakan pada saat pembelajaran menggunakan metode Global (Ganze Method).

E. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan cara menyajikan dalam bentuk yang
mudah dibaca dan menarik misalnya, dalam bentuk grafik dan tabel. Penyajian
data dilakukan dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data yang berbentuk
angka dianalisis dengan analisis statistik deskriptif.
Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara
pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif
hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-
keterangan mengenai suatu data.⁹

9. Hanief, Yulingga Nanda (2017).Statistik Pendidikan.Yogyakarta.Budi Utama h5


Untuk mengukur aktifitas guru dan siswa maka penulis, menggunakan
rumus persentase yaitu :
a. Aktivitas Guru
% aktivitas guru =Frekuensi Aktifitas Guru x 100%
Skor Maksimum
Pengukuran terhadap aktivitas guru, dilihat dari jumlah indikator
aktivitas guru, yaitu 2, dengan pengukuran masing-masing indikator adalah 1
sampai dengan 4. Maka diperoleh skor maksimal yaitu 8 (2 x 4) dan skor minimal
2 (2 x 1).
b. Aktifitas Siswa
F
P=
N
x ₁₀₀%

Keterangan:
P = Angka Persentase
F = Frekuensi Aktifitas Siswa
N = Skor Maksimal Aktifitas Siswa
100% = Bilangan Tetap

Untuk mengetahui aktivitas siswa, dilihat dari jumlah indikator aktivitas


siswa yaitu 5 dan diberikan pengukuran masing-masing indikator 1 jika
dilaksanakan dan 0 jika tidak dilaksanakan. Maka diperoleh skor maksimal 5 (5 x
1) dan skor minimalnya 0 (5x 0).
Untuk menentukan kriteria penilaian tentang aktivitas guru dan siswa
selama proses pembelajaran dengan penerapan metode global, maka dikategorikan
dalam 3 kriteria penilaian yaitu tinggi, sedang dan sangat rendah. Adapun kriteria
persentase tersebut sebagai berikut:
a. 85%-100% tergolong tinggi
b. 70%-85% tergolong sedang
c. 56%-70% tergolong rendah.
c. Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan
Keterampilan membaca permulaan ditentukan dengan cara menghitung jumlah
skor perolehan (SP ) yang dihasilkan olehsubjek penelitian. Cara menghitung
persentase kemampuan membaca permulaan adalah MP = (SP )/(ST) X 100%.
Keterangan:
MP = Membaca Permulaan
SP = Jumlah Skor Perolehan
ST = Skor Total
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan sistem penskoran. Tabel penskoran dapat
terlihat berikut ini:
No Aspek Yang Dinilai Skor
Lafal
Jika Lafal Tepat 10
1
Jika Kurang Tepat 5
Tidak Tepat 0
Intonasi
2 Jika Intonasi Tepat 5
Jika Tidak Tepat 0
Suara
Jika Suara Nyaring 10
3
Jika Suara Tidak Nyaring 5
Tidak Bisa 0

Untuk menentukan kriteria keterampilan membaca siswa dengan


menerapkan metode global, dikategorikan dalam 3 kriteria, yaitu tinggi, sedang
dan rendah.
Adapun kriteria persentase tersebut sebagai berikut:
a. 85%-100% tergolong tinggi
b. 70%-85% tergolong sedang
c. 56%-70% tergolong rendah.

Anda mungkin juga menyukai