Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA”

Dosen Pengampu :
Nur Syamsiah.,S..Pd.,M.Pd.

Kelompok 2 :
N NAMA NIM
O
1. Nurul Rismawati 1902101058
2. Devita Sabrina Ayunani 1902101067
3. Risa Rosanti 1902101070
4. Yurika Ayu Anggraeni 1902101072
5. Wahyu Kusuma 1902101073
6. Aldhi Yoga Pratama 1902101074
7. Bagas Kurnia Binnarivo 1902101265

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pengampu Ibu Nur Syamsiah, S.Pd.,M.Pd. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pendekatan
Pembelajaran Bahasa Indonesia” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Ibu Nur
Syamsiah, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
kurang dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan untuk
membangun kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis.

Madiun, 9 Oktober 2021

( Kelompok 2 )

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
2.2 Macam-Macam Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendekatan pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses
belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, pendekatan
pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam
setiap mata pelajaran. Penerapan pendekatan pembelajaran di sekolah, guru dapat
menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan
pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan berorientasi pada
prestasi belajar. Pembelajaran bahasa pada intinya merupakan proses belajar
bahasa, sedangkan pengajaran bahasa menitikberatkan pada proses mengajarkan
bahasa. Jadi, dalam pembelajaran bahasa yang aktif adalah siswa sebagai
pembelajar bahasa. Dalam rangka mewujudkan pemerataan hasil pendidikan yang
bermutu, diperlukan kurikulum dengan kompetensi lulusan yang memiliki
keunggulan bertaraf lokal, nasional dan global.Untuk itu diperlukan pembelajaran
yang handal.
Pembelajaran di sekolah dewasa ini, tidak sesuai dengan yang diharapkan,
apabila jika dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Banyak siswa yang mempunyai kemampuan menghapal materi yang diterima
dengan baik, tetapi mereka tidak memahami secara mendalam apa yang mereka
hapalkan. Sebagian besar siswa belum mampu menghubungkan materi yang
dipelajari dengan pengetahuan yang digunakan atau dimanfaatkan. Hal ini
disebabkan penggunaan sistem pembelajaran yang tradisional yaitu siswa hanya
diberi pengetahuan secara lisan (ceramah) sehingga siswa menerima pengetahuan
secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa mengalami atau melihat sendiri.
Padahal siswa membutuhkan konsep-konsep yang berhubungan dengan
lingkungan sekitarnya karena pembelajaran tidak hanya berupa transfer
pengetahuan tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa yang akan diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Belajar lebih bermakna jika siswa mengalami
sendiri apa yang dipelajari daripada hanya mengetahui secara lisan saja.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud pendekatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ?

2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui makna pendekatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui macam-macam pendekatan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Pendekatan pembelajaran menurut Milan Rianto, merupakan cara
memandang kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan bagi guru untuk
pengelolaannya dan bagi peserta didik akan memperoleh kemudahan belajar.
Pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Pendekatan berdasarkan proses meliputi pendekatan yang berorientasi kepada
guru / lembaga pendidikan, penyajian bahan ajar yang hampit semua
kegiatannya dikendalikan oleh guru dan staf lembaga pendidikan (sekolah)
sementara peserta didik terkesan pasif, dan pendekatan yang berorientasi
kepada peserta didik, penyajian bahan ajar yang lebih menonjolkan peran serta
peserta didik selama proses pembelajaran. Sementara guru hanya sebagai
fasilitator, pembimbing dan pemimpin.
b. Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi meliputi pendekatan
kontekstual, penyajian bahan ajar yang dikontekskan pada situasi kehidupan di
sekitar peserta didik dan pendekatan tematik. Penyajian bahan ajar dalam
bentuk topik – topik dan tema.
Pendekatan merupakan seperangkat asumsi yang aksiomatik tentang
hakikat bahasa, pengajaran dan belajar bahasa yang dipergunakan sebagai
landasan dalam merancang, melaksanakan dan menilai proses belajar-mengajar
bahasa. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsi yang
menganggap bahasa sebagai kebiasaan; bahasa sebagai sistem komunikasi dan ada
pula yang menganggap bahasa sebagai seperangkat peraturan/kaidah.

2.2 Macam-Macam Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Di bawah ini akan dibahas beberapa pendekatan yang selayaknya difahami
oleh guru-guru sekolah dasar, baik guru kelas maupun guru bidang studi.
1. Pendekatan Behaviorisme
Kelompok ini berpandangan bahwa proses penguasaan kemampuan berbahasa
anak sebenarnya dikendalikan dari luar sebagai akibat berbagai rangsangan
yang diterapkan lingkungan kepada Si Anak. Bahasa sebagai wujud perilaku
manusia merupakan kebiasaan yang harus dipelajari. Jadi kemampuan
berkomunikasi anak melalui bahasa pada dasarnya sangat ditentukan oleh
stimulus-respon dan peniruan-peniruan.
2. Pendekatan Nativisme
Pandangan ini berpendapat bahwa anak sudah dibekali secara alamiah dengan
apa yang disebut LAD (Language Acquisition Device). LAD sudah
diprogramkan untuk mengolah butir-butir tatabahasa yang dianggap sebagai

3
suatu bagian dari otak. LAD membekali anak dengan kemampuan alamiah
untuk dapat berbahasa. Dengan demikian belajar berbahasa pada hakikatnya
hanyalah mengisi detail dalam struktur yang sudah ada secara alamiah.
3. Pendekatan Kognitif
Kemapuan berbahasa anak berasal dan diperoleh sebagai akibat dari
kematangan kognitif anak. Bahasa dalam pandangan kognitif distrukturlisasi
dan dikendalikan oleh nalar. Dengan demikian perkembangan kognisi sangat
berpengaruh pada perkembangan bahasa.
4. Pendekatan Interaksi Sosial
Pendekatan ini merupakan perpaduan teori-teori yang telah disebutkan di atas.
Kesimpulan teori-teori bahasa anak mempunyai potensi dasar (kognitif) dari
bawaannya yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan melalui proses
interaksi. Inti pembelajaran interaktif adalah siswa membuat pertanyaan atau
mencari masalah sendiri dan berusaha menyelesaikan sendiri. Hal ini akan
meningkatkan kreativitas dan berfikir kritis mereka.
5. Pendekatan Tujuan
Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan ‘’cara belajar
tuntas’’. Dengan ‘’cara belajar tuntas’’, berarti suatu kegiatan belajar mengajar
dianggap berhasil, apabila sedikit-dikitnya 85% dari jumlah siswa yang
mengikuti pelajaran itu menguasai minimal 75% dari bahan ajar yang
diberikan oleh guru. Penetuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif;
jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat
menjawab dengan betul minimal 75% dari soal yang diberikan oleh guru maka
pembelajaran dapat dianggap berhasil.
6. Pendekatan Struktural
Pandangan ini berpendapat bahwa bahasa adalah data yang didengar/ditulis
untuk dianalisis sesuai dengan tatabahasa. Jadi belajar bahasa adalah belajar
strukturstruktur (tatabahasa).
7. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif didasarkan pada pandangan bahwa bahasa adalah
sarana berkomunikasi. Karena itu tujuan utama pengajaran bahasa adalah
meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, bukan kepada pengetahuan
tentang bahasa, pengetahuan bahasa diajarkan untuk menunjang pencapaian
keterampilan bahasa.
8. Pendekatan Pragmatik
Pendekatan ini mengutamakan keterampilan berbahasa dengan
memperhatikan faktor-faktor penentu berbahasa, seperti: pemeran serta,
tujuan, situasi, konteks juga aspek pengembangan: emosi, moral, sosial dan
intelektual.
9. Pendekatan “Whole Language”

4
Suatu pendekatan untuk mengembangkan mengajarkan bahasa yang
dilaksanakan secara menyeluruh, meliputi: mendengar, berbicara, membaca
dan menulis. Keterampilan tersebut memiliki hubungan yang interaktif yang
tidak terpisahpisah dengan aspek kebahasaan: fonem, kata, ejaan, kalimat,
wacana dan sastra. Di samping itu pendekatan ini juga mementingkan
multimedia, lingkungan, dan pengalaman belajar anak.
10.Pendekatan kontekstual
Contextual Teaching and Learning atau CTL merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalamai,
bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih
dipentingkan daripada hasil. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa
makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan begaimana
mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi
hidupnya nanti. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri
yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti.
11.Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu dalam bidang bahasa hampir sama dengan pendekatan
“Whole Language”, yang pada dasarnya pembelajaran bahasa senantiasa harus
terpadu, tidak terpisahkan antara keterampilan berbahasa
(menyimak,berbicara,membaca,menulis) dengan komponen kebahasaan
(tatabunyi, tatamakna, tatabentuk, tatakalimat) juga aspek sastra. Di samping
itu untuk kelas-kelas rendah pendekatan terpadu ini menggunakan jenis
pendekatan lintas bidang studi, yang artinya pembelajaran Bahasa Indonesia
dapat disatukan dengan mata pelajaran lain seperti: Pendidikan Agama,
Matematika, Sains, Pengetahuan Sosial, Kesenian dan Pendidikan Jasmani.
12.Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Pendekatan ini merupakan suatu sistem pembelajaran yang menekankan kadar
keterlibatan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Kadar CBSA dapat dilihat dari aktivitas
belajar siswa tinggi, aktivitas guru sebagai fasilitator, desain pembelajaran
berfokus pada keterlibatan siswa, suasana belajar kondusif. Misal:dalam
pembelajaran membaca permulaan di kelas satu, dapat dilaksanakan secara
individual, kelompok atau klasikal. Kegiatan secara individual dapat membaca
nyaring (bagi siswa yang sudah lancar membaca), dapat pula membaca
gambar, menyusun balok-balok huruf menjadi kata, menjodohkan gambar dan
kata.

5
13.Pendekatan Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah kemampuan yang dibangun oleh sejumlah
keterampilan dalam proses pembelajaran yang meliputi:
a. keterampilan intelektual
b. keterampilan sosial
c. keterampilan fisik
Keterampilan proses berfungsi sebagai alat menemukan dan mengembangkan
konsep. Konsep itu akan menunjang pula keterampilan proses. Keterampilan
proses dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi kegiatan: mengamati,
menggolongkan, menafsirkan, menerapkan, dan mengkomunikasikan.

6
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran menurut Milan Rianto, merupakan cara
memandang kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan bagi guru untuk
pengelolaannya dan bagi peserta didik akan memperoleh kemudahan belajar.
Pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu : Pendekatan berdasarkan
proses dan Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi.
Pendekatan merupakan seperangkat asumsi yang aksiomatik tentang
hakikat bahasa, pengajaran dan belajar bahasa yang dipergunakan sebagai
landasan dalam merancang, melaksanakan dan menilai proses belajar-mengajar
bahasa. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsi yang
menganggap bahasa sebagai kebiasaan; bahasa sebagai sistem komunikasi dan ada
pula yang menganggap bahasa sebagai seperangkat peraturan/kaidah.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat beberapa macam
pendekatan diantaranya: pendekatan behaviorisme, pendekatan nativisme,
pendekatan kognitif, pendekatan interaksi sosial, pendekatan tujuan, pendekatan
struktural, pendekatan komunikatif, pendekatan pragmatik, pendekatan Whole
Languege, pendekatan konstektual, pendekatan terpadu, pendekatan CBSA,
pendekatan keterampilan proses.

3.2 Saran
Pembelajaran di sekolah dewasa ini, tidak sesuai dengan yang diharapkan,
apabila jika dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Banyak siswa yang mempunyai kemampuan menghapal materi yang diterima
dengan baik, tetapi mereka tidak memahami secara mendalam apa yang mereka
hapalkan. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih dan menerapkan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa supaya
pembelajaran di kelas dapat berjalan secara efisien.

7
DAFTAR PUSTAKA

Azies, F. Dan Alwasilah. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori dan


Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Brown, Sam Ed. 1990. Activities for Teaching Using the Whole Language
Approach. Springfield. Charles C Thomas.
Cornett, C.E. dan Blakenship, L.A. 1990. Whole Language=Whole Learning.
Fastback vol 307.
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (CTL).
Hermawan, Asep Heri dan N. Resmini. 2005. Pembelajaran Terpadu. Jakarta.
Universitas Terbuka.
Roberts, P.L. 1996. Integration language arts and social studies: For Kindergarden
and primary children. Englewood Cliffs. NJ. Pretice Hall.
Semiawan, Conny. 1987. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta. Gramedia.
Solehan, T.W, dkk. 2001. Hakikat Pendekatan, Prosedur, dan Strategi
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Komunikatif- Sistem
Pembelajaran Bahasa Indonesia (Modul UT). Jakarta. Pusat Penerbitan UT.

Anda mungkin juga menyukai