2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat d
an karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Shola
wat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Ti
dak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Ade Bayu Saputra, M.
Pd selaku dosen mata kuliah Metodologi Pendidikan Bahasa Indonesia yang sen
antiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izin
kan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sem
purna dan masih memiliki banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca
makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis. Semoga ma
kalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu penget
ahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A. PENDAHULUAN 1
B. PEMBAHASAN
1.1 Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ..4
2.1 Implementasi Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 5
3.1 Implementasi Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesi. 6
4.1 Implementasi Pendekatan Kontruktivisme dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia 9
5.1 Implementasi Pendekatan Struktural dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 10
C. SIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
A. PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa dalam pembelajaran bahasa In
donesia yang diinginkan pastinya akan sangat dipengaruhi oleh pendekatan yang
digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran para peserta didiknya. Pende
katan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu teacher centered (berpu
sat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa). Pada pendekatan teac
her centered, kegiatan pembelajaran akan berpusat pada guru sebagai seorang ahl
i yang memegang kendali selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan p
endekatan student centered, pembelajaran berpusat kepada siswanya, dan guru be
rperan sebagai fasilitator saja. Siswa akan didorong untuk mengerjakan sesuatu s
ebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang dipero
lehnya.
Pendekatan pembelajaran telah menjadi landasan teoritis yang digunakan u
ntuk menentukan metode yang akan diterapkan dalam suatu pembelajaran. Gulo
menyatakan bahwa pendekatan merupakan prefektif yang di miliki seseorang dal
am mengamati seluruh persoalan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berl
angsung.1 Dari pengertian mengenai pendekatan tersebut, Guru sebagai fasilitator
tentunya harus dapat melihat masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran ser
ta padai dalam menentukan pendekatan pembelajaran seperti apa yang tepat untu
k si perserta didiknya, demi memperoleh keberhasilan dalam kegiatan belajar me
ngajarnya.
Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran bahasa I
ndonesia yang dapat dilakukan oleh seorang guru, diantaranya yaitu pendekatan
kontekstual, pendekatan terpadu, pendekatan komunikatif, konstruktivisme, serta
pendekatan deduktif dan induktif. Dari beberapa pendekatan tersebut, seorang gu
ru harus bisa memahami dan mengenali terlebih terlebih dahulu pendekatan yang
akan dipilihnya dalam proses pembelajaran bahasa. Setelah memilih pendekatan j
enis apa yang akan digunakan, barulah nanti pendekatan itu akan diterapkan dala
1
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013. Hal.146.
1
m proses pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam proses
penerapan pendekatan pembelajaran tersebut nantinya akan menghasilkan suatu t
indakan-tindakan atau aktivitas-aktiviatas yang terencana untuk mencapai tujuan
pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini disebut dengan implement
asi.
Menurut Nurdin Usman, implementasi merupakan suatu bentuk tindakan, p
ekerjaan, atau adanya mekanisme dalam suatu sistem. Implementasi tidak hanya
sekedar aktivitas biasa, tetapi merupakan bentuk tindakan yang terencana demi m
encapai suatu tujuan pada suatu kegiatan2. Implementasi pada pembelajaran bah
asa Indonesia biasanya dilakukan setelah pendekatan pembelajaran telah diangga
p tepat dan memiliki perencanaan yang matang, guna untuk mencapai keberhasil
an dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan pendahuluan di atas, maka dirumuskan masalah, yaitu bagaima
na bentuk implementasi dari pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa I
ndonesia?, bagaimana bentuk implementasi dari pendekatan terpadu dalam pembe
lajaran bahasa Indonesia?, bagaimana bentuk implementasi dari pendekatan komu
nikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia?, bagaimana bentuk implementasi d
ari pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran bahasa Indonesia? dan bagai
mana bentuk implementasi dari pendekatan struktural dalam pembelajaran bahasa
Indonesia?.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan sebuah pengetahu
an mengenai bagaimana bentuk implementasi dari jenis pendekatan pembelajaran
yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar kegiatan belaja
r dan mengaja dapat berjalan dengan baik, serta untuk mengetahui bahwa implem
entasi ini penting dilakukan agar tujuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia da
pat tercapai.
B. PEMBAHASAN
2
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,Grasindo, Jakarta, 2002, Hal. 70.
2
1.1 Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indon
esia
Dalam proses belajar mengajar terdapat pembelajaran kontekstual yang b
ertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pengajaran yang dilakuk
an oleh pengajar sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-h
ari sebagaimana yang telah mereka lihat dan dijelaskan oleh pengajar. Adapun tu
juan dari pembelajaran kontekstual yakni siswa dapat melakuakan perbaikan hasi
l belajarnya melalui peningkatan pemahamannya dari yang telah disampaikan da
n dilihat oleh siswa melalui pengajar.
3
Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia contohnya
dalam hal menulis. Pengajar melakukan pengajaran dalam hal menulis dengan ca
ra menampilkan beberapa karya tulis yang berupa novel misalnya atau cerpen ke
pada siswa. Kemudian pengajar menunjukan cara penulisan karya tulis yang bena
r kepada siswa dan memberikan tugas dalam bentuk tulisan pula. Adanya penulis
an yang dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari beragam manfaatnya,
karena hampir hidup kita ini berkaitan dengan tulisan.
4
Dalam penerapan pendekatan terpadu pada pembelajaran bahasa indonesi
a, terdapat beberapa ciri khas yang membedakan antara pendekatan terpadu deng
an pendekatan teori lain dalam pembelajaran bahasa indonesia. Yaitu : pembelaja
ran terpadu hanya berpusat pada siswa (student centered), pembelajaran terpadu
memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences), dalam pem
belajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, pem
belajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam
suatu proses pembelajaran, pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), hasil
pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Selain itu dalam implementasi pendekatan terpadu pada pembelajaran bah
asa indonesia juga, perlu melibatkan beberapa mata pelajaran secara terintegrasi
untuk memberikan pengalaman yang bermakna. Untuk mewujudkan hal tersebut
seorang guru harus dapat membuat rancangan pembelajaran terpadu seperti : pen
etapan mata pelajaran, penetapan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran, p
enetapan hasil belajar dan indikator, perancangan tema, perancangan keterhubun
gan antara kompetensi dasar dengan tema pemersatu.
1.3 Implementasi Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indo
nesia
Bertepatan dengan tata cara pembelajaran dalam kelas bahasa yang
menerapkan pendekatan komunikatif, Finochiarodan Brumfit (dalam Tarigan, 19
89:294) menyampaikan secara garis besar mengenai kegiatan pembelajaran
bahasa indonesia sebagai berikut:
1. Penyajian Dialog Singkat
Pada kegiatan ini guru akan memulai proses pembelajaran dengan
cara memberikan motivasi terlebih dahulu kepada peserta didiknya, lalu
motivasi tersebut dihubungkan dengan dengan situasi dan pengalaman
pembelajaran peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didiknya tentang cerita
yang paling mereka gemari. Setelah guru akan menunjuk satu per satu para p
5
eserta didik untuk menyebutkan judul cerita, tokoh, dan alur dari cerita yang
mereka sukai. Hal yang dilakukan selanjutnya, guru dapat menunjuk peserta
didik untuk menceritakan kembali cerita yang mereka gemari secara singkat
dan jelas, menggunakan bahasa mereka sendiri. Selain menceritakannya, pes
erta didik dapat pula dimintai untuk memperagakan atau menirukan tokoh-to
koh yang terdapat di dalam cerita tersebut.
2. Pelatihan Lisan Dialog yang Disajikan
Guru memberikan satu contoh cerita yang ada di buku yang akan dip
elajari saat pelajaran berlangsung. Guru membacakan cerita, dan meminta p
eserta didik untuk menyimak cerita tersebut. Guru meminta salah satu pesert
a didik untuk membaca ulang cerita tersebut. Saat berlangsungnya pembacaa
n ulang cerita, peserta didik yang lain diminta untuk menyimak dan mencatat
poin-poin penting yang berupa unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada di ceri
ta tersebut. Selanjutnya, guru meminta peserta didik yang telah mencatat unt
uk menceritakan kembali tanpa melihat catatannya.
3. Tanya Jawab
Guru menunjuk peserta didik yang lain secara bergiliran dan acak unt
uk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Guru memberikan pertanyaa
n yang sesuai dengan cerita yang telah dibacakan. Dimulai dari tokoh, watak,
latar, alur, sudut pandang, dan lain sebagainya, guru melontarkan berbagai
macam pertanyaan kepada peserta didik.
4. Pengkajian
Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok, setiap kelompok t
erdiri atas 6-7 orang. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memili
h 6-7 adegan atau ungkapan dari dialog yang ada di dalam cerita tersebut. G
uru meminta peserta didik untuk menuliskan adegan atau ungkapan beserta
maknanya, dan alasan mengapa memilih ungkapan tersebut. Setelah tugas ke
lompoknya selesai, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk me
mbacakan hasil diskusinya di depan teman-temannya. Guru meminta peserta
6
didik bekerja sama dengan kelompoknya untuk mencari ungkapan lain yang
fungsi komunikatifnya sama.
5. Penarikan Simpulan
Guru meminta peserta didik untuk membuat simpulan tentang kaidah
tata bahasa yang ada di dalam dialog. Peserta didik diarahkan untuk membua
t simpulan tentang kaidah tata bahasa yang terkandung dalam dialog tersebut
Guru sebagai fasilitator – memberi bantuan (mengarahkan) dalam pembuata
n simpulan.
6. Aktivitas Interpretatif
Masing-masing kelompok diarahkan untuk menafsirkan beberapa dia
log yang dilisankan. Guru berkeliling melihat kerja sama antara anggota di s
etiap kelompok. Guru memberi bantuan kepada peserta didik dalam menafsir
kan beberapa dialog tersebut.
7. Aktivitas Produksi Lisan
Guru meminta setiap kelompok bergiliran untuk mempresentasikan h
asil diskusinya di depan teman-temannya. Guru membimbing peserta didik d
alam mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah dua kelompok mempresent
asikan dan dirasakan cukup pandai mengondisikan kelasnya, guru meminta p
eserta didik untuk mencoba mempresentasikannya sendiri tanpa bimbingan g
uru.
8. Pemberian Tugas
Guru memberikan tugas tertulis sebagai pekerjaan rumah. Guru mem
inta peserta didik mencari prosa (cerita) lain, di mana setiap peserta didik me
ncari satu judul cerita. Guru meminta peserta didik menulis sinopsis atau ran
gkuman singkat dari cerita yang telah dipilihnya. Guru juga meminta peserta
didik menuliskan unsur-unsur pembangun cerita yang terdiri dari unsur instri
nsik dan ekstrinsik, kemudian menuliskannya di kertas folio
1.4. Implementasi Pendekatan Kontruktivisme dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia
7
Teori konstruktivisme dibangun berdasarkan dari hasil interaksi pema
haman yang di dapat oleh siswa itu sendiri dan pendekatan konstruktivisme in
i menekankan bahwa mengakui otonomi inisiatif siswa merupakan bagian yan
g sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik. Bodner mengatakan bahwa
"...siswa membangun pemahamannya sendiri. Mereka bukan sebagai cermin
dan mencerminkan apa yang dilakukan atau apa yang dibaca, melainkan siswa
akan mencari dan mencoba menemukan aturan-aturan sendiri dan menyusun k
asus yang dialaminya, bahkan tanpa diberikan bimbingan oleh guru sekalipu
n."
1. Implementasi Siswa dalam Pendekatan Kontruktivisme Pembelajaran B
ahasa Indonesia
a. Pembelajaran individu yang melihat suatu proses dan menekankan o
tonomi siswa dalam mendapatkan informasi.
b. Kunci dalam pembelajaran adalah motivasi, dengan menekankan perl
unya guru melakukan dorongan agar siswa selalu memiliki sikap ingi
n tahu, inisiatif, dan menemukan.
c. Menambah pengalaman dan pemahaman sehingga siswa memiliki ke
yakinan, sikap, dan pengetahuan yang telah ada dalam dirinya yang t
elah tersimpan dalam otaknya.
d. Meyakinkan siswa memiliki kemampuan proses kerja otak.
Kemudian, ada 3 hal penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam pem
belajaran bahasa:
1) Dapat mengatur waktu belajar.
2) Siswa mendapatkan hasil belajar yang baik dari tingkat keseriusan dala
m belajar.
3) Mengajak dan Mengenalkan siswa pada lingkungan luar,sehingga dapa
t berkomunikasi dan beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekita
rnya.
8
2. Implementasi Guru dalam Pendekatan Kontruktivisme Pembelajaran B
ahasa Indonesia
Lingkungan belajar perlu dikondisikan agar memiliki situasi yang ma
mpu membuat siswa dapat menciptakan pengetahuan melalui aktivitasnya sen
diri, baik fisik maupun mental. Maka, dalam proses pembelajaran guru harus b
erperan sebagai berikut:
a. Fasilitator artinya guru harus merencanakan proses pembelajaran terlebih
dahulu dengan baik.
b. Pembimbingan yaitu guru melakukan bimbingan dan penyuluhan, membe
rikan arahan-arahan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.
c. Berpikir terbuka yaitu guru dapat mengakomodasikan segala cara untuk
mencapai efektivitas pembelajaran.
d. Pendukung artinya bahwa guru diharapkan mampu memberikan saran, ta
ntangan kreativitas, dan berpikir bebas.
e. Mengakui cara belajar individual artinya guru harus selalu mampu memp
erhatikan kemungkinan-kemungkinan, kekuatan, keperluan, dan perasaan
setiap siswa.
1.5. Implementasi Pendekatan Struktural dalam Pembelajaran Bahasa Indone
sia
Pendekatan struktural dalam pembelajaran bahasa Indonesia ialah
pendekatan yang berdasarkan pada asumsi bahwa bahasa itu sebagai kaidah.
Oleh karena itu, pendekatan ini lebih mengutamakan penguasaan mengenai
tata bahasa.3 Dengan menggunakan pendekatan ini, seorang guru memiliki
harapan bahwa siswanya akan lebih pandai dalam menyusun kalimat sebab
telah memahami kaidah kaidahnya. Adapun langkah - langkah pendekatan
struktural dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu, tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
3
Linda Puspita, Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga, 2010, Hal. 2-5.
9
Maka dari itu bentuk implementasinya dalam pembelajaran bahasa
Indonesia yaitu: pertama, seorang guru akan menerangkan materi terkait
tentang kaidah tata bahasa yang baik dalam menulis. Guru harus
memberitahukan kapan penggunaan tanda baca pada sebuah penulisan kalimat
bisa dipakai untuk memenuhi konteks kebahasaan, seperti titik, koma, dan
tanda baca yang lainnya. Kedua, guru mengajarkan bagaimana caranya
membuat suatu cerpen ataupun cerita dengan kaidah penulisan yang baku dan
benar kepada murid-muridnya. Dan ketiga, guru melakukan tahap penilaian
terhadap penulisan yang baku dan penggunaan tanda baca yang sudah
digunakan oleh siswanya.
C. SIMPULAN
10
Implementasi Pendekatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia contohn
ya dalam hal menulis. Pengajar melakukan pengajaran dalam hal menulis dengan cara
menampilkan beberapa karya tulis yang berupa novel misalnya atau cerpen kepada sis
wa. Kemudian pengajar menunjukan cara penulisan karya tulis yang benar kepada sis
wa dan memberikan tugas dalam bentuk tulisan pula. Adanya penulisan yang dilakuk
an oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari beragam manfaatnya, karena hampir hidup
kita ini berkaitan dengan tulisan. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam startegi Pend
ekatan Kontekstual nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
kecakapan siswa dalam hal berbicara, semakin pengajar melakukan strategi pembelaj
aran yang benar dan kontinu kepada siswa maka proses tersebut menjadikan siswa be
rproses dan berkembang dengan cara mengaitkannya dengan pengalaman yang telah
dialaminya.
11
dalam pembelajaran bahasa Indonesia dimana pembelajaran individu yang melihat s
uatu proses yang menekankan otonomi siswa dalam mendapatkan informasi dan
implementasi dari guru terhadap pendekatan kontruktivisme dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dimana guru mampu membuat siswa dapat menciptakan pengetahua
n melalui aktivitasnya sendiri, baik fisik maupun mental dalam suasana kelasnya atau
saat belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
12
Laki, Ridwan. November 2018. STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI ERAKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP). Vol. 1, No.
1, hal. 23-29.
Liadi, dkk. (2018). Penerapan Pendekatan Kontruktivisme Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Membaca Bagi Siswa. Palangkaraya. Korespodensi.
Tersedia pada Http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id
Resmini, Novi. (2021). Pembelajaran Bahasa Indonesia Secara Terpadu. Diakses
pada 11 Maret 2022, dari http://file.upi.edu/Direktori/FPBS
Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Tarigan, Henry Guntur. (1989). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud
Usman, Nurdin. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Raja Gra
findo Persada.
Yaros, Fitri. (2016). Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia
pada http://fitriyaros.blogspot.com/2016/04/pendekatan-dalam-pembelajaran-
bahasa.html. Diakses 20 April, 2016
Dahlan, Ahmad. 2021. Pengertian Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching an
d Learning. Eureka Pendidikan, dari https://eurekapendidikan.com/pengertian-p
endekatan-kontesktual.
Sereliciouz. 2021. Pembelajaran Kontekstual-Pengertian, Tujuan, Prinsip. Quipper B
LOG, dari https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pembelajaran-kontekstua
l/. Diakses pada 7 Mei 2021.
13