Anda di halaman 1dari 9

MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA

Mita An-Nisa Surya. F


E-mail: mitaannisa325@gmail.com
Program studi pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia, Universitas Riau

Pendahuluan
Di Indonesia, belajar Bahasa Indonesia adalah bagian penting dari sekolah.
Konsekuensinya, diperlukan strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada topik Bahasa Indonesia.

Teknik pembelajaran di kelas bahasa Indonesia harus ditingkatkan untuk meningkatkan


pengetahuan mata pelajaran dan kemampuan berbahasa siswa. Memahami model
pembelajaran dan mengidentifikasi paradigma pengajaran yang dapat diterapkan pada mata
kuliah bahasa Indonesia merupakan tujuan dari penelitian ini. Sebagai calon guru dan
instruktur yang berkualitas, mereka juga diharapkan untuk menyesuaikan model
pembelajaran dengan setting belajar mengajar dan mengikuti kurikulum saat ini.

Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, beberapa model pembelajaran telah


ditetapkan, meskipun belum untuk semua siswa berhasil. Untuk membantu guru memilih
model pembelajaran terbaik bagi siswanya, artikel ini akan membahas berbagai model
pembelajaran yang efisien untuk Bahasa Indonesia. Ringkasnya, pendekatan pembelajaran
bahasa Indonesia yang berhasil adalah pendekatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar yang menarik, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa. Siswa lebih bersemangat
untuk belajar karena mereka dapat memahami materi yang diajarkan dengan lebih mudah.

Model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kontekstual, dan model


pembelajaran berbasis proyek adalah beberapa model pembelajaran yang akan dibahas
dalam artikel ini. Artikel ini juga akan membahas metode pembelajaran lain seperti
pembelajaran berbasis kompetensi, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran berbasis
teknologi.

Diharapkan materi yang akan dibacakan oleh Guru ini dapat membantu siswa
mempelajari model pembelajaran yang lebih efektif dan meningkatkan pemahamannya
terhadap bahasa Indonesia. Artikel ini juga diantisipasi sebagai sumber untuk penciptaan
model pembelajaran masa depan yang lebih berhasil.

Pembahasan

Model pembelajaran menurut Joice dan Wells adalah kerangka konseptual yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran dan disusun secara metodis untuk
memenuhi tujuan pembelajaran yang dihubungkan dengan tata bahasa, sistem sosial,
prinsip reaksi, dan sistem pendukung. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang menentukan bagaimana mengorganisasikan pengalaman belajar secara sistematis
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Itu juga bertindak sebagai peta jalan bagi
guru dan perancang pembelajaran ketika datang untuk membuat dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran.

Bahasa resmi Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia, yang juga merupakan bahasa
yang diajarkan di banyak lembaga pendidikan negara. Akibatnya, sangat penting bahwa
siswa menguasai bahasa Indonesia. Namun, setiap orang memiliki gaya belajar yang unik,
yang akan berdampak pada cara mereka belajar bahasa Indonesia. Karakteristik siswa dan
guru, serta kemampuan mereka dalam hal kreativitas dan gaya mengajar, memiliki
pengaruh yang signifikan dan efektif terhadap proses pembelajaran. Berikut pendekatan
pembelajaran yang efektif untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia:

1. Model kooperatif.
Dedi (2013) dari Depdiknas menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah
strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang bekerja sama guna
memaksimalkan kondisi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Menurut Slavin (Isjoni, 2011: 15), “dalam metode pembelajaran kooperatif”, siswa
bekerja sama di bawah tim beranggotakan empat orang untuk memahami konten
yang awalnya disajikan oleh guru.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan


belajar dan bekerja sama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang dengan
tujuan untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam belajar. Menurut
beberapa pendapat ahli, pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pengajaran
dimana siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan bimbingan
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa bagian dalam pembelajaran


kooperatif, dengan indikator sebagai berikut: menjelaskan tujuan dan memotivasi
siswa, menyampaikan materi, mengatur kelompok belajar, mengawasi kelompok
belajar, mengevaluasinya, dan memberi penghargaan.

Siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik ini cocok
digunakan di kelas bahasa Indonesia karena dapat meningkatkan kemampuan
berbicara dan menulis siswa. Topik-topik yang tercakup dalam paradigma
pembelajaran kooperatif dapat menjadi bahan perbincangan dan pertukaran ide di
antara para siswa. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, siswa
juga dapat saling memberikan umpan balik. Salah satu peran dalam pengajaran
kooperatif adalah mengambil peran sebagai focal point dan fasilitator untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar atau pertukaran.
2. Model kontekstual.
Pendekatan pembelajaran kontekstual mengintegrasikan teori dan praktik
dalam pembelajaran. Model ini dapat membantu keterampilan berbicara dan
menulis siswa, sehingga cocok digunakan di kelas bahasa Indonesia.
Siswa diberikan teori dan contoh dunia nyata dari subjek yang dipelajari dalam
metodologi pembelajaran kontekstual. Siswa juga harus mempraktikkan teori dalam
situasi dunia nyata. Akibatnya, siswa mungkin menjadi lebih mahir dalam berbicara
dan menulis bahasa Indonesia dalam pengaturan yang sesuai.

Pembelajaran kontekstual, juga dikenal sebagai (Contextual theaching


learning), adalah jenis pendidikan yang membantu guru menghubungkan informasi
yang mereka ajarkan dengan situasi yang dihadapi siswa mereka dalam kehidupan
nyata. Ini juga mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan
yang mereka miliki dan bagaimana mereka dapat menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ini memerlukan penggunaan pendekatan konstruktivis,
pertanyaan, penyelidikan, komunitas belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian asli,
yang merupakan tujuh elemen dasar pembelajaran yang efektif.

Model pembelajaran berbasis konteks menekankan pada pendidikan yang


mementingkan pemahaman konteks yang lebih luas dan relevan. Dalam model ini,
siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa Indonesia secara lebih
kontekstual dan praktis, seperti melalui pertemuan langsung dengan kehidupan
sehari-hari, budaya, dan sejarah Indonesia. Pendekatan pembelajaran berbasis
konteks ideal untuk pengajaran bahasa Indonesia karena memungkinkan siswa
untuk memahami bahasa dalam konteks yang lebih luas dan membuatnya dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Model berbasis proyek


Siswa terlibat dalam eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
pengumpulan informasi untuk mencapai berbagai hasil belajar, menurut
Kemendikbud (2013). Penggunaan pembelajaran berbasis proyek merupakan
strategi yang mengutamakan siswa dalam kemampuan mereka untuk mengatasi
masalah yang sebenarnya dihadapi di tempat kerja.

Siswa akan bertindak sebagai profesional dalam sesi ini yang berusaha untuk
mengatasi masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Paradigma Project
Based Learning memuat proses implementasi sebagai berikut, menurut Samitupang
& Dirga (2019, hlm. 68–69): 1. Penentuan pertanyaan esensial. Buat rencana
proyek, kedua. 3. Tetapkan agenda. 4. Melacak proyek dan kemajuan siswa. 5.
Hasil tes.

Pendekatan pembelajaran berbasis proyek mengamanatkan siswa menyelesaikan


tugas-tugas yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, termasuk menulis esai,
membuat presentasi atau melakukan penelitian. Melalui proyek yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat memilih topik yang menarik
minat mereka dan belajar bahasa Indonesia. Pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan motivasi siswa dan mendukung pertumbuhan kemampuan berpikir
analitis dan kreatif mereka.

4. Model berbasis teknologi


Menurut Kemendikbud (2013), siswa aktif dalam penyelidikan, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan pengumpulan informasi untuk mencapai berbagai hasil
belajar. Pembelajaran berbasis proyek adalah metode yang menekankan pada
kapasitas siswa untuk menyelesaikan masalah dunia nyata yang muncul di tempat
kerja. Dalam sesi ini, siswa akan berperan sebagai profesional saat mereka berusaha
memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Teknologi digunakan sebagai alat untuk belajar dalam strategi pembelajaran
berbasis teknologi. Model ini cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia karena dapat meningkatkan kemampuan berbicara, menulis, dan
membaca siswa.
Dalam lingkungan belajar berbasis teknologi, siswa dapat memanfaatkan perangkat
lunak atau aplikasi yang dapat membantu mereka dalam belajar bahasa Indonesia.
Pikirkan tentang membaca, menulis, berbicara, dan tata bahasa Anda.

Siswa yang maju secara teknologi dapat menggunakan perangkat lunak atau
aplikasi untuk membantu penguasaan bahasa Indonesia mereka. Misalnya, program
text-to-speech untuk mengasah kemampuan berbahasa Indonesia atau grammar
checker untuk memperbaiki kesalahan penulisan. Karena sangat menarik dan
memungkinkan siswa untuk belajar melalui audio-visual atau platform lainnya,
metodologi pembelajaran berbasis teknologi ini juga sangat efektif untuk membantu
orang belajar bahasa Indonesia.

5. Model berbasis kolaborasi


Model pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa bekerja dalam
kelompok untuk menyelesaikan tugas dan mengatasi tantangan. Metode ini efektif
untuk pelajaran Bahasa Indonesia karena memungkinkan siswa berinteraksi satu
sama lain dan mendiskusikan definisi kata, pola kalimat, dan konsep gramatikal
lainnya. Siswa dapat berbicara tentang pengalaman mereka dan mendapatkan
umpan balik terbuka dari teman sekelas mereka. Melalui pembelajaran kolaboratif,
keterampilan sosial dan komunikasi siswa juga dapat ditingkatkan.

Kolaborasi dan kerja tim siswa sangat dihargai dalam pendekatan


pembelajaran kolaboratif. Di bawah teknik ini, siswa dapat bekerja sama dalam
kelompok dan mendapat manfaat dari pengetahuan satu sama lain. Karena
memungkinkan siswa mempelajari bahasa secara lebih menyeluruh dan
memperoleh wawasan dari berbagai sudut pandang, pendekatan pembelajaran
kolaboratif sangat cocok untuk kelas Bahasa Indonesia.

6. Model berbasis kopetensi


Pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kompetensi siswa
disebut pembelajaran berbasis kompetensi. Alhasil, hasil akhir dari hasil belajar
yang dilakukan adalah peningkatan kompetensi siswa yang dapat dinilai dari pola
pengetahuan, sikap, dan kemampuan. Pendekatan pembelajaran berbasis
kompetensi menekankan membantu siswa memenuhi kebutuhan unik mereka
sambil meningkatkan keterampilan bahasa Indonesia khusus mereka.

Guru akan menilai kemampuan setiap siswa dalam berbagai keterampilan


berbahasa Indonesia, antara lain membaca, menulis, berbicara, dan menyimak.
Berdasarkan penilaian ini, guru akan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki
dan memodifikasi proses pembelajaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.
Siswa dengan berbagai tuntutan untuk belajar dapat menggunakan model ini untuk
membuat pembelajaran mereka lebih efektif.

Kesimpulan
Ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan saat mempelajari
bahasa Indonesia. Agar model-model tersebut lebih efektif dan disukai siswa,
khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang biasanya monoton, juga
harus disesuaikan dengan kualitas siswa maupun mata pelajaran yang akan
diajarkan. Pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran berbasis teknologi, pembelajaran kolaboratif, dan
pembelajaran berbasis kompetensi adalah semua jenis model pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N. N., & Khairunnisa. (2021). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Digital:
Model, Metode, dan Media. Jurnal Litera, 20(1), 56-70.
Tarigan, H. G. (2018). Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Kebermaknaan dalam Konteks Multikulturalisme. Jurnal
Pendidikan Humaniora, 6(2), 138-147
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2017). Strategi belajar mengajar. Rineka Cipta.
Suhendar, E. (2018). Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Kearifan Lokal pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 45-52.
Kurniawan, A. (2019). Perkembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar. Jurnal Wahana Kependidikan, 3(1), 36-47.
Qoyimah, N. (2021). Efektivitas Penggunaan Aplikasi VN Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia SMP. JIMP (Jurnal Informatika Merdeka
Pasuruan), 5(2).
Qoyimah, N. (2021). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Vn Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Smp. JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan,
5 (2), 12–18.
Wahyuni, S., & Arisa, A. (2018). Efektifitas Model Pembelajaran Inquiry Based Learning
dalam Meningkatkan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa
SMP Kecamatan Sabbangparu. Jurnal KIBASP (Kajian
Bahasa, Sastra dan Pengajaran), 1(2), 212-222.
Sutrisno, T. (2022). PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL
THEACING LEARNING (CTL) UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR MATERI
BERWUDHU KELAS I SDN KALIANGET BARAT III
KABUPATEN SUMENEP. Rabbani: Jurnal Pendidikan
Agama Islam, 3(1), 74-93.
Hasanah, Z., & Himami, A. S. (2021). Model pembelajaran kooperatif dalam
menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Irsyaduna: Jurnal
Studi Kemahasiswaaan, 1(1), 1-13.

Data penulis
Mita an-nisa surya.f , lahir di Desa Makmur, 28
september 2002. Tamatan SMA Negeri 2 Ujung
Batu, lalu melanjutkan studi pada strata satu jurusan
pendidikan Bahasa dan seni di program studi
pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia FKIP
Universitas Riau melalui jalur SBMPTN.

Anda mungkin juga menyukai