A. LATAR BELAKANG
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif , kreatif,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
untuk dapat menjalani kehidupannya dengan baik di abad 21 ini. Untuk menunjang
Isi, Permendikbud No.22 tentang Standar Proses, Permendikbud No.23 tentang Standar
Penilaian, dan Permendikbud No.24 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
yang kreatif dan mampu untuk belajar dari kondisi lingkungan yang dialami. Karena itu,
keterampilan untuk belajar dan berinovasi adalah salah satu keterampilan yang harus
dimiliki oleh individu yang hidup pada abad 21 ini. Kompetensi ini dapat dicapai dengan
dilaksanakan yang sebagian besar berpusat pada guru (teacher centered) berubah
pembelajaran menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi
kritis dan analitis siswa, sehingga pembelajaran diharapkan berada pada level yang lebih
Mata pelajaran bahasa Jepang sebagaimana mata pelajaran lainnya yang diajarkan
tujuan untuk mempersiapkan siswa memiliki kompetensi abad 21. Terutama bila melihat
kenyataan semakin terbukanya pasar kerja yang kompetitif lintas negara yang menuntut
penguasaan bahasa asing sebagai salah satu nilai tambah yang harus dimiliki siswa untuk
dapat masuk ke dalam persaingan global. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Jepang
menjadi kompetensi yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Tetapi di lapangan selama
ini, setelah penerapan Kurikulum 2013 banyak sekolah menengah yang mengurangi jam
bagi mata pelajaran bahasa Jepang, bahkan banyak juga yang sama sekali menghilangkan
mata pelajaran bahasa Jepang. Sehingga ada kesan bahwa Kurikulum 2013 tidak
mengakomodir kepentingan pasar industri dan tidak relevan dengan kompetensi yang
sebenarnya dibutuhkan siswa di abad 21 ini. Stigma yang selama ini melekat bahwa
bahasa asing “hanya” mata pelajaran tambahan atau mata pelajaran “pilihan” semakin
diperparah dengan kedudukan bahasa Jepang dalam struktur Kurikulum 2013 sebagai
salah satu mata pelajaran peminatan yang dapat dipilih atau tidak oleh siswa.
membentuk pola yang stagnan dan menoton, akibat dari terlalu bergantungnya guru
terhadap buku ajar yang dipakai, selalu diawali dengan mengajarkan kosa kata, pola
wisata atau daerah industri, adalah salah satu faktor yang membuat siswa berpikir bahwa
penguasaan bahasa asing bukanlah sesuatu yang penting sehingga motivasi belajar siswa
Dari sekian banyak materi bahasa Jepang yang ada dalam silabus kurikulum 2013
materi kehidupan sehari-hari merupakan materi yang selama ini dianggap paling sulit
oleh sebagian besar siswa. Terutama pada sub pokok bahasan penggolongan kata kerja,
khususnya perubahan kata kerja dari bentuk –masu ke dalam bentuk –te.
berbasis HOTS pada materi ini. Dalam proses pembelajaran berbasis HOTS paling
Problem Based Learning (PBL) yang dianggap sulit untuk diterapkan dalam penelitian
mata pelajaran bahasa, karena karakteristik penemuannya yang lebih cocok dengan mata
pelajaran sains. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam
analitisnya, kreatifitasnya, dapat memahami materi dengan baik, dan yang lebih penting
adalah bagaimana siswa dapat benar-benar berperan aktif dalam pembelajaran yang lebih
Dari latar belakang situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:
7. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Jepang khususnya
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi
kegiatan sehari-hari.
C. TUJUAN PENELITIAN
terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Krangkeng dalam mata
Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas XI sesuai materi dalam
Kabupaten Indramayu
dengan konteks penggunaannya pada teks interaksi transaksional lisan dan tulis
transaksional lisan dan tulis dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
E. KERANGKA KONSEP
1. Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level kognitif hirarki tinggi dari
taksonomi berpikir Bloom. Secara hirarki taksonomi Bloom terdiri dari enam
learned facts), application (apply what has been learned to new situation),
Dalam hirarki tersebut maka yang masuk dalam kategori HOTS adalah level
analysing dan evaluating yang dikategorikan dalam critical thinking dan yang
sedemikian rupa dengan mencari pendekatan atau model pembelajaran yang tepat
sesuai materi dan dapat membuat kegiatan pembelajaran di kelas yang mampu
pembimbingan yang tepat dari guru. Pembelajaran berbasis HOTS bila dipahami
betul konsepnya maka dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, bukan hanya
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar
Indikator keberhasilan yang menunjukkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai adalah:
1. Minimal 70% siswa aktif berinteraksi dalam kelompok, data didapat melalui
2. Minimal 70% siswa mencapai Standar Ketuntasan Minimal, data didapat setelah
3. Skor rata-rata tes tertulis minimal 75, data didapat setelah menganalisis hasil tes
tertulis
H. PROSEDUR PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi
kelas XI yaitu 4 jam pelajaran perminggu. Sehingga RPP akan dibuat dengan alokasi
waktu 4jp.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap-tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam
Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan dalam uraian berikut:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
Pertama dijelaskan dulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru
berurutan.
akan menerima lembar kerja yang harus dikerjakan secara bertahap dan
melakukan penyelidikan.
menit.
3. Observasi
4. Refleksi
dicapai. Evaluasi berdasarkan pada data yang sudah dikumpulkan, baik berupa data
wawancara. Data kuantitatif berasal dari angket, cheklist, atau daftar isian yang telah
disiapkan saat perencanaan kegiatan. Data ini mencakup tiga aspek yang diamati