Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penetetapan tendekatan Tematik dalam pembelajaran di Mi/SD
dikarenakan perkembangan peserta didik pada kelasa rendah sekolah dasar, pada
umumnya berada pada tingkat perkembangan yang masih melihat segala sesuatu
sebagai satu keutuhan (holistik) serta baru mampu memahami hubungan anatara
konsep secara sederhana. Oleh karena itu proses pembelajaran masih bergantung
pada objek konkrit dan pengalaman yang di alami secara langsung. Pembelajaran
yang dilakukan dengan mata pelajaran terpisah akan menyebabkan kurang
mengembangkan anakuntuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta
didik mengaitkan kosep dengan kehidupan nyata mereka sehari-hari. Akibatnya,
para siswa tidak mengerti manfaat dari materi yang dipelajarinya untuk kehidupan
nyata, sehingga strategi untuk memberikan pengetahuan yang menyeluruh
menggunakan pembelajaran tematik
Sesuai dengan prinsip perkembangan bahwa perkembangan fisik anak
tidak bisa dipisahkan dari perkemabangan mental, sosial, dan emosionalnya,
karena perkembangan yang secara psikologis akan mempengaruhi anak untuk
menyesuaikan perkembangan kemampuannya. Perkemabnag untuk mencapai
pengalaman dalam diri peserta didik itu akan terpadu dengan pengelaman yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan, dan lingkungan dengan alam
sekitarnya. Pada tahap berpikir dengan operasional konkrit maka penerapan
pendekatan pembelajaran terpadu (tematik) dipandang tepat dan sesuai sebagai
model pembelajaran siswa di SD/MI, terutama di kelas awal. Di dalam
pembelajaran tematik dapat dikebangkan berbagai macam kecerdasan sekaligus
secara holistik, dimana model tematik tidak hanyamenekankan pada ranah
kognitif saja, tetapi juga meliputi afektif dan psiko motor dan ranah sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pembelajaran tematik?
2. Bagaimana Ciri, manfaat, tujuan, dan peranan pembelajaran tematik?

1
3. Bagaimana Implikasi Pembelajaran Tematik SD/MI?
4. Bagaimana Keunggulan Pembelajaran Tematik SD/MI?
5. Bagaimana Karakteristik Pembelajaran Tematik SD/MI?
6. Bagaimana Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik?
7. Bagaimana Pentingnya Pembelajaran Tematik SD/MI?
8. Bagaimana Landasan Pembelajaran Tematik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran tematik.
2. Untuk memahami karakteristik, ciri, tujuan, serta peranan
pembelajaran tematik.
3. Untuk mengetahui Implikasi Pembelajaran Tematik SD/MI.
4. Untuk mengetahui Keunggulan Pembelajaran Tematik SD/MI.
5. Untuk mengetahui Karakteristik Pembelajaran Tematik SD/MI.
6. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik.
7. Untuk mengetahui Pentingnya Pembelajaran Tematik SD/MI.
8. Untuk mengetahui Landasan Pembelajaran Temati.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran Tematik

2
Pembelajaran adalah kegiatan seorang anak untuk mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan.1 Tematik adalah konsep umum yang dapat
mengumpulkan beberapa bagian dalam satu hal. Pembelajaran tematik dapat
diartikan sebagai sebuah kegiatan belajar dengan tidak memisahkan mata
pelajaran, tetapi menggunakan tema untuk menyatukannya. Sedangkan
pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran yang memadukan antara
berbagai mata pelajaran dengan menggunakan tema tertentu. Kemudian
menurut Poerwadarminta berpendapatbahwa pembelajaran Tematik adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
pokok pembicaraan.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema
dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna pada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan.2 Dengan tema diharapkan akan
memberikan banyak keuntungan, diantaranya : (1) Siswa mudah memusatkan
perhatian pada suatu tema tertentu ; (2) Siswa mampu memahami pengetahuan
dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar anatar mata pelajaran dalam
tema yang sama; (3) Pemahaman terhadap mteri pelajaran lebih mendalam
dan berkesan; (4) Kompensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengelaman pribadi siswa; (5) Siswa
mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas; (6) Siswa mampu lebih bergairah belajar
karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengmbangkan suatu
kemamapuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran
lain; (7) Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
secara tematik dapat di persiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3

1
Maulana Arafat Lubis & Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI, (Yogyakarta:
Samudra Biru, 2019), hlm 6.
2
Retnowidya Ningrum, “Model Pembelajaran Tematik Di MI/SD” diakses pada tanggal
07 september 2019, pukul 12.00 wib

3
pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,
pementapan, pengeyaan.
Pembelajaran tematik merupakan penggabungan ataupun perpaduan
dari beberapa mata pelajaran dalam lingkup di Madraasah Ibtidaiyah/Sekolah
Dasar meliputi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika (MM),
Bahasa Indonesia (BI), Seni Budaya dan Keterampilan dan Prakarya (SBdP),
dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).3 Perpaduan mata
pelajaran tersebut disebut sebagai pembelajaran tematik.
Tema berfungsi sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan
memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus (antar mata pelajaran) untuk
pembelajaran di SD/MI. Sedangkan tujuan pembelajaran tematik ialah
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami danmendalami
konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat
belajar. Maka dari itu pembelajaran tematik mengacu kepada kurikulim 2013
berisikan suatu tema, subtema, dan pembelajaran. Dalam satu tema terdiri atas
3 atau 4 subtema, setiap subtema terdiri atas 6 pembelajaran.
Penerapan pembelajaran tematik dapat memberikan keterhubungan
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Penyajian
materi yang tidak didasarkan keterkaitan antara konsep akan mengakibatkan
pemahaman yang sukar, parsial, dan tidak mendasar. Penerapan pembelajaran
tematik dapat membantu peserta didik dalam membangun kebermaknaan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat. Hubungan antar
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya bagi peserta didik
merupakan hal yang penting dalam belajar, sehingga apa yang dipelajari oleh
peserta didik akan lebih bermakna, lebih mudah diingat, dan lebih mudah
dipahami, diolah serta digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam
kehidupannya.

3
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn Di MI/SD Kelas Rendah, (Bandung: Manggu
Makmur Tanjung Lestari 2019), hlm 239.

4
Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), untuk KTSP pembelajaran tematik hanya pada kelas I
sampai III saja, sedangkan kelas IV sampai VI tetap berdiri sendiri. Setiap
tahun dalam pembelajaran tematik di Kurikulum 2013 memiliki 8 atau 9 tema
setiap kelas, dalam persemester memiliki 4 atau 5 tema. Maka dalam 1 tahun
terdapat 8 atau 9 tema, baik itu kelas I, II, III, IV, V, VI. Setiap tema
didalamnya memiliki 3 atau 4 subtema, dan setiap subtema didalamnya
berisikan 6 pembelajaran. Maka dalam 1 tahun harus menuntaskan 8 atau 9
tema, setiap persemester (ganjil/genap) harus menuntaskan 4 atau 5 tema,
dalam sebulan harus menuntaskan 1 tema, dalam seminggu harus
menuntaskan 1 subtema, dan dalam perhari harus menuntaskan 1
pembelajaran.
B. Ciri Khas, Manfaat, Tujuan, dan Peran Pembelajaran Tematik
SD/MI
a. Ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :4
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat fragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
b. Manfaat pembelajaran tematik antara lain :

4
Retnowidya Ningrum, “Model Pembelajaran Tematik Di MI/SD” diakses pada tanggal
07 september 2019, pukul 12.15 wib

5
1. Dengan menggabungkan kompetensi dasar dan indikator serta isi
mata pelajaran akan terjadi penghematan, karna tumpang tindih
materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab
isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai saran atau alat,
bukan tujuan akhir.
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat
pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasan
konsep semakin baik dan meningkat
c. BPSDMPK dan PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyatakan bahwa tujuan pembelajaran tematik sebagai berikut :
1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam
dan berkesan.
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan
mengaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman
pribadi peserta didik.
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran-pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan
dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral peseta didik dapat ditumbuh kembangkan
dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan
situasi dan kondisi

6
d. Peran pembelajaran tematik antara lain :
1. Peserta didik lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema
atau topik tertentu.
2. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan. Peserta didik lebih bergairah belajar karena mereka bisa
berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
4. Kompetensi berbahasa bisa lebih dikembangkan dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi peserta
didik.
5. Peserta didik lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas

C. Implikasi pembelajaran Tematik SD/MI


Implikasi pembelajaran tematik terdiri dari 2, yaitu :
1. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan kecerdikan guru kelas untuk
melakukan perencanaan pembelajaran tematik. Pembelajaran
tematik menuntut kreativitas dan inovasi guru dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar peserta didik. Seogianya guru mampu
memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
2. Beban guru yang semakin meningkat akan berimplikasi pula
terhadap beban peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam
belajar, baik dalam berindividu maupun dalam berkelompok.
Selain itu peserta didik dapat mengintegrasikan karakter baik
dilingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

D. Keunggulan Pembelajaran Tematik SD/MI


Pembelajaran tematik memilik keunggulan sebagai berikut :

7
1. Pengalaman kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
2. Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik,
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat fragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik.
E. Karakteristik Pembelajaran Tematik SD/MI
Ada 18 macam karakteristik yang perlu diketahui dan diimplementasikan
guru, yaitu :
1. Adanya efisiensi
2. Kontekstual
3. Student Centered (berpusat pada peserta didik)
4. Memberikan pengalaman langsung
5. Pemisahan mata pelajaran yang kabur
6. Olistis
7. Flexible
8. Hasil pembelajaran berkembang sesuai minta dan kebutuhan peserta
didik
9. Kegiatan belajarnya sangat relevan dengan peserta didik SD/MI
10. Kegiatan yang dipilih bertolak dari minat kebutuhan peserta didik
11. Kegiatan belajar akan lebih bermakna
12. Mengembangkan keterampilan berpikir
13. Menyajikan kegiatan belajar fragmatis yang sesuai dengan
permasalahan
14. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik
15. Aktif
16. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar

8
17. Mengembangkan komunikasi peserta didik
18. Lebih menekankan proses ketimbang hasil.
F. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik SD/MI memiliki prinsip-prinsip yang perlu
dipahami oleh guru, antara lain :
1. Terintegrasi dengan lingkungan, maksudnya pembelajaran
dikolaborasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
2. Memiliki tema sebagai alat pemersatu dari ketujuh mata pelajaran
(PPKn, BI, MM, PJOK, SBdP, IPA, IPS) sekolah dasar
3. Menjadikan belajar sambil bermain dan menyenangkan
4. Memberikan pengalaman langsung yang bermakna bagi peserta didik.
5. Menanamkan konsep dari ketujuh mata pelajaran kedalam proses
pembelajaran
6. Pembeda antara mata pelajarn tematik dengan mata pelajaran yang
lainnya.
7. Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan keadaan peserta didik.
8. Pembelajaran bersifat fleksibel
9. Penggunaan variasi metode pembelajaran

G. Pentingnya Pembelajaran Tematik SD/MI


Melalui pembelajaran tematik, peserta didik sekolah dasar menjadikan
peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran tematik menekankan
kegiatan peserta didik sebagai bagian penting untuk mendapatkan pengetahuan
baru dan pengalaman baru. Melalui pengalaman langsung, peserta didik akan
mendapatkan sesuatu yang lebih bermanfaat dalam pengembangan rasa ingin
tahu, sekaligus menjadi bagian dari keterampilan dikehidupannya sehari-hari.
Maka dari itu belajar dengan cara mengeksplorasi menjadi bagian terpenting
untuk kehidupan sehari-hari dan sebagai salah satu ciri khas pembelajaran
tematik.
H. Landasan Pembelajaran Tematik

9
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sanagat dipengaruhi
oleh 3 aliran filsafat yaitu; (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan
(3) Humanisme. Aliran Progresifisme memandang proses
pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas,
pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah ( natural), dan
memperhatikan pengelaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat
pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam
pembelajaran. Menurut akiran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi
atau bentukan manusia. Manusia konstruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan obyek, penomena, pengelaman dan lingkungannya.
Pengetahuan tidak dapat di transfer begitu saja dari seorang guru
kepada anak, tetapi harus di interpretasikan sendiri oleh msing- masing
siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu
proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang
diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam
perkembangan pengetahuannya. Aliran Humanisme melihat siswa dari
segi keunikan/khasannya, potensinya dan motivasi yang dimilikinya.
Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki ke- khasan.
2. Landasan psikologi
Landasan psikologis dalam pembelajaran terutama berkaitan dengan
psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/ materi
pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembanagn
peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal
bagaimana isi/materi pembelajan tematik tersebut disampaikan kepada
siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya. Melaui
pembelajaran tematik diharapkan adanya perubahan perilaku siswa
menuju kedewasaan, baik fisik, mental/intelektual, moral maupun
sosial.

10
3. Landasan Yuridis
Lndasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan
berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran tematik pada anak usia dini. Lndasan yuridis tersebut
adalah: (1) UU NO.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak memeperoleh pendidikan
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya ( pasal 9) ; (2) UU NO. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11
Ciri Khas, Manfaat, Tujuan, dan Peran Pembelajaran Tematik SD/MI
a. Ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat fragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
b. Manfaat pembelajaran tematik antara lain :
1. Dengan menggabungkan kompetensi dasar dan indikator serta isi
mata pelajaran akan terjadi penghematan, karna tumpang tindih
materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai saran atau
alat, bukan tujuan akhir.
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat
pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-
pecah.
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasan
konsep semakin baik dan meningkat

DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Maulana Arafat dan Azizan, Nashran, Pembelajaran Tematik SD/
MI: Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS, Yogyakarta: Samudra Biru,
2019

12
Retnowidya Ningrum, “Model Pembelajaran Tematik Di MI/SD” diakses
pada tanggal 07 september 2019.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran Ppkn Di MI/SD Kelas Rendah,


(Bandung: Manggu Makmur Tanjung Lestari 2019).

13
14

Anda mungkin juga menyukai