Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Nurhabibah (204201892)
2. Zakiyah (204201905)
3. Zakiyyah Rahmadina (204201898)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
”Pembelajaran kuantum”.
Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas mata kuliah Strategi dan Metode
Pembelajaran MI/SD. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
1. Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita
(guru ke dalam dunia mereka (siswa).
2. Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Segalanya dari lingkungan. Hal ini mengandung arti baik lingkungan
kelas/sekolah sampai bahasa tubuh guru; dari lembar kerja atau kertas kerja
yang dibagikan anak sampa rencana pelaksanaan pembelajaran, semuanya
mencerminkan pembelajaran.
Segalanya bertujuan. Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran
mempunyai tujuan semuanya.
Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika
siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari
sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Dapat dipahami
bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks
selanjutnya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
Akuilah setiap usaha. Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan
diakui setiap usahanya walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha
yang mengandung resiko untuk keluar dari kenyamanan untuk membongkar
pengetahuan sebelumnya.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Segala sesuatu yang telah
dipelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.
3. Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada depalapan kunci
keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
Terapkan hidup dalam integritas.
Dalam pembelajaran sebagai bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh,
sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan.
Jika mengalami kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus tetapi
memberikan informasi kepada kita untuk belajar lebih lanjut.
Berbicaralah dengan niat baik.
Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam
arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung.
Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
Tegaslah komitmen.
Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa
ragu-ragu.
Jadilah pemilik.
Mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga
terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
Tetaplah lentur.
Seorang guru terutama harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana
bilamana diperlukan.
Pertahankan keseimbangan.
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu
kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.
1) Tumbuhkan.
Konsep tumbuhkan ini sebagai konsep operasional dari prinsip “bawalah
dunia mereka ke dunia kita”. Secara umum konsep tumbuhkan adalah sertakan diri
mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan, buatlah siswa tertarik atau
penasaraan tentang materi yang akan diajarkan. Dari hal tersebut tersirat, bahwa
dalam pendahuluan (persiapan) pembelajaran dimulai guru seyogyanya
menumbuhkan sikap positif dengan menciptakan lingkungan yang positif,
lingkungan sosial (komunitas belajar), sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan
memberikan makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu.
Alami
Konsep Alami mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru
harus memberi pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa
sehingga menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
Namai.
Namai mengandung maksud bahwa penamaan memuaskan hasrat alami otak
(membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman) untuk
memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dalam hal ini
adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar.
Demonstrasikan.
Inti pada tahap ini adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan
bahwa siswa tahu. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan
tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Strategi yang dapat digunakan
adalah mempraktikkan, menyusun laporan, membuat presentasi dengan powerpoint,
menganalisis data, melakukan gerakan tangan, kaki, gerakan tubuh bersama secara
harmonis, dan lain-lain.
Ulangi.
Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran
terdapat pada penutup. Tahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan
menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara
multimodalitas dan multi kecerdasan.
Rayakan.
Tahap ini dituangkan pada penutup pembelajaran. Dengan maksud untuk
menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya memberikan rasa
kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan
menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lebih lanjut.
1. Tahap Persiapan
Mempersiapkan kondisi belajar siswa dengan cara mengatur ruang kelas agar
berbeda dengan kelas biasa dengan menata kursi berbentuk huruf U untuk
memudahkan siswa melakukan kontak mata.
Menyiapkan musik yang lembut dipasang ketika siswa memasuki kelas.
Menciptakan kalimat sugesti positif untuk diberikan kepada siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
Presentasi materi
Menggunakan kehidupan sehari-hari sebagai bahan pengantar.
Adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dan guru.
Siswa mencatat materi pelajaran.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif.
Guru dan siswa bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
3. Tahap Evaluasi
Siswa diberi latihan soal.
Guru memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa.
Tidak menyalahkan kesalahan kepada siswa.
Mengadakan penelitian melalui tes lisan dan tertulis.
Kelebihan
Kekurangan
Pembelajaran berlangsung secara aktif karena pembelajar itu aktif dan kreatif. Bukti
keaktifan dan kekreatifan itu dapat ditemukan dalam peranan dan fungsi otak kanan
dan otak kiri pembelajar. Pembelajaran pasif mengingkari kenyataan bahwa
pembelajar itu aktif dan kreatif, mengingkari peranan dan fungsi otak kanan dan
otak kiri.
Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila didasarkan pada karakteristik
gaya belajar pembelajar sehingga penting sekali pemahaman atas gaya belajar
pembelajar. Setidak-tidaknya ada tiga gaya belajar yang harus diperhitungkan dalam
proses pembelajaran, yaitu gaya auditoris, gaya visual, dan gaya kinestetis.
Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila tercipta atau terdapat suasana
nyaman, menyenangkan, rileks, sehat, dan menggairahkan sehingga kenyamanan,
kesenangan, kerileksan, dan kegairahan dalam pembelajaran perlu diciptakan dan
dipelihara. Pembelajar dapat mencapai hasil optimal bila berada dalam suasana
nyaman, menyenangkan, rileks, sehat, dan menggairahkan. Untuk itu, baik
lingkungan fisikal, lingkungan mental, dan suasana harus dirancang sedemikian
rupa agar membangkitkan kesan nyaman, rileks, menyenangkan, sehat, dan
menggairahkan.
Pembelajaran melibatkan lingkungan fisikal-mental dan kemampuan pikiran atau
potensi diri pembelajar secara serempak. Oleh karena itu, penciptaan dan
pemeliharaan lingkungan yang tepat sangat penting bagi tercapainya proses
pembelajaran yang efektif dan optimal. Dalam konteks inilah perlu dipelihara
suasana positif, aman, suportif, santai, dan menyenangkan; lingkungan belajar yang
nyaman, membangkitkan semangat, dan bernuansa musikal; dan lingkungan fisik
yang partisipasi, saling menolong, mengandung permainan, dan sejenisnya.
Pembelajaran terutama pengajaran membutuhkan keserasian konteks dan isi. Segala
konteks pembelajaran perlu dikembangkan secara serasi dengan isi pembelajaran.
Untuk itulah harus diciptakan dan dipelihara suasana yang memberdayakan atau
menggairahkan, landasan yang kukuh, lingkungan fisikal-mental yang mendukung,
dan rancangan pembelajaran yang dinamis. Selain itu, perlu juga diciptakan dan
dipelihara penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan belajar
yang merangsang untuk belajar, dan keterampilan hidup yang suportif.
Pembelajaran berlangsung optimal bilamana ada keragaman dan kebebasan karena
pada dasarnya pembelajar amat beragam dan memerlukan kebebasan. Karena itu,
keragaman dan kebebasan perlu diakui, dihargai, dan diakomodasi dalam proses
pembelajaran. Keseragaman dan ketertiban (dalam arti kekakuan) harus dihindari
karena mereduksi dan menyederhanakan potensi dan karakteristik pembelajar.
Potensi dan karakteristik pembelajar sangat beragam yang memerlukan suasana
bebas untuk aktualisasi atau artikulasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Jadi menurut kami jika ingin belajar yang menyenangkan tetapi tetap
bermanfaat dapat menggunakan metode pembelajaran kuantum, karena mode lini cocok
untuk mata pelajaran seperti matematika yang dianggap pelajaran yang menakutkan.
Agar para siswa yang kita ajar lebih enjoy di dalam kelas dan tentunya dapat menyerap
materi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pendidikan Kota Bandung. 2004. Model- model Pembelajaran. Bandung :SMP
Kartika XI.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA