Dosen Pengampu:
Dr. Erni Suhairini, M.Si
Prof. Dr. Rusdiarti, M.Si
Disusun oleh:
Joni Albar (0103519015)
3. Cara pengemangan materi pembelajaran dalam pembelajaran tematik salah satu dari materi
pembelajaran ips sebagai berikut;
a. Model Integrasi Berdasarkan Topik
Dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait,
misalnya ‘Kegiatan ekonomi penduduk’.
b. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama
yang ada di wilayah setempat; sebagai contoh, “Potensi Bali Sebagai Daerah Tujuan Wisata”.
Dalam pembelajaran yang dikembang-
kan dalam Kebudayaan Bali dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kro-nologis dan
kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui ka-jian potensi utama yang
terdapat di daerahnya, maka peserta didik selain dapat memahami kondisi daerahnya juga
sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada beberapa disiplin yang tergabung
dalam IPS .
c. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan
Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang
ada, contohnya adalah “Pemukiman Kumuh”. Pada pem-belajaran terpadu, Pemukiman
Kumuh ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah
faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Juga dapat dari faktor historis kronologis dan kausalitas,
serta perilaku masyarakat terhadap aturan/norma.
4. Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pen-dekatan interdisipliner. Model
pembelajaran terpadu pada hakikatnya meru-pakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-
prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996: 3). Salah satu di antaranya adalah memadukan
Kompetensi Dasar.
5. Kelemahan pembelajaran terpadu salah satunya pada Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas,
memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani
mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan
bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran terpadu akan
sulit terwujud.
Untuk menimalisis permasalahan ersebut menurut saya guru harus meningkatkan kemempuan literasi melalui
Gerakan guru berliterasi.