KEWARGANEGARAAN SD
KELOMPOK 12
DISUSUN OLEH :
1. RICKY RIANSYAH
2. PUTRI MAHARANI
1. TES TERTULIS
Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat kompleks.
Dalam ujian tertulis dapat digunakan soal-soal berbentuk esai, onjektif atau gabungan
keduanya.
Kriteria objektif yang baik harus memenuhi syarat :
a. Memiliki validitas yang tinggi.
b. Memiliki reliabilitas yang tinggi.
c. Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai.
d. Tingkat kesukaran tes berdasarkan kelompok yang akan di tes.
e. Mudah diadministrasikan.
f. Memiliki norma atau patokan penafsiran data.
2. TES PERBUATAN
Adalah penilaian tindakan atau tes praktek yang secara efektif dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang
diharapkan muncul dalam diri siswa ( keterampilan ).Alat yang digunakan adalah lembar
pengamatan.
3. TES LISAN
Digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan mengemukakan ide-ide
dan pendapat-pendapat secara lisan. Diperlukan alat-alat tes berupa soal-soal lisan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun soal tes lisan, yaitu :
a. Buatlah format soal dengan beberapa kemungkinan jawaban serta bobot skornya.
b. Siapkan beberapa format soal yang pararel untuk bebarapa orang siswa, soal sama
hanya untuk 3 orang siswa saja.
c. Untuk memenhi syarat pararel, maka setiap format soal harus memiliki isi, derajat
kesukaran, dan waktu menjawab yang sama.
4. PENILAIAN NON TES
Teknik dan alat non tes antara lain :
1) Observasi
Baik untuk menilai hasil belajar aspek prikomotorik, seperti praktek keterampilan,
diskusi, bermain, atletik, dll.
2) Kuesiner
Digunakan untuk menilai hal-hal yang bersifat umum dikalangan peserta didik.
3) Wawancara
Tidak berbeda dengan angket, hanya saja pertanyaan dijawab langsung oleh
peserta didik yang bersangkutan.
4) Daftar Cek
Kegunaannya adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya suatu unsur, komponen,
trait, karakteristik atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu kesatuan
yang kompleks.
5) Skala Pilihan
Skala pilihan dapat digunakan untuk : observasi, wawancara, angket, juga untuk
mengukur sikap, kebiasaan maupun minat.
6) Studi Kasus
Diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang bertingkah laku ekstrim.
7) Portopolio
Pendekatan penilain portopolio adalah suatu penilaian yang bertujuan mengukur
sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkontuksi dan merefleksikan suatu
pekerjaan / tugas atau karya dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan-bahan
yang releven dengan tujuan dan keinginan yang dikonruksi sehingga hasilnya
dapat dinilai dan dokumentasi oleh dosen / guru.
KEGIATAN BELAJAR 3
MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN DALAM PKN SD / MI
A. PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KELAS DALAM PKn
Langkah-langkah mengembangkan berbagai alat penilaian, meliputi :
1. Menyusun Spesifik Tes
a. Menentukan kompetensi dasar yang akan di ukur
b. Menyususn kisi-kisi tes ( format berisi tentang : KD, Materi Pembelajaran,
Indikator, dan pengujian, bentuk soal, dan contoh soal ).
c. Menulis tes
2. Menulis soal tes
3. Menelaah tes ( oleh teman sejawat )
4. Melakukan uji coba tes
5. Menganalisis butir soal
6. Memperbaiki soal tes
7. Merakit tes
8. Melaksanakan tes
9. Menganalisis hasil tes
1. Test
Contohnya :
a. Pilihan Ganda
b. Bentuk Hubungan Antarhal
c. Pilihan Ganda Kompleks
2. Non-test
Contohnya :
a. Model Penilaian Perbuatan
b. Model Penilaian Skala Sikap
c. Model Penilaian Daftar Cek
1. Kelebihan
a. Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta didik.
b. Memungkinkan pendidik menilai keterampilan peserta didik.
c. Mendorong kolaborasi antara peserta didik dengan pendidik, atau sebaliknya.
d. Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan dimana pendidik
harus membantu.
e. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektua.
f. Menunjukkan prestasi akademik.
2. Kelemahan
a. Memerlukan waktu yang lama.
b. Pendidik harus tekun, sabar, dan terampil.
c. Tidak ada kritetia yang standar.