Anda di halaman 1dari 13

TENTANG PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN SD

KELOMPOK 12

DISUSUN OLEH :

1. RICKY RIANSYAH
2. PUTRI MAHARANI

GURU PEMBIMBING : JUNAIDI , S.Pd. SD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
PANGKALAN BALAI
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DAN PRINSIP PENILAIAN PKN SD / MI
Pendidikan kewarganegaraan ( PKn ) sebagai salah satu bidang kajian ( Undang-Undang
Sistem Pendidikan No. 20 Tahun 2003 dan program studi, yang fungsi dan perannya, antara
lain sebagai pemdidikan hukum, pendidikan politik, dan pendidikan kewarganegaraan.
Perkembangannya :
1. Tahun 1975 sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, bertujuan membentuk warga
negara yang baik.
2. Berubah menjadi bidang studi Pendidikan Moral Pancasila ( PMP ), lebih
menekankan pada penanaman nilai-nilai pancasila melalui P4 dan BP7.
3. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 PMP berubah
menjadi PPKn ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ).
4. Tahun 2003 melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2003 PPKn
diubah menjadi PKn ( Pendidikan Kewarganegaraan ).
Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan professional guru,
diharapkan guru dapat memilih metode / strategi mengajar sesuai dengan kejelasan tuntunan
kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan siswa.
Penilaian mempunyai kedudukan yang strategis untuk mengetahui sejauh mana seseorang
mencapai kompetensi dan indikator yang diharapkan. Penilaian akan menentukan nasib
bangsa dan anak didik kita. Prosedur dan pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan
norma dan kaidah, juga tidak mampu terpisah dari proses pembelajaran.

Persamaan evaluasi dan penilaian :


 Keduanya mempunyai pengertian menentukan atau menentukan nilai sesuatu.
Perbedaan evaluasi dan penilaian :
 Terletak pada konteks penggunaan.
Penilaian digunakan dalam konteks yang sempit, biasanya dilakukan secara internal.
dalam penilaian ada 4 unsur pokok, yaitu :
1. Obyek yang akan di nilai.
2. Kriteria sebagai tolak ukur.
3. Data tentang obyek yang akan di nilai.
4. Pertimbangan keputusan ( judgement ).
Hasil dari usaha belajar Nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku, baik secara subtantif,
yaitu terkait langsung dengan mata pelajaran, maupun secara komprehensif, yaitu perubahan
perilaku yang menyeluruh.
Secara prinsip penilaian dalam PKn lebih menekankan pada aspek efektif.
Menurut Jarolimek dan W.C.Parker, penilaian yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk :
1. Membantu mengkelarifikasi tujuan pembelajaran bagi peserta didik.
2. Menginformasikan kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar.
3. Menginformasikan peserta didik sebagaimana meningkatkan proses dan hasil belajar.
4. Bahan informasi esensi orang tua dan masyarakat mengenai efektivitas program
belajar.
KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI ALAT PENILAIAN DALAM PKN SD / MI
Penilaian kelas merupakan suatu proses pengumpulan laporan dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar siswa dan merupakan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
Penilaian kelas menggunakan arti penilaian sebagai assessment, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada
tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar ( KBM ).
Tujuan penilaian kelas adalah untuk memberikan :
1. Informasi tentang kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam kegiatan
belajar yang dilakukannya.
2. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut, baik
terhadap masing-masing siswa maupun terhadap siswa keseluruhan.
3. Informasi yang dapat di gunakan guru dan siswa, untuk mengetahui tingkat
kemampuan sisw, menetapkan tingkat kesulitan / kemudahan untuk melaksanakan
kegiatan remedial, pengayaan.
4. Motivasi belajar siswa dengan cara memberikan informasi tentang kemajuannya dan
merangsangnya untuk melakukan perbaikan / pengayaan.
5. Informasi semua aspek kemajuan setiap siswa.
6. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai.

Prinsip-Prinsip penilaian kelas adalah sebagai berikut :


1. Valid
2. Mendidik
3. Berorientasi pada kompetensi
4. Adil dan obyektif
5. Terbuka
6. Berkesinabungan
7. Menyeluruh
8. Bermakna
Penilaian PKn di tinjau dari mensi kompetensi yang ingin dicapai meliputi 3 ranah, yaitu
kognitif, afektif, prikomotorik. Oleh karena itu ketiganya tidak dapat diukur oleh satu bentuk
penilaian saja maka dikembangkan berbagai bentuk penilaian.
Semakin banyak teknik pengumpulan informs, semakin obyektif penilaian kompetensi dasar
siswa.

Teknik pengumpulan informasi :

1. TES TERTULIS
Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat kompleks.
Dalam ujian tertulis dapat digunakan soal-soal berbentuk esai, onjektif atau gabungan
keduanya.
Kriteria objektif yang baik harus memenuhi syarat :
a. Memiliki validitas yang tinggi.
b. Memiliki reliabilitas yang tinggi.
c. Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai.
d. Tingkat kesukaran tes berdasarkan kelompok yang akan di tes.
e. Mudah diadministrasikan.
f. Memiliki norma atau patokan penafsiran data.
2. TES PERBUATAN
Adalah penilaian tindakan atau tes praktek yang secara efektif dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang
diharapkan muncul dalam diri siswa ( keterampilan ).Alat yang digunakan adalah lembar
pengamatan.
3. TES LISAN
Digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan mengemukakan ide-ide
dan pendapat-pendapat secara lisan. Diperlukan alat-alat tes berupa soal-soal lisan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun soal tes lisan, yaitu :
a. Buatlah format soal dengan beberapa kemungkinan jawaban serta bobot skornya.
b. Siapkan beberapa format soal yang pararel untuk bebarapa orang siswa, soal sama
hanya untuk 3 orang siswa saja.
c. Untuk memenhi syarat pararel, maka setiap format soal harus memiliki isi, derajat
kesukaran, dan waktu menjawab yang sama.
4. PENILAIAN NON TES
Teknik dan alat non tes antara lain :
1) Observasi
Baik untuk menilai hasil belajar aspek prikomotorik, seperti praktek keterampilan,
diskusi, bermain, atletik, dll.
2) Kuesiner
Digunakan untuk menilai hal-hal yang bersifat umum dikalangan peserta didik.
3) Wawancara
Tidak berbeda dengan angket, hanya saja pertanyaan dijawab langsung oleh
peserta didik yang bersangkutan.
4) Daftar Cek
Kegunaannya adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya suatu unsur, komponen,
trait, karakteristik atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu kesatuan
yang kompleks.
5) Skala Pilihan
Skala pilihan dapat digunakan untuk : observasi, wawancara, angket, juga untuk
mengukur sikap, kebiasaan maupun minat.
6) Studi Kasus
Diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang bertingkah laku ekstrim.
7) Portopolio
Pendekatan penilain portopolio adalah suatu penilaian yang bertujuan mengukur
sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkontuksi dan merefleksikan suatu
pekerjaan / tugas atau karya dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan-bahan
yang releven dengan tujuan dan keinginan yang dikonruksi sehingga hasilnya
dapat dinilai dan dokumentasi oleh dosen / guru.
KEGIATAN BELAJAR 3
MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN DALAM PKN SD / MI
A. PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KELAS DALAM PKn
Langkah-langkah mengembangkan berbagai alat penilaian, meliputi :
1. Menyusun Spesifik Tes
a. Menentukan kompetensi dasar yang akan di ukur
b. Menyususn kisi-kisi tes ( format berisi tentang : KD, Materi Pembelajaran,
Indikator, dan pengujian, bentuk soal, dan contoh soal ).
c. Menulis tes
2. Menulis soal tes
3. Menelaah tes ( oleh teman sejawat )
4. Melakukan uji coba tes
5. Menganalisis butir soal
6. Memperbaiki soal tes
7. Merakit tes
8. Melaksanakan tes
9. Menganalisis hasil tes

B. MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN PKn DI SD / MI


Kaidah-kaidah di bawah ini yang dikutip dari buku penyusunan tes prestasi belajar (1987
: 22 ) antara lain :
1. Pokok soal yang merupakan permasalahan yang akan ditanyakan kepada siswa harus
dirumuskan dengan jelas.
2. Perumusahan pokok soal dan alternative jawaban hendaknya merupakan persyaratan
yang diperlukan saja.
3. Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar.
4. Pada pokok soal sedapat mungkin dicegah perumusan pernyataan yang bersifat
negatif.
5. Alternatif jawaban sebaiknya logis dan mengecoh harus berfungsi ( menarik ).
6. Diusahkan untuk mencegah penggunaan option yang berakhir berbunyi “ semua
pertanyaan di atas benar “.
7. Diusahan agar alternatifnya jawaban homogeny.
8. Apabila alternatif jawaban angka susunlah secara berurutan soal.
9. Diusahakan agar jawaban butir soal yang satu tidak bergantung dari jawaban butir
soal yang lain.
10. Dalam merakit soal diusahan agar jawaban yang benar.

1. Test
Contohnya :
a. Pilihan Ganda
b. Bentuk Hubungan Antarhal
c. Pilihan Ganda Kompleks
2. Non-test
Contohnya :
a. Model Penilaian Perbuatan
b. Model Penilaian Skala Sikap
c. Model Penilaian Daftar Cek

C. MODEL PENILAIAN CATATAN ANEKDOT


Yaitu penilaian berupa catatan-catatan kejadian khusus yang dapat dipergunakan
sebagaimana melihat perkembangan individual atau kelompok siswa.

D. MODEL PENILAIAN DAFTAR COCOK


Yaitu suatu daftar yang berisi pokok penilaian singkat, tetapi jelas.

E. MODEL PENILAIAN SKALA BERTINGKAT


Yaitu alat penilaian non-test untuk mengukur karakteristik tertentu sebagaimana
diharapkan muncul dalam diri siswa. Untuk mengembangkan alat penilaian ini ada
sejumlah kaidah yang perlu diperhatikan menurut Asmawi Zainul ( 1993 : 76 ) sebagai
berikut :
1. Jumlah pertanyaan atau pertanyaan haruslah terbatas.
2. Angka untuk perangkat rating scale haruslah mempunyai arti yang sama.
3. Jumlah kategori angka yang digunakan supaya disuhakan cukup bermakna.
4. Setiap pertanyaan atau pertanyaan hendaknya hanya mengukur satu karakteristik
komponen.
F. MODEL PENILAIAN SOSIOMETRI
Yaitu suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang struktur hubungan sosial
anggota kelompok dalam suatu kelompok formal atau non-formal.

G. MODEL PENILAIAN PENDOMAN WAWANCARA


Yaitu teknik penilaian dengan cara mengumpulkan data dan akan kemajuan belajar siswa
yang akan dilakukan secara lisan.

H. MODEL PENILAIAN DAFTAR BURUK


Yaitu penilaian terhadap suatu sikap dengan memberikan tanggapan baik atau buruk.

I. MODEL PENILAIAN DAFTAR URUTAN


Yaitu penilaian terhadap poin-poin yang akan diberikan nilai tertentu dengan
mengurutkan pertanyaan terlebih dahulu kemuadian menyertai alasan.
KEGIATAN BELAJAR 4
PENGGUNAAN MODEL ALAT PENILAIAN PKn BERBASIS FORFOFOLIO
Portopolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa yang bersifat individual
yang menggambarkan taraf pencapaian kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik
siswa tersebut.
Ciri dari koleksi ini dimanis, selalu bertumbuh dan berubah. Konteks yang berkenaan dengan
portofolio adalah :
1. Tujuan
Meliputi :
a. Hasil hakikat belajar
b. Fokus bukti
c. Rentang waktu
d. Hakikat bukti
2. Peran Penilaian
Adalah sebagai berikut :
a. Pemantapan kembali pemahaman nilai
b. Penilaian jati diri
c. Penilaian formal
d. Momentum dan media ( umpan balik )
3. Tujuan Penilaian Porfopolio
Tujuan portofolio di kelas :
a. Menghargai perkembangan yang terjadi pada siswa
b. Menghargai prestasi terbaik yang ditunjukkan siswa
c. Mendokumentasikan proses pembelajaran
d. Merefleksikan kesanggupan dan melakukan eksperimentasi
e. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
f. Bertukar informasi
g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep dari positif siswa
h. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
i. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan
4. Prinsip Penilaian Portofolio
Menurut Sumarna dan Muhammad Hatta ( 2004 : 71 ) sejumlah prinsip yang harus di
perhatikan antara lain :
a. Saling percaya
b. Kerahasiaan bersama
c. Milik bersama
d. Kepuasan
e. Kesesuaian
f. Proses dan hasil
5. Karakteristik Penilaian Portofolio
Menurut Sumarna dan Muhammad Hatta ( 2002 : 81 ) karakteristik :
a. Multisumber ( dari berbagai sumber )
b. Authentic ( dikembangkan dan disusun oleh siswa )
c. Dimanis ( terus berkembang dan dikembangkang )
d. Eksplisit ( kejelasan )
e. Integrasi
f. Kepemilikan
g. Beragam tujuan

Adapun kelebihan dan kelemahannya adalah :

1. Kelebihan
a. Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta didik.
b. Memungkinkan pendidik menilai keterampilan peserta didik.
c. Mendorong kolaborasi antara peserta didik dengan pendidik, atau sebaliknya.
d. Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan dimana pendidik
harus membantu.
e. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektua.
f. Menunjukkan prestasi akademik.
2. Kelemahan
a. Memerlukan waktu yang lama.
b. Pendidik harus tekun, sabar, dan terampil.
c. Tidak ada kritetia yang standar.

Pertimbangan guru dalam melaksanakan penilaian portofolio, yaitu :

1. Hargai kepemilikan siswa terhadap hasil karyanya.


2. Peserta didik dan pendidik berkolaborasi dalam konteks kelas yang mendukung minat
peserta didik.
3. Orang tua juga terlibat dalam proses portofolio.
4. Uapayakan ada kegiatan diskusi.
5. Diskusi unsur-unsur lain yang mungkin ditampilkan dalam hasil karyanya.
6. Hendaknya peserta didik dibantu dalam menunjukkan hasil karyanya.
7. Meminta alasan peserta didik mengapa memilih hasil karyanya untuk ditunjukkan.
8. Memperbarui portofolio secara berkala.
 Koleksi data pada penilaian portofolio adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data oleh peserta didik, meliputi :
a. Learning long ( jurnal atau catatan pribadi )
b. Pemetaan konsep
c. Bermain peran
d. Self-assessment ( pertisifasi peserta didik )
2. Pengumpulan data oleh pendidik , meliputi :
a. Anecdotal notes ( catatan kejadian spontan )
b. Pemberian skor peta konsep
c. Feedback ( komentar atau umpan balik )
Perbedaan tes dan portofolio adalah :

No. Tes Portofolio


1. Menilai siswa berdasarkan sejumlah Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan
tugas yang terbatas. hasil karya yang berkaitan dengan kinerja
yang dinilai.
2. Yang menilai hanya guru berdasarkan Siswa turut serta dalam menilai kemajuan
masukan yang terbatas. yang dicapai dalam penyelesaian berbagai
tugas dan perkembangan yang berlangsung
selama proses pembelajaran.
3. Menilai semua siswa dengan Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian
menggunakan suatu kriteria. masing-masing.
4. Proses penilaian tidak kolaboratif. Proses penilaian kolaboratif.
5. Penilaian diri oleh siswa bukan Siswa menilai dirinya sendiri menjadi satu
merupakan sesuatu tujuan. tujuan.
6. Yang dijadikan perhatian hanya Yang dijakikan perhatian meliputi proses
pencapaian ( produk ). dalam bentuk usaha, kemajuan dan
pencapaian.
7. Terpisah antara kegiatan pembelajaran, Terkait erat kegiatan penilaian, pengajaran
testing, dan pengajaran. dan pembelajaran.
1. Format penilaian portofolio
Format penilaian meliputi aspek-aspek apa saja yang dinilai serta beberapa persen
bobot nilai yang diberikan kepada setiap aspek.
2. Pengamatan dan penilaian portofolio
Pengamatan atau observasi dilakukan kepada siswa, terutama saat proses penyusunan
portofolio berlangsung, misalnya, pada :
a. Proses penyeleksian
b. Proses penyusunan
1. Koleksi : mengumpulkan hasil kerja siswa
2. Organisasi : mengorganisasikan berbagai macam hasil kerja siswa
3. Refleksi : menerungkan / memikirkan kembali hasil kerja siswa )
c. Proses akuntabilitas : ( mempersentasikan hasil kerja siswa )
d. Proses refleksi ( siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan ).

Anda mungkin juga menyukai