Anda di halaman 1dari 27

ABSEN KELAS BU ANIS

MAPEL TAHFIDZUL QUR’AN


NO KELAS NAMA
1 3B RAFFA
2 3B RAGIL
3 3B RASYA
4 3B RIFKY
5 3B RIO
6 3B RISMA
7 3B SAVA
8 3B SEPTI
9 3B SYAHBILAL
10 3B TALITA SAVA
11 3B TSANYA
12 3B TALITA AZKA
13 3B UBAIDILLAH
14 3B ULUL AZMI
15 3B YULIA
16 3B FAHRI

NO KELAS NAMA
1 1B OKDIRA
2 1B FAWNIA
3 1B HAEYFA
4 1B HUSNA
5 1B KAMILA
6 1B IQBAL
7 1B KEVIN
8 1B KHALID
9 1B GANI
10 1B LOVENIA
11 1B MAFAZA
12 1B MASSAYU
13 1B ALIF
14 1B ARZAKA
NO KELAS NAMA
1 3A AKILA
2 3A ALIF
3 3A BUNGA
4 3A ALMIRA
5 3A ALVIN
6 3A ARJUNA
7 3A ARYA
8 3A ATHA
9 3A ATHALIA
10 3A FIZI
11 3A BAGUS
12 3A CALYSTA
13 3A DIRA
14 3A ISTIQOMAH
15 3A ELARDANA
16 3A FADHILA
17 3A GENTA

NO KELAS NAMA
1 1A ADSKHAN
2 1A AHMAD
3 1A AL BAYDZAKI
4 1A ALIKA
5 1A ALVIANO
6 1A ARETA
7 1A ARYA
8 1A ASFA
9 1A NISA
10 1A ASRAF
11 1A AULIA
12 1A AZENA
13 1A AZKA

NO KELAS NAMA
1 2A MISSECHIO
2 2A IQBAL
3 2A HAMZAH
4 2A IMAM
5 2A RIZKY TAMA
6 2A NABILA ABABIL
7 2A NABILA ALYA
8 2A NABILA HUSNA
9 2A NAFIS
10 2A NAJWA
11 2A IVANDO
12 2A NATANIA
13 2A RAHMANIA
14 2A RAKHA
15 2A RISKY
16 2A SAUKI
17 2A ZIDANE

NO KELAS NAMA
1 2B FAUZI
2 2B PRABU
3 2B QUINSHA
4 2B RAIHAN
5 2B JAUZA
6 2B USAMAH
7 2B JIHAN
8 2B VANESSYA
9 2B KALYA
10 2B SYACHLEVI
11 2B KAYLA
12 2B QUINSHA
13 2B KANSHA
14 2B REYZA
15 2B KUATA
16 2B MESSAYA
17 2B FATIMAH
18 2B HIYA
Sesi 1
Diskusikan dengan teman-teman mengapa Pendidikan
IPS harus mengalami perubahan dan perkembangan
sesuai zaman dan kemampuan apa saja yang harus
dimiliki siswa setelah mengikuti pendidikan IPS yang
dapat dijadikan bekal dalam kehidupannya sehari- hari!

Pendidikan IPS harus mengalami perubahan dan


perkembangan sesuai zaman karena
Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak kemajuan ilmmu dan teknologi, serta dengan
masuknya arus globalisasi, membawa pengaruh yang multidimensional. Di bidang pendidikan
perubahan ini dituntut oleh kebutuhan siswa, masyarakat, dan lapangan kerja. Salah satu bentuk
perubahan yang dituntut dari kurikulum IPS adalah menyesuaikan dengan perubahan yang
terjadi secara global tersebut.
Karena itu melalui jalur pendidikan IPS, sejak dini peserta didik sudah harus dibiasakan berfikir
global, melihat segala sesuatu dengan perspektif global.
Menjadi warganegara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan yang berat karena
masyarakat global selalu mengalami perubahan yang besar setiap saat, untuk itulah Pengetahuan
Sosial harus dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemanapun peserta didik dalam
kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Karena itu melalui jalur pendidikan IPS, sejak dini peserta didik sudah harus dibiasakan
berfikir global, melihat segala sesuatu dengan perspektif global. Menurut Nursid Sumaatmadja
dan Kuswaya Wihardi, (1999:14) ”yang dimaksud dengan ’perspektif global’ adalah suatu cara
pandang atau cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan daari sudut pandang
global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu sikap dan perbuatan
kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Globalisasi juga melahirkan masyarakat yang
terbuka, yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua
manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan
menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsa.
Landasan pemikiran lainnya adalah karena bumi tempat yang kita huni adalah planet yang
sangat unik dan berharga. Untuk itulah manusia harus menunjukkan apresiasinya yang tinggi
denga penuh pengertian mengenai subsistem bumi dan dengan perilaku yang penuh tanggung
jawab untuk kelestariannya.
Nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar
bagi kehidupan manusia.
Menurut Paul Suparno, SJ. sikap dan tingkah laku yang berlaku umum, yang lebih
mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga masyarakat
perlu mendapatkan tekanan. Beberapa sikap dan tingkah laku itu antara lain sebagai berikut:
(Paul Suparno, SJ. 2001)
1.    Sikap penghargaan kepada setiap manusia
2.  Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji
3.  Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang
berbeda
4.    Kebebasan dan tanggung jawab
5.    Penghargaan terhadap alam
6.    Penghormatan kepada Sang Pencipta
7.  Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat,
mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri pribadi.

SESI 2
A. Berikan pendapat Anda tentang dua hal berikut ini.

1. Bagaimana keterkaitan dasar MBS dengan konsep desentralisasi?

1. Menurut Anda, apa manfaat Standar pelayanan minimal pengelolaan pendidikan.


Kaitkan jawaban Anda dengan implementasi MBS.

1. Keterkaitan dasar MBS dengan konsep desentralisasi


Pengertian Desentralisasi adalah pembinaan dan wewenang dengan cara delegasi menyeluruh
pada semua peningkatan manajemen.
Sedangkan MBS adalah suatu proses kerja komunitas sekolah/madrasah dengan cara
menerapkan kaidah-kaidah otonomi, akuntabilitas, partisipasi, dan sustainabilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu.

Dengan demikian hubungan desentralisasi dengan MBS adalah pembinaan atau pengelolaan
pendidikan dan MBS melalui proses kerja komunikasi sekolah/madrasah untk mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran secara bermutu.

2. Menurut Anda, apa manfaat Standar pelayanan minimal pengelolaan pendidikan.


Kaitkan jawaban Anda dengan implementasi MBS.

a. Manfaat standar pelayanan minimal pengelolaan pendidikan adalah

manfaat standar pelayanan minimal pengelola pendidikan Pada sistem MBS yaitu: Sekolah
dituntut untuk bisa mandiri dalam menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas,
mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber, baik kepada
masyarakat maupun pemerintah. Jadi, diharapkan MBS merupakan salah satu wujud dari
reformasi pendidikan yang memberikan sebuah penawaran kepada sekolah untuk menyediakan
pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik. 

Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM DIKDAS) adalah salah satu tolok ukur kinerja
pelayanan pendidikan dasar. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010
sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai SPM merupakan kewenangan dan tanggungjawab
Kabupaten/Kota.

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) perlu dilakukan karena sekolah perlu
berkembang dari tahun ke tahun. Dimana peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu
didukung kemampuan manajerial kepala sekolah dan hubungan baik antar guru perlu diciptakan
agar terjalin iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya
penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi lingkungan
yang dapat menumbuhkan kreativitas, disiplin dan semangat belajar peserta didik.

Kaitan Standar Pelayanan Minimal dengan Implementasi MBS adalah memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk
mengembangkan sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu menyangkut
kualitas pembelajaran, kurikulum, sumber daya manusia baik guru maupun tenaga
kapendidikan lainnya, dan kualitas pelayanan pendidikan secara umum, Dengan adanya
penerapan MBS ini telah terjadi perubahan kebutuhan siswa sebagai bekal untuk terjun
kedalam masyarakat luas di masa mendatang di banding di masa lalu
B. Coba Anda diskusikan sesama teman hal yang termasuk  fakta, konsep,
dan peristiwa yang dapat dilakukan oleh siswa kelas 5 dan 6 SD di lingkungan
rumah dan sekolah!
Selamat berdiskusi!
Sebelum kita memasuki materi, kita supaya mengetahui kemampuan Kognitif anak, Demikian
adalah kemampuan kognitif anak sekitar usia 8-12 th.

Anak SD Umur 8-12 Tahun , Tahap “Operasional Konkert”


 Kebanyakan remaja awal sepenuhnya mampu mengambil, memahami dan
mempertimbangkan perspektif lain.
 Mereka mulai berpikir hipotetis, mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, dan mampu
berpikir logis.
 Mereka menjadi lebih berorientasi tujuan.
 Mereka mungkin mengembangkan minat khusus yang merupakan sumber motivasi.
 Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh kondisi emosional anak usia sekolah.
 Mereka mulai memahami aspek dari dunia orang dewasa seperti uang dan memberitahu
waktu.
 Mereka dapat menikmati membaca buku.
 Mereka dapat menafsirkan konteks paragraf dan menulis cerita.
 Mereka menghargai humor dan permainan kata.

a. Fakta
Secara harfiah kata fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah benar-benar terjadi. Bisa
juga diartikan bahwa ini adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar merupakan kenyataan,
realitas yang real, benar, dan juga merupakan kenyataan yang nyata.
Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS.
Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab:
1.Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas.
2.Fakta itu bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim suatu kota,
perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya.
3.Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
4.Fakta itulah yang akan memberikan raw material kepada konsep sebagai pilar-pilar kegiatan
intelektual.
Fakta dalam IPS merupakan semua peristiwa atau kejadian nyata yang terjadi dalam lingkungan
sosial, contohnya : woman trafficking ( perdagangan wanita ), narkoba, perampokan, pemerkosaan,
dan sejenisnya.
Kejadian – kejadian tersebut disebut fakta IPS karena semua kejadian tersebut berhubungan dengan
manusia, yang mana manusia merupakan unsur pokok dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakta itu
sendiri bertujuan untuk menghilangkan isu – isu sosial, sehingga isu-isu sosial tersebut bias disebut
fakta sosial.
B.Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa.
Misalnya, kita mengatakan binatang klasifikasi dari jenis-jenis makhluk yang disebutkan diatas. Jika
kita menyebutkan kata “keluarga” maka kedalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-
anak, saudara, dan sebagainya. engertian Konsep Dalam IPS
1. Konsep yaitu suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep
“ kebutuhan manusia “ yang berkaitan dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan,
keselamatan, pendidikan, cinta dan harga diri.
Konsep dasar pengatahuan ( social studies ) adalah ilmu – ilmu sosial yang disederhanakan untuk
tujuan pendidikan.
2. Konsep – Konsep Dalam IPS
Komponen – komponen ilmu sosial terdapat banyak sekali konsep – konsep, antara lain :
a. Konsep – konsep ilmu sejarah mengenal beberapa konsep, seperti migrasi, nasionalisme,
sosialisme, dll
b. Konsep – konsep ilmu ekonomi mengenal beberapa konsep, seperti tukar – menukar, uang, pasar
dll
c. Konsep – konsep ilmu geografi mengenal beberapa konsep, seperti tanah, udara, air, sungai dll
d. Konsep – konsep ilmu antropologi mengenal beberapa konsep, seperti kebudayaan, kepercayaan,
adat dll
e. Konsep – konsep sosiologi mengenal beberapa konsep, seperti norma sosial, kelompok sosial,
organisasi sosial dll
f. Konsep – konsep psikologi sosial mengenal beberapa konsep, seperti norma perilaku sosial,
interaksi sosial dll
Konsep – konsep yang secara bersama – sama dimiliki oleh beberapa disiplin ilmu itu disebut
dengan istilah konsep inti

  PERISTIWA
Peristiwa adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-
benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada yang bersifat
alamiah dan insaniah; peristiwa yang bersifat alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi dan
sebagainya. Peristiwa yang bersifat insaniah, seperti pemilu, pembangunan jembatan, krisis
moneter.

Adapun di bawah ini adalah peristiwa,fakta,konsep Ilmu-Ilmu Sosial dalam


kurikulum SD kelas 5 dan 6 :

a. Materi kelas 5

1. Peninggalan masa sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia


2. Tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan islam di Indonesia
3. Kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia
4. Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
5. Jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

- Peristiwa : Pada materi yag sudah tersedia kita ambil contoh pada peristiwa
Kergaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Indonesia merupakan
negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya,
ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak
lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu
sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya
"meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut
serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan. 

- Fakta yang terkandung dalam peristiwa Keragaman suku bangsa dan


budaya adalah :

Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah


bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis,
perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia.

Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk


rumah adat.

Berikut ini beberapa contoh rumah adat.


1.   Rumah Bolon (Sumatera Utara).
2.   Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).
3.   Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).
4.   Rumah Lamin (Kalimantan Timur).
5.   Rumah Bentang (Kalimantan Tengah).
6.   Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan).
7.   Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua).
Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia
antara lain sebagai berikut.
1.   Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).
2.   Seren taun (Sunda).
3.   Kasodo (Tengger).
4.   Nelubulanin, ngaben (Bali).
5.   Rambu solok (Toraja).
- Konsep yang terkandung di dalamnya :
1. Adat

2. Kebudayaan

3. Kepercayaan

- Hal yang termasuk  fakta, konsep, dan peristiwa yang dapat dilakukan oleh
siswa kelas 5 dan 6 SD di lingkungan Rumah :

Membantu ayah/ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan.


Seperti menyapu, berkebun, memebersihkan kamar setelah bangun tidur,dll.
SESI 3

1. MBS
Terdapat 7 prinsip  untuk menerapkan MBS. Diskusikan apakah ketujuh prinsip tersebut
sudah diterapkan di Indonesia.
Jelaskan dengan contoh/data/norma aturan terkait.

- 7 Prinsip untuk menerapkan MBS :


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal
48 Ayat (1) menyatakan bahwa, “Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik”.
Sejalan dengan amanat tersebut, Peratuan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 49
Ayat (1) menyatakan: “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”.

Maka ke-7 Prinsip tersebut adalah :

Kemandirian
Kemandirian berarti kewenangan sekolah untuk mengelola sumberdaya dan mengatur
kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi seluruh warga
sekolah sesuai peraturan perundangan. Kemandirian sekolah hendaknya didukung oleh
kemampuan sekolah dalam mengambil keputusan terbaik, demokratis, mobilisasi
sumberdaya, berkomunikasi yang efektif, memecahkan masalah, antisipatif dan adaptif
terhadap inovasi pendidikan, bersinergi, kolaborasi, dan memenuhi kebutuhan sekolah
sendiri.

Keadilan
Keadilan berarti sekolah tidak memihak terhadap salah satu sumber daya manusia yang
terlibat dalam pengelolaan sumber daya sekolah, dan dalam pembagian sumber daya
untuk kepentingan peningkatan mutu sekolah. Sumber daya manusia yang terlibat, baik
warga sekolah maupun pemangku kepentingan lainnya diberikan kesempatan yang sama
untuk ikut serta memberikan dukungan guna peningkatan mutu sekolah sesuai dengan
kapasitas mereka. Pembagian sumber daya untuk pengelolaan semua substansi
manajemen sekolah dilakukan secara bijaksana untuk mempercepat dan keberlanjutan
upaya peningkatan mutu sekolah. Dengan diperlakukan secara adil, maka semua
pemangku kepentingan akan memberikan dukungan terhadap sekolah seoptimal mungkin.

Keterbukaan
Manajemen dalam konteks MBS dilakukan secara terbuka atau transparan, sehingga
seluruh warga sekolah dan pemangku kepentingan dapat mengetahui mekanisme
pengelolaan sumber daya sekolah. Selanjutnya sekolah memperoleh kepercayaan dan
dukungan dari pemangku kepentingan. Keterbukaan dapat dilakukan melalui
penyebarluasan informasi di sekolah dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang
pengelolaan sumber daya sekolah, untuk memperoleh kepercayaan publik terhadap
sekolah. Tumbuhnya kepercayaan publik merupakan langkah awal dalam meningkatkan
peran serta masyarakat terhadap sekolah.

Kemitraan
Kemitraan yaitu jalinan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat, baik individu,
kelompok/organisasi, maupun Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dalam prinsip
kemitraan antara sekolah dengan masyarakat dalam posisi sejajar, yang melaksanakan
kerjasama saling menguntungkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Keuntungan yang diterima sekolah antara lain meningkatnya   kemampuan dan ketrampilan
peseta didik, meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sekolah,
diperolehnya sumbangan ide untuk pengembangan sekolah, diperolehnya sumbangan
dana untuk peningkatan mutu sekolah, dan terbantunya tugas kepala sekolah dan guru.
Keuntungan bagi masyarakat biasanya dirasakan secara tidak langsung, misalnya
tersedianya tenaga kerja terdidik, terbinanya anggota masyarakat yang berakhlakul
karimah, dan terciptanya tertib sosial. Sekolah bisa menjalin kemitraan, antara lain dengan
tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dunia usaha, dunia industri, lembaga
pemerintah, organisasi profesi, organisasi pemuda, dan organisasi wanita.

Partisipatif
Partisipatif dimaksudkan sebagai keikutsertaan semua pemangku kepentingan yang terkait
dengan sekolah dalam mengelola sekolah dan pembuatan keputusan. Keikutsertaan
mereka dapat dilakukan melalui prosedur formal yaitu komite sekolah, atau keterlibatan
pada kegiatan sekolah secara insidental, seperti peringatan hari besar nasional,
mendukung keberhasilan lomba antar sekolah, atau pengembangan pembelajaran. Bentuk
partisipasi dapat berupa sumbangan tenaga, dana, dan sarana prasarana, serta bantuan
teknis antara lain gagasan tentang pengembangan sekolah.

Efisiensi
Efisiensi dapat diartikan sebagai penggunaan sumberdaya (dana, sarana prasarana dan
tenaga) sesedikit mungkin dengan harapan memperoleh hasil seoptimal mungkin. Efisiensi
juga berarti hemat terhadap pemakaian sumberdaya namun tetap dapat mencapai sasaran
peningkatan mutu sekolah.

Akuntabilitas
Akuntabilitas menekankan pada pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan di
sekolah utamanya pencapaian sasaran peningkatan mutu sekolah. Sekolah dalam
mengelola sumberdaya berdasar pada peraturan perundangan dan dapat
mempertangungjawabkan kepada pemerintah, seluruh warga sekolah dan pemangku
kepentingan lainnya. Pertanggungjawaban meliputi implementasi proses dan komponen
manajemen sekolah.

- Apakah ketujuh prinsip tersebut sudah diterapkan di Indonesia?


MBS menuntut kesiapan pengelola di berbagai level untuk melakukan perannya sesuai dengan
kewajiban, kewenangan, dan tanggungjawabnya. MBS akan efektif diterapkan jika para pengelola
pendidikan mampu melibatkan stakeholder terutama peningkatan peran serta masyarakat dalam
menentukan kewenangan, pengadministrasian, dan inovasi kurikulum yang dilakukan oleh masing-
masing sekolah.
Inovasi kurikulum lebih menekankan kepada peningkatan kualitas dan keadilan (equitas), pemerataan
(equalitas) bagi semua peserta didik yang didasarkan atas kebutuhan peserta didik dan masyarakat
lingkungannya. MBS merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan kinerja unggul sekolah yang
didukung oleh anggaran, SDM, dan kurikulum atau pengajaran yang memadai.
Syarat yang harus ditempuh dalam melaksanakan MBS adalah : a. adanya kebutuhan untuk berubah
atauinovasi; b. adanya desain ulang organisasi pendidikan; c. proses perubahan sebagai prosesbelajar;
Semua hal tersebut harus dilakukan secara sadar untuk melakukan perubahan

Sejalan dengan adanya pemberian otonomi yang lebih besar terhadap sekolah untuk
mengambil keputusan, maka implementasi ketujuh prinsip MBS di sekolah pada dasarnya
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Sekolah boleh menambah prinsip
implementasi MBS yang sesuai dengan karakteristik sekolah, guna mempercepat upaya
peningkatan mutu sekolah baik secara akademis maupun non akademis.

TUGAS 1
MBS
TUGAS 1:
Saudara mahasiswa, silakan kerjakan TUGAS WAJIB 1 ini. Baca terlebih dahulu
modul-modul untuk tugas 1 ini.
TUGAS:
1. Inventarisasi masalah-masalah apa saja yang muncul dalam penerapan MBS di
lingkungan sekolah Anda?   Dan jelaskan strategi Anda untuk mengatasinya.
2. Identifikasi manfaat yang Anda rasakan dengan diterapkannya MBS di sekolah Anda.
Catatan :
Tugas 1 ini wajib Anda kerjakan dari hasil pikiran Anda sendiri atau hasil diskusi yang
kemudian Anda tulis kembali dengan pendapat dan gaya bahasa Anda pribadi,  bukan
merupakan hasil copy paste. Lalu kirim ke fitur TUGAS.
2. IPS
Diskusikan bersama teman anda, tentang komponen sistem pendidikan di SD
yang seyogianya menjadi fokus atau lingkup inovasi pendidikan pada jenjang
SD. Bagaimana prinsip dan model inovasi yang patut menjadi pegangan
dalam rangka merencanakan dan mengembangkan inovasi pendidikan SD!
- komponen sistem pendidikan di SD
Komponen dalam system Pendidikan Pendidikan
1. Kurikulum
Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di
bawah bimbingan dan tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajarnya.
2. Bahan ajar
Bahan Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan
untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout,
dan bahan-bahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu
pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan tujuan dan materi kurikulum
seperti kompetensi.
3. Metode
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang
digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berarti jalan
atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ulih Bukit Karo-Karo, 1985: 7).
4. Peserta didik
Anak didik sebagai salah satu komponen pendidikan dalam hal ini memerlukan perhatian
yang cukup serius, terlebih selain sebagai objek juga berkedudukan sebagai subjek dalam
pendidikan. Dengan kedudukan yang demikian maka keterlibatan anak didik menjadi salah
satu faktor penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
5. Sarana Pendidikan
Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat
penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk
menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 

- Bagaimana prinsip dan model inovasi yang patut menjadi pegangan dalam
rangka merencanakan dan mengembangkan inovasi pendidikan SD!
Prinsip dan model perencanaan inovasi pendidikan sekolah dasar
1. Prinsip Perencanaan Inovasi Pendidikan
Ada tiga jenis hubungan yang sifatnya perlu secara proaktif dijalan dalam rangka
inovasi pendidikan itu. 
Pertama, hubungan reaktif, yang berarti hubungan secara kontinum mengadakan
respon terhadap kekuatan dari luar, seperti tekanan masalah politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan. 
Kedua, hubungan proaktif, yaitu sistem yang memegang peranan sebagai pengambil
inisiatif mengadakan perubahan atau inovasi dan secara aktif untuk mencari sumber-
sumber dari lingkungannya. 
Ketiga, hubungan interaktif, yaitu hubungan dimana pertumbuhan dan perkembangan
atau perubahan suatu sistem sebagai hasil adanya hubungan interaksi antara sistem
dengan lingkungannya.
Dari ketiga hubungan antara ketiga sistem dengan lingkungan tersebut yang sesuai
dengan perubahan pendidikan yang direncanakan atau inovasi ialah hubungan proaktif
dan interaktif. Hubungan proaktif dan interaktif antara sekolah dengan lingkungannya,
berarti dalam usaha mengadakan perubahan atau inovasi dapat terjadi saling
mengembangkan dan mengontrol antara sekolah dengan lingkungannya. Pimpinan
sekolah dan guru dapat bekerja sama dengan orang tua siswa untuk mengadakan
perubahan guna mengefektifkan proses belajar peserta didik.
Ibrahim (1988) mengungkapkan elemen-elemen pokok dalam proses perencanaan,
yaitu :
1)      Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus inovasi,
2)      Mengidentifikasi masalah
3)      Menentukan kebutuhan,
4)      Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat
5)      Menentukan alternatif kegiatan,
6)      Menemukan alternatif pemecahan masalah,
7)      Menentukan alternatif pendayagunaan sumber daya yang ada,
8)      Menentukan kriteria untuk memilih alternatif pemecahan masalah,
9)      Menentukan alternatif pengambilan keputusan,
10)   Menentukan kriteria untuk menilai hasil inovasi.

- Model Perencanaan Inovasi Pendidikan


Agar perencanaan inovasi pendidikan tidak melenceng dari berbagai elemen pokok
perencanaan inovasi pendidikan Sekolah Dasar yang ada. Model yang dimaksud
adalah model perencanaan inovasi pendidikan proaktif/interaktif (MOPIPPI).
MOPIPPI disini lebih menekankan kepada pola urutan pemikiran secara rasional
sebagai pembimbing untuk membuat perencanaan inovasi pendidikan pada suatu
sekolah.
Kata-kata kunci yang merupakan ciri utama MOPIPPI ialah terbuka, fleksibel,
keseluruhan, dan hubungan baik. Terbuka artinya Sekolah Dasar tersebut merupakan
sistem yang mau menerima input baik dari dalam sistem itu sendiri maupun dari luar
sistem. Fleksibel artinya dalam proses perencanaannya bebas untuk bergerak dari
tahap satu ke tahap berikutnya, yang tentunya sesuai dengan kondisi dan situasi yang
ada. Keseluruhan artinya bahwa perencanaan harus dipikirkan secara menyeluruh
dengan memperhatikan berbagai aspek atau komponen yang diarahkan pada
kesukseskan inovasi pendidikan Sekolah Dasar itu. Hubungan artinya dalam
kesuksesan inovasi ini dipandang perlu senantiasa memperhatikan hubungan baik
antara anggota sistem maupun hubungan dengan luar sistem.

2. TUGAS 1 ( IPS)

Soal no. 1
Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum !
Soal no. 2
Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan  Ilmu Pengetahuan
Sosial !
Soal no. 3
Jelaskan pengertian dan hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi! 
Soal no. 4
Jelaskan dan berikan contoh yang dimaksud keterampilan personal, sosial ! 
Soal no. 5
Jelaskan keterkaitan antara keterampilan personal dengan keterampilan sosial dalam
pembelajaran IPS SD !
 
1.Sebutkan dan Jelaskan Prinsip-Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum!
Prinsip-Prinsip umum meliputi :
1. Prinsip Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-
kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama
kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
2. Prinsip Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar
harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan relevansi ke dalam
berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.
3. Prinsip Efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya
murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-
keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.
4. Prinsip Kesinambungan
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara
berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya
berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan
dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
5. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di
sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.

Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:


1. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga perumusan
komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan
tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai
persepsi orangtua / masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli
dalam bidang-bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman negara lain
dalam masalah yang sama, dan penelitian.
2. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya
penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan
sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan
unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
3.  Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu apakah
metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu memberikan kegiatan
yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa, apakah metode tersebut juga
memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah penggunaan metode tersebut dapat
mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan
siswa, apakah metode tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode
tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong
penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat, serta perlunya kegiatan belajar yang
menekankan learning by doing, bukan hanya learning by seeing and knowing.
4. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran
yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu alat/media apa yang
dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat,
bagaimana pembiayaannya, dan kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam
keseluruhan kegiatan belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh
dengan menggunakan multi media.
(https://dewkunt.wordpress.com/prinsip-pengembangan-kurikulum/)
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan  Ilmu Pengetahuan
Sosial !
 Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar adalah ilmu yang didasari berdasarkan suatu nilai dalam berkependudukan
yang bertempat di suatu Negara. Bisa dengan cara menilai, menyimpulkan, dan juga
menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya, menggunakan suatu nilai yang
terpenting dalam ilmu sosial dasar. Nilai penting dalam ilmu sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan
teori, semua nilai tersebut diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi,
psykologi sosial.
 Ilmu Pengetahuan Sosial
Pengertian ilmu pengetahuan sosial lebih diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang
masyarakat”. Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri mempunyai arti ilmu yang mempelajari tentang
hubungan social di dalam bermasyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial juga mengajarkan kita dalam
berinteraksi yang baik dengan masyarakat sekitar. Misalnya, kita harus menghormati orang yang
lebih tua, berbicara dengan bahasa yang baik dan benar, dan bersikap sopan santun.
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai
persamaan dan perbedaan yaitu :

 Adapun persamaan antara keduanya adalah :


1. Keduanya sama-sama merupakan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan/pengajaran.
2. Keduanya bukan berada dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial.
 Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
1. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan   hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
2. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan  Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah
lanjutan).
3. Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
(https://oktarinisi.wordpress.com/2013/10/01/perbedaan-dan-persamaan-ilmu-sosial-dasar-dan-
ilmu-pengetahuan-sosial/)

3. Jelaskan pengertian dan hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi! 


Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling
sempit ke yang paling luas, yaitu 1) Fakta, 2) Konsep dan 3) Generalisasi. Ketiga hal itu yang
membangun materi ilmu-ilmu sosial.
1. Fakta.
Fakta merupakan informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para
ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan
keberlakuannya terbatas (kurang berlaku umum). 

Beberapa contoh fakta yakni:


a. Gunung galunggung meletus pada tahun 1982.
b. Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
c. Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 agustus 1945.
  
2. Konsep.
Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang
membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Jika kita menemukan sejumlah informasi
misalnya ada sebuah benda padat yang besar, benda itu terbuat dari besi atau kayu, digerakkan oleh
mesin atau layar, berjalan diatas air, digunakan untuk mengangkut barang atau orang, maka
kemudian dengan kemampuan mental informasi atau fakta itu dapat disederhanakan dengan
memberi label atau nama "Kapal Laut".

Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau defenisi yang
ditentukan.  Konsep juga dinyatakan dalam sejumlah bentuk:
a.Kongkrit atau abstrak, Luas atau sempit, suku kata atau frase.
b.Beberapa konsep adalah konsep kongkrit, misalnya berkaitan dengan tempat, objek, lembaga, atau
kejadian seperti: manusia, gunung, pulau, daratan, rumah, negara, partai politik, barang konsumsi,
produsen, pabrik, gempa bumi, kemarau dan sebagainya.
Sementara itu konsep lainnya yang bersifat abstrak yakni demokrasi, toleransi, adaptasi, kejujuran,
kesetiaan, kebudayaan, kemerdekaan, keadilan, kebebasan, saling ketergantungan, hak, sistem
hukum dan sebagainya. Konsep dikatakan penting karena konsep membantu seseorang untuk
mengorganisasikan informasi atau data yang dihadapi. Selanjutnya cara memperoleh konsep yakni
sebelumnya harus mengenal kemudian memahami dan merumuskan data fakta yang menjadi ciri/
atribut dari suatu konsep.

3.Generalisasi 
Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan
sejumlah besar informasi. Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian
konsep.
Generalisasi berisi banyak konsep. Berikut ini kutipan sebuah generalisasi yang dikutip
dari Savage dan Armstrong "Ketika suatu masyarakat meningkat menjadi masyarakat
terdidik dan masyarakat industri, maka angka kelahiran akan menurun".

 Hubungan anyara fakta, konsep, dan generalisasi


Perlu dipahami bahwa fakta menyediakan contoh-contoh bagi konsep dan generalisasi yang
spesifik. Namun demikian, jika fakta-fakta itu tidak terkait dengan konsep dan generalisasi yang
penting maka fakta-fakta tersebut hanyalah menjadi setumpuk hal yang sepele dimana sedikit
kegunaannya.
MODEL PEMBELAJARAN KONSEP, FAKTA, GENERALISASI DALAM IPS
Siswa Sekolah Dasar sebagai calon-calon ilmuan dikemudian hari, sejak dini harus memahami
tentang struktur ilmu pengetahuan yang diawali dengan fakta, selanjutnya membentuk suatu
konsep dan dari konsep-konsep membuat suatu generalisasi. Memahami ketiga unsur tersebut
sangatlah penting, karena untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan tidak akan
terlepas dari unsure fakta, konsep, dan generalisasi.
(http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/pengertian-fakta-konsep-dan.html#.Xo07jtIzbIU)

4. Jelaskan dan berikan contoh yang dimaksud keterampilan personal, social !

Keterampilan personal adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu(diri sendiri)
untuk melakukan atau menghasilkan suatu barang atau kegiatan.
Contohnya yaitu :
- Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif
- Mempunyai percaya diri yang tinggi
- Keterampilan motorik atau fisik
- Memiliki kreativitas yang tinggi
- Keterampilan dalam memotivasi diri dan lingkungan.

Keterampilan Sosial
Dengan keterampilan sosial, siswa mampu berkomunikasi dengan sesama manusia, lingkungan
di masyarakat secara baik.
Keterampilan yang tampak, berdiskusi dengan teman, bertanya kepada siapapun, menjawab
pertanyaan,membuat laporan,dan memerankan sesuatu(Belen dkk,1990:348)

5. Jelaskan keterkaitan antara keterampilan personal dengan keterampilan sosial dalam


pembelajaran IPS SD!
Setelah memebaca beberapa pengertian dan contoh Keterampilan Personal dan keterampilan
social, maka keterkaitan antara keduanya adalah Keterampilan dalam diri secara individu yang
manfaatnya dapat dirasakan diri sendiri maupun orang lain di dalam bersosialisasi di masyarakat.
Sehingga tercipta suasana social yang hangat, baik, dan berkualitas.
PKn
 Menurut Djahiri (1994/1995:10)

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia di Indonesia seutuhnya.


Yakni manusia yang beriman dan juga bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuan serta keterampilan, kesehatan
jasmani rohani, kepribadian mantap dan juga mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan juga kebangsaan.
2. Tujuan PKN secara khusus adalah membina moral yang diharapkan bisa diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari yakni perilaku yang memancarkan iman serta takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama,
perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan juga beradab, perilaku yang
mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan
perseorangan maupun golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat atau
kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, dan juga perilaku yang mendukung
upaya dalam mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
3. Menuru t Sapriya (2001) tujuan pendidikan Kewarganegaran ialah Partisipasi yang penuh
nalar serta tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat pada
nilai-nilai juga prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara
yang efektif serta penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu
pengetahuan, keterampilan intelektual dan keterampilan untuk berperan serta.
3. pelajaran PKN memiliki tujuan umum yaitu mendidik warga negara supaya menjadi
warga negara yang baik, yang bisa dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, serta Pancasila sejati”
(Somantri, 2001:279).

 Harapan Djahiri (1995:10)


1. Dapat memahami serta menguasai secara nalar konsep dan norma Pancasila sebagai
falsafah, dasar ideology dan pandangan hidup Negara kesatuan republic Indonesia
(NKRI).
2. Memahami secara langsung konstitusi (UUD NKRI 1945) serta hukum yang berlaku di
Negara RI.
3. Menghayati dan juga meyakini tatanan moral yang termuat dalam butir diatas.
4. Mengamalkan serta membakukan hal-hal diatas sebagai sikap perilaku diri di
kehidupannya dengan penuh keyakinan dan juga nalar.
SESI 4
MBS
Diskusikanlah dalam sesi 4 ini:

1. Dalam konteks MBS, bagaimana fungsi sekolah dalam


memenuhi kriteria sekolah efektif? Pendekatan apa yang
sebaiknya digunakan?
 
2. Menurut pendapat Anda, mampukah MBS membenahi
sistem pendidikan di negara kita?

IPS
Materi apa saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yang dapat
menumbuhkan budaya ketertiban serta  kesadaran hukum pada diri siswa?
Silahkan Diskusikan!
Menurut saya Materi yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yang
dapat menumbuhkan Budaya Ketertiban serta kesadaran hukum pada diri
siswa yaitu :
Pada materi IPS
Kompetensi : Sikap Sosial
Deskripsi Kompetensi : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
santun, peduli, dan percaya diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya.
Praktik Pembelajaran :
1. Guru meminta siswa untuk selalu datang ke sekolah tepat waktu,
mengumpulkan tugas tepat waktu, sebagai penilaian sikap social. Di sini Guru
dapat melakukan penilaian secara akademis sekaligus menanamkan dan
dapat menumbuhkan budaya ketertiban kepada siswa.
2. Guru mengajak siswa untuk melakukan sebuah Diskusi di kelas. Dari sini
memberi tahu bagaimana sikap-sikap yang seharusnya dilakukan saat
diskusi, apa yang boleh dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dari
sini Guru dapat menilai secara akademis bagaimana siswa melakukan
Diskusi, bagaimana siswa berinteraksi dengan teman dan gurunya, sekaligus
menumbuhkan budaya ketertiban kepada siswa.

Materi IPS dalam Kompetensi : Cinta Tanah Air


Dalam materi ini, siswa diajak untuk mencintai Tanah Air. Salah saunya yang
bisa di jelaskan adalah mengikuti Upacara di hari Senin. Diikuti dengan tertib
peraturan, seperti dating tepat waktu, memakai atribut sekolah dengan
lengkap, dan hikmat saat mengikuti upacara, dan mendapatkan sanksi bila
tidak menaati peraturan tersebut. Dalam kegiatan belajar ini selain Guru
memberikan pengajaran mengenai Cinta Tanah Air, juga mengajari siswa
untuk membudayakan tertib peraturan dan sadar akan hukum.
Tujuan akhir dari pengajaran IPS adalah terbentuknya peserta didik sebagai
actor social yang cerdas. Nilai dan sikap, emosi, dan perilaku social
merupakan dimensi social dan persoalan yang perlu dikembangkan dalam
pelajaran IPS.
Pada jenjang SD mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggungjawab, seta warga dunia yang cinta damai.
JAWABAN MBS SESI 4
1. Dalam konteks MBS, bagaimana fungsi sekolah dalam
memenuhi kriteria sekolah efektif? Pendekatan apa yang
sebaiknya digunakan?
Bagaiman fungsi sekolah dalam memenuhi kriteria sekolah efektif ?
Sekolah mempunyai beberapa fungsi, maka Fungsi sekolah itu dapat digunakan
sebagai salah satu tolok ukur dalam melihat evektifitas sekolah. Fungsi sekolah itu
mencakup:
 Fungsi teknis/ekonomi
Fungsi teknis/ekonnomi, merujuk pada sejauh mana kontribusi sekolah di dalam
pembangunan ekonomi bagi individu, institusi, masyarakat, bangsa, dan
dunia(antarbangsa)
 Fungsi manusiawi/social
Fungsi manusiawi/social (human/social function) berkaitan dengan sumbangan
sekolah terhadap pengembangan manusia sebagai pribadi dan dalam hubungan
social (dengan orang lain)
 Fungsi politik
Fungsi Politik mengacu kepada pengembangan politik pada setiap tingkat atau
tataran masyarakat. Fungsi kultural
Fungsi Kultural /budaya merujuk pada kontribusi sekolah dalam bentuk
pembekalan sikap, kesadaran, sosialisasi, dan praktik hidup berbudaya baik bagi
individu, institusi maupun masyarakat baik local maupun lebih luas
(bangsa/antarbangsa)
 Fungsi pendidikan
Fungsi Pendidikan ini merajuk pada sumbangan sekolah atau lembaga-lembaga
persekolahan di dalam memelihara, mempertahankan, dan mengembagkan
system pendidikan dan apresiasi (penghargaan) serta komitmen (sepakat peduli)
akan pentingnya pendidikan baik bagi individu, lembaga, masyarakat, bangsa
dan antar bangsa (internasional)
 Fungsi spiritual
Fungsi Spiritual merujuk kepada kontribusi sekolah bagi kehidupan pribadi,
kepentinhan institusi, kehidupan masyarakat dan bangsa yang mebih bermakna
dalam hubungan dengan Sang Maha Pencipta, serta hubungan antarbangsa
dalam menjalin saling pengertian antarpenganut agama, sehingga turut
menciptakan perdamaian yang sejati dan lebih tulus karena landasan
kepercayaan yang lenbih hakiki.

Lalu Pendekatan apa yang sebaiknya digunakan?


Dalam pandangan Robbins (1990), setidaknya ada 4 pendekatan(kriteria) di dalam
menilai efektif atau tidaknya suatu organisasi (termasuk sekolah sebagai suatu
organisasi). 4 Pendekatan itu adalah :
1. Goal-attainment approach
Pendekatan ini juga disebut juga goal model, dapat dikatakan sebagai
“ pendekatan berdasarkan tujuan”. Dalam pendekatan ini diyakini nahwa
tujuan organisasi (sekolah) yang dinyatakan secara formal merupakan
kewajiban bagi sekolah tersebut untuk memenuhinya.
Tetapi, masih ada keterbatasan-keterbatasan pada Pendekatan ini, orang
mencoba pendekatan lainnya.
2. Sistem Approach/ Pendekatan system
Pendekatan system tidak terfokus pada tujuan secara spesifik, tetapi kaitan
dengan input, proses, dan perubahan lingkungan untuk menjamin stabilitas
tujuan jangka panjang juga memperoleh perhatian
Tetapi, pendekatan system dianggap masih kurang sederhana, sebagian lain
mencari pendekatan lain yang lebih pragmatis.
3. Strategic Costituencies Approach/ Pendekatan Konstituen Strategis
Konstituen adalah orang atau kelompok orang yang diharapkan
dukungannya, karena dukungan tersebut suatu instuti menjadi kuat.
Konstituen sekolah berarti sekolah memerlukan dukungan orangtua kalu
sekarang melalui komite sekolah kelompok birokrat tertentu atau persatuan
guru setempat.
Apabila pendekatan ini akan digunakan maka sekolah sejka awal berusaha
menjaring masukan / secara resmi meminta masukan para konstituen yang
dominan di dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah.

4. Competing Values Approach / Pendekatan Persaingan Nilai


Dasar pendekatan ini adlah kriteria yang digunakan seseorang untuk menilai
efektifitas suatu organisasi tergantung siapa dia, dan kepentingan siapa yang dia
wakili. Pendektan ini berasumsi bahwa berbagai value (nilai) yang direfleksikan
dalam bentuk kepentingan dapat diorganisasikan dengan pola tertentu.

Lalu Pendekatan apa yang sebaiknya digunakan ?


Masing-masing model bermanfaat sesuai kondisi dan konteksnya. Didalam
praktiknya jarang terjadi sekolahs ecara ekstream mengikuti salahs atu pendekatan
dengan mengesampingkan pendekatan yang lain. Biasanya orang cenderung secara
ideal menghendaki semua unsur atau ciri-ciri yang baik dari Pendekatan yang ada.
Sekolah ingin pencapaian hasil pendidikan yang jelas, ingin memperoleh semua input
yang mendukung hasil yang bermutu, ingin memperoleh dukunagn
stakeholders(konstituen)) sehingga posisinya mantap, disamping itu sekolah juga
ingin kehidupan yang stabil, semua mengikuti aturan tetapi juga ingin fleksibel
mudah merespons pembaruan dan tuntutan lingkungan. Keinginan-keinginan ini bisa
menjadi ciri-ciri sekolah yang efektif.

2. Menurut pendapat Anda, mampukah MBS membenahi sistem pendidikan di negara


kita?
Mampu, karena MBS sudah menjadi suatu kerangka penting dalam mangemen
sekolah yang memperoleh kewenangan serta tanggung jawab di dalam pengambilan
keputusan dan pemanfaatan alokasi sumber daya Pendidikan dari Pusat. MBS sebagai
kerangkanya dan model sekolah efektif menjadi penguatnya. Hubungan keduanya ini
sangat erat meskipun keduanya dikembangan secara terpisah, yang mana dengan
hubungan antara keduanya tersebut dapat membantu membenahi pendidikan di
Negara kita.

IPS SESI 5
Dalam pembelajaran IPS penggunaan media seperti apa yang menurut Anda
sebagai seorang guru dapat menunjang proses belajar siswa? Silahkan
Diskusikan dengan teman Anda didukung referensi yang tepat!

Anda mungkin juga menyukai