Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Priska Manik

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :835305648

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4005/Profesi Keguruan

Kode/Nama UPBJJ :12/Medan

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sulit fokusnya peserta didik saat belajar adalah saat peserta didik memperhatikan
materi yang disampaikan oleh guru. Ini dikarenakan penyampaian guru yang tidak
sesuai dengan gaya belajar setiap peserta didik dikelas. Peserta didik yang memiliki
gaya belajar visual akan memperhatikan guru saat seorang guru menerangkan dengan
gambar yang ada dihadapannya. Peserta didik yang memiliki gaya belajar audio,
mereka akan cenderung mendengarkan lewat suara atau musik. Sedangkan, peserta
didik dengan gaya beajar kinestetik memfokuskaan dirinya saat guru menerangkan
pembelajaran dengan gerakan seperti dengan menari atau praktik langsung. Faktanya,
guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan gaya belajar peserta didik.
Sehingga seperti yang di jelaskan oleh Chris Hilda, peserta didik belajar dengan
mendengarkan, menulis, dan menyentuh. Karakteristik gaya belajar yang muncul pada
peserta didik belum tentu muncul pada peserta didik yang lain.6 Padahal gaya belajar
dapat mempengaruhi pemahaman peserta didik terhadap materi ajar. Disamping itu
peserta didik kesulitan belajar apabila proses pembelajaran tidak variatif. Hal ini
dikarenakan guru yang tidak melihat kondisi peserta didiknya untuk merangkul
pembelajaran secara baik. Kenyataan yang terjadi dikelas adalah pendidik lebih
menerapkankepada sistem mengajar teori dan ceramah yang disampaikan. hal ini
menyebabkan peserta didik yang kurang memahami materi ajar dikelas. Pendidik
seharusnya mengetahui gaya belajar yang dimiliki peserta didiknya. Hal ini untuk
mendorong peserta didik lebih memahami materi ajar yang sedang disampaikan.
Kondisi ini membuktikan betapa perlunya mengetahui gaya belajar peserta didik.
Guna membantu peserta didik dalam memahami informasi yang di sampaikan.
Strategi pembelajaran yang dipilih harus bisa menyeluruh dengan gaya belajar peserta
didik. Terlebih lagi dengan menggunakan kurikulum 2013 hendaknya guru mampu
mengetahui gaya belajar peserta didik untuk mempu menjadikan peserta didik
memahami materi ajar yang sedang berlangsung. Kurikulum 2013 atau disebut
kurtilas sudah diberlakukan di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, khususnya pada
kelas dua. Dengan menggunakan kurtilas guru dapat menerapkan berbagai macam
strategi yang dapat dilakukan dikelas. Pada penerapan kurikulum 2013, Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta telah menerapkan pembelajaran tematik pada kelas dua.
Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termaksuk salah satu tipe/ jenis
dari pada model pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk meningkatkan beberapa mata pelajaran
sehinga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Hal ini dikarenakan guru yang tidak melihat kondisi peserta didiknya untuk
merangkul pembelajaran secara baik. Kenyataan yang terjadi dikelas adalah pendidik
lebih menerapkankepada sistem mengajar teori dan ceramah yang disampaikan. hal
ini menyebabkan peserta didik yang kurang memahami materi ajar dikelas. Pendidik
seharusnya mengetahui gaya belajar yang dimiliki peserta didiknya. Hal ini untuk
mendorong peserta didik lebih memahami materi ajar yang sedang disampaikan.
Kondisi ini membuktikan betapa perlunya mengetahui gaya belajar peserta didik.
Guna membantu peserta didik dalam memahami informasi yang di sampaikan.
Strategi pembelajaran yang dipilih harus bisa menyeluruh dengan gaya belajar
peserta.
2. Pak Rudi perlu mengubah model pembelajaran. Ikuti saja minat belajar siswa
berdasarkan gaya belajar tersebut. Pembelajaran matematika bisa digabungkan
dengan pendekatan (model pembelajaran) yang lebih mengedepankan gerakan2
sambil tetap diselingi materi pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran akan
lebih menyenangkan bagi siswa.

3. Ada program pemerintah namanya Kartu Indonesia Pintar. Nah, program ini dapat
digunakan buat menunjang kondisi ekonomi siswa yang bersangkutan biar nggak
putus sekolah.
Jaman sekarang sekolah sudah gampang banget karena banyak program" pemerintah
nggak cuman KIP, tapi ada beasiswa kemdikbudristek untuk siswa SD, SMP, SMA
dan itu bisa digunakan.Beda sama jaman dulu yang kalau bukan keturunan darah biru
tidak dapat melanjutkan sekolahnya.
Segala sesuatu itu bisa sulit / bisa mudah tergantung orangnya. Terlepas dari soal
bagaimana tugas guru untuk mengajarkan siswa. sebenarnya itu juga sangat tidak
relevan jika guru "digantungkan" sebagai orang yang "harus" memberikan solusi
untuk setiap problematika multieksternal bagi siswanya karena tugas guru adalah
mengajar dan mendidik, bukan untuk memberikan tanggapan dari setiap problematika
yang "dihujankan" siswa kepadanya.
4. Kegiatan belajar mengajar pada sekolah formal dan nonformal, seorang tenaga
pendidik yang professional hendaknya menentukan arah dan tujuan suatu materi yang
diberikan pada siswa, dengan menggunakan model dan metode pembelajaran yang
berbeda agar anak dapat menerima inti dari materi yang disampaikan tersebut.
Mulyasa mengungkapkan bahwa, menjadi guru kreatif, professional, dan
menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan
yang memilih media dan metode pembelajaran yang efektif.
Seorang guru taman kanak-kanak sebelum melaksanakan program kegiatan belajar
terlebih dahulu perlu memperhatikan: tujuan program kegiatan belajar anak taman
kanak-kanak dan ruang lingkup program kegiatan belajar anak taman kanak-kanak.
Menurut Suhartono untuk mengembangkan kemampuan berbahasa terdapat beberapa
aspek yang dapat dilakukan oleh guru di taman kanak-kanak yaitu dengan cara:
 Merangsang minat anak untuk berbicara.
 Latihan menggabungkan bunyi bahasa.
 Memperkaya perbendaharaan kata.
 Mengenalkan kalimat melalui cerita dan nyanyian.
 Mengenalkan lambang tulisan.
5. Hal yang perlu dibutuhkan untuk pengembangan profesionalisme guru adalah
program pengembangan profesionalisme guru. Untuk itu, Guru pintar harus tahu cara
meningkatkan profesionalisme guru. Cara meningkatkan profesionalisme guru dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Upaya meningkatkan profesionalisme guru harus
didukung banyak pihak seperti: pemerintah, instansi tempat Guru pintar mengajar,
dan diri Guru pintar sendiri. Berikut ini adalah enam cara meningkatkan
profesionalisme guru:
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
Salah satu upaya pemerintah meningkatkan profesionalisme guru adalah dengan
kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar
mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi. Pemerintah juga mengadakan
program-program sehingga guru memiliki akuntabilitas yang memadai untuk
menjalankan perang dan fungsinya dalam mendidik siswa.

Aktif mengikuti kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) dan Komunitas Guru

Strategi pengembangan profesi guru dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan-


kegiatan yang bertujuan untuk meng-upgrade kemampuan dan keterampilan guru.
Untuk mendapatkan inspirasi tidak harus belajar dari seorang profesor atau orang
yang memiliki gelar lebih tinggi dari kita. Justru belajar dari sesama guru yang sudah
berhasil mempraktikkan strategi atau terobosan besar adalah pembelajaran sangatlah
penting karena tidak hanya sekedar teori saja.
Mengikuti pelatihan yang mendukung kualitas pembelajaran
Pembinaan dan pengembangan profesi guru dapat dilakukan dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan. Saat ini banyak sekali pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk
meningkatkan profesionalitas guru baik secara online maupun offline. Guru pintar
dapat mengikuti berbagai pelatihan yang mengajarkan berbagai keterampilan untuk
menunjang pembelajaran seperti pelatihan IT, menggambar, coding, dan lain
sebagainya. Jadi untuk menjadi guru yang professional Guru pintar tidak melulu
belajar tentang strategi pembelajaran tetapi harus diimbangi dengan keterampilan
lainnya juga.
Banyak Membaca
Buku adalah salah satu sumber belajar tidak hanya bagi siswa, tetapi bagi guru juga.
Jangan sampai Guru pintar hanya menyuruh siswa untuk gemar membaca tanpa
memberikan teladan pada mereka. Guru pintar dapat membaca buku-buku yang
mengandung pengetahuan seputar konten pelajaran, kompetensi pedagogik, cara
berkomunikasi, dan lain sebagainya. Sumber bacaan dapat berasal dari perpustakaan
sekolah, koleksi pribadi, artikel, dan juga buku digital yang dapat diakses dengan
internet.

Peer Observation and Evaluation

Bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru adalah melalui


kegiatan peer observation and evaluation. Guru pintar tidak perlu malu meminta
masukan dari rekan sejawat tentang cara mengajar, media yang Guru pintar buat, dan
juga penilaian yang Guru pintar laksanakan. Jika ada rekan yang dianggap memiliki
keterampilan atau pengetahuan lebih, jangan segan untuk meminta izin melakukan
observasi atau bertanya.

Membuat Karya Tulis

Hal yang perlu dibutuhkan guru agar berkembang selain mengikuti seminar, membaca
buku, dan bertanya pada orang lain adalah dengan membuat karya tulis. Sebagai
seorang guru, Guru pintar sangat dianjurkan untuk banyak menulis, terutama
mengenai tema pendidikan dan pengajaran. Hasil karya tulisan Guru pintar yang
berupa penelitian, artikel, jurnal, atau praktik baik pengajaran dapat dijadikan
dokumentasi atas apa saja yang telah guru pintar lakukan dan juga salah satu metode
untuk meningkatkan kemampuan Guru pintar dalam menuangkan konsep-konsep dan
gagasan. Tanpa Guru pintar sadari karya tulis yang Guru pintar hasilkan dapat
dijadikan portofolio atau bahkan menjadi sumber inspirasi bagi guru-guru lainnya. 
Guru pintar, keenam langkah cara meningkatkan kompetensi profesional guru di atas
tidak akan berhasil tanpa kemauan dan komitmen yang kuat. Jangan bosan
memotivasi diri sendiri untuk menjadi seorang guru yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai