Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian intra-kurikuler
yang dilaksanakan oleh Mahasiswa yang mencakup latihan baik mengajar maupun
Non-Mengajar secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan pembentukan
profesi keGuruan yang utuh dan terintegrasi. Dengan demikian, Mahasiswa siap
secara mandiri mengembang tugas sebagai Guru setelah menyelesaikan
pendidikannya.
PPL adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang harus
dialami oleh Mahasiswakependidikan di Universitas Negeri Makassar. Oleh
karena itu, PPL dapat pula diartikan sebagai salah satu program yang merupakan
ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dalam rangka pembentukan Guruyang professional. Sebagai pengembang tugas
propesional, seorang Gurudituntut tidak hanya mengetahui dan memahami
tugasnya, tapi mampu melaksanakan tugas tersebut. Kemampuan melaksanakan
tugas sebagai Guruinilah yang dibimbing dan diarahkan melalui PPL.Hakekat
yang diberikan pada program ini adalah mempersiapkan calon pengembang tugas
tersebut agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
Oleh karena itu PPL merupakan suatu muara dari seluruh program
pendidikan pra-jabatan Guru, PPL secara terjadwal dilakukan setelah para
Mahasiswa sebagai calon Guru dianggap mendapatkan bekal yang memadai
dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Guru seperti
landasan pendidikan, penguasaan bidang studi, serta hal-hal yang berkaitan
dengan pengelolaan proses belajar mengajar. Bekal pengetahuan dan kemampuan
tersebut diperoleh melalui berbagai mata kuliah yang disajikan sejak para
Mahasiswa memasuki jenjang perGuruan tinggi.
B. Permasalahan dan Pemecahannya
1. Permasalahan
Pada dasarnya masalah yang dihadapi oleh Guru maupun Mahasiswa PPL
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas adalah terkadang terjadi
interaksi atau komunikasi yang tidak terjalin secara seimbang baik antara Guru
atau Mahasiswa PPL dengan Siswa ataupun antara Siswa dengan Siswa. Hal ini
mengakibatkan perhatian Siswa sering teralihkan dari Guru maupun Mahasiswa
PPL saat penyampaian materi pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar
berjalan tidak seperti seharusnya. Untuk mengatasi hal tersebut,Guru maupun
Mahasiswa PPL perlu melakukan berbagai pembaruan metode maupun gaya
mengajar, sehingga perhatianSiswadapat kembali terfokus terhadap apa yang
diajarkan dan disampaikan oleh Guru.
Permasalah lainnya yang sering dihadapi oleh Guru maupun Mahasiswa
PPL dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah rendahnya minat
Siswaterhadap materi yang akan disampaikan ataupun mata pelajaran yang
dibawakan. Hal tersebut secara teori dapat dijelaskan, bahwa rendahnya minat
Siswatersebut dapat disebabkan oleh Faktor Intern maupun Ekstern. Faktor Intern
antara lain meliputi sikap, watak, maupun sifat dari Siswa itu sendiri. Sementara
faktor Ekstern meliputi lingkungan sekitar Siswa, dapat berasal dari lingkungan
keluarga, Sekolah, maupun tempat tinggal. Untuk mengatasi hal tersebut,
Gurumaupun Mahasiswa PPL perlu melakukan berbagai pendekatan secara
persuasif terhadap Siswa sehingga Siswa tidak hanya menganggap Guru maupun
Mahasiswa PPL sebagai pengajar dikelas, namun juga sebagai teman maupun
Saudara mereka.
Disamping itu, masalah lain yang biasanya muncul adalah masalah waktu.
Biasanya, alokasi waktu yang ditetapkan telah habis namun materi belum selesai
untuk satu pertemuan. Untuk menghindari hal yang demikian maka pengajar
harus mampu menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin.
Permasalahan lain yang juga sering muncul adalah sulitnya membimbing
Siswa dalam proses belajar mengajar hingga Siswa mengerti materi yang
diberikan. Selain itu, Siswa juga memiliki kebiasaan bercerita di kelas pada saat
Proses Belajar Mengajar berlangsung.

2. Pemecahan Masalah
a. Proses Belajar Mengajar
Masalah yang dirasakan Mahasiswa PPL dalam kegiatan ini adalah
kurangnya kekompakan antara Siswa (kerja sama antar Siswa) di kelas, sehingga
tenaga pendidik harus menyiasati dengan cara menggunakan variasi belajar yang
dapat menciptakan suasana keakraban antar Siswa, sehingga kerja sama antar
Siswa dapat terjalin dengan sendirinya.
Kurangnya minat Siswa untuk belajar dan banyaknya Siswa yang
berasumsi bahwa belajar Seni budaya tidak hanya cukup dengan menghitung
tetapi juga pemahaman terhadap konsep yang merupakan salah satu kendala yang
dirasakan oleh Siswa dalam menguasai materi pembelajaran Seni budaya. Selain
itu, beberapa Siswa terkadang tidak mau berpisah dengan teman akrab mereka
pada saat pembagian kelompok belajar sehingga pengaturan kelompok belajar
demi terciptanya model pembelajaran kooperatif menjadi sulit.
Beberapa Siswa juga belum mempunyai kesadaran penuh untuk menggali
sendiri pengetahuannya.Olehnya itu, kami dari pihak Mahasiswa PPL berupaya
untuk senantiasa mengkonsultasikan dengan Guru Pamong dan Dosen
pembimbing tentang metode atau gaya mengajar yang akan diterapkan dikelas
sehingga Siswa tetap antusias menerima materi pelajaran.
Selain itu, usaha yang dilakukan oleh Guru dan khususnya Mahasiswa
PPL adalah melakukan pendekatan-pendekatan persuasif kepada Siswadan
bimbingan lain guna memberikan masukan bagaimana cara dan metode belajar
yang baik agar Siswa dapat mengatur waktunya dalam belajar, hal-hal yang
dilakukan sebagai berikut:
1) Konsultasi dengan Guru Pamong dan Tutor dalam pembuatan Silabus Mata
Pelajaran dan rancangan pembelajaran.
2) Membuat rancangan pembelajaran sebelum mengajar.
3) Menguasai dengan baik materi yang nantinya akan diajarkan.
4) Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang
akan diajarkan.
5) Menggunakan berbagai cara yang kreatif dan inovatif dalam upaya menarik
minat Siswa untuk mengikuti pelajaran, seperti media pembelajaran yang
menarik sehingga Siswa tertarik untuk belajar.
6) Tidak mengajar secara monoton sehingga Siswa tidak merasa jenuh dalam
belajar.
7) Memberikan teguran pada Siswa yang tidak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh pendidik (Guru).
b. Partisipasi dan Adaptasi Lingkungan
Untuk lebih meningkatkan keakraban antara Mahasiswa PPL dengan pihak
Sekolahdi SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara maka Mahasiswa mengikuti
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak Sekolah. Kegiatan tersebut, misalnya
Upacara Bendera dan ikut terlibat dalam kegiatan kebersihan Sekolahserta
kegiatan Ekstrakurikuler.

C. Tujuan Mengikuti PPL


PPL diberikan kepada Mahasiswa dengan maksud memberikan
pengalaman kepada calon Guru tentang tugas mengajar dan tugas kependidikan
lainnya. Tujuan PPL ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.

1. Tujuan Umum
PPL bertujuan memberikan pengalaman kependidikan secara faktual
dilapangan kepada Mahasiswa sebagai wahana terbentuknya tugas kependidikan
yang Profesional yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat
pengetahuan, keterampilan, Nilai, dan Sikap yang diperlukan bagi profesinya serta
mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan kependidikan dan pengajaran
baik di Sekolah maupun di luar Sekolah.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang diharapkan dapat dicapai Mahasiswa melalui PPL
kependidikan adalah:
a. Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi, dan akademik
Sekolahsebagai tempat kerja.
b. Menerapkan berbagai kemampuan keGuruan atau kependidikan secara utuh
dan terintegrasi dalam situasi sebenarnya.
c. Menarik pelajaran dan pengalaman penghayatan yang direfleksikan kedalam
perilaku sehari-hari.
D. Kegunaan PPL Bagi Mahasiswa Dan Pendidikan
Adapun kegunaan PPL bagi Mahasiswa dan pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Perkenalan dengan pemimpin Sekolah, Guru Pamong, dan Guru lainnya serta
staf tata usaha di SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
sehinggadapat terjalin interaksi dan komunikasi yang baik dengan Mahasiswa
PPL dan dapat memperlancar tugas-tugas dalam praktek mengajar.
2. Dapat menambah pengalaman tentang tata cara pelaksanaan proses belajar
mengajar di Sekolah.
3. Berkenalan dengan Guru-Guru dapat menambah wawasan Saya tentang tugas-
tugas Seorang Guru khususnya Guru mata pelajaran maupun sebagai wali
kelas.
4. Dapat mengetahui tata cara Guru dalam mengelola kelas. Apakah sudah sesuai
dengan teori dan praktek.
5. Berkenalan dengan staf tata usaha yang dapat memudahkan Mahasiswa
selama melaksanakan tugas sebagai Mahasiswa PPL.
6. Dengan perkenalan itu, Mahasiswa merasa sebagai bagian dari tenaga
pendidik di SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara, sehingga jika Mahasiswa
menemukan kesulitan, para tenaga pendidik tersebut dengan senang hati
memberikan petunjuk dan nasehat kepada Mahasiswa.
7. Mahasiswa sebagai calon Guru dapat berhubungan langsung dengan
lingkungan Sekolah dalam kedudukannya sebagai seorang Guru. Masalah-
masalah kependidikan dan Non kependidikan yang dihadapi dalam latihan
merupakan pengalaman harus diantisipasi pada masa yang akan datang
sehingga masalah itu tidak akan muncul dengan mengambil suatu jalan keluar
yang efektif dan efisien.
8. Menjadikan bahan intropeksi diri ketika duduk di bangku Sekolah.
BAB II
HASIL PELAKSANAAN PPL
A. Observasi Dan Orientasi Sekolah
Kegiatan ini merupakan kegiatan perkenalan bagi Mahasiswa peserta PPL
agar dapat mengenal bagaimana lingkungan Sekolahyang akan ditempati untuk
mengajar. Selain itu, hal ini akan dapat memudahkan peserta PPL beradaptasi
dengan lingkungan Sekolah, yang berorientasi pada keadaan fisik Sekolah,
keadaan sosial Sekolah, persoalan Kurikulum dan pembelajaran, serta
rencana/program kegiatan PPL yang kesemuanya akan terangkum dalam satu
bentuk laporan singkat.
Observasi dan Orientasi ini dilakukan di SMA Negeri 1 Polongbangkeng
Utara,Desa Borong Baji, Kelurahan Mallewang,Kecamatan Polongbangkeng
Utara, Kabupaten Takalar. Kegiatan Observasi tersebut dilaksanakan dengan cara
pengamatan langsung dan sosialisasi dengan berbagai pihak yakni kepala Sekolah,
pegawai dan tata usaha, para Guru, danSiswa yang bersangkutan serta
pengambilan beberapa dokumen-dokumen yang relevan dengan keadaan Sekolah.

1. Kegiatan Observasi dan Orientasi di Sekolah Latihan


Kegiatan obeservasi yang dilakukan oleh Mahasiswa PPL sebagai berikut:
a. Penyerahan Mahasiswa PPL dari pihak Universitas Negeri Makassar diwakili
Dosen Pembimbing kepada pihak SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara.
b. Berkenalan dengan kepala Sekolah, Guru Pamong, dan staf Sekolah lainnya.
c. Mengenali Sekolah, Gedung Sekolah, Ruangan, dan Fasilitas lainnya.
d. Menanyakan tentang tata tertib Sekolah, tata Tertib Guru, tata tertib Staf
Pegawai dan sebagainya, terutama tugas-tugas pengajaran yang akan
dilakukan oleh Mahasiswa PPL.
e. Berkenalan dengan Siswa, terutama Siswa yang di ajar.
f. Mempelajari model-model pembelajaran.
g. Mengobservasi pelaksanaan mengajar Guru Pamongdan Mahasiswa PPL
dengan memperhatikan:
1) Cara mengajar atau metode mengajar
2) Cara Guru mengolah kelas
3) Dan lain sebagainya
h. Merencanakan kegiatan praktek pengalaman lapangan selanjutnya, yang
meliputi
1) Kegiatan teaching
2) Kegiatan non teaching
i. Menyampaikan hasil Observasi dan Orientasi kepada GuruPamongdan Dosen
tutor atau pembimbing untuk ditandatangani dan diberi nilai.
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Observasi dan Orientasi dilaksanakan pada tanggal 18Agustus
2014 sampai pada tanggal 25 Agustus 2014.
3. Proses Pembimbingan
Adapun proses pembimbingan selama masa Observasi dan Orientasi
Sekolahadalah sebagai berikut:
a. Dosen Pembimbing menjelaskan kepada Mahasiswa tentang tugas yang akan
dilaksanakan khususnya dalam kegiatan Observasi Orientasi.
b. Pelaksanaan kegiatan selanjutnya dikoordinasi oleh Dosen Tutor dan Guru
Pamong.
c. Mahasiswa menghadiri acara penerimaan di Ruangan Perpustakaan SMA
Negeri 1 Polongbangkeng Utara. sehingga dapat berkenalan secara langsung
dengan Kepala Sekolah dan Guru Pamong serta Guru-Guru dan staf Sekolah
yang lain.
4. Nama dan Lokasi Sekolah
SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utaraadalah salah satu sekolah negeri
yang terletak di bagian utara Kabupaten Takalar. Berdiri pada tahun 2002. Saat ini
memiliki bangunan yang memadai yang terdiri dari ; 19 kelas, masing-masing 7
lokal kelas X, 6 lokal kelas XI (3 kelas Program IPA dan 3 kelas Program IPS)
dan 6 lokal kelas XII (3 kelas Program IPA dan 3 kelas Program IPS).
1. Identitas sekolah :
a. Nama Sekolah :SMA NEGERI 1 POLUT.
b. Berdiri tahun : 2002.
c. Alamat : Jl. Hj. Manila Dg Pati.
d. Telepon/ Fax. : (0418)323832.
e. Kabupaten/Kota : Takalar.
f. Kode Pos : 92252.
g. Propinsi : Sulawesi Selatan.
2. Identitas Kepala Sekolah:
a. Nama Kepala Sekolah : Dra. Nur Idah Djalil
b. Umur : 53 Tahun.
c. Alamat : Palleko 2
d. Telephone/HP :
e. Pendidikan terakhir : Sarjana Pendidikan (Strata Satu).
f.Lama menjabat : - Sekarang.
Status Sekolah :Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah :Tidak ditentukan
Type Sekolah :A
Rangking Sekolah di tingkat Kabupaten/Kota Tahun ini : 4
Status Tanah : √ Milik Sendiri 10.000 m2
Wakaf
Menumpang
Menyewa
Luas Lahan/Tanah :6.000 m2(sudah sertifikat)
Luas Tanah Terbangun : 2.512 m2
Lahan Pengembangan : 1.485 m2

5. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara


a. Visi Sekolah :
UNGGUL PRESTASI, INSAN BERIMAN, CENDEKIAWAN
SEJATI, PROFESIONAL DALAM LAYANAN, KONFERATIF
DALAM PERSAINGAN ERA BARU.
Unggul Prestasi : Kegiatan yang dilakukan mendorong peserta didik
untuk selalu berprestasi dan minimal sejajar
dengan sekolah lain bahkan lebih unggul.
Insan Beriman : Diharapkan peserta didik memiliki moral yang
baik, menjalankan ajaran agama dengan
sungguh-sungguh sehingga kelak menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Cendekiawan Sejati : Setelah menempuh pendidikan di sekolah,
peserta didik diharapkan dapat mengembangkan
ilmu yang diperoleh sehingga dapat menjadi
narasumber dan panutan di masyarakat.
Profesional dalam : Sekolah mempunyai komitmen untuk selalu
Layanan memberikan layanan yang terbaik kepada
semua peserta didik dan semua komponen yang
membutuhkan sesuai aturan yang berlaku.
Konferatif dalam : Selalu introspeksi dan konsolidasi
Persaingan untuk memperbaiki kekurangan yang ada
kemudian berinovasi agar dapat berkompetisi
menyongsong era baru.

b. Misi SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara.


 Mempersiapkan insan-insan akademik yang handal, spiritual dan
beriptek.
 Mempersiapkan insan-insan yang sukses dalam kegiatan non
akademik.
 Mempersiapkan insan-insan yang beriman dan bertakwa.
c. Tujuan SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara.
 Meningkatkan pencapaian ketuntasan belajar dari tahun ke tahun
sekurang-kurangnya 95 %.
 Diharapkan Peserta Didik menjadi insan-insan yang beriman dan
bertakwa.
 Diharapkan Peserta Didik dapat bersaing dalam mencapai prestasi di
bidang olahraga dan kesenian.

6. a) Denah Sekolah
b). Denah Kelas
Keterangan :
A = Papan Tulis
B = Meja Guru
C = Pintu
D = Meja dan Kursi

7. Sejarah Singkat
?????????????????????????????

Adapun Namapara pimpinan antara tahun 2002 sampai sekarang


adalah sebagai berikut:

No Nama Periode Tugas


.
1. Drs. H. Sarifuddin B. Mm

2. Drs. H. Ahmad Rivai, M.Pd

3. Dra. Nur Ida Djalil - Sekarang

8. Keadaan Kelas dan Siswa


Jumlah peserta didik SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara pada tahun
pelajaran 2014/2015 terlihat dalam tabel di bawah ini.
Jum. Kel.
Keadaan Siswa
Belajr
X XI XII Jumlah
L P Jum L P Jum L P Jum L P Tot.
X XI XII
10 26
111 120 231 87 188 70 107 177 328 596
1 8
10 26
7 6 6 111 120 231 87 188 70 107 177 328 596
1 8

Keadaan Siswa setiap kelas SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara tahun


pelajaran 2014/2015 terlihat dalam tabel di bawah ini,

Keadaan Kelas Keadaan Siswa


No.
Jumlah Kelas Jumlah Siswa Setiap Kelas
Urut
Kelas
X XI XII Jum. L P Jum
1 X Ipa 1 1 1 16 19 35
2 X Ipa 2 1 1 15 20 35
3 X Ipa 3 1 1 16 19 35
4 X Ips 1 1 1 15 15 30
5 X Ips 2 1 1 15 18 33
6 X Ips 3 1 1 18 13 31
7 X Ips 4 1 1 16 16 32
8 XI Ipa 1 1 1 12 20 32
9 XI Ipa 2 1 1 12 22 34
10 XI Ipa 3 1 1 13 20 33
11 XI Ips 1 1 1 14 16 30
12 XI Ips 2 1 1 19 10 29
13 XI Ips 3 1 1 17 13 30
14 XII Ipa 1 1 1 11 21 32
15 XII Ipa 2 1 1 10 22 32
16 XII Ipa 3 1 1 8 23 31
17 XII Ips 1 1 1 16 12 28
18 XII Ips 2 1 1 12 13 25
19 XII Ips 3 1 1 13 16 29
Jumlah 7 6 6 19 268 328 596

9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Kepala Sekolah
Jenis
No Nama Jabatan Kelamin Usia Pend Akhir
L P
Drs. H. Sarifuddin B.
1. Kepala Sekolah 
Mm
Drs. H. Ahmad Rivai,
2. Kepala Sekolah  55 Strata Dua
M.Pd
3 Dra. Nur Ida Djalil Kepala Sekolah  53 Strata Satu

b. Daftar Nama tenaga Pengajar diSMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara


beserta jabatan dan status.

No Nama Jabatan Status

1 Dra. Nur Ida Djalil Kepala Sekolah PNS


2 Hj. Rukiah, S.Pd Guru PNS
3 Bahtiar T, S.Ag Guru PNS
4 Sittiara, S.Pd Guru PNS
5 Drs. Sahabuddin Nur Guru PNS
6 Drs. Laaliati Lawado Guru PNS
7 Drs. Najamuddin Guru PNS
8 Hawariah, S.Pd Guru PNS
9 Drs. Nurfalah Makmur Wakasek Kurikulum PNS
10 Drs. Baharuddin Wakasek Humas PNS
11 Bastari, S.Pd Wakasek Kesiswaan PNS
12 Drs. Abd. Rauf Wakasek Sarana PNS
13 Muh. Irfan, S.Ag., M.Pdi Guru PNS
Muhammad Afdal, SS.,
14 Guru PNS
S.Pd
15 Hasriadi, S.Pd Guru PNS
16 Kasmawati, S.Pd Guru PNS
Makkarumpa, S.Pd.,
17 Guru PNS
M.Pd
18 Fitriani Parawansa, S.Pd Guru PNS
19 Faisal Syarif, S.Sos Guru PNS
20 St. Nurhayani, S.Pd Guru PNS
21 St. Halfainah, S.Pd Guru PNS
22 Sahabuddin Hasan, S.Pd Guru PNS
Hj. Nurindah Nawing,
23 Guru PNS
S.Pd
24 Hasnawati, S.Pd Guru PNS
25 Syamsuri, S.Pd Guru PNS
26 Ramli Rasyid, S.Pd Guru PNS
27 Andi Nurjannah, S.Pd Guru PNS
28 Rahmawati Supu, S.Pd Guru PNS
29 Supartini, S.Pd Guru PNS
30 Hasriani, S.Pd Guru PNS
31 Farida, S.Pd Guru PNS
32 Irma M, S.Pd Guru PNS
33 Aisyah, S.Sos Guru PNS
34 Haeruddin, S.Pd Guru PNS
35 Abd. Majid, S.Pd Guru PNS
36 Nurlinda, S.Pd Guru PNS
37 Syahria, S.Pd Guru PNS
38 Hj. Asrawati, S.Pd Guru PNS
39 Irma Suryani, S.Pd Guru PNS
40 Karlina, S.Pd Guru PNS
41 Sunniati, S.Pd Guru PNS
42 Zulkifli, S.Pd Guru PNS
43 Irsan, S.Pd Guru PNS
44 Darmawati, S.Pd Guru PNS
45 Nur Rahmah, S.Pd Guru PNS
46 Hasnawati, S.Pd Guru PNS

c. Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi menurut Status


Kepegawaian, Golongan, dan Jenis Kelamin
Status Kepegawaian
Tetap
Jabat Tidak Bantu Bantu Jumlah
Gol. Gol. Gol. Yayasa
an Gol. I Tetap Pusat Daerah
II III IV n
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
(2 (3 (4 (5 (6 (7 (8 (9 (1 (1 (1 (13 (1 (1 (1 (1 (1 (1
(1)
) ) ) ) ) ) ) ) 0) 1) 2) ) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Ka.
Sek
Guru
Tenag
a
Admi
n.

d. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No Tingkat GTT/Guru
GT/PNS Jumlah
. Pendidikan Bantu
L P L P
1. S2 3 - - - 3
2. S1 22 26
Jumlah

2. Jumlah Guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang


pendidikan (keahlian)
Jumlah Guru dengan latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas
No. Guru mengajar. Jumlah
D3/
D1/D2 S1/D4 S2/S3
Sarmud
Pendidikan Agama
1.
Islam
2. PKN
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Seni budaya
6. Fisika
7. Biologi
8. Kimia
9. Sejarah
10. Geografi
11. Sosiologi
12. Seni Budaya
13 Seni Budaya
13. Penjaskesrek
14 Tekhnologi Infokom
15 Muatan Lokal
16 Bahasa Asing
Jumlah 1 4 45 4 54

e. Jumlah Tenaga Administrasi menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin


Petug Pesuru
Kepa Petugas Juru
Bendah as Labor Staf h/ Jumlah
la
ara Instal an Perpustak Bengk TU Penjag 11)
TU
asi aan el a Sek.
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
( (
(5 (6 (7 (8 (1 (1 (1 (1 (1 (1 (1 (1
1 2 (3) (4) (9) (10)
) ) ) ) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
) )
- - - 1 - - - 1 - 1 - - 2 2 1 - 3 4

10. Fasilitas
No Jenis Sarpras Jumlah Luas Kondisi Status
. (m2) per Baik Rusa kepemilika
unit/bagi k n
an

1. Lahan 1 10.000,

a. Lahan terbangun 2,515

b. Lahan terbuka 6000

c. Lahan kegiatan praktek -

d. Lahan pengembangan 1,485

2. Ruang :

a. Ruang Pendidikan :

1) Ruang Kelas Belajar 19 912 19 -


(RKB)

2) Ruang Laboratorium IPA 3 162 √

3) Ruang Lab. Komputer 1 48 √

4) Ruang Perpustakaan 1 60 √

b. Ruang Administrasi :

1) Ruang Kepala Sekolah 1 28 √

2) Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 12 √

3) Ruang Guru 1 48 √

4) Ruang BK 1 12 √

5) Ruang TU. 1 40 √

c. Ruang Penunjang

1) Ruang Ibadah 1 40 √

2) Ruang OSIS, Pramuka, PMR 1 12 √

3) Ruang Gudang 1 144 √

4) Ruang kamar mandi/WC 4 8 2 2


5) Ruang UKS 1 24 √

3. Perabot :

1) Perabot pendidikan 347 Ps 326 21

2) Perabot administrasi 58 Ps 56 2

3) Perabot penunjang 14 9 5
Buah

4. Alat dan mendia


pendidikan :

1) Alat praga/praktik bidang


studi IPA

2) Alat praga/praktik bidang


2 Set 1 1
studi IPS

3) Alat praga/praktik bidang


3 Buah 3 -
studi Seni budaya

4) Alat praga/praktik bidang -


studi Keterampilan

5) Medea pengajaran mata


2 buah 1 1
pelajaran lain

5. Buku :

1) Buku pelajaran pokok (Guru 5.243


70 %
dan Siswa) buah

2) Buku pelajaran pelengkap 3.937

3) Buku Bacaan 779

4) Buku sumber (referensi) 1.724

6. Fasilitas Olah Raga :

1) Tennis meja - - -
2) Takrow 1 Set 1 -

3) Bola kaki - - -

4) Volli vall 3 Set 3

5) Bola Basket - - -

7. Peralatan Laboratorium :

1) Kit IPA -

2) Mikroskop Siswa 5 Buah 5 -

3) Neraca 3 Buah 3 -

4) Torso 2 Buah 2 -

5) Bidang Miring 1 Buah 1 -

8. Bahan Pustaka :

1) Buku Paket Siswa 3.147 70 %

2) Fiksi 376

3) Non Fiksi 342

4) Majalah 120

5) Surat Kabar 3.620

11. Anggaran Sekolah


Anggaran Sekolah berasal dari Pemerintah daerah Kota Takalar sebesar per
Siswa.
Sumber Dana Pendidikan SMA Negeri 1 Polongbangkeng UtaraDua Tahun
Terakhir

Tahun
Pemerintah (Rp) Komite Sekolah Jumlah (Rp)
Pelajaran

2010/2011 175.380.000 299.690.000 475.070.000


2010/2011 25.000.000 331.800.000 356.800.000
Alokasi dana terutama diperuntukkan untuk menunjang kegiatan-kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan juga untuk memenuhi kelengkapan sarana
belajar peserta didik.
12. Interaksi Sosial
a. Hubungan Guru-Guru : Baik
b. Hubungan Guru-Siswa : Baik
c. Hubungan Siswa-Siswa : Baik
d. Hubungan Guru-Pegawai Tata Usaha : Baik
e. Hubungan sosial secara keseluruhan : Baik
13. Kerja Sama Sekolah
1. Kerja sama dengan Orangtua
Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui komite
Sekolah. Ada lima peran orang tua dalam pengembangan Sekolah, yaitu
sebagai berikut :
a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan Sarana Sekolah.
b. Mitra Sekolah dalam pembinaan pendidikan.
c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik.
d. Mitra dioalog dalam peningkatan kualitas pendidikan, dan
e. Sumber belajar.
2. Kerja Sama dengan Alumni
Kerja sama antara Sekolah dengan alumni belum dapat digali secara
maksimal karena alumninya tidak berada dalam daerah Kota Takalar.
14. Kesan Umum
Kesan yang Saya peroleh selama Saya mengajar di SMA Negeri 1
Polongbangkeng Utara sangat baik. Awal Saya masuk ke Sekolah tersebut sedikit
ada perasaan takut dan cemas, Setelah menjalaninya selama kurang lebih 3 bulan,
Alhamdulillah ternyata Saya mampu meskipun dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM) yang Saya lakukan masih banyak terdapat kekurangan. Banyak hal yang
terjadi selama kurang lebih 3 bulan, terutama dengan muridnya serta
GuruPamong.Jumlah Murid yang cukup banyak dengan berbagai karakter
membuat Guru (Pendidik) harus bersabar menghadapi mereka dan berusaha untuk
lebih mengenal dan mendekatkan diri pada mereka. Tidak mudah dalam menjalani
hal tersebut, karena terkadang kita mendapatkan Murid yang sama sekali tidak
perduli terhadap apa yang disampaikan oleh Gurunya. Awalnya Saya mendapat
kesulitan untuk mendekati mereka, karena mereka segan terhadap Saya.Namun
seiring berjalannya waktu akhirnya kami bisa dekat.
Kesan Saya terhadap Guru Pamongserta Guru-Gurudi Sekolah sangat baik
dan ramah.Banyak hal-hal yang mereka sampaikan pada kami yang dapat
membantu dalam mengajar.Tidak ingin rasanya mengangkatkan kaki dari Sekolah
ini, tidak ingin meninggalkan canda anak-anak tersebut beserta Guru-Guru yang
ada di Sekolah ini.Siswa-Siswa yang ada di SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara
sebagian besar sudah memiliki kesadaran dalam melaksanakan hak dan
kewajibannya di Sekolah maupun di luar Sekolah. Serta selalu memelihara 11K
(Kepedulian, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, Kesehatan, Keamanan,
Ketertiban, Keteladanan, Keterbukaan, Kekeluargaan, Kewirausahaan.) di
lingkungan Sekolah.
15. Tata Tertib SMA Negeri 1 Plongbangkeng Utara.
Tata tertib dan tata krama Sekolah dimaksudkan sebagai rambu-rambu
bagi Siswa, Guru dan staf tata usaha dalam bersikap, berucap, bertindak dan
melaksanakan kegiatan sehari-hari di Sekolah dalam rangka menciptaklan iklim
dan kultur Sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
Hal ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut Sekolah dan Masyarakat, yang
meliputi Agama dan Kepercayaan, Sopan Santun, Kedisiplinan dan Ketertiban,
Kebersihan, Kesehatan, Kerapian, Keamanan dan lain-lain yang mendukung
kegiatan belajar yang efektif.
a. Tata Tertib Siswa
1) Umum
1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di laksanakan mulai pukul 07.30
WITA.
2. Siswa harus datang/berada di Sekolahsebelum beltanda masuk berbunyi,
dan memasuki Ruang Kelas secara Sopan dan tenang.
3. Siswa harus mengikuti semua pelajaran sesuai Jadwal yang di tentukan
4. Siswa harus memelihara dan melaksanakan 11K meliputi:Kepedulian,
Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban,
Keteladanan, Keterbukaan, Kekeluargaan, Kewirausahaan.
5. Siswa harusmengikuti upacarasetisp hari Senin dan hari Besar Nasional
dengan hikmat dan tertib serta memakai seragam OSISlengkap dan rapih.
6. Siswa harus melaksanakan tugas Pekerjaan Rumah (PR) dari setiap Mata
Pelajaran.
7. Siswa harus memiliki Buku Pelajaran, buku catatan dan bahan-bahan
belajar lainnya.
8. Siswa harus mengikuti salah satu kegiatan Ekstrakurikuler yang
diprogramkanSekolah.
9. Siswa harus berdoa sebelum dan sesudah PBM.
10. Siswa harus menhormati dan taat kepada Guru, Pegawai dan Orang Tua.
11. Siswa harus melaporkan kasus-kasus perkelahian dan semacamnya kepada
Guruataupun pegawai.
12. Siswa harus menjaga dan memelihara sarana dan prasarana Sekolah.
2) KewajibanSiswa
1. Menjalankan ajaran-ajaran Agama sesuai dengan Agama yang dianutnya.
2. Hormat dan sopan santun terhadap semuan warga sekolah termasuk
kepada tamu.
3. Menjaga nama baik Sekolah.
4. Menjalankan 11 K.
5. Melaksanakan tugas pembelajaran dan tugas lain yang diberikan oleh
Guru.
6. Membawa kartu pengenal/kartu pengenal.
3) Hak Siswa
1. Mendapat hak yang sama dalam Pendidikan.
2. Mendapat hak yang sama dalam pengajaran sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
3. Mendapat pendidikan Agama sesuai dengan yang dianutnya.
4. Mendapat bantuan fasilitas Belajar, Beasiswa atau bantuan lain sesuai
dengan persyaratan yang berlaku.
5. Memperoleh penilaian hasil Semister yang dituankan dalam laporan
semester.
6. Mendapat bimbingan khusus bila diutus Sekolah mengikuti perlombaan /
pertandingan atas nama Sekolah pada tingkat tertentu.
4) Kehadiran
1. Siswa hadir di Sekolah selambat-lambatnya 5 (lima) menit sebelum jam
pelajaran dimulai.
2. Siswa yang terlambat akan diberi pembinaan sesuai dengan tata tertib yang
berlaku di Sekolah.
3. Selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa tidak boleh keluar
kelas, kecuali ada keperluan mendesak dan seizin Guru yang mengajar.
4. Pada waktu pergantian Jam pelajaran, Siwa tetap berada dalam kelas
menunggu Guru berikutnya masuk, jika lebih dari 5 (lima) menit Guru
belum datang, maka ketua kelas melapor ke piket.
5. Selama jam Sekolah, Siswa tidak diperkenankan keluar dari pekarangan
Sekolah, Kecuali:
a. Ada pemohonan dari Orang Tua/Wali Siswa oleh Guru Piket/ BK/
Kesiswaan/ Guru yang ditunjuk Kepala Sekolah.
b. Ada rekomendasi dari Kepala Sekolah untuk mengikuti kegiatan atas
nama sekolah.
c. Mendapat izin dari BK/ Kesiswaan karena Sakit.
5) Ketidak Hadiran
1. Siswa yang tidak hadir di Sekolah harus menyampaikan Informasi melalui
Orang Tua/ Wali.
2. Siswa yang tidak hadir di Sekolah karena sakit atau izin harus
melampirkan surat keterangan sakit dan mengajukan permohonan izin.
3. Pemberian izin maksimal 2 hari, apabila lebih dari 2 (dua) hari, maka
permohonan izin melalui Kepala Sekolah.
4. Rekap absensi Siswa di laporkan ke BK setiap Minggu.
5. Siswa yang tidak hadir di Sekolah tanpa keterangan (alpa) akan diberi
pembinaan.
6) Pakaian Seragam
1. Siswa di Wajibkan memakai Pakaian seragam Sekolah dengan ketentuan :
a. Hari Senin sampai Kamis Putih abu-abu lengkap dengan atribut
memakai dasi dan topi.
b. Hari Jum’at dan Sabtu memakai seragam pramuka lengkap dengan
atribut.
2. Pakaian Olah Raga hanya dipakai pada Jam pelajaran Olah Raga.
3. Baju, Celana, Rok, tidak boleh ketat dengan model standar dan kaki baju
didalam Celana/ Rok.
4. Bagi siswi yang beragama Islam diwajibkan memakai Jilbab, warna
menyesuaikan dengan pakaian seragam dan tidak transparan.
5. Siswa wajib memakai sepatu hitam dengan kaos kaki putih.
6. Siswa wajib memakai ikat pinggang hitam.
7) Larangan-larangan
Setiap Siswadilarang :
1. Membawa dan atau mengkonsumsi Rokok, Narkoba, dan Miras.
2. Membawa sarana Perjudian dan atau melakukan Perjudian.
3. Membawa/ menggunakan senjata tajam, senjat api, atau alat/ barang yang
dapat membahayakan kesehatan diri dan orang lain.
4. Membawa/ menggunakan bacaan, alat atau barang yang berkesan
pornografi.
5. Membawa atau menggunakan Elektronik dan alat musik yang tidak ada
kaitannya dengan pembelajaran di Sekolah.
6. Menghasut atau berkelahi secara kelompok/ Pribadi di dalam atau di luar
Sekolah.
7. Melawan secara langsung atau tidak langsung kepada Kepala Sekolah,
Guru, atau Pegawai.
8. Mengambil uang atau barang secara paksa atau tampa sepengetahuan
pemiliknya.
9. Mengeluarkan kata-kata kotor yang ditunjukkan kepada Orang lain.
10. Bergaul atau berpacaran tanpa mengindahkan norma-norma adat istiadat
yang berlaku secara umum di Masyarakat.
11. Melakukan kegiatan yang mengatasnamakan Sekolah tanpa seizin dari
Kepala Sekolah.
12. Berpenampilan :
a. Rambut khusus tidak melebihi aturan yang ditentukan (maksimal 2cm
bagian samping kiri, kanan dan belakang. Maksimal 3cm bagian
depan). Tidak diwarnai dan tidak diberi Jelli.
b. Pakaian tidak dicoret-coret diberi gambar/ tulisan atau di robek dengan
sengaja.
c. Tidak membawa Hand Phone dan alat Make Up (bagi perempuan) ke
Sekolah.
13. Merusak atau menghilangkan Sarana dan Prasana Sekolah.
14. Makandan minum apapun selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung.
15. Menerima tamu tanpa seizin piket.
16. Membawa dan memakai perhiasan, Uang dan barang lainnya yang
berlebihan tanpa seizin / sepengetahuan Kepala Sekolah.
17. Mencoret-coret dan mengotori tembok, dinding, meja, dan bangku serta
sarana dan prasarana Sekolah lainnya.
18. Membuang sampah sembarangan tempat.
19. Memakai aksesoris seperti gelang, kalung, dan anting-anting (khusus bagi
pria) dalam bentuk apapun.
20. Memaki topi pet / selain topi Sekolah di lingkungan Sekolah.
8) Tahap Pembinaan
Proses pelaksanaan pembinaan akan dilakukan secara bertahap, yaitu:
a. Teguran Lisan atau langsung oleh Guru dan Pegawai yang
menentukan pelanggaran tata tertib siswa di Sekolah.
b. Dicatat pada format bukti pelanggaran dan prestesi serta
penyampaian kepada Orang Tua/ Wali siswa.
c. Perjanjian tertulis bersama Orang Tua/ Wali Siswa.
9) Pemberian Sanksi
Bagi Siswa yang melanggar dan tidak mematuhi tata tertib dan larangan-
larangan tersebut di atas, akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Siswa yang tidak berpakaian seragam dipulangkan untuk mengganti
pakaiannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan/ tata tertib yang berlaku di
Sekolah.
2. Skorsing atau Pengembalian ke Orang Tua/ Wali berlaku bagi Siswa yang
tidak masuk ke Sekolah tampa keterangan (alpa) selama 2 (dua) minggu
secara berturut-turut.
3. Skorsing akan diberikan bagi Siswa setelah melalui rapat wali Kelas, BK,
Kesiswaan, dan persetujuan Kepala Sekolah.
4. Melakukan pelanggaran keras yang oleh Dewan Guru dan Kepala Sekolah
menilai patut menjadi alasan untuk di kembalikan ke Orang Tua/ Wali
Siswa.
b. Tata Tertib Guru
1. Dalam menunaikan tugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Polongbangkeng
Utara harus tetap bersikap dan berbuat sesuai dengan kode etik jabatan
Guru.
2. Guru yang bertugas mengajar seyogyanya datang ke Sekolah selambat-
lambatnya 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
3. Guru yang mengajar pada jam pertama dan atau terakhir membimbing dan
mengawas pelaksanaan Siswa berDo’a.
4. Pada setiap pergantian jam pelajaran Guruyang bertugas supaya segera
masuk dalam kelas yang bersangkutan untuk tidak memberi peluang waktu
para Siswa membuat gaduh di dalam kelas.
5. Guru piket sudah siap di Sekolah 10 menit sebelum jam pertama hingga 5
menit sesudah jam pelajaran berakhir.
6. Guru yang bertugas sebagai wali kelas, berfungsi sebagai wakil dan
Kepala Sekolah pada kelas yang bersangkutan dan bertanggung jawab
untuk :
a. Ketertiban kelas.
b. Kemajuan kelas.
c. Disiplin kelas.
d. Pelaksanaan tata tertib pelajaran dan pengisian buku rapor, juga
sebagai staf pembantu BK.
7. pada waktu dinas supaya pakaian seragam dinas rapi, bersih sesuai dengan
kode etik jabatan Guru.
8. Diharapkan Gurusupaya berpakaian rapi dalam memberikan pelajaran
pada hari-hari libur atau pada jam pelajaran tambahan/les.
9. Gurudilarang meminjamkan uang kepada Siswa.
10. Guru yang memberi les privat kepada Siswa terlebih dahulu harus izin
kepala Sekolah.
11. Gurudilarang memulangkan Siswa tanpa seizin kepala Sekolah.
12. Guru yang berhalangan hadir supaya memberitahukan kepala Sekolah.
13. Gurudilarang membawa pulang alat/inventaris tanpa seizin kepala
Sekolah.
14. Gurutidak diperkenankan mengajar di luar Sekolah sendiri kecuali
mendapat izin kepala Sekolah.
15. Peraturan tata tertib lain yang belum tercantum akan ditentukan kemudian
atau diatur dengan instruksi kepala Sekolah.
c.Tata Tertib Pegawai
1. Pegawai Tata Usaha harus hadir di kantor 15 menit sebelum jam pelajaran
dimulai.
2. Pegawai Tata Usaha harus berpakaian seragam seperti ketentuan pegawai
Dinas Guru dan bagi pesuruh (Pegawai Tidak Tetap) memakai pakaian
kerja sesuai dengan tugasnya.
3. Apabila pegawai Tata Usaha berhalangan hadir / masuk kantor, harus ada
pemberitahuan / izin kepada kepala Tata Usaha / Kepala Sekolah.
4. Selam jam dinas, pegawai Tata Usaha dilarang meniggalkan kantor tanpa
izin dari kepala Tata Usaha / Kepala Sekolah.
5. Pegawai Tata Usaha bertanggung jawab terhadapa tugas yang diberikan
dan diatur oleh kepala Tata Usaha / Kepala Sekolah.
6. Pegawai Tata Usaha dilarang mengerjakan pekerjaan kantor lain di dalam
Sekolah tanpa seizin kepala Tata Usaha \ Kepala Sekolah.
7. Pegawai Tata Usaha dilarang meminjamkan alat-alat kantor kepada orang
tanpa sepengetahuan kepala Tata Usaha / Kepala Sekolah.
8. Pegawai Tata Usaha dilarang membawa pulang alat-alat kantor tanpa
seizin kepala Tata Usaha / Kepala Sekolah.
9. Pegawai Tata Usaha dalam melayani kepentingan Siswa/tamu harus ramah
dan penuh rasa tanggung jawab.
10. Pegawai Tata Usaha harus dapat memelihara dan menjaga kebersihan dan
keamanan alat-alat.
B. Laporan Rencana Program Pembelajaran Dan Pelaksanaan
Pembelajaran (Mengajar Terbimbing Dan Mandiri).

1. Mengajar Terbimbing
Dalam proses latihan mengajar terbimbing,Guru Pamong terlebih dahulu
memperlihatkan berbagai macam cara dalam proses belajar-mengajar di kelas.
Sebelum masuk di kelas untuk mengajar, maka terlebih dahulu Mahasiswa PPL
harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
pengajaran pada saat itu.Dalam RPP tersebut termasuk materi pelajaran, alokasi
waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar,
metode/model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, instrumen evaluasi, dan
rubrikpenilaian.
Contoh RPP Mata Pelajaran Seni Budaya Akuntansiyang digunakan dalam
pengajaran di SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara adalah sebagai berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Polombangkeng Utara Kab. Takalar
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Bahan, media, jenis, simbol, nilai estetika dan teknik
dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
BAB / Pertemuan ke- : I / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

A. Kompetensi Inti

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

KD dari KI 1:
1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap
karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
Indikator:
1.1.1. Mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas anugrah yang diberikan-
Nya.
1.1.2. Memberikan salam sesuai dengan kepercayaan masing-masing sebagai
wujud doa kepada Tuhan YME.
1.1.3. Menyadari kebesaran Tuhan YME atas keteraturan yang diberikan oleh-
Nya.

KD dari KI 2:
2.1. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin
melalui aktivitas berkesenian.
2.2. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan
pembuatnya.
2.3. Menunjukkan sikap responsif dan pro- aktif, peduli terhadap lingkungan dan
sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya.
Indikator:
2.1.1. Kerjasama.
2.1.2. Bertanggung jawab.
2.1.3. Toleransi.
2.1.4. Disiplin.
2.2.1. Santun.
2.2.2. Jujur.
2.2.3. Cinta damai.
2.3.1. Percaya diri.
2.3.2. Responsif.
2.3.3. Pro- aktif.
2.3.4. Apresiatif.

KD dari KI 3:
3.1. Menganalisis bahan, media, teknik dan proses berkarya dalam seni rupa.
3.2. Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan
nilai estetisnya.
Indikator:
3.1.1. Menjelaskan macam karya seni rupa dua dimensi.
3.1.2. Menjelaskan proses pembuatan karya seni rupa dua dimensi.
3.1.3. Menjelaskan konsep seni rupa dua dimensi yang sedang berkembang.
3.2.1. Menjelaskan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa.
3.2.2. Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain , mengenai
bahan, media, jenis, simbol, teknik dan estetika.
3.2.3. Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang
diperoleh.
3.2.4. Mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya
seni rupa dua dimensi.
C. Tujuan Pembelajaran

Dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan proaktif, siswa menjelaskan macam,
proses, konsep, dan mengapresiasi karya seni rupa dua dimensi sebagai bentuk
kebesaran Tuhan YME.
D. Materi Pembelajaran

Fakta
 Karya gambar/ lukisan
 Karya reklame
 Karya Ilustrasi
 Karya grafis
 Karya batik
 dll.
Konsep
Definisi karya seni rupa dua dimensi, adalah karya seni rupa yang memiliki
ukuran panjang dan lebar, tidak memiliki volume dan ruang. Contoh : seni lukis,
seni reklame, seni grafis, batik, tenun dan lain-lain.
Prinsip
 Jenis dan simbol karya seni rupa dua dimensi.
Jenis karya seni rupa dua dimensi:
Karya seni rupa murni dua dimensi adalah karya seni rupa dua dimensi yang
dibuat untuk kepentingan ekspresi (ungkapan batin) seniman tanpa memiliki
nilai kegunaan.
Karya seni rupa terapan dua dimensi adalah karya seni rupa dua dimensi yang
bertitik tolak dari unsur-unsur objektif. Unsur objektif karya seni rupa terapan
dua dimensi adalah unsur guna, ekonomi, produksi, promosi, dan kebutuhan
masyarakat.
Simbol karya seni rupa dua dimensi:
Merupakan perlambang/makna dari bentuk/corak karya seni rupa dua dimens
No. Jenis Karya Bentuk/Corak Hiasan Makna/Simbul
(nama)
1. Lukisan Abstrak (nonfiguratif) Kedamaian
2. Ilustrasi Visual realistis, sesuai Menjelaskan sebuah
dengan kenyataan di deskripsi tulisan
alam nyata (figuratif)
3. Kerajinan batik Geometris (non Melambangkan
figuratif) keteraturan hidup

 Nilai estetika pada karya seni rupa dua dimensi


Kemampuan dalam mempersepsi, memahami, menanggapi, merefleksi,
menganalisis, dan mengevaluasi karya seni rupa dua dimensi
 Media dan teknik karya seni rupa dua dimensi
Alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya. Alat dan media dapat
berupa pensil dengan bahan grafit, pensil warna, bolpoin, krayon, dan lain-
lain. Setiap alat dan media tersebut memiliki karakter yang berbeda
 Teknik dalam karya seni rupa dapat dimulai dengan cara yang sangat
sederhana dan mudah dilakukan. Buatlah sketsa terlebih dahulu agar karya
seni rupa memiliki komposisi, proporsi, dan keseimbangan yang baik.

Prosedur:
 Langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi. Contoh: lukisan cat
minyak diatas kanvas (lukisan yang menggunakan media cat yang berupa
tepung atau pasta yang dilarutkan/dicampur dengan minyak (lijn oil)).
Prosedur penggunaan media yang untuk melukis (kanvas, triplek, kertas dan
sebagainya). Prosedur penggunaan alat yang digunakan (kuas atau pisau
palet).
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Estetis
Model : Penemuan Terbimbing
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi, Diskusi Terbimbing, , dan
Penugasan
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD projector, Video karya seni rupa
Gambar karya seni rupa dua dimensi melalui media cetak dan internet,
2. Alat/Bahan
Buku gambar A3, pencil, penghapus,
Pewarna,
Bahan untuk pembuatan karya seni rupa dua dimensi.
Alat dan bahan untuk pembuatan karya seni rupa dua dimensi sesuai dengan
pilihan siswa
3. Sumber Belajar
Buku Paket Seni Budaya Kelas XI,
Buku-buku lain yang relevan, Informasi melalui media cetak dan internet,
Hasil karya seni rupa, serta sumber lain yang relevan.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Setelah merefleksi pengalaman siswa tentang karya-karya seni rupa yang
pernah mereka lihat, siswa saling bertanya secara lisan tentang macam-macam
karya seni rupa yang pernah mereka lihat. Selanjutnya siswa melihat karya seni
rupa dua dimensi melalui media cetak (buku, majalah, brosur, dsb.), dan internet,
kemudian siwa saling bertanya tentang hasil pengamatan karya seni rupa dua
dimensi. Siswa dibagi dalam 6 (enam) kelompok dan diminta untuk
mengumpulkan informasi tentang jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep
seni rupa, kemudian mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian.
Selama proses pembelajaran dilakukan pembimbingan dan penilaian aktifitas
siswa.
Setelah merefleksi pengalaman siswa tentang proses pembuatan karya seni
rupa yang pernah mereka buat atau lihat, siswa saling bertanya tentang bahan dan
alat, serta media dan teknik dalam membuat karya seni rupa. Kemudian siswa
mengamati proses pembuatan karya seni rupa dua dimensi melalui media audio
visual, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang langkah-langkah membuat karya
seni rupa dua dimensi. Siswa secara individu diminta untuk bereksperimen
dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya seni rupa dua dimensi,
selanjutnya siswa saling berdiskusi tentang bahan, media, jenis, simbol, teknik
dan estetika karya seni rupa dua dimensi yang sudah mereka buat. Selama proses
pembelajaran dilakukan pembimbingan dan penilaian aktifitas siswa.
Setelah mereviu tentang proses dan langkah-langkah pembuatan karya seni
rupa dua dimensi, siswa saling menanya tentang kesesuaian bahan dan alat yang
telah mereka bawa dengan hasil sketsa dan rancangan yang telah mereka buat.
Masing-masing siswa menuangkan hasil karya sketsa dan rancangan yang telah
mereka buat pada bahan karya seni rupa yang telah mereka bawa. Selama proses
pembelajaran dilakukan penilaian keterampilan menggunakan alat dan bahan serta
ide/gagasan dalam berkarya.
Setelah mereviu tentang pembuatan tulisan/laporan karya seni rupa dua
dimensi, siswa saling mengamati kesesuaian antara isi tulisan/ laporan dengan
hasil karya seni rupa yang telah mereka buat. Kemudian siswa di bagi dalam
kelompok sesuai dengan jenis karya seni rupa yang telah mereka buat, masing-
masing siswa dalam kelompoknya mempresentasikan tulisan/laporan karya seni
rupa yang telah mereka buat. Masing-masing kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian. Selama proses
pembelajaran dilakukan penilaian pengetahuan dan sikap siswa dalam kerja
kelompok dan presentasi serta membimbing diskusi mereka.
Tabel Rincian Kegiatan
Kegiatan Guru Metode Media Waktu
Pendahuluan
Fase Pendahuluan
1. Guru menyampaikan salam pembuka.
- 1 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa.
Ceramah - 1 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- 2 menit
yang akan dicapai pada pembelajaran.
Siswa diharapkan menyimak penjelasan Tanya
guru. Jawab 2 menit
4. Bertanya secara lisan tentang macam- -
macam karya seni rupa yang pernah mereka Ceramah 3 menit
lihat.
Ceramah 3 menit
5. Merefleksi pengalaman siswa tentang karya-
karya seni rupa yang pernah mereka lihat.
6. Menjelaskan kaitannya dengan pengalaman
Tanya 3 menit
mereka terhadap kompetensi dasar yang
Jawab
akan dipelajari.
7. Siswa mencari tahu dan saling menanyakan
tentang karya seni rupa.
Siswa diharapkan menyimak penjelasan
guru dan mulai mengembangkan
pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Kegiatan Inti
Fase Pengamatan
1. Siswa memperhatikan presentasi guru Presentasi

tentang definisi, konsep dan macam-macam


karya seni rupa dua dimensi.
2. Siswa mencari karya seni rupa dua dimensi
melalui media cetak (buku, majalah,
brosur, dsb.), dan internet.
3. Guru mengamati dan menilai aktifitas siswa.
Siswa diharapkan menyimak video yang
ditayangkan secara seksama (Mengamati).
Fase Pertanyaan
1. Siwa saling bertanya tentang hasil Diskusi
pengamatan karya seni rupa dua dimensi
2. Siswa saling bertanya tentang konsep seni Diskusi
rupa dua dimensi yang ada dan
berkembang.
Siswa diharapkan bertanya kepada guru
jika memerlukan informasi atau ada yang
tidak dimengerti (Menalar).
Fase Eksplorasi Diskusi
1. Siswa dibagi dalam 4 (empat) kelompok. Diskusi
2. Siswa dalam kelompok diminta untuk
mengumpulkan informasi tentang bahan,
media, jenis, simbol, teknik dan estetika
Presentasi
dalam konsep seni rupa.
3. Masing-masing kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka
secara bergantian.
60 menit
4. Guru menilai sikap siswa dalam kerja
kelompok dan presentasi serta membimbing
diskusi mereka.
Siswa diharapkan bertanya kepada guru
jika memerlukan informasi atau ada yang
tidak dimengerti (Menalar).
Diskusi
Fase Asosiasi
1. Masing-masing kelompok berdiskusi
tentang bahan, media, jenis, simbol, teknik
dan estetika karya seni rupa dua dimensi.
2. Guru membimbing dan menilai aktifitas
siswa dalam berdiskusi.
Siswa diharapkan mengemukakan hasil
penemuannya untuk menemukan solusi dari
masalah yang dikemukakan
(Mengkomunikasikan).
Presentasi
Fase Pengkomunikasian
1. Siswa dalam kelompok menyampaikan hasil
pengumpulan dan simpulan informasi yang
Presentasi
diperoleh
2. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka
secara bergantian
3. Guru mengamati, menilai serta
membimbing aktivitas siswa dalam
berdiskusi.
Siswa diharapkan mengemukakan hasil
penemuannya untuk menemukan solusi dari
masalah yang dikemukakan
(Mengkomunikasikan).

Penutup
Fase Penutup
3 menit
1. Guru bersama siswa menyimpulkan
karakteristik karya seni rupa dua dimensi
2. Guru bersama siswa menyimpulkan konsep 3 menit

seni rupa dua dimensi yang ada dan


3 menit
berkembang
3. Guru bersama siswa menyimpulkan jenis, Penugasan
3 menit
simbol dan nilai estetis dalam konsep seni
rupa
4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
Penugasan
mempelajari proses pembuatan karya seni 2 menit
rupa serta mengidentifikasi bahan dan alat
yang dibutuhkan
1 menit
5. Guru menugaskan kepada siswa untuk
membawa buku gambar A3, pencil,
penghapus, dan penggaris untuk pertemuan
berikutnya.
6. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
Siswa diharapkan menyimak penjelasan dan
kesimpulan yang disampaikan oleh guru.

H. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis/teknis penilaian
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian
proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok dan kerja individu,
presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui sketsa/ rancangan karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa
dua dimensi (sesuai pilihannya).
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan kinerja
presentasi dengan fokus penilaian pada: komunikasi, sistematikan
penyajian, wawasan, keberanian, antusias dan penampilan.
Instrumen penilaian praktek dengan menggunakan rubrik penilaian
praktek dengan fokus utama pada kesesuaian bentuk, penggunaan teknik
sesuai prosedur, kecermatan dan ketepatan, penggunaan peralatan,
komposisi dan nilai estetika.
Instrumen observasi penilaian sikap kerja kelompok menggunakan lembar
pengamatan dalam hal sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan
disiplin.
Instrumen observasi penilaian sikap kerja individu menggunakan lembar
pengamatan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan
pembuatnya.
Instrumen observasi penilaian sikap kinerja presentasi menggunakan
lembar pengamatan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap
lingkungan dan sesama,menghargai karya seni dan pembuatnya.
Contoh instrument terlampir.
3. Pedoman penskoran
Pedoman penskoran terlampir.
I. Sumber/Referensi
 Buku Teks Pelajaran Seni Budaya Kelas X SMA
 Informasi melalui internet
 Informasi melalui media cetak
 Pameran karya seni rupa
 Website : www.psb-psma.org

Takalar, Juli 2014


Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
.................................. .........................................
NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................
Layak tidaknya RPP yang dibuat sebelum melakukan Proses Belajar
Mengajar (PBM) akan berpengaruh pada penyampaian materi pelajaran yang akan
disajikan kepada Siswa. Sebelum melakukan PBM (Proses Belajar
Mengajar),RPP yang akan digunakan mengajar terlebih dahulu dikonsultasikan
kepada GuruPamongagar Mahasiswa PPL mengetahui apakah RPP sudah layak
untuk digunakan dalam proses belajarMengajar. Penampilan dalam mengajar
merupakan suatu proses yang memegang andil yang sangat penting dalam
penguasaan Kelas. Dengan penampilan yang rapi dan menarik akan mendorong
Siswa untuk mengikuti pelajaran yang diberikan.
2. Mengajar Mandiri
Setelah Guru Pamong memperlihatkan semua cara atau teknik dalam
proses belajar mengajar maka saatnya Mahasiswa melakukan proses belajar
mengajar secara mandiri. Kemandirian tersebut ditandai dengan adanya kegiatan
Mahasiswa PPL seperti:
1. Mahasiswa PPL mengisi absensi mengajar mandiri di kelas.
2. Membuat persiapan yang baik sehingga menguasai materi yang akan
diajarkan.
3. Menggunakan metode mengajar yang dianggap sesuai dengan materi yang
akan diajarkan.
4. Menggunakan berbagai cara untuk menarik minat Siswa dalam mengikuti
pelajaran.
5. Mengawasi Siswa yang ujian dan memeriksa hasil ujiannya.
6. Membuat analisis hasil belajar Siswa yang meliputi tugas serta membantu
membahas soal-soal yang diberikan.
7. Dari hasil analisis kemudian diadakan tindak lanjut berupa remedial
kepada Siswa yang belum tuntas hasil belajarnya atau mendapat Nilai di
bawah standar.
8. Melaksanakan administrasi Kelas yakni membuat atau mengadakan
Absensi Siswa sebagai upaya memotivasi Siswa agar aktif mengikuti
pelajaran.
C. Laporan Kegiatan Layanan Bimbingan Siswa
Informasi mengenai layanan atau bimbingan bagi Siswa yang bermasalah
ini diperoleh dari bagian BK (bimbingan dan konseling). Umumnya, kasus yang
banyak ditemui adalah pelanggaran tata tertib, misalnya sering terlambat, tidak
hadir (alpa) karena bolos, pakaian yang tidak rapi, atau karena berkelahi. Semua
jenis pelanggaran akan dicatat oleh personil Sekolah yang menemukannya. Selain
dicatat, Siswa yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan
tata tertib Sekolah.
Selama pelaksanaan PPL, penulis sebagai peserta PPL telah melakukan
pengajaran di Kelas XI.MIA 1, XI.MIA.2 dan XI.MIA.3. Beberapa pelanggaran
Siswa yang sering dijumpai oleh penulis selama melakukan pengajaran di Kelas
adalah Siswa yang memakai pakaian yang tidak Rapi, Bekerja Sama saat Ulangan,
dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan, serta cerita dan ribut pada saat
Proses Belajar Mengajar (PBM) berlangsung serta biasanya masuk terlambat ke
kelas.Pembinaan yang diberikan dimulai dari tahap teguran, peringatan, dan
pemberian Nasehat untuk tidak mengulanginya lagi hingga menghadapkan Siswa
kepada Guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk mendapatkan bimbingan
lanjut. Selain itu, instrospeksi diri dari peserta PPL sebagai calon Guru mengenai
cara penyampaian materi karena yang mungkin terlalu monoton atau kurang
interaktif dengan Siswa sehingga Siswa menjadi bosan sehingga terjadilah
pelanggaran-pelanggaran seperti Ribut atau tidak memperhatikan Pelajaran.
D. Laporan Kegiatan Layanan Administrasi Sekolah, (Pimpinan, Wali Kelas,
Dan Guru Bidang Studi)
1. Administrasi Sekolah
Administrasi sarana dan prasana pendidikan merupakan seluruh proses
kegiatan yang digunakan dan diusahakan dengan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinyu agar senantiasa siap dalam proses belajar mengajar,
sehingga proses belajar mengajar semakin efektif dan efesien guna membantu
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Adapun Administrasi yang dipakai adalah sebagai berikut:
a. Buku agenda, surat masuk dan surat keluar.
b. Surat ekfedisi, yaitu surat yang telah dikeluarkan atau surat bukti tandatangan
yang bersangkutan.
c. Buku penerimaan murid.
d. Buku Induk.
e. Buku Absensi Anak dan Guru.
f. Infentaris.
g. Buku Keuangan.
2. Tugas Pokok Pimpinan (Kepala Sekolah)
a. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
1. Membimbing Guru, Karyawan, Siswa, dan Staf.
2. Mengikuti Perkembangan Iptek.
3. Memberi Contoh Mengajar yang Baik
b. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
1. Menyusun Program dan Organisasi/Personalia.
2. Menggerakkan Staf, Gurudan Karyawan.
3. Mengoptimalkan Sumber Daya Sekolah.
c. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
1. Mengelola Administrasi KBM dan BK.
2. Mengelola Administrasi Kesiswaan.
3. Mengelola Administrasi Ketenagaan.
4. Mengelola Administrasi Keuangan.
5. Mengelola Administrasi Sarana dan Prasarana.
6. Mengelola Administrasi Persuratan.
d. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
1. Menyusun Program Supervisi.
2. Melaksanakan Program Supervisi.
3. Menggunakan Hasil Supervisi.
e. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
1. Memiliki kepribadian yang kuat.
2. Memahami kondisi anggota dengan baik.
3. Memiliki Visi dan memahami Misi Sekolah.
4. Mampu mengambil keputusan.
5. Mampu berkomunikasi dengan baik.
f.Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
1. Mencari/menemukan Gagasan Baru untuk pembaharuan Sekolah.
2. Mampu melakukan Pembaharuan di Sekolah.
g. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
1. Mengatur lingkungan kerja (Fisik).
2. Mengatur suasana kerja (Non Fisik).
3. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman Sekolah.
3. Tugas Pokok Wali Kelas
Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
a. Pengelolaan Kelas
1) Tugas Pokok meliputi:
a) Mewakili Orang Tua dan kepala Sekolahdalam lingkungan
pendidikan.
b) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c) Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan Anak
Didik.
d) Membina karakter, budi pekerti, dan kepribadian Anak Didik.
2) Keadaan Anak Didik:
a) Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan Nama-nama Anak Didik.
b) Mengetahui identitas lain dari Anak Didik.
c) Mengetahui kehadiran Anak Didiksetiap hari.
d) Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi Anak Didik.
3) Melakukan Penilaian:
a) Tingkah laku Anak Didik sehari-hari di Sekolah.
b) Kerajinan, Kelakuan, dan Kedisiplinan Anak.
4) Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu:
a) Pemberitahuan, pembinaan, dan pengarahan.
b) Peringatan secara lesan dan tertulis.
c) Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah.
5) Langkah Tindak Lanjut:
a) Memperhatikan buku nilai rapor Anak Didik.
b) Memperhatikan keberhasilan/kenaikan Anak Didik.
c) Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan.
b. Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:
1) Denah tempat duduk Anak Didik.
2) Papan absensi Anak Didik.
3) Daftar Pelajaran dan Daftar Piket.
4) Buku Presensi.
5) Buku Jurnal Kelas.
6) Tata tertib Kelas.
c. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan Anak Didik.
d. Pembuatan catatan khusus tentang Anak Didik.
e. Pencatatan mutasi Anak Didik.
f. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.
4. Tugas Pokok Guru/Pengajar di Sekolah
Tugas Guru di Sekolah juga dikelompokkan dalam 4 bagian di antaranya
sebagai berikut:
I. Urusan Kurikulum:
1. Menyusun Program Pengajaran.
2. Menyusun pembagian tugas Gurudan jadwal pelajaran.
3. Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir.
4. Menerapkan kriteria persyaratan naik atau tidak naik dan kriteria
kelulusan.
5. Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar dan
SSTB.
6. Mengkordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.
7. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.
8. Membina kegiatan MGMP;
9. Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media.
10. Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG/MGMP/Media.
11. Melaksanakan pemilihan Guru Teladan.
12. Membina kegiatan lomba-lomba Bidang Akademis seperti; LPIR,
LKIR, IMO, IPHO/TOFI, mengarang dan lain-lain.
II. Urusan Kesiswaan:
1. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS.
2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan
Siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib Sekolah
serta pemilihan PenGurus OSIS.
3. Membina penGurus OSIS dalam berorganisasi.
4. Menyusun program dan jadwal pembinaan Siswa secara berkala dan
Insidental.
5. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan.,
ketertiban, kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan (6K).
6. Melaksanakan pemilihan calon Siswa teladan dan calon Siswa
penerima beaSiswa.
7. Mengadakan pemilihan Siswa untuk mewakili Sekolah dalam kegiatan
di luar Sekolah.
8. Mengatur mutasi Siswa.
9. Menyusun program kegiatan ekstrakulikuler.
10. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
III. Urusan Hubungan Masyarakat:
1. Mengatur dan menyelanggarakan hubungan Sekolah dengan
Orangtua/Wali Siswa.
2. Membina hubungan antar Sekolah dengan BP3.
3. Membina pengembangan hubungan antara Sekolah dengan Lembaga
Pemerintah, Dunia Usaha, dan Lembaga Sosial lainnya.
4. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
IV. Urusan Sarana dan Prasarana:
1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.
2. Mengkordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana.
3. Pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran.
4. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara
berkala.
E. Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Polongbangkeng Utara adalah sebagai berikut:
1. Bimbingan Belajar Kimia.
2. Bimbingan belajar Olimpide Seni budaya
3. Bimbingan & Pelatihan Seni Tari dan Musik
4. Pembinaan Baris Berbaris
F. Laporan Kegiatan-Kegiatan Lain
Adapun kegiatan lain yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Polongbangkeng Utara adalah sebagai berikut :
1. Mengikuti Upacara Bendera.
Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin pukul 07.30 Wita.Diikuti oleh
seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara berserta
Mahasiswa PPL.
2. Pembuatan Papan Nama Kelas.
Mahasiswa PPL membuat papan Nama Kelas guna membantu Siswa untuk
melengkapi kelengkapan atribut kelasnya.
3. Pengecetan Pagar
Mahasiswa PPL diminta oleh pihak Sekolah dalam hal ini kepala Sekolah
untuk mengecat pagar depan Sekolah, pengecetan dilakukan oleh Mahasiswa
PPL itu sendiri.
4. Pembuatan Tangga
Mahasiswa PPL di minta untuk membuat anak tangga di Sekolah, dan
dilakukan oleh Mahasiswa PPL itu sendiri.
5. Pemberian Nama Latin Tumbuhan
Mahasiswa PPL bersama dengan Siswa diSekolah memberikan Nama latin
pada tanaman yang ada di Sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah  Saya lakukan, maka dapat Saya
simpulkan bahwa :
1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan banyak manfaat serta
pengalaman bagi kami sebagai calon Guru sebagai bekal  berharga yang kelak
akan diaplikasikan dengan nyata pada saat menjadi Guru.
2. Seorang pengajar tidak sekedar memberikan ilmu (mengajar) saja tetapi
mampu mengarahkan dan memotivasi Siswa sehingga hasil yang diharapkan
pun tercapai. Oleh karena itu, seorang Guru harus  mampu tampil profesional
dan berhasil dalam  mendidik Siswa dalam kondisi apapun.
B. Saran
Dengan melihat program-program yang telah dilaksanakan di  SMA
Negeri 1 Polongbangkeng Utrara,  serta melihat situasi dan kondisi yang 
berkembang maka, penulis menyarankan:
a. Bagi seluruh warga Sekolah agar  mempertahankan prestasi dan kinerja demi
mencapai mutu pendidikan yang optimal.
b. Rasa kekeluargaan yang tinggi yang telah tercipta hendaknya dapat
dipertahankan dan tata krama yang sangat baik agar tetap di pertahankan jika
perlu lebih di tingkatkan lagi.
c. Pada saat pelaksanaan upacara bendera sebaiknya hadir sebelum upacara di
mulai baik itu Siswa maupun Guru.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi Data Administrasi SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara Tahun
Ajaran 2013/2014.
UPPL. 2014. Buku Panduan Program Pengelaman Lapangan (PPL). Universitas
Negeri Makassar.
UPPL. 2014. Pedoman Pengalaman Lapangan (PPL). Universitas Negeri
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai