UNIVERSITAS TERBUKA
NIM : 835305648
LAPORAN
PROGRAM STUDI
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 835305648
Priska Manik
NIM. 835305648
LEMBAR PERNYATAAN
Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dari sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penulisa karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, saya bersedia enerima
sanksi encabutan gelar Akademik yang saya sandang dan sanksi –sanksi lain sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
PRISKA MANIK
NIM:835305648
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah dan
nikmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pemantapan Profesional ( PKP ) dengan kode mata kuliah PDGK4501. Penyusunan laporan
ini merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan sebagai usaha untuk
meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajran dan merupakan
upaya pemantapan kemampuan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran.
1. Ibu Dra. Elisa selaku Supervisor 1 yang telah banyak memberikan saran, motivasi
dan masukan – masukan pada saat melaksanakan perbaikan pembelajaran ini.
2. Bapak, Ibu dan seluruh keluarga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk kuliah dan juga telah memberikan dukungan, demi keberhasilan penulis
3. Ibu Marhaen Tampubolon,S.Pd sebagi Kepala Sekolah SDN No. 030327 Laksa yang
telah memberikan kesempatan untuk , melakukan penelitian di sekolah yang
dipimpinnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya masukan dan saran serta kritikan yang
baik sehingga untuk kedepannya penulis dapat memperbaiki demi kesempurnaan penyusunan
laporan. Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, khususnya
kalangan pendidik dalam upaya memajukan mutu kualitas pendidikan.
PRISKA MANIK
NIM : 83530564
DAFTAR ISI
A. Subjek Penelitian.....................................................................................
B. Deskripsi Per Siklus ................................................................................
C. Teknis Analisis Data ...............................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Membaca merupakan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Membaca
juga merupakan suatu keterampilan yang sangat penting. Membaca memiliki peranan penting
dalam melahirkan penerus yang cerdas, kreatif, dan kritis. Dengan membaca seseorang
dapat menerima pengetahuan dan informasi dari berbagai dunia. Menurut Poerwadarminta
( 1984 : 71 ) memebaca merupakan suatu kegiatan melihat tulisan dan mengerti atau dapat
melisankan apa tertulis. Tulisan dapat menjadi aspek yang penting dalam membaca karena
tanpa ada tulisan seseorang tidak dapat dikatakan sedang membaca. Tulisan tersebut berupa
kata yang terdiri dari beberapa huruf, kalimat yang terdiri dari beberapa kata atau paragraf.
Membaca menjadi sebuah keharusan yang dilakoni setiap pribadi yang menamakan dirinya
seorang intelektual.
Pada umumya kemampuan dan keterampilan membaca menjadi suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi. Sehingga membaca harus dilatih sejak dini. Adapun kegiatan membaca
dimulai dari taman kanak – kanak atau sekolah dasar tingkat awal. Namun pada
kenyataannya kegiatan membaca kurang disukai oleh anak – anak khususnya siswa sekolah
dasar yang pada dasarnyamasih suka bermain, belum dapat dikatakan fokus dalam membaca.
Di dalam satu kelas saja dapat dihitung berapa saja yang gemar membaca tanpa ada unsur
paksaan dari orang lain seperti orang tua dan guru. temuan di kelas tingkat atas sekolah dasar
terdapat siswa yang belum bisa membaca atau kurang lancar dalam membaca. Apabila ada
siswa yang belum bisa membaca akan sulit untuk memahami bacaan. Karan kegiatan
membaca tidak hanya sekedar membaca sekilas saja, tetapi juga harus dapat memahami apa
isi bacaan yang dibaca.
Berdasarkan hal itu peneliti menemukan siswa yang belum bisa membaca di kelas IV SD
NEGERI NO. 030327 LAKSA dan beberapa siswa yang lambat membaca dan rendah dalam
hal memahami bacaan .
Faktor yang menjadi penghambat siswa yang kurang berminat untuk membaca sangat
banyak, beberapa diantaranya yaitu lingkungan. Anak yang berada dilingkungan yang kurang
fasilitas seperi tidak tesedianya taman kanak – kanan, keluarga yang tidak mendukung karena
orang tua yang tinggal di lingkungan tersebut lebih sibuk bekerja, jadi kurang pengawasan
kasih sayang orang tua.
Berdasarkan uraian di atas, untuk itu peneliti termotivasi untuk melakuakan Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK) denga judul “ meningkatkan kemampuan siswa membaca
pemahaman melalui metode scrumble mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD
NEGERI 030327 LAKSA.
B. Identifikasi Masalah
Kegiatan membaca memang peran penting dalam kehidupan terutama dalam bidang
pendidikan. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari membaca. Untuk itu peneliti
mengidentifikasikan masalah – masalah yang timbul dengan kemampuan membaca
siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut identifikasi masalah :
1. Masih rendah kemampuan membaca siswa
2. Kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
3. Guru kurang paham dalam menggunakan media yang menarik
C. Perumusan Masalah
Agar dalam penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang dibahas maka
perlu dibatasi permasalannya sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam membaca
2. Interaksi belajar siswa sangat minim
3. Kurangnya pemahaman siswa dalam hal menjawab
Berdasarkan hal tersebut diatas maka tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
hal – hal berikut adalah :
1. Memperbaiki proses pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat siswa
membaca
2. Meningkatkan interaksi belajar siswa
3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam hal menjawab
D. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis untuk melaksanakan penelitian ini adalah :
1. Ingin meningkatkan kemampuan siswa belajar, agar siswa baik aktif secara mental
maupun secara fisik dalam proses pembelajan.
2. Untuk menarik minat belajar siswa sesuai dengan mata pelajaran dan konteks materi
yang sedang dipelajari
3. Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional ( PDGK 4501) pada program S1 PGSD Universitas Terbuka.
Dengan terjadinya perbaikan dalam hal pembelajaran akan memberi dampak positif
terhadap kemajuan sekolah dan peningkatan mutu sekolah yang tercermin dari peningkatan
kemampuan profesional guru, peningkatan kemampuan belajar siswa dan suasana yang
kondusif di lingkungan sekolah .
F. Rencana Perbaikan
Penelitian tindakan kelas ( PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya, sebagai guru
sehingga kemampuan belajar siswa menjadi meningkatkan.
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Membaca
A. Membaca
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca pemahaman melalui metode scrumble mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD
030327 Laksa. Sebagai landasan mengenai apa yang dimaksud dengan membaca terlebih
dahulu dikemukakan beberapa defenisi tentang membaca:
1. Menurut Dalman (2013:7), membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif
yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan
2. Menurut harjasujana ( 1996 : 5 ) membaca adalah kemampuan yang kompeks.
Pembaca tidak hanya memandangi lambang yang tertulis semata, melainkan berupaya
memahami apa makna dari lambang tertulis tersebut.
B. Tujuan Membaca
Tujuan membaca menurut Farida Rahim ( 2008 : 11) ada beberapa tujuan membaca
yang mencakup :
1. Kesenangan
2. Menyempurnakan membaca nyaring
3. Menggunakan strategi tertentu
4. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu tofik,atau menolak prediksi
5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya
6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan dan tertulis
7. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari
suatu teks dalam beberapa cara lain
9. Mempelajari tentang struktur teks
10. Menjawab pertanyaan – pertanyaan yang spesifik
Berbagai tujuan membaca yang dikemukakan di atas, merupakan tujuan -tujuan yang
bersifat khusus. Tujuan membaca pada umum adalah untuk mendapatkan informasi yang
mencakup isi, dan memahami makna yang terkandung dari bahan bacaan. Dengan membaca,
seseorang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan.
Membaca Nyaring
Dalam proses membaca nyaring sering dipakai oleh seseorang untuk menyampaikan
suatu gagasan terhadap orang lain dengan cara membaca teks. Membaca nyaring
adalah sebuah kegiatan membaca yang dilakukan dengan teknis atau cara membaca
keras – keras di depan umum.
Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati merupakan sebuah kegiatan membaca dengan seksama yang
dilakukan untuk dapat mengerti dan juga memahami maksud serta tujuan dari penulis
dalam media tulis.
Membaca dalam hati meliputi :
Membaca ekstensif
adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai
dengan membaca secara sekilas maupun membaca dangkal
1. Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat memhami
isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan.
b.Pemahaman Interpretasi
d.Pemahaman Kreatif
Dalam pembelajaran membaca, guru hendaknya mendorong siswa untuk dapat memahami
berbagai bahan bacaan. Menurut Rahim (2008: 99), ada tiga tahapan dalam pelaksanaan
pembelajaran membaca pemahaman. Ketiga tahapan membaca pemahaman tersebut adalah
tahap prabaca, saat baca, dan pascabaca.
a.Tahap Prabaca
Rahim (2008: 99), kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan
sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Fokus kegiatan pembelajaran pada tahap
prabaca adalah untuk membangkitkan skemata siswa tentang topik atau materi sehingga
siswa dapat menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Skemata adalah latar
belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang suatu informasi atau
konsep tentang sesuatu. Skemata menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam
diri seseorang yang dihubungkan dengan objek, tempat-tempat, tindakan, atau peristiwa.
Nuriadi (2008: 47), prabaca merupakan sebuah teknik membaca yangmemiliki tujuan
menjadikan pembaca mengenal materi yang akan dibaca secara mendalam. Aktivitas
membaca akan lebih mudah dilakukan dengan adanya gambaran awal sehingga sangat
membantu pembaca. Dengan melakukan kegiatanprabaca, seseorang akan lebih cepat dalam
memahami materi yang dibaca.
b. Tahap Saat Baca
Setelah melakukan kegiatan prabaca, tahap selanjutnya adalah tahap saatbaca (during
reading). Strategi yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah menggunakan strategi
metakognitif. Menurut Burns (via Rahim, 2008: 102),penggunaan strategi metakognitif
secara efektif berpengaruh positif terhadappemahaman. Lebih lanjut, dikatakan bahwa bagian
dari proses metakognitif adalah memilih tipe tugas yang dibutuhkan untuk mencapai
pemahaman. Pembaca dapat menanyakan pada dirinya sendiri, pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut.
c.Tahap Pascabaca
Setelah melakukan kegiatan prabaca dan saat baca, tahap selanjutnya yang harus
dilakukan adalah tahap pascabaca. Burns (via Rahim, 2008: 105), kegiatan pascabaca
digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yangdibacanya ke dalam
skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Kegiatan pascabaca dapat dikembangkan dengan cara(1) siswa diberikan kesempatan
menemukan informasi lanjutan tentang topik, (2)siswa diberikan sejumlah pertanyaan tentang
isi bacaan, (3) siswa diberikan kesempatan mengorganisasikan materi yang akan
dipresentasikan, dan (4) siswa diberikan kesempatan mengerjakan tugas-tugas untuk
meningkatkan pemahaman isi bacaan.
C. METODE SCRUMBLE
Sesuai dengan sifat jawabannya menurut Patty (2015: 1-2) model pembelajaran
scramble terdiri atas bermacam– macam bentuk yakni:
1.Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata–kata dan huruf–huruf yang telah
dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna, misalnya:
Tpeain = petani Kberjae = bekerja.
2.Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata–kata acak. Bentuk
kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar.
Contohnya Pergi- aku-bus-ke-naik-Bandung = aku pergi ke Bandung naik bus.
3.Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat–
kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis dan bermakna7.
c.Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut tergantung dari hasil belaja siswa, contoh kegiatan tindak lanjut
antara lain :
a)Kegiatan pengayaan berupa pemberian tugas serupa dengan bahan yang berbeda.
b)Kegiatan menyempurnakan susunan teks asli, jika terdapat susunan yang tidak
memperlihatkan krlogisan.
c)Kegiatan mengubah materi bacaan (memparafrase atau menyederhanakan bacaan).
d)Mencari makna kosakata baru didalam kamus dan mengaplikasikan dalam
pemakaian kalimat.
e)Membetulkan kesalahan – kesalahan tata bahasa yang mungkin ditemukan dalam
teks wacana latihan.Satu hal yang penting dalam model ini, siswa tidak sekadar
berlatih memahami dan menemukan susunan teks yang baik dan logis, tetapi juga
dilatih untuk berfikir kritis analitis.
a.Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan
terkurangi bebannya.
b.Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. c.Meningkatkan kemampuan bekerja
sama dan bersosialisasi.
Bagi Guru :
a.Mendapat Pengalaman langsung dalam pelaksanaan
b.Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran
yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan
layanan yang terbaik bagi peserta didik.
c.Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas yang menyenangkan
tapi tetap serius.
1. dalam model pembelajaran scramble , tidak ada siswa atau anggota kelompok
yang pasif atau hanya diam, hal ini dikarenakan setiap anggota kelompok
memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan kelompoknya. Setiap anggota
kelompok diharuskan untuk mengetahui segala hal yang di kerjakan di dalam
keklompoknya, membagi tugas dan juga tanggung jawab yang sama diantara
anggotanya.
2. Model pembelajaran scramble membuat siswa lebih kreatif dalam belajar dan
berpikir, mempelajari materi secara lebih santai karena model pembelajaran
scramble adalah belajar sambil bermain.
3. Model pembelajaran scramble dapat menumbuhkan rasa saling membantu satu
sama lain diantara anggota kelompoknya.
Analisis
Siswa mampu menganalisis kemampuan membaca pemahaman
Logika
Siswa mampu menjawab soal – soal dengan metode scrumble
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
Lokasi : SDN. 030327 LAKSA KECAMATAN PEGAGAN HILIR
KABUPATEN DAIRI, Kelas V ( Empat ), 2 x 35 Menit.
Waktu pelaksanaan
Siklus I ( Pertama ) : 28 Oktober 2020
Siklus II ( Kedua ) : 11 November 2020
A. Pelaksanaan Siklus
1. Persiapan Penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti mengadakan persiapan penelitian
yaitu melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan wali kelas IV SDN No 030327 Laksa dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Deskripsi Per Siklus
a. Siklus I
Pelaksanaan siklus pertama dilakukan pada hari Rabu tanggal 28 Oktober
2020. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dengan
cara menggunakan metode srumble pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
serta mengetahui tingkat perbandingan sebelum dilakukan penelitian dan
sesudah dilakukan penelitian. Pada siklus I peneliti menggunakan media
dengan kartu jawaban dengan cara memisah jawaban dengan mengacak
kata per kata dan dibagikan kepada siswa untuk menjawab soal yang
diberikan oleh peneliti. Dengan tujuan untuk memudahkan siswa
memahami dalam membaca teks.
b. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 4 November 2020.
Sebagai tindak lanjut dari siklus I yang akan diperbaiki dan dilaksanakan
pada siklus II. Dengan dilakukan siklus II siswa akan lebih memahami
dalam menemukan gagasan utama dari teks yang telah dibaca dengan
membaca pemahaman Pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
metode scrumble
A. KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Dengan menggunakan metode scrumble dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Perhatian siswa dan motivasi siswa dapat ditingkatkan dengan memperhatikan
siswa dan memberikan umpan balik terhadap kemampuan siswa.
3. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dapat diterapkan metode metode yang
lain.
B. SARAN
Berdasarka kesimpulan diatas beberapa hal sebaiknya digunakan oleh guru dalam
meningkatkan pemahaman siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
diantaranya :
1. Sebaiknya guru menggunakan media dalam melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan KD .
2. Guru dapat menggunakan metode yang bervariasi. Hal ini dapat
mengantisipasi kejenuhan yang dialami siswa .
DAFTAR PUSTAKA
A. Standar Kompetensi
3. membaca memahami teks dengan membaca cepat 75 kata / menit.
B. Kompetensi Dasar
3.2. menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata/menit
C. Indikator
3.2.1. membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat
3.2.2. mencatat hal – hal pokok yang terdapat dalam bacaan
3.2.3 menuliskan isi kesimpulan
D. Tujuan Pembelajaran**:
Siswa mampu membaca bacaan dengan kecepatan 75 kata / menit dengan lafal
dan intonasi yang tepat
Siswa mampu mencatat hal – hal penting dari teks bacaan yang dibaca
Siswa mampu menuliskan isi kesimpulan suatu bacaan
E. Materi Pokok
A. Memahami sebuah bacaan
Butet Manurung
Saur Marlina Manurung lahir di Jakarta, 12 Februari 1972. Pemegang gelar sarjana
Sastra Indonesia dan Antropologi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini adalah
salah seorang pemudi Indonesia yang prihatin dengan pendidikan dinegara kita. Butet
Manurung mengabdikan hidupnya bertahun-tahun demi masa depan anak-anak di
Taman Nasional Bukit 12 dan Bukit 30 Jambi. Butet rela meninggalkan kehidupan
kota. Ia memilih tinggal di tengah-tengah suku Kubu,suku terasing, penghuni
kawasan itu yang disebut orang Rimba.Butet memberikan pendidikan alternatif bagi
suku pedalaman. Ia menjadi guru bagi mereka. Masyarakat di daerah itu belum dapat
membaca, menulis dan berhitung (MMB). Akibatnya, penduduk di sana sering ditipu
oleh orang-orangdari luar daerah mereka. Misalnya, jika menjual 50 lembar karet
sehargaRp10.000,00 per lembar, mereka masih mengerti seharusnya menerima
uangRp500.000,00. Tapi kalau jumlahnya 138 lembar dengan harga
Rp11.250,00selembar, mereka kesulitan. Saat diberi uang kurang dari seharusnya,
mereka sadar, tetapi tidak dapat membuktikannya.Meski Butet berhati mulia dan ingin
menolong mereka, awalnya pun dia ditolak dan dicurigai oleh masyarakat setempat.
Berkat kegigihan memper-juangkan misinya, lambat laun makin banyak anak yang
ikut belajar MMB.Meskipun dengan peralatan yang sederhana, seperti kapur dari
tanah liat tanpa meja dan bangku, apalagi buku-buku lengkap seperti yang kalian
miliki.Setelah satu tahun perjuangannya, Butet menerima penghargaan “The Manand
Biosphere Award 2001”. Tahun 2004, dia juga dianugerahi The 1st Antv Womanof
the Year Award 2004 kategori pendidikan. Pantaslah jika Butet disebut sebagai
pahlawan pendidikan masa kini
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan :
Metode : Ceramah, diskusi, scrumble
G. Langkah – langkah Pembelajaran
Langkah Kegiatan
Aloksai Waktu
Apersepsi :
Guru membuka pertemuan
dengan salam, menanyakan
kabar, presensi, dan
memotivasi peserta didik.
Guru mengulas sedikit materi
yang telah dipelajari di hari
sebelumnya
Guru menanyakan kepada
siswa pernahkah kalian
membaca cerita butet
manurung ?
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru memberikan penjelasan tentang
apa yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran hari ini
Guru membimbing peserta didik saat
proses pembelajaran berlangsung.
50 menit
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membagikan siswa menjadi
beberapa kelompok
Guru menjelaskan teknik scrumble
Tiap kelompok diberi soal tertulis
dan diberi jawaban tetapi dalam
bentuk huruf/ kata yang masih acak
Tugas tiap kelompok adalah
mendiskusikan jawaban dari soal-
soal yang telah diberikan dan
menyusun kata per kata sehingga
menjadi jawaban yang benar,
kemudian jawaban ditempel di
lembar jawaban yang telah
disediakan.
Kelompok yang lebih dahulu selesai,
dan menjawab benar semua soal,
mereka lah menjadi pemenangnya
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru mengevaluasi jawaban yang
kurang tepat dari masing – masing
kelompok.
Guru bersama siswa menyimpulkan
kegiatan pembelajaran hari ini.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti
Guru menutup pembelajaran dengan
do’a dan salam.
H. Sumber belajar
Media : spidol, keras HVS, potongan jawaban
Sumber belajar : BSE Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia untuk SekolahDasar Kelas
IV
observasi
I. Penilaian Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajran sejak kegiatan awal sampai akhir kegiata pembelajaran.
b. Penilaian hasil belajar
Menggunakan instrumen penilaian belajar dengan tes tertulis
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian proses
b. Lembar hasil
Test tertulis
Kepala Sekolah
Kartu soal
1.Siapakah Butet Manurung?
Kartu jawaban
Kelas / Semester : IV / I
Waktu : 2 X 35 Menit
Siklus : II
I. Standar Kompetensi
3.2. menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata/menit
II. Indikator
3.2.1. membaca teks bacaan dengan lafal dan intonasi yang tepat
Siswa mampu membaca bacaan dengan kecepatan 75 kata / menit dengan lafal dan intonasi
yang tepat
Siswa mampu mencatat hal – hal penting dari teks bacaan yang dibaca
V. Materi Pembelajaran
Membaca teks percakapan
Ayah : Roni, ini ayah belikan cat air, dan kanvas. Gunakan dengan baik ya
Ayah : Roni ayah punya rencana, untuk mendaftarkanmu untuk mengikuti lomba melukis
Roni : Ayah, piala ini buat ayah, berkat alat – alat lukis yang ayah belikan aku bisa menang
Ayah : Ayah bangga padamu Roni. Ayah bangga pada anak sepertimu
Pendekatan :
Pendahuluan
Apersepsi
Guru membuka pertemuan dengan salam, menanyakan kabar, dan memotivasi peserta
didik.
Guru mengulas sedikit materi yang telah dipelajari di minggu yang lalu
Guru menanyakan kepada peserta didik siapa diantara kalian yang gemar membaca
buku cerita?, dan menghubungkan dengan materi hari ini yaitu tentang “Ayah Bangga
Kepada Roni” ( membaca percakapan )
Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang apa yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran hari ini
Guru meminta salah satu siswa untuk membagikan teks percakapan, kemudian guru
membaca teks percakapan, dan peserta didik menyimak
Guru bertanya kepada siswa adakah yang belum dipahami dari teks percakapan
tersebut
Guru membingbing siswa saat proses pembelajaran
Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
Guru menjelaskan permainan.
Tiap kelompok diberi soal tertulis dan jawaban tetapi dalam bentuk kata yang
masih acak
Tugas kelompok adalah mendiskusikan jawaban dari soal – soal yang telah
diberikan dan menyusun kata per kata sehingga menjadi jawaban yang benar,
kemudian jawaban ditempel di lembar yang sudah disediakan
Kelompok yang lebih dahulu selesai dan benar akan dikasih hadiah
Konfirmasi
Guru mengevaluasi jawaban yang kurang tepat dari masing- masing
kelompok.
Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini
Penutup
Sumber belajar : BSE Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas
IV
IX. Penilaian
Prosedur Penilaian
Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajran sejak kegiatan
awal sampai akhir kegiata pembelajaran.
Instrumen Penilaian
Penilaian proses
Lembar hasil
Test tertulis
Kepala Sekolah
TES TERTULIS
KARTU JAWABAN
KESESUAIAN
SARAN/
ASPEK YANG DIAMATI DENGAN RPP*
HASIL
TIDAK
SESUAI DISKUSI/RE
SESUA
FLEKSI
I
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AW PENDAHULUAN/
AL AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apersepsi √
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan √
konsep/materi/contoh/i
lust rasi
2. Pemberian penguatan √
3. Penggunaan media √
4. Pemberian tugas/latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN
PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas √
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/
TIDAK
DIAMATI PANTAS HASIL
PANTAS
DISKUSI/RE
FLEKSI
1. Pakaian yang dikenakan √
2. Alas kaki yang digunakan √
3. Ekspresi / mimik wajah √
4.Sikap / gerak tubuh saat √
berdiri
Pendamping Mahasiswa
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan √
merumuskan Tujuan/ Indikator perbaikan
pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, √
menentukan tema, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran √
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
Penilaian perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 6)
3.3
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar √
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran √
3. Mengelola interaksi kelas √
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan √
sikap positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan √
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar √
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran √
Rerata (jumlah skor dibagi 7)
Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x 100/5
= ( 3,3 + 8,8 )
= 40 x 100
= 80
Mengetahui ……, …… 20 …
Ka.UPBJJ-UT, Penilai,
………………………………….. …………………...........
NIP. …………………………… NIP.
…………………………
No. HP.
……………………
UNIVERSITAS TERBUKA
Disusun Oleh :
NIM : 835305648
POKJAR : SIDIKALANG
UNIVERSITAS TERBUKA
MEDAN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 835305648
Priska Manik
NIM. 835305648
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional ( PKP ) yang saya susun syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Program Studi Pendidikan S.1 –PGSD Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dari sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penulisa karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, saya bersedia enerima
sanksi encabutan gelar Akademik yang saya sandang dan sanksi –sanksi lain sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
PRISKA MANIK
NIM:835305648
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah dan
nikmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan ini. Penyusunan laporan ini merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang
dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mencapai
tujuan pembelajran dan merupakan upaya pemantapan kemampuan profesionalisme guru
dalam proses pembelajaran.
Penulisan Laporan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan, bimbingan,
arahan, semangat dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada pihak yang secara langsung / tidak langsung turut
merasakan berbagai keterbatasan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya masukan dan saran serta kritikan yang
baik sehingga untuk kedepannya penulis dapat memperbaiki demi kesempurnaan penyusunan
laporan. Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, khususnya
kalangan pendidik dalam upaya memajukan mutu kualitas pendidikan.
Penulis
PRISKA MANIK
NIM : 835305648
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PEMAHAMAN
MELALUI METODE SCRUMBLE MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SD NEGERI NO 030327 LAKSA
KECAMATAN PEGAGAN HILIR
KABUPATEN DAIRI
NIM : 835305648
SEMESTER : 8 ( Delapan )
MATA KULIAH : PDGK4501 PEMANTAPAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL ( PKP )
ABSTRAK
Membaca merupakan suatu keterampilan yang sangat penting. Dengan membaca seseorang
mendapat pengetahuan dan informasi dari berbagai penjuru dunia. Laporan ini merupakan
hasil penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa pada
pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman. Hasil analisis menunjukkan
bahwa dengan menerapkan pembelajaran metode scrumble hasil yang diperoleh dalam
pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan
C. KESIMPULAN ...................................................................................
D. SARAN ...............................................................................................
PENDAHULUAN
G. Latar belakang
Membaca menduduki posisi peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan
manusia. Membaca juga merupakan suatu keterampilan yang sangat penting. Membaca
mempunyai peranan pentingdalam melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdaas, kreatif,
dan kritis. Dengan membaca seorang mendapat pengetahuan dan informasi dari berbagai
penjuru dunia. Menurut Poerwadarminta ( 1984 : 71 ) memebaca merupakan suatu kegiatan
melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa tertulis. Tulisan menjadi aspek penti
g dalam membaca karena tanpa tulisan seseorang tidak dikatakan membaca. Tulisan tersebut
berupa kata yang terdiri dari beberapa huruf, kalimat yang terdiri dari beberapa kata atau
paragraf. Membaca menjadi sebuah keharusan yang dilakoni setiap pribadi yang menamakan
dirinya seorang intelektual. Manusia yang berbudaya dan berpendidikan menjadikan
membaca sebagai suatu kebutuhan dalam berkomunikasi.
Pada dasarnya kemampuan dan keterampilan membaca menjadi suatu kebutuhan yang
harus terpenuhi. Sehingga membaca harus dilatih sejak dini. Adapun kegiatan membaca
dimulai dari taman kanak – kanak atau sekolah dasar tingkat awal. Namun pada
kenyataannya kegiatan membaca kurang disukai oleh anak – anak khususnya siswa sekolah
dasar yang pada dasarnyamasih suka bermain, belum dapat dikatakan fokus dalam membaca.
Di dalam satu kelas saja dapat dihitung berapa saja yang gemar membaca tanpa ada unsur
paksaan dari orang lain seperti orang tua dan guru. Fakta yang ditemukan di kelas tingkat atas
sekolah dasar terdapat siswa yang belum bisa membaca atau kurang lancar membaca.
Apabila ada siswa yang belum bisa membaca akan sulit untuk memahami bacaan. Karan
kegiatan membaca tidak hanya sekedar membaca sekilas saja, tetapi juga harus dapat
memahami apa isi bacaan yang dibaca.
Berdasarkan hal itu peneliti menemukan siswa yang belum bisa membaca di kelas IV SD
NEGERI NO. 030327 LAKSA dan beberapa siswa yang lambat membaca dan rendah dalam
hal memahami bacaan .
Faktor yang menjadi penghambat siswa kurang berminat untuk berlatih membaca sangat
banyak, beberapa diantaranya yaitu lingkungan. Anak yang berada dilingkungan yang kurang
fasilitas seperi tidak tesedianya taman kanak – kanan, keluarga yang tidak mendukung
karena orang tua yang tinggal di lingkungan tersebut lebih sibuk bekerja, jadi kurang
pengawasan kasih sayang orang tua.
H. Identifikasi Masalah
Kegiatan membaca memang perana penting dalam kehidupan terutama dalam bidang
pendidikan. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari membaca. Untuk itu peneliti
mengidentifikasikan masalah – masalah yang timbul dengan kemampuan membaca
siswa dala mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut identifikasi masalah :
4. Masih rendah kemampuan membaca siswa
5. Kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
6. Guru kurang paham dalam menggunakan media yang menarik
Agar dalam penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang dibahas maka
perlu dibatasi permasalannya sebagai berikut :
4. Kurangnya minat siswa dalam membaca
5. Interaksi belajar siswa sangat minim
6. Kurangnya pemahaman siswa dalam hal menjawab
J. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas maka tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
hal – hal berikut adalah :
4. Memperbaiki proses pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat siswa
membaca
5. Meningkatkan interaksi belajar siswa
6. Meningkatkan pemahaman siswa dalam hal menjawab
K. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis untuk melaksanakan penelitian ini adalah :
4. Ingin meningkatkan kemampuan siswa belajar, agar siswa baik aktif secara mental
maupun secara fisik dalam proses pembelajan.
5. Untuk menarik minat belajar siswa sesuai dengan mata pelajaran dan konteks materi
yang sedang dipelajari
6. Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional ( PDGK 4501) pada program S1 PGSD Universitas Terbuka.
Dengan terjadinya perbaikan dalam hal pembelajaran akan memberi dampak positif
terhadap kemajuan sekolah dan peningkatan mutu sekolah yang tercermin dari peningkatan
kemampuan profesional guru, peningkatan kemampuan belajar siswa dan suasana yang
kondusif di lingkungan sekolah .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Pengertian Membaca
D. Membaca
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca pemahaman melalui metode scrumble mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD
030327 Laksa. Sebagai landasan mengenai apa yang dimaksud dengan membaca terlebih
dahulu dikemukakan beberapa defenisi tentang membaca:
3. Menurut Dalman (2013:7), membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif
yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan
4. Tarigan ( 2008 : 7 ), membaca merupakan proses yang dilakukan secara digunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui bahasa tulis.
5. Nuraidi ( 2008 :29 ) membaca adalah proses yang melibatkan aktifitas fisik dalam
membaca adalah saat pembaca menggerakka mata sepanjang baris – baris tulisan
dalam sebuah teks bacaan.
6. Menurut harjasujana ( 1996 : 5 ) membaca adalah kemampuan yang kompeks.
Pembaca tidak hanya memandangi lambang – lambang tertulis semata, melainkan
berupaya memahami makna lambang – lambang tertulis tersebut.
Berdasarkan pengertian dari membaca diatas, penulis sependapat denga Tarigan, bahwa
merupakan proses yang dilakukan secara digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Dengan membaca, si pembaca
pasti mendapatkan manfaat. Maanfaat tersebut yaitu memperluas pengetahuan dan menggali
pesan – pesan yang tertulis yang ada dalam bacaan.
E. Tujuan Membaca
Tujuan membaca menurut Farida Rahim ( 2008 : 11) ada beberapa tujuan membaca
yang mencakup :
11. Kesenangan
12. Menyempurnakan membaca nyaring
13. Menggunakan strategi tertentu
14. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu tofik,atau menolak prediksi
15. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya
16. Memperoleh informasi untuk laporan lisan dan tertulis
17. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
18. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari
suatu teks dalam beberapa cara lain
19. Mempelajari tentang struktur teks
20. Menjawab pertanyaan – pertanyaan yang spesifik
Berbagai tujuan membaca yang dikemukakan di atas, merupakan tujuan -tujuan yang
bersifat khusus. Tujuan membaca secara umum adalah untuk mendapatkan informasi
mencakup isi, dan memahami makna yang terkandung dalam bahan bacaan. Dengan
membaca, seseorang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan.
Membaca Nyaring
Dalam proses membaca nyaring sering dipakai oleh seseorang untuk menyampaikan
suatu gagasan terhadap orang lain dengan cara membaca teks. Membaca nyaring
adalah sebuah kegiatan membaca yang dilakukan dengan teknis atau cara membaca
keras – keras di depan umum.
Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati merupakan sebuah kegiatan membaca dengan seksama yang
dilakukan untuk dapat mengerti dan juga memahami maksud serta tujuan dari penulis
dalam media tulis.
Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca ekstensif dan membaca
intensif.
2. Membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bisa
menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas maupun membaca
dangkal
3. Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat memhami
isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan.
a.Pemahaman Literal
b.Pemahaman Interpretasi
d.Pemahaman Kreatif
Dalam pembelajaran membaca, guru hendaknya mendorong siswa untuk dapat memahami
berbagai bahan bacaan. Menurut Rahim (2008: 99), ada tiga tahapan dalam pelaksanaan
pembelajaran membaca pemahaman. Ketiga tahapan membaca pemahaman tersebut adalah
tahap prabaca, saat baca, dan pascabaca.
a.Tahap Prabaca
Rahim (2008: 99), kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan
sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Fokus kegiatan pembelajaran pada tahap
prabaca adalah untuk membangkitkan skemata siswa tentang topik atau materi sehingga
siswa dapat menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Skemata adalah latar
belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang suatu informasi atau
konsep tentang sesuatu. Skemata menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam
diri seseorang yang dihubungkan dengan objek, tempat-tempat, tindakan, atau peristiwa.
Nuriadi (2008: 47), prabaca merupakan sebuah teknik membaca yangmemiliki tujuan
menjadikan pembaca mengenal materi yang akan dibaca secara mendalam. Aktivitas
membaca akan lebih mudah dilakukan dengan adanya gambaran awal sehingga sangat
membantu pembaca. Dengan melakukan kegiatanprabaca, seseorang akan lebih cepat dalam
memahami materi yang dibaca.
b. Tahap Saat Baca
Setelah melakukan kegiatan prabaca, tahap selanjutnya adalah tahap saatbaca (during
reading). Strategi yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah menggunakan strategi
metakognitif. Menurut Burns (via Rahim, 2008: 102),penggunaan strategi metakognitif
secara efektif berpengaruh positif terhadappemahaman. Lebih lanjut, dikatakan bahwa bagian
dari proses metakognitif adalah memilih tipe tugas yang dibutuhkan untuk mencapai
pemahaman. Pembaca dapat menanyakan pada dirinya sendiri, pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut.
c.Tahap Pascabaca
Setelah melakukan kegiatan prabaca dan saat baca, tahap selanjutnya yang harus
dilakukan adalah tahap pascabaca. Burns (via Rahim, 2008: 105), kegiatan pascabaca
digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yangdibacanya ke dalam
skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Kegiatan pascabaca dapat dikembangkan dengan cara(1) siswa diberikan kesempatan
menemukan informasi lanjutan tentang topik, (2)siswa diberikan sejumlah pertanyaan tentang
isi bacaan, (3) siswa diberikan kesempatan mengorganisasikan materi yang akan
dipresentasikan, dan (4) siswa diberikan kesempatan mengerjakan tugas-tugas untuk
meningkatkan pemahaman isi bacaan.
F. METODE SCRUMBLE
b.Kegiatan inti
Kegiatan dalam tahap ini adalah setiap masing – masing kelompok melakukan diskusi
untuk mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok.
c.Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut tergantung dari hasil belaja siswa, contoh kegiatan tindak lanjut
antara lain :
a)Kegiatan pengayaan berupa pemberian tugas serupa dengan bahan yang berbeda.
b)Kegiatan menyempurnakan susunan teks asli, jika terdapat susunan yang tidak
memperlihatkan krlogisan.
c)Kegiatan mengubah materi bacaan (memparafrase atau menyederhanakan bacaan).
d)Mencari makna kosakata baru didalam kamus dan mengaplikasikan dalam
pemakaian kalimat.
e)Membetulkan kesalahan – kesalahan tata bahasa yang mungkin ditemukan dalam
teks wacana latihan.Satu hal yang penting dalam model ini, siswa tidak sekadar
berlatih memahami dan menemukan susunan teks yang baik dan logis, tetapi juga
dilatih untuk berfikir kritis analitis.
a.Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan
terkurangi bebannya.
b.Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. c.Meningkatkan kemampuan bekerja
sama dan bersosialisasi.
Bagi Guru :
a.Mendapat Pengalaman langsung dalam pelaksanaan
b.Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran
yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan
layanan yang terbaik bagi peserta didik.
c.Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas yang menyenangkan
tapi tetap serius.
1. dalam model pembelajaran scramble , tidak ada siswa atau anggota kelompok
yang pasif atau hanya diam, hal ini dikarenakan setiap anggota kelompok
memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan kelompoknya. Setiap anggota
kelompok diharuskan untuk mengetahui segala hal yang di kerjakan di dalam
keklompoknya, membagi tugas dan juga tanggung jawab yang sama diantara
anggotanya.
2. Model pembelajaran scramble membuat siswa lebih kreatif dalam belajar dan
berpikir, mempelajari materi secara lebih santai karena model pembelajaran
scramble adalah belajar sambil bermain.
3. Model pembelajaran scramble dapat menumbuhkan rasa saling membantu satu
sama lain diantara anggota kelompoknya.
G. GAMBARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Analisis
Siswa mampu menganalisis kemampuan membaca pemahaman
Logika
Siswa mampu menjawab soal – soal dengan metode scrumble
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
D. SUBJEK PENELITIAN
Lokasi : SDN. 030327 LAKSA KECAMATAN PEGAGAN HILIR
KABUPATEN DAIRI, Kelas V ( Empat ), 2 x 35 Menit.
Waktu pelaksanaan
Siklus I ( Pertama ) : 28 Oktober 2020
Siklus II ( Kedua ) : 11 November 2020
SIKLUS I
a. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK antara lain sebagai berikut
1. Mengidentifikasi materi yang akan dipelajari
2. Menyusun rencana pembelajaran dengan metode scrumble
3. Mempersiapkan sumber atau bahan , media belajar berupa membaca
pemahaman dengan membaca teks
4. Membuat kelompok
5. Mempersiapkan soal latihan untuk dijadikan evaluasi
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Guru mengucap salam
2. Guru menanyakan kabar siswa dan mengkondisikan kelas
3. Guru menjelaskan tujjuan pembelajaran yang akan dipelajari
4. Guru membagi kelompok menjadi tiga kelompok
5. Guru memberikan soal dan kartu jawaban tetapi dalam bentuk kartu
jawaban
6. Tujgas tiap kelompok menduiskusikan jawaban dari soal soal tersebut dan
menysun jawaban dengan cara menempelkan jawaban di kertas HVS
7. Guru memberi penguatan
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajran berlangsung . sekaligus
Guru menjadi pemandu melaksanakan pengamatan
d. Refleksi
1. Melakkan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi
2. Membahas evaluasi tentang rencana plembelajaran
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya
SIKLUS II
a. Perencanaan
1. Mengidentifikasi masalah yang muncul disiklus sebelumnya dan belum diatasi
2. Menentukan indikator pencapaian kemampuan belajar
3. Membuat media belajar untuk menrik perhatian siswa
4. Menyusun rencana pembelajaran dengan metode scrumble
5. Mempersiapkan soal untuk dijadikan evaluasi
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan program tindakan siklus ke II ini mengacu pada identifikasi yang
muncul pada siklus sevelumnya.adapun langkah – langkah pembelajran metode
scrumble sama dengan siklus pertama. Pada siklus II ini melaksanakan
meningkatkan kemampuan membaca pemahamansiswa pada mata pelajaran bahsa
indondonesia di kelas IV yang telah direncanakan sebelumnya
c. Pengamatan
Peneliti mengamati adanya perkemangan dengan menggunakan pembelajaran
metode scrumble
d. Refleksi
Dari keseluruhan siklus penelitian yang sudah dilaksanakan ternyata siswa lebih
mudah untuk memahami dengan metode scrumble dan media belajar yang
digunakan untuk menarik perhatian siswa dan meningkatkan kemampuan siswa
dalam membaca pemahaman.
C. Pelaksanaan Siklus
3. Persiapan Penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti mengadakan persiapan penelitian
yaitu melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan wali kelas IV SDN No 030327 Laksa dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
4. Deskripsi Per Siklus
c. Siklus I
Pelaksanaan siklus pertama dilakukan pada hari Rabu tanggal 28 Oktober
2020. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa dengan
cara menggunakan metode srumble pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
serta mengetahui tingkat perbandingan sebelum dilakukan penelitian dan
sesudah dilakukan penelitian. Pada siklus I peneliti menggunakan media
dengan kartu jawaban dengan cara memisah jawaban dengan mengacak
kata per kata dan dibagikan kepada siswa untuk menjawab soal yang
diberikan oleh peneliti. Dengan tujuan untuk memudahkan siswa
memahami dalam membaca teks.
d. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 4 November 2020.
Sebagai tindak lanjut dari siklus I yang akan diperbaiki dan dilaksanakan
pada siklus II. Dengan dilakukan siklus II siswa akan lebih memahami
dalam menemukan gagasan utama dari teks yang telah dibaca dengan
membaca pemahaman Pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
metode scrumble
C. KESIMPULAN
Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
4. Dengan menggunakan metode scrumble dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
5. Perhatian siswa dan motivasi siswa dapat ditingkatkan denganmemperhatikan
siswa dan membarikan umpan balik terhadap kemampuan siswa.
6. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dapat diterapkan metode metode yang
lain.
D. SARAN
Berdasarka kesimpulan diatas beberapa hal sebaiknya digunakan oleh guru dalam
meningkatkan pemahaman siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
diantaranya :
3. Sebaiknya guru menggunakan media dalam melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan KD .
4. Guru dapat menggunakan metode yang bervariasi. Hal ini dapat
mengantisipasi kejenuhan
DAFTAR PUSTAKA