Disusun Oleh
HARIS FAUZI
836288236
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat,
yang berjudul
Berbasis Video Animasi Pada Mata Pelajaran IPA Sdn 3 Kandangsapi”. Penulis
PTK ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan, do’a dan motivasinya dari
kepada:
1. Bapak Firdaus Pratama, M.Pd selaku dosen pembimbing PTK yang telah
2. Bapak Aan Juanda, S.Pd.I, selaku Kepala SDN 3 Kandangsapi, yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
PTK ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang diberikan. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan PTK ini, masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, besar harapan penulis agar pembaca memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI
PEMBELAJARAN ONLINE LEARNING BERBASIS VIDEO ANIMASI
PADA MATA PELAJARAN IPA SDN 3 KANDANGSAPI
iii
iv
ABSTRAK
Fauzi, Haris. 2021. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Melalui
Pembelajaran Online Learning Berbasis Video Animasi Pada Mata
Pelajaran IPA SDN 3 Kandangsapi. PTK, Lebak: Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka. Pembimbing: Firdaus Pratama M.Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar IPA, Model E-Learning, Media Video animasi.
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatan hasil belajar IPA melalui
model e-learning berbasis video animasi pada siswa kelas V SDN 3 Kandangsapi.
Hal ini dikarenakan guru hanya memberi tugas seperti mencatat dan membaca tidak
menjamin siswa akan belajar di rumah. Pemberian tugas tanpa adanya materi
pembelajaran yang disampaikan guru menyebakan hasil belajar IPA masih
terbilang rendah atau masih dibawah KKM yaitu 70
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berupa penerapan
model e-learning berbasis video animasi dengan tujuan meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SDN 3 Kandangsapi yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus
tediri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian
pada siswa kelas V SDN 3 Kandangsapi. Jumlah siswa 22 siswa terdiri dari 8 siswa
laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model e-learning berbasis
video animasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN 3
Kandangsapi. Dilihat dari hasil Pra siklus siswa yang tuntas KKM hanya 10 siswa
(45,4%), dan 12 siswa (54,6%) yang belum tuntas. Pada siklus I terdapat 16 siswa
(72,7%) yang tuntas dan 6 siswa (27,3%) yang belum tuntas, dan pada siklus II
terdapat 21 siswa (95,4%) yang tuntas dan terdapat siswa (4,6%) yang belum
tuntas. Dari peningkatan hasil belajar tersebut penelitian tindakan kelas ini di
hentikan di siklus II karena telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85%
dari jumlah seluruh siswa tuntas belajar dan dinyatakan berhasil untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa Kelas V SDN 3 Kandangsapi.
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................................ v
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
Bab I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan........................................5
F. Definisi Operasional...................................................................................6
G. Sistematika Penulisan..............................................................................12
Bab II LANDASAN TEORI....................................................................................12
A. Kajian Teori.............................................................................................13
B. Kajian Pustaka.........................................................................................36
Bab III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................39
A. Rancangan Penelitian.............................................................................39
B. Teknik pengumpulan Data.....................................................................39
C. Teknik Analisis Data..............................................................................41
D. Intrumen Penelitian................................................................................43
E. Langkah-langkah Penelitian...................................................................44
F. Subyek Penelitian....................................................................................46
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................48
A. Pelaksanaan Penelitian............................................................................48
B. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................................51
C. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................57
Bab V PENUTUP....................................................................................................61
A. Kesimpulan.............................................................................................61
B. Saran.......................................................................................................61
Daftar Pustaka
Lampiran
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya sebagai akibat adanya
kesan peserta didik serta, menciptakan komunikasi antar peserta didik, dan
dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka jujur dan sebagainya
(Trianto, 2015:136).
1
jauh sudah dilakukan dari tanggal 16 Maret 2020. Sistem belajar yang semula
tatap muka menjadi sistem daring atau online dengan memanfaatkan teknologi.
IPA. Sehingga hasil belajar tidak tercapai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditentukan. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas
yaitu 70, dari 22 siswa, ada 10 siswa (45,4%) yang tuntas dan 12 siswa
siswa secara klasikal di kelas tersebut masih belum optimal sehingga perlu
ditingkatkan.
Video animasi. Hal ini akan memudahkan siswa dalam menerima materi secara
disampaikan.
2
mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013: 27), proses pembelajaran
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
semakin lama semakin populer dalam masyarakat. Pesan yang disajikan bisa
bersifat fakta (kejadian atau peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti
Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi ini tidak berarti
B. Rumusan Masalah
3
learning Berbasis video animasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada
C. Tujuan Penelitian
model elearning berbasis video animasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
IPA.
4
kelebihan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
1. Hipotesis Tindakan
dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Hipotesis
video animasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V
SDN 3 Kandangsapi.
2. Indikator Keberhasilan
a. Secara Individual
b. Secara Klasikal
5
≥70 dengan presentase ≥85% dari jumlah siswa dalam satu kelas.
F. Definisi Operasional
kekeliruan terhadap maksud yang terdapat dalam penelitian ini perlu dijelaskan
siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai
Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-
6
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dan experimen serta menuntun sifat ilmiah seperti rasa ingin tau, jujur
dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu
2011:3).
7
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan 4 rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
lingkup materi mata pelajaran IPA SD/MI mencakup Tubuh dan panca
tumbuhan, Gaya dan gerak, Bentuk dan sumber energi dan energi
dan sumber daya, Iklim dan cuaca, Rangka dan organ tubuh manusia
dan sifat benda, Hantaran Panas, listrik, dan magnet, Tata surya,
3. Model E-Learning
8
a. Pengertian E-Learning
(Chandrawati,2010).
apalagi dengan adanya wabah ini yang diharuskan siswa dengan guru
b. Karaktersitik E-Learning
9
1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik
komputer networks)
peserta didik.
membantu pengajar atau peserta didik, dapat diakses kapan pun, dan
a. Pengertian Media
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
motivasi belajar serta memiliki daya serap tinggi dalam belajar siswa.
b. Video animasi
10
Video animasi sebagai media audio-visual yang
tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi ini tidak berarti bahwa
yaitu energi bunyi, energi panas, dan energi listrik, mulai dari
G. Sistematika Penulisan
11
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi Kajian Teori (Hakikat Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
Model E-Learning, Media Pembelajaran Video animasi), dan Kajian Pustaka
Subyek Penelitian
BAB V : PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
12
A. Kajian Teori
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
2013:5).
13
Belajar dalam pengertian tersebut dapat diartikan sebagai proses
2) Ciri-Ciri Belajar
sebagai berikut:
belajar.
datang
14
f) Perubahan yang bersifat permanen, hasil belajar merupakan hasil
yang permanen
15
yang dinyatakan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes
(Sriyanti, 2011:23).
a) Faktor Eksternal
16
gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan
b) Faktor Internal
17
(2) Faktor Psikologis, faktor psikis yang ada dalam diri
hasil belajar.
18
luar individu yang berupa manusia yang bersifat sosial,
dan faktor psikologis yaitu faktor psikis yang ada dalam diri
individu.
1) Pengertian Penilaian
19
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam
guru atas hasil yang dicapai. Penilaian juga sebagai tolak ukur atas
pembelajaran.
a) Penilaian sikap
20
diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu afektif,
b) Penilaian Pengetahuan
21
pertanyaan yang menuntut jawaban pilihan (bentuk pilihan)
c) Penilaian Keterampilan
22
penyajian data, (3) Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap
penilaian portofolio).
23
sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala
eksperimen.
dan gerak, Bentuk dan sumber energi dan energi alternatif, Rupa
daya, Iklim dan cuaca, Rangka dan organ tubuh manusia dan
24
manusia, Perbuhan dan sifat benda, Hantaran Panas, listrik, dan
25
pelajaran ke dalam berbagai tema (Majid: 2014: 86). Pendekatan
Buku ajar tematik kurikulum 2013 terdiri dari dua buku yaitu
materi IPA yang ada dalam buku kelas V, salah satunya Tema 9 ;
26
sederhana Mencatat dan Perkembangbiakan
menyajikan data hasil tanaman
pengamatan alam sekitar
secara sederhana
Wujud benda
Melaporkan hasil pengamatan Gaya dan gerak
alam sekitar secara lisan dan
tulisan secara sederhana
Tabel di atas dapat kita lihat bahwa untuk materi IPA di kelas V
pokok.
2. Model E Learning
a. Pengertian E-Learning
27
E-Learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang
(Chandrawati,2010).
jarak jauh tanpa tatap muka, sehingga kegiatan pembelajaran pun akan
tetap berlangsung.
b. Karaktersitik E-Learning
28
2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer
networks).
membantu pengajar atau peserta didik, dapat diakses kapan pun, dan
c. Manfaat E-Learning
Selain itu siswa juga dapat berinteraksi dengan guru setiap saat, jadi
ketika ada pertanyaan ataupun merasa kurang jelas siswa dapat langsung
tujuan atau memberikan informasi yang lebih praktis tanpa tatap muka
d. Kelebihan E-Learning
29
KelebihanE-Learning menurut L.Tjokro (2009:187),e-learning
2) Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak
perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah
untuk diperbanyak.
tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa
learning akan diterima atau diakses siswa kapan saja, karena materi yang
e. Kekurangan E-Learning
30
2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
dan technology).
komputer).
9) Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik,
31
tua menguasai teknologi, terkendalanya jaringan seperti desa tertinggal
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
hanya kita pandang sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk
mengajar, tetapi lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan
tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang lebih penting lagi dapat
32
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti objek
yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar dan film
lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto mauapun secara
verbal.
bentuk
33
besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi ini tidak berarti
2012:74).
memperoleh informasi.
f) Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila
34
Media video dalam pembelajaran mempunyai kelebihan
saja.
secara sempurna.
4) Gambaran Video
35
Peneliti menjelaskan materi tentang zat tunggal dan
B. Kajian Pustaka
36
belajar dan hasil belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran
persentase aktivitas belajar dan hasil belajar IPA pada siswa kelas V di
rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 66,36% (cukup aktif),
83,08% (aktif), Berdasarkan tes hasil belajar IPA, persentase rata-rata hasil
belajar IPA siswa pada siklus I sebesar 72,58% (sedang), dan persentase
rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus II sebesar 84,20% (tinggi).
hasil belajar IPA pada siklus I dan siklus II sebesar 0,42 (sedang).
Penerapan
37
menunjukkan bahwa validitas media pembelajaran e-learning berbasis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
38
A. Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom Action
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
pengaruh nyata dari upaya itu (Suyadi, 2011:17). Tahapan dalam rancangan
1. Wawancara
berkolaborasi (Kunandar,2011:157)
39
Wawancara dilakukan untuk mencari informasi data dalam proses
peneliti mendapat data pada mata pelajaran IPA yang belum memenuhi
model pembelajaran dan media yang sering digunakan guru dalam proses
animasi.
2. Observasi
3. Tes
(Kunandar, 2011:186).
4. Dokumentasi
40
Alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di
1. Membandingkan dua hal atau dua variabel untuk mengetahui selisihnya atau
(secara presentase).
41
lainnya. Kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai
variabel.
𝑥 100 jumlah
seluruh siswa
kriteria ketuntasan klasikal. Penelitian ini, jika hasil belajar siswa mampu
D. Intrumen Penelitian
yang telah dipilih. Penarikan kesimpulan penelitian ditentukan oleh data yang
dibuat ditentukan oleh jenis teknik pengambilan datanya. Oleh karena itu,
42
pengumpulan data yaitu untuk menjawab rumusan masalah (Kristanto, 2018:
66).
1. Wawancara
peneliti mendapat data pada mata pelajaran IPA yang belum memenuhi
KKM dan untuk mengetahui mengenai model pembelajaran dan media yang
2. Observasi
3. Test
4. Dokumentasi
43
E. Langkah-langkah Penelitian
(pengamatan), dan refleksi. Berikut ini adalah gambar keempat langkah dalam
Perencanaan
44
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
dari:
1. Perencanaan
dilakukan antara:
c. Mempersiapkan soal yang diberikan pada setiap siklus yang disusun oleh
peneliti
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
45
Langkah ini, penelitian melakukan tindakan untuk mengamati
proses belajar dari foto maupun tugas yan diberikan yang bertujuan untuk
memperoleh data hasil kinerja guru dan keaktifan siswa pada saat
pembelajaran.
4. Refleksi
F. Subyek Penelitian
Kecamatan Cijaku
1. Visi
tinggi
2. Misi
46
5) Menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar dan
4. Kolaborator Penelitian
5. Waktu Penelitian
47
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
dan refleksi. Uraian dari dua Siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan
2) Membuat media video materi zat tunggal dan campuran yang akan
b. Pelaksanaan
siswa. Materi yang diajarkan pada tahap ini tentang zat tunggal dan
48
c. Pengamatan
yang bertujuan untuk memperoleh data hasil kinerja guru dan keaktifan
d. Refleksi
belum mencapai persentase klasikal ≥85%. Siswa yang tuntas pada Pra
meningkat yaitu dari 71,2 menjadi 87,9. Sisanya yaitu 6 siswa yang
49
1) Guru sebaiknya menghubungi wali murid agar tetap memantau
handphone.
data.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
sebagai berikut:
b. Pelaksanaan
siswa. Materi yang diajarkan pada tahap ini tentang zat tunggal dan
50
campuran. Pelaksanaan sesuai dengan pembelajaran yang tertulis pada
b. Pengamatan
yang bertujuan untuk memperoleh data hasil kinerja guru dan keaktifan
c. Refleksi
kelemahan yang terjadi pada Siklus I juga dapat diatasi pada Siklus II ini.
I. Hasil dari observasi Pra Siklus terdapat masalah pembelajaran IPA. Hasil
belajar IPA masih dibawah Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yaitu 70.
belum tuntas ada 12 siswa (64,6%). Secara klasikal pada siklus ini belum
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KBM) hanya
51
mencapai 45,4% dari siswa keseluruhan. Hasil presentase belum mencapai
kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas
Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
sebanyak 10 siswa dengan presentase 45,4% dan siswa yang tidak tuntas
secara online. Materi pada Siklus I adalah zat tunggal dan campuran.
52
Tabel. 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus I
Nama Nil Keteranga
No
ai n
TUNTA
1 Agus Subhan 90
S
2 Alinda 100 TUNTAS
3 Amdiah 90 TUNTAS
4 Andika Saputra 100 TUNTAS
Arya Sidqi
5 60 TIDAK TUNTAS
Saputra
6 Aulia 100 TUNTAS
7 Desi Septiani 90 TUNTAS
8 Eldiansyah 90 TUNTAS
9 Ervina 80 TUNTAS
10 Icah 60 TIDAK TUNTAS
11 Isnen 100 TUNTAS
12 Kaerunisa 60 TIDAK TUNTAS
13 Kaila Sri Agustina 60 TIDAK TUNTAS
14 Lisna Lisniawati 100 TUNTAS
15 Mahesa Andalusi 90 TUNTAS
16 Miranda 90 TUNTAS
17 Muhamad Kamilo 100 TUNTAS
18 Muhamad Rayhan 100 TUNTAS
19 Nurheti 60 TIDAK TUNTAS
20 Sandi Saputra 60 TIDAK TUNTAS
21 Santi Susilawati 100 TUNTAS
22 Sudrajat 90 TUNTAS
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Rata-Rata 87,9
53
Keterangan
Tuntas : 16 siswa
=16/22x 100%
= 72,7%
SDN 3 Kandang api adalah 84,1 dari siswa yang tuntas ( mencapai KBM)
ada 16 siswa (72,7%), sedangkan yang belum tuntas ada 6 siswa (27,3%).
Secara klasikal pada siklus ini belum tuntas belajar, karena siswa yang
yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus
Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
54
Diagram di atas dapat dilihat bahwa dari 22 siswa yang telah tuntas
sebanyak 16 siswa dengan presentase 72,7% dan siswa yang tidak tuntas
Siklus II adalah zat tunggal dan campuran. Berikut nilai hasil belajar Siklus
II:
55
18 Muhamad Reyhan 100 TUNTAS
19 Nurheti 70 TIDAK TUNTAS
20 Sandi Saputra 80 TUNTAS
21 Santi Susilawati 80 TUNTAS
22 Sudrajat 90 TUNTAS
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 70
Rata-Rata 89
Keterangan
Tuntas : 21
Tidak Tuntas : 1
=21 x 100%
22
= 95,4%
3 Kandangsapi adalah 88,96 dari siswa yang tuntas ( mencapai KKM) ada
21 siswa (95,4%), sedangkan yang belum tuntas ada 1 siswa (4,6%). Pada
Siklus II pembelajaran sudah tuntas, karena secara klasikal pada siklus ini
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) mencapai 95,4% dari siswa
yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi penelitian
56
Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
siswa. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4: Pra siklus siswa yang
tuntas KKM hanya 10 siswa (45,4%), dan 12 siswa (54,6%) yang belum
tuntas. Pada siklus I terdapat 16 siswa (72,7%) yang tuntas dan 6 siswa
(27,3%) yang belum tuntas, dan pada siklus II terdapat 21 siswa (95,4%)
yang tuntas dan terdapat siswa (4,6%) yang belum tuntas. Dari
57
Pra
Tuntas 10 45,4%
Siklus 71,2
Tidak Tuntas 12 54,6%
Tuntas 16 72,7%
I 88,9
Tidak Tuntas 6 27,3%
Tuntas 21 95,4%
II 89
Tidak Tuntas 1 4,6%
10 siswa (45,4%) tuntas, dan 12 siswa (54,6%) tidak tuntas dengan nilai
rata-rata 71,2. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah
16 siswa (72,7%) tuntas, dan 6 siswa (27,3%) tidak tuntas dengan nilai rata-
rata 88,9. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah
1 siswa (4,6%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 89. Hasil data tersebut
58
peningkatan 5,9%. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II secara klasikal
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) mencapai 89,7% dari siswa
yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya. Siswa yang belum
atau remidiasi oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas
4.4:
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
belajar Pra Siklus 45,4% siswa tuntas belajar, Siklus I 72,7% siswa tuntas
belajar, dan Siklus II 95,4% siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa tuntas
belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 27,3%, dan Siklus I ke Siklus II 22,7%.
59
Diagram Ketuntasan Belajar
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Pra Siklus 45,4% siswa tuntas belajar, Siklus I 72,7% siswa tuntas belajar,
dan Siklus II 95,4% siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
peningkatan hasil belajar Pra Siklus adalah 10 siswa (45,4%) tuntas, dan 15
siswa (54,6%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 71,2, Siklus I adalah 16 siswa
(72,7%) tuntas, dan 6 siswa (27,3%) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 88,9,
dan Siklus II terdapat 21 siswa (95,4%) tuntas, dan 1 siswa (4,6%) tidak tuntas
dengan nilai rata-rata 89. Peningkatan ketuntasan belajar dari Pra Siklus ke Siklus
I 27,3%, dan Siklus I ke Siklus II 22,7%. Hal ini berdasarkan peningkatan hasil
belajar pada Pra Siklus 45,4%; Siklus I 72,7%; dan Siklus II 95,4%.
B. Saran
1. Siswa
a. Orang tua sebaiknya ikut serta dalam memberi motivasi kepada anak
adalah online.
61
2. Guru
pandemi.
b. Guru sebaiknya selalu memberikan himbauan agar orang tua ikut serta
3. Sekolah
62
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s Guide to E-learning. Canada: John Wiley
& Sons.
Arikunto.2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Chandrawati, Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran.
Untan.2 (8): 11-21.
E. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Fitrah, Muh & Luthfiyah. 2018. Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas, & Studi Kasus. Sukabumi: Jejak.
Kristanto, Vigih Hery. 2018. Metodologi Penelitian Pedoman Karya Tulis Ilmiah
(KTI). Yogyakarta: Deepublish Publisher.
63
Belajar IPA di SD. EJournal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.
4(1). 1-11
Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/17/121116571/panduan-5-tahap-
proses-belajardi-rumah-untuk-sekolah-dan-orangtua?page=all (diakses
9mei2020)
64
LAMPIRAN
65
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : 1
Materi/Sub Materi : Benda-benda di Sekitar Kita/Benda Tunggal dan Campuran
Hari, Tanggal : Kamis, 22 April 2021.
A. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan aktivitas, minat, dan hasil belajar siswa menggunakan video
animasi pada materi membedakan zat tunggal dan zat campuran di kelas V
SD Negeri 3 Kandangsapi.
B. Identifikasi Masalah
1. Sebagian besar siswa tidak terlihat aktif mengikuti pembelajaran.
2. Beberapa siswa tampak bosan dan kurang tertarik mengikuti
pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa belum mencapai batas KKM yang ditentukan.
4. Dalam menerima tugas yang diberikan, siswa kurang optimal
mengerjakannya.
C. Analisis masalah
Dari hasil identifikasi masalah tersebut, ternyata masalah yang timbul
akibat cara penyampaian/mengajar guru yang terkesan monoton
(menggunakan metode ceramah) dalam kegiatan pembelajarannya, sehingga
salah satu solusi/strategi yang akan dikembangkan guru adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi sebagai sarana untuk
meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajarnya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah tersebut, maka ada
beberapa rumusan masalah yang akan dituangkan :
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar membedakan zat tunggal dan
zat campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada
siswa kelas 5?
2. Bagaimana meningkatkan minat belajar membedakan zat tunggal dan zat
campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 5?
3. Bagaimana meningkatkan hasil belajar membedakan zat tunggal dan zat
campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 5?
66
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah
1. Meningkatkan aktivitas belajar membedakan zat tunggal dan zat
campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 5?
2. Meningkatkan minat belajar membedakan zat tunggal dan zat campuran
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas 5?
3. Meningkatkan hasil belajar membedakan zat tunggal dan zat campuran
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas 5?
F. Rencana Kegiatan
1. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus I adalah
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran.
b. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran.
c. Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi (rubrik penilaian),
lembar angket, dan tes pencapaian hasil belajar.
d. Berdiskusi dengan teman sejawat (supervisor 2) tentang aspek
aktivitas siswa yang akan diamati.
2. Pelaksanaan tindakan
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan video
animasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang materi membedakan
zat tunggal dan zat campuran. Proses pembelajaran dilakukan mengacu
pada RPP Tema 9 mata pelajaran IPA di kelas V dengan materi
membedakan zat tunggal dan zat campuran.
3. Pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu supervisor 2 dalam
mengadakan pengamatan proses pembelajaran. Supervisor 2 mengadakan
pengamatan melalui video pembelajaran yang mengacu pada lembar
observasi yang telah disediakan. Lembar observasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
4. Refleksi
Dalam kegiatan ini, peneliti dan supervisor 2 mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan pada siklus I.
Setiap informasi yang terkumpul dipelajari kaitan yang satu dengan
lainnya dan kaitan dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan
relevan.
67
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : 2
Materi/Sub Materi : Benda-Benda di Sekitar Kita/Benda Tunggal dan Campuran
Hari, Tanggal : Kamis, 29 April 2021.
A. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan aktivitas, minat, dan hasil belajar siswa menggunakan video
animasi pada materi membedakan zat tunggal dan zat campuran di kelas V
SD Negeri 3 Kandangsapi.
B. Identifikasi Masalah
1. Beberapa siswa tidak terlihat aktif mengikuti pembelajaran.
2. Beberapa siswa masih kurang tertarik mengikuti pembelajaran.
3. Ada beberapa siswa yang hasil belajarnya belum mencapai batas KKM
yang ditentukan.
4. Dalam menerima tugas yang diberikan, beberapa siswa masih kurang
optimal mengerjakannya.
C. Analisis masalah
Dari hasil identifikasi masalah tersebut, ternyata masalah yang timbul
masih diakibatkan cara penyampaian/mengajar guru yang terkesan monoton
(teacher center) ketiga menggunakan video animasi , sehingga salah satu
solusi/strategi yang akan dikembangkan guru adalah dengan menugaskan
anak untuk melaksanakan percobaan (eksperimen) sebagai sarana untuk lebih
meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajarnya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah tersebut, maka rumusan
masalah yang akan dituangkan masih sama seperti dalam siklus 1, yaitu :
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar membedakan zat tunggal dan
zat campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada
siswa kelas 5?
2. Bagaimana meningkatkan minat belajar membedakan zat tunggal dan zat
campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 5?
68
3. Bagaimana meningkatkan hasil belajar membedakan zat tunggal dan zat
campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 5?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Meningkatkan aktivitas belajar membedakan zat tunggal dan zat
campuran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa
kelas 5?
2. Meningkatkan minat belajar membedakan zat tunggal dan zat campuran
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas 5?
3. Meningkatkan hasil belajar membedakan zat tunggal dan zat campuran
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas 5?
F. Rencana Kegiatan
1. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 2 adalah
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran.
b. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran.
c. Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi (rubrik penilaian),
lembar angket, dan tes pencapaian hasil belajar.
d. Berdiskusi dengan teman sejawat (supervisor 2) tentang aspek
aktivitas siswa yang akan diamati.
2. Pelaksanaan tindakan
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan video
animasi yang diikuti kegiatan eksperimen oleh siswa untuk
meningkatkan pengetahuan tentang materi membedakan zat tunggal dan
zat campuran. Proses pembelajaran dilakukan mengacu pada RPP Tema
9 mata pelajaran IPA di kelas V dengan materi membedakan zat tunggal
dan zat campuran.
3. Pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu supervisor 2 dalam
mengadakan pengamatan proses pembelajaran. Supervisor 2 mengadakan
pengamatan melalui video pembelajaran yang mengacu pada lembar
observasi yang telah disediakan. Lembar observasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
4. Refleksi
69
Dalam kegiatan ini, peneliti dan supervisor 2 mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan pada siklus I.
Setiap informasi yang terkumpul dipelajari kaitan yang satu dengan
lainnya dan kaitan dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan
relevan.
RPP SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik dapat membuat kreasi minuman segar dan menyehatkan dari
bahan rempah atau buah-buahan yang ada di sekitarnya dan disajikan
dengan menarik
2. Peserta Didik dapat menuliskan bahan dan cara pembuatan minuman kreasi
sendiri menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif.
B. Strategi/Aktivitas Pembelajaran
1. Peserta Didik melakukan presensi di grup whatsapp dengan mengirimkan
emoticon buah yang paling disukai
2. Guru memberikan tugas membaca dan menonton video di google classroom
tentang zat tunggal dan campuran
3. Peserta Didik menjawab beberapa pertanyaan di kolom tugas classroom
4. Guru dan Peserta Didik berdiskusi di ruang chat whatsapp tentang
minuman yang sehat, contoh-contoh minuman sehat dan mengapa minuman
tersebut menyehatkan, juga tentang bahaya minuman yang tidak sehat
5. Guru menugaskan Peserta Didik bekerja sama dengan orang tua membuat
kreasi minuman yang menyehatkan dan menarik
6. Guru dan Peserta Didik membuat kesepakatan waktu pengumpulan tugas
7. Peserta Didik mencicipi minuman buatannya dan memotret minuman
buatannya dan mengirimkannya di classroom sebagai bagian dari tugas
yang akan dinilai guru
8. Peserta Didik membuat laporan tentang proyek membuat minuman yang
berisi bahan-bahan yang digunakan, cara membuat, juga menuliskan
kelemahan atau kelebihan minuman buatannya.
9. Peserta Didik mengirimkan laporan dalam bentuk tertulis dan
mengunggahnya di classroom dan menandai selesai tugas
70
10. Guru dan Peserta Didik melakukan refleksi aktivitas yang telah
dilaksanakan dilanjutkan dengan berdoa bersama.
C. Penilaian
1. Pengetahuan
Membedakan zat tunggal, campuran homogen dan campuran heterogen
71
72
RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
JARAK JAUH (DARING)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menyebutkan isi iklan dan pengertian iklan dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menuliskan pengertian zat tunggal dan zat campuran dan
menuliskan contoh benda termasuk zat campuran di lingkungan sekitar
dengan benar.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahulua Guru melakukan pembukaan dengan salam (via aplikasi
n WhatsApp)
Guru mengingatkan peserta didik untuk tidak lupa mencuci
tangan dan berdoa sebelum belajar
Guru memberikan motivasi yang bisa membangun
semangat peserta didik untuk tetap belajar di rumah
Inti Guru mengirimkan materi dan video pembelajaran tentang
iklan, zat tunggal, dan zat campuran melalui aplikasi
73
WhatsApp
Peserta didik diajak untuk mengamati video pembelajaran
tersebut dan mengamati bendabenda di sekitar lingkungan yang
termasuk dalam zat tunggal dan zat campuran baik yang dapat
dikonsumsi maupun yang tidak boleh dikonsumsi.
74
75
Link Video Pembelajaran Siklus 1
https://youtu.be/TTqYOrqBn28
76
SKENARIO PERBAIKAN
Siklus: 1
Hari, Tanggal : Kamis, 22 April 2021
A. Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan aktivitas, minat, dan hasil belajar siswa menggunakan video
animasi pada materi membedakan zat tunggal dan zat campuran di kelas V
SD Negeri 3 Kandangsapi.
B. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang dapat menarik minat siswa dengan melakukan
demonstrasi tentang materi membedakan zat tunggal dan zat campuran
sehingga pengetahuan dan pemahaman siswa berkembang.
C. Pengelolaan Kelas/Pembelajaran
Untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran agar berlangsung dengan
lancar, guru melakukan apersepsi/stimulus pembelajaran terlebih dahulu
sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan seperti mengajak siswa
menyanyikan lagu nasional atau lagu daerah.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Guru menyiapkan alat peraga berupa gambar
2. Guru menyiapkan alat peraga/praktikum
3. Siswa diajak mengamati gambar benda-benda yang terdapat pada buku
siswa.
4. Guru memberi stimulus kepada siswa melalui pertanyaan: Apa saja
gambar yang terdapat dalam buku?
5. Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk mengemukakan
jawabannya.
6. Siswa diajak untuk membaca teks mengenai zat tunggal dan zat
campuran yang terdapat pada buku siswa.
7. Siswa disuruh menyimpulkan pengertian zat tunggal dan zat campuran
berikut contoh keduanya berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
8. Sebagai penguat pemahaman siswa, guru melakukan praktikum
(demonstrasi) terkait materi tentang zat tunggal dan zat campuran. Siswa
disuruh mengidentifikasi lalu menuliskan hasil pengamatannya di buku
tulis.
9. Hasil yang telah ditulis difoto dan dikirimkan ke grup Whatsapp.
77
10. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
berlangsung.
11. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
E. Refleksi Kegiatan
Dari kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, maka guru
akan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang timbul dari pelaksanaan
perbaikan.
1. Kelebihan
a. Siswa merasa senang dan antusias setelah melihat media yang akan
digunakan guru karena mereka jarang menggunakannya dalam
pembelajaran.
b. Anak merasa senang karena bisa mengetahui zat tunggal dan zat
campuran.
c. Anak merasa senang karena bisa membedakan campuran homogen
dan campuran heterogen
2. Kelemahan
a. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan demonstrasi yang
dilakukan guru karena guru melakukannya terkesan untuk dirinya
sendiri sehingga mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kurang baik.
78
SKENARIO PERBAIKAN
Siklus: 2
Hari, Tanggal : Kamis, 29 April 2021
A. Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan aktivitas, minat, dan hasil belajar siswa menggunakan video
animasi pada materi membedakan zat tunggal dan zat campuran di kelas V
SD Negeri 3 Kandangsapi.
B. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang dapat menarik minat siswa dengan melakukan
demonstrasi kemudia diikuti anak dengan melakukan eksperimen tentang
materi membedakan zat tunggal dan zat campuran sehingga pengetahuan dan
pemahaman siswa berkembang.
C. Pengelolaan Kelas/Pembelajaran
Untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran agar berlangsung dengan
lancar, guru melakukan apersepsi/stimulus pembelajaran terlebih dahulu
sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan seperti mengajak siswa
menyanyikan lagu nasional atau lagu daerah.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Guru menyiapkan alat/bahan peraga/praktikum.
2. Guru bertanya pada tiap kelompok siswa mengenai persiapan mereka
melakukan praktikum, apakah mereka sudah mempersiapkan alat dan
bahan praktikumnya?
3. Guru memberikan contoh praktikum dengan melakukan demonstrasi
(mencampur air dengan salah satu zat tunggal seperti gula).
4. Guru kemudian meminta tiap kelompok siswa melakukan praktikum
(eksperimen) seperti yang telah guru lakukan dengan tetap memantaunya
melalui video call grup.
5. Masing-masing kelompok diminta mencampurkan air dengan bahan-
bahan/zat tunggal yang telah tersedia sesuai tabel pada buku siswa,
kemudian siswa mengidentifikasinya.
6. Siswa menuliskan hasil pengamatan/praktikum dalam bentuk tabel
seperti pada buku siswa dan menjawab pertanyaan pada buku siswa
dengan menuliskan zat yang tercampur sempurna dan zat yang tidak
tercampur sempurna secara tertulis, lalu hasilnya dikirim melalui grup
Whatsapp.
79
7. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya masing-masing secara bergantian.
8. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
dengan cara bertanya, menambahi jawaban, atau memberi jawaban lain
jika terdapat jawaban berbeda.
9. Guru menginformasikan jawaban siswa dengan melakukan pembahasan.
10. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
berlangsung.
11. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
E. Refleksi Kegiatan
Dari kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, maka guru
akan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang timbul dari pelaksanaan
perbaikan.
1. Kelebihan
a. Siswa merasa senang dan antusias setelah melihat media yang akan
mereka gunakan.
b. Siswa merasa senang karena bisa mengetahui zat tunggal dan zat
campuran.
c. Siswa merasa senang karena bisa membedakan campuran homogen
dan campuran heterogen
a. Kelemahan
Ada satu-dua siswa yang tidak melakukan eksperimen dan
mengirimkan hasil praktikum karena terkendala sinyal (jaringan
internet).
80
Nama : Haris Fauzi
NIM : 836288236
Prodi : S1 – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
81
Masalah yang Penyebab Alasan Pemilihan Rencana Solusi
dipilih Masalah
Penggunaan Guru mengajar Agar Siswa lebih Membuatkan
Media dengan tanpa Termotivasi dan Media dan
Pembelajaran menggunakan Guru dapat menggunakan
guna media yang mengajar dngan Metode Snow
meningkatkan dapat menggunakan Ball dalam
hasil belajar disesuaikan Media dan proses
siswa dengan materi Metode untuk pembelajaran
pembelajaran menghidupkan yang dilakukan
proses
pembelajaran.
82
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP - SEMESTER 2020/21 (2020.2)
(DIBUAT OLEH MAHASISWA)
83
3. Kamis, 20 Konsultasi baik
Mei 2021 masalah
pembelajara
n Bab 1-3
dan video
Pembelajara
nnya
84
85
86