Anda di halaman 1dari 130

1

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG


PENJUMLAHAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEMATIK SISWA KELAS 1
SDIT TOYYIBAH KALIKEBO, KECAMATAN TRUCUK, KABUPATEN
KLATEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh

NURUL KARIMAH

NIM 857804027

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ SURAKARTA
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
2
3
4

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penelitian perbaikan sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP yang berjudul “ Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Benda Konkret Pada
Pembelajaran Matematika Tematik Siswa Kelas 1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk
Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021”. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :

1) Hartoyo, M. Pd selaku Supervisor 1 yang lebih banyak memberikan pengarahan


dan bimbingan hingga penulis bias mengikuti pembelajaran dan penyusunan
laporan ini dengan baik.

2) Yustina Tri Wahyuni, S. Pd selaku Supervisor 2 yang telah membimbing peneliti


sampai penulisan laporan ini terselesaikan dengan baik.

3). Wardaya, S. Pd selaku Kepala Sekolah SDIT Toyyibah Kalikebo yang telah
berkenan membantu terselesainya penelitian dan penyusunan laporan ini.

4). Semua guru SDIT Toyyibah Kalikebo yang telah memberikan dorongan dan
masukan demi terselesainya laporan ini.

5). Suami dan anak-anakku tercinta yang banyak memberikan dorongan dan
pertimbangan yang sangat tak ternilai harganya.

6). Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya maka kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan ini.

Klaten, 28 Mei 2021

Nurul Karimah
5

DAFTAR ISI

HALAMAMAN JUDUL ............................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .............................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
ABSTRAK ..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ................................................................. 2
2. Analisis Masalah ...................................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................... 3
B Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................. 4
D Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 5
B Tentang Matematika .................................................................... 6
C Media Pembelajaran ................................................................... 8
D Penelitian Terdahulu ................................................................... 14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian ....................................... 16
B Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................... 19
6

C Teknik Analisis Data ................................................................... 26


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................... 27
B Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan...................................................................................... 39
B Saran Tindak Lanjut .................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 42
7

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan .................................................. 17


Tabel 4.1 Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1
28
...................................................................................................
Tabel 4.2 Persentase Perolehan Nilai Evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1
................................................................................................... 30
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2 31
Tabel 4.4 Persentase Perolehan Nilai Evaluasi pada Siklus 1 dan
Siklus 2 ...................................................................................... 33
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada Siklus 1 dan
Siklus 2...................................................................................... 34
8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kelereng dan Corong Penjumlahan ....................................... 3


Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ........................ 18
Gambar 4.1 Grafik Perolehan Rata-rata Nilai Evaluasi pada Pra Siklus,
Siklus 1, dan Siklus 2 36
................................................................................................
Gambar 4.2 Grafik Persentase Pencapaian KKM pada Pra Siklus, Siklus
1, dan Siklus 2 37
................................................................................................
9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing.


Lampiran 2 Perencanaan PTK ( identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif
dan prioritas pemecahan masalah )
Lampiran 3 Jurnal pembimbing dengan Supervisor 2.
Lampiran 4 RPP Pra Siklus, Siklus 1dan Siklus 2.
Lampiran 5 Hasil pekerjaan siswa nilai tetinggi dan nilai terendah.
Lampiran 6 Lembar observasi / pengamatan kinerja guru terisi.
Lampiran 7 Berkas hasil penilaian praktik pembelajaran di kelas ( APKG 1 PKP
dan APKG 2 PKP ) Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2.
Lampiran 8 Dokumentasi foto kegiatan pembelajaran.
10

ABSTRAK

UPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG


PENJUMLAHAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TEMATIK SISWA KELAS 1 SDIT
TOYYIBAH KALIKEBO, KECAMATAN TRUCUK, KABUPATEN KLATEN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh

NURUL KARIMAH

NIM 857804027

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : Untuk meningkatkan kemampuan


berhitung penjumlahan melalui penggunaan media benda konkret pada
pembelajaran matematika tematik siswa kelas 1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk
Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021. Bentuk penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek
penelitian adalah siswa kelas I SDIT Toyyibah Kalikebio.Teknik pengumpulan data
menggunakan, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu
reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian
ini adalah (1) Adanya peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes
awal 61,50; akhir siklus pertama 68,50; dan akhir siklus kedua 83,00, (2) Adanya
peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yaitu sebelum tindakan 40%;
siklus pertama 80%; dan siklus kedua 100%, (3) Adanya peningkatan keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika, sebelum tindakan 58 (sedang);
siklus pertama 71 (tinggi); dan siklus kedua 90 (sangat tinggi). Berdasarkan hasil
penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media
benda konkret mampu meningkatkan kemampuan berhitunh penjumlahkan
bilangan siswa kelas 1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten semester 2 Tahun
Pelajaran 2020/2021.
Kata kunci : media, konkret, matematika
11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat pada saat ini,
membawa dampak positif pada masyarakat berupa usaha untuk selalu
meningkatkan diri agar tidak ketinggalan dalam dunia pengetahuan. Guru dan
siswa dituntut belajar terus menerus, lebih banyak, dan efisien sebagai usaha untuk
mempersiapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut (Prawoto
1989).
Matematika adalah salah satu pelajaran yang penting di sekolah dasar. Buktinya,
pelajaran matematika telah di perkenalkan sejak siswa menginjak kelas 1 sekolah
dasar maupun di taman kanak– kanak siswa sudah dikenalkan denganmatematika.
Menurut Sri Joko Yunanto (2004: 45) matematika adalah materiyang mengajak
anak untuk terlibat dalam hal logika dan pemecahan masalahyang berhubungan
dengan angka-angka. Sedangkan menurut Ruseffendi (1988:70) matematika adalah
ilmu atau pengetahuan yang termasuk ke dalam atau mungkin yang paling padat
dan tidak mendua arti.
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar menurut permendiknas nomor
22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk mata pelajaran matematika di SD adalah
sebagai berikut: Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkosistensi, mengembangkan aktivitas
kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan
pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta
mencoba, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan
kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara
lain melalui pembicaraan lisan, tulisan, grafik, peta dan diagram.
Pembelajaran matematika, khususnya dalam pembelajaran berhitung tidak
selamanya dapat berjalan mulus. Sebagian besar siswa ada yang beranggapan
bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, bahkan diantara mereka ada
12

yang mengeluh bahwa pelajaran matematika membuat kepala pusing. Selama ini
masih banyak guru yang mengajarkan berhitung dengan metode hafalan. Padahal
pembelajaran seperti itu kurang tepat, karena daya ingat anak –anak terbatas dan
akan membebani memori anak.
Media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan dan informasi belajar.
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran karena dengan mediadapat menumbuhkan motivasi belajar,
membangkitkan keinginan dan minat baru.
Penggunaan media benda benda kongkrit yang ada di lingkungan sekolah dapat
membangkitkan motifasi siswa untuk mendalami pelajaran matematika.
Penggunaan benda benda kongkrit sebagai media pembelajaran dalam perhitungan
sangat efektif, ekonomis dan aman bagi siswa. Pada pembelajaran matematika di
kelas 1 semester 2 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten dari 20 siswa hanya 8
siswa yang mencapai KKM yaitu 70. Hal ini disebabkan lemahnya anak-anak
dalam berhitung.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan- kekurangan dari proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Permasalahan yang terjadi antara lain :
a) Siswa kurang antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.
b) Siswa asyik bermain dengan teman saat proses pembelajaran berlangsung.
c) Kemampuan berhitung siswa masih kurang.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah, terdapat beberapa kekurangan dalam
melaksakan proses pembelajaran :
a) Guru kurang bisa menarik perhatian siswa,
b) Pembelajaran masih monoton karena guru hanya ceramah
c) Penggunaan media dan metode pembelajaran yang belum tepat,
13

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Dengan penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran Matematika
Tematik diharapkan dapat memberikan dampak yaitu memotivasi dan
meningkatkan kemampuan penjumlahan pada siswa kelas 1 SDIT Toyyibah
Kalikebo Trucuk Klaten.

Gambar 1.1
Kelereng dan Corong Penjumlahan
14

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan maka rumusan masalah adalah : “Apakah
pemanfaatan benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung
penjumlahan matematika tematik siswa kelaa 1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk
Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan matematika tematik siswa kelaa
1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
a) Dapat menigkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam membangun
pemahaman konsep materi pembelajaran.
b) Dapat meningkatkan aktifitas dan motivasi dalam pembelajaran.
c) Dapat membantu kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
d) Dapat mengubah konsep siswa dalam pembelajaran matematika sehingga
lebih menyenangkan, mengasyikan, dam mudah di mengerti.
2. Bagi Guru
a) Dapat meningkatkan wawasan guru dalam hal pengetahuan, serta
meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran matematika pada
khususnya dan pada mata pelajaran lain pada umumnya.
b) Dapat memilih strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat.
c) Dapat memilih dan menggunakan media yang tepat.
3. Bagi Sekolah
15

Hasil perbaikan pembelajaran ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas


pembelajaran sekaligus meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraan
pendidikan serta membangun institusi sekolah sebagai sekolah yang memiliki
keunggulan dalam inovasi pembelajaran dan mutu kelulusannya.
16

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam
kelas tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan/peningkatan
proses dan praktik pembelajaran antara guru dan siswa di dalam kelas.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktik mengajar dan pembelajaran secara
berkesinambungan, sehingga menigkatkan mutu pendidikan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai suatu proses yang
dinamis meliputi aspek perencanaan, observasi, dan refleksi yang merupakan
langkah berurutan dalam suatu siklus berikutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses analisis hasil PTK adalah :
1. Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh guru yang
berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu dapat dibantu oleh teman
sejawat. Data tersebut lebih banyak bersifat kualitatif, meski ada juga data yang
bersifat kuantitatif.
2. Analisi data aalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai
peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam
bentuk yang dapat dipercaya dan benar.
3. Sehubungan dengan butir 2 maka analisis data dilkukan dengan cara memilih,
memilah, mengelompokan data yang ada, merangkumnya, kemudian
menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami. Penyajian hasil
analisis data kualitatif dapat dibuat dalam bentuk uraian singkat, bagan alur, atau
tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.
17

4. Data kuantitatif dapat dianalisis dengan statistik deskrifsi untuk menemukan


persentase dan rata-rata. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan dengan
membuat tabel distribusi atau grafik.
5. Interprestasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
6. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan memungkinkan
tafsiran/interprestasi hasil penelitian yang akurat dan valid itu. Oleh karena itu,
guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis. Kekurangan akurat
dapat diminimalkan dengan melakukan “cross chek” dengan sumber data atau
dengan data lain yang sejenis.
7. Agar mampu melaksanakan analisis data, guru harus banyak melakukan latihan
dan bekerja dalam kelompok.
8. Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau memberi pendapat berdasarkan apa
yang diuraikan sebelumnya. Sejalan dengan itu, kesimpulan atau simpulan
adalah kesudahan pendapat atau pendapat terakhir yang dibuat berdasar uraian
sebelumnya.
9. Dalam kaitan dengan PTK, kesimpulan harus disusun secara singkat, padat dan
jelas sesuai dengan uraian, dan mengacu kepada pertanyaan penelitian/tujuan
perbaikan. Di samping itu kesimpulan harus disusun secara sistematis sesuai
dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.

B. Tentang Matematika
1. Pengertian
Secara etimologi matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau
mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (thing that are learned).
Dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas
kehidupan manusia. Proses pembentukan dan pengembangan ilmu matematika
tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang
sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung
18

berinteraksi dengan matematika membuat pengertian orang tentang matematika


terus berkembang.
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθημα - mathēma, "pengetahuan, pemikiran,
pembelajaran") atau sebelumnya disebut ilmu hisab adalah ilmu yang mempelajari
besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan merangkai dan
menggunakan berbagai pola https://id.m.wikipedia.org/wiki/Matematika
Ma·te·ma·ti·ka /matématika/ n ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan,
dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan https://kbbi.web.id/matematika

Dikemukakan beberapa pengertian matematika menurut para ahli.


Menurut Riedesel matematika adalah kumpulan kebenaran dan aturan,
matematika bukanlah sekeder berhitung. Matematika merupakan sebuah bahasa,
kegiatan pembangkitan masalah dan pemecahan masalah, kegiatan menemukan
dan mempelajari pola serta hubungan.
Menurut Prof. Dr. Andi Hakim Nasution matematika adalah ilmu struktur,
urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar penghitungan, pengukuran,
dan penggambaran bentuk objek.
Menurut Susilo matematika bukanlah sekedar kumpulan angka, simbol dan
rumus yang tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Justru sebaliknya, matematika
tumbuh dan berakar dari dunia nyata.
Menurut Yansen Marpaung matematika adalah ilmu yang dalam
perkembangannya penggunaanya menganut metode deduksi.
Menurut Suwarsono matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu
objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan proses berpikir yang dibatasi oleh
aturan-aturan yang ketat.
Dengan demikian matematika berfungsi mengembangkan kemampuan
berhitung, mengukur menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang
diperluas dalam kehidupan sehari-hari melalui pengukuran, geometri, aljabar,
peluang, statistik, kalkulus dan trigometri. Matematika juga berfungsi
19

mengembangkan kemampuan mengkominikasikan gagasan melalui model


matematika yang dapat berupa kalimat matematika, persamaan matematika,
diagram, grafik, atau tabel.

2. Ruang Lingkup Matematika


Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat kompetensi
matematika yang dibukukan dan harus ditunjukan oleh siswa pada hasil belajarnya
pada mata pelajaran matematika. Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi
dasar beserta hasil belajarnya, indikator dan materi pokok untuk setiap aspeknya.
Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada materi berdsarkan disiplin
menurut ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang hendak
dicapai. Aspek atau ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika
adalah bilangan, pengukuran, geometri, aljabar trigonometri, peluang, statistik dan
kalkulus.
3. Tujuan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan ketrkaitan antar konsep dan
mengaflikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manifulasi matematika,
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel diagram atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
20

C. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, sehingga
mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran yang dirancang dengan
baik dapat merangsang timbulnya proses belajar, adanya komunikasi antara siswa
dengan media atau secara tidak langsung komunikasi antara guru dengan siswa.
Jenis media dikelompokan ada 3.
Menurut http://edel.staff.unja.ac.id/blog/artikel/Pengertian-Media-
Pembelajaran.html tentang media pembelajaran yaitu media visual, media audio,
media audiovisual.

1. Pengertian Media Benda Konkret


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah
berarti “tengah”, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah ( ‫ئل‬
‫(سا و‬atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat
tentang media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu: 1
a. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
b. Fleming mengatakan bahwa media yang sering diganti dengan mediator
yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya.
c. AECT ( Association for Education and Communication Technology )
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi
d. NEA ( Educations Association ) mendefenisikan sebagai benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mempengaruhi efektifitas program instruktional

1
Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajara…, hlm .3
21

Sedangkan menurut Gerlach secara umum media (pembelajaran) itu meliputi orang,
bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sependapat dengn
Gerlach, Gagne juga menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai
komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar2
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media
adalah sesuatu baik itu manusia ataupun benda yang dapat dipergunakan dalam
kegiatan belajar mengajar guna membantu memperoleh pesan atau informasi,
pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap. Media merupakan alat untuk membantu
guru menyampaikan informasi/ materi kepada siswa. Media yang digunakan tidak
harus mahal, tapi juga bisa memanfaatkan media yang ada disekitar siswa atau guru
bisa menggunakan pengalaman siswa.
Media pada intinya yaitu sarana untuk memudahkan guru dalam menyampaikan
materi dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan
guru. Penggunaan media dalam pembelajaran bisa diciptakan oleh siswa maupun
guru dengan bahan seadanya, misal dengan menggunakan barang-barang bekas,
barang yang ada disekitar lingkungansekolah maupun menggunakan lingkungan itu
sendiri sebagai media pembelajaran.
Sedangkan menurut https://kbbi.web.id/konkret konkret yaitu nyata, benar-benar
ada (berwujud, dapat dilihat, dapat diraba,dsb). Jadi media konkret adalah segala
sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju
tercapainya tujuan yang diharapkan. Selain itu, definisi lain dari media benda
konkret adalah objek yang

2
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Pernada Media
Group, 2012), hlm.57
22

sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa
dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan
keterampilan tertentu3
Media konkret merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaannya, karena
kita tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya. Yang
dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian informasi
yang berupa benda
atau obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan.yang berarti.
Sebagai obyek nyata, media konkret merupakan alat bantu yang bisa memberikan
pengalaman langsung kepada pengguna.
Oleh karena itu, media konkret banyak digunakan dalam proses pembelajaran
sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru. Media konkret mampu
memberikan arti nyata kepada hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan secara
abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual4
Benda-benda konkret itu sendiri dapat diperoleh disekitar kita, misalnya batu, daun
kering, kelereng, buku, pensil, meja,sepatu, kaos kaki, sapu tangan, sendok, piring,
dan lain-lain. Anak-anak terutama siswa kelas rendah akan mendapatkan banyak
informasi dengan adanya interaksi dengan obyek nyata dan menarik, sehingga
pemahaman anak akan lebih mudah terbentuk. Hal ini juga ditunjang dengan
adanya penjelasan terkait tahap perkembangan anak. Menurut Piaget sendiri ada 3
tahap perkembangan anak : 5
a. bersikap secara intuitif ± umur 4 tahun
b. beroperasi secara konkrit ± umur 7 tahun
c. beroperasi secara formal ± umur 11 tahun

3
Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran…, hlm. 5

4
https://trianangyono.blogspot.com/2014/06/media-benda-konkret-dalam-pembelajaran.html?m=1
Di akses pada 4 Mei 2021
5
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2015) hlm.
13
23

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa benda konkret


ini merupakan benda yang sebenarnya, benda atau media yang membantu
pengalaman nyata siswa.
Pengalaman nyata atau pengalaman langsung merupakan pengalaman yang
diperoleh siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri. Siswa mengalami, merasakan
sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Siswa
berhubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajari tanpa penggunakan
perantara. Karena
pengalaman langsung inilah maka ada kecenderungan hasil yang diperoleh siswa
menjadi konkret sehingga akan memiliki ketepatan yang tinggi6. Jadi, media benda
konkret disini memiliki fungsi selain untuk memberi pengalaman nyata dalam
kehidupan siswa juga berfungsi untuk menarik minat belajar siswa agar hasil belajar
siswa lebih baik
lagi.

2. Fungsi Media Konkret


Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Levie
Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan empat fungsi media pengajaran, yaitu :
a. Fungsi Atensi, yaitu menarik perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi
pada isi pelajaran yang ditampilkan
b. Fungsi Afektif, yaitu media dapat menggugah emosi dan sikap peserta
didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran.
c. Fungsi Kognitif, yaitu media memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung di
dalamnya
d. Fungsi Kompensatoris, yaitu media mengakomodasi peserta didik yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
dengan teks/verbal.

6
Wina Sanjaya, Media Komunikasi…, hlm.64
24

Fungsi media konkret antara lain 7


a. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif;
b. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar;
c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak sehingga
dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme;
d. Mengembangkan motivasi belajar siswa;
e. Mempertinggi mutu pembelajaran.

3. Kelebihan dan kelemahan media benda konkret8


Kelebihan:
a. Membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual,
sehingga mengurangi kesalah pahaman siswa dalam mempelajarinya
b. Meningkatkan minat siswa untuk mempelajari materi pelajaran
c. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas
diri sendiri untuk belajar
d. Dapat mengambangkan jalan pikiran yang berkelanjutan
e. Menyediakan pengalaman- pengalaman yang tidak mudah di dapat
melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam
dan beragam.

Kelemahan:
a. Membawa siswa ke berbagai tempat di luar sekolah terkadang memiliki
resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya
b. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata tidak
sedikit dan memiliki kemungkinan kerusakan dalam menggunaknnya.

7
Mulyani Sumantri, Media Pembelajaran, (Bandung: Bumi aksara, 2007), hlm. 178
25

Kelemahan yang ada diatas hendaknya dapat diatasi dengan cara menggunakan
media benda asli atau konkret yang ada di sekitar lokasi sekolah yang dapat
dijadikan penunjang dalam proses pembelajaran, dan disesuaikan dengan materi
pembelajaran serta tetap berusaha membawa benda nyata ke dalam kelas yang
berguna untuk
menjelaskan materi dalam lingkup kelas.
Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa penggunaan media konkret atau nyata
pada saat proses pembelajaran berlangsung akan lebih baik daripada hanya
berceramah saja. Karena dengan adanya media pembelajaran dapat membantu
untuk memperjelas maksud
yang kita sampaikan dan merangsang siswa untuk belajar. Sehingga, dengan
penggunaan media benda konkret tersebut siswa menjadi lebih giat lagi dalam
belajar dan mempunyai pengalaman serta persepsi yang sama tentang konsep yang
dipelajari.

D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Namun, penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang
telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti,
diantaranya yaitu:
 Skripsi dengan judul “ Analisis Media Benda Konkret Mata Pelajaran
Matematika Pada Siswa Kelaa III Di Sekolah Dasar Negeri
140/IV/Kota Jambi” Tahun 2020 yang menganalisa penggunaan benda
konkret dalam pembelajaran matematika pada kelas III SD.
26

 Skripsi berjudul “ Penggunaan Media Benda Konkret Dalam


Pembelajaran Matematika Kelas II di MI Ma’arif Banteran
Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran
2017/2018” Hasil penelitian yang dilakukan penulis dalam dua siklus
menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I 51,52% menjadi
96,97% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media
benda konkret kertas warna pada mata pelajaran matematika kompetensi
dasar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bulat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

 Jurnal Penelitian yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran


Matematika Melalui Penggunaan Media Benda Konkret Pada Kelas V
SD Timuran” di Yogyakarta Tahun 2016, menjelaskan bahwa
penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan keefektifan
pembelajaran. Hal itu terbukti dari tercapainya semua kriteria keberhasilan
yang ditetapkan dalam penelitian, di antaranya: (1) hasil tes menunjukkan
peningkatkan nilai rata-rata kelas (2) persentase siswa yang mencapai nilai
KKM yang ditetapkan sekolah meningkat, dan (3) respons siswa terhadap
pembelajaran matematika dengan menggunakan media benda konkret
dalam kategori baik. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwasanya
penggunaan media pada sekolah tersebut sudah dapat berjalan efektif dan
hasil belajar siswa sekolah tersebut meningkat.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/article/view/7791

 Jurnal Penelitian “Penggunaan Media Benda Konkret Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Sekolah
Dasar “ Tahun 2015, berisi Hasil temuan rancangan pembelajaran Siklus I
dengan rata-rata 2,58, Siklus II rata-rata 2,93 dan Siklus III perolehan rata-
rata 3,00, pelaksanaan pembelajaran dengan perolehan rata-rata Siklus I
2,70, Siklus II 2, 97, Siklus III 3,00 dan hasil belajar dengan perolehan rata-
rata Siklus I 66,8, Siklus II 72,4, Siklus II 92,4. Sehingga dapat diketahui
27

penggunaan media benda konkret efektif untuk meningkatkan hasil belajar


siswa.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/10419
28

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian


1. Subjek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas 1 SDIT Toyyibah Kalikebo
Trucuk Klaten, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari 11 rang siswa laki-laki
dan 9 siswa perempuan. Dengan materi berhitung pada mata pelajaran matematika.
Yang membantu di dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya :
1. Bapak Hartoyo, M. Pd sebagai supervisor 1
2. Ibu Yustina Tri Wahyuni, S.Pd sebagai supervisor 2
3. Bapak Wardaya, S.Pd sebagai kepala SDIT Toyyibah Kalikebo
4. Rekan-rekan Guru SDIT Toyyibah Kalikebo
Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru harus memperhatikan
karakteristik siswa, latar belakang keluarga dan tahap perkembangan psikologisnya
sehingga dalam implementasinya pada pembelajaran yang dilakukan lebih
bermakna bagi siswa.

2. Tempat Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran yang penulis
laksanakan seharusnya di SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten. Sekolah yang
digunakan penulis dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, karena penulis
merupakan salah satu personil guru di SD tersebut. Namun di karenakan Indonesia
masih dalam kondisi Pandemi Covid19, termasuk Klaten merupakan daerah
terdampak. Maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran di alihkan ke rumah guru
yang bersangkutan dengan dibagi 2 kelompok belajar. Setiap kelompok berisi 10
siswa. Dengan tetap menggunakan protokol kesehatan secara ketat.
- Kelas yang digunakan dalam pelaksanaan pebaikan pembelajaran adalah di kelas
I dengan jumlah murid sebanyak 20 siswa.
- Mata pelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan perbaikan ini adalah mata
pelajaran matematika tematik.
29

-
3. Waktu Penelitian
Dimulai dengan pembelajaran pra siklus yang dilaksanakan pada Selasa, 13
April 2021. Dilanjutkan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 siklus, yaitu siklus 1
dilaksanakan pada tanggal 22 April 2021 dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 03
Mei 2021, dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan
1. Selasa, 13 April 2021 Matematika Pra siklus
2. Senin, 22 April 2021 Matematika Siklus I
3. Sabtu, 3 Mei 2021 Matematika Siklus 2
30

Langkah-langkah dalam melakukan PTK pada program PKP dapat digambarkan


pada Gambar 3.1

Gambar 3.1
Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas
Pelaksanaan
Perencanaan
Permasalahan Tindakan I
Tindakan I

SIKLUS I

Refleksi I Observasi I
Permasalahan Baru
Hasil Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan II
Tindakan II

SIKLUS II

Penyimpulan

dan Pemaknaan
Hasil

Pra siklus
Dari hasil observasi pada pra siklus, diperoleh hasil bahwa keterampilan berhitung
siswa masih sangat kurang, hal ini dilihat dari 20 orang siswa hanya 8 orang siswa
yang bisa mencapai nilai KKM. Selebihnya masih dibawah nilai KKM yang telah
ditentukan sebagai standar keberhasilan belajar yaitu 70. Selanjutnya di lakukan
perbaikan pembelajaran yang di uraikan pada perbaikan pembelajaran siklus 1 dan
2.
31

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa
program perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi pelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah
langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses
pembelajaran :
a. Menetapkan supervisor 1 dari UT UPBJJ Surakarta Bapak Hartoyo, M. Pd
b. Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Yustina Tri Wahyuni,
S.Pd.
Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti
(mahasiswa), maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data
dari proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
(APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran.
d. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana
perbaikan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan tindakan.
f. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun bagi siswa
serta membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan observasi.
g. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.

Sebelum melaksanakan perbaikan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :


a. Menentukan teman sejawat.
32

Teman sejawat berperan membantu mengobservasi jalannya proses


perbaikan pembelajaran dari setiap siklus, yang sekaligus sebagai teman berdiskusi.
Sedangkan identitas teman sejawat yang menjadi pilihan penulis adalah :
Nama : Yustina Tri Wahyuni, S.Pd
Jabatan : Guru SDIT Toyyibah Kalikebo
Pendidikan : S1 Pgsd
b. Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan teman sejawat :
1) Mengadakan pertemuan jika menemukan masalah.
2) Menentukan sasaran yang akan diobservasi sesuai dengan fokus perbaikan.
3) Mengobservasi jalannya proses perbaiakan pembelajaran
4) Melaporkan hasil pengamatan selama pembelajaran.
c. Menyusun skenario pembelajaran sebanyak 2 siklus
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang menunjang perbaikan pembelajaran
e. Mempersiapkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan muatan pelajaran Matematika
Tematik Siklus 1
dilakukan melalui empat tahapan kegiatan yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
4. Tahap refleksi

Siklus 1 dilakukan pada tanggal 22 April 2021 dengan kompetensi Penjumlahan


Bilangan.

c. Pengamatan
 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
33

Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting yang


menjadi tonggak berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Penggunaan metode yang
tepat dan sesuai dengan masalah dalam penelitian akan membuahkan hasil yang
sempurna serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Disamping itu
kesalahan-kesalahan yang terjadi saat penelitian dapat dikurangi seminimal
mungkin.
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil melaksanakan tugas mengajar,
melaksanakan tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan
siswanya. Alat yang dapat digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah (1)
pedoman observasi (formulir atau lembar pengamatan dan daftar cek), (2)
catatan lapangan (catatan tentang peristiwa yang dianggap penting)
2. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur. Alat yang dapat digunakan
adalah pedoman / panduan wawancara.
3. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, satuan
pelajaran (RPP), hasil karya siswa, hasil karya guru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut :

a) Observasi
observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid
dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam
penelitian. Observasi ini bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh
pembelajaran yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh
serta proses yang telah diamati, diidentifikasai kemudian hasilnya akan digunakan
untuk menyususn kembali langkah-langkah perbaikan.

b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa


Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa seperangkat pertanyaan-
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah
atau belum berhasil. Menurut Arikunto (1985 : 105) tes adalah pertanyaan atau
34

latihan dan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelejensi, atau bakat-bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh
mana keterampilan siswa tentang materi yang di bahas serta mengukur tingkat
pencapaian seorang siswa setelah mempelajari sesuatu.
 Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti dalam tes adalah sebagai berikut
:
1. Rencana perbaikan pembelajaran (terlampir)
2. Lembar Pengamatan Siswa (terlampir)
3. Lembar Observasi Guru (terlampir)
4. Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)
5. Lembar Evaluasi Akhir (terlampir)

d. Refleksi
 Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 1,
kami berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan
sebagai berikut :
1. Kekuatan
 Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus
1, tentang “Penjumlahan Bilangan” yaitu tahap aspek yang diobservasi, yaitu
9 tahap aspek yang telah diobservasi, 6 tahap aspek sudah menunjukan
baik/terlaksanan sedangkan 3 tahap yang masih harus diperbaiki.
 Dengan media gambar, guru berhasil untuk meningkatkan penguasaan konsep
siswa terhadap materi pembelajaran tentang “Penjumlahan Bilangan”.

2. Kelemahan
 Siswa masih bingung dalam mengerjakan soal latihan.
35

 Guru kurang melibatkan siswa untuk mencari informasi.


 Media yang digunakan belum optimal.
 Masih ada siswa yang ragu-ragu dalam bertanya atau menjawab pertanyaan yang
dilakukan guru.
 Refleksi Guru
Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan, berhasil menemukan
kekuatan dan kelemahan guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Kekuatan
Melakukan hal-hal yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam
pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam
mengajar serta melaksanakan siklus berikutnya.

2. Kelemahan
 Target mengerjakan soal-soal latihan melalui bimbingan guru belum tercapai.
 Guru masih mendominasi siswa dalam latihan.

2. Siklus 2
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa
program perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi pembelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah
langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses
pembelajaran :
a. Menetapkan supervisor 1 dari UT UPBJJ Surakarta yaitu Bapak Hartoyo, M. Pd.
b. Menentukan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Yustina Tri Wahyunii,
S.Pd. Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti
(mahasiswa), maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data
dari proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
(APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran
36

d. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana


perbaikan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yaitu digunakan untuk mendukung
pelaksanaan tindakan.
f. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun siswa serta
membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan observasi.
g. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 2.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan muatan pelajaran Matematika
Tematik siklus 2 dilakukan melalui empat tahapan kegiatan yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengamatan dan pengumpulan data
4. Tahap refleksi

Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2021 dengan kompetensi Penjumlahan


Bilangan.

c. Pengamatan
 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting yang
menjadi tonggak berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Penggunaan metode yang
tepat dan sesuai dengan masalah dalam penelitian akan membuahkan hasil yang
sempurna serta dapat dipertanggung jawabkan kebenerannya. Disamping itu
kesalahan-kesalahan yang terjadi saat penelitian dapat dikurangi seminimal
mungkin.
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut :
37

1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil menunaikan tugas mengajar,


melaksanakan tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan
siswanya adalah alat yang dapat digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah
(1) Pedoman observasi (formulir/lembar pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan
lapangan (catatan tentang peristiwa yang dipandang penting)
2. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur. Alat yang dapat digunakan
adalah pedoman / panduan wawancara.
3. Teknik pengamatan dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir, Satuan
Pelajaran ( RPP ), hasil karya siswa, hasil karya guru.

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode-metode sebagai berikut :


a) Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan
data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang
timbul dalam penelitian. Observasi ini bertumpu pada froses dan hasil serta
pengaruh pembelajaran yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa.
Pengaruh seta froses yang telah diamati, dicatat perubahan yang terjadi dalam
pelaksanaan pembelajaran.
b) Tes Mengukur Kemampuan Siswa
Tes merupakan alat ukur kemampuan yang berupa seperangkat pertanyaan-
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah
atau belum berhasil. Menurut Arikunto (1985 : 105 ) tes adalah pernyataan atau
latihaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelejensi, atau bakat-bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Oleh sebab itu penelitian dapat digunakan tes prestasi dalam penelitian
ini guna mengetahui sejauh mana ketrampilan siswa tentang materi yang dibahas.
 Instrumen-instrumen yang Digunakan Peneliti Dalam Tes adalah Sebagai
Berikut :
Dalam melakukan observasi ini diperlukan adanya beberapa Instrumen
diantaranya :
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
38

2. Lembar Pengamatan Siswa ( terlampir )


3. Lembar Observasi Guru ( terlampir )
4. Lembar Kegiatan Siswa ( terlampir )
5. Lembar Evaluasi Akhir ( terlampir )
d. Refleksi
 Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 2,
kami berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi hasil
perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
a. Siswa sudah mampu menyelesaikan soal-soal latihan tentang bilangan romawi.
b. Merefleksi hasil belajar siswa kelas I SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten
pada muatan pelajaran matematika tentang penjumlahan bilangan sudah
mencapai tujuan yang diharapkan sehingga siklus 2 ini dapat dikatakan telah
berhasil karena dapat mengangkat kompetensi yang diharapkan. Jadi perbaikan
pembelajaran dicukupkan sampai siklus 2 saja.

C. Teknik Analisis Data


Teknik dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Teknik pengamatan partisipatif. Guru sambil menunaikan tugas mengajar,
melaksanakan tindakan, juga melakukan pengamatan terhadap kelas dan
siswanya adalah alat yang dapat digunakan dalam teknik pengamatan ini adalah
(1) Pedoman observasi (formulir/lembar pengamatan dan daftar cek), (2) Catatan
lapangan (catatan tentang peristiwa yang dipandang penting) teknik
penilainya secara kualitatif.
2. Teknik pemanfaatan data dan analisis data dokumen, misalnya : daftar hadir,
RPP, hasil karya siswa, hasil karya guru, teknik penilaian yang digunakan adalah
secara kualitatif.
 Rumus mencari rata-rata
Jumlah nilai semua siswa
Jumlah Siswa
39

 Rumus mempresentase jumlah siswa yang mencapai KKM :


Jumlah siswa yang mencapai KKM
X 100
Jumlah siswa

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Deskripsi Hasil Siklus 1
a. Pelaksanaan Tindakan
pada tahap awal guru seperti biasa mengondisikan siswa pada pembelajaran
yang kondusif dengna cara berdoa, mengabsen, dan menyuruh siswa untuk
mempersiapkan alat tulis. Dilanjutkan dengan apersepsi kemudian menjelaskan
materi pembelajaran sehingga perhatian siswa lebih terfokus kepada kegiatan
pembelajaran memotivasi siswa dengan mengadakan tanya jawab supaya kegiatan
pembelajaran menjadi hidup siswa aktif dan ikut berpartisifasi dalam kegiatan
pembelajaran, siswa secara berkelompok mengerjakan soal latihan pada lembar
kerja siswa (LKS), guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan seluruh
kelompok, menyimpulkan materi secara bersama-sama, mengadakan
ecaluasi/latihan per individu, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan moral
kepada siswa sebagai pemahaman supaya siswa rajin belajar di rumah.

b. Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 selesai maka
dapat diketahui adanya kenaikan hasil belajar siswa dari perolehan nilai
sebelumnya (pra siklus).
40

Dari hasi nilai evaluasi pada Pra Siklus, masih banyak siswa yang nilainya
belum mencapai Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM), KKM yang ditargetkan
adalah 70. Dari 20 orang siswa terdapat 8 orang siswa sudah mencapai KKM. Jika
dipersentasekan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 40%. Setelah
diadakan pada perbaikan pembelajaran pada siklus 1, ternyata ada peningkatan
yaitu menjadi 12 orang siswa yang nilaiya mencapai KKM. Jika dipersentasekan
jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 60%. Maka kenaikan persentase dari
nilai evaluasi pra siklus ke siklus 1 yaitu 20%. Ini membuktikan ada peningkatan
nilai siwa antar Pra Siklus dan Siklus1.
Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran Pra Siklus,
dan Siklus 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perolehan Nilai Evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1
Nilai KKM : 70
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Pra Siklus Siklus 1
Alfarizqi Rakamas
1 187 Prambudi 60 70

Alvian Jason Antony


2 188 100 100

Aryani Rizky Nur


3 189 Fadhila 70 80

Baha Aldin Azfar


4 190 50 60

5 191 Choirunisa Ayuningtyas 60 60


Dafa Arta Saputra
6 192 80 90

7 193 Darrel Enzi Aufa 70 70


41

Fadhli Zain Nugroho


8 194 60 60

Friska Isnaini Nur


9 195 Fadhilla 80 80

Habib Qori Mutawakkil


10 196 20 40

Hilwina Afra Nazhifa


11 197 50 70

Khaira Fayyola Azzahra


12 198 80 90

Mikhaela Annisa Linta


13 199 Nuri Fauzan 50 60

Muh.Aghinathan
14 200 Widatama 60 80

Muhammad Fahril
15 201 60 60

Muhammad Zibran
16 202 Alwiansyah 60 60

Rafifatu Rifda
17 203 Maheswari 100 100

Shilvia Eka Novita Sari


18 204 40 60

Zhafran Danish Faezya


19 205 100 100
42

Zulfinda Syifa Asmaul


20 206 Khusna 60 80

Rata-rata 65,50 73,50


8 Orang 12 Orang
Nilai di Atas KKM
(40%) (60%)
12 Orang 8 Orang
Nilai di Bawah KKM
(60%) (40%)

Tabel 4.2
Persentase Perolehan Nilai evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1

Pra Siklus Siklus 1


No Nilai
Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%)

1 100 3 15 3 15

2 90 - - 2 10

3 80 3 15 4 20

4 70 2 10 3 15

5 60 7 35 7 35

6 50 3 15 - -

7 40 1 5 1 5

8 30 - - - -

9 20 1 5 - 2,5

10 10 - - - -
43

Jumlah 20 100 20 100

2. Deskripsi Siklus 2
a. Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus 2 guru memperbaiki kelemahan dan
kekurangan pada siklus 1, yaitu guru lebih mengefektifkan waktu, melibatkan siswa
dalam pembelajaran, lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, dan memberikan materi secara berulang-ulang.

b. Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 1 maka
pelaksanaan pada siklus 2 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga
mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai
evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan
perolehan nilai evaluasi siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2

Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 Siklus 2
Alfarizqi Rakamas
1 187 Prambudi 70 70

Alvian Jason Antony


2 188 100 100

Aryani Rizky Nur


3 189 Fadhila 80 80

4 190 Baha Aldin Azfar 60 80


44

Choirunisa
5 191 60 70
Ayuningtyas
Dafa Arta Saputra
6 192 90 100

Darrel Enzi Aufa


7 193 70 70

Fadhli Zain Nugroho


8 194 60 80

Friska Isnaini Nur


9 195 Fadhilla 80 80

10 196 Habib Qori Mutawakkil 40 80


Hilwina Afra Nazhifa
11 197 70 70

Khaira Fayyola
12 198 Azzahra 90 100

Mikhaela Annisa Linta


13 199 Nuri Fauzan 60 70

Muh.Aghinathan
14 200 Widatama 80 80

Muhammad Fahril
15 201 60 80

Muhammad Zibran
16 202 Alwiansyah 60 60
45

Rafifatu Rifda
17 203 Maheswari 100 100

Shilvia Eka Novita Sari


18 204 60 60

Zhafran Danish Faezya


19 205 100 100

Zulfinda Syifa Asmaul


20 206 Khusna 80 90

Rata-rata 73,50 81
12 Orang 18 Orang
Nilai di Atas KKM
(60%) (90%)
8 Orang 2 Orang
Nilai di Bawah KKM
(40%) (10%)

Dari hasil perolehan siklus 1, ada 8 orang siswa yang belum mencapai KKM
dari jumlah 20 siswa, atau 40%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM
sebanyak 12 siswa, atau 60%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran
pada siklus 2, ternyata ada peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 2 orang siswa
yang belum mencapai KKM atau (10%) dari jumlah 20 siswa. Sedangkan siswa
yang telah mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau (90%). Maka persentase
kenaikan dari nilai evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 30%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan
2 dapat dilihat dari tebel di bawah ini :

Tabel 4.4
Persentase Perolehan Nilai evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2
No Nilai
Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%)
46

1 100 3 15 5 25

2 90 2 10 1 5

3 80 4 20 7 35

4 70 3 15 5 25

5 60 7 35 2 10

6 50 - - - -

7 40 1 5 - -

8 30 - - - -

9 20 - 2,5 - -

10 10 - - - -

Jumlah 20 100 20 100

Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulia dari pra siklus, siklus
1, siklus 2 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.5
Rekapitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Nomor Nilai
Nama Siswa Pra Siklus 1 Siklus 2
Urut Induk
Siklus
Alfarizqi Rakamas
1 187 Prambudi 60 70 70

Alvian Jason Antony


2 188 100 100 100
47

Aryani Rizky Nur


3 189 Fadhila 70 80 80

Baha Aldin Azfar


4 190 50 60 80

Choirunisa
5 191 Ayuningtyas 60 60 70

Dafa Arta Saputra


6 192 80 90 100

Darrel Enzi Aufa


7 193 70 70 70

Fadhli Zain Nugroho


8 194 60 60 80

Friska Isnaini Nur


9 195 Fadhilla 80 80 80

Habib Qori Mutawakkil


10 196 20 40 80

Hilwina Afra Nazhifa


11 197 50 70 70

Khaira Fayyola
12 198 Azzahra 80 90 100

Mikhaela Annisa Linta


13 199 Nuri Fauzan 50 60 70

Muh.Aghinathan
14 200 Widatama 60 80 80
48

Muhammad Fahril
15 201 60 60 80

Muhammad Zibran
16 202 Alwiansyah 60 60 60

Rafifatu Rifda
17 203 Maheswari 100 100 100

Shilvia Eka Novita Sari


18 204 40 60 60

Zhafran Danish Faezya


19 205 100 100 100

Zulfinda Syifa Asmaul


20 206 Khusna 60 80 90

Rata-rata 65,50 73,50 81


12 18
8 Orang
Nilai di Atas KKM Orang orang
(40%)
(60%) (90%)
12 8 Orang 2 orang
Nilai di Bawah KKM Orang (40%) (10%)
(60%)

Adapun grafik perolehan nilai evaluasi mulai dari pra siklus, siklus 1, siklus 2 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 4.1
Grafik Perolehan Nilai Rata-rata Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus
2
49

90
81
80
73,50
70 65,50
60
50 Pra Siklus
40 Siklus 1
30 Siklus 2

20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Grafik 4.2
Grafik Persentase Pencapaian KKM Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2
50

100 90%
90
%
80 %
70 % 60%
60 %
Pra Siklus
50 % 40%
Siklus 1
40 %
Siklus 2
30 %
20 %
10 %
0%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibagi menjadi 2, yaitu siklus 1 dan
siklus 2. Tujuan dilakukannya perbaikan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas I SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten pada mata
pelajaran matematika tentang “penjumlahan bilangan “ dengan menggunakan
media benda konkret
Penulis sebagai peneliti melakukan penelitian perbaikan pembelajaran di
kelas IV SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten dengan menerapkan kaidah dan
prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas. Schmuck 1997 mengemukakan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas adalah proses penelitian yang sistematis dan terencana
melalui perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri.
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervaisor 2 dan teman sejawat, dalam
perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukan peningkatan nilai
hasil evaluasi siswa mulai dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Terbukti nilai
evaluasi pada pra siklus ada 8 orang dari 20 orang siswa yang menempuh KKM.
Setelah diadakan perbaikan pada siklus 1, siswa yang mencapai KKM menjadi 12
orang. Kemudian pada pelaksanaan perbaikan siklus 2 hasil evaluasi siswa
bertambah menjadi 18 orang siswa yang mencapai KKM. Ini menunjukan adanya
51

hasil belajar yang merupakan kulminasi dari suatu proses yang dilakukan dalam
belajar.
Penggunaan media benda konkret dalam proses pembelajaran matematika
tentang “Penjumlahan Bilangan” mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
I SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten .
Peran guru dalam pembelajaran matematika yaitu menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya kekuatan matematika pada siswa, yaitu dengan ketekunan,
keuletan, minat, pengetahuan, daya temuan atau daya cipta. Maka guru harus
profesional dan kompeten, artinya guru harus mempunyai wawasan dan landasan
yang dapat dicapai dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika.
Wawasan ini digunakan untuk pengembangan atau perbaikan pembelajaran.
52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa
terhadap pembelajaran matematika tentang “Penjumlahan Bilangan” di kelas I
SDIT Toyyibah Kalikebo Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten terbukti dari hasil
evaluasi siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pra siklus (8 orang 40%), siklus
1 (12 orang 60%), dan siklus 2 (18 orang 90%).
Dengan adanya perbedaan individual siswa dalam hal menerima pelajaran,
atau adanya tife belajar siswa yang berbeda, maka dalam menggunakan media
belajar peneliti sebagai guru perlu menggunakan media benda konkret. Media
benda konkret ini merupakan alat yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa
agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran.
Hasil belajar siswa di kelas I SDIT Toyyibah Kalikebo Kecamatan Trucuk
Kabupaten Klaten terhadap pembelajaran matematika tentang “Penjumlahan
Bilangan” mencapai peningkatan yang signifikan dilihat dari nilai evaluasi siswa
dari mulai Pra Siklus, Siklus 1, sampai Siklus 2.

B. Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan simpulan di atas, untuk menindaklanjuti hasil penelitian yang
diperoleh, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam peningkatan
hasil belajar siswa, diantaranya :
1. Libatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
2. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
pembelajaran.
3. Gunakan media belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Selalu memberikan penguatan kepada siswa baik berupa pujian, tepuk
tangan atau hadiah.
53

Berdasarkan hasil penggunaan metode latihan perbaikan pembelajaran


matematika siklus 1 dan siklus 2, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Siswa perlu memberdayakan semua sumber belajar maupun media belajar
yang mampu meningkatkan minat siswa dalam membangun pemahaman
konsep melalui alat peraga, gambar-gambar dam media lainnya.
b. Perlu kesungguhan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran di kelas agar
dapat melatih kemampuan berfikir kritis terhadap materi pembelajaran yang
diterimanya.

2. Bagi Guru
a. Sebaiknya dapat memilih alat peraga media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran matematika sesuai dengan karakteristik tujuan dan karakteristik
siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih media pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Penting untuk meningkatkan profesional guru dalam melaksanakan poses
kegiatan mengajar, dengan memberdayakan semua sumber daya belajar yang
ada baik di dalam maupun di luar persekolahan.

3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi segala kebutuhan sarana dan prasarana
pembelajaran agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang
berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk melakukan
inovasi pembelajaran.
54

DAFTAR PUSTAKA

1. Arsyad, Azhar. 2019. Edisi Revisi Media pembelajaran. Rajawali


Pers : Jakarta.
2. Artikel Pengertian Media Pembelajaran
http://edel.staff.unja.ac.id/blog/artikel/Pengertian-Media-
Pembelajaran.html
3. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/10419
4. Jurnal Prima Edukasia
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/article/view/7791
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online : https://kbbi.web.id/
6. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/produk/1998
7. Sanjaya, Wina. 2016. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana
Prenada Media Group : Jakarta.
8. Sinau Ngeblog https://trianangyono.blogspot.com/2014/06/media-
benda-konkret-dalam-pembelajaran.html?m=1
9. Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Rineka Cipta : Jakarta.
10. Sumantri, Mulyani. 2007. Media Pembelajaran. Bumi aksara :
Bandung.
11. UT, Tim FKIP. 2020. Pemantapan Kemampuan Profesional.
Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.
12. Wikipedia https://en.m.wikipedia.org/wiki/
13. www.google.com
55

LAMPIRAN
56
57

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran

IPA/IPS/Bahasa Indonesia/Matematika/Tematik*

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas :

a. Pra Siklus dilaksanakan pasa Selasa, 13 April 2021.


b. Siklus 1 dilaksanakan pada Kamis, 22 April 2021.
c. Siklus 2 dilaksanakan pada Kamis, 29 April 2021.
Identifikasi masalah :

a. Siswa belum mampu berhitung dengan baik.


b. Siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.
c. Hasil belajar siswa dalam muatan pelajaran Matematika belum maksimal.
Analisis masalah :

a. Guru hanya menggunakan metode konvensional.


b. Media yang digunakan kurang tepat.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah :

a. Dengan menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan keaktifan


belajar siswa pada muatan pelajaran matematika.
b. Dengan menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan
kemampuan , pemahaman dan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran
Matematika.
Rumusan masalah :

“ Apakah penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan


berhitung penjumlahan pada pembelajaran Matematika Tematik kelas 1 di SDIT
Toyyibah Kalikebo? “

* Coret yang tidak perlu


58
59
60

JADWAL, SUPERVISOR 2, DAN PENILAI PRAKTEK PERBAIKAN


PEMBELAJARAN PKP

Kode & Nama Mata Kuliah : PDGK4501 PKP Kabupaten / Kota : Klaten

Pokjar : Kalikotes UPBJJ-UT : Surakarta

N NAM NIM Kelas, Mata Siklus Siklus Siklus Nama, No.Hp,


o A tempat Pelajara 1 II III NPWP
, dan n/ Tema Tgl & Tgl & Tgl & Penila Penilai
alamat jam jam jam i1 2/
menga pelaja pelaja pelaja Superv
jar ran ran ran isor 2
Nurul 858804 1/SDI Matemat 22 29 - Haryo Yustin
1. Kari 027 T ika/ 7 April April yo, M. a Tri
mah Toyyib 2021 2021 Pd Wahyu
ah/ ni, S.
Klaten Pd
-
2.
61
62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PRA SIKLUS

Satuan Pendidikan : SDIT Toyyibah Kalikebo


Kelas / Semester : 1 /2
Tema : 7. Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku
Sub Tema : 3. Tanaman di Sekitarku
Muatan Terpadu : B Indonesia dan Matematika
Pembelajaran ke : 5
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

Muatan: Bahasa Indonesia


No Kompetensi
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan
yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.

4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan


pemberian pujian, dengan menggunakan bahasa yang santun kepada orang
lain secara lisan dan tulis
63

Muatan : Matematika
No Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan


penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
sampai dengan 99

C. TUJUAN
1. Setelah mengamati, siswa dapat menyebutkan ungkapan pemberian pujian
dengan benar.
2. Setelah mengamati, siswa dapat menulis ungkapan pujian lisan atau tulis
dengan rapi.
3. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan benar.
4. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan benar.

D. MATERI
1. Siswa dapat menyebutkan ungkapan pemberian pujian dengan benar.
2. Siswa dapat menulis ungkapan pujian lisan atau tulis dengan rapi.
3. Siswa dapat menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.
4. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
64

Kegia Deskripsi Kegiatan Alokasi


tan Waktu
Kegia 1. Guru memberikan salam 10
tan 2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah menit
Penda seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
hulua adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
n (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
 Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
6. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu.
7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
8. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan salah
satu kegiatan berikut yaitu tanya jawab, mengulas
kembali beberapa hal tentang kegiatan sebelumnya,
menceritakan pengalaman, atau kegiatan lainnya.

Kegia Ayo Mengamati 45


tan
65

Inti 1. Siswa mengamati berbagai macam hasil


tanaman, dan menjawab pertanyaan tentang meni
pengalaman mencicipi makanan tersebut. t

2. Siswa menjawab pertanyaan guru dan berbagi


pengalaman untuk menjelaskan ciri-ciri pohon yang
sesuai dengan buah yang dihasilkan.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
manfaat dan bagian-bagian tanaman yang dapat
dinikmati.
4. Siswa berlatih mengidentifikasi gambar makanan
yang berasal dari tanaman.
5. Siswa berlatih memasangkan gambar hasil tanaman
dengan bagian tanaman yang biasa dimakan.
6. Siswa berlatih menulis dengan menyalin kata yang
ada pada buku.

Ayo Menulis
a. Siswa membaca teks tentang Membuat Sayur Sop
Bersama Ibu.
66

b. Siswa berlatih menulis ungkapan pujian sesuai


teks yang dibaca.

Ayo Berlatih
1. Siswa berlatih menyelesaikan soal penjumlahan
dengan cara susun ke bawah.
2. Siswa berlatih menyelesaikan soal yang ada pada
buku.

Kegia Refleksi : 15
tan 1. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi
Penut hari itu. Dalam kegiatan refleksi guru meni
up memberikan beberapa pertanyaan berikut ini: t
 Apa yang kamu pelajari hari ini?
 Bagaimana perasaanmu saat berlatih
menuliskan kalimat pujian dan
menyelesaikan soal-soal matematika?
 Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
 Informasi apa yang ingin kamu ketahui
lebih lanjut?
 Bagaimana caramu untuk mendapatkan
informasi tersebut?
 Pertanyaan yang diajukan guru pada
kegiatan refleksi dapat dijawab siswa
67

secara lisan atau tulisan. Jika guru


menginginkan siswa menulis jawaban
pertanyaan refleksi sebaiknya siswa
memiliki sebuah buku tulis khusus untuk
refleksi.

2. Kegiatan kelas diakhiri berdoa bersama sesuai


dengan agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh salah satu siswa petugas piket.

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Buku Siswa Tema 7 Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
3. Berbagai gambar makanan yang berasal dari tanaman seperti jagung, buah,
sayuran, dan singkong.

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
68

b. Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

2. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis: Skor
a. Melingkari makanan yang berasal dari tanaman
Kunci jawaban:
Makanan yang berasal dari tanaman adalah jagung, nasi, dan tempe.

b. Memasangkan gambar bagian tanaman yang biasa dimakan.


Jumlah soal : 8 buah
Skor Maksimal : 100
Cara menilai : jumlah benar/8 X 100

Kunci Jawaban:
• Jeruk bagian buahnya
• Sawi bagian daun dan batang
• Kol bagian bunga
• Singkong bagian akar
• Kangkung bagian daun dan batang
• Padi bagian buah
• Tebu bagian batang
• Kedelai bagian biji

c. Soal-soal latihan penjumlahan


Jumlah soal : 5 buah
Skor maksimal 100
Nilai tiap soal 20
Kunci jawaban
1. 24 + 24 = 48
2. 20 + 30 = 50
69

3. 15 + 41 = 56
4. 30 + 34 = 64
5. 50 + 44 = 94

3. Penilaian Keterampilan:
Penilaian: Observasi (Pengamatan)
Rubrik Kegiatan Menulis Kalimat Pujian

Catatan Guru
1. Masalah : Pada pembelajaran matematika operasi hitung penjumlahan,
siswa masih mengalami kesulitan memahami materi, sehingga hasil tes masih banyak
yang nilainya dibawah kkm.
2. Ide Baru : Menambah media pembelajaran menggunakan benda konkret
kelereng agar siswa lebih mudah menerima dan memahami materi penjumlahan.
70

3. Momen Spesial : Siswa menceritakan alat belajar berhitung yang mereka


gunakan dirumah.
71
72
73

LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU


PRA SIKLUS

Mata Pelajaran/Tema : Matematika / 7


Kelas.Semester : I /2
Hari, Tanggal : Selasa, 13 April 2021
Fokus Observasi : Penggunaan metode demonstrasi, media konkret,
dan gambar

Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tdk
Ada
ada
1 Pengunaan Metode Pembelajaran
Diskusi
 Menjelaskan tugas yang harus dilakukan √
 Membagi LKS √
 Melakukan supervisi terhadap kegiatan
kelompok √

 Memberi bantuan kepada kelompok yang


mengalami kesulitan √

Tanya Jawab
 Mengajukan pertanyaan √
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
 Memindahkan giliran pertanyaan √

Latihan
74

 Memberikan soal latihan √


 Menjelaskan cara pengerjaan latihan √
 Memberikan lembar soal latihan √

 Melakukan koreksi dan penilaian √

2 Penggunaan Media Bantu Konkret dan gambar


Penggunaan Media Bantu Konkret
 Menunjukkan media konkret √
 Membagikan media konkret √
 Siswa mencari dan menemukan sendiri media
konkret √

Penggunaan gambar
 Menunjukkan gambar √
 Memberi penjelasan tentang gambar √

Klaten, 13 April 2021


Observer

Yustina Tri Wahyuni


_____________________________
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SDIT Toyyibah Kalikebo


Kelas / Semester : 1 /2
Tema : 7. Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku
Sub Tema : 3. Tanaman di Sekitarku
Muatan Terpadu : Matematika
Pembelajaran ke : 5
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan disekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

J. KOMPETENSI DASAR

Matematika
No Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan


penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
sampai dengan 99

K. TUJUAN
86

5. Setelah mengamati, gambar dan video siswa dapat mendemonstrasikan


penjumlahan dengan benar.
6. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan benar.
7. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan benar.

L. MATERI
5. Siswa dapat menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.
6. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.

M. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, dan Diskusi

N. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan 9. Guru memberikan salam 10
Pendahuluan 10. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah menit
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
11. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
12. Menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
13. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
87

menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak


siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
 Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
14. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu.
15. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
16. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan salah
satu kegiatan berikut yaitu tanya jawab, mengulas
kembali beberapa hal tentang kegiatan sebelumnya,
menceritakan pengalaman, atau kegiatan lainnya.

Kegiatan 45
Inti menit
Ayo Berlatih
3. Siswa berlatih menyelesaikan soal penjumlahan
dengan cara susun ke bawah.
4. Siswa berlatih menyelesaikan soal yang ada pada
buku.
88

Kegiatan Refleksi 15
Penutup 1. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi hari itu. menit
Dalam kegiatan refleksi guru memberikan beberapa
pertanyaan berikut ini:
 Apa yang kamu pelajari hari ini?
 Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
 Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih
lanjut?
 Bagaimana caramu untuk mendapatkan
informasi tersebut?
 Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan
refleksi dapat dijawab siswa secara lisan atau
tulisan. Jika guru menginginkan siswa menulis
jawaban pertanyaan refleksi sebaiknya siswa
memiliki sebuah buku tulis khusus untuk
refleksi.
2. Kegiatan kelas diakhiri berdoa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh salah satu siswa petugas piket.

O. SUMBER DAN MEDIA


4. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 7 Kelas 1 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
5. Gambar dari Google.com
6. Video dari youtube.com.

P. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
89

4. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

b. Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

5. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis: Skor

a. Soal-soal latihan penjumlahan


Jumlah soal :5 buah
Skor maksimal 100
Nilai tiap soal 20
Kunci jawaban
1. 34 + 24 = 58
2. 27 + 30 = 57
3. 18 + 41 = 59
4. 33 + 34 = 67
5. 53 + 44 = 97
90
91
92
93

LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU


SIKLUS 1

Mata Pelajaran/Tema : Matematika / 7


Kelas.Semester : I /2
Hari, Tanggal : Kamis, 22 April 2021
Fokus Observasi : Penggunaan metode demonstrasi, media konkret,
dan gambar

Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tdk
Ada
ada
1 Pengunaan Metode Pembelajaran
Demonstrasi
 Menyiapkan media pembelajaran, alat bantu,
dan alat peraga. √
 Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh
siswa √
 Memberikan arahan yang harus dilakukan √
siswa √

 Membagi LKS
 Memberi bantuan kepada kelompok yang √

mengalami kesulitan
Diskusi
94

 Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh √


siswa √
 Membagi LKS
 Melakukan supervisi terhadap kegiatan √
kelompok
 Memberi bantuan kepada kelompok yang √

mengalami kesulitan
Tanya Jawab
 Mengajukan pertanyaan √
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
 Memindahkan giliran pertanyaan √

Latihan
 Memberikan soal latihan √
 Menjelaskan cara pengerjaan latihan √
 Memberikan lembar soal latihan √

 Melakukan koreksi dan penilaian √

2 Penggunaan Media Bantu Konkret dan


gambar
Penggunaan Media Bantu Konkret
 Menunjukkan media konkret √
 Membagikan media konkret √
 Siswa mencari sendiri media konkret √

Penggunaan gambar
 Menunjukkan gambar √
 Memberi penjelasan tentang gambar √
95

Klaten, 22 April 2021


Observer

Yustina Tri Wahyuni, S. Pd


_____________________________
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SDIT Toyyibah Kalikebo


Kelas / Semester : 1 /2
Tema : 7. Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku
Sub Tema : 3. Tanaman di Sekitarku
Muatan Terpadu : Matematika
Pembelajaran ke : 5
Alokasi waktu : 2 x 35menit

Q. KOMPETENSI INTI
9. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan disekolah.
12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

R. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Matematika
No Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan


penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
sampai dengan 99

S. TUJUAN
106

8. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
menggunakan benda konkret dengan benar.
9. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan bantuan benda konkret dengan benar.

T. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

a. Tujuan bagi siswa


1. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 menggunakan benda konkret dengan benar.
2. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan bantuan benda konkret dengan benar.

b. Tujuan bagi guru


1. Guru dapat memilih dan menggunakan media dan metode yang
tepat agar bisa diterima dan dipahami anak.
2. Guru dapat membantu anak mencapai hasil belajar yang maksimal.

U. MATERI
7. Siswa dapat menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 menggunakan benda konkret dengan benar.
8. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan bantuan benda konkret dengan benar.

V. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific, Realistic Mathematic Education
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Demonstrasi, Tanya Jawab, dan Penugasan.

W. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
107

Kegiatan 17. Guru memberikan salam 10


Pendahuluan 18. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah menit
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
19. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
20. Menyanyikan lagu Bagimu Negeri atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
21. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
 Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
22. Guru menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu.
23. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
24. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan salah
satu kegiatan berikut yaitu tanya jawab, mengulas
kembali beberapa hal tentang kegiatan sebelumnya,
menceritakan pengalaman, atau kegiatan lainnya.

Kegiatan Ayo Berlatih 45


Inti 5. Guru menjelaskan cara berhitung menggunakan menit
benda konkret
6. Guru dan siswa mendemonstrasikan penggunaan
media kelereng dalam operasi hitung penjumlahan
pada corong penjumlahan.
108

7. Siswa berlatih menyelesaikan soal penjumlahan


dengan cara susun ke bawah.
8. Siswa menyelesaikan soal yang sudah disiapkan
oleh guru
9. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannyabkepada
guru.

Kegiatan Refleksi 15
Penutup 3. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi hari itu. menit
Dalam kegiatan refleksi guru memberikan beberapa
pertanyaan berikut ini:
 Apa yang kamu pelajari hari ini?
 Bagaimana perasaanmu saat berlatih menuliskan
kalimat pujian dan menyelesaikan soal-soal
matematika?
 Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
 Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan
refleksi dapat dijawab siswa secara lisan atau
tulisan. Jika guru menginginkan siswa menulis
jawaban pertanyaan refleksi sebaiknya siswa
memiliki sebuah buku tulis khusus untuk
refleksi.
4. Kegiatan kelas diakhiri berdoa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh salah satu siswa petugas piket.

X. SUMBER DAN MEDIA


7. Buku Pedoman Guru Tema 7 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 7 Kelas 1 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
8. Gambar dari Google.com
9. Video dari youtube.com.
10. Kelereng
11. Corong penjumlahan
12. Buku siswa

Y. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
109

pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

6. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

b. Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan

7. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis: Skor
a. Soal-soal latihan penjumlahan
Jumlah soal :5 buah
Skor maksimal 100
Nilai tiap soal 20
Kunci jawaban
1. 22 + 32 = 54
2. 37 + 30 = 67
3. 28 + 51 = 79
4. 34 + 54 = 88
110

5. 53 + 46 = 99
b. Soal-soal latihan penjumlahan dengan memasangkan jawaban
Jumlah soal: 5 buah
Skor maksimal 100
Nilai tiap soal 20

Kunci jawaban
1. 25 + 30 = 55
2. 50 + 40 = 90
3. 44 + 25 = 69
4. 65 + 12 = 77
5. 36 + 53 = 89
111
112
113

LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU


SIKLUS 2

Mata Pelajaran/Tema : Matematika / 7


Kelas.Semester : I /2
Hari, Tanggal : Kamis, 03 Meil 2021
Fokus Observasi : Penggunaan metode demonstrasi, media konkret,
dan gambar

Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tdk
Ada
ada
1 Pengunaan Metode Pembelajaran
Demonstrasi
 Menyiapkan media pembelajaran, alat bantu,
dan alat peraga. √
 Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh
siswa √
 Memberikan arahan yang harus dilakukan siswa √

 Membagi LKS √

 Memberi bantuan kepada kelompok yang


mengalami kesulitan √

Diskusi
 Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh
siswa √
 Membagi LKS √
114

 Melakukan supervisi terhadap kegiatan √


kelompok
 Memberi bantuan kepada kelompok yang √
mengalami kesulitan
Tanya Jawab
 Mengajukan pertanyaan √
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
 Memindahkan giliran pertanyaan √

Latihan
 Memberikan soal latihan √
 Menjelaskan cara pengerjaan latihan √
 Memberikan lembar soal latihan √

 Melakukan koreksi dan penilaian √

2 Penggunaan Media Bantu Konkret dan gambar


Penggunaan Media Bantu Konkret
 Menunjukkan media konkret √
 Membagikan media konkret √
 Siswa mencari sendiri media konkret √

Penggunaan gambar
 Menunjukkan gambar √
 Memberi penjelasan tentang gambar √
115

Klaten, 03 Meil 2021


Observer

Yustina Tri Wahyuni, S. Pd


_____________________________
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126

DOKUMENTASI

PROFIL SEKOLAH
127

KEGIATAN PRA SIKLUS

1.

2.
128

KEGIATAN SIKLUS 1

1.

2.
129
130

KEGIATAN SIKLUS 2
1.

2.

Anda mungkin juga menyukai