LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
Oleh
NURUL KARIMAH
NIM 857804027
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penelitian perbaikan sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP yang berjudul “ Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Benda Konkret Pada
Pembelajaran Matematika Tematik Siswa Kelas 1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk
Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021”. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
3). Wardaya, S. Pd selaku Kepala Sekolah SDIT Toyyibah Kalikebo yang telah
berkenan membantu terselesainya penelitian dan penyusunan laporan ini.
4). Semua guru SDIT Toyyibah Kalikebo yang telah memberikan dorongan dan
masukan demi terselesainya laporan ini.
5). Suami dan anak-anakku tercinta yang banyak memberikan dorongan dan
pertimbangan yang sangat tak ternilai harganya.
Penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya maka kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan ini.
Nurul Karimah
5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ................................................................. 2
2. Analisis Masalah ...................................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................... 3
B Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................. 4
D Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 5
B Tentang Matematika .................................................................... 6
C Media Pembelajaran ................................................................... 8
D Penelitian Terdahulu ................................................................... 14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian ....................................... 16
B Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................... 19
6
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Oleh
NURUL KARIMAH
NIM 857804027
BAB I
PENDAHULUAN
yang mengeluh bahwa pelajaran matematika membuat kepala pusing. Selama ini
masih banyak guru yang mengajarkan berhitung dengan metode hafalan. Padahal
pembelajaran seperti itu kurang tepat, karena daya ingat anak –anak terbatas dan
akan membebani memori anak.
Media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan dan informasi belajar.
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran karena dengan mediadapat menumbuhkan motivasi belajar,
membangkitkan keinginan dan minat baru.
Penggunaan media benda benda kongkrit yang ada di lingkungan sekolah dapat
membangkitkan motifasi siswa untuk mendalami pelajaran matematika.
Penggunaan benda benda kongkrit sebagai media pembelajaran dalam perhitungan
sangat efektif, ekonomis dan aman bagi siswa. Pada pembelajaran matematika di
kelas 1 semester 2 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten dari 20 siswa hanya 8
siswa yang mencapai KKM yaitu 70. Hal ini disebabkan lemahnya anak-anak
dalam berhitung.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan- kekurangan dari proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Permasalahan yang terjadi antara lain :
a) Siswa kurang antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.
b) Siswa asyik bermain dengan teman saat proses pembelajaran berlangsung.
c) Kemampuan berhitung siswa masih kurang.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah, terdapat beberapa kekurangan dalam
melaksakan proses pembelajaran :
a) Guru kurang bisa menarik perhatian siswa,
b) Pembelajaran masih monoton karena guru hanya ceramah
c) Penggunaan media dan metode pembelajaran yang belum tepat,
13
Gambar 1.1
Kelereng dan Corong Penjumlahan
14
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan maka rumusan masalah adalah : “Apakah
pemanfaatan benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung
penjumlahan matematika tematik siswa kelaa 1 SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk
Klaten Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021?”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Tentang Matematika
1. Pengertian
Secara etimologi matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau
mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (thing that are learned).
Dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas
kehidupan manusia. Proses pembentukan dan pengembangan ilmu matematika
tersebut sejak jaman purba hingga sekarang tidak pernah berhenti. Sepanjang
sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung
18
C. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, sehingga
mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran yang dirancang dengan
baik dapat merangsang timbulnya proses belajar, adanya komunikasi antara siswa
dengan media atau secara tidak langsung komunikasi antara guru dengan siswa.
Jenis media dikelompokan ada 3.
Menurut http://edel.staff.unja.ac.id/blog/artikel/Pengertian-Media-
Pembelajaran.html tentang media pembelajaran yaitu media visual, media audio,
media audiovisual.
1
Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajara…, hlm .3
21
Sedangkan menurut Gerlach secara umum media (pembelajaran) itu meliputi orang,
bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sependapat dengn
Gerlach, Gagne juga menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai
komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar2
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media
adalah sesuatu baik itu manusia ataupun benda yang dapat dipergunakan dalam
kegiatan belajar mengajar guna membantu memperoleh pesan atau informasi,
pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap. Media merupakan alat untuk membantu
guru menyampaikan informasi/ materi kepada siswa. Media yang digunakan tidak
harus mahal, tapi juga bisa memanfaatkan media yang ada disekitar siswa atau guru
bisa menggunakan pengalaman siswa.
Media pada intinya yaitu sarana untuk memudahkan guru dalam menyampaikan
materi dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan
guru. Penggunaan media dalam pembelajaran bisa diciptakan oleh siswa maupun
guru dengan bahan seadanya, misal dengan menggunakan barang-barang bekas,
barang yang ada disekitar lingkungansekolah maupun menggunakan lingkungan itu
sendiri sebagai media pembelajaran.
Sedangkan menurut https://kbbi.web.id/konkret konkret yaitu nyata, benar-benar
ada (berwujud, dapat dilihat, dapat diraba,dsb). Jadi media konkret adalah segala
sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju
tercapainya tujuan yang diharapkan. Selain itu, definisi lain dari media benda
konkret adalah objek yang
2
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Pernada Media
Group, 2012), hlm.57
22
sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa
dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan
keterampilan tertentu3
Media konkret merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaannya, karena
kita tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya. Yang
dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian informasi
yang berupa benda
atau obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan.yang berarti.
Sebagai obyek nyata, media konkret merupakan alat bantu yang bisa memberikan
pengalaman langsung kepada pengguna.
Oleh karena itu, media konkret banyak digunakan dalam proses pembelajaran
sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru. Media konkret mampu
memberikan arti nyata kepada hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan secara
abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual4
Benda-benda konkret itu sendiri dapat diperoleh disekitar kita, misalnya batu, daun
kering, kelereng, buku, pensil, meja,sepatu, kaos kaki, sapu tangan, sendok, piring,
dan lain-lain. Anak-anak terutama siswa kelas rendah akan mendapatkan banyak
informasi dengan adanya interaksi dengan obyek nyata dan menarik, sehingga
pemahaman anak akan lebih mudah terbentuk. Hal ini juga ditunjang dengan
adanya penjelasan terkait tahap perkembangan anak. Menurut Piaget sendiri ada 3
tahap perkembangan anak : 5
a. bersikap secara intuitif ± umur 4 tahun
b. beroperasi secara konkrit ± umur 7 tahun
c. beroperasi secara formal ± umur 11 tahun
3
Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran…, hlm. 5
4
https://trianangyono.blogspot.com/2014/06/media-benda-konkret-dalam-pembelajaran.html?m=1
Di akses pada 4 Mei 2021
5
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2015) hlm.
13
23
6
Wina Sanjaya, Media Komunikasi…, hlm.64
24
Kelemahan:
a. Membawa siswa ke berbagai tempat di luar sekolah terkadang memiliki
resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya
b. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata tidak
sedikit dan memiliki kemungkinan kerusakan dalam menggunaknnya.
7
Mulyani Sumantri, Media Pembelajaran, (Bandung: Bumi aksara, 2007), hlm. 178
25
Kelemahan yang ada diatas hendaknya dapat diatasi dengan cara menggunakan
media benda asli atau konkret yang ada di sekitar lokasi sekolah yang dapat
dijadikan penunjang dalam proses pembelajaran, dan disesuaikan dengan materi
pembelajaran serta tetap berusaha membawa benda nyata ke dalam kelas yang
berguna untuk
menjelaskan materi dalam lingkup kelas.
Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa penggunaan media konkret atau nyata
pada saat proses pembelajaran berlangsung akan lebih baik daripada hanya
berceramah saja. Karena dengan adanya media pembelajaran dapat membantu
untuk memperjelas maksud
yang kita sampaikan dan merangsang siswa untuk belajar. Sehingga, dengan
penggunaan media benda konkret tersebut siswa menjadi lebih giat lagi dalam
belajar dan mempunyai pengalaman serta persepsi yang sama tentang konsep yang
dipelajari.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Namun, penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang
telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti,
diantaranya yaitu:
Skripsi dengan judul “ Analisis Media Benda Konkret Mata Pelajaran
Matematika Pada Siswa Kelaa III Di Sekolah Dasar Negeri
140/IV/Kota Jambi” Tahun 2020 yang menganalisa penggunaan benda
konkret dalam pembelajaran matematika pada kelas III SD.
26
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Tempat Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran yang penulis
laksanakan seharusnya di SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten. Sekolah yang
digunakan penulis dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, karena penulis
merupakan salah satu personil guru di SD tersebut. Namun di karenakan Indonesia
masih dalam kondisi Pandemi Covid19, termasuk Klaten merupakan daerah
terdampak. Maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran di alihkan ke rumah guru
yang bersangkutan dengan dibagi 2 kelompok belajar. Setiap kelompok berisi 10
siswa. Dengan tetap menggunakan protokol kesehatan secara ketat.
- Kelas yang digunakan dalam pelaksanaan pebaikan pembelajaran adalah di kelas
I dengan jumlah murid sebanyak 20 siswa.
- Mata pelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan perbaikan ini adalah mata
pelajaran matematika tematik.
29
-
3. Waktu Penelitian
Dimulai dengan pembelajaran pra siklus yang dilaksanakan pada Selasa, 13
April 2021. Dilanjutkan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 siklus, yaitu siklus 1
dilaksanakan pada tanggal 22 April 2021 dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 03
Mei 2021, dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan
1. Selasa, 13 April 2021 Matematika Pra siklus
2. Senin, 22 April 2021 Matematika Siklus I
3. Sabtu, 3 Mei 2021 Matematika Siklus 2
30
Gambar 3.1
Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas
Pelaksanaan
Perencanaan
Permasalahan Tindakan I
Tindakan I
SIKLUS I
Refleksi I Observasi I
Permasalahan Baru
Hasil Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan II
Tindakan II
SIKLUS II
Penyimpulan
dan Pemaknaan
Hasil
Pra siklus
Dari hasil observasi pada pra siklus, diperoleh hasil bahwa keterampilan berhitung
siswa masih sangat kurang, hal ini dilihat dari 20 orang siswa hanya 8 orang siswa
yang bisa mencapai nilai KKM. Selebihnya masih dibawah nilai KKM yang telah
ditentukan sebagai standar keberhasilan belajar yaitu 70. Selanjutnya di lakukan
perbaikan pembelajaran yang di uraikan pada perbaikan pembelajaran siklus 1 dan
2.
31
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa
program perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi pelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah
langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses
pembelajaran :
a. Menetapkan supervisor 1 dari UT UPBJJ Surakarta Bapak Hartoyo, M. Pd
b. Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Yustina Tri Wahyuni,
S.Pd.
Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti
(mahasiswa), maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data
dari proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
(APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran.
d. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan penulis sesuai dengan rencana
perbaikan pembelajaran adalah dengan menggunakan metode latihan.
e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan tindakan.
f. Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru maupun bagi siswa
serta membuat kesepakatan dengan supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan observasi.
g. Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan muatan pelajaran Matematika
Tematik Siklus 1
dilakukan melalui empat tahapan kegiatan yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
4. Tahap refleksi
c. Pengamatan
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
33
a) Observasi
observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan data yang valid
dan akurat yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu yang timbul dalam
penelitian. Observasi ini bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh
pembelajaran yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa. Pengaruh
serta proses yang telah diamati, diidentifikasai kemudian hasilnya akan digunakan
untuk menyususn kembali langkah-langkah perbaikan.
latihan dan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelejensi, atau bakat-bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh
mana keterampilan siswa tentang materi yang di bahas serta mengukur tingkat
pencapaian seorang siswa setelah mempelajari sesuatu.
Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti dalam tes adalah sebagai berikut
:
1. Rencana perbaikan pembelajaran (terlampir)
2. Lembar Pengamatan Siswa (terlampir)
3. Lembar Observasi Guru (terlampir)
4. Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)
5. Lembar Evaluasi Akhir (terlampir)
d. Refleksi
Refleksi Terhadap Proses Perbaiakan Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus 1,
kami berdiskusi untuk merefleksi terhadap pembelajaran, maka teridentifikasi
kekuatan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan
sebagai berikut :
1. Kekuatan
Berdasarkan pengamatan supervisor 2 dan hasil renungan penelitian setelah
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika siklus
1, tentang “Penjumlahan Bilangan” yaitu tahap aspek yang diobservasi, yaitu
9 tahap aspek yang telah diobservasi, 6 tahap aspek sudah menunjukan
baik/terlaksanan sedangkan 3 tahap yang masih harus diperbaiki.
Dengan media gambar, guru berhasil untuk meningkatkan penguasaan konsep
siswa terhadap materi pembelajaran tentang “Penjumlahan Bilangan”.
2. Kelemahan
Siswa masih bingung dalam mengerjakan soal latihan.
35
2. Kelemahan
Target mengerjakan soal-soal latihan melalui bimbingan guru belum tercapai.
Guru masih mendominasi siswa dalam latihan.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut di atas menunjukan bahwa
program perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi pembelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini adalah
langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai proses
pembelajaran :
a. Menetapkan supervisor 1 dari UT UPBJJ Surakarta yaitu Bapak Hartoyo, M. Pd.
b. Menentukan supervisor 2 sebagai pengamat, yaitu Ibu Yustina Tri Wahyunii,
S.Pd. Sesuai dengan kesepakatan antara pengamat (supervisor 2) dan peneliti
(mahasiswa), maka tugas supervisor 2 antara lain adalah mengumpulkan data
dari proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
(APKG).
c. Membuat skenario pembelajaran
36
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan saat proses
pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan muatan pelajaran Matematika
Tematik siklus 2 dilakukan melalui empat tahapan kegiatan yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengamatan dan pengumpulan data
4. Tahap refleksi
c. Pengamatan
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting yang
menjadi tonggak berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Penggunaan metode yang
tepat dan sesuai dengan masalah dalam penelitian akan membuahkan hasil yang
sempurna serta dapat dipertanggung jawabkan kebenerannya. Disamping itu
kesalahan-kesalahan yang terjadi saat penelitian dapat dikurangi seminimal
mungkin.
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut :
37
BAB IV
b. Pengamatan
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 selesai maka
dapat diketahui adanya kenaikan hasil belajar siswa dari perolehan nilai
sebelumnya (pra siklus).
40
Dari hasi nilai evaluasi pada Pra Siklus, masih banyak siswa yang nilainya
belum mencapai Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM), KKM yang ditargetkan
adalah 70. Dari 20 orang siswa terdapat 8 orang siswa sudah mencapai KKM. Jika
dipersentasekan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 40%. Setelah
diadakan pada perbaikan pembelajaran pada siklus 1, ternyata ada peningkatan
yaitu menjadi 12 orang siswa yang nilaiya mencapai KKM. Jika dipersentasekan
jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 60%. Maka kenaikan persentase dari
nilai evaluasi pra siklus ke siklus 1 yaitu 20%. Ini membuktikan ada peningkatan
nilai siwa antar Pra Siklus dan Siklus1.
Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran Pra Siklus,
dan Siklus 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perolehan Nilai Evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1
Nilai KKM : 70
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Pra Siklus Siklus 1
Alfarizqi Rakamas
1 187 Prambudi 60 70
Muh.Aghinathan
14 200 Widatama 60 80
Muhammad Fahril
15 201 60 60
Muhammad Zibran
16 202 Alwiansyah 60 60
Rafifatu Rifda
17 203 Maheswari 100 100
Tabel 4.2
Persentase Perolehan Nilai evaluasi Pra Siklus dan Siklus 1
1 100 3 15 3 15
2 90 - - 2 10
3 80 3 15 4 20
4 70 2 10 3 15
5 60 7 35 7 35
6 50 3 15 - -
7 40 1 5 1 5
8 30 - - - -
9 20 1 5 - 2,5
10 10 - - - -
43
2. Deskripsi Siklus 2
a. Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus 2 guru memperbaiki kelemahan dan
kekurangan pada siklus 1, yaitu guru lebih mengefektifkan waktu, melibatkan siswa
dalam pembelajaran, lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, dan memberikan materi secara berulang-ulang.
b. Keberhasilan
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran yang ada di siklus 1 maka
pelaksanaan pada siklus 2 sudah membuat rancangan yang lebih baik sehingga
mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini terbukti dengan perbandingan nilai
evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2.
Adapun perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 yang dibandingkan dengan
perolehan nilai evaluasi siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Nomor Nilai
Nama Siswa
Urut Induk Siklus 1 Siklus 2
Alfarizqi Rakamas
1 187 Prambudi 70 70
Choirunisa
5 191 60 70
Ayuningtyas
Dafa Arta Saputra
6 192 90 100
Khaira Fayyola
12 198 Azzahra 90 100
Muh.Aghinathan
14 200 Widatama 80 80
Muhammad Fahril
15 201 60 80
Muhammad Zibran
16 202 Alwiansyah 60 60
45
Rafifatu Rifda
17 203 Maheswari 100 100
Rata-rata 73,50 81
12 Orang 18 Orang
Nilai di Atas KKM
(60%) (90%)
8 Orang 2 Orang
Nilai di Bawah KKM
(40%) (10%)
Dari hasil perolehan siklus 1, ada 8 orang siswa yang belum mencapai KKM
dari jumlah 20 siswa, atau 40%. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM
sebanyak 12 siswa, atau 60%. Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran
pada siklus 2, ternyata ada peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 2 orang siswa
yang belum mencapai KKM atau (10%) dari jumlah 20 siswa. Sedangkan siswa
yang telah mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau (90%). Maka persentase
kenaikan dari nilai evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 30%.
Untuk lebih jelasnya, persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan
2 dapat dilihat dari tebel di bawah ini :
Tabel 4.4
Persentase Perolehan Nilai evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2
No Nilai
Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%)
46
1 100 3 15 5 25
2 90 2 10 1 5
3 80 4 20 7 35
4 70 3 15 5 25
5 60 7 35 2 10
6 50 - - - -
7 40 1 5 - -
8 30 - - - -
9 20 - 2,5 - -
10 10 - - - -
Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulia dari pra siklus, siklus
1, siklus 2 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Nomor Nilai
Nama Siswa Pra Siklus 1 Siklus 2
Urut Induk
Siklus
Alfarizqi Rakamas
1 187 Prambudi 60 70 70
Choirunisa
5 191 Ayuningtyas 60 60 70
Khaira Fayyola
12 198 Azzahra 80 90 100
Muh.Aghinathan
14 200 Widatama 60 80 80
48
Muhammad Fahril
15 201 60 60 80
Muhammad Zibran
16 202 Alwiansyah 60 60 60
Rafifatu Rifda
17 203 Maheswari 100 100 100
Adapun grafik perolehan nilai evaluasi mulai dari pra siklus, siklus 1, siklus 2 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.1
Grafik Perolehan Nilai Rata-rata Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus
2
49
90
81
80
73,50
70 65,50
60
50 Pra Siklus
40 Siklus 1
30 Siklus 2
20
10
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Grafik 4.2
Grafik Persentase Pencapaian KKM Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2
50
100 90%
90
%
80 %
70 % 60%
60 %
Pra Siklus
50 % 40%
Siklus 1
40 %
Siklus 2
30 %
20 %
10 %
0%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
hasil belajar yang merupakan kulminasi dari suatu proses yang dilakukan dalam
belajar.
Penggunaan media benda konkret dalam proses pembelajaran matematika
tentang “Penjumlahan Bilangan” mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
I SDIT Toyyibah Kalikebo Trucuk Klaten .
Peran guru dalam pembelajaran matematika yaitu menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya kekuatan matematika pada siswa, yaitu dengan ketekunan,
keuletan, minat, pengetahuan, daya temuan atau daya cipta. Maka guru harus
profesional dan kompeten, artinya guru harus mempunyai wawasan dan landasan
yang dapat dicapai dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika.
Wawasan ini digunakan untuk pengembangan atau perbaikan pembelajaran.
52
BAB V
A. Simpulan
Penggunaan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa
terhadap pembelajaran matematika tentang “Penjumlahan Bilangan” di kelas I
SDIT Toyyibah Kalikebo Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten terbukti dari hasil
evaluasi siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pra siklus (8 orang 40%), siklus
1 (12 orang 60%), dan siklus 2 (18 orang 90%).
Dengan adanya perbedaan individual siswa dalam hal menerima pelajaran,
atau adanya tife belajar siswa yang berbeda, maka dalam menggunakan media
belajar peneliti sebagai guru perlu menggunakan media benda konkret. Media
benda konkret ini merupakan alat yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa
agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran.
Hasil belajar siswa di kelas I SDIT Toyyibah Kalikebo Kecamatan Trucuk
Kabupaten Klaten terhadap pembelajaran matematika tentang “Penjumlahan
Bilangan” mencapai peningkatan yang signifikan dilihat dari nilai evaluasi siswa
dari mulai Pra Siklus, Siklus 1, sampai Siklus 2.
2. Bagi Guru
a. Sebaiknya dapat memilih alat peraga media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran matematika sesuai dengan karakteristik tujuan dan karakteristik
siswa.
b. Perlu direncanakan secara cermat dalam memilih media pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Penting untuk meningkatkan profesional guru dalam melaksanakan poses
kegiatan mengajar, dengan memberdayakan semua sumber daya belajar yang
ada baik di dalam maupun di luar persekolahan.
3. Bagi Sekolah
a. Perlunya sekolah memfasilitasi segala kebutuhan sarana dan prasarana
pembelajaran agar dapat membantu terciptanya pembelajaran yang
berkualitas.
b. Perlunya sekolah memberi ruang dan kebebasan bagi guru untuk melakukan
inovasi pembelajaran.
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
56
57
IPA/IPS/Bahasa Indonesia/Matematika/Tematik*
Kode & Nama Mata Kuliah : PDGK4501 PKP Kabupaten / Kota : Klaten
PRA SIKLUS
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Matematika
No Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
C. TUJUAN
1. Setelah mengamati, siswa dapat menyebutkan ungkapan pemberian pujian
dengan benar.
2. Setelah mengamati, siswa dapat menulis ungkapan pujian lisan atau tulis
dengan rapi.
3. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan benar.
4. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan benar.
D. MATERI
1. Siswa dapat menyebutkan ungkapan pemberian pujian dengan benar.
2. Siswa dapat menulis ungkapan pujian lisan atau tulis dengan rapi.
3. Siswa dapat menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.
4. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
64
Ayo Menulis
a. Siswa membaca teks tentang Membuat Sayur Sop
Bersama Ibu.
66
Ayo Berlatih
1. Siswa berlatih menyelesaikan soal penjumlahan
dengan cara susun ke bawah.
2. Siswa berlatih menyelesaikan soal yang ada pada
buku.
Kegia Refleksi : 15
tan 1. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi
Penut hari itu. Dalam kegiatan refleksi guru meni
up memberikan beberapa pertanyaan berikut ini: t
Apa yang kamu pelajari hari ini?
Bagaimana perasaanmu saat berlatih
menuliskan kalimat pujian dan
menyelesaikan soal-soal matematika?
Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
Informasi apa yang ingin kamu ketahui
lebih lanjut?
Bagaimana caramu untuk mendapatkan
informasi tersebut?
Pertanyaan yang diajukan guru pada
kegiatan refleksi dapat dijawab siswa
67
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
68
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis: Skor
a. Melingkari makanan yang berasal dari tanaman
Kunci jawaban:
Makanan yang berasal dari tanaman adalah jagung, nasi, dan tempe.
Kunci Jawaban:
• Jeruk bagian buahnya
• Sawi bagian daun dan batang
• Kol bagian bunga
• Singkong bagian akar
• Kangkung bagian daun dan batang
• Padi bagian buah
• Tebu bagian batang
• Kedelai bagian biji
3. 15 + 41 = 56
4. 30 + 34 = 64
5. 50 + 44 = 94
3. Penilaian Keterampilan:
Penilaian: Observasi (Pengamatan)
Rubrik Kegiatan Menulis Kalimat Pujian
Catatan Guru
1. Masalah : Pada pembelajaran matematika operasi hitung penjumlahan,
siswa masih mengalami kesulitan memahami materi, sehingga hasil tes masih banyak
yang nilainya dibawah kkm.
2. Ide Baru : Menambah media pembelajaran menggunakan benda konkret
kelereng agar siswa lebih mudah menerima dan memahami materi penjumlahan.
70
Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tdk
Ada
ada
1 Pengunaan Metode Pembelajaran
Diskusi
Menjelaskan tugas yang harus dilakukan √
Membagi LKS √
Melakukan supervisi terhadap kegiatan
kelompok √
Tanya Jawab
Mengajukan pertanyaan √
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
Memindahkan giliran pertanyaan √
Latihan
74
Penggunaan gambar
Menunjukkan gambar √
Memberi penjelasan tentang gambar √
SIKLUS 1
I. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan disekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
J. KOMPETENSI DASAR
Matematika
No Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
K. TUJUAN
86
L. MATERI
5. Siswa dapat menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.
6. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan benar.
N. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan 9. Guru memberikan salam 10
Pendahuluan 10. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah menit
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
11. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
12. Menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
13. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu
tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
87
Kegiatan 45
Inti menit
Ayo Berlatih
3. Siswa berlatih menyelesaikan soal penjumlahan
dengan cara susun ke bawah.
4. Siswa berlatih menyelesaikan soal yang ada pada
buku.
88
Kegiatan Refleksi 15
Penutup 1. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi hari itu. menit
Dalam kegiatan refleksi guru memberikan beberapa
pertanyaan berikut ini:
Apa yang kamu pelajari hari ini?
Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih
lanjut?
Bagaimana caramu untuk mendapatkan
informasi tersebut?
Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan
refleksi dapat dijawab siswa secara lisan atau
tulisan. Jika guru menginginkan siswa menulis
jawaban pertanyaan refleksi sebaiknya siswa
memiliki sebuah buku tulis khusus untuk
refleksi.
2. Kegiatan kelas diakhiri berdoa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh salah satu siswa petugas piket.
P. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
89
4. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
5. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis: Skor
Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tdk
Ada
ada
1 Pengunaan Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Menyiapkan media pembelajaran, alat bantu,
dan alat peraga. √
Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh
siswa √
Memberikan arahan yang harus dilakukan √
siswa √
Membagi LKS
Memberi bantuan kepada kelompok yang √
mengalami kesulitan
Diskusi
94
mengalami kesulitan
Tanya Jawab
Mengajukan pertanyaan √
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √
Memindahkan giliran pertanyaan √
Latihan
Memberikan soal latihan √
Menjelaskan cara pengerjaan latihan √
Memberikan lembar soal latihan √
Penggunaan gambar
Menunjukkan gambar √
Memberi penjelasan tentang gambar √
95
SIKLUS II
Q. KOMPETENSI INTI
9. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan disekolah.
12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
R. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Matematika
No Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
S. TUJUAN
106
8. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
menggunakan benda konkret dengan benar.
9. Dengan menggunakan latihan soal yang ada pada buku, siswa dapat
menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil maksimal 100
dengan bantuan benda konkret dengan benar.
U. MATERI
7. Siswa dapat menjelaskan cara penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 menggunakan benda konkret dengan benar.
8. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil
maksimal 100 dengan bantuan benda konkret dengan benar.
W. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
107
Kegiatan Refleksi 15
Penutup 3. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi hari itu. menit
Dalam kegiatan refleksi guru memberikan beberapa
pertanyaan berikut ini:
Apa yang kamu pelajari hari ini?
Bagaimana perasaanmu saat berlatih menuliskan
kalimat pujian dan menyelesaikan soal-soal
matematika?
Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan
refleksi dapat dijawab siswa secara lisan atau
tulisan. Jika guru menginginkan siswa menulis
jawaban pertanyaan refleksi sebaiknya siswa
memiliki sebuah buku tulis khusus untuk
refleksi.
4. Kegiatan kelas diakhiri berdoa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh salah satu siswa petugas piket.
Y. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
109
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
6. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
7. Penilaian Pengetahuan :
Tes tertulis: Skor
a. Soal-soal latihan penjumlahan
Jumlah soal :5 buah
Skor maksimal 100
Nilai tiap soal 20
Kunci jawaban
1. 22 + 32 = 54
2. 37 + 30 = 67
3. 28 + 51 = 79
4. 34 + 54 = 88
110
5. 53 + 46 = 99
b. Soal-soal latihan penjumlahan dengan memasangkan jawaban
Jumlah soal: 5 buah
Skor maksimal 100
Nilai tiap soal 20
Kunci jawaban
1. 25 + 30 = 55
2. 50 + 40 = 90
3. 44 + 25 = 69
4. 65 + 12 = 77
5. 36 + 53 = 89
111
112
113
Kemunculan
No Aspek yang Diobservasi Komentar
Tdk
Ada
ada
1 Pengunaan Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Menyiapkan media pembelajaran, alat bantu,
dan alat peraga. √
Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh
siswa √
Memberikan arahan yang harus dilakukan siswa √
Membagi LKS √
Diskusi
Menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh
siswa √
Membagi LKS √
114
Latihan
Memberikan soal latihan √
Menjelaskan cara pengerjaan latihan √
Memberikan lembar soal latihan √
Penggunaan gambar
Menunjukkan gambar √
Memberi penjelasan tentang gambar √
115
DOKUMENTASI
PROFIL SEKOLAH
127
1.
2.
128
KEGIATAN SIKLUS 1
1.
2.
129
130
KEGIATAN SIKLUS 2
1.
2.