LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UPBJJ – UNIVERSITAS TERBUKA
PEKANBARU TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIA PANAMI
NIM. 856457878
KATA PENGANTAR
Nia Panami
Nim. 856457878
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…..............................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN…...................................................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
1. Identifikasi Masalah…....................................................................2
2. Analisis Masalah.............................................................................2
3. Alternatif Pemecahan Masalah........................................................3
B. Perumusan Masalah..........................................................................3
C. Tujuan Penelitian...............................................................................3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)....................................................5
1. Pengertian PenelitianTindakan Kelas............................................5
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas.................................................5
3. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)................................6
4. Keterkaitan PTK dan PKP.............................................................7
5. Maksud Peneliti Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas..........7
B. Konsep Dasar Pembelajaran IPS di SD…......................................7
1. Hakikat Pembelajaran IPS.............................................................7
2. Mata Pelajaran IPS Materi Permasalahan Sosial...........................8
C. Hasil Belajar.......................................................................................9
1. Pengertian Belajar..........................................................................9
2. Pengertian Hasil Belajar................................................................10
3. Hal- Hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar...............................11
D. Karakteristik Peserta Didik.............................................................11
E. Strategi Pembelajaran......................................................................12
1. Pengertian Strategi Pembelajaran...................................................12
2. Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw….............................................12
3. Hubungan Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw Dengan Hasil
Belajar Siswa..................................................................................13
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Tipe Jigsaw…............................14
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN.........................................................15
A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang membantu....................15
1. Subjek Penelitian............................................................................15
2. Tempat Penelitian...........................................................................15
3. Waktu Penelitian............................................................................15
4. Pihak Yang Membantu…...............................................................15
B. Deskripsi Per Siklus.........................................................................16
1. Perencanaan...................................................................................16
2. Pelaksanaan....................................................................................16
3. Pengamatan....................................................................................18
4. Refleksi..........................................................................................18
BAB IV HASIL PEMBAHASAN......................................................................19
A. Pelaksanaan Siklus...........................................................................19
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus......................................................24
BAB V PENUTUP...............................................................................................27
A. Kesimpulan.......................................................................................27
B. Saran.................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA…......................................................................................29
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi
yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan pengetahuan
yang menuntut daya ingat siswa, sehingga pengetahuan dan informasi yang
diterima siswa sebatas produk hafalan. Sifat materi pelajaran IPS tersebut
membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi
oleh pendekatan dan metode interaksi monologis atau dialogis dengan siswa.
Pembelajaran IPS yang monoton dan membosankan membuat siswa tidak
dapat menerima pengetahuan dengan baik. Oleh karena itu menurut Nurhadi
(2003:60) diperlukan pembelajaran kooperatif yang menitik beratkan pada
alasan bahwa manusia sebagai makhluk individu yang berbeda satu sama lain
sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial, ma-
khluk yang berinteraksi dengan sesama.
Menurut Usman (2002:30) pembelajaran kooperatif dikembangkan
untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga
efektif untuk mengembangkan keterampilan siswa. Jadi pola belajar
kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya
gagasan yang lebih bermutu dan meningkatan kreativitas siswa,
pembelajaran juga dapat mempertahankan nilai sosial bangsa Indonesia yang
perlu di pertahankan. Ketergantungan timbal balik siswa memotivasi siswa
untuk dapat bekerja lebih keras untuk keberhasilan siswa, hubungan
kooperatif juga mendorong siswa untuk menghargai gagasan temanya bukan
sebaliknya.
Pada proses pembelajaran disekolah, hal yang sangat penting dan
utama harus diperhatikan adalah bagaimana siswa dapat menyerap ilmu
pengetahuan sekaligus pengalaman berharga dan dilakukan dalam suasana
yang menyenangkan dan penuh interaksi saat proses belajar mengajar. Hal ini
berarti keberhasilan kegiatan belajar mengajar sangat bergantung pada proses
dan kegiatan individu yang belajar. Begitu juga seorang guru, guru dapat
1
dikatakan berhasil dalam mengajar jika para siswa mampu menyerap secara
maksimal mateeri yang diajarkan dan menerapkanya dikehidupan.
Pembelajaran ekspositori yang monoton, menjadi masalah dalam
pembelajaran rendahnya hasil belajar siswa yang dikarenakan siswa belum
berani untuk menyampaikan pendapat, tidak berani bertanya hal yang
belum jelas.Hal tersebutlah yang peneliti rasakan ketika mengajar di SD
Negeri 028 Rimbopanjang khususnya kelas IV pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang permasalahan sosial.
1. Identifikasi Masalah
Pada semester II tahun pelajaran 2020/2021 perolehan nilai latihan
mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial kelas IV SD Negeri 028
Rimbo Panjang Kecamatan tambang Kabupaten Kampar tergolong
sangat rendah.
Setelah peneliti melakukan refleksi dan mendiskusikannya dengan
teman sejawat, teridentifikasilah beberapa gejala berikut:
a. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
b. Siswa Belum berani bertanya untuk hal yang belum jelas kepada
guru
c. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung Padahal
sebagaimana layaknya seorang guru, peneliti telah berusaha
mengajar dengan baik dengan melakukan hal-hal berikut:
a Selalu hadir pada setiap jam mengajar
b. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
c. Bersedia menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
siswa
Akan tetapi hal tersebut tidak juga memberi perubahan yang lebih
berarti.
2. Analisis Masalah
Dari hasil refleksi dengan teman sejawat ditemukan kendala-
kendala yang dihadapi, dan diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran IPS adalah
sebagai berikut:
a. Model pembelajaran kurang tepat sehingga rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS.
b. Motivasi siswa rendah sehingga siswa tidak semangat dalam belajar
c. Kurangnya rasa percaya diri pada siswa sehingga siswa tidak berani
bertanya
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Setelah melakukan konsultasi dengan supervisor, penulis
mendapatkan suatu gambaran bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi
oleh minat belajarnya, dan untuk meningkatkan minat belajar siswa
dapat dilakukan menggunakan berbagai caraseperti menerapkan strategi
pembelajaran aktif dan menarik, membiasakan siswa berbicara dan
berkelompok dengan menarik.
Setelah merangkum berbagai informasi dan membaca beberapa
literatur terkait, peneliti memutuskan untuk menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dalam perbaikan pembelajaran untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, melalui sebuah penelitian tindakan
kelas dengan judul “ Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Ttipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
028 Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti merumuskan masalah
yang akan menjadi fokus perbaikan dalam pembelajaran adalah:
Bagaimanakah strategi pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa tentang permasalahan sosial pada mata pelajaran IPS?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses
peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw tentang permasalahan sosial.
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang penulis
ajukan , maka penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk :
1. Bagi Guru :
a. Meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang
telah dilakukan siswa, sehingga siswa bias berperan langsung dalam
pembelajaran ini.
b. Guru menjadi lebih dekat dengan siswa karena ke ikutsertaan guru
dalam setiap permasalahan pembelajaran, sehingga siswa merasa
diperhatikan.
2. Bagi Siswa :
a. Siswa merasa tertantang dan termotivasi untuk melakukan diskusi
b. Siswa akan lebih aktif lagi dalam menyelesaikan tugas dari guru
c. Dengan situasi belajar yang menyenangkan melalui strategi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan hasil belajar siswa
dapat meningkat
3. Bagi Sekolah :
a. Meningkatkan sumbangan yang berarti bagi sekolah untuk dapat
meningkatkan taraf sreap, sehingga tidak ketinggalan dengan
sekolah lain.
b. Kualitas pendidikan di sekolah akan meningkat, karena adanya
peningkatan cara mengajar guru dan hasil belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut mustangin, (2005:1) Belajar merupakan kegiatan yang sangat
penting bagi setiap manusia.pengetahuan dan pemahaman, keterampilan,
kegemaran dan sikap seseorang terbentuk dan berkembang melalui
belajar titik oleh karena itu Seseorang dikatakan belajar, bila dapat
diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.Menurut Sagala, (2010:37)
Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah karena pengalaman dan
latihan, perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru, dan
perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran
menurut Nana Sudjana (2010: 3) Mendenefisikan hasil belajar siswa pada
hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif afektif dan
psikomotorik. Dan Mudjiono (2006: 250-251) juga menyebutkan hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran
dari puncak proses belajar. Menurut Sudjana (2010: 220) hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajar titik hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan
perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang
belajar.hubungan dengan pendapat itu, maka seseorang dapat dikatakan
telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya dari
segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap
suatu objek.
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang
dalam Taksonomi Bloom, Yakni dikelompokkan dalam tiga
ranah/domain yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain
afektif atau sikap dan domain psikomotor atau keterampilan. sehubungan
dengan itu Gagne dalam Sudjana (2010:22) mengembangkan
kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain : (1) hasil
belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari system
Scholastic, (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dari berpikir
seseorang dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan
masalah, (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas
emosional dimiliki seseorang sebagai mana disimpulkan dari
kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian, (4)
informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta dan (5)
keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan
hidup serta mempresentasikan konsep dan lambing.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran titik tes dan pengukuran memerlukan alat
sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil
belajar.
3. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Menurut Sugihartono dkk
(2007:76-77) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar titik faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan
faktor psikologis
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu Titik faktor
eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat
D. Karakteristik Peserta Didik
Menurut Sinolungan dalam Kurnia (2007 :4) Pengertian peserta
didik dibagi menjadi dua yaitu dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas,
peserta didik adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan
sepanjang hayat. sedangkan dalam arti sempit, peserta didik adalah setiap
siswa yang belajar di sekolah titik peserta didik merupakan subjek Fokus
utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. sehingga para
guru harus merasa atau menganggap bahwa pemahaman dan perlakuan
terhadap peserta didik sebagai suatu totalitas atau kesatuan titik peserta
didik merupakan subjek utama dalam penyelenggaraan pembelajaran titik
tugas utama peserta didik adalah belajar, yaitu kegiatan atau usaha yang
dilakukan untuk memperoleh perubahan Perilaku dari segala aspek, mulai
dari kognitif sampai psikomotorik
E. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Wina Sanjaya, (2010:12) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien pembelajaran
2 . Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw
Menurut Anonim (2003:31) Strategi pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw merupakan strategi pembelajaran dengan cara berkelompok
Siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai
5 orang dengan memperhatikan keheterogenan saling bekerja sama yang
positif dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan
menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya
Menurut Sudrajat (2008: 1) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penugasan
bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompok nya
Menurut Slavin, (2005: 246) jigsaw adalah salah satu dari metode
metode kooperatif yang paling fleksibel strategi pembelajaran Jigsaw
merupakan salah satu variasi strategi collaborative learning yaitu proses
belajar kelompok di mana setiap anggota menyumbangkan informasi
pengalaman ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang
dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan
pemahaman seluruh anggota
Dari pendapat para ahli di atas dapat dikatakan bahwa tipe jigsaw
adalah teknik pembelajaran cooperatif dimana siswa, bukan hanya guru,
yang memiliki tanggungjawab lebih besar dalam melaksanakan
pembelajaran titik tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja
tim keterampilan belajar kooperatif dan menguasai pengetahuan secara
mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila Mereka mencoba untuk
mempelajari semua materi sendirian.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pertama kali dikembangkan
oleh Aronson.dkk di Universitas Texas. strategi pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw merupakan strategi pembelajaran kooperatif, Siswa belajar
dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang dengan
memperhatikan keheterogenan bekerjasama positif, dan setiap anggota
bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang
diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota ke
kelompok yang lain
Keunggulan kooperatif tipe jigsaw meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajaran nya sendiri dan juga pembelajaran
orang lain. siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompoknya yang lain. meningkatkan bekerja sama secara
kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan
3. Hubungan Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw Dengan Hasil Belajar
Siswa
Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang dianggap sulit
karena banyak menghafal bagi peserta didik Oleh karena itu guru dituntut
untuk lebih variatif dalam menyampaikan materi dengan harapan peserta
didik termotivasi dan lebih tertarik pada pelajaran IPS sehingga hasil
belajar siswa sesuai dengan harapan yang diinginkan titik hasil maksimal
dalam pembelajaran IPS di kelas memerlukan dukungan dari semua
komponen yang ada titik mengingat taraf pengetahuan siswa dalam
memahami materi pokok permasalahan sosial belum maksimal maka
digulirkan metode pembelajaran tipe jigsaw atau model tim ahli
4. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw
Menurut Nur (2000:23) dalam penerapan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, dibagi berkelompok terdiri 5 sampai 6 orang secara
heterogen. materi yang diberikan dalam bentuk teks, setiap anggota
bertanggung jawab untuk mempelajari bahan yang diberikan titik hasil
diskusi kelompok ahli akan disampaikan ke Bali kepada kelompok asal
berdasarkan uraian di atas maka dapat dijelaskan secara sederhana
langkah-langkah yang dilakukan dalam model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw sebagai berikut :
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok beranggotakan 3 sampai 5
orang secara heterogen
2. Setiap kelompok diberi tugas, sejumlah anggota kelompok
tersebut/tiap siswa dalam kelompok mendapat tugas yang berbeda
3. Setiap siswa dalam kelompok membaca bagian tugas yang diperoleh
4. Guru memerintahkan siswa yang mendapat tugas yang sama untuk
berkumpul membentuk kelompok baru/kelompok ahli untuk
mendiskusikan tugas tersebut
5. Setelah selesai berdiskusi dengan tim ahli siswa mencatat dan
memahami hasil diskusinya kemudian dilaporkan kepada teman lain
dalam kelompok asal secara bergantian
6. setelah Selesai melaporkan, guru menunjuk salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasilnya, kemudian ditanggapi kelompok
lain dan diklarifikasi guru
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
DALAM RANGKA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Pelaksanaan Siklus
1. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan tindakan. Adapun yang akan dipersiapakan yaitu : guru
menyusun rencana pembelajaran berdasarkan langkah-langkah strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan materi pembelajaran per-
masalahan sosial. Selanjutnya guru menyiapkan format pengamatan
atau lembar observasi untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru
dan siswa selama proses pembelajaran. Kemudian guru meminta
ketersediaan supervisor 2 untuk melakukan pengamatan tersebut
selama proses pembelajaran berlangsung didalam kelas.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
rabu,tanggal 7 April 2021. Proses pelaksanaan tindakan perbaikan
dalam pembelajaran melibatkan seluruh siswa kelas IV SDN 028
Rimbopanjang. Tindakan perbaikan dilakukan dengan mengacu pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan
dan berpedoman pada silabus serta kurikulum.Adapun tujuan
pembelajaran pada pertemuan pertama ini yaitu siswa mampu
menyebutkan ciri-ciri masalah sosial dan mengelompokan kegiatan
sosial didaerahanya.
Sementara pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jum’at
tanggal 9 April 2021 dengan tujuan menjelaskan akibat terjadinya
masalah sosial dan pengaruhnya terhadap kegiatan masyarakat.
Langkah-langkah proses pembelajaran dalam tindakan
perbaiakan siklus 1 baik pada pertemuan pertama maupun kedua yaitu
denganmembuat video simulasi pembelajaran yang berdurasi lebih
kurang 5 menit (langkah-langkahnya tertuang dalam RPP).
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan membuka
pelajaran dengan salam dan do’a kemudian guru melakukan absensi
dan selanjutnya memotivasi siswa dengan cara memberikan
pertanyaan kepada siswa tentang materi yang akan di ajarkan dan
selanjutnya melakukan apersepsi. Kemudian guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan guru menjelaskan langkah-langkah strategi
pembelajaran.
Selanjutnya dalam kegiatan inti Guru Mengorganisasikan
siswa kedalam bentuk kelompok yang terdiri dari 6 orang yang
bersifat heterogen menjadi lima tim/kelompok. Guru memberikan
pengarahan kepada siswa tentang tugas kelompok yang akan
dilaksanakan. Guru membagikan lembar kerja siswa dengan materi
yang berbeda tiap anggota kelompoknya. Siswa pada setiap kelompok
diminta untuk menghitung 1 sampai 5, siswa no. 1 mendapatkan
materi tentang penggunaan narkoba dan miras, siswa no. 2
mendapatkan materi tentang pengangguran, siswa no. 3 memdapatkan
materi tentang kemiskinan, siswa no. 4 mendapatkan materi tentang
kabut asap, siswa no. 5 mendapatkan materi tentang penebangan hutan
tanpa izin. Anggota dari tim yang sudah mendapat tugas dan materi /
masalah yang sama dengan anggota kelompok lain bertemu dalam
kelompok baru (tim ahli). Kelompok ahli mendiskusikan materi yang
diberikan sesuai dengan buku panduan yang sudah dibagikan dan
merencanakan bagaimana menjelaskan materinya kepada anggota
kelompoknya semula.Setelah selesai diskusi dengan kelompok ahli
selesai, siswa kembali kekelompok asal untuk menjelaskan secara
bergiliran materi/masalah yang dikuasainya kepada teman-
teman dikelompok asal dan tiap anggota lainya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh
siswa. Kelompok yang anggotanya paling banyak menjawab
benar diberikan penghargaan dan kelompok yang paling sedikit
menjawab benar diberikan hukuman.
Kegiatan akhir atau sebagai penutup pelajaran yaitu guru
memberikan penghargaan kepada tiap kelompok yang dapat
menjawab pertanyaan, bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran
yang telah dibahas, dan memberi hukuman pada kelompok yang tidak
dapat menjawab pertanyaan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dalam penelitian ini di pusatkan pada
proses maupun hasil pembelajaran. Observasi pada proses
pembelajaran ditujukan pada aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I diketahui
ketercapaian aktivitas guru dalam menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan 1 adalah kategori “cukup” dan
pada pertemuan 2 menjadi kategori “baik”.
Sementara aktivitas siswa dalam menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif Jigsaw pada pertemuan 1 secara keseluruhan
berada pada kategori “kurang”, dan pada pertemuan ke 2 berada pada
kategori “cukup”.
d. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada awal (Pra Siklus) menunjukan bahwa
nilai rata-rata siswa pada latihan masih tergolong dalam kategori
kurang.Adapun hasil belajar siswa setelah tindakan perbaikan
diperoleh dari tes yang diberikan guru setelah setiap proses tindakan
perbaikan pembelajaran selesai.
Setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus
I hasil belajar siswa sedikit meningkat,
e. Refleksi
Pada tahap perencanaan guru telah melakukan persiapan
pembelajaran dengan baik, kegiatan pembelajaran telah tergambar
jelas pada silabus dan RPP pyang telah dipersiapkan. Dengan
demikian, pada siklus berikutnya guru tidak perlu melakukan peru-
bahan pada tahap perencanaan melainkan hanya akan lebih mening-
katkan kinerja guna mengoptimalkan proses pembelajaran sesuai
dengan prosedur strategi pembelajaran tipe Jigsaw untuk mencapai
tujuan lebih maksimal.
Pada tahap pelaksanaan tindakan perbaikan, terdapat beberapa
kelemahan dalam aktivitas guru, kegiatan pembuka dan inti saat
penjelesan strategi tipe Jigsaw terkesan masih kaku sehingga kurang
teratur dan memakan waktu yang cukup lama dan kurangnya alat
peraga. Hal ini menyebabkan ketercapaian guru dalam melaksanakan
pembelajaran pada pertemuan 1 dalam kategori “cukup” pada
pertemuan 2 menjadi kategori “baik”.
Sementara aktivitas siswa dalam menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan 1 secara
keseluruhan berada pada pada kategori “kurang” dan pada pertemuan
berada pada kategori “cukup”..
Setelah menganalisis hasil belajar siswa dan mengevaluasi
aktivitas guru dan siswa pada siklus I, peneliti dibawah arahan
supervisor 2 memutuskan untuk melakukan tindakan perbaikan
lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil evaluasi pada refleksi siklus I peneliti
merancang perencanaan untuk tindakan perbaikan pada siklus II.
Adapaun hal-hal yang di persiapkan antara lain: guru menyusun
rencana pembelajaran berdasarkan langkah-langkah penerepan strategi
pembelajaran tipe Jigsaw dengan standar kompetensi menyebutkan
bentuk – bentuk masalah sosial di wilayah berbeda dengan mengurangi
wktu kegiatan pembuka dan menambah waktu kegiatan inti, selanjutnya
guru menyiapakan format pengamatan atau lembar observasi terhadap
aktivitas yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran
dengan penerapan strategi pembelajaran tipe Jigsaaw, kemudian
meminta kesediaan supervisor 2 untuk bertindak sebagai observer
dalam pelaksanaan pembelajaran. Yaitu mengamati secara langsung
proses pembelajaran di kelas.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan perbaikan Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari rabu tanggal 14 April 2021.Perbaikan pembelajaran dilakukan
berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
dipersiapkan dan berpedoman pada silabus, dan kurikulum. Adapun
tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama ini yaitu siswa mampu
menyebutkan masalah sosial didaerahnya dan mampu menyebutkan
masalah sosial diwilayah lain.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 16
April 2021. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran peneliti yang
merangkap sebagai guru tetap melibatkan seluruh siswa kelas IV SD
Negeri 028 Rimbopanjang. Aadapun tujuan pembelajaran pada
pertemuan kedua ini yaitu siswa dapat mengetahui cara menanggulangi
masalah sosial.
Langkah-langkah proses pembelajaran dalam tindakan
perbaikan siklus 1 baik pada pertemuan pertama maupun kedua yaitu
dengan membuat video simulasi pembelajaran yang berdurasi lebih
kurang 5 menit (langkah-langkahnya tertuang dalam RPP). Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II menunjukan
peningkatan yang cukup signifikan, hal tersebut terlihat pada
ketercapaian aktivitas guru dalam menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan 1 berada pada kategori “baik”
dan pada pertemuan 2 kategori”baik sekali”.
Sementara aktivitas siswa dalam menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan 1 berada pada
kategori “baik”, dan pada pertemuan kedua berada pada kategori “baik
sekali”.
Peningkatan kualitas aktivitas siswa dalam perbaikan
pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran tipe Jigsaw ini
memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa.
c. Hasil Belajar Siswa
Pada siklus II hasil belajar siswa juga dinilai berdasarkan hasil
latihan yang diberikan guru setelah proses perbaikan pembelajaran
selesai, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan tindakan perbaikan
pembelajaran pada siklus II hasil belajar siswa meningkat sangat
signiffikan.
d. Refleksi
Untuk tahap perencanaan, secara keseluruhan telah terlaksana
dengan baik, mulai dari penyusunan RPP hingga segala perlengkapan
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran termasuk lembar observasi
dan soal latihan.
Sementara untuk tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran,
aktivitas guru telah berjalan dengan baik, dan guru telah berhasil
memperbaiki kelemahan – kelemahan tindakan pada siklus
sebelumnya.Begitu pula dengan aktivitas siswa siklus II juga telah
berjalan lancar dan baik.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan aktivitas pada siklus II ini meningkat dari siklus
sebelumnya.
Sedangkan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan
perbaikan mengalami peningkatan yang sangat signifikan.Hasil refleksi
merekomendasikan bahwa tindakan perbaikan pembelajaran tidak perlu
lagi dilakukan pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus
1. Simulasi Siklus I
a. Kelebihan selama melaksanakan simulasi
2. Simulasi Siklus II
a. Kelebihan selama melaksanakan simulasi
A. Kesimpulan
B. Saran
Bertolak dari kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian di atas,
berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai
berikut:
1. Hendaknya penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dilakukan secara berkesinambungan agar hasil yang dicapai lebih
maksimal.
2. Strategi ini dapat dijadikan sebagai strategi alternative dalam perbaikan
proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Kepada guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya, dan guru mata
pelajaran lainya agar menguasai materi pembelajaran sekaligus strategi
atau metode pembelajaran dengan baik, sehingga dapat memberikan
stimulus bagi siswa untuk meraih hasil belajar yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono.(2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Hal.
250 – 251.
Direktorat Pendidikan Dasar dan Kepala Bidang DIK DAS/DIK DAS GU Seluruh Indo-
nesia.(1992), Didaktik Metodik Umum. Jakarta. Hal. 2.
Idris, Maswar, dkk.(2006). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pekanbaru: Persada Riau. Hal 125 –
128.
Kurnia, Ingridwati, dkk (2007). Perkembangan belajar peserta didik. Jakarta: Depdiknas.
Hal 4.
Sagala, Syaiful, (2005). Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Hal 37.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. (Cet. XV). Bandung:
PT. Ramaja Rosdakarya.
I. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
di lingkungan Kabupaten / kota dan provinsi di daerahnya.
III. Indikator
a. Menyebutkan ciri-ciri masalah sosial
b. Mengelompokkan kegiatan sosial di daerahnya besok
❖ Doa
VIII. Penilaian
A. Teknik
3. Tes lisan
X . Media/Alat bantu dan Sumber Belajar
1. Gambar dan materi masalah sosial
2. buku IPS Persada kelas IV
RimboPanjang,
April 2021
Mahasiswa
Nia Pana-
mi
NIM. 856457878
A B C D E F Rata-rata Ket
Presentase
Kategori
Presentase Total
Kategori Total
Lembar Penilaian
Performance
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan praktek sikap Jumlah
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan:
nilai = ( jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10
untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial
Mahasiswa
Nia Panami
NIM. 856457878
A B C D E F Rata-rata Ket
Presentase
Kategori
Presentase Total
Kategori Total
Kunci jawaban:
bagian 1
1. C
2. D
3. C
4. C
5. A
6. B
7. A
8. D
9. A
10. B
bagian II
1. Narkoba
2. Polusi
3. kebodohan dan kemiskinan
4. undang-undang nomor 33
5. Solusi
3. tes lisan : menjawab soal kuis secara lisan
Format kriteria penilaian
Produk ( hasil diskusi )
No Aspek Kriteria Skor
1 konsep ❖ Semua benar 4
❖ Sebagian besar benar 3
❖ Sebagian kecil benar 2
❖ Semua salah 1
Performansi
No Aspek Kriteria kor
1 Pengetahuan ❖ Pengetahuan 4
❖ Kadang-kadang pengetahuan 2
❖ Tidak pengetahuan 1
2 Praktek ❖ Baik 4
❖ Cukup baik 3
❖ Kurang baik 2
❖ Tidak baik 1
3 Sikap ❖ Sikap 4
❖ Kadang-kadang sikap 2
❖ Tidak sikap 1
Lembar Penilaian
Performance
No Nama Siswa Produk Jumlah Nilai
Pengetahuan praktek sikap Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan:
nilai = ( jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10
untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial
X . Media/Alat bantu dan Sumber Belajar
1. Gambar dan materi masalah sosial
2. buku IPS Persada kelas IV
Rimbo Panjang, April 2021
Mahasiswa
Nia Panami
NIM. 856457878
IX. Penilaian
A. Teknik
4. Tes performance atau unjuk kerja
5. Tes tertulis atau penugasan
6. Tes lisan
B. Bentuk
Tes performance/unjuk kerja: Aktivitas siswa pada saat berdiskusi
dengan kelompok sendiri ataupun tim
ahli
Petunjuk:
Istilah kolom nilai aktivitas siswa dengan: angka 4 untuk predikat baik,
angka 3 untuk predikat cukup baik, angka 2 untuk predikat kurang
baik, angka 1 untuk predikat tidak baik.
A B C D E F Rata-rata Ket
Jumlah
Presentase
Kategori
Presentase Total
Kategori Total
2 Praktek ❖ Baik 4
❖ Cukup baik 3
2
❖ Kurang baik 1
❖ Tidak baik
3 Sikap ❖ Sikap 4
❖ Kadang-kadang sikap 2
1
❖ Tidak sikap
Lembar Penilaian
Performance
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan praktek sikap Jumlah
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan:
nilai = ( jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10
untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
remedial
X . Media/Alat bantu dan Sumber Belajar
3. Gambar dan materi masalah sosial
4. buku IPS Persada kelas IV
Mahasiswa
Nia Panami
NIM. 856457878
III. Indikator
❖ Menyebutkan cara menanggulangi masalah sosial
IV. Tujuan
Pembelajaran Bagi
Siswa :
❖ Meningkatkan pemahaman siswa melalui model Jigsaw
❖ Meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan ide dalam
memecahkan masalah
❖ Meningkatkan kemampuan sosial siswa
Bagi Guru :
Agar pembelajaran tepat sasaran
Untuk meningkatkan mutu guru
V. Tujuan Perbaikan
Pembelajaran Bagi Siswa :
❖ Meningkatkan pemahaman siswa melalui model Jigsaw
❖ Meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan ide dalam memec-
ahkan masalah
❖ Meningkatkan kemampuan sosial siswa
Bagi Guru :
Agar pembelajaran tepat sasaran
VI . Materi Pembelajaran
❖ Permasalahan Sosial di Rimbo Panjang
3. Guru membagikan lembar kerja siswa dengan materi yang berbeda tiap
anggota kelompoknya.
4. Siswa pada kelompok diminta untuk menghitung dari 1 sampai 5
5. Anggota dari tim yang sudah mendapat tugas dan materi/masalah yang
sama dengan anggota kelompok yang lain bertemu dalam kelompok ba-
ru ( kelompok tim ahli)
6. Kelompok ahli mendiskusikan materi yang diberi sesuai buku panduan
yang sudah dibagikan dan merencanakan Bagaimana menjelaskan ma-
terinya kepada anggota kelompoknya semula.
7. Setelah selesai diskusi dengan kelompok ahli selesai, siswa kembali ke
kelompok asal untuk menjelaskan secara bergiliran materi / masalah
yang dikuasai nya kepada teman-teman di kelompok asal dan tiap ang-
gota lainya mendengarkan dengan sunguh-sungguh
8. Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa
❖ Guru memberi hukuman pada kelompok yang tidak pernah dapat men-
jawab pertanyaan dari guru
❖ Kesimpulan
❖ Doa
IX. Penilaian
A . Teknik
3. Tes lisan
B. Bentuk
Petunjuk :
Isilah kolom nilai aktivitas siswa dengan : angka 4 untuk predikat baik, angka
3 untuk predikat cukup baik 3 angka 2 untuk predikat kurang baik angka 1 un-
tuk predikat tidak baik.
A B C D E F Rata-rata Ket
Jumlah
Presentase
Kategori
Presentase Total
Kategori Total
Kunci Jawaban :
Bagian I
1. A 6. B
2. C 7. B
3. B 8. A
4. D 9. C
5. C 10. D
Bagian II
1. TKI
2. Penanaman hutan kembali
3. Hutan
4. Pernapasan
5. Sampah masyarakat
1 konsep 4
❖ Semua benar
3
❖ Sebagian besar benar 2
1
❖ Sebagian kecil benar
❖ Semua salah
Performansi
No Aspek Kriteria kor
1 Pengetahuan 4
❖ Pengetahuan
2
❖ Kadang-kadang pengetahuan 1
❖ Tidak pengetahuan
2 Praktek 4
❖ Baik
3
❖ Cukup baik 2
1
❖ Kurang baik
❖ Tidak baik
3 Sikap 4
❖ Sikap
2
1
❖ Kadang-kadang sikap
❖ Tidak sikap
Lembar Penilaian
Performance
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan praktek sikap Jumlah
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan:
Mahasiswa
Nia Panami
NIM. 856457878
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
Video 1
VIDEO 1
Observer
Meldawati, S.Pd. SD
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELA-
JARAN
VIDEO 1
**)
Berikan tanda √
Kesimpulan : Tingkatkan lagi poin-poin yang belum dilaksanakan.
RimboPanjang, April 2021
Observer
Meldawati, S.Pd. SD
JURNAL PEMBIMBINGAN
2021.1
Bukti
Hari/ Tindak
No. Kegiatan* Bimbingan Hasil/Komentar Bimbingan
Tanggal Lanjut
20 April 2021 Berdiskusi mengenai Perubahan Dapat merubah judul sebelum Melakukan peru-
Judul PKP benar-benar menyusun bahan judul
1 pelaksanaan penelitian tindakan yang akan
kelas digunakan pada
PKP
Membahas tentang RPP dalam Melengkapi langkah-langkah pada Memperbaiki RPP Tuweb ke 4
25 April 2021 siklus I pertemuan 1 dan 2 RPP yang mengalami
2 kekurangan
Berdiskusi tentang video simu- Masih kaku, kurangnya pengusaan Melakukan perbai-
30 April 2021 lasi pada siklus 1 materi terkesan monoton atau ce- kan dengan untuk
3 ramah dan tidak menggunakan me- pembuatan video
dia simulasi beri-
kutnya5
4 2 Mei 2021 Berdiskusi RPP siklus 2 per- Masih kurangnya tujuan perbaikan Melakukan perbai- Tuweb ke 5
temuan 1 dan 2 pembelajaran pada RPP kan tujuan pada
RPP
5 6 Mei 2021 Membahas tentang video simu- Sudah bagus, tetapi media gambar Membuat gambar
lasi siklus ke 2 kurang jelas/ buram warnanya dengan pewarnaan
yang baik lagi dan
menambahkan vis-
ual pada media
pembelajaran
6 23 Mei 2021 Melakukan diskusi Wajib melengkapi judul, dengan Memperbaiki penu- Tuweb ke 6
tentang penulisan laporan bentuk pyramid ke bawah lisan judul sesuai
pkp format penulisan
laporan PKP
7 30 Mei 2021 Berdiskusi mengenai laporan Penulisan dirapikan sesuai dengan Memperbaiki / Tuweb ke 7
PKP dari BAB I - III format penulisan laporan PKP merapikan
pengaturan margin
dan spasi dalam
penulisan Laporan
PKP
6 Juni 2021 Berdiskusi penyelesaian penu- Pada BAB IV - V harus Memperbaiki bab Tuweb 8
lisan laporan PKP BAB IV - V mendeskripsikan hasil dari IV – V
8 pembu- atan video simulasi saling
berhub-
ungan antara bab IV-V
Pekanbaru, Juni2021
Mengetahui
Supervisor