Anda di halaman 1dari 80

MATEMATIKA

LAPORAN PKP-PGSD
PDGK4501

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG NILAI TEMPAT BILANGAN
DI KELAS II SDN 1 NAGARAJAYA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional

Disusun Oleh :
Nama : Ineu Ayu Lestari
NIM : 857485214
Program Studi : 119/ S1 PGSD (MS)
Pokjar : Ciamis
Kabupaten : Ciamis
Masa Registrasi : 2022.2

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Ineu Ayu Lestari


NIM : 857485214
Program Studi : 119/ PGSD (MS)
Tempat Mengajar : SDN 1 Nagarajaya
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : PraSiklus , Hari Rabu 26 Oktober 2022
Siklus I, Hari Rabu 03 November 2022
Siklus II, Hari Kamis 10 November 2022
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
a. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran; yang
disebabkan karena metode pengajaran kurang menarik,
penggunaan alat peraga tidak maksimal, dan tidak memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya,
b. Upaya untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam
pembelajaran Matematika.
c. Rendahnya motivasi siswa untuk belajar; bahan atau materi
yang disajikan kurang menarik dan kurangnya keterkaitan antara
tugas dan materi yang disajikan

Menyetujui Ciamis, Desember 2022


Supervisor 1 Mahasiswa

Drs. H. Akhmad Nugraha. M.Si Ineu Ayu Lestari


NIP. 195910271986111001 NIM. 857485214

i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Ciamis, Desember 2022

Yang membuat pernyataan,

Ineu Ayu Lestari


NIM. 857485214

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini sebagai salah satu syarat
Mata Kuliah PKP – PDGK 4501 pada program S1-PGSD (MS) Universitas
Terbuka UPBJJ Bandung dengan Judul “Penerapan Metode Demonstrasi
Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Nilai Tempat Bilangan Di
Kelas II SDN 1 Nagarajaya”

Berkat izin Allah SWT serta bantuan, bimbingan, do`a dan arahan dari
berbagai pihak sehingga penulisan laporan penelitian ini mendapat kemudahan.
Oleh karena itu selayaknya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :

1. Drs. Enceng, M.Si. selaku Direktur UPBJJ-UT Bandung masa jabatan


2020- 2024
2. Drs. H. Akhmad Nugraha. M.Si selaku Supervisor 1 yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan
penelitian ini
3. Ibu Rusmiati, S.Pd. SD selaku Supervisor 2 yang telah bersedia sebagai
supervisor dalam penelitian ini
4. Ibu Mumun Munawaroh, S.Pd. Guru Kelas V yang bersedia menjadi
penilai 2 dalam penelitian ini
5. Bapak Aan Rusdiana, S.Pd. selaku Kepala SDN 1 Nagarajaya
Kecamatan Panwangan Kabupaten Ciamis yang telah memberikan izin
tempat penelitian
6. Bapak dan Ibu Guru SDN 1 Nagarajaya yang dengan penuh keihklasan
membantu selama pelaksanaan penelitian
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuannya pada penulis dalam menyelesaikan PKP ini.

iii
Penulis hanya berdoa dan berharap semoga Allah SWT memberikan
rahmat dan membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini sangat jauh dari
sempurna. Penulis menghargai apabila ada yang memberikan saran dan kritik
demi kesempurnaan penulisan mendatang. Akhirnya, semoga PKP ini
bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca (insan pendidik).

Ciamis, Desember 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Daftar Grafik ix
Daftar Lampiran x
Abstrak xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
1. Identifikasi Masalah 2

2. Analisis Masalah 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A. Karakteristik Pembelajaran Matematika di SD 7
B. Nilai Tempat 8
C. Metode Pembelajaran 9
D. Metode Demonstrasi 9
E. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Pemahaman
Siswa 12
F. Penelitian Tindakan Kelas 13
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 15
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang membantu 15
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 16
C. Teknis Analisis Data 20

v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 21
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT 37
A. Simpulan 37
B. Saran Tindak Lanjut 37
DAFTAR PUSTAKA 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN 39

vi
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ……………… 15
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus …………. 21
Tabel 4.2 Rata-rata Keberhasilan Kelas Pada Pra Siklus ……………... 22
Tabel 4.3 Hasil Observasi Proses Perbaikan siklus 1 ………………... 24
Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1…………….. 26
Tabel 4.5 Rata-Rata Keberhasilan Nilai Pada siklus 1……………….. 27
Tabel 4.6 Hasil Observasi Proses Perbaikan Siklus 2………………… 30
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2….…………. 31
Tabel 4.8 Rata-rata Keberhasilan Nilai Pada Siklus 2………………… 32
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2. 34
Tabel 4.10 Rata-rata Keberhasilan Nilai Siswa…………………………. 35

vii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas..............................................


Gambar 3.1 Model PTK Kemmis & Taggart...............................................

viii
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 4.1 Presentase Nilai Siswa Pada Pra Siklus …………………… 15
Grafik 4.2 Presentase Nilai Siswa Pada Siklus I ...……………………. 21
Grafik 4.3 Presentase Nilai Siswa Pada Siklus II ............……………... 22
Grafik 4.4 Rekapitulasi Persentase Nilai Siswa…….. ………………... 24
Grafik 4.5 Rekapitulasi Rata-Rata Prasiklus, Siklus I,Siklus II……….. 26

ix
Daftar Lampiran

x
ABSTRAK

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam
pendidikan dan perkembangan hidup manusia, sehingga memerlukan konsentrasi
serta ketelitian yang tinggi dalam mempelajarinya. Penelitian ini untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi nilai tempat
bilangan melalui metode demonstrasi di kelas II SDN 1 Nagarajaya. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan subjek penelitian
siswa kelas II SDN 1 Nagarajaya yang berjumlah 12 siswa. Objek penelitian ini
adalah pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dari metode demonstrasi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui metode
demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada
materi nilai tempat bilangan di kelas II SDN 1 Nagarajaya. Hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan presentase ketuntasan belajar seluruh siswa pada siklus I
yaitu sekitar 58,33% menjadi 91,67% pada siklus II dengan nilai rata-rata siklus
I yaitu 73,33 meningkat menjadi 90,83 pada siklus II. Dengan demikian,penerapan
metode demonstrasi pada pelajaran matematika materi nilai tempat bilangan dapat menjadi
solusi untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

Kata kunci : metode, demonstrasi, nilai tempat, matematika

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting
dalam pendidikan dan perkembangan hidup manusia, sehingga memerlukan
konsentrasi serta ketelitian yang tinggi dalam mempelajarinya. Oleh sebab itu,
belajar matematika merupakan kebutuhan yang sangat fundamental, karena
dalam pembelajaran matematika siswa dilatih untuk berpikir kritis, sistematis,
logis, dan kreatif.
Salah satu kemampuan dasar dalam matematika yang harus dikuasai siswa
adalah dapat mengenal dan membedakan jenis bilangan. Hal ini dikarenakan
pengenalan jenis bilangan menjadi langkah awal menuju kemampuan berhitung
yang lebih kompleks. Anak yang belum menguasai pengenalan jenis bilangan
akan menjadi kendala di kelas berikutnya, sebab materi pelajaran matematika
selalu berkesinambungan.
Permasalahan pendidikan termasuk pembelajaran di Sekolah Dasar
disadari atau tidak oleh kita, saat ini banyak mendapatkan sorotan dari berbagai
pihak. Hal ini terjadi karena nilai prestasi siswa belum memuaskan dan
menunjukkan peningkatan terutama dalam pelajaran matematika. Nilai siswa
dikatakan meningkat ketika hasil evaluasinya juga meningkat. Berhasil
tidaknya prestasi siswa ditentukkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
guru.
Untuk dapat meningkatkan pretasi belajar siswa, maka guru harus merubah
proses belajar mengajarnya, dari proses yang menjenuhkan menjadi proses
belajar mengajar yang menarik bagi siswa. Upaya yang dapat dilakukan oleh
guru agar tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan
menggunakan berbagai metode dan media yang menarik perhatian siswa saat
ini agar tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar dapat tercapai secara
optimal. Demikian pula, permasalahan pembelajaran sering muncul di Sekolah

1
2

Dasar Negeri 1 Nagarajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis yang


sudah tentu harus segera diatasi dan dicarikan solusi pemecahan masalahnya.
Berdasarkan hasil evaluasi di kelas II SDN 1 Nagarajaya Kecamatan
Panawangan Kabupaten Ciamis pada pembelajaran Matematika tentang Materi
Nilai Tempat Bilangan yang dilaksanakan pada semester pertama tahun
pelajaran 2022/2023 ini nilai rata-rata kelas yang rendah. Hanya 4 dari 12
siswa yang mendapat tingkat penguasaan materi sebesar 75 % selebihnya
sebanyak 8 siswa tingkat penguasaan materinya bervariatif di bawah 75 %.
Setelah peneliti menganalisa dengan melakukan diskusi dan tukar
pendapat dengan teman sejawat selaku pengamat, maka diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi adalah kurangnya perhatian siswa
terhadap materi dan penjelasan guru yang terlalu cepat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menganggap penting
untuk mengadakan perbaikan pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai tempat bilangan di kelas II SDN
1 Nagarajaya.”
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil lobeservasi dan diskusi dengan supervisor 2
ditemukan faktor-faktor timbulnya masalah dari proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Sebagian besar siswa masih belum menguasai materi nilai tempat
bilangan;
b. Siswa kurang memperhatikan dan mendengarkan ketika guru
menyampaikan materi;
c. Sebagian besar siswa cenderung pasif dalam menanggapi pertanyaan
guru;
d. Materi, media, dan metode pembelajaran kurang menarik perhatian
siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diidentifikasi permasalahan
perbaikan pembelajaran menyangkut siswa kelas II SDN 1 Nagarajaya
3

Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis adalah siswa kurang antusias


dan aktif dalam pembelajaran sehingga siswa kurang memahami materi
nilai tempat bilangan yang harus segera dicarikan alternatif solusi
pemecahan masalahnya.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah perbaikan pembelajaran yang
telah diuraikan tersebut, bila dianalisis masalah dalam pembelajaran
materi nilai tempat bilangan di kelas II SDN 1 Nagarajaya adalah

a. Proses pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran


konvensional dan berorientasi pada materi ajar serta interaksi belajar
mengajar searah. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif,
sedangkan peran guru lebih dominan.

b. Proses pembelajaran belum memaksimalkan keterampilan guru dalam


pengembangan metode pembelajran sehingga fokus pembelajaran
masih terpusat pada guru;

c. Tidak adanya penggunaan media dan alat peraga yang menarik


menjadi penyebab menurunnya kualitas pembelajaran matematika;

Jika keadaan seperti ini terus berlanjut, maka akan semakin


membuat matematika menjaid mata pelajaran yang kurang menyenangkan
sehingga membuat siswa takut pada pelajaran matematika. Oleh sebab itu,
sudah seharusnya diadakan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran
matematika di sekolah dasar secara terencana dan terarah menuju
penacapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan optimal.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah penulis memutuskan alternatif
pemecahan masalah dari permasalahan pembelajran yang telah diuraikan
sebelumnya dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga
kartu bilangan.
Alat peraga adalah alat bantu untuk menunjang kegiatan belajar
4

mengajardengan tujuan agar para murid bisa memahami sesuatu lebih


cepat dan efektif.
Begitu pula pemanfaatan metode demonstrasi maka memperkecil
kemungkinan ketidakberhasilan pembelajaran dibandingkan siswa hanya
membaca atau mendengar penjelasan saja. Selain itu metode ini
melibatkan para siswa secara langsung sehingga memberi kemungkinan
yang besar para siswa memperoleh pengalaman langsung serta
memudahkan pemusatan siswa kepada hal-hal yang dianggap penting
dengan kata lain perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses
belajar dan tidak tertuju kepada yang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi tentang nilai tempat di kelas II SDN 1 Nagarajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis ?
2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi tentang nilai tempat di kelas II SDN 1 Nagarajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis ?
3. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi
tentang nilai tempat di kelas II SDN 1 Nagarajaya Kecamatan Panawangan
Kabupaten Ciamis ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Secara umum, tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi nilai tempat
bilangan melalui metode demonstrasi di kelas II SDN 1 Nagarajaya. Adapun
secara khusus tujuan penelitian perbaikan pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi tentang nilai tempat di kelas II SDN 1
Nagarajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.
5

2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan


metode demonstrasi tentang nilai tempat di kelas II SDN 1 Nagarajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
demonstrasi tentang nilai tempat di kelas II SDN 1 Nagarajaya Kecamatan
Panawangan Kabupaten Ciamis.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil penelitian perbaikan pembelajaran diharapkan dapat bemanfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pengembangan ilmu
matematika dan dijadikan landasan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar matematika di
sekolah dasar materi nilai tempat bilangan.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi Siswa
1) Menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika.
2) Mengembangkan daya berpikir siswa.
3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
berkaitan nilai tempat bilangan
4) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
5) Terciptanya suasa belajar yang efektif dan kondusif
b. Bagi Guru
1) Meningkatkan rasa percaya diri pada guru
2) Memberi wawasan bagi guru mengenai pentingnya penggunaan
metode atau media dalam menyampaikan materi pelajaran.
3) Melatih kemandirian guru dalam menyusun program
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
6

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan untuk


meningkatkan kualias pembelajaran matematika melalui penerapan
metode demonstrasiyang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik
pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam meneliti serta meningkatkan wawasan sebagai
calon guru Sekolah Dasar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Pembelajaran Matematika di SD


Paul Suparno (dalam Septiana, 2015) menyebutkan bahwa pembelajaran
matematika di sekolah dasar didasarkan pada teori konstruksivisme.
Pandangan tersebut menekankan pengetahuan merupakan hasil konstruksi
manusia melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan
lingkungan.
Beberapa strategi pembelajaran matematika yang konstruktivistik dan
dianggap sesuai pada saat ini antara lain :
(1) problem solving, (2) problems posing, (3) open0ended problems, (4)
mathematical investigation, (5)guided discovery, (6) contextual
learning, dan (7) cooperative learning. (Muhsetyo Gatot,2022 : 1.23).

Matematika menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2003:6)


merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun
melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh
sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan antara
konsep matematika besifat sangat kuat dan jelas.
Reys (dalam Rusman, 2008:1.40) mengatakan bahwa matematika adalah
telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu
seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Johnson dan Rlaing (dalam Suherman,2003), menyatakan bahwa
matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol
dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi.
Berdasarkan pernyataan para ahli matematika diatas dapat disimpulkan
bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaah
bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan diantara hal-

7
8

hal itu serta erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari yang dapat
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan baik yang
bersifat social, ekonomi, maupun alam.
Secara individual pada dasarnya manusia itu berbeda-beda, termasuk
dalam memahami konsep-konsep abstrak akan dicapai melalui tingkat-
tingkat belajar yang berbeda pula. Namun suatu keyakinan bahwa anak
belajar melalui dunia nyata dengan memanipulasi benda-benda nyata sebagai
perantaranya sehingga perkembangan kognitifnya dipengaruhi oleh
lingkungan dan tranmisi sosialnya. Berdasarkan karakteristik tersebut, Piaget
(Muhsetyo, Gatot 2022 : 1.9) berpendapat bahwa anak tahap perkembangan
kognitif siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut:
(1) Sensorik motor (0 – 2 tahun); (2) Pra-operasional, (2 – 7
tahun); (3) Operasional Konkret (7 – 12 tahun); dan (4)
Operasional, ≥ 11 tahun.

Berdasarkan data tersebut, maka siswa sekolah dasar umumnya berada


pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini, siswa telah memahami operasi
logis dengan bantuan benda-benda konkret/nyata.

B. Nilai Tempat
Konsep materi nilai tempat perlu dipahami oleh siswa, terutama dalam
menuliskan lambang bilangan yang lebih besar dari 9.
Menurut Thompson (dalam Nurmawati dkk : 2000) terdapat tiga
komponen dasar pengetahuan tentang nilai tempat, yaitu conseptual model,
oral representations, dan symbolic representations. Oleh sebab itu, dalam
memahami nilai tempat berarti memiliki pengetahuan konseptual yang
diwakili oleh model (alat peraga yang mewakili pengetahuan konseptual
bilangan dasar sepuluh), serta mempunyai kemampuan untuk menyatakan
pengetahuan itu dengan lisan dan lambang/symbol tertulisnya.
Aktivitas membilang adalah salah satu hal terpenting dalam
pengembangan konseptual dan cara utama dalam menyusun hubungan antara
bilangan dengan lisan maupun tertulis. Pemahaman yang baik tentang
bilangan dua angka atau lebih melibatkan pemikiran masing-masing bilangan
9

dalam kerangka unsurnya, hubungannya dengan bilangan yang lain dan


pengalaman praktis langsungnya. Contohnya ketika berpikir bilangan 456,
maka (1) unsur-unsur bagiannya yaitu 4 ratusan, 5 puluhan, dan 6 satuan; (2)
hubungan dengan bilangan lain: 456 itu lebih dari (>) 400 dan kurang dari (<)
500.
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran sebaiknya
dilaksanakan dengan cara menarik sehingga dapat membangkitkan minat dan
motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar.
Yamin (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 281) menyatakan bahwa metode
pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan
materi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan.
Hamzah dan Nurdin (2011:7), mendefinisikan metode pembelajaran
sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan
merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan akan dapat menentukan
keberhasilan dalam menyampaikan pembelajaran.
Prastowo, Andi (2013: 69) mengemukakan bahwa metode pembelajaran
adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
pembelajaran, sehingga kompetensi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Selanjutnya Suyono dan Hariyanto (2013:19) berpendapat bahwa metode
pembelajaran dapat dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang
teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk mempermudah proses belajar sehingga kompetensi atau
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
D. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi (dalam Evi Mulyani, 2013:6-10), adalah
10

tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan misalnya: proses


mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan
suatu cara dengan cara lain, atau untuk mengetahui/melihat
kebenaran sesuatu.
Lufry di dalam bukunya mengemukakan “Demonstrasi adalah
cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan atau
memperlihatkan suatu proses” (Lufry, 2020:53).
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan
secara teliti untuk mempertontonkan dan mempertunjukkan yaitu sebuah
tindakan atau prosedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan
penjelasan, ilustrasi, dan pernyataan lisan (oral) atau peragaan (visual)
secara tepat. (Canei, dalam Tunisak, Duroh 2014).
Dari batasan ini, terlihat bahwa metode demonstrasi ditandai
adanya kesengajaan untuk memperlihatkan tindakan atau penggunaan
prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan.
Winarno (dalam Tunisak Duroh, 2014) menyatakan bahwa metode
demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar yang diminta, atau
siswa memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
metode demonstrasi merupakan cara atau format interaksi kegiatan
belajar mengajar yang dengan sengaja mempertunjukkan atau
memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru
kepada seluruh atau sebagian siswa. Dengan metode demonstrasi ini,
menunjukkan adanya tuntutan kepada guru untuk merencanakan
penerapannya, memperjelas demonstrasi oral maupun visual, dan
menyediakan peralatan yang diperlukan pada saat proses pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi ini.
2. Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi
Staton (dalam Tunisak, Duroh : 2014) metode demonstrasi lebih
sesuai untuk mengajarkan keterampilan tangan dimana gerakan-gerkaan
jasmani dan gerakan-gerakan dalam memegang sesuatu benda akan
11

dipelajari, ataupun untuk mengajar hal-hal yang bersifat rutin.


Dengan begitu, metode demonstrasi bertujuan untuk mengajarkan
keterampilan-keterampilan fisik daripada keterampilan-keterampilan
intelektual. Cardille (Lufry, 2020 : 35) mengemukakan bahwa metode
demonstrasi dapat dipergunakan untuk :
a. Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan atau
menggunakan suatu prosedur atau produk baru.
b. Meningkatkan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan
bagi siswa;
c. Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur.
Sedangkan Winarno mengemukakan bahwa tujuan penerapan
metode demonstrasi mengajarkan suatu proses, misalnya proses
pengaturan, proses pembuatan, proses kerja. Proses mengerjakan dan
menggunakan. Menginformasikan tentang bahan yang diperlukan untuk
membuat produk tertentu. (Winarno,2001:87-88).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka tujuan penerapan metode
demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton, Cardille, dan Winarno,
dapat dijelaskan tujuan penerapan metode demonstrasi mencakup :
a. Untuk mengajar siswa dengan menggunakan tindakan, proses, atau
prosedur keterampilan-keterampilan.
b. Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan
penglihatan para siswa
c. Mengkonkretkan informasi yang disajikan kepda para siswa.
3. Keunggulan Metode Demonstrasi
Menurut Metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan
sebagai berikut (Anitah,2021 : 4.49) :
a. Memperkecil kemungkinan salah apabila dibandingkan jika siswa
hanya membaca dan mendengar penjelasan materi saja, karena metode
demonstrasi ini memberikan gambaran konkret yang memperjelas
perolehan belajra siswa dari hasil pengamatannya sendiri.
b. Memungkinkan para siswa terlibat langsung dalam kegiatan
12

demonstrasi, sehingga para siswa memperoleh pengalaman langsung.


Peluang keikutsertaan siswa ini memberikan kesempatan
mengembangkan kecakapan siswa dan memperoleh pengakuan serta
penghargaan.
c. Memudahkan pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang penting,
sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus
kepada hal tersebut.

Dengan kata lain, perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada


proses belajar dan tidak tertuju pada hal lain selain materi yang diajarkan.
Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan dan pendapatnya
tentang materi yang belum diketahui selama demonstrasi pembelajran
berjalan, sehingga jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan pada saat
itu juga oleh guru.

E. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Pemahaman


Siswa
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru diharuskan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mulai dari menentukan konsep materi yang
akan dipelajari oleh siswa, mencari dan merumuskan maslaah yang sesuai
dengan konsep materi, serta merencanakan strategi pembelajaran yang cocok.
Mengacu pada metode yang digunakan, maka selama proses pembelajaran
siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan
didemonstrasikan, siswa mendapatkan pengalaman yang data membentuk
ingatan yang kuat, terhindar dari kesalahan dalam mengambil kesimpulan,
pertanyaan yang timbul dapat dijawab oleh siswa sendiri pada saat
dilaksanakan demonstrasi, apabila terdapat keraguan siswa dapat langsung
bertanya kepada guru, kesalahan yang terjadi padaat ceramah dpat segera
diperbaiki karena langsung diberikan contohnya secara konkret.
Menurut Basyirudin Usman (dalam Darmawan, Gede : 2013)
menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian
siswa akan terpusat sepenuhnya sehingga membentuk ingatan yang kuat.
13

Menurut Syaiful Bahri Djamara (2000 : 56) menytakan bahwa


keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami
dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu pemebelajaran,
emmudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yang timbul dari
hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret
dengan menunjukkan objek yang sebenarnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penggunaan metode demonstrasi
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi nilai tempat
bilangan (ratusan, puluhan dan satuan). Adapun prosedur demonstrasi yang
harus dilaksanakan dalam proses pembelajaran khususnya dalam penelitian
ini tentang nilai tempat bilangan adalah :
a. Mempersiapkan alat bantu atau alat peraga yang akan digunakan dalam
kegiatann pembelajaran.
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan;
c. Pelaksanaan emonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
siswa sendiri;
d. Penguatan dari diskusi, tanya jawab, dan latihan serta evaluasi terhadap
metode yang digunakan (demonstrasi).
F. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru
didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat.
Bagi Pembelajaran/ siswa, PTK bermanfaat untuk meningkatkan proses/
hasil belajar siswa, disamping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi
model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya.
Disamping manfaat, PTK mempunyai keterbatasan, yaitu validitasnya
yang sering masih dipertanyakan, serta tidak mungkin melakukan generalisasi
karena sampelnya hanya kelas dari guru yang berperan sebagai pengajar dan
peneliti.
14

PTK memerlukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung dengan baik


dan melembaga.kondisi tersebut antara lain dukungan dari semua personil di
sekolah, iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan kepada guru untuk
berinovasi, berdiskusi, berkolaborasi, dan saling mempercayai diantara
personil sekolah, dan juga saling percaya antara guru dan siswa. Birokrasi
yang terlampau ketat merupakan hambatan bagi PTK.
Secara umum, penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas beberapa siklus
atau pengulangan dari siklus. Setiap setiap siklus terdiri dari empat langkah,
yaitu: (1)perencanaan; (2)pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi; dan (4)
refleksi.
Keempat tahapan tersebut merupakan unsur yang membentuk sebuah
siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Sehingga bentuk penelitian
tindakan kelas tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi berupa
rangkaian kegiatan yang akan kembali ke bentuk asal, yaitu siklus. Alur
model penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 1 Nagarjaya.
Jumlah siswa kelas II sebanyak 12 siswa, dengan 3 siswa laki-laki dan 9
siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian pembelajaran dilakukan di kelas II
SDN 1 Nagrajaya Kecamatan Panwangan berada pada jarak 30 km dari ibu
Kota Kabupaten Ciamis. Tempat tersebut dipilih sebagai tempat penelitian
karena peneliti sebagai salah satu tenaga pendidik di sekolah tersebut yaitu
sebagai guru kelas II. Sehingga peneliti dapat melakukan penelitian
dengan efisien baik tenaga, dana, maupun waktu agar penelitian dapat
terlaksana secara efektif dan efisien.
3. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data pada tahun ajaran
2022/2023 bulan Oktober s/d November 2022, dengan menyesuaikan jam
pelajaran Matematika di SDN Nagaraja Kec. Panwangan Kab. Ciamis.
Penelitian dilakukan di kelas II pada semester 1 dan pelaksanaan perbaikan
dilakukan 2 siklus yaitu :
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Pelaksanaan Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1 Pra siklus Rabu, 26 Oktober 08.00-08.35 Pelaksanaan Prasiklus
2022
2 Siklus I Rabu, 03 08.00 – 08.35 Pelaksanaan

November 2022 Pembelajaran siklus I


3 Siklus II Kamis, 10 08.00 – 08.35 Pelaksanaan
November Pembelajaran siklus
2022 II

15
16

4. Pihak Yang Membantu


Adapun pihak-pihak yang membantu mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, refleksi serta
sampai dengan pelaksanaan penyusunan laporan penelitian ini
diantaranya sebagai berikut :
1. Bapak Akhmad, M.Pd., selaku Supervisor 1 yang membimbing
dalam penyusunan laporan penelitian ini.
2. Bapak Aan Rusdiana, S.Pd., selaku kepala SDN 1 Nagarajaya.
3. Ibu Rusmiati, S.Pd, SD selaku teman sejawat yang bertindak
sebagai Supervisor 2.
4. Rekan-rekan guru SDN 1 Nagarajaya.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Desain Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam penelitian


ini mengacu pada Tim-FKIP UT (Wardani, IG, 2022 :18 ) yang meliputi
empat tahapan yaitu :
1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

3. Pengamatan (observing)

4. Refleksi (reflecting)
17

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (dimodifikasi


dari model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc. Taggart, 1991) :

Keterangan :
1. Plan (perencanaan)
2. Act & Observe (pelaksanaan
dan observasi)
3. Reflect (refleksi)
4. Revised plan (revisi
perencanaan)
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis & Taggart

Proses pelaksanaan tiap siklus meliputi :


1. Siklus 1
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan untuk menggunakan metode demonstrasi
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran nilai
tempat bilangan di kelas II SDN 1 Nagarajaya.
Perbaikan Pelaksanaan Pembelajaran (kegiatan Belajar Mengajar)
dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang ditetapkan
dengan langkah-langkah pokok pembelajaran :
1) Memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan siswa diarahkan
pada situasi belajar yang lebih baik
2) Apersepsi dengan melakukan Tanya jawab
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang materi nilai
tempat bilangan dengan menggunakan alat perga kartu bilangan
dan papan bilangan
5) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi
pembelajaran yang belum dipahami.
6) Guru membagikan lembar kerja untuk dikerjakan secara individu.
18

7) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran


8) Siswa menyelesaikan soal evaluasi dan guru memeriksanya
9) Siswa diberi tugas pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut.
b. Pelaksanaan 
Rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I akan
dilaksanakan di Kelas II SDN 1 Nagarajaya pada hari Rabu 02
November 2022 dengan alokasi waktu 35 menit. Kegiatan
pembelajaran disesuaikan dengan RPP siklus I dengan metode
pembelajaran dan alat peraga yang sudah direncanakan. Dalam
pelaksanaan pembelajaran peneliti diamati dan dinilai oleh Supervisor
2 dan teman sejawat.
c. Pengamatan
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I, peneliti diamati
oleh Supervisor untuk mengetahui seberapa jauh tindakan yang
dilakukan menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Juga untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dilakukan peneliti ketika
sedang melaksanakan proses perbaikan pembelajaran Siklus I.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan guru sebagai peneliti setelah kegiatan perbaikan
pembelajaran Siklus I berakhir. Melalui refleksi, guru dapat
menetapkan apa yang telah dicapainya, apa yang belum dicapai, serta
apa yang perlu diperbaiki lagi dalam proses pelaksanaan perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Proses perbaikan pembelajaran Siklus I
belum menunjukkan hasil yang berarti, maka dapat disimpulkan bahwa
perbaikan pembelajaran akan dilanjutkan ke perbaikan perbaikan
Siklus II.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan untuk menggunakan metode demonstrasi
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran nilai
tempat bilangan.
19

Langkah-langkah Pelaksanaan
Perbaikan Pelaksanaan Pembelajaran (kegiatan Belajar Mengajar)
dilakukan sesuia dengan rencana pembelajaran yang ditetapkan dengan
langkah-langkah pokok pembelajaran :
1) Memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan siswa
diarahkan pada situasi belajar yang lebih baik
2) Apersepsi dengan melakukan Tanya jawab
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang nilai tempat
bilangan dengan demonstrasi alat peraga kartu bilangan dan
papan bilangan
5) Siswa diberi kesempatan untuk melakukan demontrasi
menggunakan alat peraga dibimbing oleh guru;
6) Guru menyuruh siswa membuat kelompok untuk mengerjakan
lembar kerja
7) Guru membagikan lembar kerja untuk d kerjakan secara
kelompok.
8) Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan bimbingan guru.
9) Guru menyuruh siswa untuk melaporkan hasil kerja kelompok
ke depan kelas.
10) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
11) Siswa menyelesaikan soal evaluasi dan guru memeriksanya
12) Siswa diberi tugas pekerjaan rumah sebagai tindak lanjut.
b. Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II akan
dilaksanakan di Kelas II SDN 1 Nagarajaya pada hari Jumat  11
November 2022 dengan alokasi waktu 35 menit. Kegiatan
pembelajaran disesuaikan dengan RPP siklus II dengan model
pembelajaran dan alat peraga yang sudah direncanakan. Dalam
20

pelaksanaan pembelajaran peneliti diamati dan dinilai oleh


Supervisor 2 dan teman sejawat.
c. Pengamatan
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II, peneliti
diamati oleh Supervisor 2 dan bertindak sebagai Penilai 1.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tindakan
yang dilakukan menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Juga
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dilakukan
peneliti ketika sedang melaksanakan proses perbaikan pembelajaran
Siklus II.
d. Refleksi
Dari perbaikan pembelajaran pada siklus 2 diperoleh dari 12
siswa kelas II SD Negeri 1 Nagarajaya Kecamatan Panawangan
Kabupaten Ciamis, ternyata seluruh siswa memperoleh nilai 70 ke
atas. Dengan demikian perbaikan pada siklus 2 ini dianggap berhasil
karena hasilnya telah memuaskan.

C. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses memilih, memilah, membuang dan
menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok, yaitu : 1)
Tema apa yang ditemukan pada data-data ini, 2) Seberapa jauh data-data ini
dapat menyokong tema-tema tersebut. Penelitian ini akan menggunakan
analisis deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif dalam
penelitian ini adalah analisis data yang diperoleh dari hasil observasi
sedangkan analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar siswa.
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
persentase peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi nilai
tempat bilangan. Presentase peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat dari
perolehan skor siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika pada pokok
bahasan nilai tempat bilangan dengan menggunakan metode demonstrasi dan
penggunaan alat peraga kartu bilangan.
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pra Siklus
Selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan, dan diketahui
hasil evaluasi siswa pada kegiatan pembelajaran prasiklus mata pelajaran
Matematika materi nilai tempat bilangan, maka diperoleh data-data sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Siswa 1 50 Belum Tuntas
2 Siswa 2 40 Belum Tuntas
3 Siswa 3 80 Tuntas
4 Siswa 4 100 Tuntas
5 Siswa 5 50 Belum Tuntas
6 Siswa 6 60 Belum Tuntas
7 Siswa 7 40 Belum Tuntas
8 Siswa 8 50 Belum Tuntas
9 Siswa 9 40 Belum tuntas
10 Siswa 10 100 Tuntas
11 Siswa 11 50 Belum Tuntas
12 Siswa 12 80 Tuntas
Jumlah nilai 720
Nilai Rata-rata Kelas 60
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 40
Keterangan:
 ≥ 70 = tuntas
 ≤ 70 = belum tuntas

22
23

Tabel 4.2
Rata-Rata Keberhasilan Kelas Pada PraSiklus
No Nilai Jumlah Persentase Keterangan
siswa Tuntas Belum
tuntas
1 100 2 16,67% Nilai KKM
2 80 2 16,67% Matematika 70
3 60 1 8,33% ≥ 70 = tuntas
4 50 4 33,33% ≤ 70 = belum
5 40 3 25% tuntas
Jumlah 34 33,34% 66,66%

PERSENTASE NILAI PRA SIKLUS

Nilai di atas KKM


0.3334 Nilai di atas KKM
Nilai di bawah KKM
Nilai di bawah
KKM
0.6666

Grafik 4.1 Persentase Nilai Siswa Pra Siklus


Dari data pra siklus, sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga diketahui bahwa dari 12 siswa kelas II
sebanyak 8 siswa atau 66,66% siswa belum memiliki kemampuan
memahami materi nilai tempat bilangan serta belum tuntas memenuhi
kriteria keberhasilan.
Masalah yang muncul pada pembelajaran pra siklus pada materi nilai
tempat adalah :
24

a. Siswa kurang memahami materi pembelajaran sehingga belum


mencapai tujuan pembelajaran.
b. Siswa yang mendapat nilai rendah masih banyak
c. Siswa belum terlihat aktif.
Penyebab dari permasalahan dalam pembelajaran pra siklus adalah :
a. Penjelasan guru kurang dipahami oleh siswa karena terlalu cepat.
b. Guru kurang melibatkan siswa
c. Guru tidak menggunakan metode dan alat peraga
Penyelesaian masalah untuk perbaikan pembelajaran adalah guru
menjelaskan materi pembelajaran secara jelas, tidak terburu-buru, sistematis
dengan menggunakan media gambar sehingga pemahaman dan hasil belajar
siswa dalam materi nilai tempat bilangan meningkat.
2. Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan
pada hari Senin, 02 November 2022, dengan mempersiapkan segala
yang dibutuhkan dalam perbaikan pembelajaran yaitu silabus
pembelajaran, program pembelajaran, RPP perbaikan siklus 1,
dan mempersiapkan metode serta media yang akan digunakan dan
sesuai dengan materi nilai tempat bilangan, yaitu mempersiapkan
metode yang sesuai dan alat peraga berupa kartu bilangan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilakukan
dengan pengamatan dari teman sejawat dan dilaksanakan pada hari
Rabu, 03 November 2022 dengan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut :
1) Memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan siswa
diarahkan pada situasi belajar yang lebih baik
2) Apersepsi dengan melakukan Tanya jawab
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
25

4) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang materi nilai


tempat bilangan dengan menggunakan alat perga kartu bilangan
dan papan bilangan
5) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi
pembelajaran yang belum dipahami.
6) Guru membagikan lembar kerja untuk dikerjakan secara
individu.
7) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
8) Siswa menyelesaikan soal evaluasi dan guru memeriksanya
c. Observasi/ pengamatan
Observasi/ pengamatan dilakukan selama proses
pembelajaran dilakukan pada aktifitas guru dan aktifitas siswa
dengan bantuan teman sejawat. Berikut ini data tentang hasil
observasi pada aktifitas guru.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
Tidak
No. Aspek yang Diobservasi Muncul
Muncul
A Pembukaan
1 Apersepsi √
2 Pengkondisian √
3 Penyampaian tujuan √
B Kegiatan Inti
1 Menata fasilitas dan sumber √
2 Melaksanakan pembelajaran √
yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi dan
lingkungan
3 Menggunakan alat bantu √
dan media pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan,
26

siswa, situasi dan


lingkungan
4 Melaksanakan perbaikan √
pembelajaran secara
individual dan kelompok
5 Mengelola waktu √
pembelajaran secara efektif
6 Mengelola interaksi kelas √
7 Bersikap terbuka dan luwes √
serta membentu
mengembangkan sikap
positif siswa terhadap
belajar
C Kegiatan Penutup
1 Menyimpulkan materi √
pembelajaran
2 Melaksanakan evaluasi √
proses dan hasil
pembelajaran
3 Mengadakan tindak lanjut √
Berdasarkan tabel 4.3, hal yang belum muncul dalam proses
pembelajaran perbaikan dan perlu perbaikan pada siklus berikutnya
adalah menyangkut:
1) Penyampaian tujuan;
2) Menata fasilitas dan sumber belajar;
3) Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa,
situasi dan lingkungan
4) Mengelola Interaksi kelas
5) Mengadakan tindak lanjut
Permasalahan yang muncul pada perbaikan pembelajaran
siklus 1 adalah masih ada sebagian siswa yang masih belum
27

memahami materi. Penggunaan metode dan alat peraga dalam


pembelajaran masih kurang optimal.
Berikut adalah data hasil nilai siswa pada perbaikan
pembelajaran siklus 1 :
Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Siswa 1 60 Belum Tuntas
2 Siswa 2 50 Belum Tuntas
3 Siswa 3 100 Tuntas
4 Siswa 4 100 Tuntas
5 Siswa 5 60 Tuntas
6 Siswa 6 70 Tuntas
7 Siswa 7 50 Belum Tuntas
8 Siswa 8 70 Tuntas
9 Siswa 9 60 Belum tuntas
10 Siswa 10 100 Tuntas
11 Siswa 11 70 Belum Tuntas
12 Siswa 12 90 Tuntas
Jumlah nilai 870
Nilai Rata-rata Kelas 72,5
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50
Keterangan:
 ≥ 70 = tuntas
 ≤ 70 = belum tuntas
28

Tabel 4.5 Rata-Rata Keberhasilan Kelas Pada Siklus I :


No Nilai Jumlah Persentase Keterangan
siswa Tuntas Belum
tuntas
1 100 3 25 % Nilai KKM
2 90 1 8,33% Matematika 70
3 70 3 25 % ≥ 70 = tuntas
4 60 3 25% ≤ 70 = belum
5 50 2 16,67 % tuntas
Jumlah 12 58,33 % 41,67 %

PERSENTASE NILAI SIKLUS I

Niai di atas KKM


0.4167
Nilai di bawah KKM
0.5833

Grafik 4.2 Persentase Nilai Siswa Siklus I


Berdasarkan data- data pada tabel 4.5 dan grafik 4.2 ,
dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran
diketahui adanya peningkatan perbaikan pembelajaran dibanding
dengan pembelajaran pra siklus. Rata-rata persentase keberhasilan
kelas pra siklus mencapai 33,34%, sedangkan pada siklus 1 sudah
mencapai 58,33%. Dari hasil evaluasi belajar pada siklus 1
diketahui siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 3 orang (25%),
siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 1 orang (8,33%), siswa
yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 orang (25%), siswa yang
29

mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (25%), dan siswa yang


mendapat nilai 50 sebanyak 2 orang (16,67%). Dengan
demikian siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7
orang (58,33%), dan sisanya belum mencapai ketuntasan
belajar sebanyak 5 orang (41,67%).

d. Refleksi
Dengan adanya pelaksanaan dan pengamatan pada perbaikan
pembelajaran matematika materi nilai tempat bilangan dengan
metode demonstrasi pada siklus 1 ditemukan beberapa kelebihan
dan kekurangan pada pembelajaran.
Kelebihan dari perbaikan pembelajaran siklus 1 aktivitas guru
dan aktivitas siswa sudah mengalami perbaikan dan sudah terlihat
adanya penggunaan metode dan alat peraga yang sesuai dengan
materi pembelajaran serta hasil evaluasi siswa yang mengalami
peningkatan.
Kekurangan dalam perbaikan pembelajaran siklus 1
yaitu pemaparan materi dari guru yang masih terlalu cepat dan
penggunaan alat peraga yang belum optimal mengaktifkan semua
siswa untuk terlibat dalam pembelajaran, masih ada siswa yang
kurang memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman dan
hasil belajar siswa dalam memahami nilai tempat bilangan masih
rendah.
Dengan hal tersebut, pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus 1 yang baru mencapai keberhasilan kelas sebesar 58,33%
belum sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini, oleh
karena itu, perlu ditindak lanjuti pada perbaikan pembelajaran
siklus II.
3. Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
a. Perencanaan
1) Merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 2
30

2) Mengoptimalkan alat peraga dalam perencanaan perbaikan


pembelajaran siklus 2 sehingga benar-benar epektif dalam
meningkatkan kemampuan memahami materi nilai tempat
bilangan.
3) Merancang kegiatan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa
dan membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
b. Pelaksanaan
Pada kegiatan awal siklus 2 dilaksanakan sama seperti
siklus 1. Pada kegiatan inti perbaikan pembelajaran siklus 2
terdapat tambahan kegiatan yaitu kegiatan diskusi kelompok, dan
perbaikan pada alat peraga yang lebih dioptimalkan dalam
penggunaannya. Semua siswa dilibatkan dalam penggunaan alat
peraga, sehingga dapat mudah memahami maksud dari media
tersebut. Cara guru dalam menerangkan materi pun diperbaiki guru
lebih sistematis dalam menerangkan materi dan tidak terburu-buru
sehingga dapat membantu siswa memahami materi nilai tempat
bilangan. Pada kegiatan penutup perbaikan pembelajaran siklus
2 juga hampir sama dengan siklus 1, hanya saja perbaikan pada
pemberian penguatan dan penekanan tentang hal-hal yang belum
dipahami siswa dan pembimbingan dalam memahami evaluasi
materi nilai tempat bilangan.
c. Observasi/ pengamatan
Dengan bantuan guru pembimbing/ teman sejawat, observasi
dilakukan pada aktivitas guru dan aktivitas siswa selama
pembelajaran, dapat diketahui hasilnya sebagai berikut:
31

Tabel 4.6
Hasil Observasi Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
N Tidak
Aspek yang Diobservasi Muncul
o. Muncul
A Pembukaan
1 Apersepsi √
2 Pengkondisian √
3 Penyampaian tujuan √
B Kegiatan Inti
1 Menata fasilitas dan sumber √
2 Melaksanakan pembelajaran √
yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi dan lingkungan
3 Menggunakan alat bantu dan √
media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, siswa,
situasi dan lingkungan
4 Melaksanakan perbaikan √
pembelajaran secara individual
dan kelompok
5 Mengelola waktu pembelajaran √
secara efektif
6 Mengelola interaksi kelas √
7 Bersikap terbuka dan luwes √
serta membentu
mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar
C Kegiatan Penutup
1 Menyimpulkan materi √
pembelajaran
32

2 Melaksanakan evaluasi proses √


dan hasil pembelajaran
3 Mengadakan tindak lanjut √
Berdasarkan tabel 4.6, hasil observasi yang dilakukan oleh
supervisor 2, perbaikan pembelajaran sudah dilakukan oleh
peneliti. Sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan pembelajaran
pada siklus selanjutnya.
Berikut ini hasil belajar yang diperoleh siswa pada
perbaikan pembelajaran siklus 2 :
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Siswa 1 90 Tuntas
2 Siswa 2 80 Tuntas
3 Siswa 3 100 Tuntas
4 Siswa 4 100 Tuntas
5 Siswa 5 90 Tuntas
6 Siswa 6 100 Tuntas
7 Siswa 7 60 Belum Tuntas
8 Siswa 8 80 Tuntas
9 Siswa 9 90 Tuntas
10 Siswa 10 100 Tuntas
11 Siswa 11 90 Tuntas
12 Siswa 12 100 Tuntas
Jumlah nilai 1.090
Nilai Rata-rata Kelas 90,83
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Keterangan:
 ≥ 70 = tuntas
 ≤ 70 = belum tuntas
33

Tabel 4.8 Rata-Rata Keberhasilan Kelas Pada Siklus 2 :


No Nilai Jumlah Persentase Keterangan
siswa Tuntas Belum
tuntas
1 100 5 41,67 % Nilai KKM
2 90 4 33,33% Matematika 70
3 80 2 16,67 % ≥ 70 = tuntas
4 60 1 8,33% ≤ 70 = belum
Jumlah 12 91,67% 8,33% tuntas

PERSENTASE NILAI SIKLUS II

Grafik 0.0833 4.3


Niai di atas KKM
Nilai di bawah KKM

0.9167

Persentase Nilai Siswa Siklus II


Berdasarkan data pada tabel 4.8 dan grafik 4.3 diketahui adanya
peningkatan nilai hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran
siklus 2 dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran siklus 1.
Rata-rata persentase keberhasilan kelas siklus 1 mencapai 58,33%
sedangkan pada siklus 2 mencapai 91,67%. Dari hasil evaluasi
pada siklus 2 diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 100
sebanyak 5 orang (41,67%), siswa yang mendapat nilai 90
sebanyak 4 orang (33,33%), siswa yang mendapat nilai 80
sebanyak 2 orang (16,67%), dan siswa yang mendapat nilai 60
sebanyak 1 orang (8,33%). Dengan demikian, siswa yang mencapai
ketuntasan belajar sebanyak 11 orang (91,67%), dan siswa yang
34

belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 1 orang (8,33%).


d. Refleksi
Dengan adanya pelaksanaan perbaikan pembelajaran
matematika materi perkalian dasar pada siklus 2 sudah
menunjukkan adanya peningkatan dan ketercapaian keberhasilan
kelas dibanding pada kegiatan pembelajaran siklus 1.
Dengan adanya perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga dalam
pembelajaran matematika tersebut aktifitas guru dan siswa sudah
tampak baik. Ketercapaian keberhasilan kelas sudah menunjukkan
adanya peningkatan dari kegiatan pembelajaran siklus 1. Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga dapat memahami
materi pembelajaran dan memiliki kemampuan memahami materi
nilai tempat bilangan. Ketuntasan nilai siswa mencapai 91,67%
sudah sesuai target yang diharapkan pada penelitian tindakan kelas
ini. Oleh karena itu, perbaikan pembelajaran tidak perlu
dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga
dalam perbaikan pembelajaran matematika materi nilai tempat bilangan,
penggunaan alat peraga dinilai epektif dalam meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa, hal tersebut terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa,
dengan data-data sebagai berikut :

Tabel 4.9
35

Rekapitulasi Hasil Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus2 :


No Nama Siswa Nilai PraSiklus Nilai Siklus 1 Nilai Siklus 2
1 Siswa 1 50 60 90
2 Siswa 2 40 50 80
3 Siswa 3 80 100 100
4 Siswa 4 100 100 100
5 Siswa 5 50 60 90
6 Siswa 6 60 70 100
7 Siswa 7 40 50 70
8 Siswa 8 50 70 80
9 Siswa 9 40 60 90
10 Siswa 10 100 100 100
11 Siswa 11 50 70 90
12 Siswa 12 80 90 100
Jumlah nilai 740 880 1.090
Nilai rata-rata 61,67 73,33 90,83
Nilai tertinggi 100 100 100
Nilai terendah 40 50 60

Tabel 4.10 Rata-rata Keberhasilan Nilai Siswa


36

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2


No Nilai Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Siswa (%) Siswa (%) Siswa (%)
1. 100 2 16,67% 3 25% 5 41,67%
2. 90 - - 1 8,33% 4 33,33%
3. 80 2 16,67% - - 2 16,67%
4. 70 - - 3 25% - -
5. 60 1 8,33% 3 25% 1 8,33%
6. 50 4 33,33% 2 16,67% - -
7. 40 3 25% - - - -
Jumlah 12 100 % 12 100% 12 100 %

Dari tabel 4.10 terlihat perbandingan hasil belajar siswa dari mulai
prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Nilai Setiap siswa mengalami peningkatan
di setiap siklusnya. Ini menandakan jika metode yang dipilih peneliti pada
siklus 1 dan 2 sudah optimal dan dapat memberikan dampak yang baik
dalam pembelajaran.

91.67%
100.00%
90.00%
80.00% 66.66%
70.00% 58.33%
60.00%
41.67%
50.00% 33.34%
40.00%
30.00%
20.00% 8.33%
10.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai di Atas KKM Nilai di bawah KKM

Grafik 4.4 Rekapitulasi Persentase Nilai Siswa

Dari grafik 4.4 terlihat sebelum metode demonstrasi diterapkan


dalam pembelajaran matematika materi nilai tempat bilangan, siswa yang
mendapat nilai di atas KKM adalah 33,34%. Pada perbaikan pembelajaran
siklus 1 dengan metode demonstrasi nilai siswa diatas KKM adalah 58,33%.
37

Dan pada perbaikan pembelajaran siklus 2 dengan penerapan alat peraga


persentase nilai siswa diatas KKM adalah 91,67%.
Ini menandakan bahwa perbaikan pada setiap siklus dengan
menggunakan metode demonstrasi berhasil meningkatkan persentase
perolehan nilai di atas KKM.

Rata-rata Nilai

Pra Siklus 61.67

Siklus 1 73.33

Siklus 2 90.83

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Grafik 4.5 Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Siswa


Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2
Dari grafik 4.5 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa setiap
siklus mengalami peningkatan. Sebelum metode demonstrasi diterapkan,
perolehan nilai rata-rata siswa adalah 61,67, pada siklus 1 perolehan nilai
rata-rata adalah 73,33 dan pada siklus 2 perolehan nilai rata-rata siswa
adalah 90,83. Hal ini menunjukkan metode demonstrasi dengan bantuan
alat peraga kartu bilangan dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar
siswa.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan kedua siklus yang dilaksanakan dalam penelitian mata
pelajaran Matematika di kelas II SDN 1 Nagarajaya Kecamatan Panawangan
Kabupaten Ciamis dapat disimpulkan bahwa :
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran perbaikan (RPP perbaikan)
menggunakan metode demonstrasi yang telah direncanakan akan
meningkatkan pemahaman siswa dalam materi nilai tempat bilangan.
2. Aktivitas guru saat melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi senantiasa mensimulasi supaya
siswa aktif terlibat dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
3. Setelah dilaksanakannya perbaikan pembelajaran dengan
mengggunakan metode demonstrasi, dapat terlihat bahwa hasil belajar
siswa mengalami peningkatan, yaitu sebelum metode demonstrasi
diterapkan, perolehan nilai rata-rata siswa adalah 61,67, pada siklus 1
perolehan nilai rata-rata adalah 73,33 dan pada siklus 2 perolehan nilai
rata-rata siswa adalah 90,83.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan tersebut, maka terdapat beberapa hal yang
sebaiknya dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika sebagai berikut :
1. Dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas, guru harus mencatat
setiap perkembangan siswa sehingga memudahkan dalam melakukan
pembelajaran pada waktu mendatang.
2. Melaksanakan PTK merupakan langkah yang tepat bagi guru untuk
melakukan perbaikan pembelajaran dikelas.
3. Penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran sangat
bermanfaat dan memudahkan guru dalam penyampaian materi, untuk
itu diharapkan metode tersebut digunakan dalam proses pembelajaran.

38
39

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri dkk, (2021). Strategi Pembelajaran di SD. Tanggerang : Universitas


Terbuka.

Darmawan, Gede Agung. (2017). Peningkatan aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Ips Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelas VII
Semester II Di SMP Negeri I Gianyar. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial (Online), 3
(1),hal 3

Lufry, dkk. (2020). Metodologi Pembelajaran Strategi, Pendekatan, Model,


Metode Pembelajaran. Purwokerto : CV IRDH.

Muhsetyo, Gatot dkk, (2022). Pembelajaran Matematika SD. Tanggerang :


Universitas Terbuka.

Mulyani, Evi.(2013). Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Matematika Kelas III SDN 18 Pelangor Seluas. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (Online),3 (5), hal 7-9.

Nurmawati, dkk. (2000). Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Konstruktivistik


Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Nilai Tempat Bagi Siswa Kelas
III SDN Kutohardjo II Rembang. Jurnal Pendidikan Universitas Terbuka, 2
(1),hal 2-3

Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif


Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.
Jakarta : Diva Press.

Rusman, M. P. (2017). Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Tunisak, Duroh. (2014). Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Nilai


Tempat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas II MI
Muhammadiyah Pepe Ngawen Klaten. Jurnal Garuda, 2 (3), hal 4.

Wardani, IG.A.K & Wihardit, Kuswaya, (2022). Pemantapan Kemampuan


Profesional.Tanggerang : Universitas Terbuka.

Wardani, IG.A.K & Wihardit, Kuswaya, (2022). Penelitian Tindakan


Kelas.Tanggerang : Universitas Terbuka.
40

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kesediaan sebagai Supervisor 2
dalam Penyelenggaraan PKP PGSD
Kepada
Kepala UPBJJ Bandung
Di tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Rusmiati, S.Pd.SD
NIP : 196405021986102003
Tempat Mengajar : SDN 1 Nagarajaya
Alamat Sekolah : Dusun Parikumbang Desa Nagarajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Telepon/ HP : - / 082240965431
Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan
PKP atas:
Nama : Ineu Ayu Lestari
NIM : 857485214
Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana
Tempat Mengajar : SDN 1 Nagarajaya
Alamat Sekolah : Dusun Parikumbang Desa Nagarajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Telepon/ HP : 085155474814
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Ciamis , 25 Oktober 2022


Kepala Sekolah Supervisor 2,

Aan Rusdiana, S.Pd Rusmiati, S.Pd.SD


NIP. 196904132001121002 NIP. 196405021986102003
No. Tlp/HP 081320242951 No. Tlp/HP 082240965431
Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran PKP PGSD

Nama : Ineu Ayu Lestari


NIM : 857485214

Fakta/Data pembelajaran Kenyataan yang terjadi dilapangan menunjukkan


yang terjadi di kelas bahwa hasil pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika tentang Nilai Tempat Bilangan tahun
ajaran 2022/2023 masih belum memuaskan. Hal
ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya
muncul dari faktor guru dan siswa.
Identifikasi masalah Berdasarkan data hasil belajar, ternyata ada
beberapa siswa yang masih mendapat nilai
dibawah KKM yaitu KKM harus mencapai 70.
Dari 12 siswa, yang mendapat nilai di atas KKM
hanya 4 orang dan yang mendapat nilai di bawah
KKM sebanyak 8 orang.

Analisis masalah 1. Kurangnya motivasi dan semangat siswa dalam


pembelajaran matematika disebabkan kurang
variatifnya metode pembelajaran yang
disampaikan guru.
2. Guru lebih banyak menggunakan metode
ceramah dalam menyampaikan materi sehingga
komunikasi kebanyakan hanya satu arah dari
guru ke siswa
3. Setelah dilakukan refleksi dan diskusi dengan
teman sejawat hal itu dikarenakan guru terlalu
cepat dalam menjelaskan materi.
Alternatif dan Prioritas Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil
Pemecahan Masalah belajar siswa pada pembelajaran Matematika
tentang Nilai Tempat Bilangan adalah dengan
menggunakan metode demonstrasi. Dengan
pemanfaatan metode demonstrasi maka
memperkecil kemungkinan ketidakberhasilan
pembelajaran dibandingkan siswa hanya
membaca atau mendengar penjelasan saja. Selain
itu metode ini melibatkan para siswa secara
langsung sehingga memberi kemungkinan yang
besar para siswa memperoleh pengalaman
langsung serta memudahkan pemusatan siswa
kepada hal-hal yang dianggap penting dengan
kata lain perhatian siswa lebih mudah dipusatkan
pada proses belajar dan tidak tertuju kepada yang
lain.

Rumusan masalah 1. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran


dengan menggunakan metode demonstrasi
tentang nilai tempat di kelas II SDN 1
Nagarajaya Kecamatan Panawangan
Kabupaten Ciamis?
2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi
tentang nilai tempat di kelas II SDN 1
Nagarajaya Kecamatan Panawangan
Kabupaten Ciamis?
3. Bagaimana hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode demonstrasi tentang
nilai tempat di kelas II SDN 1 Nagarajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRA SIKLUS

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Nagarajaya


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / Semester I
Pertemuan ke :1
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (1 x 35 menit)

I. Standar Kompetensi
1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 900
II. Kompetensi Dasar
1. Menentukkan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan
III. Indikator
1. Menunjukkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan pada bilangan-
bilangan.
2. Memberikan contoh penempatan nilai ratusan, puluhan, dan satuan.
3. Menyebutkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui demonstrasi siswa dapat menentukan nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan pada bilangan-bilangan dengan tepat.
2. Melalui tanya jawab siswa dapat memberikan contoh penempatan
nilai ratusan, puluhan, dan satuan
3. Setelah diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menunjukkan
kerja sama dalam belajar dengan baik.
4. Melalui proses penugasan, siswa dapat mengerjakan tugas individu
secara terampil.
V. Materi Ajar
1. Menentukkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
VI. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5 menit
mengucapkan salam.
2. Guru menyuruh ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya
berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru memberi semangat dan
motivasi kepada siswa dengan
mengajak siswa menyanyikan lagu
(Garuda Pancasila)
5. Guru melakukan apersepsi dengan
tanya jawab tentang materi
sebelumnya yang sudah dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi yang
akan dipelajari.
Kegiatan Inti 1. Guru menunjukkan materi yang 25 menit
akan dipelajari pada buku paket
matematika
2. Guru menyampaikan materi
pelajaran tentang nilai tempat
dengan metode ceramah
3. Guru mendemonstrasikan di depan
kelas tentang nilai-nilai tempat
4. Guru membagikan Lembar Kerja
Peserta Didik kepada para siswa
5. Guru menjelaskan tata cara
pengerjaan Lembar Kerja Peserta
Didik
6. Siswa yang sudah selesai
mengerjakan langsung
mengangkat tangan untuk
mempresentasikan hasil
pengerjaannya diikuti oleh siswa
lainnya.
7. Setelah semua siswa selesai
mengerjakan LKPD, guru
memberikan nilai dan masukan
kepada siswa
Kegiatan 1. Siswa dengan bimbingan guru 5 menit
penutup menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran.
2. Bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari selama
pertemuan.
3. Guru menyampaikan materi yang
akan diajarkan pada pertemuan
selanjutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan menunjuk ketua kelas
untuk memimpin doa
5. Guru memberikan salam penutup.

VIII. Alat Bahan/Sumber Belajar


1. Sumber Belajar
 Buku Pedoman Guru : Kelas II (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta:Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan,2013)
 Ayo Belajar Matematika SD/MI Kelas II, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2019).
IX. PENILAIAN
Total Nilai Siswa
×100 =
30

Mengetahui Ciamis,26 Oktober 2022


Kepala SDN 1 Nagarajaya Guru Kelas II

Aan Rusdiana, S.Pd Ineu Ayu Lestari


NIP.196904132001121002 NIM. 857485214
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Nagarajaya
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / Semester I
Pertemuan ke :1
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (1 x 35 menit)

I. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 900
II. Kompetensi Dasar
Menentukkan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
III. Indikator
1. Menunjukkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan pada bilangan-
bilangan.
2. Memberikan contoh penempatan nilai ratusan, puluhan, dan satuan.
3. Menyebutkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui demonstrasi siswa dapat menentukan nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan pada bilangan-bilangan dengan tepat.
2. Melalui tanya jawab siswa dapat memberikan contoh penempatan nilai
ratusan, puluhan, dan satuan
3. Setelah diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menunjukkan
kerja sama dalam belajar dengan baik.
4. Melalui proses penugasan, siswa dapat mengerjakan tugas individu
secara terampil.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Matematika materi
nilai tempat bilangan
2. Memudahkan proses belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
materi nilai tempat bilangan
3. Meningkatkan kinerja guru dan memotivasi dalam penerapan metode
pembelajaran demonstrasi dalam pembelajaran.
VI. Materi Ajar
Menentukkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
VII. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Demonstrasi, ceramah, tanya jawab, diskusi
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5 menit
mengucapkan salam.
2. Guru menyuruh ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya
berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru memberi semangat dan
motivasi kepada siswa dengan
mengajak siswa menyanyikan lagu
(Garuda Pancasila)
5. Guru melakukan apersepsi dengan
tanya jawab tentang materi
sebelumnya yang sudah dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi yang
akan dipelajari.
Kegiatan Inti 1. Guru menunjukkan materi yang 25 menit
akan dipelajari pada buku paket
matematika
2. Guru menyampaikan materi
pelajaran tentang nilai tempat
dengan metode ceramah
3. Guru mendemonstrasikan di depan
kelas tentang nilai-nilai tempat
4. Guru membagikan Lembar Kerja
Peserta Didik kepada para siswa
5. Guru menjelaskan tata cara
pengerjaan LKPD
6. Siswa yang sudah selesai
mengerjakan langsung
mengangkat tangan untuk
mempresentasikan hasil
pengerjaannya diikuti oleh siswa
lainnya.
7. Setelah semua siswa selesai
mengerjakan LKPD, guru
memberikan nilai dan masukan
kepada siswa
Kegiatan 1. Siswa dengan bimbingan guru 5 menit
penutup menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran.
2. Bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari selama
pertemuan.
3. Guru menyampaikan materi yang
akan diajarkan pada pertemuan
selanjutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan menunjuk ketua kelas
untuk memimpin doa
5. Guru memberikan salam penutup.
IX. Alat Bahan/Sumber Belajar
1. Sumber Belajar
 Buku Pedoman Guru : Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2013)
 Ayo Belajar Matematika SD/MI Kelas II, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2019)
2. Alat Bahan/Media Pembelajaran
 Kartu bilangan
X. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Bentuk : Pengamatan
Instrumen : Rubrik penilaian (terlampir)

2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Bentuk : Penugasan ( esay)
Instrumen : LKPD (terlampir)

3. Penilaian Keterampilan
Teknik : Penugasan
Bentuk : Unjuk kerja
Instrumen : Rubrik Penilaian (terlampir)
Mengetahui Ciamis,01 November 2022
Kepala SDN 1 Nagarajaya Guru Kelas II

Aan Rusdiana, S.Pd Ineu Ayu Lestari


NIP.196904132001121002 NIM. 857485214
Supervisor 2,

Rusmiati,S.Pd.SD
NIP.196405021986102003
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
RPP Siklus II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Nagarajaya


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / Semester I
Pertemuan ke :1
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (1 x 35 menit)

I. Standar Kompetensi
1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 900
II. Kompetensi Dasar
1. Menentukkan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan
III. Indikator
1. Menunjukkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan pada bilangan-
bilangan.
2. Memberikan contoh penempatan nilai ratusan, puluhan, dan satuan.
3. Menyebutkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui demonstrasi siswa dapat menentukan nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan pada bilangan-bilangan dengan tepat.
2. Melalui tanya jawab siswa dapat memberikan contoh penempatan nilai
ratusan, puluhan, dan satuan
3. Setelah diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menunjukkan
kerja sama dalam belajar dengan baik.
4. Melalui proses penugasan, siswa dapat mengerjakan tugas individu
secara terampil.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Matematika materi
nilai tempat bilangan
2. Memudahkan proses belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
materi nilai tempat bilangan
3. Meningkatkan kinerja guru dan memotivasi dalam penerapan metode
pembelajaran demonstrasi dalam pembelajaran
VI. Materi Ajar
1. Menentukkan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
VII. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Demonstrasi, ceramah, tanya jawab, diskusi
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5 menit
mengucapkan salam.
2. Guru menyuruh ketua kelas untuk
memimpin teman-temannya
berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru memberi semangat dan
motivasi kepada siswa dengan
mengajak siswa Menyanyikan lagu
(Garuda Pancasila)
5. Guru melakukan apersepsi dengan
tanya jawab tentang materi
sebelumnya yang sudah dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi yang
akan dipelajari.
Kegiatan Inti 1. Guru menunjukkan materi yang 25 menit
akan dipelajari pada buku paket
matematika
2. Guru menyiapkan peralatan
demonstrasi di meja paling depan
3. Guru menunjuk satu siswa untuk
maju ke depan melakukan
demonstrasi
4. Guru meminta siswa yang di
depan kelas menghitung semua
stick yang ada di atas meja dan
menuliskannya di papan tulis
5. Guru meminta siswa tersebut
mendemonstrasikan bilangan yang
diberikan guru
6. Siswa dapat menyebutkan nilai
tempat puluhan dan satuan
7. Guru melakukan demonstrasi
tersebut kepada siswa lain dengan
jumlah berbeda.
8. Guru menjelaskan tempat ratusan
9. Guru membagi kelas menjadi 3
kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa
10. Masing-masing kelompok
menerima Lembar Kerja
Kelompok
11. Guru menjelaskan tata cara
pengerjaan Lembar Kerja
Kelompok.
12. Kelompok yang sudah selesai
mengerjakan langsung
mengangkat tangan untuk
mempresentasikan hasil
pengerjaannya diikuti oleh
kelompok lainnya.
Kegiatan 1. Siswa dengan bimbingan guru 5 menit
penutup menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran.
2. Bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari selama
pertemuan.
3. Guru membagikan soal evaluasi
kepada siswa sebagai tindak lanjut
4. Guru menyampaikan materi yang
akan diajarkan pada pertemuan
selanjutnya
5. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan menunjuk ketua kelas
untuk memimpin doa
6. Guru memberikan salam penutup.

IX. Alat Bahan/Sumber Belajar


1. Sumber Belajar
 Buku Matematika kelas II SD BUPENA 2A Tema 1 dan 2
 Ayo Belajar Matematika untuk SD/MI kelas II tahun 2019
 Pembelajaran Matematika SD, Universitas Terbuka tahun 2022
2. Alat Bahan/Media Pembelajaran
Kartu Bilangan

X. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian dan Instrumen
No Aspek Teknik Instrument Waktu
Penilaian Pelaksanaan
Rubrik Ketika proses
1 Sikap Observasi Penilaian pembelajaran
(terlampir)
LKPD,soal Setelah proses
2 Pengetahuan Tes tulis
evaluasi pembelajaran
Ketika proses
Unjuk kerja, pembelajaran dan
3 Keterampilan Penugasan
diskusi setelah proses
pembelajaran
Mengetahui Ciamis,03 November 2022
Kepala SDN 1 Nagarajaya Guru Kelas II

Aan Rusdiana, S.Pd Ineu Ayu Lestari


NIP.196904132001121002 NIM. 857485214

Supervisor 2,

Rusmiati,S.Pd.SD
NIP.196405021986102003

LAMPIRAN 1
1. Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Lembar Observasi
Aspek yang dinilai
No Nama Siswa Kerjasama Percaya diri Keaktifan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Total Nilai Siswa


Penilaian = ×100
12

b. Penilaian Keterampilan
Diskusi
Aspek yang dinilai
Nama Mendengarkan Komunikasi Partisipasi
No
Siswa PB C B SB PB C B SB PB C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Total Nilai Siswa


Penilaian = ×100
12

Kriteria Sangat Baik Baik (3) Cukup (2) Perlu


(4) Pendampinga
n (1)
Mendengarka Selalu Mendengarka Masih perlu Sering
n mendengarka n teman yang diingatkan diingatkan
n teman yang sedang untuk untuk
sedang berbicara mendengarka mendengarkan
berbicara namun n teman yang teman yang
sesekali sedang sedang
masih perlu berbicara berbicara
diingatkan namun tidak
mengindahkan
Komunikasi Merespon Merespon Sering Membutuhkan
non verbal dan dengan tepat merespon bantuan dalam
(kontak mata, menerapkan terhadap kurang tepat memahami
bahasa tubuh, komunikasi komunikasi terhadap bentuk
postur, non verbal non verbal komunikasi komunikasi
ekspresi dengan tepat yang non verbal non verbal
wajah) ditunjukkan yang yang
teman ditunjukkan ditunjukkan
teman teman
Partisipasi Isi Berbicara dan Berbicara Jarang
(menyampaika pembicaraan menerangkan dan berbicara
n ide, menginspiras secara rinci, menerangkan selama proses
perasaan, i teman. merespon secara rinci, dikusi
pikiran) Selalu sesuai dengan namun berlangsung
mendukung topik terkadang
dan merespon
memimpin kurang sesuai
lainnya saat dengan topik
diskusi

c. Penilaian Pengetahuan
No Nomor Soal Skor
1. 1-10 (Soal Kelompok) Tiap soal benar bernilai 10
2. 1-5 (soal tes) Tiap soal bernilai 3

Total Nilai Siswa


Penilaian = ×100
15
LAMPIRAN 2 (LEMBAR KERJA)

LEMBAR KERJA KELOMPOK


KELAS II ( DUA)
SDN 1 NAGARAJAYA
MUATAN PEMBELAJARAN:MATEMATIKA

Nama Anggota Kelompok :

A. Soal Join With Arrow ( Menjodohkan)


Pasangkan dengan menarik garis gambar dibawah ini !

476

232

345
723

835
B.DRAG AND DROP

Pasangkan antara nama bilangan dengan lambing bilangannya yang sesuai


menurut kalian !

Nama bilangan Lambang bilangan

Seratus tujuh puluh lima 569

Enam ratus dua belas


175

Lima ratus enam puluh Sembilan 228

Dua ratus dua puluh delapan 431

Empat ratus tiga puluh satu


612
Soal Tes

Nama : Kelas :

No absen :
Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : II/I
Hari/Tanggal : Rabu/ 02 November 2022
: Penjelasan guru, pemberian contoh, pemberian latihan
Fokus Observasi
dan PR, penggunaan metode, hasil belajar, aktifitas siswa

Kemunculan
N
Aspek yang diobservasi Tdk Komentar
o
Ada ada
1 Penjelasan konsep oleh guru √   Dijelaskan cukup baik
Penguasaan guru terhadap
2 materi √   Masih perlu penguatan
3 Pemberian contoh soal √   Cukup jelas
4 Pemberian latihan   √ Belum terlihat
5 Pemberian tugas   √ Belum terlihat
Pembimbingan guru selama
6 diskusi   √ Masih didominasi guru
7 Menggunaan metode
mengajar:      
Ceramah √   Sudah terlihat
Tanya jawab √   Pertanyaan masih terbatas
Tutor sebaya   √ Belum terlihat
Latihan/Penugasan   √ Belum terlihat
Diskusi Belum dilakukan
  √
Demonstrasi √   Didominasi oleh guru
Penguasaan materi oleh Masih perlu penguatan

8 siswa  
Aktivitas siswa Belum maksimal, perlu

9   penguatan
10 Penggunaan waktu   √ Perlu diatur kembali
11 Pemberian evaluasi formatif √   Sudah terlihat baik
12 Pemberian PR   √ Belum ada
Supervisor 2,

Rusmiati S.Pd.SD
NIP.196405021986102003
No. HP.082240965431
Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus II

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : II/I
Hari/Tanggal : Kamis/ 10 November 2022
: Penjelasan guru, pemberian contoh, pemberian latihan
Fokus Observasi
dan PR, penggunaan metode, hasil belajar, aktifitas siswa

Kemunculan
N
Aspek yang diobservasi Tdk Komentar
o
Ada ada
1 Penjelasan konsep oleh guru √ Dijelaskan dengan baik
Penguasaan guru terhadap
√ Sudah baik
2 materi
3 Pemberian contoh soal √ Jelas
4 Pemberian latihan √ Sudah terlihat baik
5 Pemberian tugas √ Sudah terlihat
Pembimbingan guru selama Tidak lagi didominasi oleh

6 diskusi guru
7 Menggunaan metode
mengajar:  
Ceramah √ Sudah terlihat baik
Tanya jawab √ Siswa aktif bertanya jawab
Tutor sebaya √ Terlihat
Latihan/Penugasan √ Terlihat
Diskusi √ Sudah dilakukan
Demonstrasi √ Siswa aktif memeragakan
Penguasaan materi oleh Sudah baik terlihat dari

8 siswa hasil evaluasi
Aktivitas siswa Siswa aktif bertanya dan

9 berdiskusi
10 Penggunaan waktu √ Sudah baik sesuai
11 Pemberian evaluasi formatif √ Jelas dan terlihat
12 Pemberian PR √ Sudah terlihat baik
Supervisor 2,

Rusmiati S.Pd.SD
NIP.196405021986102003
No. HP.082240965431
Jurnal 1 Supervisor 2 PKP PGSD

NIM/Nama Mahasiswa : 857485214/Ineu Ayu Lestari


Mengajar di Kelas : II (Dua)
Sekolah : SDN 1 Nagarajaya

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Sprv
1 Selasa, 18 1. Melaksanakan studi 1. Peneliti menyaksikan 1. Menyaksikan video
Oktober 2022 banding dalam proses video microteaching microteaching dan
pembelajaran atau diskusi memberikan komentar
pada laman GPO (Guru serta diskusi di forum
Pintar Online) diskusi
2. Observasi dan Sosialisasi 2. Kepala sekolah dan 2. Melaksanakan kegiatan
pelaksanaan di sekolah rekan-rekan guru sesuai perencanaan
SDN 1 Nagarajaya kepada mengijinkan
kepala sekolah dan rekan pelaksanaan
guru tentang penelitian penelitian
yang akan dilaksanakan
3. Menentukan Mata 3. Memilih mata 3. Menyiapkan segala
pelajaran yang dipilih pelajaran Matematika perlengkapan yang
dalam penelitian. sebagai sebagai dibutuhkan untuk
bahan penelitian pelaksanaan penelitian
Ciamis, 18 Oktober 2022
Mengetahui Supervisor 2
Supervisor 1

Drs. H. Akhmad Nugraha. M.Si Rusmiati. S.Pd.SD


NIP. 195910271986111001 NIP.196701042008012005
No. HP/Tlp. 085223247797 No. HP/Tlp 085155431740
Jurnal 2 Supervisor 2 PKP PGSD

NIM/Nama Mahasiswa : 857485214/Ineu Ayu Lestari


Mengajar di Kelas : II (Dua)
Sekolah : SDN 1 Nagarajaya

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Sup 2
1. Selasa, 25 1. Melaksanakan 1. Dalam kegiatan 1. Perbaikan rencana
Oktober 2022 kegiatan pembelajaran pembelajaran, hanya pembelajaran mulai
siklus I mata pelajaran memberikan penjelasan dari metode, alat peraga
Matematika dikelas II materi dengan metode dan komponen lainnya
ceramah. disesuaikan

2. Mendiskusikan RPP 2. Harus menggunakan 2. Menyusun komponen


perbaikan pembelajaran media pembelajaran RPP ditulis lengkap,
mata pelajaran alat peraga yang dekat media dan buku ajar
Matematika siklus I dengan lingkungan yang akan digunakan di
siswa kegiatan perbaikan
pembelajaran mulai
dipersiapkan.

Ciamis, 25 Oktober 2022


Mengetahui Supervisor 2
Supervisor 1

Drs. H. Akhmad Nugraha. M.Si Rusmiati. S.Pd.SD


NIP. 195910271986111001 NIP.196701042008012005
No. HP/Tlp. 085223247797 No. HP/Tlp 085155431740
Jurnal 3 Supervisor 2 PKP PGSD

NIM/Nama Mahasiswa : 857485214/Ineu Ayu Lestari


Mengajar di Kelas : II (Dua)
Sekolah : SDN 1 Nagarajaya

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Sup 2
1. Rabu, 02 - Mengamati - Siswa kurang aktif - Perbaiki kegiatan
November 2022 pelaksanaan berpartisipasi dalam guru dan siswa
perbaikan kegiatan pembelajaran, (pengolahan kelas)
pembelajaran dimungkinkan karena - Mengatur alokasi
Matematika siklus I tidak adanya kegiatan waktu pada siklus
kelompok berikutnya
- Siswa secara bergiliran
sebaiknya mencoba
alat peraga
2. Kamis, 03 Mendiskusikan RPP Selain pentingnya alat Menyusun komponen
November 2022 perbaikan peraga yang menarik, RPP siklus II ditulis
pembelajaran mata metode diskusi lengkap dengan
pelajaran Matematika kelompok harus melengkapi metode
siklus II ditambahkan pada diskusi pada kegiatan
kegiatan pembelajaran inti
Ciamis, 03 November 2022
Mengetahui Supervisor 2
Supervisor 1

Drs. H. Akhmad Nugraha. M.Si Rusmiati. S.Pd.SD


NIP. 195910271986111001 NIP.196701042008012005
No. HP/Tlp. 085223247797 No. HP/Tlp 085155431740
Jurnal 4 Supervisor 2 PKP PGSD

NIM/Nama Mahasiswa : 857485214/Ineu Ayu Lestari


Mengajar di Kelas : II (Dua)
Sekolah : SDN 1 Nagarajaya

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Sup 2
1. Jum’at, 11 - Mendiskusikan - Pelaksanaan penelitian - Membiasakan
November 2022
pelaksanaan siklus II sudah baik menggunakan
penelitian siklus II sesuai dengan metode dan media
yang sudah perencanaan yang telah yang dapat
dilakukan di kelas II disusun. meningkatkan
SDN 1 Nagarajaya - Metode yang pemahaman siswa
bersama kepala digunakan dalam sesuai materi yang
sekolah dan rekan perbaikan akan disampaikan
guru pembelajaran sudah
maksimal
Ciamis, 11 November 2022
Mengetahui Supervisor 2
Supervisor 1

Drs. H. Akhmad Nugraha. M.Si Rusmiati. S.Pd.SD


NIP. 195910271986111001 NIP.196701042008012005
No. HP/Tlp. 085223247797 No. HP/Tlp 085155431740

Anda mungkin juga menyukai