BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
5. Karakteristik Siswa
Siswa Sekolah Dasar adalah anak-anak yang berusia antara 6 – 12 tahun. Melihat
batasan usia ini siswa SD tentu berbeda dengan siswa SLTP atau SLTA baik dari segi
fisik maupun mental. Perbedaan kemampuan anak juga relatif besar, karena di SD semua
anak diterima masuk sekolah hanya berdasarkan patokan usia, tidak mengenal tingkat
kecerdasan dan status sosial. Di tempat saya mengajar juga tidak jauh berbeda, dari 16
siswa kelas 2, hanya 1 anak yang latar belakang pendidikan orangtuanya S1 dan
berprofesi sebagai guru. Melihat kondisi ini, sebagai guru dituntut bisa merancang
pembelajaran secara efektif dengan suasana kondusif sehingga mampun meningkatkan
kualitas belajar para siswa sehingga dihasilkan pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif
dan pekerja yang produktif
6. Pihak yang Membantu
Berikut pihak yang membantu peneliti adalah Dra. Ary Anugrahany, M.Pd selaku
Tutor Pembimbing pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP),
sekaligus sebagai pengamat yang memberikan masukan terhadap video simulasi
perbaikan pembelajaran. Peneliti juga di bantu oleh teman sejawat untuk merekam video
simulasi perbaikan pembelajaran dengan 2 siklus. Serta Ibu kepala sekolah yang telah
memberi izin untuk pengambilan video diruang kelas.
B. DESKRIPSI PERSIKLUS
1. Siklus 1
a. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
2) Menyiapkan alat bantu pembelajaran
3) Membuat alat evaluasi
4) Mempersiapkan pedoman pengamatan
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2020 dengan materi
perkalian dan pembagian. Berikut adalah langkah langkah yang di terapkan
sesuai dengan rencana pembelajaran :
1) Pendahuluan :
a) Siswa berdoa berdasarkan keyakinan masing-masing.
b) Salah satu siswa di ajak untuk memimpin doa mebaca pancasila dan
menyanyikan lagu Indonesia raya
c) Guru mengecek siswa dengan mengabsen kehadiran siswa
d) Siswa diajak bertegur sapa dan ditanyakan kabar hari ini.
e) Apresiasi tentang perkalian dan pembagian
2) Kegiatan Inti
a) Guru memberikan penjelasan mengenai perkaliaan.
b) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai perkalian
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab
tentang perkalian yag telah di jelaskan.
d) Siswa melakukakan tanya jawab dengan teman sebangkunya mengenai
perkaliaan yang sudah di jelaskan oleh guru.
e) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan penjumlahan ke papan tulis.
f) Siswa maju ke depan dan menuliskan penjumlahan secara bergantian.
g) Guru membentuk kelompok dengan cara berhitung.
h) Siswa berkumpul ke kelompoknya masing masing
i) Guru membagikan kartu perkalian pada setiap kelompok. kartu
gunanya di baca siswa dengan kelompoknya serta di hafalkan. Guru
memberikan masing masing 10 kartu di dalam kelompok. Secara
bergatian mereka menghafal kartu perkalian dengan kelompoknya
dengan cara bergantian menukar kartu tersebut.
j) Siswa membaca dan menghafalkan kartu perkalian tersebut
k) Guru memberikan permainan berupa kartu perkalian dengan cara
mencari pasangan kartu yang di sebutkan gurunya di setiap kelompok.
Misalnya guru menyebutkan 2X 2.
l) Siswa siswa mencari jawaban di kartu permainan disetiap
kelompoknya dan begitu seterusnya.
m) Guru menyuruh siswa secara kelompok untuk mempresentasikan hasil
perkalian yang di dapat di kelompoknya.
n) Siswa berdasarkan pasangan kartu perkalian tersebut maju satu
persatu untuk mempresentasikan kepada teman temanya jumlah
perkalian yang di dapat.
o) Guru: bersama sama siswa mengucapkan kembali perkaian 1 sampai 5
3) Kegiatan Akhir
a) Guru membahas kembali perlajaraan yang di dapat untuk pembelajaran
hari ini.
b) Siswa: menyebutkaan perkalian yang didapatkan untuk pelajaraan hari ini.
c) Guru: memberikan soal evaluasi.
d) Siswa: secara individu mengerjakan soal evaluasi yang di berikan guru
e) Guru memberikan pekerjan rumah kepada siswa serta Guru menutup
dengan salam.
c. Pengamat
Pengamatan oleh teman sejawat selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Pengamatan yang dilakukan adalah aktivitas belajar siswa dan
penulis dengan menggunakan lembar pengamatan ( terlampir). Data yang
diambil penulis dalam penelitian ini adalah bersumber dari lembar
pengamatan, informasi teman sejawat dan kepala sekolah.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah melihat hasil pengamatan selama proses video
simulasi pembelajaran berlangsung dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran. Selain itu mendapat masukan dari teman sejawat yang
menjadi observer ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari tutor dan
teman sejawat, guru memperoleh masukan tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik itu mencakup proses, peristiwa apa saja yang terjadi,
kendala yang ditemui serta keberhasilan apa saja yang telah dicapai. Jika
sudah dilakukan refleksi, ternyata perlu dilakukan perbaikan pembelajaran,
maka perlu dilaksanakan siklus 2.
c. Tahap Pengamatan
Penulis dan teman sejawat mengamati dampak pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, apakah telah sesuai dengan rencana, ada hambatan atau kendala
yang dihadapi siswa dan penulis. Dalam pengumpulan data, yang perlu di isi
oleh pengamat pada saat proses pembelajaran adalah instrumen observasi.
Berupa lembar pengamatan.
d. Tahap Refleksi
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini, penulis dan
teman sejawat mendiskusikan hasil pembelajaran, jalannya pembelajaran,
peningkatan kemampuan berfikir siswa dan mengkaji ulang tentang
kekurangan dan kelebihan pada siklus 1. Refleksi pada siklus 2 sama dengan
refleksi pada siklus 1, meliputi refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan
berdasarkan video simulasi perbaikan pembelajaran dan dari lembar observasi
oleh teman sejawat. Hasil observasi yang diberikan oleh tutor PKP terhadap
video simulasi perbaikan pembelajaran dituliskan pada lembar refleksi.
Refleksi ini disusun berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada langkah
sebelumnya. Refleksi meliputi kelebihan dan kelemahan pada video simulasi
perbaikan pembelajaran siklus 2.