Anda di halaman 1dari 4

Nama : Uus

Nim : 857350453
Mata Kuliah : PKR

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap 27
perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara
ambil di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum
2013!
Skor Total 61

Jawaban

1. Alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital?


Seperti yang telah kita ketahui bahwa pelaksanaan PKR meliputi beberapa alasan antara
lain :
1. Karena faktor kekurangan guru.
2. Letak geografis yang sulit dijangka
3. Ruangan kelas terbatas
4. Kekurangan tenaga guru
5. Jumlah siswa yang relatif sedikit
6. Guru berhalangan hadir
7. Atau mungkin faktor keamanan seperti di daerah pengungsi
Jadi ketika suatu sekolah mengalami salah satu alasan di atas, maka seorang pendidik
memungkinkan untuk melaksanakan Pembelajaran Kelas Rangkap.
Maka dari itu seorang pendidik harus mempelajari bahkan menguasi PKR sesuai ketentuan.

Contoh kasus bukan hanya berita, bahkan saya mengalami sendiri ketika sekolah yang saya
mengalami kekurangan kelas, dan pada saat itu saya sering melaksanakan PKR karena waktu
yang tidak memungkinkan untuk belajar seperti biasanya dalam satu kelas satu gur

Contoh kedua ketika guru berhalangan hadir, pada saat itu pula terkadang pelaksanakan PKR
untuk menghemat waktu.
2. Berikut ini adalah prinsip Khusus yang mendasari pembelajaran kelas rangkap berserta
contohnya:
 Keserempakan kegiatan pembelajaran
Pada prinsip ini guru menghadapi dua kelas atau lebih di waktu yang sama.
Contoh: Guru Sekolah Dasar mengajar dua kelas secara waktu bersamaan.
 Kadar Tinggi waktu keaktifan akademik (WKA)
Pada sistem ini murid harus secara aktif menghayati pembelajaran baik secara
kurikulum maupun materi pembelajaran. Contoh: pembentukan kelompok dalam
belajar.
 Terjadi pemanfaatan sumber secara efisiensi
Dalam sistem ini dapat menghemat berupa peralatan, sarana, tenaga guru pendidik
dan waktu.
Contoh: penggunaan satu ruangan kelas untuk dihuni dua kelas yang berbeda.
 Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk
membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada
muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat
yang bersamaan. Peran guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guru
selalu berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan
tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat
duduk, member petunjuk dengan jelas.

1. Model PKR 221


Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa
batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat
berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling
efektif diantara model PKR lainnya.
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran
pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.

Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)


1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan;
penjelasan  skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja kelompok  Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar dan
pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-
langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan
tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang
sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau
apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

2. Model PKR 222


Model PKR 222 memiliki arti 2 Kelas, 2 Mata Pelajaran, 2 Ruangan. Model PKR 222 ini
merupakan model PKR modifikasi yang digunakan bagai kondisi siswa lebih dari 20 atau
ukuran ruang kelas yang tidak dapat menampung 2 kelas.
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas.
Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di
kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah
pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara
bersama dalam dua ruangan yang berhubungan,
penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan individual
individual
3. Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual  Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.
Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas
VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid
dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang
masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur
kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan
waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah
itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk
jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

Sumber:
http://mediafunia.blogspot.com/2016/07

Anda mungkin juga menyukai