Anda di halaman 1dari 35

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL I
MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM I : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. Ciri-Ciri Umum Makhluk Hidup

B. Tujuan Percobaan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.

C. Alat Dan Bahan


1. Alat -alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

D. Dasar Teori 

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri


tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri
makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,
tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang
selain memiliki ciri  atau sifat  sebagai benda, juga memiliki  sifat  atau ciri
yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak
pada ciri – ciri fisiologisnya.

E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang di perlukan
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda,seperti
kebeun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya,sesuai tempat tinggal
Anda.
3. Tentukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
yang anda kenal nama jenisnya(minimal daerahnya)
4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar
pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut,
dengan cermat.
6. Bubuhkan tanda (v) sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati, pada tabel
hasil pengamatan.

.
F. Hasil Pengamatan

N CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


NAMA MAKHLUK HIDUP
1 2 3 4 5

1. Kucing v v v v V

2 Cicak V v v v v

3 Ulat v v v v V

4 Toke v v v v v

5 Kupu kupu V v v v V

6 Jambu V V V v V

7 Pohon mangga V V V V V

8 Jeruk V V V V V

9 Lidah mertua V V V V V

10 Pohon pisang v V v V v

*) Keterangan
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. bernapas
3. perlu makan (nutrisi )
4. tumbuh
5. berkembang.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang ? Jelaskan!
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan!
Jawaban pertanyaan
1. Iya benar, tumbuhan dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang.
Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau
terkena rangsangan, daunnya akan menutup.
2. Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan
adalah sebagai berikut:
N persamaan Perbedaan
Tumbuhan hewan
1 Sama-sama melakukan Tidak memiliki alat Umumnya memiliki
pernapasan pernapasan khusus alat
mengambil dan pernapasan ,khusus
mengeluarkan gas mengambil dan
secara pasif mengeluarkan gas
secara aktif
2 Sama-sama Dapat menyusun Makan makhluk hidup
memerlukan makan makanan sendiri dari lain.makanan diambil
zat-zat sederhana yang dalam bentuk padat
ada dan cair
dilingkungannya.makan
an di ambil dalam
bentuk gas dan cair
3 Sama-sama dapat Tubuh berkembang Masa tertentu
tumbuh dan berlangsung selama serempak pada
berkembang hidupnya ada di daerah sekuruh bagian
tumbyh tertentu. Bentuk tubuh,bentuk tubuh
tubuh menyebar dan tertentu,jumlah
dan bercabang jumlah bagian tubuh tertentu
bagian tubuh tak
tertentu
4 Sama-sama dapat Pembuahan terjadi Pembuahan dapat
melakukan didalam alat terjadi didalam tubuh
perkembang biakan perkembang biakan maupun luar tubuh.
secara kawin atau tak betina . umumnya Umumnya jumlah
kawin jumlah banyak,tidak di anak terbatas,di
pelihara induk dan pelihara dan
dilindungi induk dilindungi
5 Sama-sama menerima Reaksi lambat ,terbatas Reaksi terhadap
dan memeberikan dan lebih fasif.umumnya rangsang
tanggapan terhadap menetap sebagai tubuh cepat,simultan dan
rangsang rangsang aktif,dapat berpindah
tempat

H. Pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan.
Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau,
sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan
menerima dan menanggapi rangsangan.
2. Bernafas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk
hidup mengambil oksigen(zat asam ) dan mengeluarkan zat asam
arang ( karbon dioksida ) serta uap air.
3. Perlu makan (nutrisi)
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar
dapat mempertahankan hidup,menghasilkan energi, dan pertumbuhan.
Setiap mahluk hidup mempunyai cara berbeda – beda dalam
memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri
melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat
makanan sendiri, tetapi tergantung padamakhluk hidup lainnya.
4. Tumbuh
Tumbuh adalah Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk
hidup atau volume dan penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran
semula.
Kembang adalahProses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh
hormon, nutrisi dan lingkungan
5. Berkembang
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya.

I. KESIMPULAN
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki
ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan
dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan
member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan
dan air, serta melakukan pernafasan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm1-
9.Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan yang mendasar.
FOTO PRAKTIKUM
A. GERAK PADA TUMBUHAN

B. Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatip pada tumbuhan
C. Alat dan bahan
1. Seismonasi dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah
c. Stop watch atau jamtangan 1 buah
d. Alat alat tulis dan penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya

D. Dasar Teori

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung
tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019). 
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi)
dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh
akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam
Rumanta, 2019).  Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh
arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
Macam-macam gerak nasti:

a. Niktinasi

Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan


yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi
pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di
persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk)
atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada
daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat
malam hari.

b. Seismonasti

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan


berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi
menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor
akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka
reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung
daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari
pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika
disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup 

E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakana alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris.
2. Pot putri malu, sebaiknya anda siapkan beberapa hari
sebelumnya,sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan sekop atau alat
lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkankedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3. Letakan pot putri malu yang telah anda sipkan di atas meja
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang
paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan
menggunakan penggaris
4. Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasti
1. Sediakan dua buah pot putri malu.
2. Berikan tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot
kedua.
3. Letakan pot A ditempat terang dan terbuka.
4. Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5. Biarkan pot B tertutup selama lebih kerang setengah jam.
6. Setelah ditutuplebih kurang setengah jam, bukalah dengan
hati-hati(tidak menyentuh tanamannya)
7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan aun putri malu pada pot A
8. Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya
pada lembar kerja.
c. Gerak tropisme (geotropisme negatif)
1. Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah caranya
tanamlah tiga biji kacang merah dalam setiap pot ukuran
kecil atau botol air lemasan yang dipotong dan diberi lubang
dibagian alasnya 1-2 minngu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah sebaiknya di
lakuakan di tempat terbuka sehingga tanaman yang
dihasilkan berdiri dengan tegak.
2. Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang
merah yang cukup baik dan berdiri dengan tegak,
selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label B untuk
pot yang lainnya.
3. Letakan pot B secara horizontal arah mendatar sedangkan
pot A dibiarkan berdiri vertikal dan simpanlah keduanya di
tempat terbuka .
4. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu
minggu
5. Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
6. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan aun putri malu pada pot A
7. Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya
pada lembar kerja.

F. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis Sentuhan
N Reaksi Daun Putri
Pada Daun Putri Keterangan
Malu
Malu

1 Halus Daun menutup Waktu cukup


dengan lambat lama untik
ujungnya saja yang menutu dan
melipat cepat
membuka
kembali
2 Sedang Daun menutup agak Waktu agak
cepat cepat untuk
menutup dan
aga lama untuk
membuka
kembali

3 Kasar Daun menutup Waktunya


dengan cepatdan cepat
daun melipat dari
ujung hingga
pangkal daun
dengan cepat

Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasi

N Reaksi daun putri malu


Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian

1 Disimpan di tempat Membuka Tetap membuka


terang

2 Ditutup dengan membuka menutup


penutup yang
kedap udara

2. Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4

Jenis Pengamatan hari ke


keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7

A belum belum 2 8 13 30 35cm Batang


terlihat terlihat cm cm cm cm tumbuh
tumbuh tumbuh tegak

B belum belum 0,5 4 8 15 20 Batang


terlihat terlihat cm cm cm cm cm tumbuh
tumbuh tumbuh membelok
mengikuti
cahaya
matahari
Hasil Pengamatan Geotropisme negatif
G. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi !
jelasan alasan anda memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang
telah anda lakukan?jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya
anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme
mengapa?jenis fototropisme apa yang terjadi?

Jawaban
1. Polong polongan seperti lamtoro (petai cina ) dan daun majemuk.
Tumbuhan lamtoro/petai cina pada malam hari/keadaan gelap akan
melakukan respon daunnya menguncup/tidur. Gerak tersebut
dinamakan niktinasti.
2. Niktinasti adah gerak daun putri malu dipengaruhu rangsangan dari
cahaya
Seismonasti adalag gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme diatas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju kearah cahaya
matahari jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif
karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

H. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan
gerak geotropisme negatif pada tumbuhan. 

2. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh.
Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika
sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan
sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini
terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi
pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
3. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat
terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di
tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat
gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

4. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi
rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal
menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi
akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan
menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm1-
9.Universitas Terbuka

FOTO PRAKTIKUM
A. RESPIRASI PADA MAKHLUK HUDUP

B. Tujuan Penelitian
a. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
b. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

C. Alat dan Baha


Untuk respirasi memerlukan oksigen
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f.  Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnyah.
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya
Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Sedotan limun 6 buah
f. Spidol 1

D. LANDASAN Teori 
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi.
Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Oksigen diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses
pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen dan menghasilkan
karbondioksida. 
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen
dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam
lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk
proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang
akan digunakan untuk aktivitas hidup.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Respirasi memerlukan Udara(oksigen)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
c. Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah
diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (b). Kemudian berilah label A
pada botol tersebut.
d. Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada
langkah (b).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut
hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
f. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan
rapat dan rapi.
g. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer
dengan air yang diberi pewarna merah.
i. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
j. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).
Respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250
ml hingga jenuh
c. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
e. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang
sama.
f. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.
g. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk
bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui
sedotan limun.
h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi
keruh.
i. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
j. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

F. Hasil Pengamatan
Respirasi/Pernapasan memerlukan udara(oksigen)

Tabel 1.5
Hasil pengamatan Respirasi mememerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer,5 menit
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,1 0,2 0,3 0.5 0,5
B 0,4 0,7 0,9 1 1,05
C 0 0 0 0 0

Pernapasan mengeluarkan karbondioksida


Tabel 1.6.
Hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

Botol
Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan
percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Keruh

C Jernih Keruh

G. Jawaban Pertanyaan
PERTANYAAN
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)?mengapa hal itu terjadi ?jelaskan !
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
pada botol manakah yang paling keruh ?mengapa demikian?
JAWABAN
2. Gunakan kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen
adalah untuk mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah
melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
3. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B)
tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan
makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa
setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan
respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian,
tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan
karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam
respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak
bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer
sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam
respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
4. Air kapur yang paling keruh didapatkan pada botol (B), karena pada
udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak
mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur.
Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan
oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan
air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

H. Pembahasan
Respirasi memerlukan oksigen
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm
menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm
untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan
angka yang sama yaitu 0,5 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm
menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm
untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit  kelima respirometer
menunjukkan angka 1,05 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan
menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama,
kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa
cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat
berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya
pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan
cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini
menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam
respirometer.
Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia
menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang
telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida.
Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang
jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas
akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi
alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk
diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir
darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin
yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. 
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi
pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2
tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut
mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh
karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-
titik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer,
yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas
yang ada. 
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang
berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi
sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan
ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau
komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan
berbeda-beda. 
Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01
%, oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas
lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan
terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %.
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses
respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah
beracun produk dari proses tersebut.

I. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk
hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi,
makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil
percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen
akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air
kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah
berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang
menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm1-
9.Universitas Terbuka
FOTO PRAKTIKUM
KEGIATAN PRAKTIKUM 3:
PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

B. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C.  Alat dan Bahan


1.    Biji Kacang merah 6 buah
2.    Botol selai 2 buah
3.    Kertas saring secukupnya
4.    Kertas label secukupnya
5.    Gunting 1 buah

D. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel
terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya
organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat
dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan
hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara
berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara,
mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan
tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis
dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

E. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semal
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila  perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) menambahkan  air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam bij
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai
berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

F.  Hasil Pengamatan
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji
Kacang Merah

Gambar Panjang (mm)


pertumbuhan Akar Batang
Hari ke keerangan
kecambah kacang
kacang merah
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar
terlihat
1 Terlihat batang 0 mm 0 mm Biji kacang
terangkat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Terangkat
keatas
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat
keatas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat
keatas
5 Terlihat batang 15 mm 75 mm Terangkat
keatas
6 Terlihat batang 17 mm 85 mm Terangkat
keatas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat
keatas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat
keatas
9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Terangkat
keatas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat
keatas
11 Terlihat batang 70 mm 145 mm Terangkat
semakin panjang keatas
12 Terlihat batang 75 mm 155 mm Terangkat
semakin panjang keatas
13 Terlihat batang 80 mm 165 mm Terangkat
semakin panjang keatas
14 Terlihat batang 90 mm 180 mm Terangkat
semakin panjang keatas

G. Pertanyaan dan Jawaban


1.  Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan
panjang batang 20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas
dalam botol selai

H. Pembahasan

      Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama


terdapat perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus
bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm,
begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem
lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada ujung akar sel
– selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula
hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan
hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor
dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah,
nutrisi dan air.
J. Daftar Pustaka
Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm1-
9.Universitas Terbuka

K. Kesulitan yang Dialami


Tidak ada toples dan kertas saring,jadi praktekna yang saya lakukan
seadanya saja.

FOTO PRAKTIKUM
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

B. Tujuan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. Alat dan Bahan


a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol selai 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Tape ketela pohon secukupnya
e. Sendok makan 1 buah
f. Kertas saring secukupnya
g. Lalat buah ± 20 ekor
D. Landasan Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah
yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu
segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla
mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
 Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur
memberi informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan
sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis
sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan,
ketersediaan makanan,

E. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi
untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan
demikian anda dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat.
Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut
dalam keadaan bersih.
b)  Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol
selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas  saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai

2) Menangkap lalat buah


a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan
dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.

3. Mengkultur lalat buah

a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati
ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan
teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik
tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur
lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau
terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya
dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan
ikatlah dengan karet gelang. tingkat kepadatan botol pemeliharaan,
intensitas cahaya.

c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.


d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap
jam 08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva,
pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).
Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1)

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

Hari ke: Kejadian perubahan


0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur ( bentuk telur sepertibercak-bercak berwarna putih
3 s/ d 4 Telur menetas menjadi larva instar 1 berwarna putih bersegmen
dan mirip belatung dan sangat kecil
5 Larpa mulai bergerak aktiv dengan menggeliat geliat, mulut larpa
berwarna hitam dan bergerak aktif dan merayap keatas
botol
6 Hampir menyerupai pupa tubuh memendek berwarna putih dan
tidak bergerak lagi/diam
7 s/d 8 Sudah menjadi pupa warnanya putih kecoklatan tetap diam dan
segmen tubuhnya mulai terlihatmenyerupai bentuk seperti
induknya dahulu, tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belu
terbang
9 s/ d 10 Sudah menjadi dewasa dan siap untuk terbang dan siap di lepas

G. Pertanyaan dan Jawaban


pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?

2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

Jawaban
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.

2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah
hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.

H. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila
sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali
sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan
didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di
ruangan yang teduh. 
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur.
Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva
yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya
sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak
aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak
semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar.
Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai
memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. 
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas.
Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau
seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang
siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

I. Kesimpulan 
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à
lalat dewasa atau imago.

J. Daftar Pustaka
Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm1-
9.Universitas Terbuka

FOTO PRAKTIKUM
A. Perkembangan Aseksual (Vegetatif) Alami
B. Tujuan 
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetative alami.

C. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.


2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.
3. Cangkul kecil (kored-Sunda) atau sekop.

D. Landasan Teori
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi
tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru
terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh
tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi
dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan
vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah
perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan
vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas,
akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

E. Prosedur Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan
vegetative alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang,
geragih, dan umbi).
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif alami.

F. Hasil Pengamatan
Tabel Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan

No Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan


perkembangbiakan aseksual perkembang biakan aseksual

1. Turubuk berkembang biak dengan


tunas

2 jahe berkembangbiak dengan akar


tinggal

3 Singkong berkembang biak dengan


umbi batang

4 Bawang merah berkembang biak


dengan umbilapis

G. Pembahasan

1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan
terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara
tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan
makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan
tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan
umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling
luar. Diawal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari
induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung dapat
membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.

H. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.

I. Daftar Pustaka
Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm 1-
9.Universitas Terbuka

A. Perkembangan Aseksual (Vegetatif) Buatan pada Tumbuhan


B. Tujuan 
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok.

C. Alat dan Bahan


1. Guntik stek

2. Pisau tajam

3. Tanah gembur dan humus

4. Plastik/sabut kelapa

5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok

6. Vaselin

D. Landasan Teori

Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan


bantuan campur tangan manusia.
1.              Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan
jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya
tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut
sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2.              Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara
menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar.
Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat
lain.
3.              Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang
tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4.              Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan
pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan
kualitas buat yang baik.

E. Prosedur Percobaan
1. Okulasi (menempel)

 Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel.


 Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ±
1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai
sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
 Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang
bawah.
 Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
 Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
 Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian
atas dari tanaman bawah.

2. Menyambung
 Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
 Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm
dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
 Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang
kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang
bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan
potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan
batang bawah tersebut.
 Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.
 Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar
tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.

3. Mencangkok

 Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya


memiliki cambium dan mudah anda jumpai.
 Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
 Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm
dari pangkal cabang.
 Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
 Biarkan mongering selama 6-2 jam.
 Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampur kompos secukupnya.
 Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

F. Hasil Pengamatan
1. Menempel (okulasi) tabel 1.13
No Kondisi tempelan hari ke:

1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Tunas yang di tempel menjadi layu

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat adanya perubahan

8 Mata tunas mulai terlihat

9 Mata tunas tumbuh mengencang

10 Mata tunas semakin tumbuh kencang kemudian tunas tumbuh

2.  Menyambung (enten)
Tabel 1.14

No Kondisi tempelan hari ke:

1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat ada perubahan


8 Mulai terlihat daun

9 Daun terlihat berubah

10 Daun semakin bertambah dan lebar

3. mencangkok
tabel 1.15

N Kondisi cankokan hari ke:

1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Mulai ada bintik timbul akar akan tumbuh

5 Mulai ada tumbuh akar yang keluar

6 Akar belum bertambah

7 Akar mulai tumbuh mulai bertambah

8 Akar tumbuh bertambah banyak

10

G. Pertannyaan dan jawaban


PERTANYAAN
1. mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya
diolesi dengan vaselin elaskan!
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung (enten)mengalami pertumbuhan?
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
5. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
6. Pada hari keberapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan
pada hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap di
semaikan?

Jawaban

1. di olesi vaselin supaya kebersihan didekitar tunas terjaga karena faktor


kebersihan diselitar tunas terjaga karena faktor kebersihan okulasi ditentukan
dari tingkatnya kebersihan penempelan mata tunas
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada
serangan hama.
3. Pada hari ke 7 tunas atau daun pada percobaan menyambung mengalami
pertumbuhan. 
4. Pada hari ke 9 dan 10 sambungan sudah menyatu dengan kuat.
5. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang
baik.
6. Pada harike 7 dan 8, dan bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke
4 atau 5, akar sudah kuat dan siap dipindahkan ke pot lain.

H. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara
buatan (vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang
agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada
minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan
mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain
dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah
kuat, bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada
syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan
mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli.
Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.

I. Kesimpulan

Jadi, perkembangbiakan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetative buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan
cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan
kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.
J. Daftar Pustaka

Maman Rumanta,dkk.Praktikum IPA di SD,PDGK 4107/3 SKS/Modulm 1-


9.Universitas Terbuka

K. Kesulitan yang Dialami

Anda mungkin juga menyukai